makalah dispesia

Upload: angela-sondang

Post on 03-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    1/19

    Dispepsia Fungsional

    Winda Anastesya

    Nim : 10 2009 246

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Alamat : Jl. erusan Ar!una No. 6 Jakarta "arat

    Pendahuluan

    Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk suatu sindrom atau kumpulan gejala/

    keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah,

    sendawa, rasa cepat kenyang, perut rasa penuh/begah. Keluhan ini tidak perlu selalu semua

    ada pada tiap pasien, dan bahkan pada satu pasien pun keluhan dapat berganti atau bervariasi

    baik dari segi jenis keluhan maupun kualitasnya. erdapat berbagai de!inisi tentang

    dispepsia. "alah satunya yang dapat dipakai adalah d#s$e$sia re%ers to $ain or discom%ort

    centered in t&e u$$er a'domen.De!inisi ini berdasarkan kriteria #oma $$ tahun %&&&'())).

    *adi dispepsia bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu sindrom yang harus dicari

    penyebabnya. "ecara garis besar, penyebab sindrom dispepsia ini dibagi menjadi ( kelompok,

    yaitu kelompok penyakit organik + seperti tukak peptik, gastritis, batu kandung empedu, dll

    dan kelompok dimana sarana penunjang diagnostik yang konvensional atau baku tidak dapat

    memperlihatkan adanya gangguan patologis struktural atau biokimiawi. Atau dengan kata

    lain, kelompok ini disebut sebagai gangguan !ungsional.

    1

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    2/19

    Epidemiologi

    Keluhan dispepsia merupakan keadaan klinik yang sering dijumpai dalam praktek sehari'

    hari. Diperkirakan bahwa hampir -) kasus pada praktek umum dan ) pada praktek

    gastroenterologist merupakan kasus dispepsia ini. Dispepsia merupakan keluhan umum yang

    dalam waktu tertentu dapat dialami oleh seseorang. 0erdasarkan penelitian pada populasi

    umum didapatkan bahwa %1'-) orang dewasa pernah mengalami hal ini dalam beberapa

    hari. Dari data pustaka 2egara 0arat didapatkan angka prevalensinya berkisar 3'4% tapi

    hanya %)'() yang akan mencari pertolongan medis. Angka insidens dispepsia diperkirakan

    %'5. 0elum ada data epidemiologi di $ndonesia.%

    Etiologi

    $stilah dispepsia mulai gencar dikemukakan sejak akhir tahun 5)'an, yang

    menggambarkan keluhan atau kumpulan gejala + sindrom yang terdiri dari nyeri atau rasa

    tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh,

    sendawa, regurgitasi dan rasa panas yang menjalar di dada. "indroma atau keluhan ini dapat

    disebabkan atau didasari oleh berbagai penyakit atau gangguan dalam lumen saluran cerna,

    tentunya termasuk pula penyakit pada lambung, yang diasumsikan oleh orang awam sebagai

    penyakit maag/ lambung. 6enyakit hepato'pancreato'bilier + hepatitis, pankreatitis kronik,

    kolesitis kronik dll merupakan penyakit tersering setelah penyakit yang melibatkan

    gangguan patologik pada eso!ago'gastroduodenal + tukak peptik, gastritis dll . 0eberapa

    penyakit diluar sistem gastrointestinal dapat pula bermani!est dalam bentuk sindroma

    dispepsia, seperti yang cukup kita harus waspadai adalah gangguan kardiak + in!erior

    iskemia/ in!ark miokard , penyakit tiroid, obat'obatan dan sebagainya. 0ersi!at !ungsional

    jika dispepsia yang terdapat pada kasus yang tidak terbukti adanya kelainan atau gangguan

    organik/ struktural biokimia.(,-

    Patofisiologi

    0erbagai hipotesis mekanisme telah diajukan untuk menerangkan patogenesis terjadinya

    gangguan ini. 6roses pato!isiologik yang paling banyak dibicarakan dan potensial

    berhubungan dengan dispepsia !ungsional adalah 7 hipotesis asam lambung dan in!lamasi,

    2

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    3/19

    hipotesis gangguan motorik, hipotesis hipersensitivitas viseral, serta hipotesis tentang adanya

    gangguan psikologik atau psikiatrik.

    "ekresi Asam lambung

    Kasus dengan dispepsia !ungsional, umumnya mempunyai tingkat sekresi asam

    lambung, baik sekresi basal maupun dengan stimulasi pentagastrin, yang rata'rata

    normal. Diduga adanya peningkatan sensitivitas mukosa lambung terhadap asam yang

    menimbulkan rasa tidak enak diperut.

    8elicobacter pylori

    6eran in!eksi 8elicobacter pylori pada dispepsia !ungsional belum sepenuhnya

    dimengerti dan diterima. Dari berbagai laporan kekerapan helicobacter pylori pada

    dispepsia !ungsional sekitar 1) dan tidak berbeda makna dengan angka kekerapan

    8p pada kelompok orang sehat. 9emang mulai ada kecenderungan untuk melakukan

    eradikasi helicobacter pylori pada dispepsia !ungsional dengan 8p positi! yang gagal

    dengan pengobatan konservati! baku.

    Dismotilitas gastrointestinal

    0erbagai studi melaporkan bahwa pada dispepsia !ungsional terjadi perlambatan

    pengosongan lambung, adanya hipomtilitas antrum + sampai 1) kasus , gangguan

    akomodasi lambung waktu makan, disritmia gaster dan hipersensitivitas viseral. "alah

    satu dari keadaaan ini dapat ditemukan pada setengah sampai duapertiga kasus

    dispepsia !ungsional. 6erlambatan pengosongan lambung terjadi pada (1'5) kasus

    dispepsia !ungsional, tetapi tidak adanya korelasi antara beratnya keluhan dengan

    derajat perlambatan pengosongan lambung. 6emeriksaan manometri antro'duodenal

    memperlihatkan adanya abnormalitas dalam bentuk post antral hipomotilitas prandial,

    disamping juga ditemukannya dis!ungsi motorik usus halus. 6erbedaan pato!isiologi

    ini diduga yang mendasari perbedaan pola keluhan dan akan mempengaruhi pola pikir

    pengobatan yang akan diambil. 6ada kasus dispepsia !ungsional yang mengalami

    perlambatan pengosongan lambung berkorelasi dengan keluhan mual, muntah dan

    rasa penuh di ulu hati. "edangkan kasus dengan hipersensitivitas terhadap distensi

    lambung biasanya akan mengeluh nyeri, sendawa dan adanya penurunan berat badan.

    #asa cepat kenyang ditemukan pada kasus yang mengalami gangguan akomodasi

    3

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    4/19

    lambung waktu makan. 6ada keadaaan normal, waktu makanan masuk lambung

    terjadi relaksasi !undus dan korpus gaster tanpa meningkatkan tekanan dalam

    lambung. Dilaporkan bahwa pada penderita dispepsia !ungsional terjadi penurunan

    kemampuan relaksasi !undus post prandial pada 4) kasus. Konsep ini yang

    mendasari adanya pembagian subgrup dispepsia !ungsional menjadi tipe dismotilitas,

    tipe seperti ulkus, dan tipe campuran.

    Ambang rangsang persepsi

    Dinding usus mempunyai berbagai reseptor, termasuk reseptor kimiawi, reseptor

    mekanik dan nociceptor. Dalam studi tampaknya kasus dispepsia ini mempunyai

    hipersensitivitas viseral terhadap distensi balon di gaster atau duodenum. 0agaimana

    mekanismenya, masih belum dipahami. 6enelitian dnegan menggunakan balon

    intargastrik didapatkan hasil bahwa 1) populasi dsipepsia !ungsional sudah timbul

    rasa nyeri atau tidak nyaman di perut pada in!lasi balon dengan volume yang lebih

    rendah dibandingkan volume yang menimbulkan rasa nyeri pada populasi kontrol.

    Dis!ungsi autonom

    Dis!ungsi persyara!an vagal diduga berperan daam hipersensitivitas gastrointestinal

    pada kasus dispepsia !ungsional. Adanya neuropati vagal juga diduga berperan dalam

    kegagalan relaksasi bagianproksimal lambung waktu menerima makanan, sehingga

    menimbulkan gangguan akomodasi lambung dan rasa cepat kenyang.

    Aktivitas mioelektrik lambung

    Adanya disritmia mioelektrik lambung pada pemeriksaan elektrogastrogra!i berupatachygastria, bradygastria, pada lebih kurang 4) kasus dispepsia !ungsional, yapi

    hal ini bersi!at inkonsisten.

    8ormonal

    6eran hormonal belum jelas dalam patogenesis dispepsia !ungsional. Dilaporkan

    adanya penurunan kadar hormon motilin yang menyebabkan gangguan motilitas

    antroduodenal. Dalam beberapa percobaan, progesteron, estradiol, dan prolaktin

    4

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    5/19

    mempengaruhi kontraktilitas otot polos dan memperlambat waktu transit

    gastrointestinal.

    Diet dan !aktor lingkungan

    Adanya intoleransi makanan dilaporkan lebih sering terjadi pada kasus dispepsia

    !ungsional dibandingkan kasus kontrol.

    6sikologis

    Adanya stress akut dapat mempengaruhi !ungsi gastrointestinal dan mencetuskan

    keluhan pada orang sehat. Dilaporkan adanya penurunan kontraktilitas lambung yang

    mendahului keluhan mual setelah stimulus stres sentral. api korelasi antara !aktor

    psikologik stres kehidupan, !ungsi otonom dan motilitas tetap masih kontroversial.

    idak didapatkan personaliti yang karakteristik untuk kelompok dispepsia !ungsional

    ini dibandingkan kelompok kontrol. Walaupun dilaporkan dalam studi terbatas adanya

    kecenderungan pada kasus dispepsia !ungsional terdapat adanya masa kecil yang

    kurang bahagia atau adanya gangguan psikiatrik.%'4

    Manifestasi Klinis

    Karena bervariasinya jenis keluhan dan kuantitas/ kualitasnya pada setiap pasien, maka

    banyak disarankan untuk mengklasi!ikasikan dispepsia !ungsional menjadi subgrup

    didasarkan pada keluhan yang paling mencolok atau dominan.

    0ila nyeri ulu hati yang dominan adalah nyeri epigastrik disertai nyeri pada malam

    hari dikategorikan sebagai dispepsia !ungsional tipe ulkus + ulcer like d#s$e$sia

    0ila kembung, mual, cepat kenyang merupakan keluhan yang paling sering

    dikemukakan, dikategorikan sebagai dispepsia !ungsional tipe seperti dismotilitas

    + dismotilit# like d#s$epsia

    0ila tidak ada keluhan yang bersi!at dominan, dikategorikan sebagai dispepsia non'

    spesi!ik.

    5

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    6/19

    6erlu ditekankan bahwa pengelompokan tersebut hanya untuk mempermudah diperoleh

    gambaran klinis pasien yang kita hadapi serta pemilihan alternati! pengobatan awalnya. %

    Anamnesis

    Anamnesis yang akurat untuk memperoleh gambaran keluhan yang terjadi, karakteristik

    keterkaitan dengan penyakit tertentu, keluhan bersi!at lokal atau mani!estasi gangguan

    sistemik. 8arus terjadi persepsi yang sama untuk menginterpretasikan keluhan antara dokter

    dan pasien yang dihadapinya.

    6ada anamnesis perlu ditanyakan :

    o $dentitas dan pekerjaan

    o ;mur

    o *enis kelamin

    o Keluhan utama/ Keadaan umum yang dirasakan

    o #iwayat penyakit sekarang

    o #iwayat penyakit dahulu

    o #iwayat keluarga

    o #iwayat sosial

    o #iwayat obat yang sudah digunakan

    0erdasarkan lokasi nyeri, dapat dipikirkan kemungkinan kelainan yang terjadi :

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    7/19

    Kuadran kiri atas pankreas, limpa, gaster, kolon, ginjal

    6erlu diketahui kualitas nyeri yang dialami pasien. 2amun hal ini tidak mudah terutama di

    $ndonesia dimana ekpresi bahasa tidak sama untuk menggambarkan rasa nyeri. 6ada dasarnya

    harus dibedakan antara nyeri kolik seperti obstruksi intestinal dan bilier, nyeri yang bersi!at

    tumpul seperti pada batu ginjal, rasa seperti diremas pada kolesistis, rasa panas pada

    eso!agitis, dan nyeri tumpul yang menetap pada apendisitis.

    $ntensitas nyeri juga dapat membantu dalam diagnosis penyakit. 6ada keadaan kaut,

    intensitas nyeri dapat diurutkan dari yang paling hebat sampai nyeri yang cukup ringan sesuai

    dengan urutan penyakit berikut : per!orasi ulkus, pankreatitis akut, kolik ginjal, obstruksi

    ileus, kolesistis, apendisitis, tukak peptik, gastroenteritis dan eso!agitis. 6ada nyeri kronik

    banyak !aktor psikologis yang berperan sehingga lebih sulit dalam menentukan diagnosis.-

    Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

    "etelah melakukan anamnesis dan mendapatkan in!ormasi yang cukup dari pasien. Dokter

    tentu mendapatkan gambaran penyakit yang diderita pasien tersebut tetapi perlu dilakukan

    pemeriksaan !isik dan penunjang untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga tindakan

    terapi/penatalaksanaan dapat diberikan secara optimal.

    6ada dasarnya langkah pemeriksaan penunjang diagnostik adalah untuk mengeksklusi

    gangguan organik atau biokimiawi.

    6emeriksaan !isik untuk mengidenti!ikasi kelainan intra abdomen atau intra lumen yang

    padat + misalnya tumor , organomegali, atau nyeri tekan yang sesuai dengan adanya

    rangsang peritoneal/ peritonitis.

    6emeriksaan laboratorium untuk mengidenti!ikasi adanya !aktor in!eksi + lekositosis ,

    pankreatitis + amilase, lipase , keganasan saluran cerna + >=A, >A%&'&, AF6 .

    6emeriksaan ultrasonogra!i untuk mengidenti!ikasi kelainan padat intra abdomen,

    misalnya adanya batu kandung empedu, kolesistis, sirosis hati dan sebagainya.

    7

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    8/19

    6emeriksaan endoskopi + eso!agogastroduodenoskopi , pemeriksaan ini sangat dianjurkan

    untuk dikerjakan bila dispepsia tersebut disertai oleh keadaan yang disebut alarm symptoms

    yaitu adanya penurunan berat badan, anemia, muntah hebat dengan dugaan adanya obstruksi,

    muntah darah, hematemesis melena, atau keluhan sudah berlangsung lama dan terjadi pada

    usia lebih dari 41 tahun. Keadaan ini sangat mengarah pada gangguan organik, terutama

    keganasan, sehingga memerlukan eksplorasi diagnosis secepatnya. eknik pemeriksaan ini

    dapat mengidenti!ikasi dengan akurat adanya kelainan struktural/ organik intra lumen saluran

    cerna bagian atas seperti adanya tukak/ ulkus, tumor dan sebagainya serta dapat disertai

    pengambilan contoh jaringan + biopsi dari jaringan yang dicurigai memperoleh gambaran

    histopatologiknya atau untuk keperluan lain seperti mengidenti!ikasi adanya kuman

    (elico'acter $#lori.

    6emeriksaan radiologi, dalam hal ini pemeriksaan barium meal adalah pemeriksaan untuk

    mengidenti!ikasi kelainan struktural dinding/ mukosa saluran cerna bagian atas seperti

    adanya tukak atau gambaran ke arah tumor. 6emeriksaan ini terutama berman!aat pada

    kelainan yang bersi!at penyempitan/ stenotik/ obstrukti! dimana skop endoskopi tidak dapat

    melewatinya.

    6ada umumnya pemeriksaan !isik dan laboratorium bersi!at tidak khas atau tidak spesi!ik

    karena dalam aplikasi klinisnya jarang digunakan karena tidak memberikan gambaran yang

    tepat dalam rangka mencari dasar pato!isiologi atau mencari dasar penyebab penyakit. etapi

    pemeriksaan endoskopi dan radiologi sangat penting dalam indikasi dispepsia yang disertai

    alarm symptoms.%

    Diagnosis

    Working Diagnosis + WD

    Dispepsia !ungsional

    ;ntuk menentukan diagnosis dispepsia diperlukan anamnesis yang cermat, sebab

    tindakan'tindakan yang pertama tergantung pada keluhan yang dikemukakan penderita.

    ;ntuk lengkapnya diajukan pula pertanyaan yang mungkin dapat menyatakan keadaan

    8

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    9/19

    kejiwaan penderita. 6erlu ditanyakan pula kemungkinan adanya dispepsia organik.

    6emeriksaan !isik dan laboratoris biasanya tidak menunjang banyak untuk dispepsia

    !ungsional.

    "eperti dikemukakan diatas bahwa kasus dispepsia setelah ekplorasi penunjang

    diagnostik, akan terbukti apakah disebabkan gangguan patologis organik atau bersi!at

    !ungsional. Dalam konsensus #oma $$$ + tahun ()) yang khusus membicarakan tentang

    kelainan gastrointestinal !ungsional, dispepsia !ungsional dide!inisikan sebagai :

    %. Adanya satu atau lebih keluhan rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, nyeri ulu

    hati/ epigastrik, rasa terbakar di epigastrium.

    (. idak ada bukti kelainan struktural + termasuk didalamnya pemeriksaan endoskopisaluran cerna bagian atas yang dapat menerangkan penyebab keluhan tersebut.

    -. Keluhan ini terjadi selama - bulan dalam waktu bulan terakhir sebelum diagnosis

    ditegakkan.

    *adi disini ada batasan waktu yang ditujukan untuk meminimalisasikan kemungkinan

    adanya penyebab organik. "eperti dalam algoritme penanganan dispepsia, bahwa bila ada

    alarm symptoms seperti penurunan berat badan, timbulnya anemia, melena, muntah yang

    persisten, maka merupakan petunjuk awal kemungkinan adanya penyebab organik yang

    membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik secara lebih intensi! seperti endoskopi dan

    sebagainya.%,-

    Di!!erent Diagnosis

    Dispepsia organik

    Diagnosis ditegakkan pada dispepsia organik jika pada penunjang diagnostik

    ditemukan kelainan struktural organik maupun biokimiawi. Dispepsia organik meliputi 7

    9

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    10/19

    %. ?astritis

    De!inisi gastritis adalah proses in!lamasi pada mukosa dan submukosa lambung.

    $n!eksi kuman(elico'acter $#loridan @A$2" merupakan kausa gastritis yang sangat

    penting. 6erjalanan alamiah gastritis kronik akibat in!eksi kuman (elico'acter $#lori

    secara garis besar dibagi menjadi gastritis kronik non atropi predominasi antrum dan

    gastritis kronik atropi multi!okal. >iri khas gastritis kronik non atropi predominasi

    antrum adalah in!lamasi moderat sampai berat mukosa antrum, sedangkan in!lamasi

    di korpus ringan atau tidak sama sekali. Antrum tidak mengalami atropi atau

    metaplasia. 6asien'pasien seperti ini biasanya asimptomatis, tetapi mempunyai resiko

    menjadi tukak duodenum. ?astritis kronik atro!i multi!okal mempunyai ciri'ciri

    khusus sebagai berikut : terjadi in!lamasi pada hampir seluruh mukosa, seringkali

    sangat berat berupa atropi atau metaplasia setempat'setempat pada daerah antrum dan

    korpus. ?astritis kronik atropi multi!okal merupakan !aktor resiko terpenting displasia

    epitel mukosa dan karsinoma gaster. $n!eksi (elico'acter $#lori juga sering

    dihubungkan dengan lim!oma 9A

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    11/19

    atropi, intestinal metaplasia, hyperplasia sel endokrin, kerusakan sel parietal.

    6emeriksaan histopatologi sebaiknya juga menyertakan pemeriksaan kuman

    (elico'acter $#lori.(

    ?astropati

    ?astopati yang disebabkan oleh re!luks empedu dan @A$2" sering disebut sebagai

    gastropati kimiawi atau gastropati reakti! atau gastritis tipe >. erdapat - kategori

    pasien gastropati kimiawi yakni : re!luks empedu setelah gastroktomi parsial, re!luks

    empedu sebagai bagian dari sindrom dismotilitas gastrointestinal dan pengguna obat

    anti in!lamasi non steroid + @A$2" kronik.

    ?astropati @A$2"

    @A$2" merupakan salah satu obat yang paling sering direseokan. @bat ini dianggap

    sebagai !irst line theraphy untuk arthritis dan digunakan secara luas pada kasus traum,

    nyeri pasca pembedahan dan nyeri'nyeri yang lain. "ebagian besar e!ek @A$2" pada

    saluran cerna bersi!at ingan dan reversibel. 8anya sebagian kecil yang menjadi berat

    yakni tukak peptik, perdarahan saluran cerna dan per!orasi. #isiko untuk

    mendapatkan e!ek samping @A$2" tidak sama untuk semua orang. Faktor risiko yang

    penting adalah : usia lanjut, digunakan bersama'sama dengan steroid, riwayat pernah

    mengalami e!ek samping @A$2", dosis tinggi atau kombinasi lebih dari satu macam

    @A$2" dan disabilitas.

    =!ek samping @A$2" pada saluran cerna tidak terbatas pada lambung. =!ek samping

    pada lambung memang yang paling sering terjadi. @A$2" merusak mukosa lambung

    melalui ( mekanisme yakni : topikal dan sistemik. Kerusakan mukosa secara topikal

    terjadi karena @A$2" bersi!at asam dan lipo!ilik, sehingga mempermudah trapping

    ion hydrogen masuk mukosa dan menimbulkan kerusakan. =!ek samping @A$2"

    tampaknya lebih pentimg yaitu kerusakan mukosa terjadi akibat produksi

    prostaglandin menurun, @A$2" secara bermakna menekan prostaglandin. "eperti

    diketahui prostaglandin merupakan substansi sitoprotekti! yang amat penting bagi

    mukosa lambung. =!ek sitoproteksi itu dilakukan dengan cara menjaga aliran darah

    mukosa, meningkatkan sekresi mukosa dan ion bikarbonat dan meningkatkan

    epithalial de!ense. Aliran darah mukosa yang menurun menimbulkan adhesi netrolit

    11

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    12/19

    pada endotel pembuluh darah mukosa dan memacu lebih jauh proses imunologis.

    #adikal bebas dan protease yang dilepaskan akibat proses imunologis tersebut akan

    merusak lambung.(,-

    (. ukak peptik

    6enyakit tukak peptik yaitu tukak lambung + < dan tukak duodenum + D

    merupakanpenyakit yang masih banyak ditemukan di klinik terutama dalam

    kelompok umur diatas 41 tahun.

    ukak peptik secara anatomis dide!inisikan sebagai suatu de!ek mukosa/ submukosa

    yang berbatas tegas dapat menembus muskularis mukosa sampai lapisan serosa

    sehingga dapat terjadi per!orasi. "ecara klinis, suatu tukak adalah hilangnya epitel

    super!isial atau lapisan lebih dalam dengan diameter B 1mm yang dapat diamati

    secara endoskopis atau radiologis.

    6atogenesis terjadinya tukak peptik adalah ketidakseimbangan antara !aktor agresi!

    yang dapat merusak mukosa dan !aktor de!ensi! yang memelihara keutuhan mukosa

    lambung dan duodenum.

    "ecara umum pasien tukak biasanya mengeluh sindrom dispepsia, berupa nyeri dan

    rasa tidak nyaman + discom!ort pada epigastrium. 9emiliki periode remisi dan

    eksaserbasi.

    6ada tukak duodeni rasa sakit timbul waktu pasien merasa lapar, rasa sakit

    membangunkan pasien tengah malam, rasa sakit hilang setelah makan dan minum

    obat antasida + 8unger 6ain Food #elie! / 86F# . #asa sakit tukak gaster timbul

    setelah makan, berbeda dengan tukak duodeni yang merasa enak setelah makan, rasa

    sakit tukak gaster sebelah kiri dan rasa sakit tukak duodeni sebelah kanan garis tengah

    perut. #asa sakit bermula pada satu titik + pointing sign akhirnya di!us bisa menjalar

    ke punggung. $ni kemungkinan disebabkan penyakit bertambah berat atau mengalami

    komplikasi berupa penetrasi tukak ke organ pankreas. 9untah kadang timbul pada

    tukak peptik disebabkan edema dan spasme seperti tukak kanal pilorik + obstruksi

    gastric outlet . ukak prepilorik dan duodeni bisa menimbulkan gastric outlet

    obstruction melalui terbentuknya !ibrosis/ oedem dan spasme.%

    12

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    13/19

    ukak stress akut dan akibat obat

    $stilah tukak stress digunakan untuk menerangkan erosi lambung atau duodenum yang

    terjadi sebagai akibat stress psikologis atau !isiologis yang berlangsung lama. ukak

    stress akut biasanya merupakan lesi yang dangkal, irreguler, menonjol ke luar, yang

    ukurannya mungkin besar, multipel dan sering terletak pada lambung.

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    14/19

    bagian atas pada pasien dengan gejala khas ?=#D, keadaan ini disebut sebagai non*

    erosive re%lu disease + 2=#D .%,-

    Komplikasi Dispepsia

    6enderita sindroma dispepsia selama bertahun'tahun, dapat memicu adanya komplikasi

    yang tidak ringan. "alah satunya komplikasi ;lkus 6eptikum, yaitu luka di dinding lambung

    yang dalam atau melebar, tergantung berapa lama lambung terpapar oleh asam lambung. 0ila

    keadaan ;lkus 6eptikum ini terus terjadi luka akan semakin dalam dan dapat menimbulkan

    komplikasi pendarahan saluran cerna yang ditandai dengan terjadinya muntah darah. 9untah

    darah ini sebenarnya pertanda yang timbul belakangan. Awalnya penderita pasti akan

    mengalami buang air besar berwarna hitam terlebih dulu. ang artinya sudah ada perdarahan

    awal.api komplikasi yang paling dikuatirkan adalah terjadinya kanker lambung yang

    mengharuskan penderitanya melakukan operasi.

    Penatalaksanaan Dispepsia fungsional

    6endekatan umum

    oba jelaskan sejauh mungkin tentang patogenesis

    penyakit yang dideritanya. =valuasi latar belakang !aktor psikologis. 2asehat untuk

    menghindari makanan yang dapat mencetuskan serangan keluhan. "istem rujukan yang baik

    akan berdampak positi! bagi perjalanan penyakit pada kasus dispepsia !ungsional.%

    2on'medikamentosa

    14

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    15/19

    6ada penatalaksanaan non-medika mentosa kita perlu menjelaskan tentang perlunya

    dietetik kepada pasien. Walaupun tidak ada dietetik !aku yang menghasilkan

    penyem!uhan keluhan se"ara !ermakna. Prinsip dasar menghindari makanan pen"etus

    serangan merupakan pegangan yang le!ih !ermanfaat. Makanan yang merangsang

    seperti pedas asam tinggi lemak kopi se!aiknya dipakai se!agai pegangan umum

    se"ara proporsional dan jangan sampai menurunkan/ mempengaruhi kualitas hidup

    penderita. #ila keluhan "epat kenyang dapat dianjurkan untuk makan porsi ke"il tapi

    sering dan rendah lemak.$%

    6enatalaksanaaan non !armakologis yaitu meliputi:

    %. Atur pola makan

    (. @lah raga teratur

    -. 8indari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung +coklat,

    keju, dll

    4. 8indari makanan yang terlalu pedas

    1. 8indari minuman dengan kadar ca!!eine,alkohol,dan kurangi rokok

    .8indari obat yang mengiritasi dinding lambung

    3.Kelola stress psikologi see!isien mungkin.

    9edikamentosa

    Antasida

    Antasida merupakan obat yang paling umum dikonsumsi oleh penderita dispepsia,

    merupakan suatu obat yang bekerja lokal, menetralkan asam lambung dengan

    menurunkan aktivitas pepsin dan menaikkan p8 lambung B 4 dan merupakan suatu

    basa lemah.

    15

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    16/19

    6enyekat 8( reseptor/ antagonis reseptor histamin 8(

    @bat ini juga diberikan pada penderita dispepsia. Dari data studi acak tersamar

    ganda, didapatkan hasil yang kontroversi. "ebagian gagal memperlihatkan

    man!aatnya pada dispepsia !ungsional, dan sebgaian lagi berhasil. "ecara

    metaanalisis diperkirakan man!aat terapinya () diatas plasebo. 9asalah pkok

    adalah kriteria inklusi pada berbagai penelitian, dan juga kemungkinan masuknya

    kasus penyakit re!luks gastroeso!ageal. ;mumnya man!aatnya untuk menghilangakn

    rasa nyeri ulu hati.

    6enghambat pompa proton + 66$

    @bat ini tampaknya cukup superior dibanding plasebo pada dispepsia !ungsional.

    #espons baik terlihat pada dispepsia !ungsional tipe ulkus. 6aling e!ekti! menekan

    sekresi asam lambung dan merupakan suatu pro'drug yang membutuhkan suasana

    asam sehingga harus diminum sebelum makan. =!eknya akan menurun jika diberibersama 8( reseptor antagonis dan antasida. 6reparat : omepraEole, lanEopraEole,

    pantopraEole dan rabepraEole.

    "itoproteksi

    @bat ini misalnya misoprostol, sukral!at, tidak banyak studinya yang memperolehkeman!aatan yang dapat dinilai.

    6rokinetik

    ermasuk golongan ini adalah metoklopramid + antagonis reseptor dopamin D( ,

    domperidon + antagonis reseptor D( yang tidak melewati sawar otak ) dan cisapride& agonis reseptor 1'84 . Dalam berbagai studi metaanalisis, baik domperidon dan

    16

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    17/19

    cisapride mempunyai e!ektivitas yang baik dibandingkan plasebo dalam mengurangi

    nyeri epigastrik, cepat kenyang, distensi abdomen dan mual.

    9etoklopramid yang tampaknya cukup berman!aat pada dispepsia !ungsional, tapi

    terbatas studinya dan hambatan e!ek samping ekstrapiramidalnya.

    >isapride tergolong agonist reseptor 1'84 dan antagonis 1'8-, yang secara

    metaanalisis memperlihatkan angka keberhasilan dua kali lipat dibandingkan

    plasebo. 0eraksi pada pengosongan lambung dan disritmia lambung. 9asalah saat

    ini adalah setelah diketahuinya e!ek sampingnya pada aritmia jantung, terutama

    perpanjangan masa ', sehingga pemakaiannya berada dalam pengawasan.

    @bat lain lain

    Adanya peran hipersensitivitas viseral dalam patogenesis dispepsia !ungsional,

    mebuka peran obat'obatan yang berman!aat dalam menghilangkan persepsi nyeri.

    Dalam beberapa penelitian, dosis rendah antidepresan golongan trisiklik dilaporkan

    dapat menurunkan keluhan dispepsia terutama nyeri abdomen.

    Kappa agonist !edotoCine dapat menurunkan hipersensitivitas lambung dalam studipada volunteer serta pada beberapa studi dapat menurnkan keluhan pada dispepsia

    !ungsional, walaupun man!aat kliniknya masih dipertanyakan. @bat golongan

    agonist 1'8% + sumatriptan dan busipiron dapat memperbaiki akomodasi lambung

    dan memperbaiki rasa keluhan cepat kenyang setelah makan.1

    6sikoterapi

    Dalam beberapa studi terbatas, tampaknya behavioral therapy memperlihatkan

    man!aatnya pada kasus dispepsia !ungsional dibanding terapi baku.

    Prognosis

    Dispepsia !ungsional yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan penunjang yang

    akurat, mempunyai prognosis yang baik.%'-

    17

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    18/19

    Kesimpulan

    Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk suatu sindrom atau kumpulan gejala/keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, muntah,

    sendawa, rasa cepat kenyang, perut rasa penuh/begah. Diagnosis dispepsia !ungsional

    didarakan pada keluhan/ simptom/ sindrom dispepsia dimana pada pemeriksaan penunjang

    baku dapat disingkirkan kausa organik/ biokimiawi, sehingga masuk dalam kelompok

    penyakit gastrointestinal !ungsional. 9empunyai pato!isiologi yang kompleks dan

    multi!aktorial, diaman tampaknya berbasiskan gangguan pada motilitas atau hipersensitivitas

    viseral. pemeriksaan endoskopi dan radiologi sangat penting dalam indikasi dispepsia yang

    disertai alarm symptoms. 9odalitas pengobatannya menjadi luas, berdasarkan kompleksitas

    patogenesisnya, serta lebih kearah hanya menrunkan atau menghilangkan simptom. 6ilihan

    pengobatan berdasarkan pengelompokan gejala utama dapat dianjurkan, walaupun masih

    diperdebatkan man!aatnya.

    Daftar pustaka

    %. Aru W. "udoyo, 0ambang ", $drus A, 9arcellus simadibrata, "iti " editor. 0uku ajar

    ilmu penyakit dalam jilid $$$ edisi G. /usat in%ormasi dan /ener'itan 'a,ian lmu

    /en#akit alam FKU. *akarta7 ())& : 44% 1--.

    (. "ylvia Anderson 6, arty W. Alih bahasa, 0raham ;, 6endit dkk. =ditor

    edisi bahasa indonesia, 8uriawati 8. 6ato!isiologi 7 konsep'konsep klinis penyakit.

    =disi . =?>. *akarta7 ())1 : (-1'4)

    -. Fauci et all. 8arissonHs priciples o! internal medicine. %3 th ed. ;"A : 9c?raw'8ill

    >ompanises7 ())5 : (131'1&)

    4. ack j. 6athophysiology and treatment o! !unctional dyspepsia. ?astroenterology 7

    ())4 : -(1'4)

    1. "ulistia ?, #ianto ", =lysabeth + dkk . Farmakologi dan terapi. =disi' 1. FK;$.

    *akarta 7 ())1 : 5()'1

    18

  • 8/12/2019 makalah dispesia

    19/19

    19