makalah desain.docx

17
MAKALAH DESAIN ANALISIS EKSPERIMEN Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 Juli 2014 Disusun oleh : ANISA 0661 11 136 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN

Upload: niisa-aniisa-s

Post on 22-Nov-2015

63 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

MAKALAH DESAIN ANALISIS EKSPERIMENRancangan Acak Lengkap (RAL)2 Juli 2014

Disusun oleh :ANISA0661 11 136

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PAKUANBOGOR2014BAB IPENDAHULUAN

I.1Latar BelakangDesain eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar supaya data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis objektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas. Rancangan percobaan adalah tata cara penetapan tindakan-tindakan dalam suatu percobaan pada kondisi atau lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap data hasilnya. Rancangan percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses hasil, mengurangi keragaman, mengurangi waktu penelitian, mengurangi biaya.Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan salah satu rancangan dasar. Semua rancangan random berpangkal pada RAL dengan menempatkan pembatasan-pembatasan dalam alokasi perlakuan dalam lapangan percobaan. Apabila unit percobaan terlalu heterogen, salah satu cara untuk mengontrol variabilitas adalah dengan mengadakan stratifikasi kedalam kelompok -kelompok yang lebih homogen.RAL dapat didefinisikan sebagai rancangan dengan beberapa perlakuan yang disusub secara random untuk seluruh unit percobaan. Tidak ada pembatasan yang dikenakan dalam menyusun perlakuan untuk tiap unit percobaan.Rancangan Acak Lengkap (RAL) biasanya digunakan jika kondisi unit percobaan relatif homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon diluar faktor yang dicoba atau yang diteliti (antara bahan dan lingkunga relatif homogen), faktor luar yang mempengaruhi percobaan dapat dikontrol misalnya percobaan yang dilakukan dilaboratorium, unit percobaan tidak cukup besar dan jumlah perlakuan terbatas, dan merupakan rancangan paling sederhana (tata letak dan analisis statistiknya). Analisis statistik dari RAL berdasarkan banyaknya ulangan ada 2 :1. Analisis untuk ulangan yang sama bagi setiap perlakuan2. Analisis untuk ulangan yang samaKeuntungan Rancangan Acak Lengkap (RAL):1. Bagan rancangan percobaan lebih mudah2. Analisis statistika terhadap subyek percobaan sederhana3. Fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan jumlah ulangan4. Kehilangan informasi relatif sedikit dalam hal data hilang dibandingkan rancangan lain. Data hilang tidak menimbulkan permasalahan analisis data yang serius Kehilangan sensitifitasnya lebih sedikit dibandingkan dengan rancangan lain Derajat bebas galatnya lebih besarr, keuntungan ini terjadi apabila derajat bebas galat sangat kecil.5. Tidak memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi terhadap percobaan.

I.2 Tujuan Agar mahasiswa dapat memahami rancangan penelitian Untuk memperoleh kesimpulan yang terukur kesalahannya

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Model LinearYij = i + ij = + (i - ) + ij = + i + iji = 1,2,...,t;j = 1,2,..,ri; i = mean perlakuan ke-iKeterangan : Yij : pengamatan pada perlakuan ke-i : rataan umumi : pengaruh perlakuan ke-iij : pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-jAsumsi untuk model tetap ialah : = 0Asumsi untuk model acak ialah : i N(0, )II.2 Pengacakan dan Tata LetakPengacakan dilakukan agar analisis data yang dilakukan menjadi sahih. Pengacakan dilakukan dengan cara : Diundi Daftar angka acak, atau Menggunakan bantuan softwarePelaksanaan percobaan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Pengacakan, yaitu penempatan perlakuan pada unit percobaan dilakukan secara acak. 1. Tentukan jumlah perlakukan dan jumlah kelompok2. Tentukan lokasi percobaan3. Buat rancangan denah percobaan berdasarkan jumlah perlakuan dan jumlah ulanganMisalkan kita merancang : Perlakuan : 3 taraf, misalkan A,B,C Ulangan : 2 kaliMaka diperlukan 3x2 = 6 unit percobaan 12

34

56

4. Lakukan pengacakan perlakuan pada semua unit percobaan dan buat denah percobaan.Hasil Pengacakan :1 C2A

3 A4 B

5 C6 B

5. Berdasarkan denah percobaan, laksanakan percobaan di laboratorium atau di rumah kaca atau di lapang

II.3 Tabulasi DataUlanganPerlakuanTotal keseluruhan

ABC

1Y11Y21Y31

2Y12Y22Y32

Total perlakuan (Yi)Y1Y2Y3

II.4 Analisis DataAnalisis data menggunakan program SPSS :1. Persiapan data2. Input data3. Klik analize > general linear model > univariate. Kemudian lakukan pengisian terhadap: Kolom dependent variable yaitu nilai_TBA Kolom faktor (s), yaitu perlakuan4. Setelah pengisian selesai tekan OKII.4 HipotesisHipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diselidiki, dan merupakan salah satu karakteristik MPI yang penting karena tanpa hipotesis tak ada sesuatu yang diuji.Hipotesis terhadap apa metode pengujian statistik dapat dilakukan disebut hipotesis statistik yang terdiri dari :1) Hipotesis nolH0 : 1 = 2 =...= k(Setiap perlakuan memberikan pengaruh yang sama terhadap respon)2) Hipotesis lawannya ( alternative hypothesis )H1 : 1 2 ... k(sekurang-kurangya dua rataan populasi yang tidak sama)Kriteria Keputusan :Hasil AnalisisKesimpulan analisisKesimpulan Penelitian

Fh F.05Tidak nyataTerima H0(tidak ada perbedaan pengaruh antar perlakuan)

F.05 < Fh < F.01Nyata Tolak H0(ada perbedaan pengaruh antar perlakuan)

Fh > F.01Sangat nyataTolak H0(ada perbedaan sangat nyata antar perlakuan)

II.5Uji LanjutUji lanjut dilakukan apabila ada perbedaan pengaruh diantara perlakuan ( tolak H0), untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda maka dilakukan teknik post-hoc test untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki perbedaan yang signifikan. Teknik post-hoc yang biasa digunakan yaitu LSD, Tukey, dan Duncan.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

III.1.Data PenelitianTabel 1 : pengaruh konsentrasi asam askorbat terhadap ketahanan dangke UlanganPerlakuanTotal

0%1%2%3%

17.006.006.305.0024.30

26.006.006.105.0023.10

36.004.806.905.6023.30

45.774.605.506.6322.50

55.525.406.306.6623.87

Total

Data yang didapat dari penelitian ini dianalisis menggunakan analisis Varian (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada taraf signifikan 5% dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hipotesis0 (H0) : perbedaan konsentrasi pada penggunaan asam askorbat sebagai pengawet memberikan pengaruh yang sama.Hipotesis1 (H1) : perbedaan konsentrasi pada penggunaan asam askorbat sebagai pengawet tidak memberikan pengaruh yang sama.Dasar penentuan keputusan :1. Jika F hitung > F tabel maka tolak H02. Jika F hitung < F tabel maka terima H0Apabila ada perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan uji lanjut. Hasil Analisis dataBetween-Subjects Factors

Value LabelN

persetase as. askorbat1.000%5

2.001%5

3.002%5

4.003%5

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:nilai tirobarbituric acid

SourceType III Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Corrected Model2.127a3.7091.685.210

Intercept685.3861685.3861628.828.000

Perlakuan2.1273.7091.685.210

Error6.73316.421

Total694.24620

Corrected Total8.85919

a. R Squared = .240 (Adjusted R Squared = .098)nilai F tabel = 3.238872

II.2 PembahasanRancangan percobaan adalah tata cara penetapan tindakan-tindakan dalam suatu percobaan pada kondisi atau lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap data hasilnya. Rancangan percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses hasil, mengurangi keragaman, mengurangi waktu penelitian, mengurangi biaya. Pada rancangan percobaan terdiri atas rancangan dasar dan rancangan dasar pola faktorial. Rancangan dasar ini dibagi menjadi 3 yaitu: Rancangan Acak Lengkap (RAL), Rancangan Acak Kelompok (RAK), dan Rancangan Bujur Sangkar (RBSL), rancangan ini dilakukan hanya untuk menyelidiki satu faktor saja, misalnya varietas,dosis obat, dll. Sehingga keterangan yang diperoleh pada rancangan ini haya 1 faktor saja. Sedangkan rancangan pola faktorial dilakukan untuk membandingkan beberapa faktor yang mempunyai beberapa variasi serta kombinasi faktor, misalnya faktor suhu dan lama penyimpanan.Pada makalah ini akan membahas salah satu rancangan dasar, yaitu Rancangan acak Lengkap (RAL). Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan salah satu rancangan dasar. Semua rancangan random berpangkal pada RAL dengan menempatkan pembatasan-pembatasan dalam alokasi perlakuan dalam lapangan percobaan. Rancangan Acak Lengkap (RAL) biasanya digunakan jika kondisi unit percobaan relatif homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon diluar faktor yang dicoba atau yang diteliti (antara bahan dan lingkunga relatif homogen), faktor luar yang mempengaruhi percobaan dapat dikontrol misalnya percobaan yang dilakukan dilaboratorium, unit percobaan tidak cukup besar dan jumlah perlakuan terbatas, dan merupakan rancangan paling sederhana (tata letak dan analisis statistiknya).Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan rancangan dasar yang paling sederhana dibandingkan dengan Rancangan Acak Kelomok (RAK), dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL). Selain itu Kehilangan informasi pada RAL relatif sedikit, misalnya dalam hal kehilangan data, hal tersebut tidak meenimbulkan masalah analisis data yang serius. Tingkat pemahaman pada rancangan acak lengkap tidak terlalu rumit karena Analisis statistika terhadap subyek percobaan sederhana. Pada rancangan penilitian dilakukan pengacakan, pengacakan adalah penempatan perlakuan pada unit percobaan dilakukan secara acak. Tujuannya yaitu agar analisis data yang dilakukan menjadi sahih/akurat. Pada tabel tabulasi data Rancangan acak lengkap (RAL) hanya terdapat ulangan dan perlakuan. Setiap percobaan harus menentukan hipotess terlebih dahulu, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diselidiki, dan merupakan salah satu karakteristik MPI yang penting karena tanpa hipotesis tak ada sesuatu yang diuji. Untuk menjawab hipotesis tersebut kemudian dilakukan analisis data dengan meenggunakan SPSS. Apabila ada perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan uji lanjut.Pada makalah ini sebagai contoh data, diambil data dari jurnal berjudul Efektivitas Asam Askorbat Dalam Pengawetan Dangke. Pada jurnal tersebut untuk mengetahui efektivitas dari asam askorbat diberikan perlakuan dengan level pemberian asam askorbat P1 0%, P2 1%, P3 2%, P4 3%. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kali ulangan sehingga terdapat 20 kelompok percobaan. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium, sehingga dapat diketahui bahwa pada penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL). Dari data yang diperoleh kemudian dilakukan analisi data dengan mengguakan program SPSS, langkah-langkah yang dilakukan :1. Persiapan data, dilakukan dengan cara membuka program SPSS dan klik variabel view, karena ini merupakan rancangan acak lengkap, sehingga pada kolom di variabel view hanya diisi dengan perlakuan dan hasil.

2. Input data, Klik Data View kemudian input data, sehingga terlihat tampilan :

3. Klik analize > general linear model > univariate. Kemudian lakukan pengisian terhadap: Kolom dependent variable yaitu nilai_TBA Kolom faktor (s), yaitu perlakuan

4. Setelah pengisian selesai tekan OK, sehingga diperoleh data:

Between-Subjects Factors

Value LabelN

persetase as. askorbat1.000%5

2.001%5

3.002%5

4.003%5

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:nilai tirobarbituric acid

SourceType III Sum of SquaresdfMean SquareFSig.

Corrected Model2.127a3.7091.685.210

Intercept685.3861685.3861628.828.000

Perlakuan2.1273.7091.685.210

Error6.73316.421

Total694.24620

Corrected Total8.85919

a. R Squared = .240 (Adjusted R Squared = .098)nilai F tabel = 3.238872

Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh nilai F hitung 1,685, p_value 0,210, Db perlakuan 3, dan Db galat 16. Sehingga dapat diketahui nilai F tabel dengan mengolah data pada microsoft exel dengan menggunakan rumus =FINV(0.05,3,16), diperoleh nilai Ftabel 3,238872.......Dari hasil analisis menunjukan bahwa nilai P > 0.05, ini berarti bahwa perbedaan konsentrasi pada penggunaan asam askorbat sebagai pengawet memberikan pengaruh yang sama. Karena hasil tersebut memberikan pengaruh yang sama yang artinya terima H0, sehingga pada penelitian ini tidak perlu dilakukan uji lanjut.

BAB IVKESIMPULAN

1. Rancangan percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses hasil, mengurangi keragaman, mengurangi waktu penelitian, mengurangi biaya.2. Rancangan acak lengkap (RAL) dilakukan apabila antara bahan dan lingkungan relatif homogen.3. Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan rancangan dasar yang paling sederhana.4. Perbedaan konsentrasi pada penggunaan asam askorbat sebagai pengawet memberikan pengaruh yang sama (terima H0)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mediafire.com/view/g6k0h4bbwch2z1h/JURNAL%20RAL.docx(Diakses 26 juni 2014,pukul 20.35 WIB)Asja,mawardi. 2009. Efektivitas Penggunaan Asam Askorbat Dalam Pengawetan Dangke. Bogor : Institut Pertanian Bogor