makalah litosfer
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga kami mampu
menyusun MAKALAH ini untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata pelajaran
“GEOGRAFI”.
Makalah ini kami susun berdasarkan kurikulum terbaru, engan ringkasan
materi yang menarik beserta kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti,
sehingga memungkinkan siswa untuk kreatif dan terpacu guna lebih
meningkatkan kemampuan daya fikir, senantiasa kritis, berfikir logis, dan efektif
dalam proses kegiatan belajar.
Kami mengharap makalah ini bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Sehingga mampu meningkatkan kecerdasan bagi
siswa.
Karena itu, demi perbaikan MAKALAH ini, segala saran, kritik, tegur dan
masukan yang membangun akan senantiasa kami terima dengan lapang hati.
Semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya, khususnya bagi siswa dan guru
pengajarnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I : LITOSFER......................................................................................... 3
A. Pengertian Litosfer....................................................................................... 3
B. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen.............................................. 5
C. Gempa Bumi................................................................................................ 5
D. Tenaga Eksogen........................................................................................... 6
E. Degradasi Lahan.......................................................................................... 8
F. Tenaga Pengubah Bentuk Permukaan Bumi................................................ 9
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................... 11
A. Bentangan Lahan Berdasarkan Ketinggian.................................................. 11
B. Degradasi Lahan dan Dampaknya Terhadap Kehidupan............................. 12
2
LITOSFER
A. Pengertian Litosfer
Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan
sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini
terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan
litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington,
batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon
oksida dan aluminium oksida.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan
lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun
dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470
km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km.
Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair
bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara
dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
3
Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua.
2. Batuan metamorf yaitu batuan yang berubah bentuknya akibat pengaruh
tekanan, temperatur dan waktubatuan sedimen yaitu batuan yang terjadi dari
hasil proses pengendapan Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat
padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di
bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang
merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut
pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang
paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini
menempati dasar samudra
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
(1) Batuan Beku
Ini dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar
berangsur-angsur menjadi dingin dan beku :
(a) Batuan beku dalam (plutonik)
Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses
pendinginannya sangat lambat.
Menghasilkan : batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar
(holokristalin).
(b) Batuan beku korok (porfirik)
4
Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap
diantara lapisan-lapisan litosfer.
(c) Batuan beku luar (episif)
Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan proses pembekuan
larva di permukaan bumi menjadi cepat.
Menghasilkan : lelehan batuan beku dengan kristal yang halus bahkan
ada yang tidak berkristal.
(2) Batuan Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar
akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan.
a. Batuan sedimen klitik pasir
b. Batuan sedimen kimiawi stalaktit dan stalakmit
c. Batuan sedimen organik lapisan humus dari hutan
(3) Batuan Malihan
Terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi sehingga
menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik
itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan.
Dengan adanya berbagai proses pembentukan jenis-jenis batuan di atas,
akan menghasilkan material-material yang bernilai ekonomis tinggi.
B. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat
membangun permukaan bumi. Terdiri dari tiga bagian :
Tektonisme
Vulkanisme
Gempa bumi
5
C. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi
karena adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan
bumi. Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
a. Gempa tektonis
Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu
gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa
patahan maupun pergerakan.
b. Gempa vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh adanya letusan
atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi.
c. Gempa runtuhan
Gempa runtuhan disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan,
intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak
yang jauh. Gempa runtuhan disebut juga dengan gempa terban.
D. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang mengubah muka bumi atau bentuk
relief yang berasal dari luar bumi. Pada dasarnya tenaga eksogen itu meliputi :
Pelapukan
Pengikisan
Pengangkutan sambil mengikis
Pengendapan
a. Pelapukan
Yang dimaksud dengan pelapukan adalah hancurnya batuan dari
gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil.
Pelapukan itu sendiri dibagi menjadi 3 macam yakni :
(a) Pelapukan mekanik
6
(b) Pelapukan kimiawi
(c) Pelapukan organik
(a) Pelapukan mekanik
Jenis pelapukan ini bisa disebabkan oleh beberapa macam keadaan,
yaitu :
- perubahan suhu
- isolasi
- pembekuan air dalam celah batu
- mineral
- pelapukan glasial
- pengupasan
(b) Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi terdiri dari pelapukan melalui reaksi kimia,
seperti : oksida, karbonasi, dehidrasi.
(c) Pelapukan organik
Pada pelapukan organik, peranan organisme sangatlah penting,
sekalipun seringkali tidak dapat dipisahkan dari jenis pelapukan yang
lain.
Contoh pelapukan organik ialah penghancuran batuan oleh bakteri,
organisme kecil di dalam tanah, cendawan dan lumut yang
melapukkan media tempat letaknya.
b. Pengikisan
Pengikisan ini terjadi karena media alam yang bergerak seperti
sungai, angin dan gletser. Pengikisan terjadi setelah media tersebut melalui
batuan atau tempat lain yang menjadi jalur gerak media tersebut.
c. Pengangkutan sambil mengikis
Pengangkatan material yang sudah lapuk dilaksanakan oleh :
- air mengalir
7
- angin
- gletser
- gravitasi
d. Pengendapan
Di tempat aliran air, gletser atau angin berhenti atau bertambah
lemah, barang angkutannya ditinggal. Lama-lama barang angkutan dari
gletser, aliran air atau angin tersebut akan membentuk suatu bentukan-
bentukan.
e. Bentuk muka bumi
Bentuk muka bumi dihasilkan dari proses-proses “endogen” yang
membentuk bentukan baru pada permukaan bumi. Kemudian bentuk itu
diteruskan oleh “tenaga eksogen” yang merusak bentukan baru tersebut.
Sehingga membentuk lipatan-lipatan maupun pahatan. Hasil dari tenaga
endogen dan eksogen itu ialah :
- pegunungan
- gunung
- daratan tinggi dan rendah
- penelplain dan delta
- pantai
Hasil dari tenaga endogen dan eksogen adalah :
Gunung
Pegunungan
Daratan tinggi dan rendah
Penel plain dan delta
Pantai
E. Degradasi Lahan
8
Degradasi lahan ialah hilangnya atau berkurangnya kegunaan atau
potensi lahan untuk mendukung kehidupan. Faktor utama degradasi lahan
ialah :
Bahan utama
Perubahan populasi manusia
Kondisi sosial ekonomi
Praktek pertanian yang tidak tepat
Aktivitas pertambangan yang tidak tepat
Dampak negatif dari degradasi lahan adalah menyusutnya sumber air
permukaan dan sumber air tanah baik dari segi kualitas dan kuantitas.
F. Tenaga Pengubah Bentuk Permukaan Bumi
Bentuk permukaan bumi yang kita saksikan tidak rata serta akan selalu
berubah meskipun secara perlahan dan dalam jangka waktu yang lama.
Perubahan bentuk permukaan bumi disebabkan oleh adanya tenaga alam yang
disebut tenaga geologi. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
proses perubahan bentuk permukaan bumi.
Tenaga geologi dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Tenaga endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat
membangun permukaan bumi. Tenaga endogen terdiri dari tenaga tektonis,
vulkanis dan gempa bumi.
a. Tenaga tektonis
Tenaga tektonis merupakan tenaga dari dalam bumi yang
menyebabkan terjadinya perubahan letak lapisan permukaan bumi
secara mendatar atau vertikal, baik yang mengakibatkan putusnya
hubungan batuan atau tidak.
Gerakan tektonis dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Tektonis epirogenesa
9
Tektonis epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang
disebabkan oleh tenaga yang lambat dari dalam dengan arah
vertikal. Epirogenesa ada dua macam, yaitu :
a. Epirogenesa positif adalah gerakan dengan arah ke bawah
menyebabkan daratan mengalami penurunan dan seolah-olah
permukaan laut menjadi naik.
b. Epirogenesa negatif adalah gerakan dengan arah keatas
menyebabkan naiknya permukaan daratan dan seolah-olah
permukaan laut menjadi turun.
2) Tektonis orogenesa
Tektonis orogenesa adalah pengerahan lempeng tektonis yang
sangat cepat meliputi wilayah yang sempit. Tektonik orogenesa
merupakan proses pembentukan gunung atau pegunungan akibat
adanya tabrakan lempeng benua. Contoh tektonik orogenesa adalah
deretan pegunungan mediterania yang memanjang dari
pegunungan atlas di Afrika sampai wilayah Indonesia.
b. Tenaga vulkanis
Vulkanis atau bersifat gunung api dapat diartikan sebagai suatu gejala
atau akibat adanya aktivitas magma di dalam litosfer hingga keluar
sampai ke permukaan bumi. Magma adalah bahan batuan pijar yang
dapat berupa benda cair, padat dan gas yang berada dalam kerak bumi.
Ilmu yang mempelajari gunung berapi adalah vulkanologi.
Terdapat 2 gerakan magma, yaitu :
1) Intrusi magma
Intrusi magma adalah proses penerobosan magma melalui retakan
dan celah pada lapisan batuan pembentuk litosfer. Proses intrusi
terjadi akibat tekanan gas-gas yang mengandung magma.
2) Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan
bumi
10
BAB II
PEMBAHASAN
A. BENTANGAN LAHAN BERDASARKAN KETINGGIAN
Kita mengetahui bahwa permukaan bumi selalu mengalami perubahan, baik
yang disebabkan oleh tenaga endogen maupun tenaga eksogen. Perubahan bentuk
permukaan bumi tersebut menyebabkan adanya daerah yang tinggi dan daerah
yang rendah. Berdasarkan tinggi rendahnya suatu wilayah, bentang lahan di
permukaan bumi dapat dibedakan atas dataran rendah, dataran tinggi, bukit,
lembah, gunung, dan pegununan.
1. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan bagian permukaan bumi dengan ketinggian 0 –
500 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah yang mempunyai relief
yang relatif datar dengan suhu udara 22 0C – 30 0C.
2. Dataran tinggi
Dataran tinggi merupakan bagian permukaan bumi dengan ketinggian antara
500 – 1.500 meter di atas permukaan laut yang mempunyai relief yang relatif
datar. Suhu udara di dataran tinggi 10 0C – 20 0C.
3. Bukit
Bukit merupakan bagian permukaan bumi berbentuk seperti kubah dengan
ketinggian antara 200 – 300 meter dari daerah sekitarnya.
4. Lembah
Lembah adalah bagian permukaan bumi berbentuk seperti cekungan yang
pada umumnya terletak diantara dua pegunungan atau gunung.
5. Gunung
Gunung merupakan bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau
kubah terdiri dari satu puncak dengan ketinggian lebih dari 600 meter dari
permukaan laut.
6. Pegunungan
11
Pegunungan adalah rangkaian gunung yang bersambung.
B. DEGRADASI LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Kerusakan lahan disebabkan oleh makin tingginya tekanan penduduk
terhadap penggunaan lahan. Di Indonesia perubahan penggunaan lahan telah
mencapai 25.000 hektar per tahun. 15.000 hektar diantaranya terjadi di Pulau
Jawa. Sedangkan di luar pulau Jawa telah terjadi pembukaan hutan seluas 900.000
hektar per tahun.
Degradasi lahan adalah menurunnya kualitas lahan sehingga berpengaruh
terhadap tingkat produktivitas lahan tersebut. Hal itu menyebabkan terbentuknya
kualitas lingkungan yang lebih rendah dengan dampak negatif yang makin
meningkat. Kondisi ini tentu akan sangat merugikan kehidupan saat ini. Apalagi
untuk generasi mendatang. Degradasi lahan menyebabkan berbagai dampak
negatif seperti menyusutnya sumber air permukaan dan sumber air tanah, baik
dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Dampak negatif dari terjadinya erosi pada lahan antara lain sebagai berikut :
1. Penurunan kesuburan tanah
Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas yang subur dan menyisakan
tanah pada lapisan bawah yang tidak subur.
2. Menurunnya produktivitas
Hilangnya kesuburan lahan akibat erosi sangat berpengaruh terhadap
produktivitas lahan. Hal ini akan terlihat jelas pada daerah-daerah yang
mengalami erosi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yani Ahmad, 2007. Litosfer. Bandung : Grafindo.
Hestiyanto Yusman. 2006. Geografi Kelas 1. Jakarta : Yudistira.
Sudibyakto, dkk. 2005. Geografi Kelas 1. Surabaya : Cempaka Putih.
13