makalah kimia koloid

24
KATA PENGANTAR Asslamu’alaykum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas Sistem Koloid. Untuk kedua kalinya sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi Muhamad SAW semoga selalu terlimpahkan. Amien. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/ Ibu guru yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini kami mengupas sekelumit tentang Sistem Koloid dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswa atau bagi pembacanya. Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini. Wasalam Mataram, Mei 2012 Penulis PENDAHULUAN Latar Belakang

Upload: m-hasan-basri

Post on 10-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TUGAS TENTANG KOLOID

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARAsslamualaykum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas Sistem Koloid. Untuk kedua kalinya sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan nabi Muhamad SAW semoga selalu terlimpahkan. Amien. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/ Ibu guru yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini kami mengupas sekelumit tentang Sistem Koloid dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswa atau bagi pembacanya. Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini.

Wasalam

Mataram, Mei 2012

Penulis

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan selalu menggunakan bahan-bahan kimia, seperti sabun, minyak wangi, pasta gigi, dan lain-lain. Bahan-bahan kimia tersebut tidak dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalam bentuk antara padatan dan larutan yang disebut koloid. Sistem koloid perlu kita pelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid; bahan makanan, seperti susu, keju, nasi dan roti adalah sistem koloid; cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.

Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan system koloid?b. Jelaskan macam-macam system koloid?c. Bagaimana sifat-sifat koloid?d. Bagaimana proses pembuatan sistem koloid?e. Apa saja komponen system koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari?

Tujuan a. Agar pembaca dapat mengetahui system koloid.b. Agar pembaca mengetahui macam-macam system koloid.c. Agar pembaca mengetahui sifat-sifat koloid.d. Agar pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid.e. Agar pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Manfaata. Pembaca dapat mengetahui system koloid.b. Pembaca mengetahui macam-macam system koloid.c. Pembaca mengetahui sifat-sifat koloid.d. Pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid.e. Pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.PEMBAHASAN

A. Sistem koloid

Sistem koloid(selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkenaefek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh olehgayagravitasiatau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki olehlarutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).Koloid mudah dijumpai di mana-mana:susu,agar-agar,tinta,sampo, sertaawanmerupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari.Sitoplasmadalamseljuga merupakan sistem koloid.Kimia koloidmenjadi kajian tersendiri dalamkimiaindustri karena kepentingannya.Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :- Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid- Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloidBerdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :Fase TerdispersiPendispersiNama koloidContoh

GasGasBukan koloid, karena gas bercampur secara homogeny

GasCairBusaBuih, sabun, ombak, krim kocok

GasPadatBusa padatBatu apung, kasur busa

CairGasAerosol cairObat semprot, kabut, hair spray di udara

CairCairEmulsiAir santan, air susu, mayones

CairPadatGelMentega, agar-agar

PadatGasAerosol padatDebu, gas knalpot, asap

PadatCairSolCat, tinta

PadatPadatSol PadatTanah, kaca, lumpur

B. Macam-macam koloidKoloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung darifasezat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid: AerosolAerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara). SolSistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen dan tinta).No.HidrofobHidrofil

a.Tidak menarik molekul air tetapi mengadsorbsi ionMenarik molekul air hingga menyelubungi partikel terdispersi

b.Tidak reversible, apabila mengalami koagulasi sukar menjadi sol lagiReversibel, bila mengalami koagulasi akan dapat membentuk sol lagi jika ditambah lagi medium pendispersinya

c.Biasanya terdiri atas zat anorganikBiasanya terdiri atas zat organic

d.Kekentalannya rendahKekentalannya tinggi

e.Gerak Brown terlihat jelasGerak Brown tidak jelas

f.Mudah dikoagulasikan oleh elektrolitSukar dikoagulasikan oleh elektrolit

g.Umumnya dibuat dengan cara kondensasiUmumnya dibuat dengan cara disperse

h.Efek Tyndall jelasEfek Tyndall kurang jelas

i.Contoh: sol logam, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol As2S3, sol sulfideContoh: sol kanji, sol protein, sol sabun, sol gelatin

Emulsi Emulsi adalah sistem koloid di mana zat terdispersi dan pendispersi adalah zat cair yang tidak dapat bercampur. Misalnya: Emulsi minyak dalam air: santan, susu, lateks, minyak ikan. Emulsi air dalam minyak: mentega, minyak rambut, minyak bumi.Untuk membentuk emulsi digunakan zat pengemulsi atau emulgator yaitu zat yang dapat tertarik oleh kedua zat cair tersebut.Contoh: sabun untuk mengemulsikan minyak dan air;kasein sebagai emulgator pada susu. BuihSistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).1. Buih Cair (Buih)Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atao karbondioksida yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan.Ukuran kolid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem kolid umumnya, tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antar-fase dimana zat pembuih teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair memiliki struktur yang tidak beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat cairnya, bukan oleh komposisi kimia atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair lebih dari 5%, gelembung gas akan mempunyai bentuk hamper seperti bola. Jika kurang dari 5%, maka bentuk gelembung gas adalah polihedral.Beberapa sifat buih cair yang penting:o Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena: pemisahan medium pendispersi (zat cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair yang jauh berbeda,o terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang besar akibat tegangan permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi lebih besar,o rusaknya film antara dua gelembung gas. Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar. Bila gaya yang diberikan kecil, maka struktur buih akan kembali ke bentuk awal setelah gaya tersebut ditiadakan. Jika gaya yang diberikan cukup besar, maka akan terjadi deformasi.Contoh buih cair:o Buih hasil kocokan putih telurKarena audara di sekitar putih telur akan teraduk dan menggunakan zat pembuih, yaitu protein dan glikoprotein yang berasal dari putih telur itu sendiri untukmembentuk buih yang relative stabil. Sehingga putih telur yang dikocok akan mengembang.o Buih hasil akibat pemadam kebakaranAlat pemadam kebakaran mengandung campuran air, natrium bikarbonat, aluminium sulfat, serta suatu zat pembuih. Karbondioksida yang dilepas akan membentuk buih dengan bamtuam zat pembuih tersebut.2. Buih PadatBuih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan denganmedium pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Contoh-contoh buih padatyang mungkin kita ketahui:o RotiProses peragian yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilimgi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat.o Batu apungDari proses solidifikasi gelas vulkanik, maka terbentuklah batu apungo StyrofoamStyrofoam memiliki fase terdisperasi karbondioksida dan udara, serta medium pendisperasi polistirena. GelGel merupakan sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem).C. Sifat-sifat Koloid Efek TyndallEfek Tyndallialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan olehJohn Tyndall(1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. Gerak BrownGerak Brownialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanyaberoszillasi di tempat( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu.Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat. AdsorpsiAdsorpsiialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan: Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel). Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:1.Pemutihan gula tebu.2.Norit.3.Penjernihan air.Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare. Koloid Fe(OH)3akan mengadsorbsi ion H+sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol. Koloid As2S3akan mengadsorbsi ion OH-dalam larutan sehingga akan bermuatan-dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3tidak akan menggerombol. Muatan Koloid dan ElektroforesisMuatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya. Koagulasi koloidKoagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.Koagulasi koloid merupakan penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya berlawanan.Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi: Perubahan suhu. Pengadukan. Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas). Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:1. MekanikCara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.2. KimiaDengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).Contoh: susu + sirup masam>menggumpal lumpur + tawas>menggumpalDengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.Contoh: Fe(OH)3yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3yang bermuatan negatif. Koloid Liofil dan Koloid Liofob-Koloid LiofilKoloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling koloid.Contoh: agar-agar.-Koloid LiofobKoloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit. EmulasiEmulasi adalah kolid cairan dalam medium cair. Agar larutan kolid stabil, ke dalam koloid biasanya ditambahkan emulsifier, yaitu zat penyetabil agar koloid stabil.Contoh: susu merupakan emulsi lemak di dalam air dengan kasein sebagai emulsifier. Kestabilan Koloida.Banyak koloid yang harus dipertahankan dalam bentuk koloid untuk penggunaannya.Contoh: es krim, tinta, cat.Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut. Koloid lain ini disebut koloid pelindung.Contoh: gelatin pada sol Fe(OH)3.b.Untuk koloid yang berupa emulsi dapat digunakan emulgator yaitu zat yang dapat tertarik pada kedua cairan yang membentuk emulsiContoh: sabun deterjen sebagai emulgator dari emulsi minyak dan air. Pemurnian KoloidUntuk memurnikan koloid yaitu menghilangkan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid, dapat dilakukan cara dialisis. Koloid yang akan dimurnikan dimasukkan ke kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang hanya dapat dilewati partikel ion saja dan tidak dapat dilewati molekul koloid.Contoh: kertas perkamen, selopan atau kolodion.Kantong koloid dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir, maka ion-ion dalam koloid akan keluar dari kantong dan keluar dari bejana dan koloid tertinggal dalam kantong. Proses dialisis akan di percepat jika di dalam bejana diberikan arus listrik yang disebut elektro dialisis.Proses pemisahan kotoran hasil metabolisme dari darah oleh ginjal termasuk proses dialisis. Maka apabila seseorang menderita gagal ginjal, orang tersebut harus menjalani cuci darah dengan mesin dialisator di rumah sakit. Koloid juga dapat dimurnikan dengan penyaring ultra. Koloid pelindungKoloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi. DialisisDialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah. Koloid liofol dan liofobBerdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium pendispersinya, kita mengenal dua macam koloid :Koloid liofil yaitu koloid yang senang cairan (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia = senang). Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling partikel koloid itu. Contoh koloid liofil adalah kanji, protein, dan agar-agar.Koloid liofob yaitu koloid yang benci cairan (phobia = benci). Partikel koloid tidak mengadsorpsi molekul cairan. Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam.Ciri cirinya:1. Sol Liofil Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/ hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya. Memberikan efek Tyndall yang lemah Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali2. Sol Liofob Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya Memiliki muatan positif atau negative Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol Memberikan efek Tyndall yang jelas Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel ElektroforesisElektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.

D.Pembuatan Sistem Koloid1. Cara KondensasiPembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan cara penggumpalan partikel yang sangat kecil. Penggumpalan partikel ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:a. Reaksi PengendapanPembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan.Contoh:AgNO3+ NaCl>AgCl(s) + NaNO3b. Reaksi HidrolisisReaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sistem koloid dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan air.Contoh:AlCl3+H2O>Al(OH)3(s) + HClc. Reaksi RedoksPembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.Contoh: pada larutan emasReaksi: AuCl3 + HCOH>Au + HCl + HCOOHEmasformaldehidd. Reaksi PergeseranContoh: pembuatan sol As2S3dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam laruatn H3AsO3encer pada suhu tertentu.Reaksi: 2 H3AsO3+ 3 H2S>6 H2O + As2S3e. Reaksi Pergantian PelarutContoh: pembuatan gel kalsium asetat dengan cara menambahkan alkohol 96% ke dalam larutan kalsium asetat jenuh.2.Cara DispersiPembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.a. Cara MekanikUkuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi.Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan kotoran air. Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada penggiling koloid kemudian didispersikan dalam air.Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gulapada penggiling koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.b. Cara PeptisasiPembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah.Contoh: 1. Sol Fe(OH)3dengan menambahkan FeCl3.2. Sol NiS dengan menambahkan H2S.3. karet dipeptisasi oleh bensin.4. agar-agar dipeptisasi oleh air.5. endapan Al(OH)3dipeptisasi oleh AlCl3.c. Cara Busur Bredia/BredigPembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.d. Cara UltrasonikYaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)Campuran heterogenCampuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air. Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Sistem koloid termasuk dalam bentuk campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:1.Suspensi, contoh: pasir dalam air.2.Koloid, contoh: susu dengan air.E. Komponen Penyusun Koloid1.Fase kontinyu : medium pendispersi jumlahnya lebih banyak.2.Fase diskontinyu : medium terdispersi jumlahnya labih banyak.F. Bentuk Partikel Koloid1.Bulatan: misalnya virus, silika.2.Batang: misalnya virus.3.Piringan : misalnya globulin dalam darah.4.Serat: misalnya selulosa.G. Penggunaan Sistem KoloidSistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.1.Obat-obatan : salep, krim, minyak ikan.2.Makanan : es krim, jelly dan agar-agar.3.Kosmetik : hair cream, skin spray, body lotion.4.Industri : tinta, cat. Pemutihan GulaDengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat warna tersebut. Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Penggumpalan DarahDarah mengandung sejumlah kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka kecil, maka luka tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al+3 dan Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein danmembnatu penggumpalan darah. Pembentukan Delta di Muara SungaiAir sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta. Pengambilan Endapan PengotorGas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid. Penjernihan AirAir keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

PENUTUPKesimpulan Sistem koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar. Macam-macam sistem koloid : Aerosol, sol, buih, emulsi dan gel. Sifat-sifat sistem koloid : Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan listrik, kestabilan koloid, koloid liofil dan liofod. Pembuatan sistem koloid dibedakan menjadi 2 yaitu dengan cara kondensi dan dispepersi. Komponen penyusun koloid dibedakan menjadi 2 yaitu fase kontinyu dan fase diskontinyu. Bentuk- bentuk sistem koloid antara lain bulatan, batang, serat dam piringan. Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri, makanan, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. SaranDalam kehidupan sehari-hari koloid sangat bermanfaat bagi kita. Khususnya dalam bidang kosmetik. Akan tetapi banyak jenis kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan kosmetik.

DAFTAR PUSTAKAwww.google.com http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloidhttp://verliany.wordpress.com/2008/03/16/27/http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/Parning, dkk. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira. Suharsini, Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.