makalah jangka sorong dan mikrometer
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pengukuran?
2. Bagaimana struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong?
3. Apa saja fungsi mikrometer dan jangka sorong?
4. Bagaimana cara mengukur menggunakan mikrometer dan jangka
sorong?
5. Bagaimana pemeliharaan mikrometer dan jangka sorong?
6. Bagaimana penyelesaian soal dari mikrometer?
7. Bagaimana penyelesaian soal dari jangka sorong?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi pengukuran?
2. Untuk mengetahui struktur atau bagian mikrometer dan jangka sorong?
3. Untuk mengetahui fungsi mikrometer dan jangka sorong?
4. Untuk mengetahui cara mengukur menggunakan mikrometer dan
jangka sorong?
5. Untuk mengetahui pemeliharaan mikrometer dan jangka sorong?
6. Untuk mengetahui penyelesaian soal dari mikrometer?
7. Untuk mengetahui penyelesaian soal dari jangka sorong?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pengukuran
Pengukuran dapat diartikan sebagai proses memasangkan fakta – fakta suatu
obyek dengan satuan – satuan ukuran tertentu (Djaali & Muljono, 2007 : 3).
2.2. Struktur atau Bagian Mikrometer dan Jangka Sorong
Mikrometer adalah alat ukur langsung untuk mengukur benda dengan satuan
ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer memiliki 3 jenis umum
pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
1. Mikrometer luar, yang digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-
lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Gambar 2.1. Mikrometer Luar
2. Mikrometer dalam, yang digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang
suatu benda.
Gambar 2.2. Mikrometer Dalam
3. Mikrometer kedalaman, yang digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.
Gambar 2.3. Mikrometer Kedalaman
2
Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka
sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap
(anvil); (2) Poros geser / putar (spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala
nonius (thimble); (5) Pemutar (ratchet knob); (6) Pengunci (lock).
Gambar 2.4. Bagian – Bagian Mikrometer
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
sepersepuluh, seperdua puluh, seperlima puluh, dan seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong
juga terdiri dari dua bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam
(rahang diam) dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada bagian bergerak
(rahang geser).
Gambar 2.5. Bagian – Bagian Jangka Sorong
3
Keterangan :
1. Rahang Luar
Digunakan untuk mengukur bagian luar dari suatu benda. Terdiri atas
rahang tetap dan rahang geser.
2. Rahang Dalam
Digunakan untuk mengukur bagian dalam dari suatu benda. Terdiri atas
rahang tetap dan rahang geser.
3. Dept Bar
Digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda.
4. Step
Digunakan untuk mengukur ketingguan suatu benda.
5. Skala Utama
Dalam cm : pada skala utama, angka 0-17 menunjukkan skala dalam
sentimeter, sedangkan garis – garis yang lebih pendeknya
dalam millimeter. Sepuluh skala utama emiliki panjang 1
cm sehingga dua skala utama yang berdekatan berukuran
0,1 cm atau sama dengan 1 mm.
Dalam inchi : pada skala utama, angka 0-6 menunjukkan skala dalam
inchi sedangkan garis-garis yang lebih pendeknya dalam
fraksi.
6. Skala Nonius
Dalam 110 mm : jangka sorong pada Gambar 2.5, untuk setiap garis
skala menunjukkan 1
10 mm. Tetapi ada juga yang memiliki
skala 1
20 mm, dll. Sepuluh skala nonius memiliki panjang 9
mm, sehingga jarak dua skala nonius yang saling
berdekatan adalah 0,9 mm. dengan demikian, perbedaan
satu skala utama dan satu skala nonius adalah 1 mm – 0,9
mm = 0,1 mm atau 0,01 cm. dengan melihat skala terkecil
dari jangka sorong ini, maka ketelitian dari jangka sorong
4
adalah setengah dari skala terkecil jangka sorong tersebut,
yaitu 5
1000 atau 0,0005 cm.
Dalam inchi : menunjukkan skala pengukuran fraksi dari inchi.
7. Pengunci
Digunakan untuk menahan bagian – bagian yang bergerak ketika
pengukuran seperti rahang atau dept bar.
2.3. Fungsi Mikrometer dan Jangka Sorong
Fungsi mikrometer :
1. Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan
untuk mikrometer yang sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal
kertas. ketelitian mikrometer skrup yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm.
seperti contoh gambar di bawah ini.
2. Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru,
atau silinder kecil seperti contoh gambar di atas.
3. Untuk mikrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan
untuk mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.
Gambar 2.6. Kegunaan Mikrometer
Fungsi jangka sorong :
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
5
3. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan
cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur
tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
4. Mengukur panjang sebuah benda.
Gambar 2.7. Kegunaan Jangka Sorong
2.4. Cara Mengukur Menggunakan Mikrometer dan Jangka Sorong
Cara menggunakan mikrometer :
(1).Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
(2).Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga
benda dapat masuk ke rahang.
(3).Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai
tepat.
(4).Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan
terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda
tidak jatuh saja.
(5).Kunci mikrometer agar rahang geser tidak bergerak.
(6).Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya.
6
Cara membaca mikrometer :
1. Posisikan mikrometer tegak lurus terhadap arah pandangan.
2. Bacalah skala utama pada mikrometer. Garis pada bagian atas
menunjukkan angka bulat dalam mm, contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm,
dst. Sedangkan garis skala bagian bawah adalah skala tengah yang
menunjukkan 0,5.
3. Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis
pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala nonius
menunjukkan 0,01 mm.
4. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran
dari skala nonius.
Gambar 2.8 Cara Membaca Mikrometer
Cara mengukur sisi luar suatu benda menggunakan jangka sorong :
1. Tempatkan besi pada bagian ujung alat jangka sorong
2. Lakukan pergeseran skala geser hingga diameter besi sudah tepat
bersinggungan dikedua sisi bagian ukur jangka sorong.
3. Kuncikan alat pengunci pada skala geser.
7
4. Untuk mendapatkan nilai diameter besi dapat dilihat sebagai beikut.
Lihat angka di skala diam dimana tepat dikiri angka nol skala geser
(titik A). Kemudian lihat angka diskala geser dimana tepat garis
bersinggungan dengan garis diskala diam (titik B).
5. Maka nilai dimeter besi adalah A + (0.01 x B).
Gambar 2.9 Cara Mengukur Diameter Luar Suatu Benda
Cara mengukur sisi dalam suatu benda menggunakan jangka sorong :
1. Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
2. Masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur
3. Geser rahang sampai tepat pada benda.
4. Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
5. Baca skala utama dan skala noniusnya
Gambar 2.10 Cara Mengukur Diameter dalam Suatu Benda
Cara mengukur panjang suatu benda menggunakan jangka sorong :
8
1. Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
2. Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar
benda.
3. Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
4. Baca skala utama dan skala noniusnya
Gambar 2.11 Cara Mengukur Panjang Suatu Benda
Cara mengukur kedalaman suatu benda menggunakan jangka sorong :
Gambar 2.12 Cara Mengukur Kedalaman Suatu Benda
2.5. Pemeliharaan Mikrometer dan Jangka Sorong
Pemeliharaan mikrometer :
1. Sebelum digunakan, mikrometer harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran dan karat pada bagian mulut ukurnya, yaitu pada landasan tetap
dan juga landasan jalan.
9
2. Pemeriksaan kedudukan nol dengan cara memutarkan tabung putar
sampai mulut ukur rapat dan garis refrensinya atau skala ukurnya
menunjukkan angka nol, bila perlu distel menggunakan kunci penyetel.
3. Gunakan mikrometer dengan memutarkan tabung putar sampai berbunyi
“trek” setelah itu jangan diputar atau dipaksakan.
4. Periksa gerakan poros ukur apakah terjadi goyangan akibat arusnya ulir
utama.
5. Periksa kesejajaran muka ukur atau permukaan landasan, baik pada
landasan tetap maupun landasan gesernya.
6. Periksa kebenaran skala ukuran mikrometer.
7. Jangan menyalahgunakan mikrometer, misalnya digunakan sebagai
penjepit atau klem.
8. Jangan digunakan untuk mengukur benda – benda yang sedang berjalan
atau berputar.
9. Jangan digunakan sebagai alat pemukul.
10. Simpanlah mikrometer dalam keadaan bersih, cukup dilap dan dilapisi
vaselin pada poros ukur dan kedua permukaan landasannya, setelah itu
masukkan pada kotak khusus untuk menyimpan alat – alat ukur.
Pemeliharaan jangka sorong :
1. Hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas karena dapat
menyebabkan alat akan memuai sehingga hasil ukur tidak normal.
2. Hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya karena
alat bisa jadi melengkung.
3. Setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu dibersihkan dan diolesi
dengan minyak supaya alat tidak lekas berkarat.
2.6. Penyelesaian Soal dari Mikrometer
1. Coba anda lukiskan skala yang bekerja pada alat ukur Mikro Meter (MM)
dengan ukuran :
a. 7,455 mm
b. 7,455 inchi
JAWAB
a. 7,455 mm
10
M = 0,450 mmX = 0,005 mmn = 5
u = 9
1000
m = 9
100
Analisa :
SS : 7,000 mm
ST : 0,450 mm
SN : 0,005 mm
+
Terbaca : 7,455 mm
ST yang berimpit dengan SN
y=M + X+n .u
¿0,450+0,005+( 91000
.5)¿0,450+0,005+0,045
¿0,5
Panjang gambar (z)
z=M +X+m
¿0,450+0,005+ 9100
¿0,450+0,005+0,09
¿0,59
Lukiskan!
2.7. Penyelesaian Soal dari Jangka Sorong
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. .
2. Mikrometer terdiri dari: (1) Poros tetap (anvil); (2) Poros geser / putar
(spindle); (3) Skala utama (sleeve); (4) Skala nonius (thimble); (5) Pemutar
(ratchet knob); (6) Pengunci (lock). Sedangkan jangka sorong terdiri dari
dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Jangka sorong juga terdiri
dari dua bagian, yaitu skala utama yang terdapat pada bagian diam (rahang
diam) dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada bagian bergerak
(rahang geser).
3. Fungsi mikrometer adalah (1) mengukur ketebalan benda yang tipis; (2)
mengukur diameter luar sebuah benda; (3) Untuk mikrometer tertentu yang
memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang
kecil. Sedangkan fungsi jangka sorong adalah (1) untuk mengukur suatu
benda dari sisi luar dengan cara diapit; (2) untuk mengukur sisi dalam suatu
benda dengan cara diulur; (3) untuk mengukur kedalamanan celah/lubang
pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian
pengukur; (4)untuk mengukur panjang sebuah benda.
4. Cara menggunakan mikrometer :
(1). Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
(2). Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga
benda dapat masuk ke rahang.
(3). Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai
tepat.
12
(4). Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan
terdengar bunyi `klik`. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda
tidak jatuh saja.
(5). Kunci mikrometer agar rahang geser tidak bergerak.
(6). Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya.
Cara menggunakan jangka sorong :
(1). Putar pengunci berlawanan arah dengan arah jarum jam.
(2). Masukkan benda yang akan diukur ke antara kedua rahang bawah
jangka sorong untuk mengukur sisi luar benda, masukkan rahang
bagian atas ke dalam benda yang akan diukur untuk mengukur sisi
dalam benda, atau buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip
menyentuh dasar benda untuk mengukur kedalaman suatu benda.
(3). Geser rahang sampai tepat pada benda.
(4). Putar pengunci searah jarum jam agar rahang tidak bergeser.
(5). Baca skala utama dan skala noniusnya
5. Untuk memelihara mikrometer kita harus rajin membersihkannya dari
kotoran dan karat, rajin memeriksa kedudukan nol, kesejajaran permukaan
ukur dan landasan, kebenaran skala, dan gerakan poros serta tidak
menyalahgunakan penggunaan mikrometer. Sedangkan untuk pemeliharaan
jangka sorong hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas agar
tidak memuai, hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya
agar tidak melengkung, dan setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu
dibersihkan dan diolesi dengan minyak supaya alat tidak lekas berkarat.
3.2. Saran
13
DAFTAR RUJUKAN
Anggriawan, A., dkk. 2012. Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong (Makalah). Malang : Universitas Negeri Malang.
Apriyani, N. 2010. Cara Membaca Mikrometer Sekrup. (Online). (http://nurulapriyanii.wordpress.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:48 WIB.
Djaali & Muljono, P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang : Universitas Negeri Malang.
Widiantoro, S. 2009. Kegunaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup. (Online). (http://guru-ipa-pati.blogspot.com) . Diakses 12 April 2013. Pukul 21:05 WIB.
Wikipedia. 2013. Jangka Sorong. (Online). (http://www.wikipedia.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:48 WIB.
Wikipedia. 2013. Mikrometer. (Online). (http://www.wikipedia.com). Diakses 12 April 2013. Pukul 20:53 WIB.
14