makalah kewarganegaraan

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi dan kandungan sumber daya alam yang sangat melimpah. Indonesia juga termasuk sebagai salah satu deretan negara penghasil tambang terbesar dunia. Segala rupa hasil bumi ada di negeri ini. Maka tak heran jika Indonesia kerap dijuluki sebagai negeri gemah ripah loh jinawi. Dengan kenyataan tersebut seharusnya Indonesia telah menjadi negara yang mandiri, negara yang dapat menghidupi dua ratus juta rakyatya dari hasil bumi tersebut, negara dengan laju pembangunan yang pesat, tanpa bergantung dengan negara lain, dan seharusnya hutang negara dapat segera terlunasi tanpa membebani tiap rakyatnya. Ironisnya, dengan adanya segala kekayaan alam tersebut Indonesia masih belum bisa menjadi negara yang mandiri. Jutaan rakyatnya masih berada dibawah garis kemiskinan, jutaan anak tak dapat bersekolah, dan hutang negara masih juga belum terlunaskan. Bahkan hasil jutaan ton tambang emas yang ada di tanah air ini dikeruk habis-habisan oleh negara lain. Sebagai mahasiswa yang menekuni bidang geofisika yang nantinya sebagai penerus tonggak estafet yang akan membawa kemana arahnya dunia pertambangan negeri ini, menjadi sebuah PR untuk membenahi sistem yang ada. Dengan mengelola sumber daya yang ada dengan arif dan tidak meninggalkan nilai-nilai pancasila, bukan hal yang mustahil hasil pertambangan indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Upload: kenthies-septiandi-akhmad

Post on 18-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mata kuliah Kewarganegaraan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi dan kandungan sumber daya alam yang sangat melimpah. Indonesia juga termasuk sebagai salah satu deretan negara penghasil tambang terbesar dunia. Segala rupa hasil bumi ada di negeri ini. Maka tak heran jika Indonesia kerap dijuluki sebagai negeri gemah ripah loh jinawi.Dengan kenyataan tersebut seharusnya Indonesia telah menjadi negara yang mandiri, negara yang dapat menghidupi dua ratus juta rakyatya dari hasil bumi tersebut, negara dengan laju pembangunan yang pesat, tanpa bergantung dengan negara lain, dan seharusnya hutang negara dapat segera terlunasi tanpa membebani tiap rakyatnya. Ironisnya, dengan adanya segala kekayaan alam tersebut Indonesia masih belum bisa menjadi negara yang mandiri. Jutaan rakyatnya masih berada dibawah garis kemiskinan, jutaan anak tak dapat bersekolah, dan hutang negara masih juga belum terlunaskan. Bahkan hasil jutaan ton tambang emas yang ada di tanah air ini dikeruk habis-habisan oleh negara lain.Sebagai mahasiswa yang menekuni bidang geofisika yang nantinya sebagai penerus tonggak estafet yang akan membawa kemana arahnya dunia pertambangan negeri ini, menjadi sebuah PR untuk membenahi sistem yang ada. Dengan mengelola sumber daya yang ada dengan arif dan tidak meninggalkan nilai-nilai pancasila, bukan hal yang mustahil hasil pertambangan indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan, dan diharapkan dapat menjadi sebuah perenungan khususnya untuk mahasiswa geofisika dan pertambangan agar kedepannya ada perubaan dalam sistem pengelolan sumber daya petambangan Indonesia yang memihak kepada rakyat.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1.Potensi Sumber Daya Tambang di IndonesiaSumber daya alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati (abiotik) maupun benda hidup (biotik) yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Indonesia dari segi sumberdaya alam merupakan Negara yang berpengaruh dan memiliki peran penting demi ketersediaan sumberdaya dunia. Khususnya sumberdaya yang menyangkut ke dunia tambang yang meliputi logam mulia, logam beharga, energy, dan energy alternative. Indonesia dikenal dengan Negara yang kaya akan sumberdaya tambangnya dan saat ini Indonesia memproduksi berbagai macam bahan tambang yang berguna bagi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Berbagai macam bahan tambang tersebar di Indonesia dari sabang sampai merauke banyak kita temukan tambang-tambang yang mengeksploitasi sumberdaya alam Indonesia mulai dari emas, timah, tembaga, perak, intan, batubara, minyak, bauksit, dan sebagainya. Semuanya terdapat di Indonesia. Seperti yang terlihat dalam peta persebaran hasil tambang Indonesia di bawah ini:

Potensi batu bara di Indonesia menurut estimasi tahun 2008 oleh World Coal Institute, cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia namun dari segi produksi Indonesia menempati posisi ke enam dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Untuk nilai Ekspotir batubara Indonesia menduduiki peringkat ke-2 terbesar di dunia dengan jumlah ekspor sebesar 203 juta ton. Jika melihat data diatas Indonesia lebih mementingkan untuk memasarkan batubara keluar negeri dibandingkan untuk memanfaatkannya untuk kebutuhan dalam negeri. Terbukti saat ini batubara Indonesia 85,5 % di pasarkan di india, cina, dan negara-negara lainnya. Sedangkan sisanya untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini sungguh ironis padahal Indonesia dengan daerah yang bergitu luas dan padat penduduk membutuhkan energi untuk hidup yaitu energi listrik namun dengan kebijakan pengelolaan batubara seperti ini sepantasnya Indonesia dikatakan krisis energi.Potensi sektor migas di Indonesia juga cukup besar dibandingkan dengan negara-negara tentangga. Indonesia menduduki peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar barrel, selain itu Indonesia juga menduduki peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia, sebesar 1 juta barrel/hari. Indonesia juga menduduki peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari, dan peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari, peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet, peringkat ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf, peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari, peringkat ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf. Dengan hasil migas sebanyak itu masih saja banyak daerah-daerah di Indonesia yang kekurangan sumber energi, dan masih terpusat pada kawasan indonesia barat saja yang dapat menikmati BBM dengan mudah. Karena pada kenyataannya, di kawasan Indonesia bagian timur masih kesulitan dalam memperoleh sumber energi, salah satunya ialah BBM.Potensi emas di Indonesia berdasarkan data USGS cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia. Dengan cadangan sebesar ini Indonesia menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar di dunia. Sedangkan peroduksi emas Indonesia sekitar 6,7% produksi emas dunia dan menduduki peringkat ke-6 di dunia. Dari data tersebut tentunya sangat menimbulkan tanda tanya besar mengapa perekonokian di Indonesia tak kunjung membaik. Mengapa masih banyak rakyat Indonesia yang kelaparan dan berada di bawah garis kemiskinan. Dan seharusnya hutang negara dapat dilunasi dengan banyaknya kekaaan hasil emas yang ada di negeri ini. Dan masih banyak lagi potensi kekayaan alam Indonesia yang seharusnya dapat menjadi aset yang memajukan perekonomian Indonesia.

2.2Hubungan Antara Sumber Daya Alam dan Perekonomian NegaraSumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.

2.3Kasus Freeport yang Tak Kunjung UsaiPT. Freeport McMoran Indonesia merupakan perusahan sektor tambang asal Amerika yang sejak tahun 1967 hingga saat ini mengeruk habis-habisan emas yang ada di tanah Papua. Kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh Freeport ini telah mencetak keuntungan finansial yang sangat besar bagi perusahaan tersebut, khususnya pihak Amerika. Namun belum memberikan manfaat optimal bagi negara, papua, dan masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambangan. Dari tahun ke tahun Freeport terus mereguk keuntungan dari tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia. Para petinggi Freeport terus mendapatkan fasilitas, tunjangan dan keuntungan yang besarnya mencapai 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua. Keuntungan Freeport tak serta merta melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Kondisi wilayah Timika bagai api dalam sekam, tidak ada kondisi stabil yang menjamin masa depan penduduk Papua. Negara tidak mendapatkan keuntungan yang berarti dalam kegiatan pertambangan yang dilakukan. Justru yang ada hanyalah emas yang ada di tanah air dimanfaatkan oleh negara lain disaat rakyat masih kelaparan. Perlu adanya tindakan tegas dari pemerintah jika pemerintah masih peduli dengan rakyatnya. Namun sayangnya, pemerintah dak dapat berbuat banyak, karena ikatan kontrak dari kedua belah pihak. Penandataganan pertama yang dilakukan pemerintah dengan pihak Freeport pada tahun 1967 hanyalah kontrak menambang tembaga, namun pada kenyataannya sebagian besar yag dipeolaeh dari kegiatan pertambangannya ialah emas. Yaitu hinga saat ini freeport telah menambang sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 jutaton tembaga2.4Pemanfaatan Hasil Tambang Secara Arif dan Mengacu pada Nilai - Nilai PancasilaSudah sepatutnya selaku mahasiswa yang berkonsentrasi pada bidang ilmu yang berkaitan erat dengan dunia pertambangan, seperti geofisika untuk kedepannya mengubah sistem yang telah ada. Sebuah sistem pengelolaan pertambangan yang mengotimalkan hasilnya untk kepentingan rayat, yang yaitu dengan kembali kepada tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 dan Pancasila. Negara harus dapat mensejahtrakan rakyatnya. Negara harus dapat memberikan rasa nyaman kepada rakyatnya. Seperti pada sila kelima pancasila. Karena dari segi perspektif pancasaila, pemanfaatan hasil tambang di Indonesia masih belum menerapkan nilai-nilai pancasila.Untuk kasus Freeport perlu dilakukan kontrak ulang. Ambil alih seluruh campur tangan pihak asing dalam pengelolan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Karena pada kenyataannya di Indonesia pun tidak kekurangan tenaga ahli dalam bidang tersebut, sehingga tidak lagi terjadi tenaga ahli asli Indonesia justru mengabdikan ilmunya kepada negara lain seperti kebanyakan tenaga ahli pertambangan dan perminyakan yang ada pada saat ini. Dan hasil bumi Indonesia sepenuhnya dioptimalkan untuk mensejahterakan rakyatnya. Sekarang adalah saatnya generasi penerus bangsa unuk mempersiapkan dirinya untuk memperbaiki dan membangun Indonesia pada masa yang akan datang. BAB IIIPENUTUP

KesimpulanIndonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya dan kekayaan alam yang sangat melimpah, dan termasuk sebagai negara penghasil sumber daya tambang terbesar di dunia. Namun dengan kenyaan tersebut Indonesia belum juga mengoptimalkan hasil buminya untuk kesejahteraan rakyatnya. Rakyat Indonesia masih miskin walau tinggal di daerah pertambangan emas, minyak, dan hasil tambang berharga lainnya.Dalam perspektif Pancasila yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945, Indonesia masih belum bisa merealsasikan tujuan negara. Kesejahteraan umum belum dirasakan oleh semua lapisan rakyat Indonesia. Memiliki hasil tambang yang melimpah bukan jaminan perekonomian negara akan maju dan rakyat sejahtera.Masalah Freeport yang tak kunjung usai perlu mendapat perhatian khusus oleh pemerintah, agar ladang emas yang berada di tanah Papua dapat kembali ke tangan Indonesia. Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah ialah membuat kontrak baru yang lebih memihak kepada rakyat Indonesia.Dengan menerapkan ekonomi pertambangan yang memihak kepada rakyat, maka tidak mustahil masyarakat akan lebih dapat merasakan manfaat akan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, yaitu ekonomi pertambangan yan berasas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://serartan.blogspot.com/2010/05/latar-belakang-freeport-anda-yg-belum_15.htmlwww.miningsite.info/tambang-uranium-di-indonesiawww.unsri.ac.id

2