makalah konsep anxietas
DESCRIPTION
makalh konsep ansietasTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWTAN JIWA
“ KONSEP ANXIETAS”
DISUSUN OLEH:
NAMA : ANDRIANI
NIM : 1120020
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
STIKES ARTHA BODHI ISWARA SURABAYA
2012/2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
1. Definisi / Pengertian
2. Jenis – Jenis Kecemasan (Anxietas)
3. Tingkat Kecemasan (Anxietas)
4. Faktor Predisposisi
BAB II
1. Respon terhadap Anxietas
2. Mekanisme Pertahanan Diri (Mekanisme Koping)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh swt ,atas segala rahmat dan karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul “KONSEP
ANXIETAS “ .makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat mengikuti ujian uts
semester IV .
Pembelajaran asuhan keperawatan jiwa dengan sub bahasan “ konsep Anxietas “ dengan
membahas definisi ,jenis kecemasan , tingkat kecemasan , factor predisposisi , dan respon terhadap
anxietas serta mekanisme pertahanan diri ( koping ).
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih bapak Ns.Komarudin . Sp.Jiwa
sebagai dosen pembimbing kami .
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan dalam proses
pembelajaran khususnya bagi mahasiswa ABI. Kami sudah berusaha sebaik mungkin dalam
pmenyusun makalah ini ,namun kami masih membuka lebar kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini .
BAB I
1. Pengertian / Definisi ( anxietas )
Anxietas adalah suatu keadaan dimana individu / kelompok mengalami perasaan
terhadap ketidakjelasan, ancaman tidak spesifik ( Nanda,Lynda Juall.C.Diagnosa
Keperawatan)
Anxietas adalah respon emosionalterhadap penilaian intelektual terhadap sesuatu yang
berbahaya .
Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup ,tetapi tingkat anxietas
yang parah tidak sejalan dengan kehidupan .( Gail Wiscarz Stuart,Sandra .Sunden
Keperawatan Jiwa ).
Kecemasan / anxietas yaitu konflik antara kekuatan- kekuatan superego dan id untuk
menguasai ego ,dan ego merasa terjepit dan terancam ( Sigmund Freud, Teori
kepribadian ).
Perasaan ini berfungsi sebagai tanda bagi ego bahwa ketika dia bertahan sambil tetap
mempertimbangkan kelangsungan hidup organisme ,dia sebenarnya sedang berada
dalam bahaya .
Anxietas merupakan bagian dari neurosa ,dimana kecemasan sebagai gejala utama ,yang
dapat dirasakan oleh individu dan diekspresikan secara langsung atau diatasinya secara
tidak sadar dengan menggunakan mekanisme psikologik .disni terdapat ketidakmampuan
mengontrol mekanisme pertahanan diri .( Kapita selecta kedokteran ,edisi kedua FK
UI.1982).
Anxietas / kecemasan timbul dan dialami seseorang akibat adanya konflik saat
berhubungan dengan orang lain .( Sullivan,Peplau, Teori interpersonal,konsep model
keperawatan kesehatan jiwa ).
Menurut konsep ini perasaan cemas seseorang didasari adanya ketakutan ditolak atau
tidak diterima oleh orang sekitarnya .
2. Jenis – jenis kecemasan ( anxietas )
Ada 3 jenis anxietas / kecemasan ( menurut Sigmund Freud )
Kecemasan realitik
Dalam kehidupan sehari – hari ,kecemasan jenis ini disebut juga sebagai rasa takut .
Kecemasan moral
Kecemasan muncul ketika ancaman dating ,bukan dari luar dan dunia fisik ,tapi dari
dunia sosial superego yang terinternalisasikan kedalam diri kita .
Kecemasan moral ini adalah kata lain dari rasa malu ,rasa bersalah atau rasa takut
mendapatkan sanksi .
Kecemasan neurotic
Perasaan ini muncul akibat rangsangan dari ‘ id ‘ .Perasaan kehilangan id ,gugup,
tidak mampu mengendalikan diri ,prilaku ,akal dan pikiran .
3. Tingkat anxietas / kecemasan ( menurut Gail Wiscarz Stuart, Sandra J. Sundeen)
Anxietas ringan
Berhubungan dengan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari – hari dan
menyebabkan seseorang waspada dan meningkatkan lahan persepsinya ,dapat
memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas .
Anxietas sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain ,sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif,namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah .
Anxietas berat
Anxietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang ,dan cenderung untuk
memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal
lain .Semua prilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan ,dan memerlukan banyak
pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain .
Anxietas panik
Tingkat panik dari anxietas berhubungan dengan terperangah ,ketakutan ,dan
teror .Rincian terpecah dari proporsinya .Orang yang mengalami panik mengakibatkan
kehilangan kendali dan tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan
pengarahan .Panik melibatkan disorientasi kepribadian ,terjadi peningkatan aktivitas
motorik , menurunnya kemampuan berhubungan dengan
orang lain , persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional .
Rentang respon anxietas
respon adaptif respon maladaptif
antisipasi ringan sedang berat panik
4. Faktor predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal anxietas ;
Dalam pandangan psikoanalitik ( Sigmund Freud )
Anxietas adalah konflik emosional yang terjadi antara 2 elemen kepribadian id dan
superego .Id dorongan insting , superego mencerminkan hati nurani dan dikendalikan
oleh norma budaya seseorang .Ego berfungsi sebagai penengah dari tuntutan dua elemen
tersebut yang bertentangan , fungsi anxietas adalah mengingatkan ego bahwa dalam
bahaya .
Pandangan interpersonal ( Sullivan.Peplau )
Anxietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan
interpersonal ,berhubungan juga dengan perkembangan trauma .
Pandangan perilaku
Anxietas merupakan produk frustasi yaitu sesuatu yang mengganggu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan .Individu yang terbiasa dalam
kehidupan dininya dihadapkan pada ketakutan yang berlebihan lebih sering
menunjukkan anxietas pada kehidupan selanjutnya .
Kajian keluarga
Dalam kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan anxietas merupakan hal yang
biasa ditemui dalam suatu keluarga .Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan
antara gangguan ansietas dengan depresi .
Kajian biologis
Menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepines .
Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas . Penghambat asam aminobutirik-
gamma neroregulator ( GABA) juga memainkan peran utama dalam mekanisme
biologis berhubungan dengan ansietas ,juga endorphin.
Kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap
ansietas .Ansietas bisa disertaai gangguan fisik dan dapat menurunkan kapasitas
seseorang untuk mengatasi stresor
BAB II
1. Respon terhadap anxietas
A. Respon fisiologis sistem tubuh terhadap anxieta
Sistem kardiovaskuler
- palpitasi
- jantung berdebar
- tekanan darah meningkat
- rasa mau pingsan/ pingsan
- denyut nadi turun
Pernafasan
- nafas cepat , pendek ,dangkal ,terengah – engah
- tekanan pada dada
- pembengkakan pada tenggorokan
- sensasi tercekik
Neuromuskuler
- reflek meningkat
- reaksi kejutan
- mata berkedip –kedip
- insomnia
- tremor
- rigiditas
- wajah tegang , gelisah
- kaki goyah ,kelemahan umum , gerakan yang janggal
Gastrointestinal
- nafsu makan turun , mual
- menolak makanan, rasa tidak nyaman pada perut
- diare
Traktus urinarius
- tidak dapat menahan kencing
- sering berkemih
Kulit
- wajah kemerahan
- berkeringat setempat / telapak tangan
- rasa panas dan dingin pada kulit serta gatal
- wajah pucat
- berkeringat seluruh tubuh
B. Respon perilaku
Geisah
Ketegangan fisik
Tremor ,gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi
Cenderung mendapat cedera
Menarik diri dari hubungan interpersonal
Menghalangi ,menghindar ,melarikan diri dari masalah
Hiperventilasi
C. Respon kognitif
Perhatian terganggu ,konsentrasi menurun / buruk ,pelupa
Salah dalam penilaian
Preokupasi
Hambatan berpikir, persepsi menurun
Kreatifitas dan produktivitas turun
Sangat waspada ,bingung
Kesadaran diri meningkat
Kehilangan objektivitas
Takut kehilangan kontrol , gambaran visual ,dan takut cedera /kematian
D. Respon afektif
Mudah terganggu
Tidak sabar
Gelisah ,tegang ,nervus ,ketakutan
Alarm
Teror
Gugup
2. Mekanisme pertahanan diri (Mekanisme Koping )
Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba
mengatasinya, dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif merupakan
penyebab utama terjadinya perilaku patologis. ansietas tingkat ringan sering ditanggulangi
tanpa pemikiran yang serius. tingkat asietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis
mekanisme koping
Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang tidak disadari dan berorientasi
pada tindakan untuk memenuhi secara realistic tuntutan realistik tuntutan
- Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan.
- Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun psikologik untuk
memindahkan seseorang dari sumber stress.
- Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara seseorang mengoperasikan,
mengganti tujuan, atau mengorbankan aspek kebutuhan personal seseorang.
Mekanisme pertahanan ego mengatasi ansietas ringan dan sedang, tetapi jika
berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan penipuan diri dan distorasi realitas,
maka mekanisme ini dapat merupakan respon maladaptive terhadap stress. meringkas
beberapa mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan
- Kompensasi
Proses dimana seseorang dengan citra diri yang kurang berupaya menggantikannya
dengan menekankan pada kelebihan lain yang dianggapnya sebagai asset.
- Mengingkari
Menghindarkan realitas ketidaksetujuan dengan mengabaikan atau menolak untuk
mengenalinya; kemungkinan merupakan mekanisme pertahanan diri yang paling
sederhana dan paling primitive.
- Mengalihkan
Mengalihkan emosi yang seharusnya diarahkan pada orang atau benda tertentu ke
benda atau orang yang netral atau tidak membahayakan.
- Pemisahan
Pemisahan dari setiap kelompok mental atau proses perilaku dari seluruh kesadara
atau identitas.
- Identifikasi
Proses individu mencoba untuk menjadi seperti seseorang yang dikagumi oleh
individu tersebut dengan menirukan pkiran, perilaku atau kesukannya
- Intelektualisasi
Alasan atau logika yang berlebihan yang digunakan untuk menghindari perasaan-
perasaan menggangu yang dialami.
- Introyeksi
Tipe identifikasi yang hebat dimana individu menyatukan kualitas atau nilai-nilai
orang Lain atau kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, salah satu mekanisme
terdiri pada anak-anak penting dalam pembentukan hati nurani.
- Isolasi
Memisahkan komponen emosigonal dari pikiran yang dapat temporer atau jangka
panjang
- Projeksi
Mengkaitkan pikiran atau impuls dirinya terutama keinginan yang tidak dapat
ditoleransi, perasaan emosional, atau motivasi kepada orang lain
- Rasionalisasi
Memberikan penjelasan yang diterima secara sosial atau tampaknya masuk akal
untuk menyesuakan impuls, perasaan, perilaku dan motif yang tidak dapat diterima
- Reaksi formasi
Pembentukan sikap kesadaran dan pola perilaku yang berlawanan dengan apa yang
benar-benar dirasakan atau akan dilakukan oleh orang lain.
- Regresi
Menghindari stress terhadap karakteristik perilaku dan tahap perkembangan yang
lebih awal
- Represi
Dorongan involunter dari pikiran yang menyakitkan atau konflik, atau ingatan dari
kesadaran, pertahanan ego yang primer, yang lebih cenderung memperkuat
mekanisme ego lainnya.
- Splitting
Memandang orang lain dan situasi sebagai “semuanya baik atau semuanya buruk”
gagal untuk mengintegrasikan kualitas negative dan positif seseorang.
- Sublimasi
Menerimaan tujuan pengganti yang diterima secara sosial karena dorongan yang
merupakan saluran normal ekspresi terhambat
- Supresi
Suatu proses yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan diri, tetapi benar-
benar merupakan analogi represi; pencetusan kesadaran bertujuan; suatu ketika
dapat mengarah pada represi
- Undoing
Bertindak atau berkomunikasi yang secara sebagian meniadakan yang sudah ada
sebelumnya; mekanisme pertahanan diri primitif
KESIMPULAN
Anxietas adalah perasaan was-was khawatir atau tidak nyaman seakan-akan
terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. respon emosional terhadap
penilaian terhadap suatu peristiwa.
Anxietas merupakan suatu keresahan perasaan, tidak nyaman dan tidak
mudah (dread) disertai respon autonomis, sumber tidak spesifik dan tidak diketahui
individu, merupakan tanda peringatan bahaya dan memampukan individu untuk
membuat pengukuran untuk atasi ancaman (Wilkinson.2007).
Ada tiga jenis kecemasan yaitu kecemasan realita, kecemasan moral dan
kecemasan neurotik. sedangkan tingkatan anxietas meliputi anxietas ringan, anxietas
sedang, anxietas berat dan anxietas panik.
Untuk mengatasi anxietas individu menggunakan mekanisme pertahanan diri
(mekanisme koping).
Mekanisme koping meliputi 2 hal :
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas/masalah (task oriented reaction)
2. Mekanisme pertahanan ego (ego oriented reaction)
Beberapa mekanisme pertahanan ego antara lain :
- Kompensasi
- Denial/Mengingkari
- Displacement/mengalihkan
- Disosiasi/pemisahan
- Identifikasi/meniru individu lain
- Intelektualisasi
- Introyeksi
- Isolasi
- Projeksi
- Rasionalisasi
- Reaksi Formasi
- Regresi
- Represi
- Spliting
- Sublimasi
- Supresi
- Undoing
DAFTAR PUSTAKA
1. Gail Wiscarz Stuart, Santra J. Sundeen.1995 Keperawatan Jiwa edisi 3. EGC
2. Lynda Juall Carpenito, 1998. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada praktik
Klinis. Edisi 6. EGC.
3. Sigmund Freud. Teori Kepribadian. Maret 2007 Primasophie
4. Purnawan Junadi, dkk, Kapita Selekta Kedokteran FKUI 1982