makalah kwn

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kewarganegaraan sangat penting diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Dimana pendidikan kewarganegaraan memiliki peranan yang strategis dalam mempersiapkan warga Negara yang cerdas, bertanggungjawab dan beradab. Berdasarkan rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer 2005). Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional serta surat keputusan Direktur Jenderal Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No 43/DIKTI/Kep/2006, tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi terdiri atas mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan bahasa Indonesia. Berdasarkan ketentuan tersebut maka kelompok mata ,uliah pengembangan kepribadian tersebut wajib diberikan di semua fakultas dan jurusan diseluruh perguruan tinggi di Indonesia. Dengan adanya penyempurnaan kurikulum, mata kuliah pengembangan kepribadian tersebut maka pendidikan kewarganegaraan memiliki paradigm baru yaitu pendidikan kewarganegaraan berbasis pancasila. Dengan demikian pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi saat ini dapat dijadikan sebagai sintesis antara “civic education”, “democracy education”, serta “citizenship eduation” yang berlandaskan filsafat pancasila serta mengndung muatan identitas nasional Indonesia, serta muatan makna dari pendidikan pendahuluan bela Negara (Mansoer 2005). Hal ini berdasarkan kenyataan diseluruh Negara di dunia, bahwa kesadaran demokrasi serta implementasinya harus senantiasa dikembangkan dengan basis filsafat bangsa, identitas nasional kenyataan dan pengalaman sejarah bangsa tersebut , serta dasar-dasar kemanusiaan dan keberadaban. Oleh karena itu, dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan para

Upload: susita-pratiwi

Post on 04-Jul-2015

588 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah KWN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan kewarganegaraan sangat penting diterapkan dalam dunia

pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Dimana pendidikan

kewarganegaraan memiliki peranan yang strategis dalam mempersiapkan

warga Negara yang cerdas, bertanggungjawab dan beradab. Berdasarkan

rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi

penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan

dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer 2005).

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional serta surat keputusan Direktur Jenderal

Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No 43/DIKTI/Kep/2006, tentang

rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian

di perguruan tinggi terdiri atas mata kuliah pendidikan agama, pendidikan

kewarganegaraan dan bahasa Indonesia. Berdasarkan ketentuan tersebut maka

kelompok mata ,uliah pengembangan kepribadian tersebut wajib diberikan di

semua fakultas dan jurusan diseluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Dengan adanya penyempurnaan kurikulum, mata kuliah pengembangan

kepribadian tersebut maka pendidikan kewarganegaraan memiliki paradigm

baru yaitu pendidikan kewarganegaraan berbasis pancasila. Dengan demikian

pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi saat ini dapat dijadikan

sebagai sintesis antara “civic education”, “democracy education”, serta

“citizenship eduation” yang berlandaskan filsafat pancasila serta mengndung

muatan identitas nasional Indonesia, serta muatan makna dari pendidikan

pendahuluan bela Negara (Mansoer 2005).

Hal ini berdasarkan kenyataan diseluruh Negara di dunia, bahwa

kesadaran demokrasi serta implementasinya harus senantiasa dikembangkan

dengan basis filsafat bangsa, identitas nasional kenyataan dan pengalaman

sejarah bangsa tersebut , serta dasar-dasar kemanusiaan dan keberadaban.

Oleh karena itu, dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan para

Page 2: makalah KWN

2

intelektual Indonesia memiliki dasar kepribadian sebagai warga negara yang

demokratis, religius, berkemanusiaan dan beradab.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah-masalah yang telah

penulis rumuskan:

1. Apakah tujuan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi?

2. Apakah manfaat dari adanya pendidikan kewarganegaraan bagi

mahasiswa?

1.3.Tujuan

Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan tujuan pendidikan kewarganegaraan di perguruan

tinggi.

2. Untuk menjelaskan mengenai dasar pemikiran pendidikan

kewarganegaraan.

3. Untuk menjelaskan apa saja yang melandasi diterapkannya pendidikan

kewarganegaran di tingkat perguruan tinggi.

4. Untuk menjelaskan manfaat dari adanya pendidikan kewarganegaraan bagi

mahasiswa.

1.4.Manfaat

Adapun manfaat yang didapatkan adalah

1. Dapat mengetahui tujuan pendidikan kewarganegaraan di perguruan

tinggi.

2. Dapat mengeahui dasar pemikiran pendidikan kewarganegaraan.

3. Dapat mengetahui apa saja yang melandasi diterapkannya pendidikan

kewarganegaran di tingkat perguruan tinggi.

4. Dapat mengetahui manfaat dari adanya pendidikan kewarganegaraan bagi

mahasiswa.

Page 3: makalah KWN

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan

A. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan

bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi

perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan

pembekalan IPTEKS yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai

moral, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan

sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bahasan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan antara

warganegara dan Negara, serta pendidikan pendahuluan bela Negara yang

semua ini berpijak pada nilai – nilai budaya serta dasar filosofi bangsa.

Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan

wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku

cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat pancasila.

Sebagai suatu perbandingan, di berbagai negara juga

dikembangkan materi Pendidikan Umum (Genera Education/

Humanities) sebagai pembekalan nilai – nilai yang mendasari sikap dan

perilaku warganegaranya.

1. Amerika Serikat : History, Humanity, dan Philosophy.

2. Jepang : Japanese History, Ethics, dan Philosophy

3. Filipina : Philipino, Family Planning, Taxation and Land

reform, The Filiphine New Constitution, dan Study of Human Right.

Di beberapa negara dikembangkan pula bdang studi yang sejenis dengan

Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu dikenal dengan Civics Education.

B. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap ilmu harus memenuhi syarat – syarat ilmiah, yaitu

mempunyai objek, metode, sistem, dan bersifat universal. Objek

pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material maupun objek

Page 4: makalah KWN

4

formalnya. Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji

oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal adalah sudut

pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut.

Adapun objek material dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah segala

hal yang berkaitan dengan warganegara baik yang empirik maupun non-

empirik, yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku warganegara dalam

kesatuan bangsa dan negara. Sebagai objek formalnya mencakup dua

segi, yaitu segi hubungan antara warganegara dan negara (termasuk

hubungan antar warganegara) dan segi pembelaan negara. Dalam hal

pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan terarah pada warga negara

Indonesia dalam hubungannya dengan negara Indonesia dan pada upaya

pembelaan negara Indonesia.

Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut

Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/Dikti/KEP/2006 dijabarkan

lebih rinci yang meliputi pokok – pokok bahasan sebagai berikut:

1. Filsafat Pancasila

2. Identitas Nasional

3. Negara dan Konstitusi

4. Demokrasi Indonesia

5. Rule of Law dan Hak Asasi Manusia

6. Hak dan Kewajiban Warganegara serta Negara

7. Geopolitik Indonesia

8. Geostrategi Indonesia

C. Rumpun Keilmuan

Pendidikan Kewarganegaraan dapat disejajarkan dengan Civics

Education yang dikenal di berbagai negara. Sebagai bidang studi ilmiah,

Pendidikan Kewarganegaraan bersifat antardisipliner bukan

monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu

Kewarganegaraan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu

upaya pembahasan dan pengembangannya memerlukan sumbangan dari

berbagai disiplin ilmu yang meliputi ilmu politik, ilmu hukum, ilmu

Page 5: makalah KWN

5

filsafat, ilmu sosiologi, ilmu administrasi negara, ilmu ekonomi

pembangunan, sejarah perjuangan bangsa dan ilmu budaya.

2.2. Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

A. UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang

memuat cita – cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang

kemerdekaannya.

2. Pasal 27 (1) menyatakan bahwa “Segala warga negara bersamaan

kedudukannya di dalam pemerintahan serta wajib menjunjung hukum

dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

3. Pasal 30 (1) mnyatakan bahwa “tiap – tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.”

4. Pasal 31 (1) menyatakan bahwa “tiap – tiap warga negara berhak

mendapatkan pengajaran.”

B. Ketetapan MPR No.II/MPR/1999 tentang Garis – garis Besar Haluan

Negara.

C. Undang – undang No.20 Tahun 1982 tentang Ketentuan – ketentuan

Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia (Jo. UU No.1

Tahun 1988)

1. Dalam Pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak dan kewajiban warga

negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela

negara diselenggarakan melalui pendidikan Pendahuluan Bela Negara

sebagai bagian tak terpisahkan dalam sistem Pendidikan Nasional.

2. Dalam pasal 19 (2) disebutkan bahwa Pendidikan Pndahuluan Bela

Negara wajib diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan

secara bertahap. Tahap awal pada tingkat pendidikand asar sampai

Pendidikan menengah ada dalam gerakan Pramuka. Tahap lanjutan

pada tingkat pendidikan tinggi dalam bentuk Pendidikan Kewiraan.

D. Undang – undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

23/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi

Page 6: makalah KWN

6

dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentang

Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan

Agama, Pendidikan Bahasa dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang wajib

diberikan dalam kurikulum setiap program studi. Adapun pelaksanaanya

berdasarkan surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional, Nomor 43/DIKTI/Kep/2006, yang

memuat rambu – rambu pelaksanaan kelompok Matakuliah

Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

Page 7: makalah KWN

7

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Sumber dan Jenis Data

Data-data yang dipergunakan dalam makalah ini bersumber dari berbagai

referensi yang relevan dengan topik pembahasan yang dibahas. Validitas dan

relevansi referensi yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan. Jenis data

yang diperoleh berupa data sekunder yang bersifat kualitatif maupun

kuantitatif.

3.2 Pengumpulan Data

Dalam penulisan makalah ini digunakan metode studi pustaka yang

didasarkan atas hasil studi terhadap berbagai referensi yang telah teruji

validitasnya, berhubungan dengan kajian tulisan serta mendukung uraian atau

analisis pembahasan.

3.3 Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan

menyusun secara sistematis dan logis. Teknik analisa data yang dipilih adalah

analisis, deskriptif, argumentatif, yaitu membahas mengenai pendidikan

kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi

3.4 Penarikan Simpulan

Setelah proses analisis, dilakukan proses sintesis dengan menghimpun dan

menghubungkan rumusan masalah, tujuan penulisan serta pembahasan yang

dilakukan. Berikutnya ditarik simpulan yang bersifat umum kemudian

direkomendasikan beberapa hal sebagai upaya transfer gagasan.

Page 8: makalah KWN

8

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan Keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006,

tujuan pendidikan Kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi, misi, dan

kompetensi sebagai berikut :

1. Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan

sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan

program studi, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan

kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan realitas

yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang

harus memiliki visi intelektual, religious, berkeadaban, berkemanusiaan,

dan cinta tanah air dan bangsanya.

2. Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk

membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara

konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa

kebangsaan, dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan, dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dengan rasa

tanggung jawab dan bermoral.

Oleh karena itu kompetensi yang diharapkan mahasiswa adalah untuk

menjadi ilmuwan dan professional yang memiliki rasa kebanggsaan dan cinta

tanah air, demokratis, berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya

saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang

damai berdasarkan system nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa

kompetensi mahasiswa dalam pendidikan tinggi tidak dapat dipisahkan

dengan filsafat bangsa.

4.2 Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa

1. Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa

mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN agar

menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

Page 9: makalah KWN

9

2. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban

secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik

dan bertanggung jawab.

3. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat

mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang

berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.

4. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Page 10: makalah KWN

10

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan :

1. Pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk

keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan

wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku

cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.

3. Objek material Pendidikan Kewarganegaraan adalah bidang sasaran yang

dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu yaitu yang meliputi

wawasan, sikap dan perilaku warganegara dalam kesatuan bangsa dan

negara.

4. Objek formal dari Pendidikan Kewarganegaraan mencakup dua segi yaitu

segi hubungan antar warganegara dan negara (termasuk hubungan antar

warganegara) dan segi pembelaan negara.

5. Subtansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup Filsafat

Pancasila, Identitas Nasional, Negara dan Konstitusi, Demokrasi

Indonesia, Rule of Law dan Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban

Warganegara serta Negara, Geopolitik Indonesia, serta Geostrategi

Indonesia.

6. Pendidikan Kewarganegaraan bersifat antardisipliner (antar bidang) karena

kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu Kewarganegaraan ini

diambil dari berbagai disiplin ilmu.

7. Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan diantaranya UUD 1945,

Ketetapan MPR No.II/MPR/1999, Undang-undang No.20 Tahun 1982,

Undang-Undang No.20 Tahun 2003, dan surat Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor

43/DIKTI/Kep/2006.