makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

23
LEMBAGA- LEMBAGA NEGARA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : KELOMPOK 6 Rio Pratama 16102107 Ririn Rafena Utami 16102068 Roviatun Naviza 16102070 Sandhi Andaru 16102073 Saptian Dwi Yanto 16102074 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK RAJA HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: sandy-andaru

Post on 05-Apr-2017

62 views

Category:

Law


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

LEMBAGA- LEMBAGA NEGARA PASCA AMANDEMEN

UUD 1945

Oleh :

KELOMPOK 6 Rio Pratama 16102107 Ririn Rafena Utami 16102068 Roviatun Naviza 16102070 Sandhi Andaru 16102073 Saptian Dwi Yanto 16102074

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK RAJA HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya Makalah ini dapat kami selesaikan.

Tak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah

mengantarkan pencerahan ke dunia.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Azas-Azas Hukum Tata Negara sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok kami

untuk memperdalam materi tentang Lembaga-Lembaga Negara Pasca

Amandeman UUD 1945.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.

Namun hal tersebut dapat kami atasi berkat kerja tim penyusun yang baik dan

dapat diandalkan satu sama lain sehingga terjalin kekompakan dalam tim

penyusun makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu kami terhadap penyelesaian makalah ini, teman-teman yang telah

bekerja sama dengan kami dan seluruh sumber informasi untuk menunjang

selesainya makalah ini.

Kami sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses

pembelajaran masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini.

Guna penyusunan yang lebih baik di masa yang akan datang, kami dengan tangan

terbuka mengharapkan kritik dan saran yang bersifat postitif terhadap makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami susun. Harapan kami, semoga makalah

yang sederhana ini dapat memberi tambahan pengetahuan bagi para pembacanya.

Tanjungpinang, Maret 2017

Tim Penyusun

Page 3: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

ii

DAFTAR ISI

KataPengantar .................................................. i

Daftar Isi .................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan .................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konstitusi .................................................. 4

2.2 Undang-Undang Dasar 1945

sebagai Konstitusi Negara

Kesatuan Republik Indonesia

..................................................

5

2.3 Pengertian Lembaga-lembaga

Negara

..................................................

7

2.4 Lembaga-Lembaga Negara

Sebelum Amandemen UUD 1945

..................................................

8

2.5 Lembaga-Lembaga Negara Pasca

Amandemen UUD 1945

..................................................

11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................. 18

3.2 Saran .................................................. 18

Daftar Pustaka ..................................................

Page 4: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara sebagai suatu entitas yang berisi sekumpulan orang yang menempati

wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah memerlukan

suatu aturan atau norma yang dijadikan prinsip berjalannya negara tersebut.

Aturan atau norma dalam suatu negara diistilahkan dengan konstitusi, K.C.

Wheare menjabarkan konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu

negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur/memerintah

dalam pemerintahan suatu negara. Konstitusi diharapkan dapat menjadi pedoman

dalam penggunaan wewenang penguasa negara, melindungi hak-hak warga negara

dan menjadi pedoman penyelenggaraan negara. Sehingga pada akhirnya konstitusi

menjadi suatu dasar dalam menuju cita-cita yang diharapkan entitas negara itu

sendiri.

Indonesia sebagai negara yang berdaulat mempunyai konstitusi untuk

menjalankan pemerintahan negaranya. Konstitusi yang digunakan di Indonesia

adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, undang-

undang dasar tersebut yang lebih dikenal dengan UUD 1945 mempunyai tujuan

sesuai dengan alenia IV pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap

bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Cita-

cita yang mulia ini memerlukan struktur kelembagaan sebagai pelaksana UUD

1945 yang diharapkan mampu melaksanakan sistem ketatanegaraan.

Struktur kelembagaan negara kemudian dijabarkan menjadi lembaga-

lembaga negara yang mempunyai kedudukan dan wewenang yang diatur oleh

undang-undang. Lembaga negara sendiri adalah lembaga pemerintahan atau

civilizated organization dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara,

dan untuk negara yang bertujuan untuk membangun negara itu sendiri. Lembaga

Page 5: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

2

negara yang diatur dan dibentuk oleh undang-undang dasar merupakan organ

konstitusi, sehingga dibentuk atau dibubarkannya suatu lembaga negara sesuai

dengan perubahan yang terjadi pada undang-undang dasar atau konstitusi.

Perubahan yang terjadi pada ketentuan dalam suatu peraturan disebut dengan

amandemen. Amandemen adalah perubahan yang berupa penambahan maupun

pengurangan/penghilangan ketentuan tertentu dalam suatu perundang-undangan,

termasuk perubahan kelembagaan negara merupakan hasil dari amandemen

terhadap ketentuan yang mengatur kelembagaan suatu negara. Pada Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berkonstitusikan UUD 1945 telah mengalami

amandemen sebanyak empat kali. Perubahan yang terjadi salah satunya dalam

beberapa lembaga negara, baik mengenai hubungan antara lembaga negara,

penambahan nama lembaga negara baru, dan mengenai pembubaran lembaga

negara yang ada.

Dalam kesempatan ini sesuai dengan tugas mata kuliah Azas Hukum Tata

Negara dan penjabaran di atas, kita akan membahas tentang lembaga-lembaga

negara setelah amandemen keempat UUD 1945. Di dalam makalah ini, kita akan

mengulas tentang UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Kesatuan Republik

Indonesia, pengertian lembaga negara, lembaga negara sesuai UUD 1945 baik

kedudukan, wewenang dan fungsinya sebelum amandemen, lembaga negara

sesuai UUD 1945 pasca amandemen keempat baik kedudukan, wewenang dan

fungsinya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah yang akan kita bahas antara lain :

1. Pengertian Konstitusi;

2. UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3. Pengertian Lembaga-lembaga Negara;

4. Lembaga-lembaga Negara Sebelum Amandemen UUD 1945;

5. Lembaga-lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945;

Page 6: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

3

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengertian Konstitusi;

2. Untuk mengetahui UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

3. Untuk mengetahui Pengertian Lembaga-lembaga Negara;

4. Untuk mengetahui Lembaga-lembaga Negara Sebelum Amandemen UUD

1945;

5. Untuk mengetahui Lembaga-lembaga Negara Pasca Amandemen UUD

1945.

Page 7: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konstitusi

Istilah konstitusi sudah lama dikenal sejak zaman Yunani kuno, tetapi masih

secara material. Pada masa ini belum diletakkan pada naskah tertulis. Hal ini

dapat dibuktikan melalui pandangan Aristoteles yang membedakan istilah Politeia

dan Nomoi. Politeia diartikan sebagai konstitusi, sedangkan Nomoi diartikan

sebagai undang-undang. Politeia mengandung kekuasaan tertinggi dari pada

Nomoi. Zaman romawi hal ini dikenal dengan adanya Lex Regia yang berisi

perjanjian perpindahan kekuasaan dari rakyat ke Caesar yang berkuasa mutlak.

Abad pertengahan mulai pula dikenal sejenis konstitusi yang disebut Leges

Fundamentalis yang berisikan hak dan kewajiban rakyat (Regnum) dan raja (Rex).

Jadi pada intinya konstitusi bukanlah hal baru, sejak dari zaman dahulu orang

sudah mengenal konstitusi meskikupun pengertiannya tidak seperti pada sekarang

ini. Awal abad ke-4 sebelum Masehi (SM) seorang filosof Yunani kuno bernama

Aristoteles (384-322 SM) telah berhasil untuk melukiskan undang-undang dasar

dari 186 negara kota (polis, city state) Yunani kuno dengan mencatat pembagian

kekuasaan dalam setiap Negara kecil. G.S.Diponolo mengatakan negara itu, dalam

pengertiannya bukan saja terjadi dan tinggal tetap bersama selama-lamanya tetapi

terjadi secara evolusi pertumbuhan yang berabad-abad lamanya.

Dari segi bahasa istilah konstitusi berasal dari kata constituer (Prancis) yang

berarti membentuk. Maksudnya yaitu membentuk, menata, dan menyusun suatu

negara. Demikian pula dalam bahasa Inggris kata constitute dapat berarti

mengangkat, mendirikan atau menyusun. Dalam bahasa Belanda, istilah konstitusi

dikenal dengan sebutan gronwet yang berarti undang-undang dasar.

Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem

ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang

membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada

Page 8: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

5

yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis

yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan demikian,

pengertian konstitusi sampai dewasa ini dapat menunjuk pada peraturan

ketatanegaraan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Selain itu, beberapa ahli juga mengemukakan pengertian konstitusi sebagai

berikut :

- E.C. Wade

Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan

pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan

tersebut.

- KC. Wheare

Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa

kumpulan peraturan yang membentuk dan mengatur pemerintahan Negara.

- Sri Soemantri

Konstitusi merupakan naskah yang memuat suatu bangunan negara dan sendi-

sendi sistem pemerintahan negara.

Sehingga dari pengertian-pengertian di atas dapat diambil sebuah pengertian

sederhana bahwa konstitusi adalah undang-undang dasar yang mengatur suatu

sistem ketatanegaraan suatu negara. Dalam hal ini Negara Kesatuan Republik

Indonesia dipahami dengan Undang-undang Dasar 1945.

2.2 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Konstitusi Indonesia telah disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam sebuah naskah yang dinamakan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia atau Undang-Undang Dasar 1945 dikenal sebagai suatu

naskah yang singkat dan supel karena hanya hal-hal dan aturan-aturan pokok saja

yang ditetapkan oleh Undang-Undang Dasar (UUD), sedangkan hal-hal yang

diperlukan untuk menyelenggarakan aturan-aturan pokok itu harus diserahkan

pada undang-undang yang lebih rendah.

Page 9: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

6

Sebelum disahkan oleh PPKI, penggalian tentang falsafah UUD 1945 yang

merupakan perwujudan dari keinginan rakyat dilakukan oleh Badan Penyelidik

Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam rapat-rapatnya

dan hasilnya berupa Pancasila yang ditetapkan sebagai dasar negara. Sehingga

dalam penjelasan Pembukaan UUD 1945 terdapat empat pokok-pokok pikiran

yang meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara Republik Indonesia yang

mengandung nilai-nilai dari Pancasila. Pokok-pokok pikiran tersebut adalah

sebagai berikut :

a. “Negara” begitu bunyinya “melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam

pembukaan ini, diterima aliran pengertian negara persatuan, negara yang

melindungi dan meliputi segenap segenap bangsa Indonesia seluruhnya.

b. “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. Ini

merupakan pokok pikiran keadilan sosial, yang didasarkan pada

kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang

sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

c. Pokok pikiran ketiga yang terkandung dalam pembukaan ialah negara

yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan

permusyawaratan perwakilan. Oleh karena itu, sistem negara yang

terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan

rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan.

d. Pokok pikiran keempat yang terkandung adalah negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan

beradab. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi

yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara untuk

memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh

cita-cita moral rakyat yang luhur. Pokok pikiran yang keempat ini

menunjukkan keyakinan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi harkat

Page 10: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

7

dan martabat manusia bahkan semua itu menjadi dasar negara yang

mengikat, baik pemerintah maupun rakyatnya.

Keempat pokok pikiran di atas merupakan pancaran dari pandangan hidup

dan dasar falsafah negara Pancasila. Dengan mengungkap keempat pokok pikiran

ini, dapatlah kita gambarkan bahwa Pembukaan UUD 1945 itu mengandung

pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila.

Salah satu dari pokok pikiran di atas, tepatnya pokok pikiran ketiga yakni

konsep perwakilan, maka sebagai negara demokrasi negara Indonesia

menggunakan konsep Trias Politica, yakni dimana rakyat mewakilkan kekuasaan

dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia dalam bentuk kekuasaan legislatif,

kekuasaan eksekutif dan kekuasaan yudikatif. Selanjutnya yang dikupas dalam

makalah ini bentuk kekuasaan-kekuasaan tersebut difokuskan pembahasannya

pada lembaga-lembaga negara sesuai dengan konstitusi kita yaitu UUD 1945

sesudah amandemen.

2.3 Pengertian Lembaga-lembaga Negara

Negara sebagai organisasi yang menjalankan berbagai aktivitas kenegaraan

memerlukan lembaga atau organ negara. Menurut Hans Kelsen (dalam Siti

Awaliyah : 2011) organ negara adalah siapa saja yang menjalankan suatu fungsi

yang ditentukan oleh suatu tata hukum, selain itu organ negara dapat diartikan

sebagai setiap jabatan yang ditentukan oleh hukum yang fungsinya untuk

menciptakan norma dan atau bersifat menjalankan norma. Lembaga secara

terminologi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah badan (organisasi) yang

tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha.

Sedangkan negara diistilahkan dengan organisasi dalam suatu wilayah yang

mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Sehingga

Lembaga negara adalah badan yang mengurusi masalah yang berhubungan

dengan sistem ketatanegaraan denga berdasarkan hukum yang berlaku.

Dalam sistem ketatanegaraan Negara Republik Indonesia sesuai dengan

pokok pikiran yang kita ulas pada point-point di atas, lembaga negara adalah

sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia yang berdaulat yang disalurkan

Page 11: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

8

melalui prosedur perwakilan politik (political representation) melalui lembaga

negara (DPR, perwakilan daerah (DPD), dan perwakilan golongan). Sehingga

tercermin pada UUD 1945 sebagai konstitusi kita sebelum amandemen, MPR

sebagai lembaga yang mempunyai kedudukan yang tertinggi sebagai penjelmaan

seluruh rakyat Indonesia. Dalam perkembangannya terjadi amandemen atau

perubahan terhadap UUD 1945 yang membuat adanya perubahan ketatanegaraan

dalam kedudukan, wewenang, tugas dan fungsi lembaga-lembaga Negara

Republik Indonesia yang selanjutnya akan kita bahas. Sedangkan dari segi

hierarkinya lembaga-lembaga negara tersebut dapat dibagi dalam tiga tingkatan

berdasarkan UUD 1945 setelah amandemen yaitu :

1. Lembaga Tinggi Negara

Adalah lembaga tinggi negara yang dibentuk berdasarkan konstitusi

(UUD 1945).

2. Lembaga Negara

Lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang, PP bahkan

Perpres. Contoh KPK, Dewan Pertimbangan Presiden, Ombudsman dll.

3. Lembaga Daerah

Lembaga negara yang kedudukan, kewenangan, tugas, dan fungsinya

hanya ditingkat daerah.

2.4 Lembaga-lembaga Negara Sebelum Amandemen UUD 1945

Tata pemerintahan di Indonesia mulai masa kemerdekaan sampai saat ini

mengalami pelaksanaannya berbeda. Pada awal kemerdekaan, yang digunakan

adalah UUD 1945 dengan sistem presidensial, akan tetapi dalam pelaksanannya

menggunakan sistem parlementer. Sehingga beberapa kali kabinet (orde lama)

harus bubar karena dijatuhkan oleh parlemen. Selanjutnya pada saat UUD 1945

sebelum diamandemen seperti saat ini, Indonesia cenderung menerapkan sistem

kuasi presidensial/presidensial tidak murni (Asshiddiqie dalam Siti Awaliyah :

2011). Hal ini dapat dilihat pada pertanggung jawaban Presiden kepada MPR

sebagai lembaga tertinggi negara. Selain itu juga kewenangan MPR untuk

Page 12: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

9

memberhentikan Presiden ditengah jalan karena pelanggaran haluan negara

seperti pada saat jatuhnya Presiden Abdurrahman Wahid. Adapun struktur

lembaga negara sebelum amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut :

Berikut lembaga negara sebelum amandemen UUD 1945 :

1. MPR

Sebelum amandemen, MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)

merupakan lembaga tertinggi negara yang diberikan kekuasaan tak terbatas.

Pada saat itu MPR memiliki wewenang untuk :

1. Membuat putusan yang tidak dapat ditentang oleh lembaga negara lain,

termasuk menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang

pelaksanaaanya dimandatkan kepada Presiden.

2. Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.

3. Meminta dan menilai pertanggungjawaban Presiden mengenai

pelaksanaan GBHN.

4. Memberhentikan presiden bila yang bersangkutan melanggar GBHN

5. Mengubah Undang-Undang Dasar.

6. Menetapkan pimpinan majelis yang dipilih dari dan oleh anggota MPR.

7. Memberikan keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah

anggota MPR

8. Menetapkan peraturan tata tertib Majelis.

Page 13: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

10

2. DPR

DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) adalah lembaga perwakilan rakyat yang

tidak dapat dibubarkan oleh Presiden. Anggota DPR adalah Anggota Partai

Politik peserta pemilu yang dipilih oleh rakyat. DPR tidak bertanggung jawab

terhadap Presiden. Sebelum diadakannya amandemen, tugas dan wewenang

DPR adalah:

1. Mengajukan rancangan undang-undang.

2. Memberikan persetujuan atas Peraturan Perundang-undangan (Perpu).

3. Memberikan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN).

4. Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa.

3. Presiden

Presiden adalah lembaga negara yang memiliki kekuasaan untuk

menjalankan pemerintahan. Di Indonesia, presiden menjabat sebagai kepala

negara dan juga kepala pemerintahan. Sebelum amandemen dilakukan

Presiden diangkat oleh MPR dan bertanggung jawab kepada MPR. Selain itu

sebelum amandemen juga tidak dijelaskan adanya aturan mengenai batasan

periode jabatan seorang presiden dan mekanisme yang jelas mengenai

pemberhentian presiden dalam masa jabat. Selain itu pada masa sebelum

amandemen, Presiden memiliki hak prerogatif yang besar. Adapun wewenang

Presiden antara lain:

1. Memegang posisi dominan sebagai mandatori MPR.

2. Memegang kekuasaan eksekutif, kuasaan legislatif dan yudikatif.

3. Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK.

4. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang dalam

situasi yang memaksa.

5. Menetapkan Peraturan Pemerintah.

6. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.

Page 14: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

11

4. Mahkamah Agung (MA)

Sebelum amandemen Undang-undang Dasar 1945, kekuasaan kehakiman

dilakukan hanya oleh mahkamah agung. Lembaga mahkamah agung bersifat

mandiri dan tidak boleh diintervensi atau dipengaruhi oleh cabang kekuasaan

lainnya. Wewenang sebelum amandemen :

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi.

2. Menguji peraturan perundang-undangan.

3. Mengajukan tiga orang hakim konstitusi.

4. Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk memberikan grasi

dan rehabilitasi.

5. BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan)

Sebelum amandemen tidak banyak dijelaskan menenai BPK. BPK

bertugas untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara. Hasil

dari pemeriksaan keuangan tersebut kemudian dilaporkan kepada DPR.

6. DPA (Dewan Pertimbangan Agung)

DPA memiliki kewajiban untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan

Presiden. DPA juga serta berhak untuk mengajukan usulan kepada

pemerintah. Sama Seperti BPK, UUD 1945 tidak banyak menjelaskan tentang

DPA.

2.5 Lembaga-lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945

Setelah UUD 1945 diamandemen mulai terjadi pergeseran lebih ke arag

presidensial murni. Presiden tidak lagi dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat. Presiden langsung dipilih oleh rakyat, MPR

hanya melantik. Presiden tidak lagi bertanggung jawab kepada MPR sebagai

lembaga tertinggi negara, karena saat ini kedudukannya sama yaitu sebagai

lembaga tinggi negara. Jika presiden dinyatakan melanggar UUD atau melakukan

perbuatan tercela, maka yang memutuskan bukan lagi MPR, MPR hanya

Page 15: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

12

menetapkan saja berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Adapun

struktur lembaga negara pasca amanademen UUD 1945 adalah sebagai berikut :

Berikut lembaga negara pasca amandemen UUD 1945 :

1. MPR

Setelah amandemen, MPR adalah lembaga tinggi negara yang memiliki

kedudukan sejajar dengan lembaga tinggi lainnya. MPR juga kehilangan

wewenang untuk memilih presiden dan wakilnya. Selain itu diatur juga

mengenai sistem keanggotaan MPR yaitu:

1. MPR terdiri atas Anggota DPR dan DPD .

2. Anggota MPR memiliki masa jabat selama 5 tahun.

3. Mengucapkan sumpah atau janji sebelum menjalankan amanat sebagai

anggota MPR.

Tugas dan Wewenang MPR setelah amandemen:

1. Amandemen dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

2. Melantik Presiden dan wakil Presiden yang dipilih lewat Pemilu.

3. Memutuskan usulan yang diajukan DPR berdasarkan keputusan MK

dalam hal pemberhentian presiden atau wakilnya.

MPR diharuskan untuk bersidang paling tidak sekali dalam 5 tahun. Sidang

MPR dinyatakan sah apabila:

Page 16: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

13

1. Untuk memberhentikan Presiden, harus didapat suara setidak dua

pertiga dengan minimum kehadiran anggota dalam sidang sebanyak

tiga perempat dari total jumlah anggota MPR.

2. Dalam mengamandemen dan menetapkan UUD, suara yang dicapai

harus dua pertiga dari total suara MPR

3. Selain sidang-sidang diatas, sekurang-kurangnya mendapatkan suara

50%+1 dari jumlah anggota MPR.

2. DPR

Pasca dilakukannya perubahan terhadap UUD, DPR semakin diperkuat

keberadaannya. Kini DPR memiliki wewenang untuk membuat Undang-

undang. Wewenang ini sebelum amandemen dimiliki oleh Presiden. Tugas,

wewenang dan fungsi DPR setelah Amandemen:

1. Membentuk undang-undang bersama dengan presiden agar dicapai

persetujuan bersama

2. Membahas dan memberikan persetujuan atas peraturan pemerintan

pengganti undang-undang

3. Menerima dan membahas usulan RUU dari DPD mengenai bidang

tertentu.

4. Menetapkan APBN bersama dengan Presiden dengan memperhatikan

pertimbangan DPD.

5. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN serta

kebijakan pemerintah.

Hak-hak DPR

1. Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada

pemerintah.

2. Hak angket, merupakan hak untuk menyelidiki pelaksanaan UU dan

kebijakan yang dibuat pemerintah.

Page 17: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

14

3. Hak imunitas, yaitu hak kekebalan hukum. Anggota DPR tidak bisa

dituntut karena pernyataan atau pertanyaan yang dikemukakan dalam

rapat DPR selama hal tersebut tidak melanggar kode etik.

4. Hak menyatakan pendapat, DPR berhak untuk berpendapat mengenai:

o Pelaksanaan hak angket dan hak interpelasi.

o Dugaan bahwa Presiden atau wakil persiden melakukan pelanggaran

hukum.

o Kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentang kejadian luar biasa

baik di dalam maupun luar negeri.

3. Presiden

Setelah amandemen, kini rakyat dapat secara langsung memilih

presidennya lewat pemilihan umum. Presiden juga tidak perlu lagi

bertanggung jawab kepada MPR karena posisi antara MPR dan Presiden kini

sama tinggi. Wewenang Presiden yang berubah setelah amandemen antara

lain:

1. Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD

2. Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL dan AU

3. Melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan RUU bersama DPR

4. Mengesahkan RUU menjadi UU

5. Menetapkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang dalam

sutuasi yang memaksa

6. Menetapkan peraturan pemerintah

7. Mengangkat dan memberhentikan meteri-menteri

8. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan

persetujuan DPR

9. Mengangkat duta dan konsul

10. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan

pertimbangan DPR

11. Memberi grasi dan rehabilitasi berdasarkan pertimbangan MA

12. Memberi amnesti dan abolisi berdasar pertimbangan DPR

Page 18: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

15

13. Menetapkan hakim agung yang dicalonkan KY dan disetujui DPR

14. Menetapkan hakim konstitusi yang calonnya diajukan oleh DPR dan

MA

15. Mengangkat dan memberhentikan KY dengan persetujuan DPR.

16. Hakim agung dipilih oleh presiden berdasarkan pengajuan KY dan

disetujui oleh DPR.

17. Anggota BPK tidak lagi diangkat oleh Presiden, kini presiden hanya

meresmikan anggota BPK, yang dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan DPD.

4. DPD

DPD (Dewan Perwakilan Daerah) merupakan lembaga yang dibentuk

setelah amandemen. DPD merupakan langkah untuk mengakomodir

kepentingan daerah di tingkat nasional. Tugas dan wewenang DPD :

1. Mengajukan RUU pada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah

2. Memberi pertimbangan tentang RUU perpajakan, pendidikan dan

keagamaan.

5. BPK

BPK merupakan lembaga tinggi Negara yang memiliki wewenang untuk

mengawas serta memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara, temuan BPK dilaporkan kepada DPR dan DPD, kemudian ditindak

oleh penegak hukum. BPK berkantor di ibukota negara dan memiliki

perwakilan di setiap provinsi. DPR memilih anggota BPK dengan

pertimbangan DPD. Barulah setelah itu Anggota baru diresmikan oleh

Presiden.

6. DPA.

Keberadaan DPA dihapuskan pada amandemen UUD 1945 yang ke 4.

Page 19: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

16

7. MA

MA merupakan lembaga negara yang memiliki kuasa untuk

menyelenggarakan peradilan bersama-sama dengan MK. MA membawahi

badan peradilan dalam wilayah Peradilan Umum, Peradilan militer, Peradilan

Agama, dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Kewajiban dan

wewenang MA :

1. Memiliki fungsi yang berhubungan dengan kuasa kehakiman. Fugsi ini

diatur dalam UU.

2. Berwenang mengadili di tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-

undangan di bawah Undang-Undang.

3. Mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang.

4. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan

rehabilitasi.

5. Mengajukan anggota Hakim Konstitusi sebanyak 3 orang.

8. MK (Mahkamah Konstitusi)

Keberadaan MK dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi.

Bersama dengan MA, MK menjadi lembaga tinggi negara yang memegang

kuasa kehakiman. Anggota Hakim Konstitusi ditetapkan oleh Presiden,

sedang calonnya diusulkan oleh MA, DPR dan pemerintah. MK Mempunyai

kewenangan:

1. Menguji UU terhadap UUD.

2. Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara.

3. Memutuskan pembubaran partai politik.

4. Memutuskan sengketa yang berhubungan dengann hasil pemilu.

5. Memberikan putusan tentang dugaan pelanggaran oleh presiden atau

wakilnya.

Page 20: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

17

9. Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan

nama calon Hakim Agung. KY merupakan lembaga negara yang bersifat

mandiri. Anggota Komisi Yudisial terdiri atas 7 orang yaitu, dua orang

mantan hakim, dua orang akademisi hukum, dua orang praktisi hukum, dan

satu dari anggota masyarakat. Anggota Komisi Yudisial memegang jabatan

selama masa 5 (lima) tahun. Wewenang dan tanggung jawa KY:

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc MA.

2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, martabat, serta perilaku hakim.

3. Dengan MA, bersama menetapkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku

Hakim (KEPPH)

4. Menegakkan KEPPH.

Page 21: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

18

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa konstitusi merupakan

naskah tertulis yang dijadikan landasan sistem ketatanegaraan suatu negara. UUD

1945 merupakan konstitusi yang digunakan pada Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dalam perjalanan pelaksanaan UUD 1945 sebagai sistem

ketatanegaraan Indonesia, mengalami beberapa kali perubahan mengikuti

dinamika keberlangsungan negara Republik Indonesia. Negara Republik

Indonesia merupakan negara yang menggunakan sistem presidensial, namun pada

perjalanannya tidak secara murni menggunakan sistem presidensial, sehingga

pada era reformasi dilakukan amandemen untuk merubah sistem

ketatanegaraannya. Salah perubahannya adalah perubahan lembaga tinggi negara

dimana terjadi penyesuaian lembaga negara sesuai dengan sistem presidensial.

Sehingga perubahan ini diharapkan dapat memenuhi cita-cita Negara Kesatuan

Republik Indonesia sesuai dengan Pembukaan UUD 1945

3.2 Saran

Dari penjabaran di atas diharapkan kita sebagai mahasiswa diharapkan

memahami tentang konsep lembaga negara pasca Amandemen UUD 1945.

Sehingga pengetahuan ini diharapkan mampu memberi pemahaman terhadap

dinamika pemerintahan dalam hal ini ketatanegaraan negara pada waktu yang

akan datang.

Page 22: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

19

Page 23: Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945

DAFTAR PUSTAKA

Asri Agustiwi, 2014, Keberadaan Lembaga Negara Pasca Amandemen Undang-

Undang Dasar 1945 Di Indonesia, Jurnal Rechstaat Ilmu

Hukum Fakultas Hukum UNSA Vol.8 no.1, Universitas

Surakarta.

Dr. Ni’Matul Huda,S.H,M.Hum, 2005, Hukum Tata Negara Indonesia;

Yogyakarta : Raja Grafindo Persada.

Mukhlis, 2011, Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Dalam Memutus dan

Menafsirkan UUD Setelah Amandemen Keempat Undang-

Undang Dasar 1945, Jurnal Syiar Hukum FH.Unisba

VOL.XIII.No 1, Universitas Malikussaleh Aceh.

Siti Awaliyah, 2011, Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945, Jurnal Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Th.24,Nomor2, Universitas Negeri Malang.

Yudi Widagdo Harimurti, Politik Hukum Pembentukan Lembaga Negara Yang

Tidak Diatur Dalam UUD 1945 Negara Republik Indonesia,

jurnal, Universitas Trunojoyo.