makalah ilmu budaya dasar
DESCRIPTION
Tugas Makalah Ilmu Budaya DasarTRANSCRIPT
Makalah Ilmu Budaya Dasar
Disusun oleh :
Nama : Mitha Suciana P
NPM : 16214682
Kelas : 1EA33
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : DIYANTI
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada saya
dalam menyelesaikan makalah ini, sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah
softskill, selain itu makalah ini disusun untuk menambah kazanah ilmu pengetahuan kepada
pembaca tentang manusia dan kebudayaan, konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan,
serta manusia dan cinta kasih.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas bagi
pembaca, saya sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan begitu juga dalam penyusunan
makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan, oleh sebab itu, penyusun mohon maaf
atas kekurangannya dan kritik serta saran yang membangun dari pembaca saya dibutuhkan.
Terima kasih.
JAKARTA,OKTOBER 2014
i
BAB I
ILMU BUDAYA DASAR
1.1 PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar menurut para ahli :
1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik
yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
4. Selo Sumarjan dan Soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
5. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berfikir
6. Menurut Krober dan Kluckhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah
laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan
oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda
materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan
terutama keterikatan terhadap nilai-nilai. Ilmu Budaya Dasar memiliki perbedaan
dengan Pengetahuan Budaya.
7. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik
diri manusia dengan belajar.
8. Menurut Bronislaw Malinowski, Kebudayaan adalah keseluruhan kehidupan
manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang
konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil
karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
1
9. R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of personality
menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan
hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh
anggota masyarakat tertentu .Istilah kebudayaan dasar dikembangkan di Indonesia
sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “The Humanities”, adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan
mempelajari the humanities diandaiikan seseorang akan bisa lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa di artikan bahwa the
humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo
humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus,
mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah
Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka
hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan
budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk
kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu
tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
2
3. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai
bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam
bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
1.2 TUJUAN
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan
budaya (the humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran serta
kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk
kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut. 3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli
dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan
dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
3
Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu adalah :
1. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
2. Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih
bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
3. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan
diri.
Menyadarkan kita terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD adalah :
Perlunya Melakukan PEMBENTUKAN pemikiran yang khususnya berkenaan dengan
kebudayaan dan kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan
lingkungan budaya dapat diperluas.
Dua masalah pokok yang dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok ialah:
Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara
gabungan (antar bidang )berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara
manusia yang satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat
adanya perbedaan ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya,
lingkungan alam, dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan,
pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Dari kedua masalah pokok yang dapat dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut
di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesama manusia dan bagaimana pula hubungan manusia
dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
4
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
Manusia dengan cinta kasih
Manusia dan keindahan
Manusia dan penderitaan
Manusia dan keadilan
Manusia dan pandangan hidup
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
Manusia dan kegelisahan
Manusia dan harapan
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan
budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik,
filsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati
dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri
maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut. Pokok bahasan manusia dan cinta kasih
misalnya, dapat didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau filsafat atau seni tari
dan sebaginya. Disamping itu pokok bahasan manusia dan cinta kasih juga dapat didekati
dengan menggunakan gabungan karya seni sastra, karya seni tari, atau filsafat dan
sebagainya.
5
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan
yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang sebagai
kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system (ilmu kimia).
Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu
biologi). Manusia sebagai makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi)
dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan
tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-
unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk
menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati
ruang dan waktu.
Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.(
Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
6
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id
merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh
kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan
Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip
realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia
lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.
(freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
B. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi
ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal
pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat
digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat
manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain,
berinteraksi dan saling berbagi.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal
ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu
wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian
wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak
individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan
bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
7
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-
konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis
dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu
semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan
dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan
suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai
Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri
pribadi.
Keterangan:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang
sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu
sendiri. Sub sadar karena sewaktu–waktu unsur–unsur yang sudah tertanam bisa meledak
keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari–hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan
yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat
mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini
berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu
yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu
manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada
lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan
antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang
berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat
dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau
dijumpai.
8
D. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistic.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita
nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
E. Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur
pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma,organisasi
ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
9
a. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran
bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk
yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar
individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar
yang lain juga mengerti.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu
ingin lebih.
e. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang
baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk
hidup yang lain.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan
bahasa universal seperti bahasa Inggris.
10
g. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
F. Wujud dan Komponen Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang
matang serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku –
buku, arsip dan sebagainya.
Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai
sarana dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa
bergerak maupun tidak.
sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi), yang
menyebabkan terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.
G. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhon dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep be-ruang lingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga suatu
masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu
sama lain saling berkaitan dan merupakan salah satu sistem nilai-nilai budaya.
11
Ada 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat
ditemukan secara universal. Menurut Kluckhon dalam Pelly (1994)
ke lima masalah pokok tersebut adalah : (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat
kerja/karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat
hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan
manusia sesamanya.
Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia.
Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang
universal itu berbeda – beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap
lingkungan masyarakat dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu ada.
H. Perubahaan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada tiga
sebab perubahan, yaitu :
1. Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri misalnya,
perubahan jumlah dan komposisi
2. Sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
3. Adanya difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi
dan inovasi.
Ada 4 bentuk peristiwa perubahan kebudayaan, yaitu
1. Cultural Lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam
kebudayaan suatu masyarakat. Dapat juga diartikan sebagai bentuk ketinggalan
budaya.
2. Cultural Survival, yaitu suatu konsep untuk menggambarkan suatu praktik yang
telah kehilangan fungsi pentingnya 100%, yang tetap hidup, dan berlaku semata-
mata hanya diatas landasan adat-istiadat semata.
3. Cultural Conflict (perttentangan budaya), yaitu proses pertentangan antara
budaya yang satu dengan budaya yang lainnyan.
4. Cultural Shock (Guncangan kebudayaan), yaitu proses guncangan kebudayaan
sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke
kebudayaan lain.
12
I. Manusia Indonesia dan Kebudayaan
Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan
halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi
(perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan
komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut,
baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di
Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk
beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing
13
BAB 3
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
3.1. Pengertian Kesusastraan
Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat
diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan prefiks su ‘baik,
indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian
di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut
arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai
medium.
Pengertian Ilmu Budaya
Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan
budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan
untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta
sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan
antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep
konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan
menimbulkan keserasian bersama.Namun Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai
Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki
arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi,
seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu
kemanusiaan dan kebudayaan.
3.2. Pendekatan Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi
segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
14
Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan
dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai
bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari
perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu
su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra
berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau
bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya
sastra.
Ø Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode
tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah
satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-
hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga
perkembangan yang terbaru.
Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan
pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan
nama telaah sastra.
Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata
nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka
memahami sastra secara keseluruhan.
Ø Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
Ø Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti
puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat
pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang
dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu
mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu
manfaatnya.
15
Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih
jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan
yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan
memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup
para tokoh dalam karya.
3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan,
pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai
tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi
sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang
keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam
waktu tertentu.
Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya
Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan
kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah
lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan
kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang
kedudukannya sama tinggi.
Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang
melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia
di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana
berlangsungnya interaksi itu.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-
materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya
Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
16
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan
dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan
dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
3.3. Ilmu Budaya Dasar Ynag Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme
(rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai
jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa
baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang
menggambarkan watak pelaku
5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
6. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
7. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
8. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi
atau suasana berlangsungnya peristiwa
9. Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
17
Jenis – jenis Prosa
Prosa terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis Prosa lama :
Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal
atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
1. Hikayat
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk riwayat yang
mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di lingkungan istana
Ciri-ciri Hikayat yaitu :
1. Bersifat istana centris
2. Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
3. Berkembang secara stetis
4. Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
5. Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
6. Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
7. Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan
logika sendiri
Prosa baru meliputi :
Cerita pendek
Roman/novel
Biografi
Kisah
Otobiografi
3.4. Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai – nilai
yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
18
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca
mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian
yang dikisahkan.Pembaca dapat mengembangan imajinasinya untuk mengenal daerah, tokoh
– tokoh, tingkah laku yang asing atau aneh, atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk
mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel
sering belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan
masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan
yang asing sama sekali.
3. Prosa memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi perpindahan yang tak
henti dari warisan budaya bangsa.
Novel seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Sengsara membawa nikmat, layar terkembang
mengungkapkan impian, harapan, aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya
dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan
tak ada ujung, misalnya menggambarkan suati tindakan heroisme yang mengagumkan dan
Memberikan Kebangaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalaminya secara
fisik.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi menilai atau memungkinkan kehidupan berdasarkan pengalaman –
pengalaman dengan banyak individu, dan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon –
respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang
disajikan dalam kehidupan sendiri. Maka dengan adanya semacam kaidah seperti inilah
memungkinkan pembaca dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya
tentang tokoh, hidup, dan kehidupan manusia sekalipun kenyataan – kenyataan diluar dirinya
yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Karya yang menyuarakan aspirasi jamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang
dikehendaki jamannya. Contoh : Karya sastra Indonesia di jaman Jepang.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk
melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
19
Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi masing – masing tokoh yang
mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda sehingga menimbulkan
konflik. Konflik dapat terjadi baik didalam dari tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu
dengan tokoh lainnya.
3.5. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/
unsur dari kebudayaan. Jika diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa artistik/
estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran
angan.
Kata – kata yang ambiquitas yaitu kata – kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata – kata berjiwa yaitu kata – kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata – kata yang konotatif yaitu kata – kata yang diberi tambahan nilai – nilai rasa dan
asosiasi – asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal – hal yang dilukiskan, sehingga
lebih menggugah hati.
Puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia,
terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik. Adapun alasan
– alasan yang mendasarai penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah
sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “Pengalaman
perwakilan”. Bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk
lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung
yang terbatas.
20
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan
yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup
sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun
diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian
dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan
situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
a. Penderitaan atas ketidak adilan.
b. Perjuangan untuk kekuasaan,
c. Konflik dengan sesamanya,
d. Pemberontak terhadap hukum Tuhan.
Puisi umumnya sarat akan nilai – nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu
nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi – puisi adalah cinta kasih ( yang terpaut
didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan ).
Contoh karya Rendra dengan puisinya “episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan
cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda – mudi yang sedang menjalin cinta. Cinta
kasih itu kadang – kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai – nilai
kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan, dll)
21
BAB 4
Manusia dan Cinta Kasih
4.1. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan
kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta
Kasih dapat diartikan suatu perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk
hidup (manusia) dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati
tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang paling
penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan material. Yang
merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi
rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa
itu arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang
berbeda, tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman
yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan,
keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku
untuk menunjukkan bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi.
Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan
maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
4.2. Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta
memiliki beberapa pengertian.
1. Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap
melindungi.
2. Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
3. Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut
ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada
yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
22
4. Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup
mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis
ini sering dikatakan cinta buta.
5. Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal
yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena
belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya
dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta
terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua
makhluk ciptaan-Nya.
Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek.
Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari
cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau kemampuannya
yaitu:
a. Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa
bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu
dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
c. Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu,
sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
23
Cinta menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi judul Piya Vagga yang
berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika
Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati, kama,
tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih
sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan
berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
4.3. Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati, mengasihi,
menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan. Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu
kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka
seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta terhadap makhluk
ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.
4.4. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah
hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian
hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan, “di kedalaman
sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya.
Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya
dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta
yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan
merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia.
Dengan kemesraan seseorang dapat menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan
bakat. Dapat dituangkan dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb.
24
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih
dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni tari
disajikan dalam upacara pernikahan.
4.5. Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan. Kecintaan manusia
terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan
pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab
hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat
59-60 yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara
keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.”
Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang Maha
Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau
sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan
agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid,
digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari
pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin
berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala
dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya dengan cara mencipta.
Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian
pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap
“Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian
yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan pada upacara agama, tidak boleh
ditonton oleh para turis, penontonnya pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak
sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang kulit. Dalang wayang kulit
dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang bersifat mengagungkan nama
Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam agama Kristen atau
Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu
keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
25
4.6. Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang
lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau
memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang
mengalami kesulitan atau musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi
sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap
orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat
berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni
sastra,dll.
4.7. Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan
sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang lemah yang
tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan
bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan
2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang
sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif
berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara
saja. Cinta kasih erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih
memiliki lebih.
26
STUDI KASUS
Studi kasus cinta dan kasih diambil dari certia anak jalanan yang kurang bahkan tidak
pernah merasakan rasa cinta dan kasih. Banyak sekali anak jalanan yang terlahir tanpa orang
tua, atau terlahir mempunyai orang tua yang tidak pernah memberikan mereka rasa kasih
sayang. Karena mereka tidak pernah merasakan rasa cinta dan kasih dari orang terdekat
mereka, mereka kadang suka berprilaku tidak sopan terhadap orang lain. Orang-orang seperti
ini harus lebih diperhatikan dan diberi pengertian karena mereka dapat juga merugikan orang
lain. Seperti contohnya mereka akan melakukan hal tercela yang dapat menyakiti perasaan
orang lain tanpa memikirkan perasaan orang yang mereka sakiti hatinya karena mereka
sendiri pun tidak mengerti apa arti cinta dan kasih sayang. Anak-anak seperti ini harus
diarahkan dan dibimbing, diberi tahu dan diberi cinta dan kasih sayang. Dengan
memperhatikan mereka, mengajari mereka, mengasihi mereka, pelan namun pasti mereka
pasti akan mengerti dan merasakan kenyamanan dalam hidupnya yang selama ini selalu
dipenuhi dengan rasa dengki terhadap orang lain. Dunia ini akan indah jika kita semua yang
hidup didunia ini memiliki rasa cinta dan kasih terhadap sesama manusia, menghargai,
memberi dan mengasihi sesama manusia, maka dunia akan terasa nyaman dan damai karen
penuh cinta dan kasih sayang.
OPINI
Pada kasus ini cinta kasih yang dibahas adalah tentang cinta persaudaraan, cinta orangtua,
dan cinta diri sendiri. Terlihat dari contoh kasus kedua diatas bahwa orangtua berperan
penting dalam membentuk anak yang baik dan sopan. Kurangnya cinta kasih seperti anak
jalanan tersebut akan berdampak buruk bagi anak tersebut, baik secara sikap, tutur kata,
maupun psikologisnya.
Anak jalanan seperti mereka adalah anak-anak yang butuh perhatian lebih dari
pemerintah maupun masyarakat sekitar. Jangan selalu meremehkan atau mengucilkan anak
jalanan, karena mereka juga manusia yang memiliki hati dan dapat merasa sakit hati jika
diperlakukan seperti itu.
Dapat kita lihat juga dari contoh kasus tersebut bahwa orang yang kurang merasakan
kasih sayang terkadang memiliki sifat emosional yang tinggi dan prilaku yang kurang baik.
Orangtua dapat melihat dari kasus ini agar anaknya harus memiliki cinta kasih dan diberi
cinta kasih agar mereka memiliki akhlak dan moral yang baik juga.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://rinrinrini.wordpress.com/2013/01/16/ilmu-budaya-dasar-menurut-para-ahli/
http://abdirachmadi.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-tujuan- ilmu-budaya-dasar.html
http://imanizty.wordpress.com/2012/06/06/tujuan- ilmu-budaya-dasar/
http://bayusetiawan21.wordpress.com/2013/03/12/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-
budaya-dasar/
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
http://indraspamungkas.wordpress.com/2012/07/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-
kesusastraan/
http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
28
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... .... i
BAB 1 ILMU BUDAYA DASAR
Pengertian .................................................................................................... 1
Tujuan ........................................................................................................ 3
BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia ............................................................................................................ 6
Hakekat Manusia ....................................................................................... 7
Kepribadian Bangsa Timur ......................................................................... 7
Definisi Kebudayaan .................................................................................. 9
Unsur Kebudayaan ..................................................................................... 9
Wujud Dan Komponen Kebudayaan .........................................................11
Orientasi Nilai Budaya .............................................................................. 11
Perubahaan Kebudayaan .......................................................................... 12
Manusia Indonesia dan Kebudayaan .........................................................13
BAB III KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
Pengertian Kesusastraan .......................................................................... 14
Pendekataan Kesusastra ........................................................................... 14
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa ............................. 17
Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi ................................................................. 18
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi .................................. 20
BAB IV MANUSIA DAN CINTA KASIH
Pengertian Cinta Kasih .............................................................................. 22
Cinta Menurut Ajaran Agama .................................................................... 22
Kasih Sayang ............................................................................................ 24
Kemesraan ................................................................................................ 24
Pemujaan ................................................................................................... 25
Belas Kasihan........................................................................................... 26
Cintaa Kasih Erotis................................................................................... 26
Studi Kasus.............................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 28