makalah msg
DESCRIPTION
msgTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Makalah MSG
1/22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangDalam bidang bioproses, fermentasi merupakan proses yang
mempunyai peranan penting karena fermentasi adalah kunci (proses utama)
bagi produksi bahan-bahan yang berbasis biologis. Bahan-bahan yang
diuhasilkan melalui fermentasi merupakan hasil-hasil metabolit sel mikroba,
seperti antibiotic. Fermentasi merupakan proses yang relatif murah dan
sejak lama telah dikenal secara tradisional dengan produk-produknya yang
sudah biasa dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tempe, oncom,
tape, dan lain-lain.
Selain hasil-hasil metabolit, fermentasi dapat pula diterapkan untuk
menghasilkan biomassa sel mikroba seperti ragi. Untuk menghasilkan tiap-
tiap produk fermentasi dibutuhkan kondisi proses yang berbeda-beda dan
jenis mikroba yang bervariasi karakteristiknya. Oleh karena itu, diperlukan
keadaan lingkungan, substrat (media), serta perlakuan yang sesuai sehingga
produk yang dihasilkan dapat optimal.
Salah satu hasil produk fermentasi berupa metabolit primer adalah
asam glutamat. Asam glutamat merupakan asam amino yang dikenal
memiliki kekhasan yaitu sebagai penguat citarasa. Di pasaran asam glutamat
dapat kita jumpai dalam bentuk monosodium glutamat (MSG) yang banyak
digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Hampir disetiap bahan
makanan mengandung zat aditif khususnya monosodium glutamat atau
mononatrium glutamat yang merupakan senyawa sintetik yang dapat
menimbulkan rasa enak atau menekan rasa yang tidak diingankan dari suatu
bahan makanan.
Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengetahui dan
mengkaji lebih jauh mengenai asam glutamat khususnya dalam bentuk
Monosodium glutamat (MSG).
-
5/26/2018 Makalah MSG
2/22
2
1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah Monosodium Glutamat (MSG) itu?2. Apa saja karakteristik dari MSG?3. Apa bahan baku yang digunakan dalam proses produksi MSG secara
fermentasi?
4. Bagaimana proses produksi MSG dalam skala industri?5. Bagaimana proses purifikasi (pemurnian) dari produk (MSG)?6. Apa saja alat-alat pendukung industri MSG?7. Bagaimana pengolahan limbah industri MSG?
1.3. Tujuan PenulisanPenulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih
jelas tentang Monosodium Glutamat (MSG), mencakup karakteristik, bahan
baku yang digunakan, proses produksi, proses pemurnian produk, alat-alat
pendukung industri serta pengolahan limbahnya, sekaligus untuk memenuhi
mata kuliah Proses Industri Kimia di Program Studi Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung.
1.4. Manfaat PenulisanHasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang karakteristik, bahan baku yang digunakan, proses
produksi, proses pemurnian produk, alat-alat pendukung industri serta
pengolahan limbah dari industri MSG.
1.5. Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan yaitu dengan studi pustaka.
Untuk menunjang penyusunan makalah ini penulis membaca dan
memahami berbagai informasi baik dari buku-buku pengetahuan, artikel,
dan internet untuk dijadikan acuan serta mengambil teori-teori yang relevan
dengan bahasan makalah.
-
5/26/2018 Makalah MSG
3/22
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses FermentasiFermentasi berasal dari bahasa latin yaituFevereartinya mendidih.
Peristiwa mendidih sebenarnya timbul dari gelembung-gelembung CO2
yang dihasilkan dari proses katabolisme karbohidrat. Fermentasi
didefinisikan sebagai proses penguraian atau perubahan dari karbohidrat,
protein, dan lemak oleh enzim-enzim yang diikuti oleh pembentukan gas
(Adrianto,2009).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh
hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya.
Urutan pengerjaan yang dilakukan dalam proses fermentasi yaitu
penyiapan substrat, komposisi substrat harus sesuai dengan tujuan
fermentasi, kemudian pemilihan mikroorganisme. Setelah itu pembibitan
dan pertumbuhan mikroorganisme, yang terakhir fermentasi di dalam
bioreaktor. Bioreaktor harus sesuai dengan lingkungan mikroorganisme
(aerob atau anaerob), dan harus steril dari mikroorganisme lain.
2.2. Monosodium Glutamat (MSG)Pada tahun 1908, Ikeda menemukan bahwa MSG adalah komponen
aktif yang bermanfaat dari algae Laminaria japonica. Pada kisaran pH 5-8
dan biasanya digunakan pada level 0,2 - 0,5 %. Monosodium glutamat, yang
-
5/26/2018 Makalah MSG
4/22
4
juga dikenal dengan natrium glutamat atau MSG adalah garam sodium yang
terdapat di alam dengan nama non-essential amino acid glutamic acid,
digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan umumnya dipasarkan
sebagai penambah atau penyedap rasa (Wikipedia,2010).
Gambar 1. Monosodium Glutamat (MSG)
Hampir di setiap bahan makanan mengandung zat aditif khususnya
MSG yang dapat menimbulkan rasa enak (flavour potentiator) atau menekan
rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan (Winarno, 1988:208)
Protein dapat didegradasi atau dihidrolisa melalui reaksi yang biasa
terjadi pada proses pengolahan makanan dan penyimpanan. Reaksi ini
mampu menghasilkan pembentukan asam glutamat bebas dan dengan
mudah dapat direaksikan dengan ion natrium untuk menghasilkan MSG.
Oleh karena itu MSG dapat ditemukan khususnya pada makanan yang kaya
protein.
-
5/26/2018 Makalah MSG
5/22
5
2.3. Karakteristik MSG
Alternatif Nama
Glu (singkatan IUPAC)
Asam glutamat
Asam 2-Aminopentanedioic
Asam 2-Aminoglutarat
Asam 1-Aminopropana-1, 3-dikarboksil
Bentuk Kristal
Bentuk Molekul C5H9NO4
Rasa Tidak ada
Berat Molekul 147,13 g/mol
Titik Lebur 247-249 C
Massa jenis 1,538g cm-3
Struktur molekul
Kemurnian Lebih dari 90%
Kadar Air Tidak lebih dari 0,5%
NaC Tidak lebih dari 0,5%
PengotorHarus tidak ada senyawa arsen, besi, dan
kalsium
Tabel 1. Karakteristik MSG
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-3D-sticks.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-skeletal.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-3D-sticks.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-skeletal.png -
5/26/2018 Makalah MSG
6/22
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bahan BakuSubstrat (bahan baku) merupakan media pertumbuhan dan
pembentukan produk yang sangat dibutuhkan mikroorganisme. Faktor
utama dari suatu sistem fermentasi yaitu tersedianya sumber karbon dan
nitrogen. Hal ini disebabkan karbon dan nitrogen diperlukan untuk
pembentukan sel dan perkembangbiakan sel.
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan MSG adalah tetes
tebu (molase), dextrose, dan raw sugar. Gula-gula yang dimanfaatkan
bakteri sebagai substrat adalah fermentable sugar. Fermentable sugar
merupakan total gula yang dapat difermentasi oleh bakteri, yaitu sukrosa,
fruktosa dan glukosa.
1. Tetes tebu (molase)Pada proses fermentasi MSG substrat yang digunakan adalah tetes
tebu (molase). Substrat ini digunakan karena mudah dan murah untuk
diperoleh. Molase ini merupakan hasil samping dalam industri gula
tebu.
Gambar 2. Molase
-
5/26/2018 Makalah MSG
7/22
7
2. SukrosaSukrosa memiliki peran penting dalam fermentasi karena merupakan
sumber karbon utama yang digunakan sebagai substrat oleh bakteri.
Kandungannya 38% dan batas minimalnya 30%. Jika kurang dari 30%
akan menyebabkan sumber substrat yang akan digunakan tidak sesuai
sehingga pertumbuhan bakteri tidak maksimal.
3. Fruktosa dan GlukosaFruktosa dan glukosa juga digunakan oleh bakteri sebagai substrat
dalam proses fermentasi. Kadar glukosa 6% dan fruktosa 7%.
3.2. Proses ProduksiMonosodium Glutamat secara umum dapat diproduksi melalui 3
metode yaitu :
1. Hidrolisis protein seperti gluten atau protein yang terdapat pada hasilsamping gula
Pada metode hidrolisis, protein dihidrolisis dengan asam mineral kuat
menjadi asam amino bebas, asam glutamat kemudian dipisahkan.
Campuran dipurifikasi dan diubah menjadi garam monosodium
(monosodium glutamat).
2. Sintesis3. Fermentasi mikrobia
Pada metode ini bakteri ditumbuhkan secara aerobik pada medium
nutrisi cair yang mengandung sumber karbon (contoh, dexstrose atau
sitrat), sumber nitrogen seperti ion amonium atau urea, ion mineral dan
faktor pertumbuhan. Bakteri yang diseleksi untuk proses ini mempunyaikamampuan untuk mengekskresikan asam glutamat yang mereka
sintesa diluar membran selnya ke medium dan dikumpulkan.
-
5/26/2018 Makalah MSG
8/22
8
3.2.1. Mikroorganisme pada Fermentasi MSGBahan baku untuk media tumbuh bakteri harus dipersiapkan
terlebih dahulu. Bakteri tidak dapat langsung memecah
makromolekul seperti polisakarida, tetapi harus diubah dahulu
menjadi bentuk yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi
monosakarida.
Mikroorganisme merupakan jasad renik yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, namun dapat dilihat dan dipelajari
dengan menggunakan mikroskop. Mikroba berperan penting dalam
proses fermentasi yaitu untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Oleh karena itu, dalam pemilihan mikroba harus selektif untuk
mencapai kualitas dan kuantitas yang tinggi.
Untuk membuat MSG dengan cara fermentasi digunakan
mikroba yang dapat mengubah substrat menjadi asam glutamat.
Asam glutamat ini kemudian di proses kembali sehingga menjadi
monosodium glutamat. Mikroba-mikroba yang dapat mengubah
substrat menjadi asam glutamat yaitu seperti Micrococcus
glutamicusdan Aspergilus terrus. Mikroba-mikroba tersebut adalah
mikroba aerob yaitu mikroba yang hidup jika ada oksigen bebas.
MikroorganismeAspergillus
terrus
M icrococcus
glutamicus
Suhu Operasi (0C) 25-32 28-30
Waktu fermentasi (jam) 48-90 30-40
Kondisi Aerob Aerob
Kemurnian MSG (%) - 99
Sumber : US Patent April,11,1972,2.655.746 dan US Patent Oktober, 18,1977,054.487
Tabel 2. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan MSG
Berdasarkan data tersebut, maka pada umumnya proses
pembuatan MSG ini digunakan mikroorganisme Micrococcus
-
5/26/2018 Makalah MSG
9/22
9
glutamicus, karena dengan menggunakan mikroba ini waktu
fermentasi dapat berlangsung lebih singkat.
Gambar 3. Brevybacteria lactofermentum
Gambar 4.Corynebacterium
Gambar 5. Aspergillus terrus
-
5/26/2018 Makalah MSG
10/22
10
3.2.2. Kondisi Proses FermentasiProses fermentasi memanfaatkan mikroorganisme baik untuk
katalis ataupun penghasil produk. Proses ini membutuhkan beberapa
perlakuan khusus, seperti pengaturan pH, suhu, lingkungan
(aerob/anaerob), serta aerasi dan agitasi. Perlakuan ini dimaksudkan
untuk menghasilkan kondisi proses yang optimum. Kondisi operasi
proses fermentasi MSG oleh mikrobaMicrococcus glutamicus dapat
digambarkan dalam tabel berikut :
Kondisi Pertumbuhan Fermentor
pH 7,0 7,3
Suhu - 320C
Waktu (jam) 18 30-40
Lingkungan Aerob Aerob
Hasil Optical density 600Original Broth Glutamic
Acid (OBGA)
Tabel 3. Pengaturan Kondisi dan Proses Fermentasi
3.2.3. Tahapan Proses Fermentasi Pembuatan MSGPada proses fermentasi pembuatan MSG, dibagi ke dalam
lima tahapan yaitu :
1. Persiapan Substrat Molase (Molasses Treatment)Tetes yang akan dipakai untuk proses akan mengalami
perlakuan treatment, yaitu pembersihan tetes dari kotoran
maupun unsur-unsur yang tidak dikehendaki seperti kalsium
(Ca2+). Pada industri proses pengolahannya, pertama-tama
molasses, beet molasses, H2SO4dan air dicampurkan di dilution
tank. Penambahan H2SO4 pada proses pencampuran ini
bertujuan sebagai control pH. Nilai pH yang diinginkan untuk
tetes adalah 2,9-3,0.
-
5/26/2018 Makalah MSG
11/22
11
Selain itu penambahan H2SO4 juga dimaksudkan untuk
mengikat ion Ca2+ yang terdapat dalam tetes. Kandungan Ca2+
pada tetes merupakan impurity (pengotor) yang harus
dihilangkan karena dapat mengganggu proses Kristalisasi MSG.
H2SO4 yang berikatan dengan Ca2+ akan membentuk CaSO4
(gypsum) yang disebut sludge.
Kondisi proses ini diatur pada suhu 550C dengan pH
bahan 2,9-3,0 dan kekentalan 26-26,50Be. Kekentalan ini
dikontrol dengan penambahan atau pengurangan jumlah air
dengan penambahan tetes atau sebaliknya. Jika terlalu kental
maka perlu penambahan air.
Setelah melalui dilution tank, campuran tetes tersebut
dialirkan ke dalam tangki settling. Proses settling ini
berlangsung dalam 3 buah tangki yang bekerja secara kontinyu
dan setiap tangki dilengkapi dengan pengaduk. Setelah itu
dilanjutkan dengan proses aging, bertujuan untuk
mengoptimalkan reaksi pengikatan Ca2+ oleh H2SO4.
Setelah itu dibentuk sludge pada in line mixer, pada
proses ini ditambahkan aronvis yang telah dilarutkan dengan air.
Aronvis merupakan bahan flokulan untuk membentuk flok
CaSO4 agar terkumpul menjadi flok dengan ukuran yang lebih
besar sehingga proses pemisahan dapat berlangsung lebih
sempurna. Sludge dipisahkan dengan campuran tetes. Sludge
akan mengendap sedangkan campuran tetes berada di atas
sludge. Campuran tetes yang telah terpisah dari sludge disebutcairan overflow. Sisa-sisa flok dari cairan overflow dipisahkan
dengan separator.
Cairan yang telah bersih dari sisa flok disebut HSP (hasil
separator) dan mengandung impurity (kotoran) < 1% dan siap
digunakan untuk proses fermentasi. Tetes feeding (molasses)
terlebih dahulu dilewatkan pada heat exchanger untuk proses
-
5/26/2018 Makalah MSG
12/22
12
sterilisasi. Proses ini terjadi pada suhu 1200C selama 10 hingga
20 menit dan siap difermentasi dalam tabung yang juga
disterilisasi.
2. Pembiakan MikrobaPada tahap ini dilakukan pembibitan atau pembiakan
bakteri asam glutamat. Tahapan proses yang dilakukan antara
lain :
Persiapan peralatan Inokulasi bakteri pada media agar padat Inokulasi bakteri pada media agar cair
3. Pertumbuhan MikrobaProses pertumbuhan mikroba dilakukan di tangki
seeding. Di tangki ini bakteri dikembangbiakkan dengan baik
sekaligus penyesuaian bakteri dengan keadaan sebenarnya di
fermentor.
Proses yang pertama kali dilakukan adalah sterilisasi
tangki fermentor yang disebut dengan sterilisasi kosong.
Kemudian tetes feeding (molasses) dan bahan lainnya
dimasukkan ke dalam tangki. Kemudian dilakukan sterilisasi
media pada suhu 1200C, setelah itu dilakukan cooling atau
pendinginan sampai mencapai suhu 320C. Proses cooling
dilakukan dengan menggunakan Chiller pada suhu < 200C.
Setelah suhu cooling tercapai, dilakukan inokulasi
bakteri asam glutamat yang berada dalam media cair sampai
terjadi proses pertumbuhan bakteri. Setelah bakteri itu tumbuh
(koloni bakteri) kemudian bakteri tersebut diambil untuk
digunakan sebagai agen biologi pada proses fermentasi
pembuatan MSG.
-
5/26/2018 Makalah MSG
13/22
13
4. Proses FermentasiPada proses fermentasi pembuatan MSG ini fermentor
harus disterilisasi terlebih dahulu. Pada tahap ini tidak
diperlukan sterilisasi media, karena media telah dilewatkan pada
heat exchanger terlebih dahulu sebelum masuk ke fermentor.
Setelah media masuk, inokulum dari tangki seeding dimasukkan
ke dalam fermentor dan dilakukan penambahan NH3 sebagai
control pH agar pH tetap netral.
Pada tahap ini juga dilakukan aerasi, yaitu dengan
mengalirkan oksigen ke dalam fermentor. Hal ini disebabkan
bakteri asam glutamat yang digunakan bersifat aerob.
Proses fermentasi ini berlangsung selama kurang lebih
30 jam pada suhu 32 0C dan pH 7,3. Hasil yang diperoleh dari
proses fermentasi adalah cairan Original Broth Glutamic Acid
(OBGA) atau asam glutamat. Reaksi yang terjadi pada proses
fermentasi ini yaitu :
Micrococcus glutamicus
C6H12O6+ NH3 + 3/2 O2 C5H9NO4 + CO2 + 3H2O
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses fermentasi
asam glutamat adalah proses pendinginan yang digunakan,
jumlah oksigen terlarut, ukuran dan kontrol pH dengan
menggunakan amoniak.
5. Pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) Pengambilan glutamat
Setelah fermentasi selesai kurang lebih 30-40 jam cairan
hasil fermentasi yaitu asam glutamat dipekatkan untuk
mengurangi kadar airnya. Kemudian ditambahkan HCl
untuk mencapai titik isoelektrik pada pH 3,2.
-
5/26/2018 Makalah MSG
14/22
14
Netralisasi atau refining : dilakukan pencampuran denganNaOH
Tahap reaksi asam glutamat dengan NaOH sehingga
terbentuk Monosodium Glutamat Liquor.
Kristalisasi asam glutamat Decolorisasi atau penjernihan warna menggunakan karbon
aktif.
Kristalisasi Monosodium Glutamat, menghasilkan kristalmonosodium glutamat yang mengandung liquor.
Pengeringan kristal Monosodium Glutamat denganmenggunakan rotary dryer sehingga diperoleh serbuk
Kristal monosodium glutamat yang mempunyai kemurnian
tinggi (kurang lebih 99,7%).
Gambar 6. Flowsheet Pembuatan Asam Glutamat
-
5/26/2018 Makalah MSG
15/22
15
3.3. Proses Pemurnian (Purifikasi)3.3.1. Kristalisasi dan Netralisasi
Kristalisasi merupakan metode yang terpenting dalam
purifikasi senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul rendah
(Mc Cabe, et al. 1994). Kristal murni asam glutamat yang berasal
dari proses pemurnian asam glutamat digunakan sebagai dasar
pembuatan MSG. Asam glutamat yang dipakai harus mempunyai
kemurnian lebih dari 99% sehingga bisa didapatkan MSG yang
berkualitas baik. Kristal murni asam glutamat dilarutkan dalam air
sambil dinetralkan dengan NaOH atau dengan Na2CO3pada pH 6,6-
7,0. Asam glutamat akan bereaksi dengan Na dan membentuk
larutan MSG. Larutan ini mempunyai derajat kekentalan 26 - 280Be.
Pada suhu 300C dengan konsentrasi MSG sebesar 55 gram larutan
(Winarno, 1990).
Penambahan arang aktif digunakan untuk menjernihkan
cairan MSG yang berwarna kuning jernih dan juga menyerap
kotoran lainnya. Kemudian didiamkan selama satu jam lebih untuk
menyempurnakan proses penyerapan warna serta bahan asing
lainnya yang berlangsung dalam keadaan netral. Cairan yang berisi
arang aktif dan MSG kemudian disaring dengan menggunakan
vacuum filter yang kemudian menghasilkan filter serta cake
berisi arang aktif dan bahan lainnya. Bila kekeruhan dan warna filter
tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan maka cairan ini dapat
dikristalkan (Said, 1991). Larutan MSG yang telah memiliki
kekentalan 26
0
Be diuapkan pada kondisi vakum bertekanan 64cmHg atau setara dengan titik didih 69 gram MSG pelarutan.
Pemberian NaOH akan menyebabkan terbentuknya kristal MSG
karena larutan dalam keadaan jenuh. Inti kristal yang terbentuk,
secara perlahan-lahan akan diikuti dengan pemekatan larutan
sehingga menghasilkan kristal yang lebih besar. Proses kristalisasi
berlangsung selama 14 jam (Said, 1991).
-
5/26/2018 Makalah MSG
16/22
16
Secara umum diagram alir proses fermentasi pembuatan
MSG dapat disimpulkan sebagai berikut :
PenyiapanSubstrat/Media
Pembibitan Bakteri
Fase 1Pembiakan Bakteri
dalam Tangki Seeding
Fase 2Fermentasi di dalam
Fermentor
Asam Glutamat
MSG
Proses Pemurnian
-
5/26/2018 Makalah MSG
17/22
17
3.3.2. Pengeringan dan PengayakanKristal MSG yang dihasilkan dari proses kristalisasi
kemudian dipisahkan dengan metode sentrifugasi dari cairannya.
Filtrat hasil penyaringan dikembalikan pada proses pemurnian, dan
kristal MSG yang dihasilkan setelah disaring kemudian dikeringkan
dengan udara panas dalam lorong pengeringan, setelah itu diayak
dengan ayakan bertingkat sehingga diperoleh 3 ukuran yaitu LLC
(Long Large Crystal), LC (Long Crystal), dan RC (Regular
Crystal), sedangkan FC (Fine Crystal) yang merupakan kristal
kecil dikembalikan ke dalam proses sebagai umpan. Hasil MSG
yang telah diayak dalam bentuk kering kemudian dikemas dan
disimpan sementara dalam gudang sebelum digunakan untuk tujuan
lainnya (Said, 1991).
3.4. Pendukung Produksi3.4.1. Bahan Pendukung
Bahan pendukung yang digunakan dalam proses produksi
MSG diantaranya :
H2SO4 NH3 HCl
HCl merupakan bentuk hydrogen klorida dalam air. Biasa
digunakan dalam pengolahan makanan seperti can syrup dan
sodium glutamat untuk menciptakan suasana asam saat proses
isolasi asam glutamat.
NaOHPada proses pembuatan MSG, NaOH (bersifat basa) digunakan
dalam proses netralisasi untuk bereaksi dengan asam glutamat
(bersifat asam) menghasilkan MSG. Sehingga akan diperoleh
pH 6,8-7,2, dimana merupakan standart keamanan MSG untuk
dikonsumsi.
-
5/26/2018 Makalah MSG
18/22
18
Defoamer (CC 222) H3PO4,Urea, MgSO4 Penisilin Aronvis Karbon Aktif Media Fermentasi Mineral Vitamin Kebutuhan akan oksigen Metabolisme cepat Rheology Anti buih
3.4.2. Alat Pendukung Inkubator
Gambar 7. Inkubator
Inkubator ini digunakan pada proses inokulasi bakteri
dalam media padat dan media cair.
-
5/26/2018 Makalah MSG
19/22
19
Heat Exchanger
Gambar 8. Heat Exchanger
Heat Exchanger ini digunakan untuk proses sterilisasi
tetes feeding atau molasses skala industri
Vacuum Filter
Gambar 9. Vacuum Filter
Vacuum filter ini digunakan pada saat proses
kristalisasi yang menghasilkan filter dan cake yang
diinginkan.
-
5/26/2018 Makalah MSG
20/22
20
Chiller
Gambar 10. Chiller
Chiller ini digunakan untuk proses cooling atau
pendinginan pada proses pertumbuhan mikroba dalam skala
industri.
Tangki Settling
Gambar 11. Tangki Settling
Tangki settling ini bekerja secara kontinyu dan setiap
tangki dilengkapi dengan pengaduk. Tangki ini digunakan pada
saat proses persiapan substrat molase.
-
5/26/2018 Makalah MSG
21/22
21
3.5. Pengolahan LimbahSebelum dibuang ke sungai, air limbah dari pabrik MSG dikenakan
proses pengolahan limbah. Limbah cair dari unit MSG dan daur ulang
dimasukkan ke bak ekualisasi agar homogeny. Kemudian dipompa ke bak
koagulasi. Di bak koagulasi ditambahkan soda cair 20% untuk menaikan pH
menjadi 7 7,5 dan ditambahkan PAC (poly aluminium chloride) agar
terjadi pengendapan.
Dari bak koagulasi mengalir masuk ke bak pengendap I. Lumpur
yang mengendap dipompakan ke bak penampung kemudian dipompa ke bak
saringan I. Dari bak penyaring masuk ke bak anaerob dan terjadi proses
biologi anaerob dilanjutkan dengan proses biologis di bak aerob yang
diaerasi.
Dari bak aerob limbah cair masuk ke bak pengendap II. Lumpur
yang mengendap dipompa ke bak pengering lumpur dan sebagian dipompa
kembali ke bak aerob untuk disirkulasi lumpur aktif jika berkurang. Dari
bak pengendap II masuk ke bak penyaring II kemudian dialirkan masuk ke
bak penampung hasil akhir yang selanjutnya dibuang ke saluran ke luar
lingkungan.
-
5/26/2018 Makalah MSG
22/22
22
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pembuatan MSG dapat dilakukan dengan proses fermentasi
menggunakan bakteri Micrococcus glutamicus. Substrat yang
digunakan adalah molasses karena substrat tersebut dapat diperoleh
dengan mudah dan murah. Kondisi operasi pada proses fermentasi
berlangsung dalam keadaan pH netral, suhu optimal kurang lebih 350C
dan berlangsung pada lingkungan aerob. Lamanya proses fermentasi
dimulai dengan proses pembibitan sampai fermentasi adalah 48-58
jam.
Pada proses fermentasi mula-mula dihasilkan asam glutamat, asam
glutamat ini kemudian ditambah dengan NaOH sehingga membentuk
monosodium glutamat (MSG). MSG ini kemudian dimurnikan dan
dikristalisasi sehingga menghasilkan serbuk Kristal yang siap
dipasarkan.
4.2. Saran dan Kritik
Di dalam industri bioproses khususnya fermentasi, dalam
prosesnya harus benar-benar dilakukan pengaturan kondisi operasi
yang tepat dan pemilihan mikroba yang sesuai dengan substrat yang
akan di fermentasi. Pengaturan ini bertujuan untuk menghasilkan
produk yang diinginkan dengan jumlah yang optimal dan berkualitas.
Oleh karena itu bagi industry-industri di bidang bioproses harus
sangat memperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang
keberhasilan produk, salah satunya dengan pengaturan kondisi operasi
setiap proses yang dilakukan.