makalah hijriah

18
Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia – H. Bakri Syam Hal 1 KATA PENGANTAR Atas khodrat dan hiradat Allah SWT, saya menulis makalah ini berawal dari maraknya perbedaan pendapat untuk menentukan awal bulan puasa Ramadhan pada saat ini. Padahal Dari 4 Mazhab yang termashur (Safi’I, Hanafi, Maliki dan Hambali) semuanya memulai dan mengakhiri pengamalan puasa Ramadhan dengan rukiyat, dengan demikian tentu harus jelas landasan nya. Dari semua itu saya mencoba memaparkan dalam makalah ini yang berjudul : Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia”. Mudah-mudahan paparan dalam makalah ini dapat dipahami dan dimengerti oleh semua kalangan umat islam. Semoga ada manfaatnya bagi kita umat islam, saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya juga mengharapkan adanya saran dan kritikan dari kita semua demi kesempurnaan isi makalah ini, dan akhir kata saya ucapkan mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini, mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayahnya kepada kita semua sehingga dalam penentuan Awal Ramadhan yang akan datang tidak terjadi lagi perbedaan pendapat, yang mana semuanya itu atas khodrat dan Iradat Allah SWT, Amin ya Rabbal Alamin. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bangkinang, 18 Desember 2013 Penulis, H. BAKRI SYAM

Upload: bakri-syam

Post on 22-Oct-2015

841 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 1

KATA PENGANTAR

Atas khodrat dan hiradat Allah SWT, saya menulis makalah ini berawal dari maraknya

perbedaan pendapat untuk menentukan awal bulan puasa Ramadhan pada saat ini. Padahal

Dari 4 Mazhab yang termashur (Safi’I, Hanafi, Maliki dan Hambali) semuanya memulai dan

mengakhiri pengamalan puasa Ramadhan dengan rukiyat, dengan demikian tentu harus jelas

landasan nya. Dari semua itu saya mencoba memaparkan dalam makalah ini yang berjudul :

“Hisab Landasan Rukiyat Umat Islam Sedunia”.

Mudah-mudahan paparan dalam makalah ini dapat dipahami dan dimengerti oleh semua

kalangan umat islam. Semoga ada manfaatnya bagi kita umat islam, saya menyadari bahwa

dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya juga mengharapkan

adanya saran dan kritikan dari kita semua demi kesempurnaan isi makalah ini, dan akhir kata

saya ucapkan mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini, mudah-mudahan Allah SWT

memberikan hidayahnya kepada kita semua sehingga dalam penentuan Awal Ramadhan yang

akan datang tidak terjadi lagi perbedaan pendapat, yang mana semuanya itu atas khodrat dan

Iradat Allah SWT, Amin ya Rabbal Alamin.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bangkinang, 18 Desember 2013

Penulis,

H. BAKRI SYAM

Page 2: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 2

B A B I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Sehubung dengan maraknya perbedaan pendapat dalam hal mulai dan berakhirnya puasa

Ramadhan serta masuknya 1 (satu) Sawal di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Oleh karna

itu Seharusnya ada kalender sebagai acuan umat muslim di sedunia. Untuk membuat kalender

Hijriyah sedunia tentu harus ada dasar perhitungan (Hisab) yang di butuhkan. Dari dasar

perhitungan itulah baru kita bisa menentukan kapan kita melakukan rukiyat yaitu penengokan

Hilal untuk mulainya pengamalan puasa Ramadhan. Untuk melakukan rukiyat 1 (satu) Sawal

tidak tergantung pada penanggalan Hijriyah hanya tergantung pada pengamalan puasa

Ramadhan yaitu di lakukan rukiyat pada 29 hari pengamalan puasa Ramadhan. Kalau hilal

kelihatan puasa 29 hari , seandainya tidak kelihatan puasa 30 hari.

Masalahnya umat islam saat ini memakai landasan perhitungan (Hisab) yang berbeda-beda

sehingga pada satu daerah yang sama umat islam memulai pengamalan puasa Ramadhan dan

perayaan hari-hari besar agama berbeda-beda pula . Seharusnya umat islam sedunia memakai

landasan perhitungan (Hisab) yang sama agar puasa Ramadhan dan perayaan hari-hari besar

dalam agama islam sama di daerah yang sama pula.

Kebanyakan orang memahami rukiyat itu di lakukan untuk semua bulan pada bulan Hijriyah,

pada hal rukiyat itu dilakukan khusus untuk mulai dan berakirnya pengamalan puasa

Ramadhan. jadi penanggalan kalender Hijriyan dengan pengamalan puasa Ramadhan tidak

mesti sama. Sebab pengamalan puasa Ramadhan tergantung atas penampakan hilal.

Rumusan masalah

Perbedaan selama ini saya melihat beberapa penyebabnya diantaranya :

1_ Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh Al-

Qur’an dan Hadist maupun As-Sunnah. Namun karena ayat-ayat al-Qur’an tersebut dipandang

dan difahami sebagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang berbeda beda, sementara

itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan, dan di samping beraneka ragamnya

sumber yang diterima oleh para periwayat (perawi), juga masih mungkin diberi pemahaman

yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan kesimpulan terhadap

kandungan Al-Qur’an dan As-Sunnah .

2_ Bagi orang yang pencari ilmu agama dia mencukupkan dan mengandalkan buku saja tanpa

di bimbing oleh guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai ke Rasulullah

SAW, ada kemungkinan sipembaca buku memahami berbeda dari yang di maksut oleh si

pengarang buku retsebut.

3_ Pemimpin umat yang belum memahami betul soal agama yang bersumberkan Al-Qur’an

dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat titel Imam mujitahit (guru yang mengerti

betul makna hakiki dari Al-Qur’an dan Hadist–Hadist serta Sunnah-sunnah)tetapi sementara dia

sudah berpendapat (berfatwa)dalam urusan agama.

Page 3: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 3

Ada sebuah Hadist yang termasyhur, yang isinya sangat penting dan berharga. Yaitu berisi

wasiat Rasulullah SAW tentang perselisihan ummat dan solusinya

Untuk menghadapi perbedaan pendapat ini Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya:

ال ه) :ق ص ا سل ب هللا س ه ص هللا ه هى ػ س و رات ى بم ث ا أق ه ا ػ ػظ غة يػظة ف ه ب

ث ا رسف ي ؼ هث ان ا ج هب، ي ق قال ان م ف ائ ا :ق سل هللا س أ ز ك ارا يدع، يػظة ذ ف ؼ ج

ا؟ قال إن كى :ف ص ق أ ح هللا ب سغ طاػة ان بذا إ ان ا؛ ػ ش ب ح إ ؼش ي ف كى ػذب ي

ش س ا ف الف ح شا، اخ ث كى ك ه ؼ ح ف س ة ب س فاء ه خ ان ذ ، ان شذ شا كا ان س ا ج ضا ب ػ

ا ه اجز، ػ ان ى ب اك ات إ إ األيس يحذث م ف ة ك ذػة يحذث م ب ذػة ك ة ب ضالن )

“Pada suatu hari Rasulullah Shollallahu’Alaihiwasallam shalat berjamaah bersama kami,

kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau memberi kami nasehat dengan nasehat

yang sangat mengesankan, sehingga air mata berlinang, dan hati tergetar. Kemudian ada

seorang sahabat yang berkata: Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat seorang

yang hendak berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan (pesankan) kepada kami? Beliau

menjawab: "Aku berwasiat kepada kalian agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan agar

senantiasa setia mendengar dan taat, walaupun ia (pemimpin/penguasa) adalah seorang

budak habsyi (ethiopia), karena barang siapa yang berumur panjang setelah aku wafat, niscaya

ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan

sunnahku dan sunnah kholifah-kholifah yang telah mendapat petunjuk lagi cerdik. Berpegang

eratlah kalian dengannya, dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah oleh kalian perkara-

perkara baru (dalam urusan agama), karena setiap urusan yang diada-adakan ialah bid’ah, dan

setiap bid’ah ialah sesat“. (Riwayat Ahmad 4/126, Abu Dawud,4/200, Hadits no: 4607, At

Tirmizy 5/44, hadits no: 2676, Ibnu Majah 1/15, hadits no:42, Al Hakim 1/37, Hadits no: 4, dll.)

Dari Hadist di atas terlihatlah bahwa yang terjadi perbedaan pendapat saat ini sangat-sangat di

pahami Rasulullah SAW, oleh karna itu beliau berwasiat agar kita selaku umatnya selalu

bertawakal kepada Allah SWT. dan selalu berpegang teguh kepada As-Sunnahnya serta sunah

khalifah-khalifah yang faham betul maksut kandungan hakiki dari Al-Qur’an dan As-Sunnah

Rasulullah SAW, serta menjauhi hal-hal yang menyesatkan.

Tujuan

1 - Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser ketentuan-

ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT. melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW. boleh

mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal menjalankan

ketentuan-ketentuan Allah SWT. dan Rasulullah SAW tersebut.

2 - Agar paparan ini dapat di pahami dan dimengerti sebagai pemersatu dalam hal pembuatan

kalender Hijriyah sedunia dan penentuan masuknya awal bulan, sebagai landasan untuk

melakukan rukiyat awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan di sedunia, supaya kita umat

islam melakukan hari-hari besar keagaman, hari dan waktu yang sama serta di wilayah yang

sama pula di sedunia.

Page 4: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 4

Ruangan lingkup kajian

1- Memandang bahwa Al-Qur’an , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman

dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

2- Penyebab perbedaan pendapat dalam hal pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk

landasan melakukan pengamatan hilal (rukiyat) untuk mulainya pengamalan puasa

Ramadhan.

3- Landasan perhitungan (hisab) untuk membuat kalender Hijriyah sedunia

4- Menentukan garis pembatas di permukan bumi untuk pergantian hari dan tanggal

dalam kalender Hijriyah.

5- Masaalah dan solusinya akibat garis pembatas dalam pembuatan kalender Hijriyah.

Metode penulisan

Menganalisa gerak matahari, gerak bulan dan gerak bumi serta menggambarkan terjadinya

pergantian hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender Hijriyah.

Merumuskan sistim pembuatan kalender Hijriyah sedunia untuk acuan melakukan pengamatan

hilal (rukiyat) pertanda masuknya bulan suci Ramadhan

Mencerna Hadist sebagai landasan perhitungan (hisab) dengan ilmu teknologi antariksa dan

ilmu geologi bumi,serta menggambarkannya.

Sistimatik penulisan - Kata pengantar

- BAB I _ pendahuluan

_ Latar belakang masaalah

_ Rumusan masalah

_ Tujuan

_ Ruangan lingkup kajian

_Metode penulisan

_Sistimatik penulisan

-BAB II _ Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk

_ Memahami makna hakiki Al-Qur’an, Hadist dan as-

sunnah

_ Perbedaan pendapat

_ Landasan perhitungan (hisab)

_ Cara membuat kalender Hijriyah (takwim kamsiyah)

_ Kalender Hijriyah tahun 1435 H

Page 5: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 5

-BAB III _ Landasan ilmu seins teknologi (antariksa)

_Mata hari ………_pergerakan matahari

_Bulan …………._pergerakan bulan

_Bumi ………… _pergerakan bumi

_ Garis pembatas perubahan hari dan tanggal

_ Akibat garis pembatas

-BAB IV _ Penetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan

puasa Ramadhan sedunia.

_ Persoalan garis pembatas

_ Solusinya

_ Akibat perpindahan garis pembatas

_ Jawabannya

-BAB V _ Penutup

_ Kesimpulan

_ Saran

_ Daftar pustaka

Page 6: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 6

B A B II

Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk

Al-Qur’an yang agung adalah kitab dari Allah sang pencipta alam semesta melalui Rasulnya

Nabi Muhamad SAW untuk pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia

Allah Azza wa Jalla menerangkan tentang Al-Qur’an:

“ … Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu …” *An-Nahl: 89]

Dari ayat di atas menjelaskan bawa untuk segala sesuatu aturan dalam seluruh aspek keidupan

manusia sudah lengkap dalam Al-Qur’an dengan Ayat yang terakir di turunkan kepada Nabi

Muhamad SAW yang berbunyi :

Allah Azza wa Jalla berfirman:

“ … Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa’idah: 3+

Berati dari keterangan ayat –ayat diatas bahwa Al-Qur’an dan perkataan dan keterangan dari

Rasulullah SAW yang disebut Hadist, serta perbuatan Rasulullah SAW yang disebut As-Sunnah

telah sempurna sebagai pedoman dan petunjuk dalam seluruh aspek kehidupan manusia

sampai akhir zaman .

Memahami makna hakiki Al-Qur’an, Hadist dan As-Sunnah

Kita sebagai umat islam untuk menjawab persoalan-persoalan dalam kehidupan beragama

harus paham betul makna hakiki dari Al-Qur’an dan Hadist serta Sunnah Rasulullah SAW.

Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segala-

galanya,sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Qur’an dan Hadist

Rasulullah SAW.

Al-Qur’an itu adalah perkataan Allah sang pencipta alam semesta yang maha mengerti segala-

galanya. Dan Rasulullah SAW itu adalah orang yang terpelihara untuk menerima amanah Al-

Qur’an tersebut untuk sebagai pedoman dan petunjuk umat manusia, tentu segala perkataan

dan perbuatannya selalu dibimbing oleh Allah sang pencipta alam semesta.

Perbedaan pendapat

Mengenai penetapan awal bulan Hijriyah, prinsip-prinsipnya telah ditunjukkan oleh Al-Qur’an

maupun As-Sunnah dan telah ditegaskan oleh ilmu pengetahuan. Namun karena ayat-ayat Al-

Qur’an tersebut dipandang dan difahami sebagai ayat yang masih terbuka bagi penafsiran yang

berbeda-beda, sementara itu As-Sunnah yang dijadikan pedoman pelaksanaan dan di samping

beraneka ragam redaksi yang diterima oleh para perawi (periwayat), juga masih mungkin diberi

pemahaman yang berbeda, maka akibatnya muncullah aneka ragam pengertian dan

kesimpulan. Sesuai dengan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an dan As-Sunnah

tersebut, sehingga kaum muslimin menempuh berbagai cara yang berbeda-beda pula.

Page 7: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 7

Sehingga Banyaklah perbedaan pendapat pada saat ini khususnya dalam hal penentuan awal

bulan hijriah dan puasa Ramadhan, padahal landasannya sama-sama Al-Qur’an dan Hadist.

Sampai saat ini di dalam dunia Islam belum terdapat satu sistem kalender Islam internasional

yang menyatukan sistem waktu Islam di seluruh dunia. Yang ada hanyalah kalender-kalender

lokal yang berlaku tempat tertentu saja. Oleh karena itu tidak heran sering terjadi perbedaan

mencolok di kalangan umat Islam dalam menentukan momen-momen keagamaan penting.

Perbedaan itu bisa mencapai empat hari. Misalnya merayakan hari raya Idul Fitri (1 Sawal )

oleh umat Islam di seluruh dunia pada empat hari yang berbeda di daerah yang sama.

Landasan perhitungan (hisab)

Di bimbing oleh Buya Kuniang Zubir surau Lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat

Saya memahami dan mencoba menjelaskan sebuah Hadist yang berkaitan dengan penentuan

awal bulan Hijriyah dalam hal penentuan awal dan akhir pengamalan puasa Ramadhan.

Telah berkata Rasulullah SAW: “Aku lihat dimalam Israk denganku akan sejumlah

kalimat di tiang Arasy sebagai berikut : “Allahul Hadi” satu kali, “Hudallah” lima kali,

“Jamalul Fi’li” tiga kali, “Zara’allahu Zar’an bilabazrin” tujuh kali, “Dinullah” empat kali,

“Badi”ussamawati wal Ardhi” dua kali, “Wailun liman asha” empat kali, “Dinuallah” empat

kali, “Zara”allah” tujuh kali, “Ba’di’ussamawati” dua kali, “Jamalul fi’li” tiga kali, “Hudallah”

lima kali “Hudallah” lima kali, “Wailun Liman asha” enam kali, “allahul hadi” satu akali,

“Jamalul Fi’li” lima kali.”

Berkata Rasulullah SAW: “Ambil olehmu awal kalimat yang delapan pertama menjadi

huruf Tahun dan awal kalimat yang sebanyak dua belas kedua menjadi huruf Bulan, maka

himpunlah huruf tahun dengan huruf bulan, artinya jumlahkanlah, maka mulailah

membilang dari hari Rabu atau Kamis, dan dihari mana sampai bilangan, maka hari itu

adalah awal bulan itu”, dan Rasulullah SAW berkata: “Takwim adalah jalanku, selain puasa

Ramadhan”.

(Kitab Insanul Uyun Juz III Karangan Syekh Nuruddin dan telah dipilih oleh para Syekh kita dan

ditetapkan mula-mula hitungan itu adalah hari Kamis).

Dari keterangan Hadist diatas, bisa kita artikan kan sebagai berikut :

Diwaktu Rasulullah SAW Israq dan Mihrat bersama malaikat Jibril diliatnya tertulis di

tiyang aras seleretan kalimat Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4), Zai

(7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7), Alif (1), Jin (3).

Awal kalimat yang delapan menjadi huruf tahun :

Uruf tahun : Alif (1), Ha (5), Jin (3), Zai (7), Dal (4), Ba (2), Waw (6), Dal (4)

Dan kalimat berikutnya menjadi huruf bulan :

Huruf bulan ; Zai (7), Ba (2), Jin (3), Ha (5), Waw (6), Alif (1), Ba (2), Dal (4), Ha (5), Zai (7),

Alif(1), Jin (3). Dalam artian : Zai (7) untuk bulan Muharam, Ba (2) untuk bulan Safar, Jin (3)

untuk bulan Rabiul Awal, Ha (5) untuk bulan Rabiul Akhir, Waw (6) untuk bulan Jumadil Awal,

Alif (1) untuk bulan Jumadil Akhir, Ba (2) untuk bulan Rajab, Dal (4) untuk bulan Sa’ban, Ha (5)

untuk bulan Ramadhan, Zai (7) untuk bulan Sawal, Alif (1) untuk bulan Zulkaedah, Jin (3) untuk

bulan Zulhijah

Page 8: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 8

Setelah demikian ambil angka dari uruf tahun dan angka dari uruf bulan lalu jumlahkan, dengan

hasil jumlah tersebut maka mulailah membilang dari hari Rabu atau Kamis, Hari apa sampainya

maka hari itulah mulainya awal bulan tersebut. Bersumber Dari keterangan Hadist di atas kita

bisa menghitung sampai tahun berapapun awal puasa Ramadhan. Setelah jelas demikian

berkata Rasulullah SAW, takwim adalah jalanku selain puasa Ramadhan, dengan artian takwim

adalah hitungan/hisab Rasulullah SAW selain puasa Ramadhan.

Untuk pengamalan puasa Ramadhan jelas dan tegas landasannya dari Hadist Rasulullah SAW

(Shahih Bukhari Juz II, Halaman 229) , (HR. Bukhari 1909, Muslim 1081),

(HR. Bukhari no. 1776 dari Abu Hurairah).dan (Shahih Muslim, Halaman 438, Juz

(HR Muslim no.1810, dari Abu Hurairah ra.) , (HR. Bukhari no. 1773, Muslim no. 1795, al-Nasai no.

2093; dari Abdullah bin Umar ra.).

Berdasarkan kata Rasullullah “Mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis” dengan tanpa

memahami Hadist Rasullullah SAW secara hakiki, maka terjadilah satu daerah yang sama

berbeda mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan, padahal tegas kata Rasullullah

SAW “Jangan berpuasa Ramadhan sebelum tampaknya hilal”

Demi jelasnya berasal dari Hadist diatas saya susun kalender Hijriyah tahun 1435 H untuk

internasional (sedunia)

CARA MEMBUAT KALENDER HIJRIYAH (TAQWIM KHAMSIAH) INTERNASIONAL

Tahun Hijriah dibagi 8, sisanya baru dihitung. (1435 dibagi 8 sisanya 3) mulai menghitung dari 0

(nol), maka huruf tahun 1435 H adalah Zai (7)

1. Untuk menentukan hari pertama setiap bulannya dalam tahun Hijriyah adalah

jumlahkan angka huruf tahun Zai (7) dengan angka huruf bulan Hijriyah masing-masing.

2. Dari jumlah tersebut baru dicari harinya dengan mulai dari hari ; Rabu - Kamis – Jum’at –

Sabtu – dst.

3. Hari apa sampainya itulah terhitungnya hari pertama dalam bulan Hijriyah

Page 9: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 9

KALENDER HIJRIAH 1435 H (RABU)

MUHARAM

SAFAR NOVEMBER / DESEMBER 2013

DESEMBER 2013/ JANUARI 2014

JUM SAB A SE SELA RA KA

JUM SAB A SE SELA RA KA

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

1 2 3

1

1 2 3 4 5 6 7

5

4 5 6 7 8 9 10

2 3 4 5 6 7 8

8 9 10 11 12 13 14

6 7 8 9 10 11 12

11 12 13 14 15 16 17

9 10 11 12 13 14 15

15 16 17 18 19 20 21

13 14 15 16 17 18 19

18 19 20 21 22 23 24

16 17 18 19 20 21 22

22 23 24 25 26 27 28

20 21 22 23 24 25 26

25 26 27 28 29 30

23 24 25 26 27 28 29

29 30 1 2 3 4

27 28 29 30 31 1 2

RABI'UL AWAL

RABI'UL AKHIR JANUARI / FEBRUARI 2014

FEBRUARI / MARET 2014

JUM SAB A SE SELA RA KA

JUM SAB A SE SELA RA KA

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5

3 4 5 6 7 8 9

2 3 4 5 6

8 9 10 11 12 13 14

6 7 8 9 10 11 12

10 11 12 13 14 15 16

7 8 9 10 11 12 13

15 16 17 18 19 20 21

13 14 15 16 17 18 19

17 18 19 20 21 22 23

14 15 16 17 18 19 20

22 23 24 25 26 27 28

20 21 22 23 24 25 26

24 25 26 27 28 29 30

21 22 23 24 25 26 27

29 30

27 28 29

31 1

28 1 2

JUMADIL AWAL

JUMADIL AKHIR MARET / APRIL 2014

APRIL 2014

JUM SAB A SE SELA RA KA

JUM SAB A SE SELA RA KA

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

1 2 3 4

1 2

3 4 5 6

2 3

5 6 7 8 9 10 11

3 4 5 6 7 8 9

7 8 9 10 11 12 13

4 5 6 7 8 9 10

12 13 14 15 16 17 18

10 11 12 13 14 15 16

14 15 16 17 18 19 20

11 12 13 14 15 16 17

19 20 21 22 23 24 25

17 18 19 20 21 22 23

21 22 23 24 25 26 27

18 19 20 21 22 23 24

26 27 28 29 30

24 25 26 27 28 29

28 29 30 31 1

25 26 27 28 29 30

Page 10: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 10

RAJAB

SA'BAN MEI 2014

MEI / JUNI 2014

JUM SAB A SE SELA RA KA

JUM SAB A SE SELA RA KA

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

1

1 2 3 4 5 6

1

30 31 1 2 3 4 5

2 3 4 5 6 7 8

7 8 9 10 11 12 13

2 3 4 5 6 7 8

6 7 8 9 10 11 12

9 10 11 12 13 14 15

14 15 16 17 18 19 20

9 10 11 12 13 14 15

13 14 15 16 17 18 19

16 17 18 19 20 21 22

21 22 23 24 25 26 27

16 17 18 19 20 21 22

20 21 22 23 24 25 26

23/30 24 25 26 27 28 29

28 29

23 24 25 26 27 28 29

27 28

RAMADHAN

SAWAL JUNI / JULI 2014

JULI / AGUSTUS 2014

JUM SAB A SE SELA RA KA

JUM SAB A SE SELA RA KA

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

1 2 3 4 5

1 2 3

29 30 1 2 3

29 30 31

6 7 8 9 10 11 12

4 5 6 7 8 9 10

4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 4 5 6 7

13 14 15 16 17 18 19

11 12 13 14 15 16 17

11 12 13 14 15 16 17

8 9 10 11 12 13 14

20 21 22 23 24 25 26

18 19 20 21 22 23 24

18 19 20 21 22 23 24

15 16 17 18 19 20 21

27 28 29 30

25 26 27 28 29

25 26 27 28

22 23 24 25 26

ZULKAEDAH

ZULHIJJA AGUSTUS / SEPTEMBER 2014

SEPTEMBER / OKTOBER 2014

JUM SAB A SE SELA RA KA

JUM SAB A SE SELA RA KA

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

'AT TU HAD NIN SA BU MIS

1 2

1 2 3 4 5 6 7

27 28

26 27 28 29 30 1 2

3 4 5 6 7 8 9

8 9 10 11 12 13 14

29 30 31 1 2 3 4

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

15 16 17 18 19 20 21

5 6 7 8 9 10 11

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

22 23 24 25 26 27 28

12 13 14 15 16 17 18

17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30

29

19 20 21 22 23 24 25

24 25 26 27 28 29 30

Page 11: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 11

B A B III

Landasan Ilmu Sains Teknologi (Antariksa)

Dalam surat Ar-Rahman ayat 5 Allah berfirman,

[5: 55الشمس والقمس بحسبان ]

Artinya: Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan[55: 5]

Ayat 5 surat Yunus berbunyi,

ىيه و ل هو الري جعل الشمس ضياء والقمس ووزا وقدزي مىاشل لتعلموا عدد الس ذلك إال بالحق يفص الحساب ما خلق الل

[.5: 01اآليات لقوم يعلمون ]

Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya bagi Bulan itu manzilah-manzilah, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui [Q. 10: 5].

Dalam surat(36) Yasin ayat 38-40

Artinya: Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha

Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-

manzilah,sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai

bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun

tidak dapat mendahului siang.Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.[Yasin 38:40]

Dari surat-surat dan ayat-ayat di atas adalah sebagai pedoman dan petunjuk serta didorong rasa keingin tahuan manusia tentang Alam semesta, maka berkembanglah ilmu seins teknologi sampai saat ini.

Dibantu dengan sains teknologi saya mencoba menjelaskan sebab-sebab perbedaan pendapat

dalam hal penentuan awal bulan dalam tahun Hijriyah, Dalam menjelaskan masaalah

pembuatan kalender Hijriyah, tentu kita harus memahami betul hal-hal yang berkaitan seperti :

pergerakan matahari , pergerakan bulan dan pergerakan bumi.

MATAHARI

Matahari adalah sumber cahaya dari ruangan angkasa dan pusat orbit dari peredaran

bumi dan planet-planet lainnya (Bumi dan planet-planet lainnya itu mengorbit mengelilingi

matahari).menurut orbitnya / garis edarnya masing-masing.

Pergerakan matahari :

Oleh karena bumi tempat kita berpijak bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya

dari barat ke timur, maka terlihatlah pergerakan semu seolah-olah matahari yang bergerak

terbit di sebelah timur dan berjalan melintasi angkasa terbenam di sebelah barat.

Page 12: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 12

BULAN

Bulan itu adalah satu-satunya satelit alam bumi, yaitu suatu benda langit yang tidak

mempunyai cahaya sendiri, dan cahaya bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya

matahari. Bulan bulat seperti bola besar yang panjang jari-jarinya lebih kurang setengah dari

jari-jari bumi.

Pergerakan bulan :

Bulan berotasi mengelilingi bumi sambil bersama mengelilingi matahari (bulan adalah

satelit bumi). Jadi ada saatnya bulan menjauh dari matahari dan ada pula saatnya bulan

mendekat ke matahari. dan apabila di saat bulan dakat ke matahari serta tepat berada sejajar di

antara matahari dengan bumi disebut konjungsi, pada saat itu bulan tidak tampak dari bumi

sebab bagian gelap bulan berada di sebelah bumi (bagian permukaan bulan yang terang

terkena sinar matahari membelakangi bumi). Satu Rotasi bulan mengelilingi bumi di sebut satu

bulan lamanya(29,5 hari) sebab di dalam bulan hijriah 2 bulan yang berdampingan (berturut-

turut berjumlah 59 hari)

BUMI

Bumi ini adalah planet ke tiga dari delapan planet dalam tatasurya angkasa, merupakan

satu-satunya planet yang di huni oleh manusia dan makluk hidup lainnya karna bumi memiliki

kandungan mineral, air, udara dan yang lain-lain untuk kebutuhan makluk hidup.

Pergerakan bumi :

Bumi adalah bola besar yang berputar/ berotasi terhadap sumbunya dari arah barat ke timur.

Satu putaran atau satu rotasi bumi berputar terhadap sumbunya 360 derajat/24 jam (sehari

semalam) sambil mengelilingi matahari, satu keliling bumi mengelilingi matahari (1 tahun

Masehi = 365 hari tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik ) / 354 hari dalam tahun Hijriyah.

Terjadinya malam dan siang: Oleh karena bumi itu bulat seperti bola tentu tidak semua

permukaan bumi terang tersinari oleh cahaya matahari sekaligus, maka permukaan bumi yang

terang terkena sinar matahari disebut siang dan sebagain permukaan bumi yang tidk terkena

sinar mathari disebut malam. Akibat bumi yang berputar maka terjadilah siang dan malam yang

saling bergantian.

Garis pembatas perubahan hari dan tanggal

Oleh karna bumi itu bulat seperti bola dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke

timur tentu harus ada garis pembatas untuk perubahan hari dan tanggal dalam penanggalan

kalender tahun Hijriyah.

Dalam hal penentuan garis pembatas kita merujuk dalam Al-Qur’an

Quran surat Ali Imran ayat 27:

Artinya:Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam

malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari

yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (3: 27)

Dari ayat tersebut diatas tegaslah bahwa dahulu malam dari pada siang.

Disini jelaslah bahwa titik nol / garis pembatas dalam penanggalan Hijriah adalah terbenamnya

matahari (datangnya malam). Dan terbenamnya matahari di muka bumi tidak terjadi pada satu

Page 13: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 13

waktu yang sama, melainkan pada waktu berbeda selama 24 jam sesuai dengan posisi tempat

masing-masing, tentu pergantian hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah tidak sama pula

waktunya sesuai dengan posisi tempat masing-masing pula.

Oleh karena pusat agama islam (Ka’bah) adanya di Makkah Saudi Arabiya, dan manusia

penghuni bumi pertama (Adam dan Hawa) bertemunya di bukit Jabal Rahmah di Arafah

Makkah Saudi Arabiya, maka terbenamnya mata hari pertama di Makkah Saudi Arabiya

tersebut bergantilah hari dan tanggal dalam tahun Hijriyah. Pertama kalinya bumi ini terhahpar

pada hari Jum’at dan berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke timur, karna bermula dari

Makkah Arab Saudi maka terbenamnya matahari di Makkah dan yang sewaktu dengannya jadi

bergantilah hari (hari sabtu) dan seterusnya.

Pergantian hari dan tanggal berjalan bermula dari Makkah Arab Saudi terus bergerak kearah

barat dari Makkah Arab Saudi sampai bertemu kembali di posisi semula. Dari gerak perjalanan

pergantian hari dan tanggal tersebut maka terlihatlah garis pembatas pergantian hari dan

tanggal.

Maka garis pembatas dalam penanggalan Hijriyah adalah garis lurus dari sumbu Kutub Utara

bumi melalui Makkah (Arab Saudi) terus ke sumbu Kutub Selatan bumi. Seperti gambar di

bawah ini :

Gambar 3.1 Bumi Bulat dan Berputar Dari Arah Barat Ketimur 1 x putaran.

Dari gambar diatas terlihatlah bahwa bumi berputar terhadap sumbunya dari arah barat ke

timur, maka di Makkah Arab Saudi dan yang sawaktu dengannya hari sudah berganti sabtu

sementara bagi wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi hari masih Jum’at dan

begitulah seterusnya.

Page 14: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 14

Akibat garis pembatas

Dari gambar bumi yang bolat seperti bola kita rubah menjadi gambar terhampar seperti

dibawah ini :

Gambar 3.2 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Hijriah.

Dari gambar yang terhampar di atas maka terlihat lah bahwa tadinya daerah di sebelah timur

Makkah Arab Saudi dekat menjadi jauh , dalam artian tadinya daerah di sebelah timur Makkah

Arab Saudi yang sewaktu dengannya lebih dulu sedikit matahari terbenam nya , menjadi

terlambat jauh.

Sebagai contoh di Indonesia :

Selama ini kita menyadari bahwa waktu di Indonesia bagian barat lebih dahulu/lebih cepat 4

jam dari waktu di Makkah Arab Saudi, padahal sebenarnya dalam penanggalan kalender

Hijriyah terlambat 20 jam. Dalam artian daerah Indonesia bagian barat hari dan tanggal nya

tidak sama dengan hari dan tanggal di Makkah Arab Saudi selama 20 jam, di Makkah Arab Saudi

hari sudah berganti sabtu sementara di Indonesia bagian barat hari masih jum’at. Maka

begitulah sistim penanggalan dalam kalendar tahu Hijriyah.

Page 15: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 15

B A B IV

penetapan kalender tahun Hijriyah dan pengamalan puasa Ramadhan sedunia.

Persoallan garis pembatas

Dari gambar 3. I dan 3.2 diatas terlihat lah bahwa bagi daerah sebelah timur dari Makkah Arab

Saudi yang terutama berbatasan darat terjadi perbedaan hari dan tanggal, padahal siang dan

malamnya sama , Cuma beda waktunya saja lebih dalu.

solusinya

Dengan demikian untuk menjadikan daerah daratan yang sama siang dan malam nya agar sama

pula hari dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah, Allah dan Rasulnya

Nabi Muhammad SAW telah membimbing umatnya dalam hal ini, dari semua alasanitu maka

kemajuan ilmu teknologi menentukan garis batas perubahan hari dan tanggal yaitu garis lurus

dari kutub utara bumi terus melalui Samudra Pacific sampai ke kutub selatan bumi. Seperti

gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Bumi Bulat Batas Hari Dan Tanggal Internasional 1x putaran.

Akibatnya perpindahan garis pembatas

untuk menjadikan satu daratan yang sama, sama pula hari dan tanggalnya maka perpindahan

garis pembatas, garis lurus dari sumbu kutub utara bumi terus melalui Makkah Arab Saudi

terus ke sumbu Kutub Selatan bumi, menjadi garis lurus dari Kutub Utara bumi melalui lautan

Samudra Pasific terus ke Kutub Selatan bumi, akibatnya bagi wilayah sebelah timur dari

Makkah Arab Saudi tadinya terlambat jauh menjadi lebih cepat.

Page 16: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 16

Dari gambar bumi yang bulat seperti bola da atas kita rubah menjadi gambar terhampar seperti

di bawah ini :

Gambar 4.2 Gambar Bumi Terhampar Menurut Kalender Masehi.

jawabannya

walaupun acuan garis pembatas menurut ilmu teknologi dipakai untuk landasan perubahan hari

dan tanggal dalam sistim penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia, tetapi yang sangat-

sangat disadari dan di pahami bahwa wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi Arabia

terlambat satu hari. Oleh karena itu terkhusus untuk pengamalan puasa Ramadhan bagi

daerah wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi, sesuai dengan Hadist Rasulullah SAW,

“untuk pengamalan puasa Ramadhan perhitungan (hisab) nya di mulai pada hari kamis”.

Dengan demikian dalam hal landasan perhitungan (hisab) penanggalan kalender Hijriyah

sedunia dan pengamalan puasa Ramadhan untuk daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu

dengan nya terus ke wilayah sebelah barat, perhitungan (hisab) nya di mulai pada hari rabu.

Sebab wilayah tersebut di atas (Makkah Arab Saudi terus kesebelah barat sudah berganti

harinya, sementara wilayah timur dari Makkah Arab Saudi belum berganti hari, dalam artian “

wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlambat satu hari “.

Sebagai contoh menentukan puasa Ramadhan tahun 1435H, berdasarkan perhitungan (hisab)

Rasulullah SAW untuk wilayah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke sebelah

baratnya menghitung harinya mulai pada hari rabu. Yaitu : huruf tahun Zai(7) di jumlahkan

dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 02, mulai menghitung harinya “ Rabu – Kamis – Jum’at

– dst, sapailah pada hari Ahad. Artinya berdasarkan perhitungan (hisab) awal bulan Ramadhan

tahun 1435H jatuh pada hari Ahad.

Oleh karena wilayah di sebelah timur dari Makkah Arab Saudi terlambat satu hari, makanya

untuk melakukan pengamalan puasa Ramadhan menghitung harinya mulai pada hari Kamis. “

Maka untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1435H, dengan huruf tahun Zai(7) di

jumlahkan dengan huruf bulan Ramadhan Ha(5) = 02, maka menghitung harinya : “Kamis –

Jum’at – Sabtu – Minggu – dst dan berakhir pada hari Senin.

Jadi untuk pengamalan puasa Ramadhan tahun 1435H, oleh karena untuk melakukan

penengokkan hilal (rukiyat) pada 29 Sa’ban maka hari Sabtu untuk wilayah Makkah Arab Saudi

dan terus ke sebelah baratnya. Dan pada hari Ahad untuk wilayah sebelah timur dari Makkah

Arab Saudi.

Page 17: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 17

B A B V

Penutup

Kesimpulan

1- Memandang bahwa Al-Qur’an , Hadist dan As-Sunnah telah sempurna sebagai pedoman

dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

2- Satukan Landasan pijak ilmu untuk perhitungan (hisab) untuk membuat kalender

Hijriyah sedunia

3- Ilmu teknologi perlu untuk mencerna Al-Qur’an , Hadist dan As-Sunnah sebagai

pedoman dan petunjuk untuk semua aspek kehidupan umat manusia.

4- Perhitungan (hisab) diperlukan untuk landasan pengamatan hilal (rukiyat) dalam hal

mulai dan berakhirnya pengamalan puasa Ramadhan

5- Penanggalan kalender tahun Hijriyah sedunia tidak mesti sama dengan penamalan

puasa Ramadhan, terkhusus bagi wilayah sebelah timur dari Makkah Arab Saudi.

6- Untuk penanggalan kalender tahun Hijriyah dan landasan rukhiyat untuk pengamalan

puasa Ramadhan, Bagi daerah Makkah Arab Saudi dan sewaktu dengannya terus ke

sebelah baratnya landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari

Rabu

7- Untuk pengamalan puasa Ramadhan Bagi daerah sebelah timur Makkah Arab Saudi dan

sewaktu dengannya, landasan hisabnya dari Hadist tersebut, mulai membilang dari hari

Kamis

8- Kemajuan ilmu teknologi saat ini dan semua alasannya sudah di jelasan oleh Rasullulah

SAW (mulai membilang dari hari Rabu atau Kamis)

Saran

1_ Bagi orang yang pencari ilmu agama janganlah mencukupkan dan mengandalkan buku

saja, tetapi carilah pembimbing, guru yang jelas turun temurun ilmunya (ranji gurunya) sampai

ke Rasulullah SAW.

2_ Bagi pemimpin umat janganlah berpendapat (berfatwa) sebelum memahami betul soal

agama yang bersumberkan Al-Qur’an dan Hadist dalam artian pemimpin yang belum dapat

titel Imam mujitahit (guru yang mengerti betul makna hakiki dari Al-Qur’an dan Hadist–Hadist

serta Sunnah-Sunnah).

3_ Dengan majunya ilmu teknologi saat ini jangan sampai merubah atau menggeser

ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan Allah SWT melalui Rasulnya Nabi Muhammad

SAW. Boleh mengikuti kemajuan ilmu teknologi, tetapi mempermudah kita dalam hal

memahami dan menjalankan ketentuan-ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW tersebut.

4_ Janganlah kita beranggapan bahwa zaman sekarang sudah canggih dan mengerti segala-

galanya, sementara kita belum memahami betul makna hakiki dari Al-Qur’an, Hadist dan As-

Sunnah Rasulullah SAW, agar kita tidak terlepas dari umat Rasulullah SAW.

Page 18: Makalah hijriah

H i s a b L a n d a s a n R u k i y a t U m a t I s l a m S e d u n i a – H . B a k r i S y a m

Hal 18

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilmu kebumian dan Antariksa, H. Prof. Dr Bayong Tjasyono, Jakarta 2013

2. Buku Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa untuk SMU karangan Moh. Ma’mur Tanudidjaja.

3. Kitab kecil Syifaul khulub karangan buya surau lubuak Pakandangan Pariaman Sumatra Barat

(Buya Kuniang Zubir / Satariah)..

4. http://www.youtube.com. “Bulan Sideris”, Januari 20, 2102.

5. http://www.youtube.com. “Bulan Satelit Bumi”, April 4 , 2100

6. Abbas, K.H Siradjuddin. Sejarah & Keagungan Madzhab Syafi’i. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006.

7. Abbas, K.H Siradjuddin. 40 Masalah Agama. Jakarta: Tarbiyah Jakarta, 2006.

8. Al Qur’an dan Terjemahannya, 1990. Departemen Agama Republik Indonesia,

Jakarta

9. “Biography of copernicus”

http://library.thinkquest.org/28327/html/exploration/people/copernicus.html 9.

10. “Biography of Galileo Galilei”.

http://www-history.mcs.stand.ac.uk/Biographies/Galileo.html