makalah - kenakalan remaja dan penanggulangannya

15
1 MAKALAH KENAKALAN REMAJA DAN PENANGGULANGANNYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat di ulang kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba coba pada hal yang baru. Pada perkembangan fisik remaja mulai tampak terutama pada bagian organ organ seksualnya secara fisik, pada masa remaja pula mulai pembentukan hormon hormon seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi oleh hormon tersebut. Namun yang menjadi perhatian kita adalah pergaulan remaja pada jaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Media massa baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal hal yang menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Bukan masalah akhlak saja, akibat dari itu juga menimbulkan rendahnya kualitas belajar siswa ketika mengalami gangguan pada masa masa remaja. Untuk itu bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangatlah dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra putrinya hendaknya mengetahui perkembangan fisik remaja. Selain orang tua terdapat beberapa faktor yang dapat membantu untuk memecahkan promatika remaja. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang ini dan bagaimana cara penaggulangannya?

Upload: rick-lengi

Post on 22-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

Makalah tentang Kenakalan Remaja Dan Penanggulangannya

TRANSCRIPT

  • 1

    MAKALAH

    KENAKALAN REMAJA DAN PENANGGULANGANNYA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat di ulang

    kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan perbuatan yang

    kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba coba pada hal yang baru.

    Pada perkembangan fisik remaja mulai tampak terutama pada bagian organ organ

    seksualnya secara fisik, pada masa remaja pula mulai pembentukan hormon hormon

    seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi

    oleh hormon tersebut. Namun yang menjadi perhatian kita adalah pergaulan remaja pada

    jaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Media massa

    baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal hal yang menjadi salah satu

    faktor penyebab kerusakan akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Bukan masalah

    akhlak saja, akibat dari itu juga menimbulkan rendahnya kualitas belajar siswa ketika

    mengalami gangguan pada masa masa remaja.

    Untuk itu bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangatlah dibutuhkan

    agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya.

    Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra putrinya hendaknya

    mengetahui perkembangan fisik remaja. Selain orang tua terdapat beberapa faktor yang

    dapat membantu untuk memecahkan promatika remaja.

    B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang permasalahan diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

    Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang ini dan

    bagaimana cara penaggulangannya?

  • 2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Masa Remaja

    Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu

    tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola

    perilaku, dan juga penuh dengan masalah masalah (Hurlock, 1998).

    Dalam berbagai buku psikologi terdapat perbedaan pendapat tentang remaja namun pada

    intinya mempunyai pengertian yang hampir sama. Penggunaan istilah untuk menyebutkan

    masa peralihan antara masa anak dengan dewasa, ada yang menggunakan istilah puberty

    (Inggris) puberteit (Belanda), pubertasi (Latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi

    sifat dan tanda tanda kelaki lakian dan keperempuanan. Ada pula yang menyebutkan

    istilah adolescent (Latin) yaitu masa muda. Kemudian istilah pubercense atau pubishair atau

    mulai tumbuhnya rambut disekitar kemaluan. Istilah yang dipakai di Indonesia oleh para

    ahli psikologi juga bermacam macam pendapatnya tentang definisi remaja. Disini dapat

    diajukan batasan remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa

    yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.

    Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni

    masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.

    Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun

    seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda tanda fisik dan bukan sebagai

    pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang

    dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi

    kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu

    dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.

  • 3

    1. Dimensi Biologis

    Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi

    pertama pada remaja putri ataupun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis

    dia mengalami perubahan yang sangat besar.

    Pubertas menjadikan seorang anak tiba tiba memiliki kemampuan untuk ber-

    reproduksi. Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi

    dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan

    dengan pertumbuhan, yaitu:

    a. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)

    b. Luteinizing Hormone (LH)

    Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan

    progesterone (dua jenis hormon kewanitaan). Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone

    yang juga dinamakan Interstitial-Cellstimulating Hormone (ICSH) merangsang

    pertumbuhan testosterone.

    Pertumbuhan secara cepat dari hormon hormon tersebut diatas merubah sistem biologis

    seorang an ak . Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda

    bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti

    payudara mulai berkembang, dan lain lain. Anak lelaki mulai memperlihatkan

    perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya

    hormon testosterone. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal

    pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja

    2. Dimensi Kognitif

    Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli

    perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap

    pertumbuhan operasi formal (periodof formal operations).

    Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha

    memecahkan masalah masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para

    remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat

    membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau

    hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga

    mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi

  • 4

    menerima informasi apa ad an ya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta

    mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri.

    3. Dimensi Moral

    Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya tanya mengenai

    berbagai fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi

    pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatak an bahwa para remaja

    mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah masalah populer

    yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang,

    keadaan sosial, dan sebagainya. Remaja tidak lagi menerima hasil kenyataan lain

    diluar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya pemikiran yang kaku,

    sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan.

    Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan

    lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan

    pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal hal yang selama ini diajarkan

    dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya

    kenyataan lain diluar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya.

    4. Dimensi Psikologis

    Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini, Mood (suasana

    hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi

    Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata rata

    memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood senang luar biasa ke sedih

    luar biasa, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.

    Perubahan mood yang drastis pada para remaja ini sering kali dikarenakan beban

    pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari hari di rumah. Meski

    mood remaja yang mudah berubah ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu

    merupakan gejala atau masalah psikologis.

    Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan sendirinya

    jika sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, remaja akan mulai sadar

    bahwa orang lain ternyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan

    yang dihadapi ataupun dipikirkannya. Anggapan remaja bahwa mereka selalu

  • 5

    diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah,

    remaja mulai dihadapkan dengan realita dan tantangan untuk menyesuaikan impian

    dan angan angan mereka dengan kenyataan.

    Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga sering kali

    mereka terlihat tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif

    sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum bisa

    memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang. Remaja yang diberi

    kesempatan untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, akan tumbuh

    menjadi orang dewasa yang lebih berhati hati, lebih percaya diri, dan mampu

    bertanggung jawab. Dari beberapa dimensi perubahan yang terjadi pada remaja

    seperti yang telah dijelaskan diatas maka terdapat kemungkinan-kemungkinan

    perilaku yang mengundang resiko dan berdampak negative pada remaja. Perilaku

    yang mengundang resiko pada masa remaja misalnya seperti penggunaan alcohol,

    tembakau dan zat lainnya; aktivitas sosial yang berganti-ganti pasangan dan perilaku

    menentang bahaya seperti balapan, selancar udara, dan layang gantung (Kaplan dan

    Sadock, 1997).

    Alasan perilaku yang mengundang resiko adalah bermacam-macam dan

    berhubungan dengan dinamika fobia balik (conterphobic dynamic), rasa takut

    dianggap tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan dinamika

    kelompok seperti tekanan teman sebaya.

    B. Percintaan Remaja

    Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai kebiasaannya

    dengan berpacaran. Karena di jaman sekarang termasuk jaman yang modern kebanyakan

    anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena kalau merka tidak melakukan hal-

    hal yang seperti mereka disebut anak kuper yang ketinggalan jaman. Sebab masa

    sekarang sering terjadi anak yang lagi asyik berpacaran biasanya mereka selalu senang

    dengan sendirinya tidak merugikan orang lain karena itu mereka selalu berkata percintaan

  • 6

    itu indah dan yang lain ngontrak, itu yang sering diucapkan pada anak remaja yang

    sedang bercinta.

    Terkadang anak remaja sekarang banyak yang kecewa karena bercinta merugikan

    mereka. Banyak anak yang rela mati demi sang kekasihnya. Oleh karena itu agama

    menyarankan bahwa anak-anak yang masih kecil beranjak dewasa janganlah terlalu

    tergiur oleh hal semacam itu. Karena sangat merugikan, bukan merugikan diri sendiri saja

    melainkan orang lain yang dekat dengan kita.

    Dan agama menyarankan bahwa bukan tidak diperbolehkan bercinta berpacaran, tapi

    berdasarkan norma norma yang berlaku. Dan itu diperbolehkan bila orang itu sudah sah

    menjadi suami isteri. Anak remaja sekarang banyak yang tergoda dan tergiur, karena

    hawa nafsunya anak remaja sangat besar. Oleh karena itu banyak remaja yang senang

    bercinta karena ingin mendapatkan hak yang tidak diperbolehkan kecuali kalau mereka

    sudah menikah.

    Contoh masalah remaja yang sering terjadi di zaman sekarang:

    1. Banyak anak yang masih usia sekolah hamil diluar nikah.

    2. Banyak anak yang mencoba melakukan bunuh diri karena putus cinta, dan lain

    sebagainya.

    Dan masih dalam masalah remaja. Banyak anak yang masih dalam tahap sekolah ia

    berpacaran dengan sangat keterlaluan akhirnya ia hamil dan anaknya/janinnya

    digugurkan/dibunuh karena sang pacar/orang yang menghamili tidak mau bertanggung-

    jawab, dan masih ada pula masalah karena ia sudah bertekad dan mempunyai keinginan

    untuk menikah atau melangsungkan hidupnya dengan berkeluarga, maka mayoritas anak

    sekolah banyak yang memutuskan sekolahnya dan keinginannya. Oleh sebab itu masalah

    itu sangat diperhatkan oleh negara karena merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan

    masalah kemiskinan, pengangguran adalah ulah orang yang tidak bertanggung-jawab

    karena ia memilih berkeluarga dibandingkan dengan bersekolah.

  • 7

    C. Realita Remaja Hamil di Luar Nikah (Free Sex)

    Hamil di luar nikah terjadi akibat pergaulan bebas yang telah melampaui batas yang

    banyak dilakukan oleh pasangan-pasangan yang belum mempunyai ikatan resmi. Dalam

    hal pernikahan biasanya oleh pasangan muda-mudi usia sekolah atau yang masih remaja.

    Dua sejoli yang saling mencintai dan melakukan hubungan intim (hubungan suami istri)

    yang belum saatnya disebabkan oleh:

    1. Kurangnya pengawasan orang tua.

    2. Gampang terpengaruh.

    3. Tidak dapat menjada diri & kepercayaan orang tua yang telah diberikan.

    Akibat free sex:

    1. Hami di luar nikah.

    2. Membuat malu sanak keluarga.

    3. Bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu.

    4. Menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung malu.

    5. Terjadinya pembunuhan karena pihak lelaki tidak mau bertanggung jawab.

    D. Kriminalitas Remaja

    Kriminalitas merupakan masalah yang sangat serius yang dihadapi oleh semua negara di

    dunia. Karena dapat merugikan dan mempengaruhi perkembangan gaya hiudp para

    remaja. Tingginya angka kriminalitas tidak hanya disebabkan oleh orang-orang usia

    dewasa, tetapi juga oleh remaja yang semakin hari semakin meningkat.

    Dari kenyataan menunjukkan bahwa remaja pada era ini banyak sekali yang terlibat

    dengan hal-hal yang termasuk kriminalitas seperti:

    1. Penggunaan dan mengedarkan narkoba.

    Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari

    kalangan saja tetapi anak-anak dan juga rtemaja. Kenyataan menunjukkan bahwa

    saat ini banyak sekali siswa-siswi usia sekolah yang menggunakan narkoba dari

    SMA, mahasiswa bahkan siswa-siswi Sekolah Dasar.

  • 8

    Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja sebagai

    berikut:

    a. Data dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan

    menjernihkan fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh.

    b. Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang semula

    menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian mereka merasa

    ketagihan.

    c. Datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba.

    Pada dasarnya narkoba sendiri ialah zat yang bersifat adiktif yaitu zat yang dapat

    mempengaruhi atau membuat ketagihan yang dapat merusak sistem syaraf motorik

    dan jaringan pertahanan tubuh. Macam-macam narkoba contohnya ganja, heroin,

    sabu-sabu, putaw, morfin, dll.

    Ciri-ciri pengguna narkoba:

    a. Mata lelap

    b. Pupil mengecil

    c. Badan kurus

    d. Bibir berwarna kebiru-biruan

    e. Pandangan kosong

    f. Jarang Mandi

    Akibat dari narkoba:

    a. Dapat menyebabkan HIV dan AIDS.

    b. Overdosis bagi yang terlalu banyak menggunakannya.

    c. Akan terasa sakit di seluruh tubuh jika telat mengonsumsinya.

    d. Akan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya jika sedang sakaw.

    e. Kematian.

    2. Pencurian barang dan kendaraan bermotor.

    Pencurian barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor sekarang ini sedang

    marak terjadi. Kepolisian menyatakan tingkat kriminalitas dalam hal ini banyak

    dilakukan oleh orang-orang karena faktor ekonomi. Pencurian tidak hanya dilakukan

  • 9

    oleh orang dewasa saja tetapi juga para remaja. Faktor-faktor yang mempengaruhi

    para remaja untuk melakukan pencurian:

    a. Kemiskinan

    b. Keinginan untuk memiliki barang tersebut

    c. Ejekan dari teman-teman dekat

    d. Ingin mempunyai sesuatu tetapi tidak kesempatan karena faktor ekonomi.

    3. Pemerkosaan

    Banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban pemerkosaan karena

    kurangnya pengawasan dari pihak orang tua. Dan kesalahan bagi pihak pemerkosa.

    Pemerkosaan terjadi karena tersangka melihat tubuh korban yang sangat molek dan

    rasa ingin menikmati.

    Faktor-faktor terjadinya pemerkosaan:

    a. Kurangnya pengawasan dari orang tua.

    b. Korban yang terlalu membuka aurat.

    c. Tidak dapat menahan nafsu.

    d. Adapun juga karena faktor balas dendam

    e. Kurangnya jatah biologis dari isteri.

    E. Pergaulan Remaja

    Pergaulan remaja di identikkan dengan sekumpulan anak yang membentuk suatu

    kelompok (geng) dengan peraturan-peraturan tertentu yang beragam tidak sedikit dari

    remaja yang salah dalam memilih pergaulan.

    Macam-macam pergaulan:

    1. Pergaulan Bebas

    Kenyataan menunjukkan bahwa banyak dari remaja yang salah dalam memilih

    pergaulan seperti:

    a. Bergaul dengan anak-anak yang jauh dari pengawasan orang tua

    b. Bergaul dengan anak-anak pengguna barang-barang terlarang.

    c. Bergaul dengan anak-anak geng motor dan sebagainya.

  • 10

    Adapun akibat dari salah memilih pergaulan:

    a. Tidak memperdulikan perkataan orang tua

    b. Perlakuannya semakin brutal

    c. Ikut turut serta menggunakan barang-barang terlarang

    d. Melakukan hal-hal yang kurang baik

    e. Semakin jauh dari orang tua

    f. Sering membolos saat sekolah

    g. Masa depan hancur karena hamil di luar nikah.

    2. Pergaulan secara sehat

    Adalah: pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat dan pergaulan ini sangat bagus

    dan tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri.

    Keuntungan dari pergaulan yang secara sehat antara lain:

    a. Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

    b. Tidak membuat kekecewaan terhadap orang tua.

    c. Orang-orang makin senang terhadap perlakuannya.

    d. Dan patut dicontoh untuk mencari pergaulan yang secara sehat fisik.

    3. Penyebab pergaulan bebas antara lain:

    a. Gara-gara kurang perhatian atau pengawasan dari orang tua sehingga anaknya

    mudah terpengaruh oleh orang lain seperti: anak berandalan, anak punk, anak

    jalanan, dan anak-anak nakal, dsb.

    b. Keluarga yang tidak teratur yang biasanya mementingkan pekerjaan sendiri dan

    tidak peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang berkumpul dengan

    orang tuanya.

    Penyebab pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari orangtua kepada

    anaknya. Maka jangan sampai kita kurang pengawasan dari orang tua. Karena orang tua

    bisa menjadi semangat hidupmu. Dan janganlah kamu menjadi anak yang tidak tahu

    sopan santun.

  • 11

    Akibat pergaulan bebas dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang tidak baik, karena

    bisa merusak masyarakat yang lain, dan merugikan orang lain. Dan membuat kita selalu

    bermusuhan dan dipenuhi rasa saling membenci yang menimbulkan pertengkaran.

    Karena dengan itu manusia akan lupa diri dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Oleh

    karena itu berusahalah untuk melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah

    kegelapan.

    F. Menanggulangi masalah yang terjadi pada remaja

    Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan

    dan dibahas diatas terdapat pula masalah-masalah lain pada remaja seperti tawuran,

    kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar, depresi,dll.

    Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja

    merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remajalah masa depan bangsa ini

    digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk

    mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain:

    1. Peran orangtua

    Adapun peran-peran yang harus dilakukan dalam menanggulangi masalah remaja

    adalah:

    a. Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita

    b. Membekali anak dengan dasar moral dan agama

    c. Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orang tua dan anak

    d. Menjalin kerja sama antara orang tua dan guru

    e. Menjadi tokoh panutan bagi anak, baik menjaga lingkungan yang sehat

    f. Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak

    g. Hindarkan anak dari NAPZA

    2. Peran Guru

    a. Bersahabat dengan siswa

    b. Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman

  • 12

    c. Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan

    ekstrakurikuler

    d. Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga

    e. Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP

    f. Meningkatkan disiplin sekolah dan sanksi yang tegas

    g. Meningkatkan kerja sama dengan orang tua, sesama guru dan sekolah lain

    h. Meningkatkan keamanan terpadu sekolah, bekerja sama dengan Polsek setempat

    i. Mewaspadai adanya provokator

    j. Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah

    k. Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang secara

    sehat dalam hal fisik, mental, spiritual, dan sosial

    3. Peran pemerintah dan masyarakat

    a. Menghidupkan kembali kurikulum Budi Pekerti

    b. Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui

    olahraga dan bermain

    c. Menegakkan hukum, sanksi, dan disiplin yang tegas

    d. Memberikan keteladanan

    e. Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya secara

    tegas

    f. Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan

    4. Peran media

    a. Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesuai usia)

    b. Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)

    c. Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya

    khusus untuk remaja

    G. Remaja dan perilaku hidup sehat

    Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:

    1. Mengerti tujuan hidup

  • 13

    2. Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya

    3. Bergaul dengan bijaksana

    4. Terus menerus memperbaiki diri

    Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remaja yang handal dan sehat.

    Remaja harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan, dengan kata lain

    remaja harus mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang pada setiap remaja antara

    lain fisik, intelektual, emosional, spiritual. Kecepatan perkembangan tersebut adalah

    sebagai berikut:

    1. Fisik 35%

    2. Intelektual 20%

    3. Emosional 30%

    4. Spiritual 15%

    Faktor fisik berkembang secara tepat, sedangkan faktor lainnya berkembang tidak sama

    besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang menimbulkan kejanggalan dan

    berpengaruh terhadap perilaku remaja.

    Bagaimana seorang remaja melihat dirinya sendiri, orang lain serta hubungannya dengan

    orang lain termasuk orang tua dan pembina?

    Kadang kadang ia ingin dianggap sebagai anak anak, orang dewasa, orang lain

    dianggap bersifat:

    1. Otoriter ----- Demokratis

    2. Tertutup ----- Terbuka

    3. Formal ----- Informal

    Semua tersebut diatas dalam keadaan dalam perjalanan menunggu, sehingga dapat

    dilihat segalanya masih dalam proses dan tidak berada dalam kutub masa anak anak

    ataupun kutub masa orang dewasa. Dalam perjalanan menunggu ini yang menonjol

    adalah:

    1. Fisik yang kuat

    2. Emosi yang cepat tersinggung

  • 14

    3. Sering mengambil keputusan tanpa berpikir panjang

    4. Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tata krama hanya kadang kadang saja

    dipakai.

    Dan dalam perjalanan menunggu yang paling penting diketahui oleh remaja adalah

    bagaimana remaja dapat berproses:

    1. Menuju fisik yang ideal

    2. Menuju emosi kepriaan ataupun kewanitaan yang utuh

    3. Menuju cara berpikir dewasa

    4. Menuju kepercayaan mengenai hal hal keagamaan, berdifat falsafah, dan bersifat

    tata krama.

  • 15

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari isi makalah ini, terdapat beberapa kesimpulan antara lain:

    1. Kenakalan remaja terjadi karena berbagai faktor dari kondisi remaja itu sendiri

    maupun dari faktor lingkungan yang tidak sehat

    2. Akibat yang ditimbulkan dari tindakan remaja yang tidak baik, dapat merugikan diri

    sendiri maupun orang lain disekitarnya.

    3. Perilaku remaja yang sering kali mengakibatkan kehamilan diluar nikah, disebabkan

    oleh kurangnya kesadaran remaja itu sendiri akan tindakannya, dan bahwa remaja

    tersebut masih dalam kondisi labil, dalam arti belum mampu mengendalikan diri

    dengan baik

    4. Hidup yang sehat adalah hidup yang teratur, dekat dengan orang tua, dan rajin

    beribadah, sehingga iman seseorang akan bai jika diimbangi dengan tindakan pula.

    B. Saran

    Dalam Penanggulangan permasalahan remaja tidak hanya dituntut agar pribadi remaja

    itu sendiri untuk berubah. Akan tetapi perlu adanya bantuan dan dukungan, baik dari

    orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat.