makalah india.doc
TRANSCRIPT
BAB 1
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pemerintahan suatu negara berguna bagi negara lain. Salah satu
keguanaan penting sistem pemerintahan suatu negara adalah menjadi bahan
perbandingan bagi negara lain. Jadi, negara-negara lainpun dapat mencari dan
menemukan beberapa persamaan dan perbedaan antara sistem pemerintahannya.
Tujuan selanjutnya adalah negara dapat mengembangkan suatu sistem
pemerintahan yang dianggap lebih baik dari sebelumnya setelah melakukan
perbandingan tadi. Mereka bisa pula mengadopsi sistem pemerintahan negara lain
sebagai sistem pemerintahan negara yang bersangkutan.
Sistem pemerintahan negara-negara di dunia ini berbeda-beda sesuai
dengan kondisi sosial budaya dan politik yang berkembang di negara yang
bersangkutan. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer merupakan dua model sistem pemerintahan yang
dijadikan acuan oleh banyak negara. Amerika Serikat dan Inggris-lah yang
masing-masing dianggap pelopornya. Contoh negara yang menggunakan sistem
pemerintahan presidensial antara lain ; Amerika Serikat, Filipina, Brazil, Mesir,
Indonesia dan Argentina. Sedangkan yang menganut sistem pemerintahan
parlementer, antara lain ; Inggris, India, Jepang, Malaysia dan Australia.
Meskipun sama-sama menggunakan sistem presidensial atau parlementer,
terdapat variasi yang disesuaikan dengan perkembangan ketatanegaraan negara.
Misalnya, Indonesia yang menganut sistem presidensial tidak akan benar-benar
sama dengan pemerintahan Amerika Serikat. Bahkan negara-negara tertentu
memakai sistem campuran antara presidensial dan parlementer. Contohnya,
negara Perancis sekarang ini. Negara ini memiliki presiden sebagai kepala negara
yang memiliki kekuasaan besar, tapi juga terdapat perdana menteri yang diangkat
oleh presiden untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana gambaran umum negara India?
b. Bagaimana sistem Politik dan Pemerintahan negara India?
c. Bagaimana kualitas pelayanan publik di negara India?
d. Bagaimana Hubungan bilateral India dengan Indonesia?
e. Bagaimana pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah di
India?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum
Republik India adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah
penduduk terbanyak kedua di dunia dan negara terbesar ketujuh berdasarkan
ukuran wilayah geografis. Ekonomi India adalah terbesar keempat dalam
PDB dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di
dunia. India yang merupakan salah satu dari negara industri baru juga telah
muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer
terbesar dan mempunyai kemampuan senjata nuklir. Sektor di atas merupakan
gambaran dari power yang dimiliki India untuk menaikkan posisi tawarnya.
Aspek geografis adalah sebuah anugerah atau pemberian berbeda dengan
konteks perpolitikan yang selalu berubah. Jadi sangat beruntung sekali India
karena terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km,
bagian dari anak benua India, yang merupakan rute perdagangan penting dan
bersejarah serta berbatasan dengan semua negara di Asia Selatan, namun di
sisi lain juga menimbulkan banyak konflik.[1] Konflik terpanjang dalam
sejarah India adalah dengan Pakistan, baik disebabkan oleh intervensi negara
besar, perbedaan agama dan kelas, persaingan pengaruh, persepsi ancaman,
dll. Selain berbatasan darat dengan banyak negara, India juga berbatasan
dengan Samudera Hindia, Laut Arab dan Teluk Bengal yang menjadikannya
rute utama pemasokan energi dari wilayah Teluk ke Asia Selatan, Asia
Tenggara, Jepang, Australia dan Cina sekaligus laut tersibuk kedua di dunia,
selain itu perdagangan manufaktur dan barang mentah dari India dijual ke
Eropa, Timur Tengah dan Afrika melalui jalur ini juga. Jadi wajar bila
seorang analis mengatakan bahwa untuk menjadi superpower di abad 21 ini
adalah dengan menguasai Samudera Hindia dengan India sebagai pivotal
area-nya.
2.2 Politik Dan Pemerintahan India
India menganut demokrasi parlementer dua kamar dengan sistem politik
multipartai yang kuat. Majelis rendah disebut Lok Sabha (majelis rakyat)
beranggotakan 545 orang. Majelis tinggi disebut Rajya Sabha (majelis Negara
bagian) dengan anggota 250 orang. Parlemen India (atau Sansad) adakah
badan legislatif tertinggi India . Parlemen ini terdiri dari dua dewan – Lok
Sabha dan Rajya Sabha . Parlemen India terletak di New Delhi di Sansad
Marg . Lok Sabha (disebut juga Dewan Rakyat oleh Konstitusi India ) adalah
majelis rendah dalam Parlemen India . Anggota Lok Sabha adalah wakil
langsung dari rakyat India, secara langsung dipilih oleh penduduk dewasa
India.
Majelis Rendah adalah salah satu dari dua “kamar” dalam sistem dua
kamar di mana pasangan lainnya adalah Majelis Tinggi . Di banyak negara,
majelis ini seringkali memiliki kekuasaan yang besar karena adanya batasan
terhadap kekuasaan Majelis Tinggi. Dalam sistem parlementer , hanya
Majelis Rendah yang dapat mengangkat kepala pemerintahan atau perdana
menteri , dan dapat pula menurunkan mereka melalui mosi tidak percaya .
Beberapa nama yang umum digunakan untuk Majelis Rendah (lower
chamber) adalah: Chamber of Deputies, Chamber of Representatives, House
of Assembly, House of Commons, House of Representatives, Legislative
Assembly, National Assembly.
Konstitusi India disetujui parlemen padan tahun 1950. Konstitusi ini
memperoleh inspirasi dari konstitusi Amerika Serikat serta ide-ide dan
praktek-praktek konstitusi Inggris. Konstitusi ini menetapkan India sebagai
Unie Negara Bagian (kini terdapat 22 negara bagian) dan beberapa wilayah
administrasi federal. Tiap Negara bagian memiliki seorang gubernur yang
ditunjuk oleh Presiden, badan legilatif, dan badan pengadilan sendiri.
Pemerintahan uni atau federal, dikepalai oleh presiden dan wakilnya yang
dipilih oleh dewan pemilih yang terdiri atas para anggota badan legislatif
pusat atau negara bagian.
Kekuasaan eksekutif pemerintahan pusat dijalankan oleh suatu kabinet
yang terdiri dari menteri-menteri yang dipimpin oleh perdana Menteri.
Sedangkan dalam Yudikatif, pengadilan negeri pusat memiliki badan
pengadilan tinggi yang dikepalai oleh ketua Mahkamah Agung. Setiap warga
negara India yang telah berusia 21 tahun memiliki hak pilih.
Kesatuan nasional India masih tetap berlangsung meskipun konstitusi
India telah berkali-kali diubah. Peta politiknya juga pernah berubah karena
terbentuknya beberapa negara baru dan adanya penyesuaian tapal batas
sebagai tanggapan terhadap tuntutan pemerintahan otonomi yang lebih besar
dari beberapa kelompok suku dan bahasa. India modern juga telah mengambil
alih beberapa koloni Prancis di anak benua ini.
Kongres Nasional India (Indian National Congress) atau dikenal dengan
Partai Kongres atau Kongres I (yang berarti “Indira”, untuk membedakannya
dengan partai pecahannya, yang disebut “Kongres O” yang dipimpin oleh K.
Kamaraj, seorang tokoh politik dari Tamil Nadu ). Partai yang namanya biasa
disingkat INC ini adalah partai politik besar di India , dengan lebih dari 15
juta orang yang terlibat dalam organisasinya dan lebih dari 70 juta orang ikut
serta dalam perjuangannya melawan Imperium Britania . Setelah
kemerdekaan pada 1947 , partai ini menjadi partai politik yang dominan di
negara itu.
Dalam Lok Sabha (Parlemen) ke-14 (2004 -2009 ), 145 anggota INC,
kelompok yang terbesar di antara semua partai lainnya, duduk sebagai
anggotanya. Saat ini partai ini adalah anggota utama dari pemerintahan
koalisi Aliansi Progresif Bersatu yang didukung oleh Front Kiri . Partai lain
di India adalah Partai Komunis Indiaadalah sebuah partai politik komunis di
India. Partai itu dibentuk pada tahun 1920. Sekretaris Jenderal partai adalah
A.B. Bardhan. Partai itu menerbitkan New Age. Organisasi pemuda partai
ialah All India Youth Federation. Dalam pemilihan umum 2004, partai itu
meraih 5.434.738 suara (1.4%, 10 kursi).
India adalah sebuah negara besar berpenduduk mayoritas Hindu. Dari total
1,1 milyar penduduk India, 15 persen diantaranya, sekitar 150 juta jiwa,
menganut agama Islam. Karenanya Muslim adalah penduduk minoritas
terbesar di India. Pecahnya India pada tahun 1947 menjadi India dan Pakistan
didasari keyakinan oleh beberapa tokoh politik India saat itu bahwa Hindu
dan Muslim tidak bisa hidup dibawah satu atap negara. Perpecahan berdarah
pada bulan Agustus 1947 ini meninggalkan luka emosional dua komunitas
besar di Asia Selatan ini. Meskipun pada akhirnya India mengadopsi sebuah
sistem pemerintahan yang sekuler dan demokratis, pada perkembangannya,
isu komunalisme agama kembali terseret kedalam kancah politik nasional.
Kampanye politis penuh nuansa komunalisme dan kebencian yang dimulai
pada awal tahun 1980an dan berpuncak pada insiden berdarah penghancuran
Masjid Babri pada tahun 1992 (berlanjut kepada kerusuhan-kerusuhan
komunal di Mumbai, Maharashtra tahun 1993 dan Godhra di Gujarat pada
tahun 2002) ini telah memberikan hasil politik yang variatif kepada BJP
(Bharatiya Janata Party–Partai Rakyat India). Kesuksesan BJP membangun
ikatan emosional dengan pemilih, terutama dengan golongan Hindu kasta
tinggi yang merasa dicurangi oleh kebijakan pemerintah melalui
implementasi proyek Mandal yang menyediakan reservasi pekerjaan untuk
golongan Hindu kasta rendah, telah mengantarkan BJP ketampuk kekuasaan
di negara bagian Uttar Pradesh pada tahun 1991. BJP memenangi 221 kursi
dari 425 kursi dewan yang diperebutkan. Ini menunjukkan bahwa isu
keagamaan bisa diangkat sebagai tema utama kampanye politik.
Akan tetapi, pasca insiden Masjid Babri 1992, reaksi terhadap sikap
militan BJP ini berbalik 180 derajat. Hasil sebuah jajak pendapat pasca
insiden oleh majalah nasioanl India Today menunjukkan bahwa 52 % rakyat
India menolak penghancuran Masjid Babri, 39 % mendukung dan 8 % tidak
mempunyai pendapat. 52 % responden jajak pendapat ini berpendapat BJP
telah melanggar hukum. Hal ini dibuktikan lebih lanjut dengan kekalahan BJP
didalam pemilu daerah di Madhya Pradesh dan Uttar Pradesh pada tahun
1993. Keadaan yang bertolak belakang ini telah membuat BJP menata ulang
strategi politiknya. Oleh karenanya, meskipun hubungannya dengan
organisasi-organisasi Hindu puritan masih sangat dekat, di dalam pemilu-
pemilu berikutnya – 1996, 1998 dan 1999, BJP memroyeksikan diri sebagai
partai moderat yang memikirkan kepentingan umum daripada sebuah partai
Hindu nasionalis yang militan. Selain sebagai konsekwensi dari
pemroyeksian BJP sebagai penantang partai-partai politik lain yang
mempunyai basis pendukung serupa, keputusan ini diambil karena untuk
memperbesar jumlah pendukung.
2.3 Pelayanan Publik di Negara India
a. Ekonomi
India memiliki ekonomi yang berada dalam urutan ke-10 dalam konversi
mata uang dan ke-4 terbesar dalam PPP. Dia memiliki rekor ekonomi dengan
pertumbuhan tercepat sekitar 8% pada 2003. Dikarenakan populasinya yang
besar, namun pendapatan per kapita India berdasarkan PPP hanya AS$3.262,
berada di urutan ke-125 oleh Bank Dunia. Cadangan pertukaran asing India
sekitar AS$143 miliar. Mumbai merupakan ibu kota finansial negara ini dan
juga merupakan rumah dari Reserve Bank of India dan Bursa Efek Mumbai.
Meskipun seperempat dari penduduk India masih hidup di bawah garis
kemiskinan, jumlah kelas menengah yang besar telah muncul karena cepatnya
pertumbuhan dalam industri teknologi informasi.
Ekonomi India dulunya banyak tergantung dari pertanian, namun sekarang
ini hanya menyumbang kurang dari 25% dari PDB. Industri penting lainnya
termasuk pertambangan, petroleum, pengasahan berlian, film, tekstil,
teknologi informasi, dan kerajinan tangan. Kebanyakan daerah industri India
berpusat di kota-kota utamanya. Tahun-tahun belakangan ini, India telah
muncul sebagai salah satu pemain terbesar dalam perangkat lunak dan
business process outsourcing, dengan pendapatan sekitar AS$17,2 miliar pada
2004-2005. Dan ada juga banyak industri skala kecil yang meyediakan
lapangan kerja yang stabil bagi penduduk di kota kecil dan pedesaan.
Meskipun India hanya menerima sekitar tiga juta pengunjung asing setiap
tahun, pariwisata tetap penting tapi masih sumber pendapatan nasional yang
belum berkembang. Pariwisata menyumbangkan 5,3 persen dari PDB India.
Partner perdagangan utama India termasuk Amerika Serikat, Jepang,
Republik Rakyat Tiongkok dan Uni Emirat Arab.
Ekspor utama India termasuk produk pertanian, tekstil, batu berharga dan
perhiasan, jasa perangkat lunak dan teknologi, hasil teknik, kimia, dan hasil
kulit sedangkan komoditas impornya adalah minyak mentah, mesin, batu
berharga, pupuk, kimia. Pada tahun 2004, total ekspor India berjumlah
AS$69,18 miliar sedangkan impor sekitar AS$89,33 miliar.
b. Kesehatan
India memiliki salah satu tingkat terendah dari pengeluaran publik pada
perawatan kesehatan di dunia. Sementara itu pemerintah India berturut-turut
telah mensubsidi sektor swasta dengan keringanan pajak dan melepaskan
tanah bangunan utama di tingkat rendah, berpendapat para penulis.
Pasien dari negara-negara barat seperti Inggris dan Amerika Serikat telah
memanfaatkan operasi cepat dan murah - dari prosedur rutin untuk bypass
jantung - yang disediakan oleh industri kesehatan tumbuh swasta India.
Namun dalam pelayanan kesehatan masyarakat banyak obat dan tes
diagnostik tetap tidak tersedia. Bahkan ada laporan tentang pasien rumah
sakit harus membayar suap untuk mendapatkan sprei bersih.
Akibatnya India akan berusaha keras untuk membayar perawatan pribadi.
Dua perlima dari pasien rawat inap rumah sakit harus meminjam uang atau
menjual aset untuk membiayai pengobatan. Dan seperempat dari para petani
telah didorong di bawah garis kemiskinan untuk mendanai perawatan medis
mereka.
Obat perusahaan dan bisnis besar lainnya kini mulai mendominasi sektor
kesehatan swasta, dengan bintang lima rumah sakit yang menyediakan
layanan yang "asing hanya dan India terkaya mampu". Tapi ini adalah
"sebagian besar tidak diatur, tanpa standarisasi kualitas atau biaya",
memperingatkan para penulis.
Pemerintah India saat ini bertujuan untuk menciptakan skema asuransi untuk
keluarga miskin dan meningkatkan pengeluaran kesehatan. Namun pangsa
PDB digunakan untuk kesehatan telah menurun dalam dua tahun terakhir.
c. Pendidikan
Para pendidik di India harus memiliki hubungan dengan pendidikan dan
modernisasi, ilmu-ilmu social serta perilaku yang digunakan belum efektif.
Jawaharlal Nehru menyatakan bahwa seluruh dasar pendidikan harus diubah
secara revolusioner (perubahan yang cepat).
1. Tujuan Pendidikan
a. Untuk memberantas buta huruf
b. Untuk meningkatkan mobilitas dan integrasi social
c. Untuk memajukan dan mengembangkan ilmu dan teknologi
2. Kondisi Pendidikan di India
Di India terdapat beberapa universitas yang terkenal, di antaranya BITS,
ISB,IITs, NITs, IISc, IIMs, dan AIIMS. Namun masyarakat India harus
menghadapi tantangan dalam pemenuhan pendidikan dasar agar mencapai
100% angka melek huruf, serta menjaga anak-anak yang orang tuanya kurang
mampu untuk bersekolah, serta meningkatkan pendidikan di daerah
pedalaman yang menjadi kendala terbesar untuk mencapai target yang telah
di rancang.
3. Kebijakan Pendidikan di India
India memiliki komitmen untuk menyebarluaskan pengetahuan dan
kebebasan berfikir di kalangan penduduk yang direfleksikan pada kebijakan
dalam undang-undangnya, yaitu pasal 45 dinyatakan bahwa Negara berupaya
menyediakan pendidikan secara gratis selama 10 tahun, dan bagi anak-anak
hingga mereka berusia 14 tahun. Sedangkan pasal 29 ayat 1 menyatakan
bahwa warga Negara yang memiliki ragam Bahasa dan tulisan mendapatkan
perlakuan khusus dalam bidang ekonomi
Sejak 1976, pemerintah pusat telah menetapkan untuk bertanggung jawab
dalam pembiayaan serta mengatur pendidikan dasar hingga menengah, dan
mengadakan koordinasi dengan dengan program pendidikan tinggi.
Pemerintah juga memberikan kesempatan yang sama dalam pendidikan
umum.
4. Sistem Pendidikan di India
Pendidikan di India saat ini menggunakan pola dan substansi yang di
adobsi dari Negara barat, dimana pertama kali di perkenalkan oleh Negara
Inggris pada abad ke-19. Komisi pendidikan India telah menetapkan
kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 untuk usia sekolah, . Tingkat awal 10
tahun terbagi dalam 3 jenjang, yaitu primari(5 tahun), upper primary (3
tahun), dan secondary (2 tahun).
Struktur pendidikan sekolah yang seragam tersebut telah di adobsi oleh
seluruh Negara bagian dan teritori India. Walaupun demikian, dilingkungan
dan teritori India masih dijumpai sejumlah kelas yang menyelenggarakan
pendidikan dasar (primary ), menengah (upper primary), dan (high and
higher secondary school).
Pendidikan jurusan, baik teknik maupun bisnis menetapkan pola pendidikan
Ghandi, yaitu pembentukan manusia yang berkepribadian utuh, kreatif dan
produktif. Pada tahun 1960-1992 kemajuan minat siswa pada sekolah
kejuruan sangat kecil hanya mencapai 6%. Baru pada 1995 terjadi lonjakn
yang signifikan, mencapai 25% dari keseluruhan siswa yang mengikuti
pendidikan tinggi mengambil jurusan ini.
Mengenai pendidikan Islam, stukturnya dilakukan berjenjang pada tingkat
rendah (tahtania) dilakukan selama 3 tahun, (watsania) menengah dilakukan
selama 4 tahun, atau tingkat atas (fauqania) dilakukan selama 2 tahun.
Kemudian jenjang maulvi selama 2 tahun, , ‘alim selama 2 tahun.
Salah satu madrasah yang terkenal sebagai jamiatul banaat yang terletak di
Hyderabat, bagian selatan India, memberikan pendidikan khusus untuk
perempuan di India dengan materi pembelajaran Bahasa arab, sasrta arab, Al-
quran, tafsir, hadist, dan fikih. Disamping itu juga memberikan pendidikan
kerumah-tanggaan seperti perawatan anak, menjahit, dan memasak.
5. Manajemen Pendidikan
a. Otorita
sistem pendidikan ini dingaruhi oleh Mahatma Ghandi yang memiliki
gagasan untuk membentuk “kepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”.
Departemen yang menanggani masalah pendidikan adalah Departemen
Pendidikan dan Kesejahteraan (1966). Pemerintah memutusakan bahwa
kebijakan pendidikan diambil berdasarkan ketentuan parlemen federal,
sedangkan pemerintah hanya bertindak sebagai pelaksana. Ide ini muncul
berdasarkan usul dari Depertemen Pengembangan SDM.
Pada tahun 1990, India membentuk komite modifikasi kecil yang
bekerja selama 2 tahun untuk merevisi program jangka panjang dalam
pendidikan
b. Pendanaan
Sejak tahun 1976, pemerintah pusat telah menetapkan bertanggungjawab atas
pembiayaan dan pengaturan standar pendidikan atas sampai menengah dan
koordinasi dengan program pendidikan tinggi.
c. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
Struktur dan kurikulum pendidikan di India secara esensial dipengaruhi oleh
sistem pendidikan Inggris karena latar belakang penjajahan. Namun setelah
merdeka, upaya pendidikan ditekankan pada ekspansi yang cepat
dibangdingkan dengan reformasi menyeluruh. Maka konstitusi yang berlaku
pada tahun 1950 selanjutnya menegaskan prinsip bahwa pendidikan
merupakan penyampaian materi, karena itu berada dibawah kebijakan
pemerintah sedangkan tugas menteri pendidikannya adalah membantu
pemerintah melalui penyediaan bimbingan dan dana.
Pasal dalam konstitusi India menyatakan perlindungan hak bagi lembaga
swasta untuk menyelenggarakan pendidikan dan menerima bantuan dari
pemeriah serta menyediakan standar tertentu yang harus dipenuhi oleh
lembaga tersebut.
Sedangkan bidang spesialisasi di jenjang pendidikan tinggi terkait dengan
disiplin ilmu tradisional seperti sejarah, sastra inggris dan ilmu politik. Ketika
seorang mahasiswa telah memilih jurusan tertentu, ia tidak dapat mengubah
spesialisasinya.
6. Perkembangan pendidikan di India
Kualitas pendidikan di India mampu bersaing di dunia internasional tidak
muncul dengan atiba-tiba. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong
kemajuan dan perkembangan pendidikan di India, di antaranya yaitu:
Pertama, universitas-universitas modern di India sudah berdiri sejak 1857 dan
mapan. Sebagian kampus yang terkenal di India sudah berdiri sejak masa
penjajahan inggris. Dengan usia yang cukup lama tersebut, mereka sudah
cukup mempunyai pengalaman dan matang dalam sistem pengelolaan dan
upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di India.
Kedua, pengunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan di India, dengan
menggunakan Bahasa Inggris, mahasiswa di India tidak lagi mempunyai
masalah untuk mendapatkan berbagai ilmu dari semua perspektif dan
pendekatan dengan jumlah referensi yang sangat banyak.
Ketiga, dosen India minimal sudah menyelesaikan pendidikan doctor (S-3),
bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyelesaikan S-2 dan S-3 beberapa
kali. Oleh karena itu tidak jarang kita menemukan dosen dengan gelar ganda,
seperti Dr.Gurusami,M.,Sc.,M.E.D,.Ph.D. Keempat, India mengembangkan
berbagai kampus yang fokus pada satu bidang ilmu tertentu yang kemudian
menjadi kekuatan pilar pendidikan di India, yang alumninya berkualitas dan
tidak diragukan lagi di dunia Internasional.
Bahkan karena banyaknya pasar Internasional terhadap alumni India,
pemerintah India sudah mulai membangun upaya kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan asing untuk membangun kampus sendiri di india.
2.4. Hubungan Bilateral India dengan Indonesia
Beberapa Kerjasama Indonesia-India
a. Perdagangan
Dari sumber sites bisnis.com india dikenal telah mengekspor beberapa
kendaraan roda empat ke negara lain termasuk indonesia, di jelaskan juga
berbagai salah satu dari TATA, NAZA, BAJAJ dan TVS akan membuka
pabrik di indonesia secepatnya karena optimis dengan pangsa pasar industri
outomotiv Indonesia yang mengeliat. Sejauh ini kesepakatan kerja sama
perdagangan bebas Asean India (Asean India Free Trade Area/AIFTA) dinilai
lebih menguntungkan posisi tawar Indonesia karena Indonesia mencatat
surplus dalam neraca perdagangan dengan India.
Duta Besar India untuk Indonesia Biren Nanda mengatakan berbeda dengan
Asean China FTA (ACFTA), di mana Indonesia mengalami defisit, posisi
Indonesia dalam kerjasama dengan India jauh lebih kuat. “Itu [ACFTA dan
AIFTA] sangat berbeda. Indonesia mencatat surplus yang tinggi dari India,
sementara dengan China, saya tidak tahu pasti siapa yang menjual lebih
banyak. Saya pikir China yang menjual lebih banyak,” kata Biren di sela-sela
Road Show on Investment Opportunities in Textile and Apparel Sector, hari
ini.
India, kata Biren, tidak memandang Indonesia sebagai sasaran pasar yang
potensial bagi peningkatan perdagangan India, sehingga tidak berpikir untuk
mengambil keuntungan dari Indonesia. Tetapi lebih dari itu, India
menginginkan kerja sama komprehensif baik dalam peningkatan
perdagangan, akses pasar, dan investasi.
Menurut dia, kedua negara bisa memanfaatkan peluang dan fasilitas FTA
tersebut untuk menyasar negara ketiga. “Jadi FTA ini sangat penting karena
akan memfasilitasi networking untuk meningkatkan daya saing sehingga
dapat meningkatkan ekspor dan akses pasar ke negara Asean lainnya,”
ungkapnya.
b. Teknologi
Dalam rangka mendapatkan masukan untuk penyempurnaan regulasi di
bidang penyiaran khususnya mengenai penyiaran berlangganan (pay tv) dan
penyiaran komunitas (broadcasting community), Delri dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI sedang menjalankan kunjungan kerja ke New
Delhi, India, 26-30 April 2010. Delegasi dipimpin oleh Drs. Subagio, M.S.,
Direktur Kelembagaan Komunikasi Pemerintah, Ditjen SKDI,
Kemenkominfo.
Pada hari Senin, 26 April 2010 delegasi dengan didampingi oleh Minister
Counsellor Pensosbud KBRI New Delhi telah bertemu dengan Mr. D. P.
Reddy, Joint Secretary Ministry of Informatics and Broadcasting,
Government of India. Pada pertemuan tersebut, pihak Kementerian
informatika dan Penyiaran India telah menjawab berbagai pertanyaan dari
Delri mengenai regulasi penyiaran India, khususnya penyiaran dan penyiaran
(broadcasting community).
Selain itu, Kementerian informatika dan Penyiaran India menyambut baik
usulan untuk membangun kerjasama yang erat di bidang informatika maupun
penyiaran antara RI-India di masa datang. Hal tersebut akan ditindaklanjuti
oleh kedua pihak melalui jalur-jalur diplomatik. Selain itu, delegasi telah
dijadwalkan untuk bertemu dengan beberapa instansi terkait lainnya di bidang
penyiaran dalam empat hari mendatang guna mendapatkan informasi dan
masukan lebih mendalam mengenai regulasi penyiaran di India
(depluri.go.id)
c. Pertahanan dan Hukum
Kerjasama di bidang Hankam antara Republik India dan Republik Indonesia
sudah berjalan cukup baik. Hingga saat ini masih terdapat sepuluh Perwira
TNI yang mengikuti pendidikan di berbagai Lembaga Pendidikan di India.
Sejak tahun 1956, Perwira TNI yang mengikuti pendidikan di India sebanyak
202 orang, sedangkan Perwira Tentara India yang mengikuti pendidikan
Sesko di Indonesia sejak tahun 1970 baru 10 orang.
Hal itu dikemukakan Panglima Armada Timur India Laksdya Raman Puri
saat mengadakan kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal
Departemen Pertahanan (Sekjen Dephan) Johny J. Lumintang SH, di
Departemen Pertahanan RI Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta, Senin (4/11).
Kunjungan Panglima Armada Timur India tersebut juga bersamaan dengan
kunjungan tidak resmi kapal Angkatan laut India INS Mysore; berada di
Indonesia selama empat hari sebagai tamu Kepala Staf TNI Angkatan Laut
(Kasal) Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh, Selama berada di Indonesia,
Laksdya Raman Puri selain mengadakan kunjungan kepada Sekjen Dephan
Johny J. Lumintang SH, juga telah mengadakan kunjungan kepada Wakasal
Laksdya TNI Sahroni Kasnadi dan Pangarmabar Laksda TNI Djoko
Sumaryono.
Panglima Armada Timur India Laksdya Raman Puri mengatakan,
kunjungannya selain ingin bertemu dengan Sekjen Dephan Johny J.
Lumintang SH, juga ingin menindaklanjuti Memorandum Of Understanding
(MOU) dibidang pertahanan yang sudah ditandatangani bersama pada tanggal
21 Januari 2001 yang lalu.
Menanggapi tamunya Sekjen Dephan Johny J. Lumintang SH yang
didampingi Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Dephan Brigjen
TNI Djoko Sutrisno mengucapkan terima kasih atas kunjungannya.
Hubungan bilateral antara Republik India dan Republik Indonesia selama ini
berjalan dengan baik. Hal tersebut ditandai dengan terlaksananya kerjasama
diberbagai bidang, salah satu diantaranya adalah saling kunjungan pejabat
kedua negara.
Pendidikan militer di India yang pernah diikuti oleh Perwira Siswa Indonesia
antara lain, National Defence College (Setingkat Lemhannas), Defence
Service Staff College (setingkat Sesko) serta Kursus-kursus kecabangan
seperti Young Infantry Officers Course, Military Inteligence Course,
Advance Gunney Officers Course, Marine Engineering Specialization
Course, Long Gunney Course, Aero Engine Fitter dan Pilot Module Training.
(Biro Humas Setjen Dephan)
d. Pendidikan
Untuk meningkatkan kompetensi kampus dan lulusan, kerjasama luar negeri
terus dikembangkan Universitas Islam Indonesia (UII). Kamis (19/8) siang,
UII menandatangani naskah kerjasama (MoU) dengan Bangalore
Management Academy, India di Gedung Rektorat “GBPH Prabuningrat”
Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang. Penandatanganan MoU dilakukan
oleh Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec dengan CEO of BMA,
Mr. Mahendra Chandra. Hadir pula dalam sesi penandatanganan naskah
kerjasama tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi (FE), Prof. Dr. Hadri Kusuma,
MBA dan Ketua International Program FE UII, Drs. Anas Hidayat, MBA.,
Ph. D, serta beberapa staf lainnya. Dari pihak BMA sendiri, Mr. Mahendra
Chandra didampingi satu stafnya, Patricia Kelly.
Kepada media yang juga sempat hadir dalam penandatanganan naskah itu,
Rektor UII menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan gagasan dari IP FE
UII, namun tidak menutup kemungkinan bagi fakultas lain di UII untuk ikut
serta di dalamnya. “Kerjasama ini dipayungi oleh universitas, sehingga
fakultas lainnya di UII tercakup pula dalam kerjasama ini”, ungkapnya.
Sejauh ini, IP FE UII telah melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan
tingi di luar negeri. IP sendiri termasuk salah satu unit di FE UII yang paling
aktif dalam menjalin dan mengembangkan kerjasama internasional. Oleh
karenanya, dalam kesempatan itu, Prof. Edy Suandi Hamid memberikan
apresiasi kepada IP dengan memaparkan beberapa realisasi kerjasama yang
sudah dijalin IP FE UII. “Ke depan kita juga akan dorong semua fakultas
untuk mengikuti langkah seperti ini”, katanya.
Sementara itu, terkait dengan kerjasama ini Ketua IP FE, Anas Hidayat, Ph.D
menjelaskan akan secepatnya direalisasikan. “Dalam waktu dekat, kerjasama
ini langsung dapat kita laksankan. IP sendiri sedang menyiapkan mahasiswa
UII untuk berangkat ke BMA”, katanya. Dia menambahkan, tidak ada batasan
mahasiswa yang akan dikirim sebagai realisasi kerjasama. “Berapa pun
mahasiswa kita yang siap berangkat, akan kita berangkatkan”, tambahnya.
(antara.com)
e. Pertanian
Dasar hubungan kerjasama teknik bidang pertanian antara Republik Indonei-
India adalah:
Memorandum of Understanding on Agricultural Cooperation (MOU), yang
ditandatangani oleh Menteri Muda Pertanian Dr. Syarifuddin Baharsyah dan
Minister of State in the Minister of Agriculture H.E. Mr. Rama Chandran
tanggal 201 Februari 1992. Catatan MOU, berdasarkan artikel IX MOU,
maka perjanjian tersebut sudah berakhir pada tanggal 20 Februari 1999 (5
tahun secara otomatis perpanjangan).
Sebagai tindak lanjut dari MOU tersebut telah diadakan SOM (Senior Official
Meeting) ke I di Jakarta tanggal 19-21 Januari 1995. Dimana komponen-
komponen kerjasama yang tertuang dalam MOU article I antara lain
pertukaran tenaga ahli, kerjasama penelitian, study visit, joint venture,
pertukaran germ plasm dan lain-lain yang dituangkan dalam action plan.
Dalam kerjasama tersebut disepakati mekanisasi pelaksanaan mengacu
kepada struktur :
“Working Group” (antara lain : fisheries, horticulture, dll)
“Senior Official Meeting”
“Ministrial Meeting (bersidang 1 X dalam setahun bergantian di Indonesia
dan India)
Dalam mewujudkan pelaksanaan kerjasama bilateral bidang pertanian
Indonesia-India masih mengalami beberapa kendala, antara lain :
1. Berdasarkan Article IV MOU menyebutkan bahwa “Sending Party” akan
membayarkan sendiri ticket dan transportasi, sedangkan “Receiving
Party” menanggung semua biaya yang dikeluarkan selama program
kerjasama berlangsung. Hal ini tergantung dari ketersediaan dana
masing-masing pihak
2. Dilihat dari struktur penganggaran di Indonesia hal tersebut belum
pernah disetujui “BAPPENAS” dan Departemen Keuangan” dalam
penyediaan anggaran rutin (APBN) untuk “Roundtrip Ticket” bagi
pejabat Indonesia maupun menyiapkan anggaran bagi penerimaan tamu
dari luar negeri.
3. Mengingat periode waktu MOU telah berakhir pada tanggal 20 Februari
1995 (5 tahun + 2 tahun) maka diusulkan perlu amandement MOU
khususnya article IV dan pembatasan ruang kerjasama article I.
4. Peluang Pembahasan Kerjasama dan Solusii Pemecahannya adalah:
a. Sesuai resipokal pelaksanaan kerjasama bilateral, maka SOM ke I
dilaksanakan di Indonesia pada tanggal 19-21 Januari 1995, dan sesuai
dengan kesepakatan SOM, maka sidang Ministerial Meeting akan
dilaksanakan di India.
b. Mengingat point 4 tersebut diatas, yang secara teknis cukup berat
bagi Indonesia sehingga sampai saat ini Ministerial Meeting belum
terlaksana.
c. Untuk itu kemungkinan melakukan amandement dan addendum dari
MOU 1992 dapat saja diusulkan.
Mengingat keuangan kedua negara sangat terbatas dalam mendanai
program ini, maka satu-satunya solusi adalah mencarikan sumber
pendanaan pihak ke II (donor).
Untuk merealisasikan kerjasama bilateral Indonesia-India di bidang
pertanian, pada tanggal 11 Januari 2001, di Jakarta, telah ditandatangani
“Work Plan Under Memorandum of Understanding Between The
Government of the Republic of Indonesia and the Government of the
Republic of India on Agricultural Cooperation”, yang masing-masing
dilakukan oleh Mr. Nelson P. Hutabarat, Sekretaris Jenderal Dep.
Pertanian (mewakili pihak Indonesia) dan Mr. Bhaskar Barua, Sekretaris
Departemen Kerjasama Pertanian (mewakili pihak India).
2.5 Pembagian Kekuasaan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah India
Pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah di India dapat
dibahas dalam 3 hubungan diantaranya hubungan legislatif , hubungan
administrasi dan hubungan keuangan dengan mengacu pada tiga daftar ;
1. Hubungan Legislatif Pusat Daerah
UNION LIST STATE LIST CONCURRENT LIST Memiliki subyek
penting Nasional. Memiliki subyek penting lokal dan daerah. Memiliki
subyek kepentingan bersama baik ke pusat dan Negara. Pemerintah Pusat
dapat membuat hukum Pemerintah daerah. saja bisa membuat undang-
undang Pemerintah Pusat dan Negara dapat membingkai hukum.
Pertahanan, Perbankan, Mata uang, urusan luar negeri dan komunikasi.
Polisi, perdagangan,, pertanian dan irigasi. Pendidikan, Hutan,
Pernikahan, Adopsi dan suksesi.
Residuary List Pemerintah pusat memiliki kekuasaan untuk membuat
undang-undang untuk subjek yang tidak termasuk dalam salah satu dari
tiga daftar. Special Status Memiliki konstitusi sendiri. Banyak ketentuan
Konstitusi India tidak berlaku untuk negara ini tanpa persetujuan dari
majelis negara bagian.
2. Hubungan Administrative Pusat-Daerah
Konstitusi India diterima dalam hubungan administratif antara pusat dan
daerah , prinsip umum yang ditetapkan oleh penulis tindakan 1935 bahwa
kekuasaan eksekutif adalah sama luas dengan kekuasaan legislatif.
Demikian pula, kekuasaan eksekutif negara diperpanjang untuk serupa
dengan kompetensi legislatif dari legislatif daerah.
3. Hubungan Financial Pusat Daerah
Skema distribusi sumber pendapatan Distribusi kekuasaan pajak pusat
dan daerah telah benar-benar terpisah dan ada yurisdiksi non - bersamaan
dunia. 5 kategori item perpajakan: 1. Pajak dipungut oleh pusat tetapi
dikumpulkan dan disesuaikan oleh daerah 2. Pajak dipungut dan
dikumpulkan oleh pusat tapi ditugaskan ke daerah 3. Pajak dipungut dan
dikumpulkan oleh pusat dan wajib didistribusikan antara pusat dan
daerah-daerah 4. Pajak dipungut dan dikumpulkan oleh pusat dan dapat
didistribusikan antara pusat dan daerah, jika parlemen oleh hukum
sehingga memberikan 5. Pajak dipungut dan dikumpulkan dan disimpan
oleh pusat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pemerintahan suatu negara sangat berpengaruh terhadap negara
lain. Dimana sistem pemerintahan ini dapat dijadikan bahan perbandingan
bagi negara lain. Negara-negara lain pun dapat mencari dan menemukan
beberapa persamaan dan perbedaan antara sistem pemerintahannya dengan
negara lain. Setiap negara dapat mengembangkan pemerintahannya dengan
baik dengan melakukan perbandingan dan juga dapat mengadopsi sistem
pemerintahan negara lain sebagai sistem pemerintahan negara yang
bersangkutan.
India menganut demokrasi parlementer dua kamar dengan sistem politik
multipartai yang kuat. Majelis rendah disebut Lok Sabha (majelis rakyat)
Majelis tinggi disebut Rajya Sabha (majelis Negara bagian) dengan
pendapatan per kapita India berdasarkan PPP hanya AS$3.262, berada di
urutan ke-125 oleh Bank Dunia. Pembagian kekuasaan antara pemerintah
pusat dan daerah di India dapat dibahas dalam 3 hubungan diantaranya
hubungan legislatif , hubungan administrasi dan hubungan keuangan dengan
mengacu pada tiga daftar : hubungan legislatif pusat daerah, hubungan
administrative pusat-daerah, hubungan financial pusat daerah.