makalah character building

33
MAKALAH ETIKA MORAL AKHLAK TERHADAP MAKHLUK HIDUP DAN TUHAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Character Building Program Diploma III Disusun oleh : 1. Erliana Sri Utami Nim : 11130803 2. Uul Qurotul Aeni Nim : 11130880 3. Uun Khunaefah Nim : 11131242 4. Umi Kulsum Nim : 11131365 5. Jamilah Pranawati Utami Nim : 11131365 Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Upload: shancaiummy

Post on 09-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Character Building

TRANSCRIPT

MAKALAHETIKA MORAL AKHLAK TERHADAP MAKHLUK HIDUP DAN TUHAN

LAPORANKULIAH KERJA PRAKTEKDiajukanUntukMemenuhiMata KuliahCharacter Building Program Diploma III

Disusun oleh :1. Erliana Sri UtamiNim : 111308032. Uul Qurotul AeniNim : 111308803. Uun KhunaefahNim : 111312424. Umi KulsumNim : 111313655. Jamilah Pranawati UtamiNim : 11131365

JurusanKomputerisasi AkuntansiAkademi Manajemen Bina Sarana InformatikaCikarang2014KATA PENGANTAR

Puji syukurkami panjatkankehadiratALLAH SWTyang telah melimpahkan rahmat dankarunia-Nya, sehinggakami dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Character Building ini dengan baik. Adapun judul penulisan Makalah yang kami ambil adalah sebagai berikut :

Etika, Moral dan Akhlak Terhadap Makhluk Hidup dan Tuhan

Kamimenyadari bahwa dalam menyelesaikan Makalah ini tidaklepas dari bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan inikamimengucapkan terima kasih kepada semua pihak -pihak yang telah membantu sehingga penyusunan Makalah ini dapat terselesaikan.Kamimenyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat kekurangan baik dalam hal penulisan, pembahasan, susunan laporan, tata bahasa maupun material yang disajikan. Oleh karena itukamiakan selalu menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Makalah ini agar dapat lebih bermanfaat bagi semua pihak.Akhirnyakamiberharap Makalah ini dapat bermanfaat bagikami khususnya, danbagipara pembacayang berniat pada umumnya. Atas dukungannya diucapkan terima kasih.

Cikarang, 20 Desember 2014

DAFTAR ISI

Cover 1Kata Pengantar 2Daftar Isi 3

BAB.I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang41.2 Maksud dan Tujuan51.3 Sistematika Penulisan5 BAB II PEMBAHASAN

2.1 ETIKA 6 2.1.1 Pengertian Etika 6 2.1.2 Macam-macam Etika7 2.1.3 Peranan atau Fungsi Etika 8 2.1.4 Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari92.2 MORAL 13 2.2.1 Pengertian Moral 13 2.2.2 Perbedaan Etika dan Moral 152.3 AKHLAK 16 2.3.1 Pengertian Akhlak 16 2.3.2 Macam-Macam Akhlak 172.2 PERBEDAAN ETIKA MORAL DAN AKHLAK 22BAB III KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN 233.2 SARAN24BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangSejarah agama menunjukan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menentukan corak hidup manusia. Akhlak atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menantang kesadaran itu.Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilkakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus yang manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, Karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatan itu, sebelum, selama, dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan itu.

1.2Maksud dan TujuanDalam menyusun Makalah ini ada beberapa macammaksuddan tujuan yang ingin dicapai, adapun maksuddan tujuan tersebut adalah :1. Untuk memenuhi Nilai UAS Mata Kuliah Character Building2. Untuk mengetahui pengertian, peranan dari Etika3. Untuk mengetahui pengertian dari Moral4. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam dari Akhlak.

1.3Sistematika TulisanDalam sistematika penulisan Makalah ini penulis membaginya menjadi beberapa bab diantaranya sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUANBabiniberisikanpenjelasan umum tentang alasan pemilihan judul, maksud dan tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : PEMBAHASANBab ini menjelaskan tentang pengertian dari Etika, Macam-macam Etika, Peranan & Fungsi Etika, Etika dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari, Pengertian Moral, Perbedaan Etika dan Moral, Pengertian Akhlak, Macam-macam Akhlak, dan Perbedaan Etika, Moral dan Akhlak.

BAB III : PENUTUPBab ke empat merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan koreksi dari hasil penulisan disertai saran.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1ETIKA2.1.1Pengertian EtikaEtika adalah suatu ajaran yang bebicara tentang baik dan buruknya yang menjadi ukuran baik dan buruknya atau dengan istilah lain ajaran tentang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan Alam.Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata) berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores yang berarti juga kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika adalah moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: usila (sansekerta), lebih menunjukan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua adalah Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.Menurut para ahli etika tidak lain adalah perilaku, adat, kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazin juga disebut etik, berasal dari kata Yunani Ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :- Drs. O.P. SIMORANGKIR: Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

- Drs. Sidi Gajalbadalam sistematika filsafat :Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan akal.

- Drs. H. Burhanudin Salam: Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

2.1.2 Macam-Macam EtikaEtika dibagi atas dua macam yaitu :1. Etika DeskriptifEtika Deskriptf etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realistis yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.

2. Etika NormatifEtika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.Etika dalam keseharian sering dipandang sama dengan etiket, padahal sebenarnya etika dan etiket merupakan dual hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan. Sementara etika sendiri menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh atau tidak. Etiket juga terbatas pada pergaulan. Di sisi yang lain etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain. Sementara itu etika bernilai absolute atau tidak bergantung dengan apapun. Etiket memandang manusia dipandang dari segi lahiriah. Sementara itu etika itu secara utuh.Dengan cirri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.

2.1.3Peranan atau Fungsi EtikaEtika mempunyai peranan atau fungsi diantaranya :1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia.2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaannya.5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita di cap sebagai orang yang baik di dalam masyarakat.

2.1.4 Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari1. Etika bergaul dengan orang laina. Hormati perasaan orang lain, tidak coba menghina atau menilai orang catat.b. Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlak mereka, lalu pergauilah mereka masing-masing menurut apa yang sepantasnya.c. Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.d. Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.e. Memaafkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahannya dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.2. Etika Bertamua) Untuk Orang Yang Mengundang: jangan mengundang orang-orang yang kaya untuk jamuan dan mengabaikan orang fakir. jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan dengan kewibawaan. jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampaklah kegembiraan dengan kehadirannya, bermuka manis, dan berbicara ramah. hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti menghormatinya. disunatkan mengantar tamu hingga diluar pintu rumah. Ini menunjukan penerimaan tamu yang baik penuh perhatian.b) Bagi Tamu: hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang fakir itu merupakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya. jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirilah pada waktunya bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa tinggal lebih dari itu hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurangan apa saja yang terjadi pada tuan rumah.3. Etika Dijalana) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu, tidak berlagak sombong disaat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena takabbur.b) Memelihara pandangan mata, baik laki-laki maupun perempuan.c) Menyingkirkan gangguan dari jalan, ini merupakan sedekah yang karenanya seseorang bisa masuk surga.d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.4. Etika Makan Dan Minuma) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu koto, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada ditanganmu.c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.e) Hendaknya makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makanan dan minuman itu.f) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.g) Tidak berlebih-lebihan didalam makan dan minum.

5. Etika Berbicaraa) Hendaknya pembicaraan didalam kebaikan.b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun kamu berada dipihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasullah SAW bersabda : Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar, dan (penjamin) istana di tengah-tengah surge bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda. (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).c) Menghidari sikap memaksakan diri dan banyak bicara didalam berbicara. Didalam hadits Jabir Radhiallaahu 'anhu disebutkan: Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para sahabat bertanya: Wahai Rasullah, apa artinya mutafaihiqun? Nabi menjawab: Orang-orang yang sombong. (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).d) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.e) Menghindari perkataan jorok(keji).f) Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu.g) Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.h) Menghidari perkataan kasar, keras dan ucapan menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.

6. Etika Bertetanggaa) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana(hikmah)dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.e) Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.f) Hendaknya kita sabar atas prilaku kurang baik mereka terhadap kita.

7. Etika Bertetanggaa) Untuk Orang Yang Berkunjung (menjenguk) Hendaknya tidak lama berkunjung , dan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan orang yang sakit, bahkan berupaya untuk menghibur dan membahagiakannya. Mendoakan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat dan disehatkan. Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas takdir Allah SWT.b) Untuk Orang Yang Sakit Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguuhnya adalah makhluk yang lemah diantara makhluk Allah lainnya, dan bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak membutuhkan untuk menyiksanya dan membutuhkan ketaatannya. Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang dilakukan olehnya, dan segera membayar /menunaikan hak-hak dan kewajiban kepada pemilknya, dan menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.8. Etika Berbeda Pendapata) Ikhlas dan mencari yang hak serta melepaskan diri dari nafsu disaat berbeda pendapat.b) Juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.c) Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah.d) Sebisa mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu denga cara menafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik.e) Berusaha sebisa mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah penelitian yang dalam dan difikirkan secara matang.f) Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah.g) Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan, bantah membantah dan kasar menghadapi lawan.

2.2 MORAL2.2.1Pengertian MoralAdapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk.Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan moral tolak ukurnya yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat. Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada dalam konsep-konsep, sedangkan etika berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang di masyarakat.Dengan demikian tolak ukur yang digunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang berlaku di masyarakat. 2.2.2Perbedaan Antara Etika Dan MoralEtika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.Kesadaran moral erta pula hubungannya dengan hati nurani yang dalam bahasa asing disebut conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan bahasa arab disebut dengan qalb, fu'ad. Dalam kesadaran moral mencakup tiga hal, yaitu:1. Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral.2. Kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan objektif, yaitu suatu perbuatan yang secara umumk dapat diterima oleh masyarakat, sebagai hal yang objektif dan dapat diberlakukan secara universal, artinya dapat disetujui berlaku pada setiap waktu dan tempat bagi setiap orang yang berada dalam situasi yang sejenis. 3. Kesadaran moral dapat pula muncul dalam bentuk kebebasan.Berdasarkan pada uraian diatas, dapat sampai pada suatu kesimpulan, bahwa moral lebih mengacu kepada suatu nilai atau system hidup yang dilaksanakan atau diberlakukan oleh masyarakat. Nilai atau sitem hidup tersebut diyakini oleh masyarakat sebagai yang akan memberikan harapan munculnya kebahagiaan dan ketentraman. Nilai-nilai tersebut ada yang berkaitan dengan perasaan wajib, rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut telah mendarah daging dalam diri seseorang, maka akan membentuk kesadaran moralnya sendiri. Orang yang demikian akan dengan mudah dapat melakukan suatu perbuatan tanpa harus ada dorongan atau paksaan dari luar.

2.3 AKHLAK2.3.1Pengertian AkhlakAda dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari.Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan ummat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukan kekacauan, senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan masyarakat seluruhnya.Nabi S.A.W.bersabda yang bermaksud: "Orang Mukmin yang paling sempurna imannya, ialah yang paling baik akhlaknya."(H.R.Ahmad). Nabi S.A.W.bersabda yang maksudnya:"Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan budipekerti yang mulia."(H.R.Ahmad). Wa innaka la'ala khuluqin 'adzim, yang artinya: Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung (Al Qalam:4).Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak1. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.2. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.3. Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.4. Dilakukan dengan sungguh-sungguh.5. Dilakukan dengan ikhlas.

2.3.2Macam-Macam Akhlak1. Akhlak Kepada Allaha) Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembahNya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikanketundukkan terhadap perintah Allah.b) Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.c) Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.d) Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.e) Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.

2. Akhlak Kepada Diri Sendiria) Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil daripengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.b) Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.c) Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.

3. Akhlak Kepada KeluargaAkhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :a) Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut.b) Mentaati perintahc) Meringankan beban, sertad) Menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.

4. Akhlak Kepada Sesama Manusiaa) Ahklak Terpuji (Mahmudah)1) HuznuzanBerasal dari lafal husnun(baik)dan Adhamu(Prasangka). Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap seseorang . Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah dan Rasul- Nya antara lain: Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul Nya Adalah untuk kebaikan manusia. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk. Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.2) TawadukTawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur. Allah berfirman , Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya, dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (Q.S. Al Isra/17:24)3) TasamuArtinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia. Allah berfirman, Untukmu agamamu, dan untukku agamaku (Q.S.Alkafirun/109: 6) Ayat tersebut menjelaskan bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang diyakini.4) TaawunTaawun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengansesama manusia. Allah berfirman, ...dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...(Q.S. Al Maidah/5:2)

b) Akhlak Tercela (Mazmumah)1) HasadArtinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang lain beruntung. Allah berfirman, Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain.(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari Karunia_Nya..(Q.S. AnNisa/4:32) 2) DendamDendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan. Allah berfirman, Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhlah itulah yang terbaik bagi orang yang sabar (Q.S. An Nahl/16:126)3) Gibah dan FitnahMembicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan yang dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut fitnah. Allah berfirman, ...dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik... (Q.S. Al Hujurat/49:12).4) NamimahAdu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya. Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. (Q.S. Al Hujurat/49:6).

2.4 PERBEDAAN ETIKA MORAL DAN AKHLAKPerbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya : Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.(Hadits riwayat Ahmad).Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan syariat akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syariat Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.

BAB IIIKESIMPULAN

3.1KESIMPULANEtika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut maupun tidak patut.Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut maupun tidak patut.hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.Ketiga hal tersebut(etika, moral dan akhlak)merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan:Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.(HR.Bukhari dan Muslim).

3.1KESIMPULANDan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etika-moral-dan.html

4