makalah nra
DESCRIPTION
rkmTRANSCRIPT
0
RNA GENOM
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Genetika yang dibina Oleh
Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd. dan Dr. Siti Zubaidah, M.Pd.
Oleh
Kelompok 3 / Kelas A:
Mochammad Iqbal (100341507510)
Ismail (100341507503)
Andi Rahmat Saleh (100341507517)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JANUARI 2011
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Allah-lah yang meninggikan
langit, menghamparkan bumi dan menghidupkan kita semua diantaranya. Syukur
yang tiada henti-hentinya senantiasa kita panjatkan kehadirat-Nya atas rahmat,
hidayah serta inayah-Nya yang berupa kesempatan, kelapangan, kesehatan serta
kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang RNA Genom
tepat pada waktunya.
Dalam proses penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu
dan memberikan dorongan semangat, maka dari itu kami sampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yaitu
di antaranya:
1. Bapak Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd dan Ibu Dr. Siti Zubaidah, M.Pd
selaku dosen pembimbing matakuliah genetika, yang dengan penuh kasih
sayang serta kesabaran telah membimbing kami.
2. Teman-teman offering A Pendidikan Biologi PPS UM 2010, yang tidak
mungkin saya sebutkan satu-persatu.
Segala upaya telah kami lakukan dalam menyusun makalah ini, namun
wajar bila masih banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya
milik Allah semata. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
dapat dijadikan masukan dalam penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi civitas akademika dan juga bagi
pengembangan diri kami pribadi. Akhirnya semoga semua amalan ini mendapat
ridho di sisi Allah SWT. Amin……
Malang, 31 Januari 2011
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
1.3. Tujuan ........................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian, Struktur, Jenis dan Fungsi RNA ................................ 6
2.2. Sejarah Penemuan RNA ................................................................ 15
2.3. RNA Genom Pada Virus ................................................................ 16
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ................................................................................... 21
3.2. Saran .............................................................................................. 21
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................. 22
3
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. Animasi struktur tiga dimensi molekul RNA ................. 5
2. Gambar 2.2. Struktur dua dimensi molekul RNA ................................ 5
3. Gambar 2.3. Perbandingan Struktur kimiawi RNA dengan DNA ........ 6
4. Gambar 2.4. Struktur dua dimensi molekul RNAt ............................... 8
5. Gambar 2.5. Struktur 3D tRNA ............................................................ 9
6. Gambar 2.6. Struktur ribosom ................................................................ 10
7. Gambar 2.7. Jenis-jenis ARN dan Karakternya ................................... 10
8. Gambar 2.8. Hubungan tiga macam RNA ............................................... 11
9. Gambar 2.9. Tokoh yang berperan dalam penemuan materi genetik .. 13
10. Gambar 2.10. Bagan percobaan fraengkel-conrat – B.singer ............. 15
11. Gambar 2.11. Skema replikasi retrovirus ............................................ 17
12. Gambar 2.12. Fotografi tunas virion yang keluar dari sel inang ........ 17
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ada sebuah headline dari majalah NEW YORK TIMES yang cukup
terkenal berbunyi, “Gene studies emerging as key engine of science” (New
York Times dalam Gardner, 1991) dari pernyataan ini terlihat bagaimana
dunia sangat memandang genetika sebagai disiplin ilmu yang cukup vital
dalam pengembangan sains modern. Saat ini pemahaman akan genetika sudah
bukan lagi pelengkap dalam mempelajari biologi di sekolah-sekolah, namun
merupakan hal mendasar dan sangat penting, karena hampir semua yang
dipelajari di dalam biologi berpangkal kepada genetika.
Konsep gen sebagai central objek di dalam genetika merupakan
pangkal dari segala pembahasan terkait kehidupan semua makhluk hidup,
tentu saja di dalamnya termasuk kehidupan manusia. Mengingat pentingnya
dan sentralnya peranan genetika di dalam sains, tidak heran jika
perkembangan cabang ilmu yang satu ini menjadi begitu pesat dan peminatnya
pun semakin banyak. Ditambah dengan perkembangan teknologi yang
memunculkan alat-alat yang memungkinkan penelitian dibidang bio-
molekular dan genetika semakin mudah serta menjadi maju tambah pesat.
Namun di sekolah-sekolah di Indonesia porsi yang diberikan untuk
bidang ilmu genetika sangatlah minim, sehingga implikasinya lulusan
sekolah-sekolah di indonesia memiliki pengetahuan yang minim pula terkait
dengan genetika. Disinilah yang kemudian muncul masalah, disaat secara
global ilmu genetika dan biomolekuler sedang menggeliat, kita justru
ketinggalan dan hanya menjadi penonton atas pesatnya perkembangan ilmu-
ilmu tersebut. Hal ini ditandai dengan sedikitnya pembahasan-pembahasan di
kalangan pelajar di Indonesia yang berkaitan dengan genetika. Hal ini dapat
disebabkan kurangnya minat terhadap genetika atau memang masih minimnya
referensi yang membahas tentang ilmu yang satu ini.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memasyarakatkan
genetika adalah dengan menyusun dan menyediakan berbagai bahasan serta
5
referensi tentang ilmu hereditas ini, dan itulah yang coba kami capai dengan
menyusun makalah ini.
Di dalam genetika, terdapat satu pembahasan utama, yaitu tentang
materi genetik yang terdiri atas DNA dan RNA. Namun di dalam makalah ini
secara khusus akan membahas tentang RNA. Terdapat beberapa hal yang
dapat dibahas terkait dengan topik RNA ini, antara lain struktur, fungsi, jenis-
jenisnya, serta perananya sebagai materi genetik ditambah pembahasan
tentang RNA genom pada „virus-virus RNA‟.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Bagaimana pengertian, struktur, jenis dan fungsi RNA?
b. Bagaimana sejarah penemuan RNA?
c. Bagaimana RNA genom pada virus?
1.3. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan Pengertian, struktur, jenis dan fungsi RNA
b. Menerangkan Sejarah penemuan RNA
c. Menjabarkan RNA genom pada virus
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, struktur, jenis dan fungsi RNA
A. Pengertian RNA
RNA merupakan singkatan dari Ribonukleatid Acid atau Asam
ribonukleat. RNA merupakan substansi genetik yang berperan sebagai
perantara dalam proses pengkodean protein dari gen yang terdapat di
dalam DNA. Selain itu diketahui pula, bahwa pada beberapa kelompok
virus, seperti TMV dan virus influensa, RNA menjadi materi genetik
utama, dikarenakan kelompok virus tersebut tidak memiliki DNA sebagai
materi genetiknya. Pada golongan virus tersebut, RNA menjadi kmponen
utama materi genetik yang berperan dalam mengontrol seluruh aktifitasnya
dan menantukan sifat-sifatnnya, RNA yang seperti ini dinamakan sebagai
RNA genom.
B. Struktur RNA
Pada dasarnya struktur RNA sangat mirip dengan struktur DNA. RNA
juga merupakan suatu polinukleotida, nukleotioda pada RNA juga tersusun
dari komponen gula, gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen pada
RNA juga ada 4 jenis. Namun Gula pentosa pada RNA adalah gula ribose,
bukan deoksiribosa sebagaimana DNA. Pada RNA tidak terdapat basa
timin, sebagai gantinya terdapat basa urasil, basa ini juga dari golongan
pirimidin sebagaimana timin. Dalam sel eukariot, RNA merupakan rantai
polinukleotida tunggal, bukan rantai heliks ganda sebagaimana DNA.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dala memahami
struktur RNA, antara lain;
1. Gula Ribosa
Ribosa memiliki struktur sama dengan deoksiribosa, perbedaannya
adalah pada atom C-2‟ terdapat gugus OH. Pada deoksiribosa oksigen
pada gugus OH hilang oleh karena itu disebut deoksiribosa.
7
Komponen dan urutan atom lain dalam gula ribosa ini sama dengan
gula deoksiribosa, bahkan tempat perlekatan gugus fosfat dan basa
nitrogen pun sama.
2. Urasil dan Timin
Struktur urasil juga sangat mirip dengan timin, karena keduanya
termasuk basa pirimidin. Perbedaannya bila C-5 pada timin memiliki
gugus CH3 maka pada urasil hanya ada satu H. seperti pada sitosin.
Tetapi urasil dan timin berbeda dengan sitosin pada N-3. Urasil
setelah berikatan dengan gula menjadi nukleosida disebut uridin.
Sebagaimana timin uridin hanya dapat berpasangan dengan adenin.
3. Polinukleotida
Rantai polinukleotida RNA dalam keadaan normal bukan merupakan
untaian pita ganda sebagaimana DNA. Tetapi hal ini tidak berarti basa
nitrogennya kehilangan sifat untuk selalu berpasangan. Bila pita RNA
bertemu dengan pita RNA lain yang urutan basanya cocok maka juga
akan membentuk pasangan pita. Bahkan dalam keadaan tertentu rantai
RNA ini dapat menekuk dan membentuk pita ganda. Semua RNA
asalnya merupakan pita komplemen DNA, melalui suatu proses yang
disebut transkripsi tersusunlah urutan nukleotida yang akan menjadi
pita RNA.
Secara gamblang struktur tiga dimensi molekul RNA, dapat dilihat
pada gambar berikut;
8
Gambar 2.1 Animasi struktur tiga dimensi molekul RNA
Sedangkan struktur 2 dimensi yang menggambarkan ikatan antar
nukleotidanya, dapat dilihat sebaga berikut;
Gambar 2.2 Struktur dua dimensi molekul RNA
(sumber. Anonim 1. http://www.uic.edu/)
9
Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan fosfat.
Ribonukleotida RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam
bentuk nukleosida trifosfat, seperti adenosin trifosfat (ATP), guanosin
trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), dan uridin trifosfat (UTP). RNA
disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan menggunakan DNA sebagai
cetakannya. Berikut merupakan perbandingan antara struktur DNA dan
struktur RNA;
Gambar 2.3 Perbandingan Struktur kimiawi RNA dengan DNA
(sumber. Anonim 2. http://www.lookfordiagnosis.com/)
C. Jenis dan Fungsi RNA
Di dalam sel eukariot terdapat tiga jenis RNA berdasarkan variasi
struktur dan fungsinya. Ketiganya adalah mRNA, tRNA dan rRNA. Selain
10
itu di dalam retrovirus, yaitu golongan virus yang tidak memiliki DNA,
RNA menjadi materi genetik utamanya yang disebut sebagai RNA
Genom.
1. mRNA
mRNA merupakan singkatan dari mesenger RNA. Molekul
mRNA merupakan molekul perantara atau duta yang membawa
informasi genetik pada DNA ke ribosom. Informasi tersebut “dibaca”
dan kemudian “diterjemahkan” dari bahasa bahan genetik yang
tersusun dari nuleotida ke bahasa protein yang tersusun dari asam
amino. Keberadaan molekul ini dikemukakan pertama kali oleh Crick
dkk tahun 1950, tetapi bukti keberadaannya baru ditemukan pada
tahun 1956 oleh Elliot Valkin dan Lazarus Astrachan dari Oak Ridge
National Laboratory. mRNA pada umumnya tidak berumur panjang.
Tetapi pada Mammalia dapat sampai enam jam.
Ada tiga langkah proses pemasakan mRNA, yaitu:
Modifikasi kimia pada kedua ujung pita mRNA
Penghilangan intron, intron adalah urutan nukleotida yang tidak
mengandung informasi genetik.
Dalam kasus khusus ada penggantian pada urutan nukleotida
tertentu, proses ini dinamakan editing atau penyuntingan.
2. tRNA
tRNA merupakan singkatan dari transfer RNA. tRNA mula-
mula dipostulasikan oleh Crick pada tahun 1950, tetapi bukti langsung
baru ditemukan pada 1959 oleh Robert Holley. tRNA bertugas
membaca urutan nukleotida pada mRNA dan mengalihkannya ke urutan
asam amino sehingga dapat tersusun rantai polipeptida berupa protein
sesuai seperti yang diharapkan oleh gen.
Molekul ini relatif kecil, kebanyakan sekitar 74 – 95 nukleotida.
Setiap jenis tRNA juga ada dalam jumlah yang banyak dalam setiap
selnya. Molekul ini akan membawa molekul asam amino ke ribosom,
11
dan di dalam ribosom asam amino-asam amino tersebut akan dirangkai
menjadi rantai polipeptida
Walaupun jenis tRNA banyak tetapi hampir semuanya memiliki
struktur yang sama, perbedaan terutama pada susunan nuleotidanya.
Hampir semua molekul tRNA dapat dilipat untuk membentuk pasangan
basa. Pelipatannya tidak hanya di satu tempat melainkan di beberapa
tempat sehingga membentuk struktur seperti daun semanggi (clover
leaf).
Gambar 2.4 Struktur dua dimensi molekul RNAt, struktur sekunder, berdasar
model yang diajukan oleh Holley.
(sumber.http://higheredbcs.wiley.com/legacy/college/boyer/0471661791/structure
/tRNA/trna_diagram_small.gif)
Struktur daun semanggi yang dijelaskan di atas disebut struktur
sekunder, karena sudah membentuk struktur yang melekuk. Struktur
primer adalah rantai lurus polinukleotida. tRNA juga memiliki struktur
tersier.
12
Gambar 2.5 Struktur 3D tRNA
(sumber http://cohen.svt.free.fr/memoire/image10.jpg)
3. rRNA
rRNA merupakan singkatan dari ribosomal RNA. rRNA
merupakan bagian dari ribosom. rRNA memiliki peran enzimatik
selama proses sintesis protein. Ada tiga jenis rRNA pada prokariota,
dan empat jenis pada eukariota. Prokariota: 5S, 16S, dan 23S;
Eukariota adalah 5S, 5,8S, 18S, 28S. Pembagian rRNA ini berdasar
pada kecepatan sedimentasi pada saat disentrifus, ukurannya adalah
Svedberg coefficient (S). Setiap ribosom memiliki satu salinan (copy)
molekul rRNA yang berbeda.
13
Gambar 2.6 Struktur ribosom. Ribosom tersusun oleh RNA ribosom dan protein.
(sumber: http://substansigenetika.net/wp/wp-content/uploads/2010/03/ribosome01.gif)
Penjabaran dari ketiga jenis RNA pada eukariot di atas, dapat dirangkum dalam
tabel berikut;
Gambar 2.7. Jenis-jenis ARN dan Karakternya (Klug dan Cummings, 2003)
Sedangkan bagan yang emnunjukkan kerja ketiga jenis RNA diatas dalam proses
sintesis protein adalah sebagai berikut.
14
Gambar 2.8 Hubungan tiga macam RNA sebagai perantara antara DNA dan protein
dalam proses ekspresi genetik
(Sumber. http://substansigenetika.net/wp/wp-content/uploads/2010/03/Picture2.png)
4. RNA Genom
pada beberapa jenis virus, seperti TMV dan Influenza, RNA
berperan sebagai materi genetik utama, sebab, virus-virus dari
golongan ini tidak memiliki DNA sebagai materi genetiknya (Suryo,
2004). Pada golongan virus ini, RNA berfungsi sebagai materi genetik
utama yang mengatur seluruh aktifitas dan sifat-sifat virus tersebut,
dalam kondisi yang demikian maka RNA tersebut dinamakan sebagai
15
RNA genom. Pembahasan tentang RNA Genom ini, lebih lanjut akan
dibahas pada poin 2.3 di bagian belakang makalah ini.
2.2 Sejarah penemuan RNA
Sebelum ditemukannya RNA, terlebih dulu ditemukan asam nukleat.
Asam nukleat ditemukan pada tahun 1868 oleh Friedrich Miescher, materi ini
disebut material 'nuclein' karena ditemukan dalam inti sel. Selanjutnya Ia
menemukan bahwa sel-sel prokariotik, yang tidak memiliki inti, juga
mengandung asam nukleat.
Peran RNA dalam sintesis protein telah diduga sejak 1939. Severo
Ochoa memenangkan hadiah nobel 1959 di bindang kedokteran setelah ia
menemukan proses bagaimana RNA disintesis. Robert W Hokkey
menemukan urutan 77 nukleotida dari tRNA ragi pada tahun 1965, yang
membuat ia memenangkan penghargaan nobel pada tahun 1968 di bidang
kedokteran.
Pada tahun 1967, Carl Woese menyadari bahwa RNA dapat
mengalami katalitik dan menduga bahwa bentuk-bentuk awal kehidupan
bergantung pada RNA, baik untuk membawa informasi genetik maupun
untuk mengkatalisis reaksi biokimia.
Pada tahun 1976, Walter Fiers dan timnya berhasil menentukan urutan
nukleotida lengkap pertama dari genom virus RNA, yaitu MS2 bakteriofag.
Setelah itu banyak sekali penemuan-penemuan yang mengungkap
misteri RNA semakin jelas, sehingga mengantarkan kita pada pengetahuan
yang sekarang ini. Keadaan ini memberikan motivasi untuk terus
mengembangkan penelitian demi mengungkap rahasia dibalik materi genetik
termasuk di dalamnya RNA.
16
Gambar 2.9 Tokoh-tokoh yang berperan dalam penelitian dan penemuan materi
genetik, termasuk didalamnya RNA.
(Sumber. http://www.google.com/search/)
2.3 RNA genom pada virus
Pada organisme-organisme eukariotik seluruh materi genetiknya berupa
DNA (Deoksiribose Nukleic Acid), pada organisme ini RNA berperan sebagai
komponen sistem dalam proses penyusunan protein. Namun pada beberapa
jenis virus, seperti TMV dan Influenza, RNA berperan sebagai materi genetik
utama, sebab, virus-virus dari golongan ini tidak memiliki DNA sebagai
materi genetiknya (Suryo, 2004). RNA yang terdapat di dalam virus-virus
tersebut dinamakan sebagai RNA Genom, dikarenakan RNA inilah yang
17
berperan sebagai penyimpan informasi genetik dan mempengaruhi sifat-sifat
dari virus tersebut.
Semakin banyak virus-virus yang teridentifikasi dan dipelajari, semakin
jelas bahwa banyak dari virus-virus ini tersusun atas RNA dan protein (tanpa
DNA). Dari semua penelitian-penelitian akhir-akhir ini diketahui „Virus RNA‟
ini menyimpan informasi genetiknya pada asam nukleat, bukan pada
proteinnya, sama dengan makhluk hidup yang lainnya. Namun pada virus-
virus ini materi genetiknya berupa RNA.
Berikut percobaan yang menunjukkan bahwa materi genetik pada virus-
virus tersebut merupakan RNA.
Percobaan rekonsiliasi oleh H. Fraenkel-Conrat dan B.Singer, (sebuah
percobaan yang membuktikan bahwa RNA merupakan materi
genetik pada beberapa jenis virus).
Salah satu eksperimen pertama yang menemukan bahwa virus
menyimpan informasi genetiknya dalam bentuk RNA adalah „eksperimen
rekonsiliasi oleh H. Fraenkel-Conrat dan B.Singer‟ yang dipublikasikan pada
tahun 1957.
Percobaan rekonsiliasi ini sangat sederhana namun dapat memastikan
bahwa materi genetik di dalam virus tertentu adalah RNA. Percobaan ini
menggunakan TMV (Tobacco Mosaik Virus) sebuah virus kecil yang terdiri
atas molekul tunggal RNA yang terbungkus dalam selimut protein. Dengan
menggunakan perlakuan kimia tertentu, selimut protein pada TMV dapat
dipisahkan dari RNA nya, lebih dari itu proses ini dapat dibalik
(memasangkan kembali selimut protein pada RNA virus).
Fraenkel-conrat dan B.Singer memilih dua strain TMV yang berbeda,
mereka memisahkan RNA dari selimut proteinnya. Setelah itu, mereka
menyilangkan protein dan RNA antar kedua strain TMV tersebut (RNA dari
virus pertama dengan protein dari virus kedua, dan protein dari virus pertama
dengan RNA dari virus kedua), setelah itu direkonsiliasi dan diinjeksikan pada
daun tembakau. Ternyata keturunan yang dihasilkan pada daun tembakau
tersebut menunjukkan bahwa secara genotif maupun fenotif identik dengan
strain virus asal RNA.
18
Dengan demikian dapat dipastikan informasi genetik pada TMV
bukanlah tersimpan di dalam protein, melainkan tersinpan di dalam RNA.
Sehingga disepakati bahwa RNA merupakan materi genetik pada virus
tersebut.
Gambar 2.10 Bagan percobaan fraengkel-conrat – B.singer.
(Sumber www.nvo.com/jin/nss-
folder/scrapbooksell/fraengkel1conrat1s%20virus.jpg)
19
Aktifitas RNA virus dalam proses replikasi virus di dalam sel inang.
Sebagai materi genetik, tentunya RNA yang terdapat di dalam virus berperan
aktif terhadap penentuan sifat-sifat virus tersebut, termasuk juga di dalam
proses replikasi virus. Namun biasanya sel inang yang diinfeksi oleh virus
memiliki materi genetik berupa DNA, sehingga harus ada sebuah mekanisme
tertentu yang dapat memfasilitasi retrovirus ini dalam proses replikasi di
dalam sel inang.
Langkah-langkah replikasi retrovirus, secara gamblang dapat dijelaskan
sebagai berikut.
- Retrovirus memiliki genom berupa dua untai tunggal RNA yang identik
dan sebuah selubung luar.
1. Setelah glikoprotein pada bagian luar selubung retrovirus berinteraksi
dengan protein spesifik pada membran sel inang, selubung tersebut
secara langsung akan bergabung dengan membran plasma sel inang
sehingga nukleokapsid retrovirus dapat bergabung dengan sitoplasma
sel inang.
2. Dengan bantuan enzim reverse transkriptase yang dimiliki retrovirus,
RNA untai tunggal akan diubah menjadi DNA untai ganda.
3. DNA yang dihasilkan dari RNA virus tersebut akan bergabung dengan
DNA pada inti sel inang.
4. DNA virus yang telah berintegrasi dengan DNA sel inang akan ikut
mengalami transkripsi dan terekspresi
5. Hasil ekspresi akan membentuk virion-virion bau dan akhirnya keluar
dari sel inang,melalui pertunasan (budding). Berikut skema sederhana
dari tahapan-tahapan diatas,
20
Gambar 2.11 Skema replikasi retrovirus.
(Sumber: Lodish, dkk, Molecular Cell Biology 5th : 142)
Gambar 2.10. Fotografi tunas-tunas virion yang keluar dari sel inang
(Sumber: Lodish, dkk, Molecular Cell Biology 5th : 141)
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:
a. RNA adalah substansi genetik yang memiliki komponen yang mirip
dengan DNA yang berperan sebagai perantara dalam proses pengkodean
protein dari gen yang terdapat di dalam DNA. Selain itu pada beberapa
kelompok virus yang dikenal sebagai retrovirus, RNA berperan sebagai
materi genetik menggantikan DNA.
b. Sejarah penemuan RNA ditemukan berdasakan penelitian berbagai ahli
seperti Friedrich Miescher, Severo Ochoa, Robert W. Hokkey dan
berbagai ahli lainnya sehingga dikenal lebih mendalam tentang RNA
c. RNA genom dapat ditemukan pada golongan retrovirus seperti TMV
dimana RNA disini berperan sebagai materi genetik yang menggantikan
fungsi dan peran DNA.
3.2. Saran
Penelitian lebih lanjut tentang RNA masih perlu terus dilakukan untuk
semakin mengetahui informasi yang lebih lanjut tentang RNA sebagai substansi
genetik yang sangat berperan penting bagi seluruh organisme.
22
DAFTAR RUJUKAN
Anonim 1. 2009. Struktur RNA. Online. http://wwwuic.edu/. Diakses 31 Januari
2011.
Anonim 2. 2009. Perbandingan DNA-RNA Online.
http://www.lookfordiagnosis.com . Diakses 31 Januari 2011.
Anonim 3. Struktur semanggi. Online.
.http://higheredbcs.wiley.com/legacy/college/boyer/0471661791/structure/
tRNA/trna_diagram_small.gif. Diakses 31 Januai 2011.
Anonim 4. Struktur tRNA 3D. Online.
http://cohen.svt.free.fr/memoire/image10.jpg. Diakses tanggal 31 Januari
2011.
Anonim 5. Fraengkel-conrat exp. Online. www.nvo.com/jin/nss-
folder/scrapbooksell/fraengkel1conrat1s%20virus.jpg. Diakses tanggal 31
Januari 2011.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchel, L.G. 1999. Biologi jilid 1. Terjemahan oleh
Lestari Rahayu. 2002. Jakarta: Erlangga.
Desy. 2010. Struktur RNA. Online. http://substansigenetika.net/wp/category/e-
rna/page/2/. Diakses tangal 31 Januari 2011.
Desy.2010. macam-macam RNA. Online. http://substansigenetika.net/wp/c
ategory/e-rna/page/1/. Diakses tangal31 Januari 2011.
Gardner, E.J., dkk, 1991. Principle of Genetics. Engle Offs New Jersey: Prentice
Hall Inc.
Google. 2011. Online. http://www.google/search/. Diakses tanggal 31 Januari
2011
Lodisc,dkk. 2009. Molecular Cell Biology 5th. PDF
Russel, P.J. 1992. Genetics. New York: Harper Colins Publishers.
Suryo. 1994. Genetika. Jogkalarta. Universitas Gajah Mada Press