makalah mikroteknik
DESCRIPTION
DocumentTRANSCRIPT
MAKALAH MIKROTEKNIK
TEKNIK PENGAMATAN DAN PEMBACAAN PREPARAT,
MIKROMETRI, JENIS DAM FUNGSI MIKROSKOP
Disusun oleh:
NAMA : ALVIONITA ARUM PUSPAWATI
NIM : K4312004
KELAS : A
Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mikroteknik merupakan teknik pembuatan preparat awetan dengan obyek yang
berukuran mikroskopis. Dalam mikroteknik tidak hanya dipelajari mengenai cara pembuatan
berbagai bentuk preparat tumbuhan dan hewan, namun juga dipelajari mengenai cara
mengamati preparat yang baik dan benar menggunakan alat bantu mikroskop. Mikroskop
berfungsi sebagai alat untuk melihat benda-benda mikroskopis sehingga dapat diamati
dengan jelas. Dalam pengamatan preparat juga diperlukan kemampuan dan ketelitian yang
tinggi seperti dalam pembuatan preparat awetan tumbuhan dan hewan.
Sehingga dalam makalah ini membahas mengenai teknik pengamatan dan pembacaan
mikroskop, mikrometri dan jenis serta fungsi mikroskop.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah teknik pengamatan dan pembacaan preparat yang baik dan benar?
2. Apakah yang dimaksud dengan mikrometri?
3. Apa sajakah jenis-jenis mikroskop dan fungsinya?
C. Tujuan
1. Mengetahui teknik pengamatan dan pembacaan preparat yang baik dan benar?
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan mikrometri
3. Mengetahui jenis-jenis mikroskop dan dan fungsinya
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEKNIK PENGAMATAN DAN PEMBACAAN PREPARAT
Preparat adalah objek yang diamati dengan mikroskop.preparat dapat berupa preparat
kering atau basah yang berupa sayatan atau tanpa sayatan. Preparat awetan/kering
merupakan objek yang sudah diawet kan. Preparat awetan ini dapat digunakan berkali-kali.
Sedangkan preparat segar/basah adalah preparat yang dibuat secara langsung tanpa
pengawetan. Preparat basah berupa objek hidup yang akan diamati dan biasanya hanya untuk
satu kali pengamatan.
Pengamatan preparat dilakukan menggunakan mikroskop. Mikroskop berfungsi
sebagai alat untuk melihat benda-benda terkecil. Sehingga dengan keberadaan dan bantuan
alat inikita dapat mengamati objek dan gerakan sangat halus dan tidak dapat diamati dengan
mata telanjang (Mithel, 2000). Komponen mikroskop adalah sebagai berikut:
a. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat
lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
b. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau
direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah
mikroskop.
c. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk
memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup
terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan
diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi
dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah
(kaki).
d. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
e. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris.
Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana
hanya ada diafragma tanpa kondensor.
f. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek
diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat
lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat
dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat
dapat dinaik-turunkan.
g. Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X, 10X, dan 15
X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut
terdapat lensa objektif.
h. Lensa obyektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan
struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa
obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai
dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan mempunyai
nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang
akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
i. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
j. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan
lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung
lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa
onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk
menaikturunkan meja preparat.
Teknik pengamatan dan pembacaan preparat menggunakan mikroskop:
1. Meletakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar pengamatan yang akan
dilakukan lebih mudah
2. Memastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, mengatur pencahayaan dan
peralatan yang telah siap dipakai, kemudian melakukan pengaturan pencahayaan.
3. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila cahaya
yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi sumber cahaya
berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan
lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat
menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu,
mengarahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber cahaya
dari sinar matahari, bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber
cahaya matahari, misalnya dekat pintu atau jendela.
4. Mengatur diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang
meja objek. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung,
karena cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu penglihatan. Pencahayaan
sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang
terangnya merata. Inilah yang disebut dengan bidang pandang. Apabila bidang
pandang sudah tampak namun belum jelas, cobalah putar atau ubah perbesaran lensa
objektif dengan cara memutar revolver.
5. Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek melalui mikroskop
gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu, kemudian melakukan
langkah langkah berikut:
Meletakkan kaca benda beserta objek yang akan diamati pada meja objek.
Mengatur posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada
bidang pandang.
Menjepit kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
Sambil melihat dari samping, menurunkan lensa objektif secara perlahan
dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat
yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun
bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa
objektif membentur kaca objek. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif
tergores).
Memperhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk
menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas.
Apabila bayangan belum terlihat, mengulangi langkah sebelumnya
Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, menaik
turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih
jelas).
Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa
objektif dengan cara memutar revolver.
B. MIKROMETRI
Mikrometri adalah pengukuran benda-benda mikroskopis yang telah diamati dengan
menggunakan mikroskop. Alat yang digunakan untuk mengetahui ukuran benda-benda
mikroskopis tersebut disebut mikrometer panggung atau mikrometer objektif dan mikrometer
okuler yang keduanya terbuat dari kaca berskala
Pengukuran melalui mikrometer meliputi mengukur ukuran sel, maupun diameter
bidang pandang lensa obyektif. Manfaat ataupun relevansi dari mikrometri yaitu dapat
diketahui jumlah sel pada setiap luas atau bidang pandang dapat digunakan untuk mengetahui
konsentrasi sel dalam suatu sampel. Penggunaan mikrometer dapat membantu pengukuran
struktur dalam dari suatu sediaan tertentu.
Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan mikrometer
objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis
skala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan
untuk menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan
mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif. Mikrometer objektif memiliki skala
yang telah diketahui, menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran skala mikrometer okuler.
1 skala mikrometer objektif = 0,01 mm / 10 µm. (Moebadi, 2000)
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengukuran melalui
mikrometer untuk menentukan ukuran sel suatu preprat tertentu:
I. Persiapan
Menyediakan mikroskop dan memberi okuler mikrometer pada okulernya, serta
menyediakan obyek mikrometer dan preparat yang akan diukur.
II. Mencari Nilai Skala Okuler Mikrometer
1. Mendekatkan atau menempelkan mata di atas lensa okuler, dan melihat apakah
bayangan skala-skala okuler mikrometer sudah jelas.
2. Menempatkan obyek mikrometer di bawah obyektif. Mencari bayangan yang jelas
dari skala-skala obyek mikrometer tersebut, bersama-sama dengan skala okuler
mikrometer tersebut.
3. Membuat kedua bayangan skala tersebut sejajar dengan memutar okuler dalam
tabungnya. Meletakan titik nol kedua skala tersebut sama tinggi dengan
menggerakkan obyek mikrometer.
4. Mencari bayangan garis skala kedua mikrometer tersebut yang berimpit (sama tinggi).
Menghitung masing-masing bagian skala pada masing-masing mikrometer.
Menghitung dari titk nol sampai garis skala yang berimpit tadi.
5. Jarak sesungguhnya antara 2 garis skala obyek mikrometer diketahui (tertulis pada
obyek mikrometer), jadi nilai skala okuler mikrometer dapat diketahui.
III. Mengukur panjang / lebar atau bagian Sel
1. Mengambil obyek mikrometer, dan menggantinya dengan preparat. Mencari
bayangan preparat, kombinasi obyektif, okuler serta panjang tubus sama dengan
waktu mencari nilai skala okuler mikrometer.
2. Menempatkan bayangan skala okuler mikrometer pada bayangan preparat sedemikian
rupa sehingga arah bayangan skala itu sesuai dengan arah panjang / lebar sel atau
bagian sel yang diukur. Jumlah bagian skala dikalikan dengan nilai skala adalah nilai
panjang atau lebar yang dicari.
Contoh pengukuran dengan mikrometer untuk menentukan ukuran sel suatu preprat
tertentu:
Jika skala ke 0 mikrometer okuler berhimpit dengan skala ke 0 mikrometer
objektif lalu skala ke 13 mikrometer okuler berhimpit dengan skala ke 2 mikrometer
objektif maka berapa 1 skala okuler?
Cara kalibrasi :
Kalibrasi dimulai dengan menyejajarkan antara mikrometer okuler dengan
mikrometer objektif dengan cara memutar bagian atas dari lensa okuler
C. JENIS DAN FUNGSI MIKROSKOP
Istilah mikroskop berasal dari dua kata berasal dari bahasa Yunani yaitu micros dan
scopein. Micros sendiri berarti kecil sementara kata scopein berarti melihat. Jadi secara
sederhana mikroskop merupakan alat untuk melihat sesuatu yang kecil dengan mata.
Mikroskop merupakan alat yang memungkinkan seseorang bisa mengamati dan mempelajari
struktur terkecil sebuah benda dan atau tubuh mikroorganisme semacam virus juga bakteri.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Thonius Philips Van Leewenhoek (1632-1723)
dimana mikroskop ini hanya mampu melihat dengan pembesaran sampai 200 kali lipat.
Namun dewasa ini, seiring perkembangan penelitian yang kemudian menyempurnakan
mikroskop, kemampuannya seolah tak terbatas lagi.
Berkaitan dengan jenis-jenis mikroskop, pembagiannya cukup rumit sebab tidak
seragam. Berikut jenis-jenis mikroskop dan fungsinya:
Berdasarkan jumlah lensanya, mikroskop dibagi ke dalam dua jenis yakni:
1. Mikroskop lensa okuler atau lensa tunggal, merupakan jenis mikroskop yang pertama
diciptakan.
2. Mikroskop multi-lensa, merupakan jenis mikroskop yang dikembangkan dari
mikroskop lensa okuler dan lazim digunakan dewasa ini.
Berdasarkan sumber cahayanya, jenis-jenis mikroskop dibagi atas:
1. Mikroskop Cahaya.
Jenis mikroskop yang satu ini mempunyai
kemampuan memperbesar objek sebanyak 1000 kali
lipat. Ia memiliki bagian penyangga yang kokoh juga
berat. Bagian tersebut memiliki fungsi sebagai
penopang. Mikroskop cahaya tersusun atas 3 dimensi
lensa antara lain lensa objektif, lensa okuler dan juga
lensa kondesor. Lensa kondesor memiliki fungsi
untuk menerangi objek yang hendak diamati serta menerangi lensa lainnya. Adapun
lensa objektif, ia berperan sebagai pembentuk bayangan pada tingkatan pertama.
Bagian lensa ini yang menentukan susunan serta bagian dari objek yang diteliti.
Terakhir, lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan atau
dibentuk oleh lensa objektif.
Mikroskop cahaya kembali dibagi menjadi dua kelompok umum yang
didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya meliputi:
1. Mikroskop Diseksi, yakni jenis mikroskop yang digunakan untuk mengamati
bagian permukaan.
2. Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam objek.
Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam objec
dibagi lagi menjadi dua bagian, antara lain:
1. Mikroskop Monokuler, yakni jenis
mikroskop yang digunakan mengamati bagian
dalam objek dengan menggunakan 1 lensa
okuler saja.
2.Mikroskop Binokuler, adalah jenis mikroskop yang
digunakan juga mengamati bagian dalam objek tetapi
lensanya berjumlah 2 lensa okuler
2. Mikroskop Elektron.
Jenis mikroskop yang satu ini bisa
mengamati sebuah objek dengan pembesaran
sampai 2 juta kali. Ia menggunakan teknologi
elektro magnetic juga elektro static dalam
mensetting pencahayaan juga tampilan objek.
Mikrosko jenis ini memang cukup luar biasa sebab
mampu menampilkan gambar lebih jelas juga
dengan resolusi yang lebih sempurna ketimbang jenis mikroskop lainnya.
Berdasarkan pada tingkat kerumitan objek yang hendak diamati, maka jenis-jenis
mikroskop antara lain:
1. Mikroskop sederhana. Jenis yang satu ini umumnya digunakan di laboratorium
sekolah.
2. Mikroskop Riset, yakni jenis mikroskop yang digunakan para ahli dalam penelitian.
Jenis mikroskop lainnya.
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya juga disebut mikroskop optik. Ini juga
merupakan jenis mikroskop senyawa yang digunakan untuk
melihat mikroorganisme. Mikroskop cahaya memiliki lensa yang
berbeda yang membantu memperbesar gambar dari
mikroorganisme atau spesimen dimuat di atas panggung.
Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang digunakan dalam
anatomi dan fisiologi untuk mengamati binatang kecil, tanaman,
sampel logam, dan mikroorganisme seperti bakteri secara rinci. Mikroskop cahaya dapat
memperbesar spesimen tentang 1500x dan digunakan dalam banyak bidang biologi,
anatomi dan fisiologi. Mikroskop ini menggunakan cahaya tampak dan sistem lensa untuk
memperbesar gambar manifold sampel. Jenis dasar dari mikroskop optik atau cahaya
sangat sederhana. Namun, desain yang kompleks telah diciptakan yang membantu
memberikan resolusi gambar yang lebih baik.
Mikroskop cahaya telah dibagi menjadi dua konfigurasi yang berbeda:
mikroskop sederhana (satu lensa) dan mikroskop majemuk.
1. Mikroskop Sederhana
Sebuah mikroskop sederhana atau mikroskop lensa tunggal menggunakan
hanya satu lensa untuk perbesaran sampel. Ini adalah mikroskop cahaya asli yang
sekarang dianggap primitif. Menggunakan lensa tunggal cembung yang biasa terlihat
di pembesar tersebut.
2. Mikroskop Senyawa
Mikroskop yang paling sering digunakan dan bagian integral dari sekolah
atau perguruan laboratorium adalah mikroskop majemuk. Ini mikroskop senyawa
menggunakan dua bagian optik, yang disebut lensa okuler dan lensa objektif.
Mikroskop senyawa dapat menyediakan sekitar perbesaran 2000x. Dengan
demikian, mikroskop senyawa adalah jenis mikroskop yang digunakan dalam
biologi untuk mengamati bakteri, alga, protozoa serta hewan dan sel tumbuhan.
Tipe mikroskop senyawa sebagai berikut:
1. Inverted Mikroskop
Mikroskop Inverted sebenarnya merupakan mikroskop terbalik.
Mikroskop imi melibatkan melihat sampel dari posisi terbalik yang membantu
melihat gambar tegak sampel. Mikroskop ini berguna untuk melihat kultur sel
cair. Juga membantu melihat spesimen tebal atau besar jelas.
2. Mikroskop Stereo
Stereo mikroskop memiliki kekuatan perbesaran rendah. Ini juga
adalah jenis mikroskop cahaya yang membantu dalam mengamati spesimen
yang sedikit lebih besar dalam ukuran. Ini berisi dua jalur optik yang berada di
sudut yang berbeda dan membantu pengguna melihat spesimen dalam tiga
dimensi. Mikroskop bedah adalah jenis mikroskop yang digunakan dalam
anatomi dan fisiologi untuk melaksanakan mikro, diseksi, perbaikan baik,
penyortiran serta forensik. Keuntungan dari mikroskop adalah bahwa hal itu
dapat digunakan pada sampel hidup tetapi memiliki daya perbesaran rendah.
3. Mikroskop Metalurgi
Mikroskop metalurgi adalah mikroskop yang digunakan untuk
mengamati logam, plastik, keramik serta sampel bahan lainnya. Mereka
membantu dalam mengamati struktur permukaan, kelelahan logam, dll
4. Mikroskop UV
Sebuah mikroskop UV menggunakan sinar UV untuk menghasilkan
gambar yang dua kali resolusi terlihat di mikroskop cahaya tampak. Mercury
arc atau xenon burner digunakan sebagai sumber sinar UV. Karena sinar UV
berbahaya bagi mata manusia, sensor digital atau film fotografi adalah
menghasilkan untuk membantu mengamati gambar.
5. Mikroskop Fluoresensi
Mikroskop fluoresensi menggunakan energi tinggi, pendek-panjang
gelombang cahaya yang menggairahkan elektron dari molekul tertentu hadir
dalam sampel. Hal ini menyebabkan elektron untuk pindah ke orbit yang lebih
tinggi dan ketika mereka kembali ke tingkat semula energi, mereka
memancarkan energi yang rendah, sinar gelombang panjang. Lampu ini berada
dalam spektrum terlihat yang membantu dalam pembentukan gambar.
6. Mikroskop Digital
Sebuah mikroskop digital menggunakan lensa optik serta CCD /
CMOS sensor. Ini memberikan kekuatan perbesaran 1000x. Hal ini digunakan
untuk mencapai gambar berkualitas tinggi tercatat spesimen. Mikroskop digital
yang umum digunakan memiliki monitor 15 inci dan 2 juta pixel kamera. The
digital CCD kamera melekat pada mikroskop yang pada gilirannya terhubung
ke monitor LCD atau komputer.
Terlepas dari mikroskop cahaya atau optik, terdapat mikroskop lain yang
dikategorikan berdasarkan pada teknik pencahayaan. Beberapa mikroskop yang
disebutkan di bawah:
1) Dark-field Microscope
Dark-field Microscope digunakan untuk mengamati spirochetes
hidup. Mikroskop ini menggunakan lensa kondensor khusus yang membantu
hamburan cahaya. Hal ini menyebabkan untuk memantulkan cahaya dari
spesimen di sudut. Hasilnya adalah sedemikian rupa sehingga setiap objek
cahaya terlihat pada latar belakang gelap.
2) Phase Contrast Microscope
Phase Contrast Microscope atau Mikroskop fase kontras
menggunakan kondensor khusus yang membantu dalam membuang cahaya
keluar dari fase. Ini membantu lulus cahaya melalui objek pada kecepatan
yang berbeda. Mikroskop fase kontras adalah salah satu jenis mikroskop yang
digunakan dalam biologi untuk melihat spesimen tak bercacat. Ini adalah salah
satu jenis mikroskop yang digunakan untuk mempelajari sel-sel dan bagian sel
seperti mitokondria, lisosom, badan Golgi menggunakan mikroskop fase
kontras.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron (EM) adalah salah satu mikroskop paling canggih digunakan
saat ini. Mikroskop ini didukung oleh berkas elektron dengan panjang gelombang yang
sangat pendek. Elektron ini menyerang obyek yang datang di jalan dan membantu
meningkatkan resolusi mikroskop. Mikroskop elektron adalah salah satu jenis mikroskop
yang digunakan untuk mempelajari sel-sel seperti sel virus kecil serta molekul yang lebih
besar. Ada berbagai jenis mikroskop elektron yang dijelaskan di bawah ini:
1) Transmission Electron Microscope
Transmission Electron Microscopei (TEM) digunakan untuk
mempelajari sel. Ultrathin irisan mikroorganisme seperti virus ditempatkan pada
grid kawat. Kemudian, sel-sel ini diwarnai dengan emas atau paladium dan
kemudian digunakan untuk mengamati di bawah mikroskop elektron transmisi.
Berkas elektron dibelokkan pada bagian dilapisi padat dari sel dan gambar
diamati pada latar belakang gelap dan terang.
2) Scanning Electron Microscope
Scanning Electron Microscope
(SEM) juga merupakan jenis mikroskop
elektron dengan kekuatan perbesaran
rendah dari mikroskop elektron transmisi.
Namun, mikroskop ini membantu dalam
melihat gambar tiga dimensi dari
mikroorganisme dan spesimen lainnya.
Emas dan paladium digunakan untuk noda spesimen dipasang pada mikroskop
elektron scanning.
3) Reflection Electron Microscope
Reflection Electron Microscope (REM) menggunakan kacang elektron
yang insiden pada permukaan. Namun, bukannya mengikuti prinsip-prinsip TEM
atau SEM, mendeteksi elektron tersebar elastis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Teknik pengamatan dan pembacaan preparat
- Meletakkan mikroskop pada tempat yang aman dan rata serta mengatur
kecukupan cahaya bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang
terangnya merata.
- Mengamati objek melalui mikroskop menggunakan lensa objektif dengan
perbesaran lemah dulu, kemudian lakukan langkah langkah berikut:
- Meletakkan kaca benda beserta objek pada meja objek. Aturlah posisi kaca
benda sehingga objek yang akan diamati berada pada bidang pandang.
- Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
- Menurunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar
kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm
- Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk
menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas.
Apabila bayangan belum terlihat, ulangi langkah
- Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan
lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).
- Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa
objektif dengan cara memutar revolver.
b. Mikrometri
Mikrometri adalah pengukuran benda-benda mikroskopis yang telah diamati
dengan menggunakan mikroskop. Alat yang digunakan untuk mengetahui ukuran
benda - benda mikroskopis tersebut disebut mikrometer.
c. Jenis-jenis mikroskop
a. Berdasarkan jumlah lensanya:
Mikroskop lensa okuler atau lensa tunggal
Mikroskop multi-lensa
b. Berdasarkan sumber cahayanya:
Mikroskop Cahaya, dibagi menjadi dua kelompok umum yang
didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya meliputi
Mikroskop Diseksi.
Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam
objek (Monoluler dan binokuler)
Mikroskop Elektron
Transmission Electron Microscope
Scanning Electron Microscope
Reflection Electron Microscope
d. Berdasarkan tingkat kerumitan objek yang hendak diamati
Mikroskop sederhana
Mikroskop Riset
REFERENSI:
Mithel, Fischer & Addison, L. A., 2000. The Office Laboratory 2nd Edition. Norwalk : Apletton & Lange.
Moebadi. 2000. Dasar - Dasar Mikroteknik. Malang : Universitas Negeri Malang
Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik.Semarang: Jurusan Biologi FMIPAUNNES.
Saas. 1958. Fotomikroskop. Ontorio: The lowa State College Press.
Web:
http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/cara-menggunakan-mikroskop.html
http://medicine74.wordpress.com/cara-menggunakan-mikroskop-dan-pengamatan-sel/