makalah farmakognosi 2
TRANSCRIPT
MAKALAH FARMAKOGNOSI
TANAMAN TOKSIK
DOSEN PEMBIMBING: ISNINDAR, S.Si, M.Sc, Apt.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
ANGGOTA
1.Nurul Ramadhani Islami
2. Shanty Pawanti
3. Venny Romian Utari Sinaga
4. Windy Tri Agusta
5. Willyardo Varera Randa Ahie
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
izinNya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Makalah
ini disusun dengan maksud meningkatkan pemahaman mahasiswa/i mengenai
Tanaman Toksik.
Penulis juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu Farmakognosii
kami ,Ibu Isnindar, S.Si, M.Sc, Apt serta pihak-pihak yang telah membantu
penulis, untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat
memberikan sumbangsih yang berarti dalam pemahaman mahasiswa tentang
Tanaman yang mempunyai efek toksik bagi tubuh.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan dalam
penyempurnaan dan perbaikan Makalah ini.
Pontianak, September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan-tumbuhan yang ada di alam sangat banyak jenisnya. Dari
bergabgai jenis tumbuhan tersebut ada sebagian besarnya dimanfaatkan oleh
manusia. Namun ada beberapa yang jarang bahkan tidak dimanfaatkan oleh
manusia karena berbahaya terutama bagi kesehatan manusia. Ada beberapa
tumbuhan yang berbahaya karena mengandung zat-zat tertentu yang bersifat
toksit atau racun.
Tanaman-tanaman ini sebagian ada disekitar kita, oleh sebab itu sebaiknya
hati-hati kita akan membeli bunga untuk ditanam dihalaman rumah. Mungkin saja
saja tanaman yang dibeli ataupun didapat dari teman-teman merupakan
tanaman yang beracun. Proses domestikasi atau pembudidayaan secara
berangsur-angsur dapat menurunkan kadar zat racun yang dikandung oleh suatu
tanaman sehingga tanaman pangan yang kita konsumsi mengandung racun
dengan kadar yang jauh lebih rendah daripada kerabatnyayang bertipe liar (wild
type). Penurunan kadar senyawa racun pada tanaman yang telah dibudidaya
antara lain dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Karena racun
yang dihasilkan oleh tanaman merupakan salah satu cara untuk melawan
predator, maka tidak mengherankan bila tanaman pangan modern jauh lebih
rentan terhadap penyakit.
Beberapa kelompok racun yang ditemukan pada tanaman yang biasa kita
konsumsi, ada beberapa yang larut lemak dan dapat bersifat bioakumulatif. Ini
berarti bila tanaman tersebut dikonsumsi, maka racun tersebut akan tersimpan
pada jaringan tubuh, misalnya solanin pada kentang. Kadar racun pada tanaman
dapat sangat bervariasi. Hal itu dipengaruhi antara lain olehkeadaan lingkungan
tempat tanaman itu tumbuh (kekeringan, suhu, kadar mineral, dll) serta penyakit.
Keracunan makanan karena mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang
mengandung racun biasanya tidak menimbulkan akibat yang serius, tapi perlu
juga untuk diketahui gejala yang timbul dan tindakan penagnggulangannya.
Keracunan biasanya terjadi pada anak-anak karena tidak tahu atau tidak
sengaja. Keracunan terjadi disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam
tumbuh-tumbuhan, antar lain bermacam-macam alkaloid, senyawa glikosida,
resin, fitotoksin, oksalat dan senyawa sianida.
Senyawa yang potensial dapat menjadi racun ini, mungkin tersebar
diselurh bagian tanaman atau terkonsentrasi dalam akar, batang, daun, atau
buah. Buah yang masih muda lebih berbahaya daripada buah yang telah masak.
Selain itu, musim, habitat, keadaan cuaca, dan tanah juga mempengaruhi
kandungan zat yang potensial dapat menjadi racun. Keracunan tumbuh-
tumbuhan beracun biasanya terjadi melalui mulut.
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Memberikan informasi tentang cirri-ciri serta bentuk tanaman yang
berbahaya bagi tubuh karena mengandung racun.
2. Mengetahui gejala yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi tanaman
toksik.
3. Mengetahui cara penanggulangan keracunan yang diakibatkan oleh
tanaman toksik.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari racun?
2. Apa jenis racun yang terkandung didalam tanaman?
3. Bagaimana gejala yang ditimbulkan akibat keracunan?
4. Bagaimana cara mengatasi gejala keracunan yang diakibatkan oleh
tanaman?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Racun
Racun adalah zat atau senyawa yang dapat masuk ke dalam tubuh
dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis sehingga
dapat menyebabkan gangguan kesehatan,penyakit, bahkan kematian. Umumnya
berbagai bahan kimia yang mempunyai sifat berbahaya atau bersifat racun, telah
diketahui. Namun, tidak demikian halnya dengan beberapa jenis hewan dan
tumbuhan, termasuk beberapa jenis tanaman pangan yang ternyata dapat
mengandung racun alami, walaupun dengan kadar yang sangat rendah.
Tanaman pangan, yaitu sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan
nutrien, vitamin, dan mineral yang berguna bagi kesehatan manusia serta
merupakan komponen penting untuk diet sehat. Meskipun demikian, beberapa
jenis sayuran dan buah-buahan dapat mengandung racun alami yang berpotensi
membahayakan kesehatan manusia. Racun alami adalah zat yang secara alami
terdapat pada tumbuhan, dan sebenarnya merupakan salah satu mekanisme
dari tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta
predator. Yang dimaksud dengan tanaman pangan adalah kelompok tanaman
yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh manusia.Toksikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan sumber, karakteristik dan kandungan racun,
gejala dan tanda yang disebabkan racun, dosis fatal, periode fatal dan
penatalaksanaan kasus keracunan.
2.2 Jenis Tanaman yang Mengandung Racun.
1. Castor Bean (Biji Kasturi)
Castor bean atau biji kasturi yang sering disebut sebagai jarak pagar
dengan nama latin Ricinus comunis, ternyata mengandung racun yang sangat
berbahaya bagi manusia. Racun yang terkandung disebut ricin yang sangat
berbahaya bagi manusia. Walaupun minyak jarak digunakan sebagai bahan
tambahan makanan dalam permen dan coklat. Namun demikian kita tidak pernah
keracunan, karena ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika diekstraksi untuk
memperoleh minyaknya, molekul ricin tidak bercampur dengan dengan minyak
sehingga terbuang sebagai hasil samping.
Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram = satu per sejuta gram) risin atau
hanya sebesar ujung peniti sudah cukup untuk membuat manusia menemui
kematiannya. Kemampuannya ini membuat risin menjadi zat bioteroris yang
ditakuti. Namun di sisi lain, kemampuan potensialnya membunuh sel menjadi
harapan bagi pengembangan teknik penyembuhan penyakit seperti tumor,
kerusakan sumsum tulang, dan AIDS.
Risin merupakan suatu protein globular dengan bobot molekul 66 kDa
(kilo dalton) tersusun atas dua buah rantai yang saling berhubungan, yaitu rantai
A (32 kDa) dan rantai B (32 kDa). Kedua rantai penyusun risin adalah suatu
glikoprotein, protein yang mengikat gugus karbohidrat manosa. Keduanya secara
kovalen dihubungkan oleh jembatan disulfida. Ditinjau dari segi fungsinya, kedua
rantai penyusun risin berbeda satu sama lain. Rantai A memiliki aktivitas toksik
karena dapat menghambat sintesis protein. Sedangkan rantai B berfungsi
mengikat reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa.
Gejala yang ditimbulkan risin cukup beragam bergantung pada jalur
masuk molekul ini ke dalam tubuh. Gejala yang timbul apabila kita terpapar risin
melalui jalur udara (pernafasan) adalah batuk, kesulitan bernafas, demam, mual,
muntah, kulit berwarna kebiru-biruan, dan tekanan darah rendah. Terpapar risin
melalui jalur pencernaan (mulut) akan menimbulkan gejala awal seperti diarrhea,
dehidrasi, tekanan darah rendah, halusinasi, dan darah dalam urin. Sedangkan
apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata
merah dan rasa sakit pada mata dan kulit. Perlu diketahui bahwa Sampai saat
ini, obat yang efektif untuk mengatasi keracunan akibat risin pada manusia belum
ditemukan dan sekarang masih dalam tahap penelitian.
2. Rosary Pea (Kacang Polong Rosary)
Rosari Pea atau Biji kacang polong rosari degan nama Latin Abrus
precatorius, merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di daerah tropis
dan subtropis. Biji tanaman ini mengandung lectin khusus yang disebut abrin. Biji
kacang polong rosari terdiri dari dua jenis yakni yang berbiji putih Biji dan berbiji
merah hitam seperti pada Gambar.
Abrin yang terkandung dalam biji kacang polong rosari jika masuk ke
dalam tubuh menyebabkan ribosom tidak bekerja. Satu molekul abrin akan
membunuh hingga 1.500 ribosom per detik. Gejala identik dengan risin, kecuali
abrin lebih beracun oleh hampir dua lipat, dosis fatal abrin adalah sekitar 75 kali
lebih kecil dari dosis fatal risin. Abrin dapat membunuh dengan jumlah kurang
dari 3 mikrogram.
Dalam tubuh abrin dapat menyebabkan demam, mual, mengeluarkan
busa, disfungsi gula darah dan juga kejang-kejang, lalu menyerang ginjal,
kamdung kemih, pendarahan retina, dan luka dalam yang menyebar.
Sama seperti ricin, obat penawar untuk abrin juga belum ditemukan. Oleh
sebab itu, sebaiknya hindari berpapasan dengan abrin. Namun jika telah
terpapar misalnya tertelan sebaiknya segera minum arang aktif kemudian segera
di bawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Jika
terkena mata ataupun bagian kulit yang lain segera bilas dengan air yang
mengalir secepat mungkin.
3 Monkshood atau wolfsbane
Tanaman disebut juga wolfsbane karena sering digunakan oleh para petani
untuk membasmi serangga. Tanaman ini dalam cerita-cerita fiksi digunakan
untuk mendeteksi manusia srigala. Tanaman ini disebut juga sebagai “tanaman
arsenik “ dan pada zaman dahulu digunakan sebagai racun untuk mencemari
pasokan air musuh. Racun yang dikandung dalam tumbuhan ini disebut alkaloid
pseudaconitine, yang digunakan oleh orang-orang Ainu Jepang digunakan pada
ujung panah mereka sebagai racun untuk berburu.
Monkshood dapat ditemukan tumbuh di seluruh Eropa dan Amerika Serikat.
Karena semua bagian tanaman beracun, maka penanganannyapun ekstra hati-
hati. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan mati rasa sementara dan anak-
anak yang memegang umbi untuk jangka waktu yang panjang dapat menyerap
alkaloid beracun dan mati. Menelan atau penyerapan tanaman dapat
menyebabkan gejala jantung dan kelumpuhan. Jika tertelan, gejala meliputi
terbakar pada tungkai dan perut. Dalam kasus dosis besar, kematian dapat
terjadi dalam 2-6 jam dan 20ml cukup untuk membunuh manusia dewasa.
4. Bushman
Tanaman bushman atau Acokanthera oppositifolia paling banyak
ditemukan didaerah-daerah beriklim panas dan biasanya tumbuh dibawah pohon
lain ayaupun dipinggiran semak. Racun bushman ini terkenal digunakan oleh
suku Khoisan di Afrika Selatan sebagai obat racun untuk anak-anak panah
mereka. Meski tanaman ini berbunga harum dan buahnya yang enak, tetapi
getahnya merupakan racun berbahaya. Daun-daunnya sendiri bisa dijadikan
bahan obat-obatan.
5. Terompet Malaikat
Angel’s trumpet atau terompet malaikat atau disebut juga bunga terompet
karena bentuknya yang menyerupai terompet. Bunga terompet mengandung zat
hallucinogen, yakni zat yang dapat menyebabkan seseoarang mengalami
halusinasi. Karena hal inilah bunga terompet termasuk salah satu NARKOTIKA.
Kandungan aktifnya dalam bunga terompet adalah atropine, hyoscyamine dan
scopolamine yang diklasifikasikan sebagai zat penghilang kesadaran atau
anticholinergics.
Tanaman ini kadang-kadang dibuat menjadi teh dan dicerna sebagai obat
halusinogen. Tingkat toksisitas yang bervariasi tergantung lokasi tanaman, dan
bagian ke bagian, hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak racun
yang Anda telan. Karena hal inilah banyak pengguna yang overdosis dan
meninggal.
6. Water Hemlock
Water hemlock atau cikuta maculata dikenal sebagai tanaman paling
mematikan di Amerika Utara dan Eropa. Bunga, batang dan akar tanaman ini
mengandung suatu senyawa yang beracun disebut cicutoxin dan sebagian
besarnya terkonsentrasi diakar. Walaupun dalam jumlah sedikit cicutoxin dapat
menyebabkan kejang-kejang kemudian diikuti dengan kematian jika tubuh tidak
mampu bertahan lagi. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan
pernafasan atau fibrilasi ventrikel dan dapat terjadi hanya beberapa jam setelah
konsumsi.
Satu sampai dua gigitan akar tanaman sudah dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan akar tanaman ini menyerupai lobak atau termasuk
tanaman jenis umbi-umbian sehingga sering salah dikonsumsi ole manusia.
Tanaman ini, bukan hanya berbahaya bagi manusia tetapi pada hewan juga
misalnya sapi.
Water hemblock adalah tanaman tahunan yang tumbuh didaerah berair
dengan tinggi hingga 2,5 meter (8,2 kaki), memiliki bunga khas hijau atau putih
kecil disusun dalam bentuk payung (umbel). Hingga saat ini belum ada obat
penawar khusus untuk keracunan air hemlock dan pengobatan terutama terdiri
dari perawatan suportif.
7. English Yew
English Yew (cemara Inggris) atau taxus baccata, adalah salah satu pohon
mematikan di muka bumi. Pohon yang hijau rimbun ini umum ditemukan di
Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini dianggap sebagai pohon aneh, karena
seluruh bagiannya sangat beracun kecuali kulit buahnya. Karena racunnya
memabukkan dan menyebabkan kelumpuhan, pernah digunakan untuk proses
aborsi yang umumnya berakhir dengan kematian. Racun utamanya adalah taxine
atau taxane dengan rumus molekul C20H36.
Taxine merupakan suatu alkaloid pemicu terjadinya serangan jantung. Racun
tumbuhan ini beraksi dengan cepat dan sampai saat ini belum ditemukan
penawarnya. Pada manusia dosis mematikan dilaporkan antara 50 dan 100
gram. Kayu tumbuhan ini juga beracun. Beberapa pembuat busur dianggap telah
meninggal akibat penanganan kayu dalam kerajinan mereka.
8. Snakeroot
Snakeroot dengan nama Latin Ageratina altissima merupakan tanaman
beracun asli Amerika utara dan mengandung racun tremetol. Tanaman ini tidak
membunuh manusia secara langsung, karena masuk ke dalam tubuh manusia
melalui ternak. Artinya jika ternak mengkonsumsi tanaman ini, kemudian ternak
tersebut di makan atau diambil susu untuk dikonsumsi maka racun tersebut ikut
masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga menyebabkan bahwa ibu Abraham Lincoln,
Nancy Hanks, meninggal karena penyakit susu yang disebabkan oleh tanaman
ini. Hati-hati tanaman yang satu ini sangat banyak disekitar kita. Oleh sebab itu,
ternak peliharaan jangan diberikan sembarang tanaman. Walaupun tanaman
tersebut tidak berbahaya bagi ternak, tetapi zat yang terkandung di dalamnya
berbahaya bagi manusia.
9. Strychnine
Pohon Strychnine lebih dikenal sebagai kacang racun atau Tombol Quaker
dengan nama Latin Strychnos nuxvomica L, adalah pohon berukuran sedang,
asli India dan Asia Tenggara. Benih kecil di dalam pohon ‘hijau mirip buah jeruk,
sangat beracun, karena dipenuhi dengan alkaloid beracun yang disebut
Strychnine dan Brucine. Strychnine merupakan racun yang digunakan untuk
meracuni tikus dan predator kecil.
Efek toksik strychnine telah dikenal dari zaman China kuno dan India.
Strychnine pertama kali ditemukan oleh kimiawan Perancis Joseph Bienaimé
Caventou dan Pierre-Joseph Pelletier pada tahun 1818.30 mg racun ini cukup
fatal bagi orang dewasa, dan akan menyebabkan kematian yang menyakitkan
dengan kejang-kejang hebat karena stimulasi simultan dari ganglia sensoris di
tulang belakang.
10. Moonseed (Biji Bulan)
Biji dari buah yang berasal dari Amerika Utara ini adalah racun yang sangat
berbahaya bagi manusia, meski burung bisa memakannya. Moonseed dengan
nama Latin Menispermum candense awalnya menyebabkan kelumpuhan dan
lebih fatal lagi pada dosis yang lebih banyak dan apabila tidak diobati dengan
segera.
11. Daphane
Daphne atau sering disebut juga spurge laurel adalah tanaman jenis semak
yang banyak terdapat di Eropa. Tanaman ini memiliki bi bunga dan daun
menarik. Bunga tanaman ini memiliki wangi yang khas, namun banyak
mengandung racun jenis mezerin. Cabang, daun, bunga dan bahkan mungkin
madu terbuat dari nektar tanaman ini beracun. Dengan mengkonsumsi daun-
daunnya atau buah-buah merah dan kuningnya akan menyebabkan
pembengkakan bibir dan lidah, rasa haus, kesulitan menelan, pendarahan, mual,
muntah, diare, lemah, dan koma, lalu kematian.
Daphne Odora terdiri dari beberapa jenis antara lain Daphne Napolitana,
Daphne Collina, Daphne Mezereum, Daphne “Lawrence Crocker”, Daphne
“Burkwoodii”, Daphne “Carol Mackie”, Daphne “Fragrance Abadi”, Daphne “Es
Summer”, Daphne Retusa, Daphne Bholua dan Daphne Odora yang memiliki
bunga putih.
12. Narcissus
Narcissists, yang juga disebut daffodil ini, sebenarnya adalah racun yang
berbahaya juga. Yang menyebabkannya adalah bukan bunga atau batangnya
melainkan akar simpannya (bulbs). Satu kasus fatal yang terkenal di Toulouse di
awal tahun 1900-an terjadi ketika akar-akar simpan (yang menggelembung) ini
dikira sebagai bawang dan dikonsumsi.
Di botanical.com dijelaskan sbb: “Socrates menyebut tanaman ini ‘Chaplet of
the infernal Gods’ karena efek narkotika-nya. Ekstrak dari akarnya ketika
dioleskan pada luka terbuka akan menyebabkan sempoyongan, mati rasa
seluruh sistem syaraf dan kelumpuhan jantung.” Mesi demikian tanaman ini juga
punya khasiat karena dipercaya dapat menyembuhkan kebotakan juga
digunakan sebagai zat perangsang (aphrodisiac).
13. Pucuk Bambu (Rebung)
Racun alami pada pucuk bambu termasuk dalam golongan glikosida
sianogenik. Untuk mencegah keracunan akibat mengkonsumsi pucuk bambu,
maka sebaiknya pucuk bambu yang akan dimasak terlebih dahulu dibuang daun
terluarnya, diiris tipis, lalu direbus dalam air mendidih dengan penambahan
sedikit garam selama 8-10 menit. Gejala keracunannya mirip dengan gejala
keracunan singkong, antara lain meliputi penyempitan saluran nafas.
14. Parnship
Parsnip mengandung racun alami yang disebut furokumarin (furocoumarin).
Senyawa ini dihasilkan sebagai salah satu cara tanaman mempertahankan diri
dari hama serangga. Kadar racun tertinggi biasanya terdapat pada kulit atau
lapisan permukaan tanaman atau di sekitar area yang rusak. Racun tersebut
antara lain dapat menyebabkan sakit perut dan nyeri pada kulit jika terkena sinar
matahari. Kadar racun dapat berkurang karena proses pemanggangan atau
perebusan. Lebih baik bila sebelum dimasak, parsnip dikupas terlebih dahulu.
15. Singkong
Singkong mengandung senyawa yang berpotensi racun yaitu linamarin dan
lotaustralin. Keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Linamarin
terdapat pada semua bagian tanaman, terutama terakumulasi pada akar dan
daun. Singkong dibedakan atas dua tipe, yaitu pahit dan manis. Singkong tipe
pahit mengandung kadar racun yang lebih tinggi daripada tipe manis. Jika
singkong mentah atau yang dimasak kurang sempurna dikonsumsi, maka racun
tersebut akan berubah menjadi senyawa kimia yang dinamakan hidrogen
sianida, yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Singkong manis mengandung sianida kurang dari 50 mg per kilogram,
sedangkan yang pahit mengandung sianida lebih dari 50 mg per kilogram.
Meskipun sejumlah kecil sianida masih dapat ditoleransi oleh tubuh, jumlah
sianida yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 mg per kilogram berat badan
per hari. Gejala keracunan sianida antara lain meliputi penyempitan saluran
nafas, mual, muntah, sakit kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan
kematian. Untuk mencegah keracunan singkong, sebelum dikonsumsi sebaiknya
singkong dicuci untuk menghilangkan tanah yang menempel, kulitnya dikupas,
dipotong-potong, direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari,
dicuci, lalu dimasak sempurna, baik itu dibakar atau direbus. Singkong tipe manis
hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan untuk mengurangi kadar
sianida ke tingkat non toksik. Singkong yang umum dijual di pasaran adalah
singkong tipe manis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Toksikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan sumber,
karakteristik dan kandungan racun, gejala dan tanda yang disebabkan racun,
dosis fatal, periode fatal dan penatalaksanaan kasus keracunan. Keracunan
makanan karena mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang mengandung racun
biasanya tidak menimbulkan akibat yang serius, tapi perlu juga untuk diketahui
gejala yang timbul dan tindakan penagnggulangannya.
Keracunan biasanya terjadi pada anak-anak karena tidak tahu atau tidak
sengaja. Keracunan terjadi disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam
tumbuh-tumbuhan, antar lain bermacam-macam alkaloid, senyawa glikosida,
resin, fitotoksin, oksalat dan senyawa sianida.
3.2 Saran
1. Mahasiswa seharusnya dapat mengetahui ciri khas dari bentuk tanaman
yang beracun .
2. Sebelum mengkonsumsi tanaman pangan seharusnya dicuci dan
dibersihkan terlebih dahulu serta dimasak dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Chadha, P, V.1995. catatan kuliah ilmu forensik dan toksikologi edisi 5. widya
medika.Jakarta.
De Groot AP. Toxische stoffen die van nature in voedingsmiddelen voorkomen.
Literatuuroverzlcht.. Report No. V 85.074/350445. CIVO Instituten--TNO,
The Netherlands.
Ferrando R. 1981. Traditional and non-traditional foods. FAO, Rome.
Liener IE. (ed). 1969.Toxic constituents of plant foodstuffs. Academic Press, New
Linamarin. The Toxic Compound of Cassava, Journal of Venomous
Animals and Toxins York.
Sartono. 2002. racun dan keracunan. widya medika.Jakarta.
Syarief, nurbama. 2003.toksikologi II. FK USU. Medan.