makalah lemak pada kelinci
TRANSCRIPT
LEMAK DAGING KELINCI
MAKALAH ILMIAH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Semester 4 Mata Kuliah Pemisahan Kimia kepada Program Studi Kimia Fakultas Sains & Matermatika Universitas Diponegoro Yang
Diampu Oleh Ibu Dra. Enny Fachriyah, M. Si
Oleh :
Antonius Tulus Mangisi Panjaitan 24030111120004
Winda Risky Aprilla 24030111120005
Aditia Putri Arya 24030111120008
Putri Pamungkas Sari 24030111120009
Yayang Sutrimo 24030111120010
JURUSAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik III.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Ucapan
terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Enny Fachriyah, M. Si, selaku
dosen mata kuliah Kimia Organik III.
Makalah ini membahas mengenai “Lemak Daging Kelinci” meliputi, pengertian lemak,
kelinci dan daging, taksonomi kelinci, jenis-jenis lemak, fungsi lemak, lemak makanan,
kandungan pada daging kelinci khusunya lemak, manfaat dan kerugian lemak bagi kesehatan.
Saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi sarana pembelajaran bagi pembaca di masa yang akan datang.
Semarang, 13 Juni 2013
Tim Penulis
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelinci merupakan salah satu komoditi peternakan yang potensial sebagai penyedia daging. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan reproduksi yang cepat. Kelinci juga mempunyai kualitas daging yang baik dengan kadar protein yang tinggi (20,1%). Namun kadar lemak dan kolesterol rendah dibanding dengan daging dari ternak lain.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.2.1 Apa pengertian lemak dan jenis- jenis lemak ?
1.2.1 Bagaimana kadar lemak pada daging kelinci ?
1.2.3 Bagaimana manfaat daging kelinci terhadap kesehatan ?
1.2.4 Bagaimana kerugian lemak bagi kesehatan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui kadar lemak pada kelinci
1.3.2 Mengetahui manfaat daging kelinci bagi kesehatan
1.3.3 Dapat memahami lemak dan jenis-jenis lemak
BAB II
ISI
2. 1 Daging
2. 1. 1 Definisi Daging
Daging adalah bagian lunak pada hewan yang terbungkus kulit dan melekat pada tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang rawan. Daging merupakan salah satu hasil produk utama ternak yang mempunyai nilai gizi tinggi selain susu dan telur. Daging yang beredar dipasaran sebagian besar adalah daging dari ternakseperti sapi, kambing, domba dan ayam.
2. 1. 2 Kandungan Daging
Daging merupakan sumber protein yang sangat baik. Protein yang terkandung dalam daging memiliki asam amino esensial. Perlu diketahui pula bahwa jumlah protein dalam makanan merupakan ukuran yang penting untuk kualitas diet. Selain itu daging juga mengandung zat besi, vitamin b6, vitamin b12, dan niasin.
2. 2 Kelinci
2. 2. 1 Pengertian Kelinci dan Taksonomi
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).
Berikut adalah taksonomi dari kelinci :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum :Vertebrata
Klas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Oryctolagus
Spesies : Cuniculus
2. 2. 2 Kandungan Daging Kelinci
Kelinci merupakan salah satu komoditi peternakan yang potensial sebagai penyedia daging. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan reprodiksi yang cepat. Kelinci juga menpunyai kualitas daging yang baik dengan kadar protein tinggi (20,1 %). Namun kadar lemak dan kolesterol rendah dibanding dengan daging ternak lain. Daging kelinci jika dibandingkan dengan daging ayam, sapi, domba, dan babi, daging kelinci mengandung lemak dan kolesterol jauh lebih rendah, tetapi proteinnya lebih tinggi. Kandungan lemak kelinci sebesar 8 %, sedangkan daging ayam, daging sapi, daging domba dan daging babi masing-masing 12 %, 24 %, 14 % dan 21 %. Kadar kolesterol daging kelinci sekitar 164 mg/100 gram, sedangkan daging ayam, domba, sapi, kambing dan babi berkisar 220 – 250 mg/100 g daging. Kandungan protein daging kelinci mencapai 21 %, sementara ternak lainnya hanya 17 – 20 %. Daging kelinci berserat halus, rasanya lezat. Kandungan airnya sedikit lebih tinggi (67,9 %) dibandingkan daging ayam (67,6 %), sapi (55,0%), atau domba (55,8%). Warna daging kelinci putih seperti daging ayam, hanya sedikit mengandung tulang dan lemak. Kalau daging ruminansia (sapi, kambing dan domba) banyak mengandung kolesterol. Sebaliknya daging kelinci termasuk rendah kolesterol.
2. 2. 3 Nutrisi Daging Kelinci
Dari tabel di bawah ini dapat kita lihat daging kelinci mempunyai keunggulan dari
kandungan protein yang lebih tinggi dari daging ternak lainnya serta mempunyai kandungan
kolesterol yang rendah bila dibandingkan kandungan kolesterol daging ayam, itik, kambing,
domba dan sapi. Daging dengan kandungan kolesterol yang rendah dan sampai sekarang
masih terbebas penyakit, sehingga daging kelinci ini dapat dijadikan suatu alternatif sebagai
pengganti daging sapi, domba dan ternak lainnya yang sekarang sudah tercemar antraks dan
penyakit lainnya yang membahayakan bagi kesehatan bagi para pengkonsumsi.
Tabel Kadar Kolesterol Daging Kelinci Dan Jenis Ternak Lainnya
Jenis Daging Kadar Kolesterol (Asam Lemak)
Jenuh (%) Tak Jenuh (%)
Kelinci 39 61
Ayam 34 66
Itik 30 70
Kambing 61 39
Domba 59 41
Sapi 50 50
Tabel Kadar Gizi Daging Kelinci dibandingkan dengan Ternak Lainnya
Jenis Daging Protein (%) Lemak (%) Kadar Air (%) Kadar Kalori (%)
Kelinci 20,8 10,2 67,9 7,3
Ayam 20,0 11,0 67,6 7,5
Anak sapi 18,8 14,0 66,0 8,4
Kalkun 20,1 28,0 58,3 10,9
Sapi 16,3 22,0 55,0 13,3
Domba 15,7 27,7 55,8 13,1
Babi 11,9 40,0 42,0 18,9
Nutrisi dalam Daging Kelinci
Tingkat kolesterol yang terkandung di dalam daging kelinci tergolong rendah jika dibandingkan dengan hewan yang lain misalkan babi, ayam, kalkun, dan sapi. Kolesterol yang terkandung di dalam daging kelinci sekitar 164 mg per 1000 g daging. Daging sapi, babi, domba, dan ayam memiliki kadar kolesterol di antara 220-250 mg per 1000 g daging.
Lemak yang dikandung daging kelinci juga lebih rendah jika dibandingkan dengan daging-dagingan yang lain. Lemak daging kelinci sekitar 10.2% sedangkan ayam mengandung 11% lemak, daging sapi mengandung 28% lemak, domba mengandung 27.7% lemak, dan babi mengandung 45% lemak.
Protein dalam daging kelinci sangatlah tinggi, sedangkan kalorinya rendah. Daging kelinci memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan anda.
2. 2. 4 Manfaat Daging Kelinci
a) Banyaknya kandungan protein yang baik bagi tubuh dan sangat baik dikonsumsi anak dalam masa pertumbuhan ( protein memaksimalkan pertumbuhan anak ) dan bagi lanjut usia sangat baik dikonsumsi untuk memelihara atau menjaga kesehatan masa tua.
b) Bagi penderita asma, senyawa molekul pada bagian organ hati kelinci bisa meredakan atau melenyapkan penyakit asma dengan cara pengolahan direbus untuk dapat mempertahankan kandungan gizi dari hati kelinci tersebut.
c) Dapat mencegah kanker karena memiliki kandungan niasin (8,43 mg/100 gr bahan, setara dengan 42% dari total kebutuhan harian), vitamin B12 (8,3ug/100 gr bahan), dan selenium (Se) dengan kadar 38,5 ug/100 gram bahan setara dengan 55% dari total kebutuhan harian tubuh.
2. 3 Lemak
2. 3. 1 Pengertian Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid,glikolipid, terpenoid (termasuk pada getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur molekul lemak secara umum adalah:
Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak. Sebagai contoh, salah satu komponen minyak kapas mempunyai struktur sebagai berikut:
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
2. 3. 2 Klasifikasi Asam Lemak
Berikut adalah klasifikasi asam lemak :
1. Asam Lemak Tak Jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak.
Nama asam Struktur Sumber
Palmitoleat CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2HLemak hewani dan
nabati
Oleat CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2HLemak hewani dan
nabati
Linoleat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H Minyak nabati
LinolenatCH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH (CH2)
7CO2HMinyak biji rami
2. Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.
Nama asam Struktur Sumber
Butirat CH3(CH2)2CO2H Lemak susu
Palmitat CH3(CH2)14CO2H Lemak hewani dan nabati
Stearat CH3(CH2)16CO2H Lemak hewani dan nabati
2. 3. 3 Hidrolisis Lemak
Reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam
2. 3. 4 Sifat-Sifat Asam Lemak
Berikut sifat fisika dan sifat kimia lemak :
a) Sifat Fisika Lemak- Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.- Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat)
mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.- Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.- Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panasmerupakan pelarut lemak yang baik.
b) Sifat Kimia Lemak
1. Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk merubah asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi serta penukaran ester (transesterifikasi).
2. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi ini mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Hal ini terjadi disebabkan adanya sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.
3. Penyabunan
Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila reaksi penyabunan telah selesai, maka lapisan air yang mengandung gliserol dapat dipisahkan dengan cara penyulingan.
Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun.
Reaksi umum:
4. Hidrogenasi
Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak atau minyak Setelah proses hidrogenasi selesai, minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring. Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
5. Pembentukan Keton
Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester.
6. Oksidasi
Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak.
2. 3. 5 Jenis-Jenis Lemak
Lemak Jenuh
Lemak Tak Jenuh
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan struktur kimianya,
dikenal lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, tidak jenuh ganda, dan lemak trans. Berdasarkan
fungsinya di dalam tubuh, lemak terbagi menjadi lemak struktural yang membentuk dinding
sel, timbunan lemak sebagai cadangan tenaga, hormon steroid, dan lemak esensial yang tidak
dapat dibuat oleh tubuh manusia.[1]
Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak padat yang berasal
dari hewan dan lemak cair (minyak) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Akan
tetapi, minyak tumbuh-tumbuhan dapat diolah menjadi lemak padat melalui
proses hidrogenasi dan dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan.
2. 3. 6 Fungsi Lemak
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
5. Sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.
2. 3. 7 Lemak Pada hewan
Lemak adalah bentuk energi berlebihan yang disimpan oleh hewan, sehingga jumlah lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh keseimbangan energi hewan tersebut. Secara praktis, semua bahan pangan hewani, mengandung lemak.
Lemak dalam bahan pangan yang dikonsumsi akan memberikan rasa kenyang, karena
lemak akan meninggalkan lambung secara lambat, yaitu sampai 3,5 jam setelah dikonsumsi
tergantung dari ukuran dan komposisi pangan. Hal ini akan memperlambat timbulnya rasa
lapar.Lemak dalam pangan berperan sebagai pelarut dan pembawa (carrier) vitamin-vitamin
larut lemak (A, D, E, dan K). Lemak sebanyak paling sedikit 10% dari total energi yang
dikonsumsi nampaknya diperlukan untuk penyerapan pro-vitamin A, misalnya dari wortel,
papaya dan lain-lain.
Lemak terdapat dalam tubuh hewan (termasuk manusia) sebagai cadang energi, yang
tersebar di seluruh jaringan, mengelilingi jaringan atau sebagai komponen jaringan, bahkan
terdapat jaringan yang sebagian besar terdiri dari lemak, yaitu jaringan adipose.
2. 3. 8 Lemak Makanan
Lemak makanan adalah kandungan lemak yang terdapat dalam semua bahan
makanan dan minuman. Pada dasarnya, semua lemak itu baik karena lemak dibutuhkan untuk
menjaga kelangsungan hidup manusia. Peran lemak adalah menyediakan energi sebesar 9
kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi
tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah adanya
suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara kematian akibat penyakit jantung
koroner dengan banyaknya konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah.
2. 3. 9 Lemak Pada Daging Kelinci
Daging kelinci jika dibandingkan dengan daging ayam, sapi, domba, dan babi, daging kelinci mengandung lemak dan kolesterol jauh lebih rendah, tetapi proteinnya lebih tinggi. Kandungan lemak kelinci sebesar 8 %, sedangkan daging ayam, daging sapi, daging domba dan daging babi masing-masing 12 %, 24 %, 14 % dan 21 %. Kadar kolesterol daging kelinci sekitar 164 mg/100 gram, sedangkan daging ayam, domba, sapi, kambing dan babi berkisar 220 – 250 mg/100 g daging. Kandungan protein daging kelinci mencapai 21 %, sementara ternak lainnya hanya 17 – 20 %.
Daging kelinci berserat halus, rasanya lezat. Kandungan airnya sedikit lebih tinggi (67,9 %) dibandingkan daging ayam (67,6 %), sapi (55,0%), atau domba (55,8%). Warna daging kelinci putih seperti daging ayam, hanya sedikit mengandung tulang dan lemak. Kalau daging ruminansia (sapi, kambing dan domba) banyak mengandung kolesterol. Sebaliknya daging kelinci termasuk rendah kolesterol. Selain itu daging kelinci empuk dan mudah dicerna, terutama yang berasal dari kelinci muda. Daging kelinci sangat baik dikonsumsi anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, terlebih yang lemah perut. Daging kelinci segar tahan 4 – 6 bulan disimpan dalam freezer, sementara daging yang telah dimasak akan tahan selama dua bulan. Penyimpanan dalam kulkas sebaiknya jangan lebih dari 16 jam.Untuk lebih jelasnya berikut tabel kadar kolesterol daging kelinci dan tabel kandungan gizinya jika dibandingkan dengan daging ternak lainnya.
Lemak yang dikandung daging kelinci juga lebih rendah jika dibandingkan dengan daging-dagingan yang lain. Lemak daging kelinci sekitar 10.2% sedangkan ayam mengandung 11% lemak, daging sapi mengandung 28% lemak, domba mengandung 27.7% lemak, dan babi mengandung 45% lemak.
2. 3. 10 Manfaat Lemak Bagi Kesehatan
Unsaturated Fat ( lemak tak terlarut ).
Lemak yang banyak terdapat minyak zaitun, kacang, apokat dan ikan ini cukup
ampuh menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Asam Lemak Omega 3.
Asam lemak omega 3 banyak ditemukan pada ikan perairan dingin. Lemak ini
dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan
menghambat pembentukan plak pada arteri.
2. 3. 11 Kerugian Lemak Bagi Kesehatan
Trans Fat ( Lemak Trans).
Lemak trans merupakan penyebab utama penyumbatan arteri yang bisa menyebabkan
stroke dan hipertensi. Lemak jenis ini banyak ditemukan pada makanan yang digoreng seperti
pada berbagai fast food dan margarin. Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat
(LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) sehingga terjadi kelemahan dalam
pertahanan diri terhadap gangguan jantung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kadar lemak dan kolesterol yang terdapat pada daging kelinci lebih rendah yaitu sebesar 8 % dan 164 mg/100 gram dibanding dengan daging hewan ternak lain.
3.1.2 Daging kelinci memiliki banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya dapat menyembuhkan penyakit asma. Selain itu daging kelinci baik untuk dikonsumsi karena mengandung kadar lemak dan kolesterol yang rendah namun kadar proteinnya tinggi.
3.2 Saran
Dengan adanya info lebih seputar lemak pada daging kelinci di harapkan komoditas terhadap pengomsumsian daging kelinci lebih meningkat. Hal tersebut karena daging kelinci memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yunus S.Pt. 2004. Sukses Beternak Kelinci Potong. Halaman 38-43.
Daendy Nova AS, Deny Christianto, Dian Kesuma P, Sumarno. 2010. "Pemanfaatan Daging Kelinci Dalam Pola Konsumsi Masyarakat Sebagai Alternatif Pencegahan Asma Bronkial", Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang
Soerjodbroto, W. 2005. ”Lemak Dalam Pola Makanan Masyarakat Indonesia“. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.