makalah munasabah

9
pg. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai seorang muslim tentunya kita harus mempelajari dan memahami kandungan isi dari Al-Qur’an.Karena kita dapat memahami berbagai ilmu pengetahuan maupun lainnya.Jika kita mempelajari kandungan isi Al-Qur’an lebih luas,maka kita akan dapat mengatakan bahwa di dalam Al- qur’an terdapat hubungan antara surat yang satu dengan surat yang lainnya,ayat yang satu dengan yang ayat lainnya,dan lain sebagainya.Hubungan-hubungan tersebut sering disebut sebagai Munasabah Al-Qur’an.Dengan mempelajari Munasabah maka dapat menambah pengetahuan serta meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah. Dalam makalah ini,akan dibahas tentang munasabah Al-Qur’an yang secara rinci sehingga dapat memudahkan pembaca dalam mempelajarinya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan macam-macam Munasabah Al-Qur’an? 2. Apakah kegunaan mempelajari Munasabah Al-Qur’an? BAB II PEMBAHASAN

Upload: hendri-kurniawan

Post on 13-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

  • pg. 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sebagai seorang muslim tentunya kita harus mempelajari dan

    memahami kandungan isi dari Al-Quran.Karena kita dapat memahami

    berbagai ilmu pengetahuan maupun lainnya.Jika kita mempelajari kandungan

    isi Al-Quran lebih luas,maka kita akan dapat mengatakan bahwa di dalam Al-

    quran terdapat hubungan antara surat yang satu dengan surat yang lainnya,ayat

    yang satu dengan yang ayat lainnya,dan lain sebagainya.Hubungan-hubungan

    tersebut sering disebut sebagai Munasabah Al-Quran.Dengan mempelajari

    Munasabah maka dapat menambah pengetahuan serta meningkatkan iman dan

    taqwa kita kepada Allah.

    Dalam makalah ini,akan dibahas tentang munasabah Al-Quran yang

    secara rinci sehingga dapat memudahkan pembaca dalam mempelajarinya.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian dan macam-macam Munasabah Al-Quran?

    2. Apakah kegunaan mempelajari Munasabah Al-Quran?

    BAB II

    PEMBAHASAN

  • pg. 2

    A. Pengertian dan Macam-macam Munasabah Al-Quran.

    1. Pengertian Munasabah Al-Quran

    Munasabah dalam pengertian bahasa adalah cocok,patut atau

    sesuai,mendekati.Jika dikatakan A munasabah dengan B,berarti A

    mendekati atau menyerupai B. Dalam buku lain juga disebutkan

    bahwa,Munasabah menurut bahasa berarti musyakalah (keserupaan) dan

    muqarabah (kedekatan).

    Secara terminologi (istilah),munasabah adalah ilmu Al-Quran yang

    digunakan untuk mengetahui hubungan antar ayat atau surat dalam Al-

    Quran secara keseluruhan dan latar belakang penempatan tartib ayat dan

    suratnya.

    Berikut pendapat yang dikemukakan para ahli bahasa:

    a. Manna Al-Qaththan , Munasabah berarti segi-segi hubungan antara

    satu kata dengan kata lain dalam satu ayat, antara satu ayat dengan

    ayat lain, atau antara satu surat dan surat lainnya.

    b. M.Hasbi Ash Shiddieqy membatasi pengertian munasabah kepada

    ayat-ayat atau antar ayat.

    c. Al-Baghawi menyamakan munasabah dengan takwil.

    d. Az-Zarkasyi dan as-Suyuthi merumuskan bahwa yang di maksud

    munasabah ialah hubungan yang mencangkup antar ayat atau antar

    surat.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa ilmu al-

    munasabah adalah bersifat maqul (rasional),sesuai dengan ungkapan:

    "Munasabah adalah suatu yang rasional,apabila di hadapkan kepada

    akal niscaya dia akan menerimanya."

    Atas dasar itulah sebagaimana telah dikemukakan di atas,ilmu ini

    berupaya menjelaskan segi-segi korelasi antar ayat-ayat dan atau surah-

    surah dalam al-Quran,baik korelasi itu berupa ikatan antara am (umum)

  • pg. 3

    dengan yang khas (khusus),antara yang abstrak dengan yang konkrit,antara

    yang rasional dengan yang irrasional.

    2. Macam-Macam Munasabah Al-Quran

    Munasabah dari segi sifat-sifatnya terbagi menjadi dua,yaitu:

    1) Zhahir al-Irtibath

    (korelasi yang bersifat transparan),yaitu korelasi atau persesuaian

    antara bagian atau ayat al quran yang satu dengan yang lain tampak

    jelas dan kuat.Karena begitu kuatnya kaitan antara keduanya,sehingga

    ayat-ayat tersebut tampak sebagai satu kesatuan yang utuh.Di antara

    contoh yang dapat dikemukakan dalam kaitannya dengan itu adalah

    untaian firman allah dalam Q.S Al Isra ayat 1 dan ayat 2,yang isinya

    sebagai berikut:

    Ayat 1 menjelaskan mengenai Nabi Muhammad saw yang diisra

    kan Allah S.W.T. sedangkan ayat 2 menerangkan mengenai

    ditutrunkannya al-Kitab (taurat) kepada Nabi Musa a.s.Persusaian atau

    korelasi antara ayat pertama dengan ayat kedua termasuk tampak jelas

    dalam hal diutusnya kedua nabi dan rasul tersebut.

    2) Khafiyyu-al-Irtibath

    (korelasi yang bersifat terselubung),yaitu korelasi antara bagian

    atau ayat al-quran yang tidak tampak secara jelas,seakan-akan masing-

    masing ayat atau surah itu berdiri sendiri-sendiri baik karena ayat yang

    satu diathafkan kepada yang lain.korelasi seperti ini antara lain dapat

    disimak pada ayat 189 dengan ayat 190 surah ai-baqarah.

    Ayat 189 menerangkan tentang bulan tsabit yang merupakan

    tanggal sebagai tanda-tanda waktu dan untuk jadwal bagi pelaksanaan

    ibadah haji.Sedangkan ayat 190 yang mengiringinya dalam surah yang

    sama menjelaskan perintah menyerang kepada orang-orang yang

    menyerang umat islam.Sepintas ,antara ayat diatas nampak seakan tidak

    memiliki korelasi.Padahl sebenarnya terdapat kaitan yang erat antara

    keduanya.Ayat 189 surat al-baqarah diatas berbicara mengenai waktu

  • pg. 4

    untuk melaksakan ibadah haji,sedangkan ayat 190 pada dasarnya saat

    haji itu umat islam dilarang menumpahkan darah (berperang),tetapi jika

    mereka diserang terlebih dahulu oleh musuh,maka serangan-serangan

    musuh tersebut harus dibalas walaupun pada musim haji.

    Contoh lain dapat disimak dalam al-quran surah al-ghasyiyah

    ayat 17-20.

    Munasabah dari segi materinya dapat dibagi dua yaitu:

    a) Munasabah antar ayat dalam Al-Quran,

    yaitu hubungan atau persesuaian antara ayat yang satu

    dengan ayat yang lain.Kemungkinan jelasnya munasabah antar ayat

    cukup besar.Hal ini disebabkan karena pembicaraan satu topik

    jarang dapat selesai dalam satu ayat saja.Ayat berikutnya terhadap

    ayat sebelumnya biasanya yaitu berfungsi untuk

    menguatkan,menerangkan, memberi penjelasan, mengecualikan,

    mengkhususkan, menengahi dan mengakiri pembicaraan.Namun

    tidak semua ayat mempunyai munasabah yang jelas dengan ayat

    yang lainnya.Munasabah dalam bentuk langsung menggunakan

    huruf athaf.contohnya dapat dilihat dalam al-quran surat Alu

    Imran ayat 102 dan 103.Ayat tersebut menjelaskan bahwa untuk

    menjadi seorang beriman dan bertakwa yang benar serta agar mati

    dalam keadaan muslim,maka setiap orang harus berpegang kepada

    tali (agama)Allah.Munasabah dalam bentuk tidak langsung adalah

    munasabah antar ayat yang tidak menggunakan athaf.Menurut al-

    Zarkasyi,munasabah ini haruslah mempunyai sandaran yang

    mingisaratkan akan adanya hubungan kalimat yang disebut dengan

    istilah al-qarinah al-maknawiyyah.Untuk hal ini dapat

    dikategorikan menjadi:

    b) Tanzhir(penyetaraan),

    yakni munasabah ayat yang merupakan dua hal yang serupa

    atau setara.Munasabah jenis ini terdapat dalam surat Al Anfal ayat

  • pg. 5

    4-5.Munasabah dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah

    SWT menyetarakan ketidakpuasan kaum muslim perihal

    pembagian Ghanimah yang diperintahkan Allah dengan

    ketidakpuasan mereka keluar bersama Rasulullah saw untuk

    berperang melawan serangan kaum musyrikin.

    c) Mudladdah

    (kontradiksi),yakni munasabah yang terjadi antara ayat atau

    bagian ayat yang masing-masing mencerminkan

    pertentangan.contoh terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 5-6,Al

    Araf ayat 94-95.

    d) Istihrad

    yakni munasabah yang mencerminkan adanya kaitan antara

    satu persoalan dengan persoalan yang lain.Contohnya dapat disimak

    dalam Q.S Al-Araf ayat 26-27,Q.S. Shad ayat 54-55.

    e) Takhallush

    yakni munasabah dalam bentuk perpindahaan dari satu

    pembicara ke pembicara lain yang bermaksud untuk

    membangkitkan semangat dan perasaan pembaca dan pendengar

    dengan dipisahkan oleh lafal hadza.Contohnya dapat dilihat dalam

    Q.S. Shad ayat 49.

    Takhallush dalam bentuk lain,yaitu perpindahan pembicaraan

    dari topik semula ke sustu maksud tertentu dengan sedemikian

    rupa,sehingga pembicara atau pendengar tidak merasakan adanya

    perpindahaan tersebut.Contohnya dapat di lihat dalam Q.S.Al-Araf

    ayat 156.

    Munasabah antar surat dalam Al-Quran,yaitu persesuaian atau

    korelasi antara surah yang satu dengan surah yang lain.Dalam mencari

    hubungan ini para ulama mengacu kepada pandangan yang mengatakan

    bahwa urut-urutan surah dalam Al-Quran adalah bersoifat

    tawfiqi.Munasabah antar surat dalam Al-quran dapat di bagi menjadi:

  • pg. 6

    o Munasabah antar nama surah,biasanya terjadi antar nama surah sesudah

    atau sebelumnya yang terdapat hubungan makna.Contoh:surah 23(al-

    mukminun:orang-orang yang mukmin),surah 24(al-Nur:cahaya),surah

    25(al-Furqan:pembeda).

    o Munasabah antara kandungan surah secara global dengan kandungan

    surah berikutnya,yaitu materi surah yang satu sangat terkait dengan

    materi surah yang lain.Conth dalam surah al-Baqarah dengan surah al-

    Fatihah,yaitu kedaunya menerangkan lima hal pokok kandungn Al-

    Quran(masalah akidah,ibadah,muamalah,kisah,danjanji serta

    ancaman).

    o Munasabah antar awal surah dengan akhir surah.contoh dalam Q.S(2):1-

    4 dengan Q.S.(2):285,Q.S.(4):1 dengan Q.S.(4)176.

    o Munasabah antara akhir surah dengan awal surah berikutnya.Dibagi

    menjadi 2,yaitu dari segi huruf dan maknanya.Contoh dalam dalam segi

    huruf

    :( 5 ) dengan : ( 1 )

    yaitu huruf lam menjadi huruf terakih surat Al-fil dan juga

    menjadi huruf pertama surat Al-Qurais,dari segi makna Q.S.(5):120

    dengan Q.S.(6):1, Q.S.(56):96 dengan Q.S.(97):1.

    Munasabah awal surat yang terdiri dari huruf-huruf terpisah dengan

    huruf-huruf dalam surah yang sama.Contoh surah yang diawali dengan al-

    ahruf dan al muqaththa menandakan huruf dan kata dalam surah tersebut di

    dominisi oleh hufuf-huruf pembukanya(al-baqarah,Alu Imran,dll).

    B. Kegunaan Mempelajari Munasabah Al-Quran

    a. Mengetahui persambungan antara bagian Al-Quran, baik antara kalimat-

    kalimat atau ayat-ayat maupun surah-surahnya yang satu dengan yang lain,

    sehingga lebih memperdalam pengetahuan dan pengenalan terhadap kitab

    Al-Quran dan memperkuat keyakinan terhadap kewahyuan dan

    kemukjizatannya.

  • pg. 7

    b. Dengan Ilmu Munasabah itu, dapat diketahui mutu dan kebalaghahan

    bahasa Al-Quran dan konteks kalimat-kalimatnya yang satu dengan yang

    lain, serta persesuaian ayat atau surahnya yang satu dari yang lain, sehingga

    lebih menguatkan keyakinan kita bahwa Al-quran itu benar-benar wahyu

    dari Allah SWT, dan bukan buatan Nabi Muhammad SAW.

    c. Untuk menafsirkan al-quran, yakni menjadikan bagian-bagian kalimat

    menjadi satu keutuhan, yang diungkapkan dengan sling keterkaitan antara

    satu dan lainnya sehingga membantu ahli tafsir dalm memahami makna

    yang terkandung dalam al-quran.

    BAB III

    PENUTUP

  • pg. 8

    A. Kesimpulan

    Dalam makalah ini telah dijelaskan tentang munasabah Al-Quran dan

    telah kita ketahui bahwa munasabah di peroleh dari ijtihad,dan dapat kita

    simpulkan bahwa:

    o Munasabah secara bahasa berarti cocok,patut atau sesuai,mendekati,

    musyakalah (keserupaan) dan muqarabah (kedekatan ).

    o Munasabah secara istilah berarti ilmu Al-Quran yang digunakan

    untuk mengetahui hubungan antar ayat atau surat dalam Al-Quran

    secara keseluruhan dan latar belakang penempatan tartib ayat dan

    suratnya.

    o Macam-macam munasabah dari segi sifatnya: Zhahir al-Irtibath

    (korelasi yang bersifat transparan), Khafiyyu-al-Irtibath (korelasi

    yang bersifat terselubung).

    o Macam-macam munasabah dari segi materinya: Munasabah antar

    ayat dalam Al-Quran dan Munasabah antar surat dalam Al-Quran.

    DAFTAR PUSTAKA

  • pg. 9

    Izzan,Ahmad. 2011. Ulumul Quran. Bandung:Tafakur.

    Shihab,Quraish,dkk. 2008.Sejarah dan Ulumul Quran. Jakarta:Pustaka Firdaus.

    Supiana, dan Karman. 2002.Ulumul Quran. Bandung:Pustaka Islamika.

    Usman.2009.Ulumul Quran.Yogyakarta:Teras.