makalah "hubungan pencemaran udara dengan kejadian ispa"

9
MAKALAH DASAR-DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN “HUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN KEJADIAN ISPADi susun oleh : Anah Rosdianah (132010114002) Andhita Regiza Zulisma (132010114003) Arti Putri Satriawati (132010114004) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU 2014

Upload: manusia-biasa

Post on 07-Sep-2015

57 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

TRANSCRIPT

  • MAKALAH DASAR-DASAR KESEHATAN

    LINGKUNGAN

    HUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN

    KEJADIAN ISPA

    Di susun oleh :

    Anah Rosdianah (132010114002)

    Andhita Regiza Zulisma (132010114003)

    Arti Putri Satriawati (132010114004)

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS WIRALODRA

    INDRAMAYU

    2014

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Semua makhluk hidup memerlukan udara. Udara merupakan salah satu kebutuhan

    dasar dalam kehidupan, maka udara perlu dijaga agar tidak tercemar oleh bahan-bahan yang

    bersifat racun.

    Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi

    di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan

    tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata

    lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai

    sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran

    udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap

    pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.

    Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan

    pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat

    membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan

    meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel

    pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan

    bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran

    pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

    Menurut WHO, sekresi lendir atau gejala pilek terjadi juga pada penyakit common

    cold disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan atau coronavirus.Penyakit

    ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga hari. Sedangkan

    pencemaran udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran nafas bagian atas.

    ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udarapernafasan yang mengandung

    kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasannya.

    1.3 RUMUSAN MASALAH

    1. Apa definisi pencemaran udara?

    2. Apa penyebab terjadinya pencemaran udara?

    3. Apa dampak terjadinya pencemaran udara?

    4. Apa yang dimaksud dengan ISPA?

    5. Hubungan pencemaran udara dengan penyakit ISPA?

  • 6. Apa solusi untuk mengurangi dampak pencemaran udara?

    1.2 TUJUAN

    1. Mengetahui definisi pencemaran udara

    2. Mengetahui penyebab terjadinya pencemaran udara

    3. Mengetahui dampak terjadinya pencemaran udara

    4. Mengetahui ISPA

    5. Mengetahui hubungan pencemaran udara dengan penyakit ISPA

    6. Memberikan solusi untuk mengurangi dampak pencemaran udara

    BAB II

    MASALAH

    Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan

    bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan

    dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti

    timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx),

    hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor

    menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89%

    hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta.

    Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41%

    dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di

    tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.

    Pencemaran udara dari asap knalpot bus. Seiring dengan laju pertambahan kendaraan

    bermotor, maka konsumsi bahan bakar juga akan mengalami peningkatan dan berujung pada

    bertambahnya jumlah pencemar yang dilepaskan ke udara (Anonim 2006). Pencemaran pada

    suatu tingkat tertentu dapat merupakan suatu campuran dari satu atau lebih bahan pencemar,

    baik berupa padatan, cairan, atau zat yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar

    ke lingkungan sekitarnya. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih sudah sulit diperoleh,

    terutama dikota-kota besar yang banyak industrinya dan padat lalu lintasnya. Udara yang

    tercemar dapat merusak lingkungan dan kehidupan manusia.

    Banyak dampak yang diakibatkan oleh pencemaran udara yang buruk, salah satunya

    menyababkan penyakit ISPA. ISPA adalah suatu penyakit yang menimbulkan Penyakitt

    Infeksi Saluran Nafas pada manusia. Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran

    pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan

  • dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan

    pencemar.

    BAB III

    PEMBAHASAN MASALAH

    2.1 Definisi Pencemaran Udara

    Sebelum mendefinisikan pencemaran udara, hendaknya diketahui terlebih dahulu

    mengenai definisi pencemaran (lingkungan). Pencemaran lingkungan terjadi apabila dalam

    lingkungan tersebut, baik bersifat fisik, biotik, maupun sosial terdapat bahan tertentu dengan

    konsentrasi yang sedemikian rupa sehingga melebihi ambang batas yang normal. Bahan-bahan

    tersebut justru dihasilkan dari proses aktifitas kehidupan manusia itu sendiri yang akhirnya

    dapat mengancam eksistensinya di dunia, dan diidentifikasi sebagai bahan pencemar atau

    polutan (Kabinawa, 1991). Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1982

    tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan

    adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen

    kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh

    proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

    lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

    Dengan demikian konsep pencemaran lingkungan tidak terbatas hanya pada bahan yang

    bersifat material saja, tetapi juga bentuk tingkah laku manusia dapat dikategorikan sebagai

    bahan pencemar selama tingkah laku tersebut dapat menyebabkan proses kehancuran terhadap

    eksistensi manusia itu sendiri. Dari uraian definisi pencemaran lingkungan diatas, sehingga

    pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai masuknya atau terdapatnya zat-zat, makhluk

    hidup atau komponen-komponen lain kedalam udara sehingga menyebabkan perubahan dan

    penurunan kualitas udara sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak lagi

    dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Atau dengan kata lain pencemaran udara dapat

    diartikan sebagai suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh

    zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.

    Sudrajat (2005) mendefinisikan pencemaran udara sebagai masuknya, atau tercampurnya

    unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan

    lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas

    lingkungan.

    Jenis-jenis Pencemaran Udara Menurut asalnya, pencemaran udara dapat dibagi menjadi dua

    macam, yakni :

    a. Pencemaran Udara Alami

  • Masuknya zat pencemar ke dalam udara / atmosfer, akibat proses- proses alam seperti asap

    kebakaran hutan, debu gunung berapi, pancaran garam dari laut, debu meteroid dan

    sebagainya.

    b. Pencemaran Udara Non- Alami

    Masuknya zat pencemar oleh aktivitas manusia, yang pada umumnya tanpa disadari dan

    merupakan produk sampinga, berupa gas-gas beracun, asap, partikel-partikel halus, senyawa

    belerang, senyawa kimia, buangan panas dan buangan nuklir.

    B. Jenis-jenis Pencemaran Udara.

    Karbon monoksida

    Oksida nitrogen

    Oksida sulfur

    CFC

    Hidrokarbon

    Ozon

    Volatile Organic Compounds

    Partikulat

    C. Penyebab Pencemaran Udara.

    Perkembangan yang pesat , khususnya dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya

    jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan

    udara yang kita hirup disekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.

    Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yakni :

    a. Karena faktor internal (secara alamiah), Contoh :

    1. Debu yang berterbangan akibat tiupan angin.

    2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik.

    3. Proses pembusukan sampah organik, dll.

    b. Karena faktor eksternal (karena ulah manusia),Contoh:

    http://www.ozone.com/
  • 1. Hasil pembakaran bahan bakar fosil.

    2. Debu / serbuk dari kegiatan industri.

    3. Pembakaran zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.

    4. Transportasi.

    D. Dampak Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Manusia

    Banyak dampak yang disebabkan oleh pencemaran udara terutama bagi kesehtan manusia

    salah satunya adalah ISPA. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA

    (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan

    lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. ISPA adalah

    infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan yaitu organ tubuh yang di mulai dari hidung

    ke alveoli beserta adneksa (Romelan, 2006). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

    merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang. Pada

    akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam kasus di antara 1000 bayi dan balita. Tahun 2003

    kasus kesakitan balita akibat ISPA sebanyak lima dari 1000 balita (Oktaviani, 2009). Setiap

    anak balita diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya dan proporsi kematian

    yang disebabkan ISPA mencakup 20-30% (Suhandayani, 2007). Untuk meningkatkan upaya

    perbaikan kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan RI menetapkan 10 program prioritas

    masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat untuk mencapai tujuan Indonesia Sehat

    2010, dimana salah satu diantaranya adalah Program Pencegahan Penyakit Menular termasuk

    penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Depkes RI, 2002). Sebagai kelompok penyakit,

    ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien ke sarana kesehatan.

    Sebanyak 40%-60% kunjungan berobat di Puskesmas dan 15%-30% kunjungan berobat di

    bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit disebabkan oleh ISPA (Suhandayani,

    2007). Penyebab ISPA paling berat disebabkan infeksi Streptococus pneumonia atau

    Haemophillus influenzae. Banyak kematian yang diakibatkan olehpneumonia terjadi di rumah,

    diantaranya setelah mengalami sakit selama beberapa hari. Program pemberantasan ISPA

    secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan

    angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh

    ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi

    (Rasmaliah, 2004). Hasil survei kesehatan nasional di Indonesia tahun 2001 menunjukkan

    bahwa proporsi kematian bayi akibat ISPA masih 28 % artinya bahwa dari 100 bayi

    meninggal 28 disebabkan oleh penyakit ISPA dan terutama 80 % kasus kematian ISPA pada

    balita adalah akibat Pneumonia. Tingginya angka kejadian ISPA pada bayi di Indonesia, salah

    satunya disebabkan oleh pembakaran hutan yang sembarangan. Substansi pencemar yang

    terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Jauhnya penetrasi

    zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar

  • dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas

    dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah

    dan menyebar ke seluruh tubuh.

    Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas

    mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya

    seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang

    sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian

    psenyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang

    berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali

    setahun. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dimana

    pengertiannya sebagai berikut :

    1. Infeksi

    Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak

    sehingga menimbulkan gejala penyakit.

    2. Saluran pernafasan

    Adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus,

    rongga telinga tengah dan pleura.

    3. Infeksi Akut

    Adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. batas 14 hari diambil untuk

    menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam

    ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.

    ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian

    bawah (termasuk jaringan paru paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. dengan batasan

    ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan(respiratory tract). Sebagian besar dari

    infeksi saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan

    pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi

    paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.Saluran pernafasan dari

    hidung sampai bronkhus dilapisi oleh membran mukosa bersilia, udara yang masuk melalui

    rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debu yang kasar dapat

    disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan

    terjerat dalam lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke posterior ke

    rongga hidung dan ke arah superior menuju faring.Secara umum efek pencemaran udara

    terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan

    kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat

    iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan

  • penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.

    Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik

    dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan

    terjadinya infeksi saluran pernafasan.

    Menurut WHO, sekresi lendir atau gejala pilek terjadi juga pada penyakitcommon

    cold disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan atau

    coronavirus. Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga

    hari. Sedangkan pencemaran udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran nafas

    bagian atas. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang

    mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasannya.Mekanisme

    pernapasan itu dimulai dari hidung yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke

    dalam saluran pernapasan. Dari hidung lalu masuk ke tenggorokan yang berfungsi untuk

    memisahkan dari saluran cerna dengan saluran napas. Lalu pita suara yang berfungsi untuk

    membentuk vokal. Dan yang mengalirkan udara ke paru-paru adalah batang

    tenggorok.Hidung yang merupakan saluran awal pernapasan, menyaring kuman, kotoran dan

    debu yang masuk ke hidung dengan silia (rambut halus) dan dikeluarkan dengan cara bersin.

    Partikel yang lebih kecil dilapisi lendir dan membran mukosa yang kemudian digerakkan silia

    ke tenggorokan. Kuman yang lolos dari mekanisme inilah yang dapat menyebabkan penyakit

    ISPA.ISPA sendiri terjadi karena masuknya kuman dan berkembang biak di dalam saluran

    napas manusia sehingga menimbulkan penyakit dan infeksi pada saluran pernapasan. Hal ini

    disebabkan oleh bakteri pathogen dan virus. Bakteri dan virus yang masuk melalui saluran

    pernapasan lebih tahan dingin dan akan menyerang saat daya tahan tubuh manusia turun.

    Penularannya melalui udara terutama di saat cuaca dingin.Gejala-gejala penyakit ISPA antara

    lain, batuk, pilek, demam, hidung mampet, bersin, tenggorokan gatal, suara serak, nyeri saat

    menelan dan sesak napas.

    Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit ISPA ini antara lain:

    1. Memakai masker,

    2. Menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk,

    3. Tidak merokok,

    4. Menghindari penyebab alergi,

    5. Mengkonsumsi vitamin C,

    6. Mencuci tangan secara teratur,

    7. Olahraga teratur,

    8. Tidak membuang dahak dan ingus sembarangan,

  • 9. Peduli terhadap kebersihan lingkungan,

    10. Melakukan vaksin

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    -

    4.2 Saran

    Dengan banyaknya masalah penyakit yang ditimbulkan akibat pencemaran udara maka

    dari itu kita dituntut untuk lebih menjaga kebersihan dari lingkungan kita supaya terbebas dari

    pencemaran udara.Dan memperbanyak penamaman pohon serta melarang bagi yang

    menebang pohon secara liar. Memberikan sanksi yang berat bagi industri yang membuang

    limbah hasil industrinya, jika tidak sesuai dengan ketentuan.

    Jika makalah ini terdapat kekurangan, alangkah baiknya pembaca memberi saran dan

    kritik atas makalah yang telah dibuat ini karena kami tidak sungkan menerimanya.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Pollution My earth, Pencemaran Udara

    2. Candara budiman. 2006.Pengantar kesehatan lingkungan, Jakarta : EGC.

    3. Charlene.2001.Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC.

    4. Dinas kesehatan kota pekanbaru.2007.Laporan Angka P2M, ISPA.Pekanbaru

    5. Charlene.2001.Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC.

    6. Wardhana.2001Dampak Pencemaran Lingkungan.