makalah minyak nabati

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara penghasil minyakk nilam terbesar di dunia yang memenuhi kebutuhan minyak nilam dunia dengan pangsa pasar 90 %. Minyak nilam Indonesia sangat digemari pasar Amerika dan Eropa terutama digunakan untuk bahan baku industri pembuatan minyak wangi, kosmetika, farmasi dan industri lainnya. Minyak nilam (  patchouli oil ) diperoleh dari proses penyulingan daun nilam ( Pogostemon cabilin Benth). Dalam industri parfum, minyak nilam digunakan sebagai bahan fixative (pengikat wewangian) yang sampai saat ini belum dapat disintesis. Budi daya dan produksi pengolahan minyak nolam Indonesia umumnya dilakukan petani dan agroindustri penyulingan nilam yang menggunakan teknologo yang masih tradisional dan memiliki keterbatasan di bidang pengetahuan ekstraksi minyak nilam sehingga pengawasan terhadap mutunya sangat kurang diperhatikan. Selain itu, masalah lain yang mere ka hadapi adalah masalah permodalan, baik dalam budi daya tanaman nilam maupun pengolahannya. Keterbatasan itulah yang mendorong dilakukannya upaya optimalisasi nilai tambah setiap komoditas pertanian khususnya produksi pengolahan minyak nilam pada tingkat petani desa. Ada tiga jenis tanaman nilam yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu Pogostemon heyneanus (nilam Jawa), Pogostemon hortensis (nilam Sabun), dan Pogostemon cablin (nilam Aceh). Minyak nilam merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum, sabun dan kosmetika, di samping itu juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Sedangkan limbah sisa dari hasil penyulingan yang jumlahnya berkisar 40 - 50 % dari bahan baku dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan dupa, obat nyamuk bakar, dan pupuk tanaman atau mulsa. Selanjutnya air sisa hasil penyulingan minyak nilam setelah dipekatkan masih dapat dimanfaatkan sebagai aroma terapi. Minyak nilam diperoleh dari

Upload: rizal-ghokiel

Post on 29-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

minyak

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 1/14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara penghasil minyakk nilam terbesar di dunia yang memenuhi

kebutuhan minyak nilam dunia dengan pangsa pasar 90 %. Minyak nilam Indonesia sangat

digemari pasar Amerika dan Eropa terutama digunakan untuk bahan baku industri pembuatan

minyak wangi, kosmetika, farmasi dan industri lainnya. Minyak nilam ( patchouli oil ) diperoleh dari

proses penyulingan daun nilam (Pogostemon cabilin Benth). Dalam industri parfum, minyak nilam

digunakan sebagai bahan fixative (pengikat wewangian) yang sampai saat ini belum dapat

disintesis. Budi daya dan produksi pengolahan minyak nolam Indonesia umumnya dilakukan

petani dan agroindustri penyulingan nilam yang menggunakan teknologo yang masih tradisional

dan memiliki keterbatasan di bidang pengetahuan ekstraksi minyak nilam sehingga pengawasan

terhadap mutunya sangat kurang diperhatikan. Selain itu, masalah lain yang mereka hadapi adalah

masalah permodalan, baik dalam budi daya tanaman nilam maupun pengolahannya. Keterbatasan

itulah yang mendorong dilakukannya upaya optimalisasi nilai tambah setiap komoditas pertanian

khususnya produksi pengolahan minyak nilam pada tingkat petani desa.

Ada tiga jenis tanaman nilam yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu Pogostemon heyneanus 

(nilam Jawa), Pogostemon hortensis (nilam Sabun), dan Pogostemon cablin (nilam Aceh). Minyak

nilam merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum, sabun

dan kosmetika, di samping itu juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida

nabati. Sedangkan limbah sisa dari hasil penyulingan yang jumlahnya berkisar 40 - 50 % dari

bahan baku dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan dupa, obat nyamuk bakar, dan

pupuk tanaman atau mulsa. Selanjutnya air sisa hasil penyulingan minyak nilam setelah

dipekatkan masih dapat dimanfaatkan sebagai aroma terapi. Minyak nilam diperoleh dari

Page 2: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 2/14

hasil penyulingan daun, batang dan cabang tanaman nilam. Kadar minyak tertinggi terdapat

pada daun dengan kandungan utamanya adalah  patchouli alcohol yang berkisar antara 30-50

%. Aromanya segar dan khas dan mempunyai daya fiksasi yang kuat, sulit digantikan oleh

bahan sintetis. 

Page 3: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 3/14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Nilam 

Nilam adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak

atsiri yang dinamakan minyak nilam. Dalam perdagangan

internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak patchouli 

(dari bahasa Tamil, patchai (hijau) dan ellai (daun), karena

minyaknya disuling dari daun). Aroma minyak nilam dikenal

‘berat’ dan ‘kuat’ dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum) dan

bahan dupa. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan

minyak atsiri lainnya.

Tumbuhan nilam berupa semak yang bias mencapai satu meter. Tumbuhan ini menyukai

suasana teduh, hangat dan lembab. Mudah layu jika terkena sinar matahari langsung atau

kekurangan air. Bunganya menyebarkan bau wangi yang kuat. Bijinya kecil. Perbanyakan

biasanya dilakukan secara vegetative.

Di Indonesia, sentr produksi nilam terdapat di Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara.

Pada sentra tersebut melibatkan banyak pengrajin serta menyerap ribuan tenaga kerja.

Sebagai penghasil minyak nilam terbesar, propinsi Nangroe Aceh Darussalam memberikan

kontribusi 70 % terhadap produksi nasional. Walaupun tanaman nilam telah dibudidayakan

selama hampir 100 tahun, di daerah penghasil utama (Aceh dan Sumatra Utara), namun

sampai sekarang teknologi pengolahannya masih tertinggal sehingga mutu minyak yang

Page 4: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 4/14

dihasilkan masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain factor social

ekonomi petani dan factor teknologi yang diakses masih tebatas.

2.2 Minyak Nilam

Minyak nilam tergolong dalam minyak atsiri dengan

komponen utamanya adalah patchoulol. Daun dan

bunga nilam mengandung minyak ini, tetapi orang

biasanya mendapatkan minyak nilam dari penyulingan

uap terhadap daun keringnya (seperti minyak cengkeh).

Minyak nilam yang baik umumnya memiliki kadar PA di

atas 30%, berwarna kuning jernih dan memiliki wangi yang khas dan sulit dihilangkan. Minyak

nilam jenis ini didapat dengan menggunakan teknik penyulingan uap kering yang dihasilkan mesin

penghasil uap (boiler) yang diteruskan ke dalam tangki reaksi selanjutnya uap akan menembus

bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan diteruskan ke bagian pemisahan untuk

dilakukan pemisahan uap air dengan uap minyak nilam dengan system penyulingan. Minyak nilam

yang baik dihasilkan dari tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan

karat (stainless steel ) dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja (tidak

boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).

Karena sifat aromanya yang kuat, minyak ini banyak digunakan dalam industri parfum. Sepertiga

dari produk parfum dunia memakai minyak ini, termasuk lebih dari separuh parfum untuk pria.

Minyak ini juga digunakan dalam pembuatan sabun dan kosmetika (karena dapat dicampur

dengan minyak atsiri lainnya), pewangi kertas tisu, campuran deterjen pencuci pakaian dan

pewangi ruangan. Fungsi yang lebih tradisional adalah sebagai bahan utama setanggi dan pengusir

serangga perusak pakaian. Aroma minyak nilam dianggap ‘mewah’ menurut persepsi orang Eropa,

Page 5: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 5/14

tetapi orang sepakat bahwa aromanya bersifat menenangkan. Seiring dengan perkembangan

zaman, dan semakin meningkatnya kebutuhan manusia pada kesehatan dan kebugaran, minyak

nilam banyak digunakan sebagai aromaterapi karena aromanya yang sangat khas. Minyak nilam

bersiifat fikastif terhadap bahan pewangi lain, sehingga dapat mengikat bau wangi dan mencegah

penguapan zat pewangi tersebut sehingga bau wanginya tidak cepat hilang alias tahan lama.

Selain itu, minyak nilam juga membentuk bau yang khas dalam suatu campuran. Karena

itu,minyak nilam sendiri sebenarnya sudah bias disebut dengan parfum karena baunya memang

enak dan wangi.

2.3 Kandungan Kimia Minyak Nilam

Lingkungan tumbuh (agroklimat) mempengaruhi kandungan dan mutu minyak nilam. Kandungan

minyak nilam dari dataran rendah lebih tinggi daripada nilam dataran tinggi. Namun nilam dataran

tinggi memiliki kandungan patchouli alcohol lebih tinggi daripada nilam dataran rendah.

Kandungan patchouli alcohol inilah yang menjadi salah satu penentu tingginya kualitas minyak

nilam.

Nilam yang tumbuh di bawah naungan mempunyai kadar minyak lebih rendah daripada di tempat

tanpa naungan, meskipun pertumbuhannya lebih subur. Hal ini diduga akibat terganggunya proses

fotosintesis sehingga pembentukan minyak nilam dalam tanaman kurang lancer. Sementara itu,

kandungan minyak atsiri pada nilam yang ditanam di daerah terbuka bias mencapai 5 %,

sedangkan yang ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon karet dan pohon kelapa sawit,

kandungan minyaknya hanya 4,66 %. Di habitatnya, tanaman nilam cenderung tumbuh liar.

Tanaman yang tidak dipelihara akan menghasilkan kadar dan mutu minyak lebih rendah daripada

tanaman yang dipelihara secara intensif.

Page 6: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 6/14

Minyak nilam mengandung beberapa senyawa, antara lain Benzaldehid (2,34 %), kariofilen (17,29

%), a-patchoulin (28,28 %), Buenesen (11,76 %) dan patchouli alcohol (40,04 %). Sementara itu,

kandungan minyak dalam batang, cabang atau ranting jauh lebih kecil (0,4-0,5 %) daripada bagian

daun (5-6 %). Standar mutu minyak nilam belum seragam untuk seluruh dunia. Setiap Negara

menentukan sendiri standar minyak nilamnya. Indonesia menetapkan standar mutu minyak nilam

untuk ekspor dengan berat jenis 0,943-0,983 ;indeks bias 1,504-1,514 ; bilangan ester maksimum

10,0 ; bilangan asam 5,0 ; warna kuning muda sampai coklat dan tidak tercampur dengan bahan

lain. Sebelum dikirim ke eksportir, biasanya minyak nilam harus diuji terlebih dahulu untuk

menentukan kualitasnya.

2.4 Proses Pengolahan Minyak Nilam

Minyak nilam dihasilkan melalui proses penyulingan, sebelum proses penyulingan biasanya

dilakukan perlakuan pendahuluan terhadap bahan yang akan disuling. Perlakuan tersebut

dapat dengan beberapa cara yaitu dengan pengecilan ukuran atau pelayuan dan fermentasi

(Ketaren, 1985). Proses tersebut perlu dilakukan karena minyak atsiri di dalam tanaman

dikelilingi oleh kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh, kantong minyak atau rambut glandular.

Apabila bahan dibiarkan utuh, kecepatan pengeluaran minyak hanya tergantung dari proses

difusi yang berlangsung sangat lambat (Guenther,1948).

Pengecilan ukuran bahan biasanya dilakukan dengan pemotongan atau perajangan. Perlakuan

ini bertujuan agar kelenjar minyak dapat terbuka sebanyak mungkin sehingga memudahkan

pengeluaran minyak dari bahan dan mengurangi sifat kamba bahan tersebut. Namun

demikian bahan berupa bunga seperti melati dan daun seperti kayu putih dapat langsung

disuling tanpa pengecilan bahan terlebih dahulu karena sifat bahannya lebih mudah

pengeluaran minyak dari jaringan (Ketaren,1985). Pelayuan dan pengeringan bertujuan untuk

menguapkan sebagian air dalam bahan sehingga penyulingan berlangsung lebih mudah dan

Page 7: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 7/14

lebih singkat. Selain itu juga untuk menguraikan zat yang tidak berbau wangi (Ketaren, 1985).

Menurut Tan (1962), penyulingan daun segar tidak dapat dibenarkan karena rendemen

minyak terlalu rendah. Hal ini disebabkan karena sel-sel yang mengandung minyak sebagian

terdapat di permukaan dan sebagian lagi di bagian dalam dari daun. Pada penyulingan daun

segar hanya minyak yang berasal dari permukaan saja yang dapat keluar. Dengan pelayuan

atau pengeringan, dinding-dinding sel akan terbuka sehingga lebih mudah ditembus uap.

Pengeringan biasanya lagnsung di bawah sinar matahari, walaupun cara pengeringan tidak

langsung lebih baik hasilnya. Penelitian Nurdjanah dan Ma’mun (1994) menyatakan bahwa

daun nilam yang tanpa dijemur atau dianginkan selama 2 minggu menghasilkan produksi lebih

tinggi yaitu 29,7 mL/2 kg bahan sedangkan dengan dijemur selama 4 jam di panas matahari

menghasilkan minyak nilam 27,0 mL/2 kg bahan. Lebih lanjut dikatakan bahwa minyak nilam

yang dihasilkan dari daun yang mengalami penjemuran mempunyai bilangan ester yang lebiih

tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengalami penjemuran. Pengeringan langsung di

bawah sinar matahari juga menyebabkan sebagian minyak nilam turut menguap, dan

pengeringan yang terlalu cepat menyebabkan daun menjadi rapuh dan sulit disuling.

Sebaliknya bila penyulingan terlalu lambat daun akan menjadi lembab dan timbul bau yang

tidak disenangi akibat adanya kapang, sehingga mutu minyak yang dihasilkan akan menurun.

Pengeringan nilam dilakukan dengan dihamparkan di atas tikar dan dibalik dari waktu ke

waktu supaya keringnya merata dan terhindar dari proses fermentasi dan harus dihindari

penumpukan bahan dalam keadaan basah. Tergantung dari teriknya matahari dan

kelembaban udaranya, pengeringan membutuhkan waktu selama 3-5 hari. Tanda pengeringan

sudah cukup apabila sudah timbulnya bau nilam yang lebih keras dan khas bila dibandingkan

daun segar (Guenther, 1948). Pengolahan minyak nilam dilakukan dengan proses destilasi.

Page 8: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 8/14

Proses destilasi adalah suatu proses perubahan minyak yang terikat di dalam jaringan

parenchym cortex daun, batang dan cabang tanaman nilam menjadi uap kemudian

didinginkan sehingga berubah kembali menjadi zat cair yaitu minyak nilam. Penyulingan

minyak nilam dapat dilakukan dengan menggunakan pipa pendingin model belalai gajah atau

model bak diam. Pemilihan sistim pipa pendingin ini tergantung di lokasi mana alat akan

ditempatkan. Pada daerah-daerah yang airnya sulit atau permukaan air tanahnya rendah,

maka model bak diam adalah yang terbaik. Ketel alat suling yang banyak digunakan di tingkat

petani adalah dari drum bekas dan pipa pendinginnya dari besi yang dimasukkan ke dalam bak

atau saluran air. Hal ini menyebabkan mutunya menjadi rendah karena minyak yang

dihasilkan berwarna gelap dan mengandung zat besi. Pada tem-peratur yang tinggi, besi dari

drum berada dalam bentuk ion akan terikut dengan uap dan terakumulasi dalam minyak.

Pada penyulingan dengan cara direbus, bahan yang akan disuling kontak langsung dengan air

mendidih. Bahan tersebut mengapung di atas air atau terendam secara sempurna. Cara

penyulingan ini baik digunakan untuk bahan yang berbentuk tepung dan bunga-bungaan yang

mudah menggumpal jika dikenai panas, tetapi kurang baik untuk bahan yang mengandung

fraksi sabun atau bahan yang larut dalam air. Penyulingan dengan cara dikukus, bahan

diletakkan di atas rak-rak atau saringan berlobang. Ketel suling diisi air sampai permukaan air

berada tidak jauh dari saringan. Ciri khas cara ini adalah uap selalu dalam keadaan basah,

 jenuh dan tidak terlalu panas dan bahan yang akan disuling hanya berhubungan dengan uap

dan tidak dengan air panas. Sedangkan penyulingan dengan cara uap, prinsipnya hampir sama

dengan penyulingan kukus, tetapi pada penyulingan uap sumber panas terdapat pada ketel

uap yang letaknya terpisah dari ketel suling (Guenther, 1948).

Page 9: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 9/14

Untuk instalasi skala kecil penggunaan penyulingan cara direbus dan cara dikukus lebih

menguntungkan. Sedangkan untuk instalasi skala besar atau skala industri penerapan cara

penyulingan uap lebih menguntungkan (Ketaren, 1985). Penyulingan nilam dalam tangki

stainless steel dengan cara uap memberikan rendemen dan kadar ” patchouli alkohol ” yang

lebih tinggi dibandingkan cara rebus maupun kukus. Makin lama waktu penyulingan, makin

tinggi rendemen, bobot jenis, bilangan ester dan kadar ” patchouli alkohol ” dari minyak yang

dihasilkan. Minyak yang dihasilkan dengan cara ini memenuhi standar SNI. Diagram alir proses

penyulingan minyak nilam dapat dilihat pada Gambar 1.

Tabel 1 Standar Mutu Minyak Nilam

Sumber : Dewan Standarisasi Nasional (1991)

Minyak nilam yang dihasilkan disimpan dalam wujud cairan, dikemas dalam drum bersih dan kering.

Drum penyimpanan minyak nilam harus terbuat dari aluminium atau plat timah putih atau plat besi

yang berlapis timah putih, plat besi yang galvanis atau yang di dalamnya dilapisi dengan lapisan

yangtahan minyak nilam. Perkembangan teknologi pengolahan minyak nilam di negara-negara maju

sudah demikian pesatnya, namun Indonesia belum mampu mengikuti perkembangan tersebut.

Karakteristik Syarat

Warna

Bobot Jenis 250C/250CIndeks bias 250C

Kelarutan dalam etanol 90% pada suhu25 0C ± 3 0CBilangan asam Maksimum

Bilangan ester, maksimumMinyak kruing

Zat-zat asing:a. Alkohol

 b. Lemak 

c. Minyak pelikanRekomendasi :

- Bau- Putaran optik - Kand. Patchouly alkohol minimum

Kuning muda sampai coklat tua

0,943 - 0,9831.506 - 1,516

Larutan jernih atau opalensi ringandalam perbandingan volume 1 s/d 10

 bagian

5,010,0

 Negatif  Negatif 

Segar, khas minyak nilam(-470) - (-660)30%

Page 10: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 10/14

Pemacuan industri minyak nilam sangat diperlukan. Desain peralatan yang memenuhi standar yang

lebih baik akan meningkatkan rendemen dan kualitas produk, meskipun harga peralatan relative

lebih mahal, akan tetapi untuk jangka panjang akan lebih murah dan menguntungkan (Harfizal,

2002).

Tanpa dijemur

Daun + batang + cabang

Dengan dijemur (4)

pengemasan

Pemisahan minyak

Penyulingan (8

Pengeringan di dalam ruangan (6 hari)

Minyak nilam siap

Gambar 1. Diagram Alir Proses Penyulingan Minyak

Page 11: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 11/14

2.5 Pemanfaatan Minyak Nilam

2.5.1  Industri Parfum

Perkembangan industri parfum dalam negeri terus berkembang sehingga permintaan akan minyak

nilam cukup besar, dan ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi khususnya

dalam bidang gaya hidup (style). Minyak nilam adalah minyak atsiri yang tergolong pada kelompok

aroma akhir (end note) dimana aromanya dapat bertahan lama, dan minyak nilam sendiri

sebenarnya telah dapat disebut sebagai parfum (Guenther, 1948). Menurut Ketaren (1985)

minyak nilam dapat berfungsi sebagai zat pengikat yang baik jadi sangat penting sebagai

bahan pembuatan parfum. Zat pengikat adalah suatu senyawa yang mempunyai daya

menguap lebih rendah atau titik uapnya lebih tinggi dari zat pewangi, sehingga kecepatan

peng-uapan zat pewangi dapat dikurangi atau dihambat. Penambahan zat pengikat ini

didalam parfum bertujuan untuk me-ngikat bau wangi dengan mencegah laju penguapan zat

pewangi yang terlalu cepat, sehingga bau wangi tidak cepat hilang. Komposisi minyak nilam

yang digunakan dalam suatu parfum dapat mencapai 50%. Dalam industri parfum, minyak

nilam tidak dapat digantikan oleh zat sintetik lainnya karena sangat berperan dalam

menetukan kekuatan, sifat dan ketahanan wangi. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat

mengikat bau wangi dari bahan pewangi lain dan sekaligus dapat membentuk bau yang

harmonis dalam suatu campuran parfum (Guenther, 1948).

2.5.2  Industri Sabun dan Kosmetik

Industri sabun dan kosmetik dalam negeri juga berkembang dengan baik sehingga kebutuhan

akan minyak nilam sebagai bahan baku industri terus meningkat.

Page 12: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 12/14

Fungsi minyak nilam dalam industri sabun dan kosmetik tidak berbeda dengan industri parfum

yaitu sebagai zat pengikat agar wewangian tidak cepat hilang pada saat pemakaian. Banyaknya

industri sabun dan kosmetik menggunakan minyak nilam sebagai pengikat karena sampai saat

ini minyak nilam masih yang terbaik sebagai pengikat bahan. Di samping itu juga dapat

 bermanfaat sebagai antiseptik untuk mengobati gatal-gatal pada kulit.

2.5.3  Pestisida

Daun Tanaman nilam dapat digunakan sebagai bahan baku pestisida, Menurut Dummond

(1960) daun nilam digunakan sebagai insektisida terutama untuk mengusir ngengat kain

(Thysanura) karena di dalamnya mengandung zat yang tidak disukai oleh serangga tersebut,

karena terdapat dalam komponen minyak nilam seperti α pinen dan β pinen. Dari hasil -hasil

penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa minyak nilam dapat digunakan sebagai

pengendali populasi serangga karena sifatnya sebagai bahan penolak dan penghambat

pertumbuhan serangga. Sebagai pengendali hama, minyak nilam mempunyai prospek yang

cukup baik untuk dikembangkan sebagai salah satu bahan insektisida nabati. Ada beberapa

keuntungan menggunakan insektisida nabati, antara lain tidak mencemari lingkungan, lebih

bersifat spesifik dan hama tidak mudah menjadi resisten. Menurut hasil penelitian, bagian

akar, batang dan daun tanaman nilam dapat membunuh ulat Crocodolomia binotalis dan

Spodotera litura yang merupakan hama penting pada tanaman, sedangkan daun dan pucuk

nilam dapat membasmi semut dan kecoa di dalam rumah.

2.5.4  Pemanfaatan Lainnya

Selain sebagai pengikat wangi pada parfum, kosmetika dan sabun serta sebagai pestisida

ternyata minyak nilam berkhasiat sebagai antibiotik dan anti radang karena dapat

menghambat pertumbuhan jamur dan mikroba. Dapat digunakan untuk deodoran, obat

Page 13: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 13/14

batuk, asma, sakit kepala, sakit perut, bisul dan herpes. Minyak nilam merupakan minyak

eksotik yang dapat meningkatkan gairah dan semangat serta mepunyai sifat meningkatkan

sensualitas. Biasanya digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk memberi efek

menenangkan dan membuat tidur lebih nyenyak (anti insomnia).

Dalam hal psikoemosional, minyak nilam termasuk dalam aroma terapi yang belakangan ini

semakin populer sebagai salah satu aspek pengobatan alternatif, karena minyak nilam

mempunyai efek sedatif (menenangkan) dapat digunakan untuk menanggulangi gangguan

depresi, gelisah, tegang karena kelelahan, stres, kebingungan, lesu dan tidak bergairah serta

meredakan kemarahan. 

Page 14: Makalah Minyak Nabati

7/15/2019 Makalah Minyak Nabati

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-minyak-nabati 14/14

DAFTAR PUSTAKA

Anonym 1. Nilam. www.wikipedia.com. Diakses tanggal 17 Oktober 2012 pukul 12.25 WITA.