makalah kanker hati
DESCRIPTION
m mnTRANSCRIPT
KANKER HATI
1. Definisi Kanker Hati
1) Kanker hati disebabkan oleh adanya tumor ganas di dalam hati. Tumor ini dapat
tumbuh pertama kali dihati (kanker primer) atau sebaran penularan dari tempat lain
(kanker sekunder)
(Paska Penta, 2009, Terapi pengobatan Tumor-Kanker, Yogyakarta:Kanisius)
2. Etiologi
Penyebab kanker hati primer (hepatoma) belum diketahui secara pasti, tetapi
kemungkinan bersifat turunan pada anak-anak dan pada orang dewasa kemungkinannya
karena pengaruh lingkungan yang bersifat karsinogen. Selain itu ada beberapa faktor
resiko yang diduga sebagai pemacu hepatoma, antara lain :
1. Penderita sirosis hati dan penyakit hati degeneratif
2. Virus hepatitis B (hepatitis chronic)
3. Peminum alkohol
4. Aflatoksin (makanan yang ditumbuhi jamur aspergillus Flavus yang menghasilkan
aflatoksin)
5. Infeksi cacing hati (chlonorchis sinensis)
(Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma, 2005, Atasi Kanker dengan Tanaman Obat,
Jakarta:Puspa Swara)
3. Manifestasi Klinis
Lemah, tidak nafsu makan, kehilangan berat badan, dan demam
Adanya massa disebelah kanan atas perut
Kulit berwarna kuning dan pembentukan cairan dirongga perut
Adanya suara abnormal seperti gesekan sewaktu diperiksa dengan stetoskop (apabila
hati sudah membesar)
Buang air besar kehitam-hitaman, urin berwarna seperti teh
Tangan dan kaki membengkak
(Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma, 2005, Atasi Kanker dengan Tanaman Obat,
Jakarta:Puspa Swara)
4. Patologi Kanker Hati
Tumor ini mempunyai banyak gambaran,bentuk dan perluasan. Terkadang
sumbernya terpencil, tetapi umumnya terdapat banyak tumor yang membesar yang
membaur di seluruh hati. Oleh karena itu, karsinoma hepatoseluler sering berwujud
sebagai proses multifokal. Suatu tumor kecil tanpa gejala, dengan penampang kurang dari
tiga sentimeter, sesudah tiga tahun mempunyai presentasi ketahanan hidup sekitar lima
puluh dan sesudah lima tahun sekitar sepuluh lebih. Metastatisnya terutama ke paru dan
tulang.
5. Pemeriksaan penunjang
1. Cara paling sederhana untuk pemeriksaan kanker hati adalah dengan cara
ultrasonografi (USG)
2. Jika hasil pemeriksaan USG dicurigai adanya kanker hati, selanjutnya dilakukan
biopsy jaringan hati. Biopsy dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan hati
untuk diperiksa dengan mikroskop
3. Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar AFP (Alfa Feton Protein)
didalam darah. Jika ada peningkatan AFP dalam darah, patut dicurigai adanya kanker
hati. Kada normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL. Kadar AFP akan meningkat
pada 2 dan 3 pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat bersama
membesarnya tumor. Pada kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP
meningkat lebih dari 500 ng/mL. AFP meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis,
tapi jarang lebih dari 100 ng/mL. AFP juga
meningkatk pada kanker testis tertentu ( jenis
sel embryonal dan endodermal sinus ) dan
digunakan untuk follow – up kanker tersebut.
Peningkatan kadar AFP juga pada Kanker
ovarium jenis tertentu yang jarang dan kanker
testis yang disebut yolk sac tumor atau mixed germ cell cancer.
(http://www.naturindonesia.com/artikel-hhusus/547-deteksi-dini-kanker-dengan-
tumor-marker.html
(Yellia Mangan, 2009, Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker,
Jakarta:Agromedia Pustaka)
6. Komplikasi Kanker Hati
Keluhan utama penderita kamker hati pada umumnya nyeri mulu hati kanan atas,
persis di sekitar lengkung tulang rusuk kanan. Rasa nyeri timbul jika dilakukan
penenkanan di daerah tersebut. Dapat juga timbul spontan selama pergerakan karena
terjadi gerakan menggoyang hati yang sudah AApenyakit baru akan diketahui setelah
komplikasi muncul. Pada seperlima kasus terjadi ascites atau meAmbuncitnya perut
secara tiba – tiba, disamping gejala dan tanda yang menyerupai cirrosi. Maka perlu
memeriksa fungsi hati berkala lewat laboratorium darah.
Kanker hati dapat berasal dari sel hati atau dari saluran empedu atau gabungan
keduanya. Namun yang paling sering terjadi berasal dari sel hati ( mhpatoma ) mencapai
80 -90 %. Dengan foto scan terlihat proses keganasan dalam hati. Biopsy dapat
menafsirkan negative palsu jika pengambilan jaringan tidak tepat pada lokasi keganasan.
Pada orang muda, jika proses sebar belum luas, dapat dilakukan pembuangan
bagian hati yang berkanker. Tetapi jika sudah meluas perlu transplantasi hati. Menjadi
hamper tanpa harapan jika keganasan sudah beranak – sebar ( metastatis ). Ekspansi
penyakit ini demikian cepat. Dalam waktu enam bulan, kanker hati dapat merenggut
nyawa.
7. Penatalaksanaan Kanker Hati
Tumor hati dapat jinak atau ganas. Tumor jinak biasanya tunggal dan kecil pasien
biasanya asimtomatik dan tumor sering kali ditemukan secara tidak sengaja.
Pengangkatan tumor melalui pembedahan biasanya tidak perlu dilakukan, kecuali pasien
mengalami nyeri. Tumor ganas dapat primer atau ( nyang lebih sering terjadi ) sekunder.
Hati merupakan bagian tersering metastatis melalui darah dari kanker di bagian lain dari
tubuh. Sebagian besar tumor primer disebbabkan oleh penyakit hati yang sudah ada.
Pentalaksanaan tumor primer dapat meliputi pembedahan tetapi reseksi luas pada hati
dapat meyebabkan tingginya amgka morbilitas dan mortalitas. Akan tetapi, tumor lokal
yang berukuran kecil dapat diangkat dengan pembedahan sedikit radikal. Kemoterapi
( mis 5 – fluorourasil ) dapat menjadi bagian pengobatan. Akan tetapi, bagi sebagian
besar pasien, pengobatan dibatasi pada pengendalian gejala yang prognosisnya buruk.
Pengobatan kanker hati dilakukan dengan obat sitostatik, embolisasi dan pembedahan
( operasi ).
8. Pencegahan kanker hati ( hepatoma )
Merupakan jenis kanker yang sulit di obati( prognosis buruk ), hanya efektif jika
dilakukan transplantasi hati. Oleh karena itu lakukan pencegahan sedini mungkin, seperti
menghindari minuman beralkohol, hindari makanan berjamur, dan melakukan vaksinasi
hepatitis ( terutama hepatitis B ).
1. Mencegah penularan hepatitis B dengan perilaku hidup sehat
2. Mencegah infeksi hepatitis B dengan melakukan vaksinasi hepatitis B, baik ketika
saat masih bayi maupun saat dewasa
3. Mengkonsumsi makanan segar dan menghindari makanan yang diawetkan atau
makanan yang disimpan terlalu lama
4. Menghindari makanan yang mengandung aflaktoksin
5. Menghindari makanan dan minuman yang mengandung alcohol
6. Melakukan pemeriksaan secara berkala , terutama bagi yang beresiko tinggi terkena
kanker hati
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA Internasional 2009-2011)
1. Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Batasan karakteristik :
Nyeri abdomen
Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
Kurang minat pada makanan
Faktor yang berhubungan :
Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrein
Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
DX 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Definisi : Beresiko mengalami dehidrasi vaskular, selular, atau intraselular.
Faktor resiko :
Penyimpangan yang mempengaruhi akses cairan
Penyimpangan yang mempengaruhi absorpsi cairan
DX 2 : Resiko kekurangan volume cairan
3. Definisi : Beresiko pada penurunan fungsi hati yang mungkin menggangu kesehatan.
Faktor resiko :
Infeksi virus (mis; hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, Epstein-Barr)
DX 3 : Resiko gangguan fungsi hati
4. Deifinisi : ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau ingin dilakukan.
Batasan karakteristik :
Menyatakan merasa lemah
Faktor yang berhubungan :
Tirah berbaring
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
DX 4 : Intoleran aktivitas
5. Definisi : Perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respons terhadap
situasi saaat ini.
Batasan karakterisitik :
Ekspresi ketidakberdayaan
Faktor yang berhubungan :
Gangguan fungsional
Perubahan peran sosial
DX 5 : Harga diri rendah situasional
6. Definisi : Beresiko mengalami perubahan kulit yang buruk.
Faktor resiko :
Eksternal :
Zat kimia
Ekskresi
Sekresi
Internal :
Perubahan pigmentasi
Gangguan kondisi metabolik
DX 6. Resiko kerusakan intergritas kulit
7. Definisi : mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik
Faktor resiko :
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat (mis; integritas kulit tidak utuh, jaringan
yang mengalami trauma, penurunan kerja siliaris, stasis cairan tubuh, perubahan sekresi
pH, gangguan peristalsis)
Malnutrisi
Kerusakan jaringan
DX 7. Resiko infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Nadesul, Handrawan. 2009. Dari Balik Praktek Kamar Dokter. Jakarta : Penerbit Libri
Brooker, Chris. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC
Wijayakusuma, Hembing. 2008. tumpas Hepatitis Dengan Ramuan Herbal. Jakarta : pustaka
bunda ( group puspa swara )
Mangan, Yellia. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi kanker. Jakarta : Agromedia
Pustaka
De Joung , Wim. 2005. Apakah Kanker itu? . jakarta : EGC