makalah matfisda
TRANSCRIPT
![Page 1: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/1.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 1/18
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan para ilmuwan tentang atom bukan berdasarkan pengamatan
langsung terhadap atom per atom, sebab atom terlalu kecil untuk dapat diamati dan
diukur sacara langsung. Diameter atom dinyakini berkisar antara 30 sampai 150 pm.
Dengan alat pembesar apapun kita belum dapat melihat atom, tetapi gejala yang
ditimbulkan oleh atom itu dapat diukur seperti jejak atom, nyala, difraksi, dan lain-
lain. Teori-teori atom yang ada sekarang hanya merupakan model yang dibangun oleh
para ilmuwan sebagai kesimpulan dari hasil berbagai kajian teoritis dan gejala empiris
dengan berbagai pendekatan dan metode ilmiah. Itulah sebabnya terdapat beberapa
model atom yang telah dikembangkan dan dipublikasikan menurut tenemuan-
tenemuan yang secara sinergetis saling mendukung atau bahkan menolak usulan
model atom sebelumnya. Sampai saat ini, teori atom yang paling muktahir adalah
berdasarkan teori mekanika kuantum atau mekanika gelombang dengan berbagai
asumsi dan teorema.
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam
termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan.
Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang
berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan. Pengetahuan termodinamika
sederhana sangat bermanfaat untuk memutuskan apakah struktur suatu senyawa akan
stabil, kemungkinan kespontanan reaksi, perhitungan kalor reaksi, penentuan
mekanisme reaksi dan pemahaman elektrokimia.
Hukum pertama termodinamika merupakan pernyataan Hukum Kekekalan
Energi dan ketepatannya telah dibuktikan melalui banyak percobaan (seperti
percobaan Jimi Joule). Perlu diketahui bahwa hukum ini dirumuskan pada abad
kesembilan belas, setelah kalor dipahami sebagai energi yang berpindah akibat
adanya perbedaan suhu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah teori yang berkembang sejak dulu hingga sekarang?
2. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari masing-masing teori atom tersebut?
3. Bagaimana penerapan hukum termodinamika 1 dalam proses termodinamika?
![Page 2: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/2.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 2/18
2
C. Tujuan
1. Untuk memahami lebih jauh mengenai teori-teori atom dan hukum
termodinamika, khususnya hukum termodinamika 1.
2. Mengetahui perkembangan teori-teori atom
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan teori-teori atom yang ada
4. Mengetahui penerapan hukum termodinamika dalam proses termodinamika
![Page 3: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/3.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 3/18
3
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Tentang Atom
Konsep dasar tentang atom sebenarnya sudah lama dikenal orang. Konsep
tersebut antara lain berasal dari pemikiran orang Yunani kuno yang dipelopori oleh
Democritus yang hidup pada akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Sebelum Masehi.
Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian
yang sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Kata atom
berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”.
Disebutkan bahwa alasan ini berasal dari observasi di mana butiran pasir dapat
bersama-sama membentuk sebuah pantai. Dalam analoginya, pasir adalah atom, dan
pantai adalah senyawa. Analogi ini kemudian dapat dihubungkan dengan pengertian
Democritus terhadap atom yang tidak bisa dibagi lagi: walaupun sebuah pantai dapat
dibagi ke dalam butiran-butiran pasirnya, butiran pasir ini tidak dapat dibagi.
Democritus juga beralasan bahwa atom sepenuhnya padat, dan tidak memiliki struktur
internal. Dia juga berpikir harus ada ruang kosong antar atom untuk memberikan
ruang untuk pergerakannya (seperti pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas
benda padat). Sebagai tambahan, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk
menjelaskan perbedaan sifat dari material yang berbeda, atom dibedakan ke dalam
bentuk, massa dan ukurannya.
Dengan model atomnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua yang
kita lihat terdiri dari bagian/blok bangunan yang lebih kecil disebut atom. Namun
model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental, namun baru tahun
1800an bukti eksperimental muncul.
B. Teori-Teori Atom
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengembangkan konsep atom modern pertama.
Model Dalton menaruh perhatian utamanya pada sifat kimia atom, yaitu
bagaimana atom membentuk senyawa, daripada mencoba untuk menjelaskan sifat
fisika atom. Konsep utama dari model Dalton adalah sebagai berikut:
1) Sebuah elemen terdiri dari partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi
lagi disebut atom.
![Page 4: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/4.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 4/18
4
2) Semua atom dari elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang
membedakan mereka dengan atom elemen lain.
3) Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari
elemen lain.
4) Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu
sama lain dalam sebuah rasio tertentu.
5) Jumlah dan jenis atom tersebut adalah konstan dalam senyawa tertentu.
Poin pertama dari teori Dalton berhubungan dengan pengertian orang Yunani
tentang atom, yaitu sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain untuk
membentuk senyawa yang lebih besar. Dalton juga mampu untuk memahami
tentang adanya sifat elemen yang berbeda-beda dapat dijelaskan dengan bukti
adanya berbagai macam atom, yang masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Poin ke-3 dari model Dalton menunjukkan bahwa atom tidak dapat
diubah dengan cara kimia. Ini ditunjukkan dengan bagaimana garam dapat
diambil walaupun telah larut dalam air. Poin ke-4 dan ke-5 mendeskripsikan
bagaimana atom-atom dapat membentuk senyawa kimia. Konsep-konsep ini
secara tepat menjelaskan cara pembentukan senyawa, dan masih digunakan
hingga sekarang. Model Dalton, sebagai contoh, dapat menjelaskan bahwa airmerupakan senyawa yang berbeda (dengan sifat dan ciri yang berbeda) dari
hidrogen hidroksida karena memiliki 1 atom hidrogen lebih sedikit dalam tiap
senyawanya daripada yang dimiliki hidrogen hidroksida. Walaupun teori Dalton
cukup untuk menjelaskan keberadaan atom, namun struktur atom masih belum
dijelaskan dan alasan mengapa elemen yang berbeda memiliki sifat dan ciri yang
berbeda masih belum terjawab.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada
tolak peluru
![Page 5: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/5.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 5/18
5
2. Model Atom JJ. Thomson
Pada awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru yang
mengikutkan keberadaan partikel elektron dan proton. Karena eksperimen
menunjukkan proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron,
maka model Thomson menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar.
Di dalam partikel proton, Thomson memasukkan elektron yang menetralkan
adanya muatan positif dari proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu
bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang merata. Di dalam muatan
positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama dengan
muatan positif. Cara yang populer untuk menggambarkan model ini adalah
dengan menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di dalam kue puding proton,
sehingga model ini diberi nama model kue kismis (plumb-pudding model).
Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif electron
Walaupun model atom Thomson adalah yang pertama yang memasukkan
konsep adanya proton dan elektron yang bermuatan, model Thomson tidak
mampu melewati pengamatan pada eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai
catatan, proton yang digunakan dalam model Thomson ini bukanlah partikel
proton yang ditemukan di model yang lebih modern. Bahkan sesungguhnya dapat
dikatakan model Thomson tidak memiliki proton, namun sebuah sel bermuatan
positif.
Pengaruh model atom Dalton dapat dilihat dengan jelas pada model Thomson.
Dalton berspekulasi bahwa atom adalah benda padat, dan Thomson mendukung
gagasan ini dalam modelnya dengan mengelompokkan elektron dan proton
bersama-sama.
![Page 6: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/6.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 6/18
6
3. Model Atom Rutherford
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford melakukan percobaan pada kebenaran
model ini dengan melakukan yang sekarang dikenal sebagai eksperimen
hamburan Rutherford (Rutherford scattering experiment).
Rutherford menemukan partikel-α, sebuah partikel yang dipancarkan oleh
atom radioaktif, pada tahun 1909. Partikel ini memiliki muatan positif, dan
faktanya adalah kita sekarang tahu bahwa partikel-α seperti atom helium
dilepaskan dari elektronnya, memberikannya muatan 2+. Dalam eksperimen
hamburan ini, aliran partikel-α ini diarahkan ke lembaran emas. Lembaran emas
ini dipilih oleh Rutherford karena dapat dibuat sangat tipis--hanya setebal
beberapa atom emas. Saat partikel-α melintasi lembaran emas, Rutherford dapat
mengukur berapa banyak partikel-α yang akan dihamburkan oleh atom emas
dengan mengamati kilatan cahaya partikel-α menabrak layar scintilator. Di bawah
teori atom Thomson, Rutherfod berhipotesa partikel-α akan dibelokkan sedikit,
saat proton emas menolak partikel-α yang bermuatan positif tinggi.
Namun pada kenyataannya, eksperimen hamburan Rutherford menunjukkan
hasil yang jelas-jelas menolak hipotesis tersebut dan tentunya model atom
Thomson. Rutherfod menemukan sebagian besar partikel alfa mampu menembus
lembaran emas tanpa dibelokkan. Bersamaan dengan itu, Rutherford juga
menemukan partikel alfa yang dibelokkan sedikit, namun dengan sangat
mengejutkan, Rutherford juga menemukan beberapa partikel alfa yang dibelokkan
pada sudut yang sangat tajam kembali ke sumber radioaktif.
Untuk menjelaskan adanya sebagian besar partikel-α yang menembus
lembaran emas tanpa dibelokkan, Rutherford kemudian mengembangkan model
inti atom. Dalam model ini, Rutherford menempatkan sebuah proton yang besar
(seperti eksperimen dan model sebelumnya) di pusat atom. Rutherford berteori
bahwa di sekitar proton terdapat ruang besar yang kosong dari segala partikel
kecuali elektron yang jarang-jarang. Ruang terbuka yang besar ini memberikan
alasan adanya partikel alfa yang tidak terbelokkan. Partikel alfa yang dibelokkan
sedikit diperkirakan telah lewat cukup dekat dari proton sehingga dibelokkan oleh
gaya elektrostatik. Sedangkan beberapa partikel alfa yang dibelokkan kembali ke
sumber diperkirakan telah mengalami tumbukan dengan inti sehingga dipantulkan
kembali oleh gaya elektrostatik.
![Page 7: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/7.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 7/18
7
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan
beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas,
maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan
ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang
menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga
bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak. Model atom Rutherford dapat
digambarkan sebagai berikut:
Kelebihan teori ini adalah bisa membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari
inti atom dan elektron yang mengelilingi inti, dan kelemahan dari teori atom ini
adalah tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan
salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda
pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama
![Page 8: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/8.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 8/18
8
kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena
putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford
adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan
kulit.
4. Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913 Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom Bohr melalui
konsep elektron yang mengikuti orbit mengelilingi inti atom yang mengandung
proton dan neutron. Menurut Bohr, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu,
dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom.
Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnyatergantung oleh tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah
akan memiliki energi yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih
tinggi.Bohr menghubungkan elektron yang mengorbit dan pengamatan terhadap
spektrum gas melalui sebuah pemikiran bahwa sejumlah energi yang dikandung
dalam elektron dapat berubah, dan karena itu elektron dapat mengubah orbitnya
tergantung dari perubahan energinya. Dalam situasi pemakaian arus listrik
melewati gas bertekanan rendah, elektron menjadi de-eksitasi dan berpindah keorbit yang lebih rendah. Dalam perubahan ini, elektron kehilangan sejumlah
energi yang merupakan perbedaan tingkat energi kedua orbit. Energi yang
dipancarkan ini dapat dilihat dalam bentuk sebuah photon cahaya yang panjang
gelombangnya berdasar pada perbedaan tingkat energi kedua orbit.
Secara ringkas, Bohr mengemukakan:
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu,
tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau
tingkat energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran
energi. Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai
penyerapan energi.
4.
Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinyaelektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
![Page 9: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/9.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 9/18
9
Walaupun model atom Bohr cukup untuk memodelkan spektrum hidrogen,
model ini terbukti tidak cukup untuk memprediksikan spektrum elemen yang lebih
kompleks.
Model atom Bohr
5. Model Atom James Chadwick
Pada tahun 1932, model atom Rutherford dimodifikasi sedikit oleh adanya
penemuan neutron oleh James Chadwick. Chadwick menemukan bahwa
penembakan partikel-α terhadap berilium dapat menghasilkan neutron, partikel
tak bermuatan, namun dengan massa sedikit lebih besar dibandingkan massa
proton. Sehingga, model atom kontemporer adalah model dengan inti atom besaryang mengandung proton dan neutron dikelilingi oleh awan tipis elektron.
Adanya neutron juga menjelaskan mengapa massa atom lebih berat dari massa
total proton dan elektronnya.
Dengan pengertian dasar tentang bagian fundamental atom seperti elektron,
proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit
dan lengkap lagi dari atom yang cukup dapat menjelaskan sifat dan karakteristik
atom dan senyawa atom.
6. Model Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan
momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
![Page 10: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/10.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 10/18
10
ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti
atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern
atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat
pada gambar berikut ini.
Model atom mutakhir atau model atom
mekanika gelombang
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron.
Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat
energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub
kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya
sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama. Ciri khas model atom mekanika
gelombang:
Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya)
tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat
fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi
darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan
tertentu dalam suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan
kuantum tersebut)
![Page 11: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/11.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 11/18
11
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya
sesuatu yang pasti, tetapi boleh jadi merupakan peluang terbesar
ditemukannya electron
C. Hukum Termodinamika I
Energi dalam sistem merupakan jumlah seluruh energi kinetik molekul sistem,
ditambah jumlah seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara
molekul sistem. Kita berharap bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju
sistem (sistem menerima energi), energi dalam sistem akan bertambah. Sebaliknya,
jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi
dalam sistem akan berkurang.
Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa
perubahan energi dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem
menerima energi) – Kerja yang dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi).
Secara matematis, bisa ditulis seperti ini :
Keterangan :
delta U = Perubahan energi dalam
Q = Kalor
W = Kerja
Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem
yang hanya memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan).
Untuk sistem tertutup yang terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari
sistem, karenanya, perubahan energi dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk
sistem terbuka jika kita memperhitungkan perubahan energi dalam sistem akibat
![Page 12: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/12.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 12/18
12
adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem terbuka merupakan sistem
yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara sistem tersebut
dengan lingkungan). Hukum pertama termodinamika merupakan pernyataan Hukum
Kekekalan Energi dan ketepatannya telah dibuktikan melalui banyak percobaan
(seperti percobaan om Jimi Joule). Perlu diketahui bahwa hukum ini dirumuskan pada
abad kesembilan belas, setelah kalor dipahami sebagai energi yang berpindah akibat
adanya perbedaan suhu.
Energi dalam merupakan besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis
sistem. Besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis sistem (energi dalam) tidak
bisa diketahui secara langsung. Yang kita analisis dalam persamaan Hukum Pertama
Termodinamika hanya perubahan energi dalam saja. Perubahan energi dalam bisa
diketahui akibat adanya energi yang ditambahkan pada sistem dan energi yang
dilepaskan sistem dalam bentuk kalor dan kerja. Jika besaran yang menyatakan
keadaan mikroskopis sistem (energi dalam) tidak bisa diketahui secara langsung,
maka besaran yang menyatakan keadaan makroskopis bisa diketahui secara langsung.
Besaran yang menyatakan keadaan makroskopis adalah suhu (T), tekanan (p), volume
(V) dan massa (m) atau jumlah mol (n). Ingat ya, Kalor dan Kerja hanya terlibat
dalam proses perpindahan energi antara sistem dan lingkungan. Kalor dan Kerja
bukan merupakan besaran yang menyatakan keadaan sistem.
Penerapan Hukum Pertama Termodinamika Pada Beberapa Proses
Termodinamika
1) Proses Isotermal (suhu selalu konstan)
Dalam proses Isotermal, suhu sistem dijaga agar selalu konstan. Sistem yang
dianalisis secara teoritis adalah gas ideal. Suhu gas ideal berbanding lurus dengan
energi dalam gas ideal (U = 3/2 nRT). Karena T tidak berubah maka U juga tidak
berubah. Dengan demikian, jika diterapkan pada proses isotermal, persamaan
Hukum pertama termodinamika akan berubah bentuk seperti ini:
![Page 13: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/13.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 13/18
13
Dari hasil ini, kita bisa menyimpulkan bahwa pada proses isotermal (suhu
konstan), kalor (Q) yang ditambahkan pada sistem digunakan sistem untuk
melakukan kerja (W). Perubahan tekanan dan volume sistem pada proses
isotermal digambarkan melalui grafik di bawah :
Mula-mula volume sistem = V1 (volume kecil) dan tekanan sistem = P1
(tekanan besar). Agar suhu sistem selalu konstan maka setelah kalor ditambahkan
pada sistem, sistem memuai dan melakukan kerja terhadap lingkungan. Setelah
sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, volume sistem berubah menjadi V2
(volume sistem bertambah) dan tekanan sistem berubah menjadi P2 (tekanan
sistem berkurang). Bentuk grafik melengkung karena tekanan sistem tidak
berubah secara teratur selama proses. Besarnya kerja yang dilakukan sistem =
luasan yang diarsir.
2) Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik, tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistem atau
meninggalkan sistem (Q = 0). Proses adiabatik bisa terjadi pada sistem tertutup
yang terisolasi dengan baik. Untuk sistem tertutup yang terisolasi dengan baik,
biasanya tidak ada kalor yang dengan seenaknya mengalir ke dalam sistem atau
meninggalkan sistem. Proses adiabatik juga bisa terjadi pada sistem tertutup yang
tidak terisolasi. Untuk kasus ini, proses harus dilakukan dengan sangat cepat
sehingga kalor tidak sempat mengalir menuju sistem atau meninggalkan sistem.
Jika diterapkan pada proses adiabatik, persamaan Hukum pertama termodinamika
akan berubah bentuk seperti ini :
![Page 14: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/14.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 14/18
14
Apabila sistem ditekan dengan cepat (kerja dilakukan terhadap sistem), maka
kerja bernilai negatif. Karena W negatif, maka U bernilai positif (energi dalam
sistem bertambah). Sebaliknya jika sistem berekspansi atau memuai dengan cepat
(sistem melakukan kerja), maka W bernilai positif. Karena W positif, maka U
bernilai negatif (energi dalam sistem berkurang).
Energi dalam sistem (gas ideal) berbanding lurus dengan suhu (U = 3/2 nRT),
karenanya jika energi dalam sistem bertambah maka sistem juga bertambah.
Sebaliknya, jika energi dalam sistem berkurang maka suhu sistem berkurang.
Perubahan tekanan dan volume sistem pada proses adiabatik digambarkan melalui
grafik di bawah :
Kurva adiabatik pada grafik ini (kurva 1-2) lebih curam daripada kurva
isotermal (kurva 1-3). Perbedaan kecuraman ini menunjukkan bahwa untuk
kenaikan volume yang sama, tekanan sistem berkurang lebih banyak pada proses
adiabatik dibandingkan dengan proses isotermal. Tekanan sistem berkurang lebih
banyak pada proses adiabatik karena ketika terjadi pemuaian adiabatik, suhu
sistem juga berkurang. Suhu berbanding lurus dengan tekanan, karenanya apabila
suhu sistem berkurang, maka tekanan sistem juga berkurang. Sebaliknya pada
proses isotermal, suhu sistem selalu konstan. Dengan demikian pada proses
isotermal suhu tidak ikut mempengaruhi penurunan tekanan.
Salah satu contoh proses yang mendekati adiabatik terjadi pada mesin
pembakaran dalam, misalnya mesin diesel dan mesin motor yang pakai bensin.
Pada mesin diesel, udara dimasukan ke dalam silinder dan udara yang berada di
dalam silinder ditekan dengan cepat menggunakan piston (kerja dilakukan pada
![Page 15: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/15.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 15/18
15
udara). Proses penekanan adiabatik (pengurangan volume sistem) digambarkan
melalui kurva 2-1. Karena ditekan dengan cepat secara adiabatik maka suhu udara
naik dengan cepat. Pada saat yang sama, solar disemprotkan ke dalam silinder
lewat injektor dan campuran terpicu seketika (terjadi proses pembakaran)… Pada
mesin motor yang pakai bensin, campuran udara dan bensin dimasukkan ke dalam
silinder kemudian ditekan dengan cepat menggunakan piston. Karena ditekan
dengan cepat secara adiabatik maka suhunya naik dengan cepat. Pada saat yang
sama, busi memercikan bunga api sehingga terjadi proses pembakaran.
3) Proses Isokorik (volume selalu konstan)
Dalam proses Isokorik, volume sistem dijaga agar selalu konstan. Karenavolume sistem selalu konstan, maka sistem tidak bisa melakukan kerja pada
lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan tidak bisa melakukan kerja
pada sistem.
Jika diterapkan pada proses isokorik, persamaan Hukum pertama
termodinamika akan berubah bentuk seperti ini :
Dari hasil ini, kita bisa menyimpulkan bahwa pada proses isokorik (volume
konstan), kalor (Q) yang ditambahkan pada sistem digunakan untuk menaikkan
energi dalam sistem. Perubahan tekanan dan volume sistem pada proses isokorik
digambarkan melalui grafik di bawah :
Mula-mula tekanan sistem = p1 (tekanan kecil). Adanya tambahan kalor pada
sistem menyebabkan energi dalam sistem bertambah. Karena energi dalam sistembertambah maka suhu sistem (gas ideal) meningkat (U = 3/2 nRT ). Suhu
![Page 16: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/16.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 16/18
16
berbanding lurus dengan tekanan. Karenanya, jika suhu sistem meningkat, maka
tekanan sistem bertambah (p2). Karena volume sistem selalu konstan maka tidak
ada kerja yang dilakukan (tidak ada luasan yang diarsir).
4) Proses Isobarik (tekanan selalu konstan)
Dalam proses Isobarik, tekanan sistem dijaga agar selalu konstan. Karena yang
konstan adalah tekanan, maka perubahan energi dalam (delta U), kalor (Q) dan
kerja (W) pada proses isobarik tidak ada yang bernilai nol. Dengan demikian,
persamaan hukum pertama termodinamika tetap utuh seperti semula :
Perubahan tekanan dan volume gas pada proses isobarik digambarkan melalui
grafik di bawah :
Mula-mula volume sistem = V1 (volume kecil). Karena tekanan dijaga agar
selalu konstan maka setelah kalor ditambahkan pada sistem, sistem memuai dan
melakukan kerja terhadap lingkungan. Setelah melakukan kerja terhadap
lingkungan, volume sistem berubah menjadi V2 (volume sistem bertambah).
Besarnya kerja (W) yang dilakukan sistem = luasan yang diarsir.
![Page 17: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/17.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 17/18
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan yang telah dijabarkan di atas, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, antara lain:
1. Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat
dibagi”.
2. Teori-teori atom yang berkembang sejak dulu terus mengalami perkembangan
hingga sampai pada pengertian atom yang kita kenal sekarang.
3. Teori-teori atom yang terkenal antara lain:
Teori atom John Dalton
Teori atom JJ. Thomson
Teori atom Rutherford
Teori atom niels Bohr
Teori atom James Chadwick
Teori atom Modern
4. Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam
termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan.
5. Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum
universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas
sebagai suatu bentuk perpindahan energi.
6. Penerapan Hukum Pertama Termodinamika pada beberapa proses termodinamika,
antara lain:
Proses Isotermal
Proses Adiabatik
Proses Isokorik
Proses Isobarik
![Page 18: makalah matfisda](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022020810/5572003a49795991699f0a90/html5/thumbnails/18.jpg)
5/16/2018 makalah matfisda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-matfisda 18/18
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org
http://www.google.com
http://www.wikipedia.org
Purba, Michael,2007, Kimia untuk SMA Kelas X. Erlangga, Semarang