makalah flu babi

14
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Akhir-akhir ini marak sekali pemberitaan mengenai flu babi. World Health Organization mengumumkan jumlah kasus H1N1 di seluruh dunia sekarang telah bertambah menjadi 787 kasus dan tambahan 2 kasus yang disertai dengan kematian. WHO juga mengatakan bahwa virus yang populer dengan nama flu babi tersebut telah menyebar di 17 negara. Influenza babi atau flu babi awalnya merupakan penyakit respirasi akut sangat menular pada babi yang disebabkan oleh salah satu virus influenza babi, termasuk di antaranya virus influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2. Angka kesakitan akibat infeksi virus yang menyebar di antara babi melalui udara baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung dengan babi pembawa virus itu cenderung tinggi pada populasi babi namun tingkat kematian akibat penyakit ini rendah, antara satu persen hingga empat persen. Kejadian flu babi pada populasi binatang tersebut umumnya sepanjang tahun dengan peningkatan kejadian pada musim gugur dan dingin.. Kondisi yang demikian memungkinkan virus-virus tersebut saling bercampur dan memunculkan strain virus baru dari beberapa sumber (reassortant virus). Hal inilah yang antara lain membuat virus flu babi yang normalnya spesifik dan hanya

Upload: tirolyn

Post on 29-Jun-2015

2.338 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah flu babi

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Akhir-akhir ini marak sekali pemberitaan mengenai flu babi. World Health

Organization mengumumkan jumlah kasus H1N1 di seluruh dunia sekarang telah bertambah

menjadi 787 kasus dan tambahan 2 kasus yang disertai dengan kematian. WHO juga

mengatakan bahwa virus yang populer dengan nama flu babi tersebut telah menyebar di 17

negara. Influenza babi atau flu babi awalnya merupakan penyakit respirasi akut sangat

menular pada babi yang disebabkan oleh salah satu virus influenza babi, termasuk di

antaranya virus influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2.

Angka kesakitan akibat infeksi virus yang menyebar di antara babi melalui udara baik

dengan kontak langsung maupun tidak langsung dengan babi pembawa virus itu cenderung

tinggi pada populasi babi namun tingkat kematian akibat penyakit ini rendah, antara satu

persen hingga empat persen. Kejadian flu babi pada populasi binatang tersebut umumnya

sepanjang tahun dengan peningkatan kejadian pada musim gugur dan dingin..

Kondisi yang demikian memungkinkan virus-virus tersebut saling bercampur dan

memunculkan strain virus baru dari beberapa sumber (reassortant virus). Hal inilah yang

antara lain membuat virus flu babi yang normalnya spesifik dan hanya menginfeksi babi

kadang bisa menembus batas spesies dan menyebabkan kesakitan pada manusia. Kejadian

luar biasa penyakit infeksi influenza babi pada manusia beberapa kali pernah dilaporkan

terjadi. Manusia biasanya tertular flu babi dari babi dan, meski sangat sedikit, dari orang yang

terinfeksi karena berhubungan dengan babi atau lingkungan peternakan babi. Kasus

penularan flu babi dari manusia ke manusia sendiri terjadi dalam beberapa kasus namun

masih terbatas pada kontak dekat dan sekelompok orang saja.

Virus H5N1 merupakan jenis virus flu burung yang sangat ganas, yang menjadi

penyebab utama penyakit pada unggas. Virus ini pernah ditemukan juga pada babi dan

kucing, tetapi tidak menimbulkan gejala sakit pada hewan tersebut. Sampai dengan saat ini,

Page 2: makalah flu babi

belum ditemukan bukti ilmiah bahwa kedua jenis hewan tersebut bertindak sebagai sumber

penularan virus H5N1.

Pada kasus yang langka, penyakit ini juga dapat menyebar pada manusia. Kasus

infeksi virus H5N1 pada manusia yang pertama kali tercatat, terjadi di Hong Kong pada

tahun 1997, ketika virus H5N1 yang menyebabkan penyakit pernafasan sangat berat tersebut

menyerang 18 orang, 6 di antaranya meninggal. Virus ini kemudian dapat dikendalikan dan

kasus infeksi pada manusia lenyap tanpa dapat terdeteksi selama beberapa tahun, sampai

timbul kembali di Asia pada tahun 2003. Sejak saat itu, virus tersebut kembali terdeteksi di

banyak negara serta menyebabkan penyakit bahkan tingginya tingkat kematian pada jutaan

unggas. Lebih dari 140 orang meninggal karena penyakit ini. Kasus pertama pada unggas di

Indonesia diidentifikasikan di dua kabupaten yaitu Pekalongan dan Tangerang pada bulan

Agustus 2003, sementara kasus pertama pada manusia terjadi di Kabupaten Tangerang pada

bulan Juli 2005.

Saat ini virus H5N1 tidak mudah menyebar dari unggas ke manusia, atau dari manusia

ke manusia. Akan tetapi, kejadian yang terus berulang oleh virus H5N1 pada unggas dan

manusia meningkatkan kemungkinan terjadinya virus baru yang dapat menular dari manusia

ke manusia, yang berpotensi memicu pandemi di seluruh dunia. Pemerintah Indonesia, World

Health Organizaton (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), dan badan

internasional lainnya serta mitra lokal bekerja sama untuk mengendalikan virus H5N1 dan

mencegah pandemi pada manusia.

2. Tujuan

Mahasiswa mengetahui pengertian dan gejala flu babi.

Mahasiswa mengetahui cara pencegahan penularan flu babi.

Mahasiswa mengetahui pengertian dan gejala flu burung.

Mahasiswa mengetahui cara pencegahan penularan flu burung.

Mahasiswa mengetahui peran perawat komunitas dalam penanggulangan flu burung dan

flu babi.

BAB 2

Page 3: makalah flu babi

ISI

1. Flu Babi

1.1 Pengertian flu babi

Flu babi adalah penyakit pernapasan yang menjangkiti babi. Disebabkan oleh

influenza tipe A, wabah penyakit ini pada babi rutin terjadi dengan tingkat kasus tinggi

namun jarang menjadi fatal. Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi dan musim

dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun.

Flu babi (Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus

Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi

sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus

A. Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung,

memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik. Flu babi

menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan

dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.

1.2 Etiologi

Flu babi disebabkan oleh salah satu virus influenza babi, termasuk di antaranya virus

influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2.

1.3 Penularan virus

Penamaan jenis penyakit ini dianggap salah oleh berbagai kalangan, karena telah

membuat salah tafsir masyarakat – bahwa babi dapat menularkan penyakit ini kepada

manusia. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganti nama penyakit ini

dengan Influensa A (H1N1).

Hingga saat ini para peneliti belum mengetahui secara pasti cara penularan virus flu

babi tersebut, seberapa lama waktu atau jarak yang dibutuhkan. Namun secara umum, virus

flumenyebar melalui batuk dan bersin yang tidak ditutupi atau saat seseorang menyentuh

mulut atau hidung dari tangan yang kotor. Mengingat virus flu dapat hidup di permukaan

kulit untuk beberapa jam. Layaknya saat seseorang menyentuh pegangan pintu yang

sebelumnya dipegang oleh orang lain yang bersin ditangannya. Daging babi yang dimasak

tidak akan menularkan flu jenis ini.

Page 4: makalah flu babi

Flu babi biasanya tidak menjalar pada manusia, meski kasus sporadis juga terjadi dan

biasanya pada orang yang berhubungan dengan babi. Catatan mengenai kasus penularan dari

manusia ke manusia juga sangat jarang. Penularan manusia pada manusia flu babi

diperkirakan menyebar seperti flu musiman melalui batuk dan bersin. Dalam wabah yang kini

terjadi belum jelas apakah penyakit itu ditularkan dari manusia ke manusia.

1.4 Gejala flu babi

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala

influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada

kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita

juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah. Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak

hanya perlu melihat pada tanda atau gejala khusus, tetapi juga catatan terbaru mengenai

pasien. Sebagai contoh, selama wabah flu babi 2009 di AS, CDC menganjurkan para dokter

untuk melihat apakah jangkitan flu babi pada pasien yang di diagnosa memiliki penyakit

pernapasan akut memiliki hubungan dengan orang yang di tetapkan menderita flu babi, atau

berada di lima negara bagian AS yang melaporkan kasus flu babi.

Ciri-ciri dan gejala flu babi :

a. Demam yang muncul tiba-tiba lebih dari 37,8 derajad celcius.

b. Batuk.

c. Nyeri otot.

d. Sakit tenggorokan.

Page 5: makalah flu babi

e. Kelelahan yang berlebihan.

f. Penderita muntah-muntah dan diare.

1.5 Pencegahan dan pengobatan

Cara pencegahan flu babi dapat melakukan langkah-langkah preventif sebagai berikut:

a. Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang

tisu itu ke kotak sampah.

b. Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah

Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.

c. Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.

d. Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya

menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.

e. Jika Anda sakit flu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di

rumah

Pemerintah Amerika mengatakan dua obat yang biasa digunakan untuk mengobati flu,

Tamiflu dan Relenza, tampaknya efektif dalam mengatasi kasus-kasus yang terjadi sejauh ini.

Belum jelas keefektifan vaksin flu yang kini ada dalam melindungi manusia dari virus baru

ini, karena secara genetik berbeda dengan jenis flu lain.

2. Flu Burung

2.1 Pengertian Flu Burung

Influenza A (H5N1) adalah bagian dari jenis virus influenza tipe A. Burung-burung

liar adalah tempat tinggal alami dari virus ini, maka dinamakan flu burung atau avian

influenza. Virus ini beredar diantara burung-burung di seluruh dunia. Virus ini sangat mudah

berjangkit dan dapat menjadi sangat mematikan bagi mereka, terutama pada unggas jinak

misalnya ayam. Virus ini disebarkan oleh unggas liar, karena itulah dinamakan flu avian atau

flu burung. Virus tersebut menyebar pada unggas hampir diseluruh dunia, sangat menular

terhadap sesama unggas dan mematikan, terutama jenis unggas seperti ayam.

2.2 Etiologi

Page 6: makalah flu babi

Virus H5N1 merupakan jenis virus flu burung yang sangat ganas, yang menjadi

penyebab utama penyakit pada unggas. Virus ini pernah ditemukan juga pada babi dan

kucing, tetapi tidak menimbulkan gejala sakit pada hewan tersebut. Sampai dengan saat ini,

belum ditemukan bukti ilmiah bahwa kedua jenis hewan tersebut bertindak sebagai sumber

penularan virus H5N1.

2.3 Cara Penularan

Burung-burung yang terinfeksi menyebarkan virusnya di air liur, cairan saluran

pernafasan, dan kotorannya. Virus flu burung menyebar diantara burung-burung yang rentan

saat mereka terkena kotoran yang telah terkontaminasi. Diyakini bahwa sebagian besar kasus

infeksi H5N1 pada manusia disebabkan oleh kontak dengan unggas yang telah terinfeksi atau

lingkungan yang telah terkontaminasi.

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang beresiko terinfeksi flu burung, antara lain:

Selama 7 hari sebelum terkena, telah mengalami salah satu atau lebih dari keadaan

berikut ini:

Kontak (dalam jarak 1 meter atau kurang) dengan dengan ternak unggas atau burung liar

baik hidup atau mati

Berada pada tempat dimana ternak unggas pernah atau sedang dikandangkan selama 6

minggu sebelumnya

Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang yang

didiagnosa menderita influenza A (H5N1)

Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang yang

menderita penyakit pernafasan akut yang tidak dapat dijelaskan yang kemudian berakhir

pada kematian

(atau) Selama 7 hari sebelum terkena, pernah bekerja dalam suatu laboratorium dimana

ada pengolahan contoh dari orang atau binatang yang dicurigai menderita penyakit flu

burung.

2.4 Tanda dan Gejala

Page 7: makalah flu babi

Gejala-gejala awal flu burung seringkali sama dengan influenza musiman manusia

(batuk, sakit tenggorokan, demam tinggi, sakit kepala, sakit otot, dll). Penyakit ini dapat

berkembang menjadi pneumonia dimana mungkin akan terjadi, kekurangan angin, susah

bernafas dan gagal pernafasan. Gejala klinis (tanda-tanda kesehatan) penyakit ini sangat

beragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat keganasan  (virulensi) virus

yang menginfeksi, spesies yang tertular, umur, jenis kelamin, penyakit lain yang

menyertainya dan lingkungan. Gejala klinis yang dapat muncul adalah:

a. Demam tinggi ≥38°C

b. Batuk

c. Pilek

d. Nyeri tenggorokan

e. Sakit kepala

f. Nyeri otot

g. Infeksi selaput mata

h. Sesak napas

i. Diare atau gangguan saluran cerna

j. Fatique (lemas)

2.5 Pencegahan dan Pengobatan

Tamiflu yang mengandung oseltamivir adalah suatu cara pengobatan antiviral, yang

terbukti dapat menekan kemampuan virus untuk menyebar dari sel yang terinfeksi ke sel

yang sehat. Sampai dengan 7 Oktober 2005, Indonesia telah mendapatkan 60.000 tablet

Tamiflu. Saat ini antiviral tersebut hanya bisa didapatkan di 44 rumah sakit penerima

Tamiflu.

3. Peran Perawat Komunitas dalam Penanggulangan Flu Babi dan Flu Burung

Page 8: makalah flu babi

Sebagai salah satu bagian dari profesi kesehatan turut terlibat dalam usaha

pencegahan dan penanganan kasus Avian Influenza dan flu babi ini. Peran perawat dimulai

dari usaha promotif, preventif , kuratif, hingga rehabilitatif. Usaha promorif dan preventif

biasanya dilakukan oleh perawat komunitas.

a. Usaha Promotif dan Preventif

Dalam melaksankan usaha promosi dan pencegahan/prevetif, perawat akan terlibat

dalam kerja tim dengan berbagai bidang keahlian lain, seperti dokter, dokter hewan, serta

berbagai departemen/dinas pemerintahan (kesehatan, peternakan, perindustrian, ekonomi,

dll).

Tindakan promotif dan preventif yang dapat dilakukan yaitu memberikan penyuluhan.

Mengenalkan pada masyarakat karakteristik hewan khususnya unggas yang sakit dan

tindakan yang perlu dilakukan terhadap hewan yang sakit dan mati.

Sering mencuci tangan dengan sabun atau disinfektan (termasuk pula deterjen dan

alkohol 70%) bila kontak dengan hewan yang sakit

Bagi para peternak, petugas kesehatan, dan peneliti harus menggunakan Alat Pelindung

Diri (APD) seperti sarung tangan (double hand scoon), masker, kaca mata pelindung

seperti kaca mata renang (goggles), sepatu.

Bagi masyarakat yang memiliki unggas, penting untuk mengandangkan unggas untuk

mencegah penularan pada hewan lain dan memudahkan jika dilakukan disinfeksi

maupun vaksinasi

Lebih baik membeli ayam yang sudah dipotong dan telah dihasilkan oleh rumah potong

ayam yang telahdiawasi pemerintah.

Bagi para pengusaha dan pekerja peternakan penting untuk menerapkan biosecurity yang

ketat sehingga segala produk unggas dan hewan ternak aman dikonsumsi.

Memasak daging maupun produknya (telur, hati) pada suhu dan waktu yang cukup.

Untuk suhu >80°C selama 1 menit, suhu 64°C selama 5 menit. Karena virus AI lebih

Page 9: makalah flu babi

mampu bertahan lama pada temperatur rendah (17°C) dan pada suhu minus 50°C akan

lebih lama lagi.

Masyarakat diberikan informasi untuk mengenali gejala-gejala awal AI dan perujukan

segera ke pelayanan kesehatan.

b. Tindakan Kuratif

Saat seseorang mulai mengalami gejala-gejala adanya infeksi AI hal terbaik yang

dilakukan untuk menyelamatkannya adalah perujukan segera ke RS maupun puskesmas dan

diberikan medikasi profilaksis anti virus, biasanya digunakan oseltamivir. Jika gejala klinis

dan pemeriksaan klinis didapat semakin banyak mengarah ke sana maka perawatan intensif

perlu segera dilakukan.

1.Penatalaksanaan di fasilitas kesehatan non rujukan

Pasien suspek AI langsung diberi Oseltamivir (Tamiflu) 2×75 mg (jika anak sesuai

dengan berat badan)

Pasien ditangani sesuai dengan kewaspadaan standar

Pasien dirujuk ke RS Rujukan AI

2.Penatalaksanaan di RS Rujukan

Pasien di rawat di ruang isolasi

Petugas triase memakai APD, kemudian mengirim pasien ke ruang pemeriksaan

Petugas yang masuk ke ruang pemeriksaan tetap menggunakan APD dan melakukan

kewaspadaan standar

c. Tindakan Rehabilitatif

Page 10: makalah flu babi

Jika kondisi pasien membaik dengan PCR negatif, tidak demam 7 hari, dan hasil

radiologi maupun laboratorium membaik serta ada pertimbangan lain dari dokter maka pasien

diperbolehkan pulang. Namun sebelum dipulangkan, pasien diberikan informasi untuk

menjaga dari ancaman infeksi virus berulang dan mempertahankan kesehatannya.

Pembekalan informasi bagi pasien dan keluarga pasien meliputi:

Penjagaan lingkungan dari ancaman penyebaran virus

Personal hygiene dan environment hygiene

Menjauhkan kandang ternak atau unggas dari rumah jika memelihara ternak atau unggas

Peningkatan kualitas gizi pangan

Pasien yang sudah pulang ke rumah diwajibkan kontrol ke poloklinik paru/ anak/

penyakit dalam terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.I. 2006. Pedoman Penatalaksanaan Flu Burung di Sarana

Pelayanan Kesehatan. Jakarta

Doenges, Moorhouse & Geissler. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman &

Pendokumentasian Perawatan Pasien. F.A. Davis Philadelphia, Pennsylvania.USA

Abi, Nursing. 2009. Peran Perawat Komunitas dalam Praktek Asuhan Keperawatan. Diakses

pada tanggal 3 desember 2010 dari http://abimuhlisin.blogspot.com/.

Komnas FBPI. Tentang Flu Burung. Diakses pada tanggal 20 november 2010 dari

http://www.komnasfbpi.go.id/

Admin. 2009. Apakah Flu Burung?. Diakses pada tanggal 24 november 2010 dari

http://goldgamat.com/