makalah metpen kelompok iv
DESCRIPTION
metedologi penelitianTRANSCRIPT
Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner ( Menentukan Tujuan Penelitian )
MAKALAH
Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Blok Metodologi Penelitian
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Disusun oleh :
Kelompok IV
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
1
2015
2
Anggota Kelompok IV:
1. Karina Saraswati Ichwani (131610101006)
2. Alfin Tiara Shafira (131610101007)
3. Ni Putu Yogi Wiranggi (131610101008)
4. Yas’a Nuuruha (131610101009)
5. Eni Ilmiatin Husniah (131610101010)
6. Tita Sistyaningrum (131610101011)
7. Dewi Muflikhah (131610101012)
8. Afifannisa Dienda Rifani (131610101013)
9. Farah Adibah (131610101014)
10. Richa Arum Widya Sakti (131610101015)
11. Faiqatin Cahya Ramadhani (131610101016)
12. Fitriana Wadianur (131610101017)
13. Jerry Daniel (131610101018)
3
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah “Langkah / Tahap Pembuatan
Kuesioner ( Menentukan Tujuan Penelitian)” dengan baik serta tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas blok metodologi
penelitian dengan didukung oleh referensi-referensi yang bisa
dipertanggungjawabkan. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang lebih jelas tentang tujuan penelitian
Penulis menyusun makalah ini melalui berbagai tahap baik dari pencarian
bahan, pembahasan, dan lain-lain. Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa
adanya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak yang terlibat.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.Tiada gading yang tak retak,apabila ada yang kurang sempurna
dalam laporan ini,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca guna
perbaikan lebih lanjut pada masa yang akan datang.
Jember, 4 November 2015
Penulis
5
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………...1
Kata Pengantar………………………………………………….………………..3
Daftar Isi………………………………………………………………………….4
BAB I. Pendahuluan……………………………………………………………..5
BAB II. Pembahasan……………………………………………………………..7
2.1 Pengertian Kuesioner………………………………………………….7
2.2 Tujuan Kuesioner……………………………………………………...8
2.3 Macam-macam Kuesioner…………………………………………….8
3.4 Langkah Pembuatan Kuesioner………………………………………10
BAB III. Penutupan…………………………………………………………….18
3.1 Simpulan…………………………………….……………………….18
3.2 Saran …………………………………………...…………………….18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...19
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata Penelitian seringkali mudah diucapkan, namun faktanya harus
memiliki pedoman yang tepat untuk melaksanakannya. Penelitian merupakan
suatu proses yang harus dirancang secara teliti, prosedural, dan rasional. Tujuan
dilakukan Penelitian anadal Menemukan Pengetahuan, Mengembangkan
Pengetahuan, dan Menguji Kebenaran suatu Pengetahuan (Sutrisno Hadi, 2001).
Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan pemecahan masalah.
Kajian penelitian sangatlah luas, salah satunya adalah penelitian pendidikan.
Penelitian pendidikan adalah inkuiri yang ilmiah dan teratur menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam memecahkan masalah-masalah
pendidikan (Millan, 2001, halaman 4). Dengan demikian, dalam penelitian
pendidikan dua pendekatan tersebut sering digunakan, tergantung pilihan mana
yang akan kita lakukan, apakah pendekatan kualitatif atau kuantitatif.
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif harus dilakukan pada situasi yang
bersifat natural setting (kondisi ilmiah), sumber data primer, dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan
observation), wawancara mendalam (depth interviewe), serta dokumentasi
(Sugiyono, 2009, halaman 63). Ada beberapa teknik pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif, antara lain; observasi, wawancara (interviewe), dokumentasi,
dan triangulasi. Pada penelitian kuantitatif, pengumpulan data dapat dilakukan
menggunakan kuesioner. Pembahasan pada makalah ini akan dibatasi pada topik
dalam penelitian kuantitatif, yaitu topik “Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner
(Menentukan Tujuan Penelitian)”.
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis memperlajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh
7
oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dalam pembuatan
kuesioner yang baik, dilakukan langkah – langkah pembuatan kuesioner. Langkah
yang pertama adalah menentukan tujuan penelitian.
Menentukan tujuan Penelitian, dilakukan untuk menetapkan informasi
yang ingin diketahui. Dalam menentukan tujuan penelitian, sebelumnya harus
memiliki pemahaman yang baik tentang suatu isu yang ingin diketahui agar
pertanyaan – pertanyaan dalam kuesioner dapat tersusun dengan baik.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dijawab dan dibahas
dalam tulisan ini adalah
1. Apa Macam – macam Kuesioner ?
2. Bagaimana Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui
1. Macam – macam Kuesioner
2. Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kuesioner
Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia
ketahui. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2008). Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah jenis
kuesioner atau kuesioner langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal
memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing
menurut waktu senggang responden.
Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu
menjawab.
Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.
9
Kekurangan kuesioner adalah sebagai berikut:
Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan
yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali
padanya.
Seringkali sukar dicari validitasnya
Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan
jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya
sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat
pos menurut penelitian
Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada
yang terlalu lama sehingga terlambat
2.2 Tujuan Kuesioner
Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian
yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap
responden. Yang menjadi dasar pembatasan menentukan variabel-variabel
tersebut adalah harus dapat dimengerti dan dirasakan manfaatnya. Kuesioner
dapat berfungsi sebagai alat dan sekaligus teknik pengumpulan data yang berisi
sederet pertanyaan dalam wujud konkrit.
2.3 Macam- macam Kuesioner
1. Kuesioner Terstruktur Yang Terbuka
Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang
diterapkan pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka
dimana pertanyaan- pertanyaan diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan
yang sama kepada semua responden ketika mengumpulkan data. Contoh:
Apakah anda merasa bahwa Negara kita membutuhkan lebih banyak atau
lebih sedikit tenaga medis di daerah terpencil?
10
a. Membutuhkan lebih banyak
b. Membutuhkan lebih sedikit
c. Tidak lebih maupun kurang
d. Tidak memberikan pendapat
Pertanyaan diatas merupakan contoh baik tentang pertanyaan terstruktur
yang terbuka, karena: pertama, tujuannya jelas, pertanyaan diatas berusaha
untuk menentukan sikap subjek terhadap kebutuhan tenaga medis di daerah
terpencil secara langsung. Kedua, pertanyaan diatas menggunakan format
yang sangat terstruktur, para responden dibatasi untuk memilih salah satu
diantara empat jawaban.
2. Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Terbuka
Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas
tetapi respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka.
Perhatikan pertanyaan berikut: “Bagaimana pendapat anda mengenai
kebutuhan tenaga medis di daerah terpencil?” Pertanyaan diatas mempunyai
tujuan yang jelas. Selanjutnya pewawancara mencoba untuk membuat subjek
berbicara dengan bebas mengenai sikapnya terhadap kesehatan. Hal ini
merupakan pertanyaan dengan tujuan terbuka, dan seringkali berakhir dengan
jawaban yang sangat tidak terstruktur.
3. Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Tersamar
Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset
motivasi. Peneliti telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden
untuk membahas perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik
yang terlepas dari masalah kepedulian dan keinginan untuk membuka diri.
Teknik tersebut dikenal dengan metode proyektif. Kekuatan utama dari
metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama riset dengan
menggunakan stimulus yang disamarkan. Metode proyektif merupakan cara
yang digunakan untuk menggambarkan kuesioner yang mengandung stimulus
yang memaksa para subjek untuk menggunakan emosi, kebutuhan, motivasi,
sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam memberikan suatu
11
jawaban atau respon. Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi
kata, kelengkapan kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita.
4. Kuesioner Terstruktur Yang Tersamar
Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang
digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara
untuk menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan
motif dan sikap dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta
tabulasi jawaban. Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa
pengetahuan, persepsi, dan ingatan individu akan suatu subjek disesuaikan
oleh sikapnya terhadap subjek tersebut. Jadi untuk mendapatkan informasi
mengenai sikap seseorang apabila pertanyaan langsung akan menghasilkan
jawaban yang bias, teori ini menyarankan agar kita hanya menanyakan hal-hal
yang mereka ketahui, bukan apa pendapat mereka. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan yang lebih banyak mungkin mencerminkan kekuatan dan
arah dari suatu sikap
2.4 Langkah Pembuatan Kuesioner
Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam menyusun kuesioner
penelitian. Cara penyusunan kuesioner dapat mengikuti beberapa saran berikut:
a. Kesesuaian antara isi dan tujuan yang ingin dicapai kuesioner.
b. Jumlah indikator atau dimensi cukup untuk mengukur variabel.
c. Skala pada kuesioner. Penggunaan skala pengukuran yang tepat,
dalam hal datanya nominal, ordinal, interval dan ratio lebih
disarankan menggunakan pertanyaan tertutup. Skala dapat
berjumlah genap atau ganjil. Untuk penelitian di Indonesia
disarankan menggunakan skala Likert genap misalnya dengan 4
tingkat (berarti skala genap) yaitu: 1 (sangat setuju), 2 (setuju), 3
(kurang setuju) dan 4 (tidak setuju). Sebab terdapat kecenderungan
bahwa individu di Indonesia cenderung bersikap netral, apabila
demikian responden lebih mempunyai sikap kepada setuju atau
tidak setuju. Namun apabila menggunakan skala Likert ganjil,
misalnya lima tingkat skala Likert maka individu di Indonesia
12
dikhawatirkan akan cenderung memilih tiga (yang mencerminkan
sikap netral). Lima tingkatan skala Likert tersebut adalah: 1 (sangat
setuju), 2 (setuju), 3 (netral), 4 (kurang setuju) dan 5 (tidak setuju).
d. Jumlah pertanyaan memadai, tidak terlalu banyak. Jumlah
pertanyaan yang terlalu banyak menimbulkan responden bosan,
namun apabila terlalu sedikit dikhawatirkan kurang mencerminkan
opini responden. Jogianto (2005) menyarankan waktu untuk
menyelesaikan kuesioner tidak melebihi 10 menit.
e. Jenis dan bentuk kuesioner: tertutup dan terbuka, disesuaikan
dengan karakteristik sampelnya. Cooper dan Emory (1995)
menyatakan terdapat lima faktor yang yang mempengaruhinnya,
yaitu: pertama, dari sisi tujuannya antara sekedar klarifikasi atau
menggali informasi. Kedua, tingkat informasi responden (degree of
knowledge) terkait topik penelitian. Ketiga, derajad pemikiran
responden terkait dengan derajad intensitas ekspresi responden.
Keempat, kemudahan komunikasi dan motivasi responden.
Kelima, derajad pemahaman peneliti sehingga semakin kurang
paham semakin diperlukan pertanyaan terbuka.
f. Bahasa yang dipakai disesuaikan dengan kemampuan berbahasa
responden. Kondisi responden terkait dengan: tingkat pendidikan,
budaya, kerangka referensi. Kalau responden kurang memahami
kuesioner, selayaknya (apabila memungkinkan) peneliti bisa
membagikannya secara langsung kepada responden. Bila demikian
peneliti dapat memberikan penjelasan langsung apabila terjadi
ketidakpahaman responden.
g. Untuk melihat keseriusan responden perlu dinyatakan dalam
pertanyaan (pernyataan) yang positif maupun negatif sehingga
informasi bias dapat diminimalisir. Misalnya: pertanyaan adalah:
“saya sangat menikmati perawatan gigi pada bulan kesehatan gigi
nasional ”. Misalnya pada pernyataan berikutnya (dibuat lagi):
13
“saya merasa jenuh perawatan gigi pada bulan kesehatan gigi
nasional”.
h. Pernyataan bukan hal yang sudah lama, masa lalu cenderung bias
dan sudah dilupakan.
i. Pernyataan tidak bersifat mengarahkan, tidak bersifat menggiring..
j. Jumlah dan urutan pertanyaan memberikan semangat responden
untuk menyelesesaikannya sampai tuntas
2.4.1 Menentukan Tujuan Penelitian
Hal ini digunakan untuk mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui
proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian
adalah suatu indikasi kerah mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai
melalui penelitian itu. Tujuan penelitian juga memuat uraian yang menyebutkan
secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang
dilakukan. Maksud-maksud yang terkandung di dalam kegiatan tersebut baik
maksud utama maupun tambahan, harus dikemukakan dengan jelas. Tujuan
penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (measurable). Misal :
1. Memperoleh informasi (data) tentang tingkat karies di kecamatan “X” selama
kehamilan.
2. Memperoleh informasi tentang hubungan antara frekuensi pemeriksaan
KESGILUT dengan tingkat karies
Tujuanpenelitiandapatdibagimenjadi :
a) Tujuan umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin
dicapai melalui penelitian.
b) Tujuan khusus
14
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum,
sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai,
maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional dalam
tujuan khusus adalah: mengukur, mengidentifikasi, menganalisa,
membandingkan, menilai, mengetahui, dll.
Langkah menetapkan tujuan :
1. Pastikan bahwa memiliki pemahaman yang baik tentang sesuatu isu dan
apa yang ingin diketahui. Susunlah pertanyaan sedemikian rupa, jangan
sampai mengulang pertanyaan.
2. Buatlah daftar pertanyaan riset, rview pertanyaan secara periodik ketika
menyusun kuesioner.
3. Gunakan tabel contoh atau clummy ketika akan melakukan analisis data
guna menentukan pertanyaan yang akan dicantumkan dalam kuesioner.
4. Lakukan pencarian atas pertanyaan mengenai isu – isu yang ada
5. Revisilah pertanyaan tentang isu – isu yang ada, dan susunlah pertanyaan
baru mengenai isu yang akan dibahas dalam riset.
2.4.2 Menentukan Jenis Pertanyaan
Wawancara pada dasarnya adalah suatu dialog yang memungkinkan suatu
pihak pewawancara membimbing arah percakapan melalui serangkaian
pertanyaan. Adapun macam-macam pertanyaan, yaitu pertanyaan terbuka,
pertanyaan tertutup, pertanyaan primer, pertanyaan menyelidik, pertanyaan
menggiring, pertanyaan netral, pertanyaan membebani, pertanyaan yang
mencurigakan dan cara mengatasinya. Pada umumnya dalam wawancara
menggunakan pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka
tidak membatasi panjangnya jawaban responden, sering digunakan dalam bagian
awal wawancara untuk membuat responden santai dan menyampaikan informasi
pribadi, respon dapat berupa dua kata atau dua paragraf, contohnya : bagaimana
awal mula terjadinya penyakit anda?. Pertanyaan tertutup biasanya membutuhkan
jawaban yang lebih pendek dan lebih langsung, bersifat lebih spesifik, dapat
membatasi responden lebih jauh dengan memintanya menjawab dengan dua
15
pilihan jawaban seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju,
contoh : berapa kali anda melakukan kontrol?
2.4.3Cara Menyusun Pertanyaan
Dalam menyusun pertanyaan. jenis pertanyaan dapat disusun terstruktur
dan tidak struktur. Pertanyaan terstruktur merupakan jenis pertanyaan yang sudah
tersusun dalam suatu format sehingga memudahkan responden untuk
menjawabnya. Jenis pertanyaan tersebut dapat berupa pilihan berganda, atau
hanya dua pilihan (pertanyaan dikotomi – ya atau tidak), atau pertanyaan
berjenjang (a scale question). Sedangkan, jenis pertanyaan tidak terstruktur
merupakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden menjawab dengan
kata-kata sendiri.
Pada tahap ini diasumsikan bahwa kita sudah menentukan jenis data,
merumuskan tujuan, dan menentukan kelompok respondennya. Pertanyaan
dimulai dengan pertanyaan demografi responden. Data ini digunakan untuk
mengkorelasikan antar kelompok untuk melihat kekonsistenan jawaban. Dalam
pertanyaan demografi jangan tanyakan pertanyaan yang bersifat rahasia pribadi
yang tidak ada kaitannya dengan penelitian. Seperti misalnya besarnya gaji,
padahal yang kita teliti kemampuan menggunakan sistem. Jika perlu bertanya
pertanyaan pribadi, maka susunlah kata-kata sehingga tidak menyinggung
perasaan responden, sehingga memberikan jawaban yang tidak benar.
2.4.4Cara Pembuatan Pertanyaan yang Terstruktur dalam Kuesioner
Kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan formal untuk memperoleh
informasi dari responden. Dalam pembuatan kuesioner terdapat tiga tujuan.
Pertama, untuk menerjemahkan kebutuhan informasi peneliti ke dalam satu set
pertanyaan spesifik bahwa responden bersedia dan mampu menjawab. Kedua,
kuesioner yang ditulis mampu untuk memotivasi responden untuk terlibat dan
bekerja sama. Ketiga, kuesioner yang dibuat harus dapat meminimalkan
kesalahan jawaban. Terdapat sepuluh langkah sebagai berikut :
16
1. Langkah pertama didalam menuyusun kuisioner adalah menentukan
informasi yang dibutuhkan. Setiap informasi yang diperoleh harus dapat
menjawab masalah penelitian sehingga dengan demikian, kuesioner yang
diajukan kepada responden akan lebih fokus.
2. Menentukan jenis metode kuesioner yang akan digunakan. Menurut
Zikmund dan Babin membagi metode kuesioner menjadi lima jenis, yaitu
kuesioner melalui e-mail, kuesioner melalui faks, kuesioner melalui surat,
kuesioner personal dan kuesioner gabungan
3. Menentukan jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.
Hindari pertanyaan yang mengandung dua pengertian yang berbeda atau
pertanyaan dua makna (double-barreled question). Responden akan sulit
menjawab pertanyaan ini.
4. Membuat pertanyaan yang membuat responden mampu atau ingin
menjawab. Beberapa pertanyaan yang tidak dapat dijawab, sebaiknya
peneliti bersedia membantu responden dengan menjelaskan maksud
pertanyaan tersebut.
5. Menyusun struktur pertanyaan. Jenis pertanyaan dapat disusun terstruktur
dan tidak struktur. Pertanyaan terstruktur merupakan jenis pertanyaan
yang sudah tersusun dalam suatu format sehingga memudahkan responden
untuk menjawabnya. Jenis pertanyaan tersebut dapat berupa pilihan
berganda, atau hanya dua pilihan (pertanyaan dikotomi – ya atau tidak),
atau pertanyaan berjenjang (a scale question). Sedangkan, jenis pertanyaan
tidak terstruktur merupakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan
responden menjawab dengan kata-kata sendiri.
6. Menentukan kata-kata didalam kuesioner yang mudah dipahami oleh
responden. Tujuannya adalah untuk menghindari salah persepsi yang
menimbulkan jawaban yang bias sehingga jawaban tersebut dapat
mengarah kepada jawaban yang salah. (Malhotra, 2012: 343).
7. Menyusun urutan pertanyaan. Dalam menyusun pertanyaan kuesioner,
menurut urutan pertanyaan tersebut, peneliti mempertimbangkan beberapa
hal seperti pertanyaan terbuka, jenis informasi yang diperlukan, tingkat
17
kesulitan pertanyaan, dan pengaruh pertanyaan lanjutan. Pertanyaan
tersebut disusun menurut urutan yang logis dan sesuai dengan topik
penelitian tentang produk perawatan tubuh .
8. Mengidentifikasi format dan rancangan kuesioner. Karakteristik kuesioner
seperti halnya format, spasi, dan posisi kalimat, memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap jawaban-jawaban yang diperoleh dari responden.
Sehingga jelas bahwa format dan rancangan kuesioner harus tersusun rapi
dan mudah dalam pengisian kuesioner.
9. Penyusunan ulang format kuesioner. Format kuesioner harus dibuat
ringkas dan jelas. Tetapi, penyusunan ulang ini tidak membuat kalimat
dalam kuesioner menjadi kalimat yang tidak utuh, sehingga cenderung
menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu,
pertanyaan dalam kuesioner harus diusahakan untuk dimasukkan dalam
satu lembar saja, hal ini untuk menghindari asumsi responden bahwa
pertanyaan yang diberikan banyak.
10. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, uji coba kuesioner.
dilakukan pada sekelompok responden tertentu yang sama dengan
responden yang akan diteliti baik dengan latar belakang usia, jenis
kelamin, frekuensi pembelian.
2.4.5Cara Mengurutkan Pertanyaan
Pengurutan pertanyaan kuesioner dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama
berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden. Bagian kedua berisi
pertannyaan menegenai tujuan dari penelitian. Bentuk pertanyaan dapat berupa
terbuka dan tertutup. Pada pertanyaan tertutup resonden menentukan pilihan
jawaban berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh peneliti. Pertanyaan
diurutkan dari pertanyaan yang umum ke pertanyaan khusus.
2.4.6 Uji Coba Kuesioner
18
Uji Validitas Kuesioner Penelitian: adalah prosedur untuk memastikan
apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian
valid atau tidak
Kuesioner yang valid berarti kuesioner yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data itu valid. Valid berarti kuesioner tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Cara Menguji Kuesioner
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur
2. Melakukan uji coba kuesioner tersebut pada sejumlah responden,
disarankan jumlah responden untuk uji coba minimal 30 responden
(mendekati kurve normal)
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
4. Menghitung korelasi antara masing-masing item dalam kuesioner dengan
skor total, dengan menggunakan teknik korelasi product moment
2.4.7Menganalisis data Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan. Kuisioner yang baik
seyogianya telah melewati dua jenis tes, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
Kedua jenis uji ini telah disedikan dalam menu analisis SPSS.
Pengertian Validitas dan Reliabelitas
Validitas adalah kemampuan suatu instrumen/item untuk mengukur sesuatu
dengan benar.
Reliabelitas adalah kemampuan suatu instrumen untuk konsisten mengukur
sesuatu beberapa kali dengan benar
Memilih Metode Analisis
Sifat Data :
19
- Skala Nominal & Ordinal : Statistik Non Parametrik.
- Skala Interval & Ratio : Statistik Parametrik
Jumlah Variabel :
- Satu : Analisis Univariat
- Dua : Analisis Bivariat
- > Dua : Analisis Multivariat
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Simpulan
a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab.
b Tujuan penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap
kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden
c. Macam-macam kuesioner terdiri dari kuesioner terstruktur yang terbuka,
kuesioner tidak terstruktur yang terbuka, kuesioner tidak terstruktur Yang
tersamar, dan kuesioner terstruktur yang tersamar
d. Langkah pembuatan kuesioner terlebih dahulu menentukan tujuan penelitian
lalu disusun pertanyaan yang aka diajukan.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun. Kami dengan senang hati apabila
pembaca mempunyai saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah
ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kasnodiharjo. 1993. Langkah-langkah menyusun kuesioner, Libangkes
(online)
Naseh, Syahrudji.dkk. 1992. Membuat Kuesioner dengan Baik dan Benar
(online)
Pujihastuti, Isti.2010.Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian.:Jurnal
Agribisnis dan Pengembangan Wilayah (online)
21