makalah fertilitas

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fertilitas (kelahiran) sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya bernafas, berteriak, jantung berdenyut dan sebagainya. Indonesia merupakan negara yang padat penduduknya. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mendapati posisi terpadat keempat di dunia setelah Amerika Serikat. Sebagai negara berkembang dengan tingkat penduduk yang cukup tinggi, ini merupakan salah satu masalah pokok yang harus dihadapi. Pada hakikatnya angka kelahiran merupakan hal positif bagi sebuah negara dibanding tingginya angka mortalitas yang mengindikasi adanya konflik dan permasalahan di negara tersebut. Namun tingkat kelahiran dapat memberikan permasalahan lainnya khususnya dalam hal ekonomi. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih rendah sehingga diposisikan se bagai beban pembangunan daripada modal pembangunan. 1

Upload: ali-rakhmatullah

Post on 18-Jan-2016

1.458 views

Category:

Documents


114 download

DESCRIPTION

masalah kependudukan di Indonesia salah satunya adalah fertilitas di indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: makalah fertilitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fertilitas (kelahiran) sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu

terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda

kehidupan misalnya bernafas, berteriak, jantung berdenyut dan sebagainya.

Indonesia merupakan negara yang padat penduduknya. Hal ini terlihat

dari jumlah penduduk Indonesia yang mendapati posisi terpadat keempat di

dunia setelah Amerika Serikat. Sebagai negara berkembang dengan tingkat

penduduk yang cukup tinggi, ini merupakan salah satu masalah pokok yang

harus dihadapi. Pada hakikatnya angka kelahiran merupakan hal positif bagi

sebuah negara dibanding tingginya angka mortalitas yang mengindikasi

adanya konflik dan permasalahan di negara tersebut. Namun tingkat kelahiran

dapat memberikan permasalahan lainnya khususnya dalam hal ekonomi. Hal

ini diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih rendah

sehingga diposisikan sebagai beban pembangunan daripada modal

pembangunan.

Pada umumnya kasus kehamilan yang tidak dikehendaki terjadi pada

ibu yang berstatus sosial ekonomi rendah. Ini akan menimbulkan masalah

tersendiri yang cukup rumit seperti proses kehamilan, proses persalinan ibu,

ketercukupan gizi ibu dan anak dan lain sebagainya. Sementara itu, kasus

kehamilan yang tidak dikehendaki tidak hanya terbatas terjadi pada

perempuan dengan status menikah, tetapi juga perempuan yang tidak

menikah.

Melihat dari apa yang tengah terjadi di saat ini, tentu kita harus

mempelajari dan memahami mengenai fertilitas itu sendiri dan diharapkan

kita sadar akan bagaimana mengendalikan laju fertilitas di masa mendatang

yang berdampak pada ketimpangan terhadap beban pembangunan negara.

1

Page 2: makalah fertilitas

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada materi

fertilitas ini yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan fertilitas ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi angka fertilitas ?

3. Bagaimana cara menghitung angka fertilitas ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini ialah sebagai berikut :

a. Sebagai pengetahuan kepada penulis dan pembaca dalam mengetahui apa

yang dimaksud mengenai fertilitas.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi angka

fertilitas.

c. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai cara menghitung angka

fertilitas.

d. Agar dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi

sehingga dapat seimbang dengan pembangunan negara.

e. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah geografi penduduk.

2

Page 3: makalah fertilitas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fertilitas

Fertilitas yang bahasa inggrisnya “fertility” berarti reproductive

performance (Webster’s, 1966). Fertilitas adalah suatu pengertian yang

digunakan oleh ahli demografi untuk menunjukan tingkat pertambahan jumlah

anak (Hutabarrat, 1973)

Pengertian lain dari fertilitas sebagai istilah demografi diartikan

sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok

wanita, dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir

hidup (Hatmadji, 1981).

Menurut ahli lain, fertilitas adalah suatu istilah yang dipergunakan di

dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak yang benar-

benar dilahirkan hidup. Fertilitas juga diartikan sebagai suatu ukuran yang

diterapkan untuk mengukur hasil reproduksi wanita yang diperoleh dari

statistik jumlah kelahiran hidup (Pollard, 1984)

Melihat dari pendapat para ahli dalam memberi definisi mengenai

fertilitas maka dapat disimpulkan bahwa fertilitas dapat diartikan sebagai

suatu ukuran dari hasil reproduksi dan dinyatakan dengan jumlah bayi yang

lahir hidup ataupun yang lahir mati.

Menurut Hatmadji (1981), terdapat konsep-konsep penting dalam

mengkaji fenomena fertilitas, diantaranya:

1. Lahir hidup (Life Birth), menurut WHO, adalah suatu kelahiran seorang

bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si

bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal : bernafas, ada denyut

jantungnya atau tali pusat atau gerakan-gerakan otot.

3

Page 4: makalah fertilitas

2. Lahir mati (Still Birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan

yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda

kehidupan.

3. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kurang

dari 28 minggu. Ada dua macam abortus : disengaja (induced) dan tidak

disengaja (spontaneus). Abortus yang disengaja mungkin lebih sering kita

kenal dengan istilah aborsi dan yang tidak disengaja lebih sering kita

kenal dengan istilah keguguran.

4. Masa reproduksi (Childbearing age) adalah masa dimana perempuan

melahirkan, yang disebut juga usia subur (15-49 tahun).

B. Faktor-faktor Fertilitas

Menurut Ida Bagus Mantra (1985), terdapat sejumlah faktor yang

dapat mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas faktor-faktor demografi

dan non demografi. Faktor-faktor demografi antara lain meliputi struktur atau

komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama, keperidian atau

fekunditas dan proporsi penduduk yang kawin.

Sedangkan faktor-faktor non demografi diantaranya keadaan ekonomi

penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan

industrialisasi. Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung

ataupun tidak langsung terhadap fertilitas.

Davis dan blake (1956 dalam Ida Bagus Mantra,1985) memperinci

pengaruh faktor social melalui 11 “variable antara” yang dikelompokkan

sebagai berikut:

a. Variable-variabel yang mempengaruhi hubungan kelamin

1. Umur memulai hubungan kelamin (kawin)

2. Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah adakan

hubungan kelamin

4

Page 5: makalah fertilitas

3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena perceraian, perpisahan atau

ditinggal pergi oleh suami, dan suami meninggal.

4. Abstinensi sukarela

5. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang

tidak dapat dihindari.

6. Frekuensi hubungan seks.

b. Variabel-variabel yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi

1. Keperidian dan kemandulan (fekunditas dan infekunditas).

2. Menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi.

3. Kesuburan atau kemandulan yang disengaja (sterilitas)

c. Variable-variabel yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan

selamat

1. Kematian janin oleh faktor-faktor yang tidak disengaja

2. Kematian janin oleh faktor-faktor yang disengaja

C. Pengukuran Fertilitas

Pengukuran fertilitas memiliki dua macam pengukuran, yaitu

pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran

fertilitas tahunan (vital rates) adalah mengukur jumlah kelahiran pada tahun

tertentu yang dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko

untuk melahirkan pada tahun tersebut. Sedangkan pengukuran fertilitas

kumulatif adalah mengukur jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh

seorang wanita hingga mengakhiri batas usia subur.

5

Page 6: makalah fertilitas

a)   Ukuran-ukuran Fertilitas Tahunan

1. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)

Tingkat fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada suatu

tahun tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Dalam ukuran

CBR, jumlah kelahiran tidak dikaitkan secara langsung dengan penduduk

wanita, melainkan dengan penduduk secara keseluruhan.

CBR =  B x 1000

Pm

dimana:

CBR = Tingkat Kelahiran Kasar

Pm = Penduduk pertengahan tahun

K = Bilangan konstan yang biasanya 1.000

B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu

Adapun kelemahan dalam perhitungan CBR yakni tidak memisahkan

penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang masih kanak-kanak dan

yang berumur 50 tahun ke atas. Jadi angka yang dihasilkan  sangat kasar.

Sedangkan  kelebihan dalam penggunaan ukuran CBR adalah perhitungan

ini sederhana, karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah anak

yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

2.     Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)        

Tingkat fertilitas umum mengandung pengertian sebagai jumlah

kelahiran (lahir hidup) per 1.000 wanita usia produktif (15-49 tahun) pada

tahun tertentu. Pada tingkat fertilitas kasar masih terlalu kasar karena

membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk pertengahan

tahun. Tetapi pada tingkat fertilitas umum ini pada penyebutnya sudah

tidak menggunakan jumlah penduduk pada pertengahan tahun lagi, tetapi

jumlah penduduk wanita pertengahan tahun umur 15-49 tahun.

6

Page 7: makalah fertilitas

GFR =  __B__ x k

Pf’15 – 44

atau

GFR =  __B__ x k

Pf’15 – 49

dimana:

GFR = Tingkat Fertilitas Umum

B = Jumlah kelahiran

Pf (15-49) = Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada

pertengahan tahun

Pf (15-49) = Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada

pertengahan tahun

K = Bilangan konstanta yang bernilai 1.000

Kelemahan dari penggunaan ukuran GFR adalah ukuran ini tidak

membedakan kelompok umur, sehingga wanita yang berumur 40 tahun

dianggap mempunyai resiko melahirkan yang sama besar dengan wanita

yang berumur 25 tahun. Namun kelebihan dari penggunaan ukuran ini ialah

ukuran ini cermat daripada CBR karena hanya memasukkan wanita yang

berumur 15-49 tahun atau sebagai penduduk yang “exposed to risk”.

3.     Tingkat Fertilitas menurut Umur (Age Specific Fertility Rate)

Diantara kelompok wanita reproduksi (15-49 tahun) terdapat variasi

kemampuan melahirkan, karena itu perlu dihitung tingkat fertilitas wanita

pada tiap-tiap kelompok umur. Dengan mengetahui angka-angka ini dapat

pula dilakukan perbandingan fertilitas antar penduduk dari daerah yang

berbeda.

ASFRi = __  Bi__ x k

Pfi

7

Page 8: makalah fertilitas

dimana:

ASFRi = Tingkat Fertilitas menurut Umur

Bi  = Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i

Pfi = Jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun

K = Angka konstanta, yaitu 1.000

Namun dalam pengukuran ASFR masih terdapat beberapa kelemahan

diantaranya yaitu:

a. Ukuran ini membutuhkan data yang terperinci yaitu banyaknya kelahiran

untuk tiap kelompok umur sedangkan data tersebut belum tentu ada di tiap

negara/daerah, terutama negara yang sedang berkembang. Jadi pada

kenyataannya sukar sekali mendapatkan ukuran ASFR.

b. Tidak menunjukkan ukuran fertilitas untuk keseluruhan wanita umur 15-49

tahun.

b) Ukuran-ukuran Fertilitas Kumulatif

1. Total Fertility Rate (TFR)

Total Fertility Rate/ TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan

seorang wanita sampai akhir masa reproduksinya. Rumus perhitungan

TFR yaitu sebagai berikut.

TFR 5 ASFR

Keterangan :

TFR       = Angka Fertilitas Total

ASFR    = Angka Fertilitas Menurut kelompok umur 5 tahunan

2. Gross reproduction rates (GRR)

Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang

masa reproduksinya, dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang

8

Page 9: makalah fertilitas

meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya Banyaknya

perempuan yang dilahirkan oleh kohor perempuan

GRR =5 ASFR

GRR = 5 x Jumlah ASFR

= 5 x 208,31

= 1041,55

= 1.041,55 kelahiran bayi perempuan tiap 1000 perempuan usia

reproduksi.

3. Net Reproduction Rates (NRR)

NRR adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis

dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para

(pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

NRR = ASFR x nLx 1o

D. Studi kasus tentang fertilitas

Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000

perempuan dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalnya

perempuan tsb sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Asumsi : bayi

perempuan mengikuti pola fertilitas dan mortalitas ibunya

jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di

dunia.Tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Sebenarnya jumlah

pendudukyang besar bukanlah suatu masalah, sebab apabila semua

penduduknya memiliki

kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada

negara.

Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif

9

Page 10: makalah fertilitas

A. Jumlah Penduduk Besar Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor

terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan

objek pembangunan. Manfaat jumlah penduduk yang besar:

1)Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.

2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari

bangsa lain.

Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang

berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang

cukup rumit yaitu:

1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya.

Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit

diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan

gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.

2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan

pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang

terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah

menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.

b. Pertumbuhan Penduduk Cepat

Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif

cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971

pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar

2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode

1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu

usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan

10

Page 11: makalah fertilitas

keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua

atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya

keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat

terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera. Dua tujuan pokok

Program Keluarga Berencana yaitu:

a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak

melebihi kemampuan peningkatan produksi.

b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga

sejahtera

c. Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia

tidak merata baik persebaran antarpulau,

11

Page 12: makalah fertilitas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fertilitas yang bahasa inggrisnya “fertility” berarti reproductive performance

(Webster’s, 1966). Fertilitas adalah suatu pengertian yang digunakan oleh ahli

demografi untuk menunjukan tingkat pertambahan jumlah anak (Hutabarrat,

1973). Melihat dari pendapat para ahli dalam memberi definisi mengenai fertilitas

maka dapat disimpulkan bahwa fertilitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran dari

hasil reproduksi dan dinyatakan dengan jumlah bayi yang lahir hidup ataupun

yang lahir mati.

Pengukuran Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun

tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk

melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah

a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ) Adalah banyaknya kelahiran

hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.

b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ) Adalah jumlah kelahiran

hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) )

pada tahun tertentu.

c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )

Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan

tahun tertentu.

d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility

Rates Rates) Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi

bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

12

Page 13: makalah fertilitas

Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata

anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia

suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 

a. Tingkat Fertilitas Total (TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki &

wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya

dengan catatan : 

tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa

reproduksinya.

tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.

b. Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan

oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada

seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

c. Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah

kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan

meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa

reproduksinya.

13

Page 14: makalah fertilitas

Daftar Pustaka

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125427-S-5750-Analisis%20hubungan-

Literatur.pdf

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15202-Chapter1-803224.pdf

http://widyaastuti-agrittude.blogspot.com/2011/11/fertilitas-penduduk.html

http://demografi.bps.go.id/parameter2/index.php/fertilitas

14