makalah pab di print
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan karunia Tuhan yang paling berharga bagi umat manusia.
Tidak ada zat yang lebih penting dan sangat banyak kegunaan selain air. Kita
memerlukan sekitar 1,5 liter air setiap hari untuk minum. Disamping untuk
kebutuhan tubuh, kita memerlukan air untuk mandi, mencuci, memasak, mengairi
lahan pertanian dan melarutkan berbagai macam zat. Air juga berfungsi sebagi
salah satu sarana olahraga dan rekreasi.
Sebagai cairan utama yang paling umum dijumpai di planet bumi, air
memiliki beberapa sifat fisis yang istimewa sebagai berikut :
1. Air merupakan pelarut yang sangat baik untuk beberapa jenis zat padat,
cair, dan gas. Hal ini menyebabkan air mampu membawa zat makanan
melalui jaringan dan organ makhluk hidup, menjadi zat pembersih yang
baik.
2. Air mempunyai kalor penguapan yang sangat tinggi. Hal ini sangat
penting bagi tubuh kita, sebab sejumlah besar dari panas tubuh dapat
dihilangkan dengan penguapan sejumlah kecil air melaui kulit.
3. Air mempunyai kapasitas kalor (kemampuan menyimpan panas) yang
sangat tinggi, sebagai contoh : 1 gram air dapat menyerap panas sepuluh
kali lipat dari 1 gram besi pada perubahan suhu tertentu.
4. Air mempunyai viskositas yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan air
mudah mengalir cepat, meluncur turun, dan mudah dipompa ke atas.
Oleh karena air merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak zat, maka
dilingkungan sekitar kita tidak dijumpai air murni. Pada mata air yang sangat
jernih sekalipun selalu terkandung zat pelarut terutama garam mineral. Justru zat
terlarut inilah yang menyebabkan air sumur dan air telaga segar rasanya.
Harap dapat kita bedakan anatara air bersih dan air murni. Air bersih
belum tentu murni. Tetapi dapat digunakan dengan aman untuk keperluan sehari-
1
hari. Untuk memperoleh air murni yang bebas dari zat terlarut, dilakukan destalasi
(penyulingan), air dididihkan, lalu uap air diembun kembali. Air murni yang
diperoleh dengan cara ini disebut aqua destalasi (air suling), yang sering disingkat
aquadest.
Air sadah adalah air yang mengandung garam kalsium dan magnesium.
Meskipun tidak berbahaya untuk diminum, air sadah kurang baik dipakai untuk
mencuci dan dipakai pada mesin alat rumah tangga, pipa dan sebagainya. Air
sadah membentuk kerak atau endapan yang menempel pada mesin atau alat lain.
Dan oleh karena kerak itu bukan penghantar panas maka hal ini menyebabkan
pemborosan bahan bakar. Air sadah banyak kita jumpai didaerah pegunungan
kapur atau didaerah pesisir pantai.
Air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari harus jernih, tidak
berasa dan tidak berbau serta mempunyai ph sekitar 7. kadar oksigen yang terlarut
didalam air sering dipakai untuk menentukan kualitas air. Jika air mengandung zat
pencemar yang banyak maka harga air akan turun. Sebab oksigen dalam air
banyak terpakai oleh bakteri untuk menguraikan zat pencemar tersebut.
B. Tujuan
Tujuan penulisan adalah:
1. untuk membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.
2. Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya proses belajar mengajar
dalam pemberian materi perkuliahan.
3. dapat dijadikan sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk menambah ilmu
pengetahuan mahasiswa mengenai Fenomena Air Bersih Terhadap
Pencemaran Lingkungan.
4. Agar mahasiswa dapat memahami lebih mendalam mengenai Air bersih di
kehidupannya sehari-hari,dan apa saja dampak yang ditimbulkan dari air
bersih yang berpengaruh terhadap pencemaran lingkungan.
2
BAB II
ISI
Fenomena Pencemaran Air
Seiring dengan perkembangan industri dan laju pertambahan penduduk
yang begitu tinggi, tingkat pencemaran lingkungan pun juga semakin tinggi. Saat
ini pencemaran lingkungan berlangsung dengan sangat cepat dan tidak terkontrol.
Kecenderungan pencemaran ini, terutama sejak perang dunia kedua, dipengaruhi
oleh dua hal yaitu pembuangan senyawa kimia tertentu akibat meningkatnya
kegiatan industri dan penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan berbahaya
aktivitas manusia. Salah satunya fenomena pencemaran yang marak terjadi saat
ini adalah pencemaran air. Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor :
KEP-02/MENKLH/I/1998 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungn adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain
ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam, sehingga kualitas air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(pasal 1)
Sedangkan dalam pasal 2, air pada sumber air menurut
kegunaan/peruntukannya digoongkan menjadi:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk
diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian
dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara.
3
A. Sumber Pencemaran
1. Limbah Industri
Limbah industri merupakan pencemar air terbesar. Penggunaan
bahan – bahan kimia sintetik dan berbahaya terkadang tidak dibarengi
dengan pengolahan limbah cair yang baik. Akibatnya banyak dari bahan –
bahan kimia tersebut yang telah menyebabkan pencemaran terhadap
lingkungan air. Yang lebih serius lagi adalah terjadinya rembesan kedalam
air tanah dari bahan – bahan pencemar yang berasal dari penampungan
limbah kimia dan “landfills”, kolam penampungan atau kolam pengolahan
limbah dan fasilitas – fasilitas lainnya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga juga merupakan pencemar air terbesar selain
limbah-limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah
rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan
sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat
pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas,
plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.). Di
antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan
ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang
memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki.
Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3).
Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit
penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan
sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.
3. Limbah Lalu Lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan
minyak dari kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-
mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat,
pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya sangat
berbahaya bagi kehidupan.
4
4. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan
yang berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga
pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai
sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut
akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan
selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di
dalamnya. Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan
menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka.
Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau
kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia
sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi tidak alyak
atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan pemanfaatan
sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.
Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda
yang dapat diamati melalui :
Adanya perubahan suhu air
Perubahan PH
Perubahan warna, bau dan rasa
Timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut
Adanya mikroorganisme
Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan
Air Yang Tercemar > DO/ Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)
Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam
air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen
diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang,
kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.
Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling
sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen
5
kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen
terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang
mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan
bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan
organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut
akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti ikan,
udang dan kerang akan mati. Lalu apakah penyebab bau busuk dari air
yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S yang
merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri
anaerob.
Air Yang Tercemar > BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD (Biochemical Oxygen Demand) artinya kebutuhan oksigen
biokima yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi
oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air,
makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin rendah. Air yang
bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau 1ppm, jika B.O.D
nya di atas 4ppm, air dikatakan tercemar.
Air Yang Tercemar > COD (Chemical Oxygen Demand)
COD (Chemical Oxygen Demand) sama dengan BOD, yang
menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi kimia oleh
bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan pengujian BOD.
Keunggulan itu antara lain :
Sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat
diuji dengan BOD karena bakteri akan mati.
Waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam
Air Yang Tercemar > Zat Padat Terlarut
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral
dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di
permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari
6
industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan
meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator
terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga
menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O
nya tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah.
B. Dampak Pencemaran Air
Dampak pencemaran air ini tidak hanya mengganggu ekosistem yang ada
di wilayah perairan tersebut, tetapi juga mempengaruhi manusia sebagai pengguna
air untuk kebutuhan sehari – hari. Pencemaran terhadap sumber air minum sering
kali menyebabkan penyakit – penyakit dengan perantara air (waterbone deseases)
yang melanda penduduk di sejumlah kota. Banyak persediaan air perkotaan yang
masih terdapat bakteri – bakteri patogen dalam konsentrasi tinggi terutama di
pemukiman penduduk yang sangat padat dan kumuh serta pemukiman yang dekat
dengan bantara sungai. Belum lagi adanya limbah industri berbahan kimia yang
berbahaya dan beracun walau dalam konsentrasi yang sangat rendah, seperti
bahan pencemar logam – logam berat : Hg, Pb, Cd, As, dan sebagainya. Bahan –
bahan tersebut dapat mengganggu kesehatan manusia.
Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia
juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran
air dapat berupa :
Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini
diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakan lagi
apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum, mandi,
memasak mencuci dan lain – lain
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang
terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai
air dalam proses industri kimia
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk
irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah
tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan drastis
7
pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan mematikan
tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar oleh limbah B3
smenyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia timbul penyakit kulit
( rasa gatal ).
Selain itu dampak pencemaran lingkungan tersebut diatas perlu diadakan
pengawasan antara lain :
Analisa potensi dan pemecahan masalah pencemaran disuatu wilayah
tertentu dengan pendekatan AMDAL
Merencanakan upaya – upaya pengelolaan pengawasan pencemaran
lingkungan dengan berdasarkan langkah – langkah dan kebijaksanaan
Melaksanakan kegiatan pengawasan
Penumbuhan dan penggalangan dan pengikutsertaan secara akif peran
serta masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat dan organisasi
terkait dalam pengawasan pencemaran.
C. Dampak Pencemaran Air terhadap Lingkungan
1. Dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia.
Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia. Pengaruh
langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas
air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur
ataupun penyebar penyakit.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :
Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen
Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup
Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit
2. Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau
sungai akan mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan
air sungai tidak lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.
8
Akibat dari pencemaran air adalah:
air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika
dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan
peningkatan biaya pengoperasian & pemeliharaan sungai.
air menjadi penyebab timbulnya penyakit..
3. Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.
Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya
pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air,
menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa
jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan mati karena
kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut beracun
dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu iar, beberapa jenis biota
akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi lain
akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara
alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat, atau dengan
kata lain daya pembersih diri sungai sangat kecil..
4. Dampak Pencemaran Air terhadap Lingkungan
Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk
menjamin agar sesuai dengan baku mutu air.
Tujuan pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar
tidak terjadi pencemaran air atau menghasilkan zero pollution ( tidak
ada polutan dalam air ).
Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pencemaran air
mencakup pendekatan non teknis dan pendekatan teknis .
Pendekatan non teknis yang dimaksud adalah penerbitan peraturan
sekaligus sosialisasi peraturan yang digunakan sebagai landasan
hukum bagi pengelola badan air maupun penghasil limbah dalam
mengendalikan limbah maupun mengelola limbahnya.
Pendekatan teknis berupa penyediaan / pengadaan sarana dan
prasarana penanganan limbah serta monitoring dan evaluasi..
9
D. Langkah Penyelesaian
Dalam keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara
mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur
ulang (recycle), mendaur pakai (reuse).Kita pun perlu memperhatikan bahan
kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi
“masyarakat kimia”, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian
kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan
sebagainya.
Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang
bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah
nantinya akan menjadi sumber pencemar yang persisten, eksplosif, korosif dan
beracun, atau degradable (dapat didegradasi) alam ? Apakah barang yang kita
konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan, aman bagi
mahluk hidup dan lingkungan ?
Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi
pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan
dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.
Walaupun demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana.
SUMBER DAN EFEK DARI UNSUR-UNSUR RENIK DAN AIR
Unsur Sumber Efek/pengaruh Batas USPHS
(mg/L)
Kadmium Buangan Industri, limbah
pertambangan, ?pengelasan
logam, pipa-pipa air.
Menukar seng secara biokimia,
tekanan darah tinggi, merusak ginjal-
jaringan testibuler dan sel-sel darah
merah, taksisitas terhadap biota
akratik
0,01
Arsen Hasil samping pertambangan,
bilangan kimia
Toksin, kasimogenik
Berilium Batu bara, tenaga nuklir, dan
industri ruang angkasa.
Taksisitas akut dan kronis,
kasimogenik
Tidak diberikan
Boron Batu bara, detergen, limbah
industri
Toksin terhadap tanaman 1,0
10
Khrom Pengelasan logam, zat aditif pada
neraca air sebagai Cr(IV)
Unsur renik pokok, kasimogenik
sebagai Cr(IV)
0,05
Tembaga Pengelasan logam, limbah
industri dan domestik,
penambangan, pencucian mineral.
Unsur renik pokok, tidak terlalu
toksin terhadap hewan, toksin
terhadap tanaman dan ganggang
dalam konsentrasi sedang.
1,0
Flour(ion florida) Sumber-sumber geologi alami,
limbah industri, zat aditif pada air.
Mencegah kerusakan gigi pada kira-
kira 1 mg/L dan pembentukan karat
gigi/kerusakan gigi pada sekitar 5
mg/L dalam air.
0,8 – 17
(tergantung
suhu)
Yodium(ion
iodium)
Limbah industri, air laut, industri
air laut.
Mencegah gondok, nutrim pokok
haemoglobin, tidak selalu toksin
Tidak diberikan
Besi Karat logam, limbah industri,
saluran tambang
Merusak perabot kamar mandi
pakaian.
-
Mangan Pertambangan, limbah industri,
saluran tambang atom, kerja
mikroba terhadap mineral mangan
pada pH rendah.
Relatif tidak toksin terhadp hewan,
toksin terhadap tanaman pada
konsentrasi tinggi, perkaratan
perabotan kamar mandi dan pakaian.
0,05
Merkuri Limbah industri, industri
pestisida, batu bara
Toksisitas akut dan kronik Tidak diberikan
Molibder Limbah industri, sumber alam Kemungkinan racun pada hewan,
penting untuk tanaman
Tidak diberikan
Selenium Sumber geologi alami, belerang,
batu bara
Penting pada konsentrasi rendah,
toksin pada konsentrasi tinggi,
kemungkinan kasimogenik.
0,01
Perak Sumber geologi alami,
penambangan, las listrik, buangan
prosesing film, disinfekai air.
Menyebabkan kulit berwarna biru
abu-abu, merusak membran mocous
dan mata.
0,05
Seng Limbah industri, las logam, patri Unsur penting dalam banyak
metalenzim, obat luka, toksin untuk
tanaman pada konsentrasi yang lebih
tinggi, komponen utama dari
buangan”Sludge” pada tanah.
5,0
Beberapa unsur renik dikenal sebagai hara untuk tanaman dan nutrisi
untuk hewan. Dalam tabel tersebut banyak unsur yang merupakan unsur pokok
11
pada konsentrasi rendah dan toksin pada konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini
merupakan fenomena dari beberapa zat dalam lingkungan air.
Sejumlah unsur logam berat merupakan logam yang paling berbahaya
sebagai zat pencemar. Seperti timbal (Pb), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg),
kebanyakan dari logam-logam itu mempunyai afinitas sangat besar terhadap
belerang. Logam-logam ini menyerang ikatan-ikatan belerang dalam ezimenzim
sehingga enzim yang bersangkutan menjadi tidak berfungsi. Gugusgugus protein,
asam karboksilat dan amino juga diserang oleh logam-logam berat. Ion-ion Cd,
Cu, dan Hg(II) terikat pada sel-sel membran yang menyebabkan terhambatnya
proses-proses transport melalui dinding sel. Logam-logam berat juga dapat
mengendapkan fosfat-organik atau mengkatalisis penguraiannya.
Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu;Sumber
Langsung Sumber Tidak Langsung:
1. Sumber Langsung
Sumber – sumber langsung adalah buangan (effluent) yang berasal
dari sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan
dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas
cucian,serta sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung di
buang ke dalam badan air, (system) seperti sungai , kanal, parit atau
selokan ..
2. Sumber Tidak Langsung
Sumber – sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk
melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari
limbah industri maupun dari limbah domestik..Mengingat bahwa air
adalah komponen dari lingkungan hidup, maka pencemaran air merupakan
bagian dari pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran air perlu di
kendalikan karena akibat pencemaran air dapat mengurangi pemanfaatan
air sebagai modal dasar dan faktor utama pembangunan. Istilah
pencemaran air terbentuk akibat adanya cairan bekas pakai yang di alirkan
kembali begitu saja ke perairan terbuka, dan menimbulkan berbagai
dampak yang merugikan masyarakat ataupun lingkungan..
12
E. Fenomena Air Bersih
Air adalah kebutuhan vital yang menjadi barang publik (public goods)
merupakan elemen terpenting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Sejak
diciptakan, tubuh manusia telah mengandung 60% unsur air. Pakar kesehatan
telah menganjurkan minimal 2 liter air harus diminum setiap hari agar dapat
menjaga fungsi ginjal. Kebersihan tanpa air sulit diciptakan, demikian pula para
cendikiawan maupun ilmuwan menetapkan adanya suatu kehidupan diantaranya
ditenggarai adanya air.
Dalam kaitannya dengan kebutuhan masyarakat akan tersedianya air
bersih, maka di kota Jakarta berdiri PDAM (Perusahaan Daerah air Minum)
semenjak tahun 1922, jauh sebelumnya berdiri atas andil pemerintahan kolonial
Belanda dengan infrastruktur yang pada awalnya sangat sederhana.
Namun demikian, masih banyak masyarakat memanfaatkan kali
Ciliwung / kali Cideng / kali Krukut dan sumur galian menjadi andalan pokok
untuk mendapatkan air guna kebutuhan segala macam, dari mulai mandi,
memasak, menyuci, minum hingga sampai untuk buang hajat sekalipun dikali.
Tak ada bedanya, pemerintahan kolonial Belanda (red, masyarakatnya
sebagian telah maju) membangun prasarana air-minum yang bahan bakunya
diambil juga dari sungai. Perbedaanya, air sungai (air kali) itu kemudian diolah
lagi dengan kemajuan teknologi dimilikinya hingga diolah agar menjadi lebih
bersih dan lebih jernih untuk bisa dimanfaatkan.
Suatu bangsa yang sebagian besar masyarakatnya telah maju “terpelajar”
mengisyaratkan kebersihan adalah pangkal kesehatan. Mereka membudayakan
13
bahwa sungai haruslah indah, bersih dari segala kotoran. Maka, rumah mereka
sebagian besar dibangun akan menghadap sungai dimana semua limbah di buang
ke tanah. Namun, beda sekali dengan suatu masyarakat masih dikatakan
terbelakang, biasanya mereka akan membangun rumah dengan membelakangi
sungai selain agar bisa praktis untuk membuang segala limbah, sehingga kali di
kota cepat sekali menjadi keruh dan dangkal akibat limbah.
Perusahaan yang mengelola air minum tatkala itu disebut Perusahaan Air
Leideng. Sementara masyarakat menyebut air yang keluar langsung dari kran
dengan menamai istilah AIR LEIDENG. Bahkan nama istilah tersebut akhirnya
membahana di semua kota yang telah memiliki sarana-prasarana air minum yang
dikelola oleh perusahaan Belanda tersebut. Istilah tersebut yang telah membudaya
di dalam masyarakat bahwa dikatakan air minum pada kenyataannya tidak dapat
langsung diminum, melainkan harus dimasak dahulu untuk membunuh bakteri
yang kemungkinan tidak mati oleh zat kimia (kaporit).
Demikian pula, meski setelah pengambi-alihan Perusahaan Leideng
menjadi milik asset Pemerintah daerah (PEMDA) telah berubah nama menjadi
Perusahaan daerah Air Minum (PDAM), kemudian berganti nama menjadi PAM
JAYA (red, asset tetap milik Pemda DKI) hingga sekarang tak ada bedanya bahwa
katanya istilah “air minum” adalah air yang tidak bisa langsung dapat diminum.
Kononnya, pihak swasta akan merealisasikan program “Air Langsung Minum” di
tahun 2007 dimana air olahan tersebut nantinya dapat langsung diminum oleh
para konsumen air minum.
Air bersih adalah merupakan bagian dari hak asasi manusia yang
fundamental harus dipenuhi bagi kelangsungan kehidupan manusia yang berada di
atas permukaan bumi, maka sudah sewajarnya mendapatkan suatu proteksi
memadai bagi kepentingan pemenuhannya.
Dalam konteks pengelolaan air bersih yang dipersepsikan seolah-olah
berlimpah dan merupakan barang bebas, ternyata kian waktu semakin terbatas
jumlahnya. Keterbatasan itu bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti hal
pertambahan penduduk sangat signifikan, erosi lingkungan (rusaknya
lingkungan), dan sebagainya.
14
Meskipun demikian, pengelolaan air bersih tidak hanya melulu dipacu
secara proporsionalitas dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat
serta perkembangan wilayah dan industri yang cepat, namun seretnya dana dan
mengbengkaknya biaya operasional juga merupakan suatu bencana yang besar.
Bencana itu mulai dari pengadaan penyedian air minum, mengelola,
membangun dan memelihara sistem pelayanan air minum, memasang dan
memelihara pipa-pipa transmisi dan pipa distribusi, menglola sistem
pendistribusian air minum, menyediakan air minum dalam rangka membantu
memenuhi kebutuhan fasilitas kota, meningkatkan mutu dan kesejahteraan untuk
meningkatkan pelayanan umum.
Di beberapa wilayah yang memiliki garis pantai, air yang berasal dari
sumur sudah tidak bisa direkomendasikan lagi untuk keperluan rumah tangga,
terutama untuk aktivitas memasak karena adanya abrasi laut dan bentuk
pencemaran lainnya. Maka, pasokan air minum untuk golongan masyarakat /
wilayah yang kondisinya seperti itu amat bergantung pada Perusahan Daerah Air
Minum (PDAM) (Kompas /22/10/2001). Namun menjadi ironis lagi, mereka yang
hidup pas-pasan itu harus membeli air minum dengan harga yang lebih mahal dari
sebagian orang yang tinggal di perumahan elite.
Saat ini pasokan air berkurang hampir sepertiganya dibandingkan dengan
tahun 1970 ketika bumi baru dihuni 1,8 milyar penduduk dunia. Sebagian besar
masyarakat desa di sebuah negara tropis (red, Indonesia) harus berjalan puluhan
kilometer untuk mencari sumber air di musim kemarau.
Dan perlu diketahui masyarakat perkotaan belum semuanya mendapatkan
pelayanan air bersih, baik kuantitas maupun kualitas. Banyak air tanah di
perkotaan telah tercemar oleh bakteri dan logam, penyedotan air tanah secara
berlebihan telah menurunkan permukaan air tanah dan menyusupnya (intrusi) air
laut, sehingga kualitas air tanah pun makin menurun. Selain itu, hujan deras
selama musim penghujan tidak lagi mampu mengisi air tanah di Jakarta dan
daerah perkotaan lain yang padat penduduknya. Rumah-rumah yang berdesakan,
gedung-gedung yang bertingkat menjulang, jalan-jalan yang beraspal, serta
permukaan tanah yang penuh “penuh beton” menghalangi air hujan masuk ke
15
dalam tanah. Sementara penyedian air bersih di masa depan amat bergantung
kepada air pemukaan (surface water), selain dari sungai, sumur air artesis, mata
air, dan sumber air lainnya.
Bahkan, masyarakat di beberapa wilayah lain di perkotaan ada yang
akhirnya hanya menggunakan air PAM (Perusahaan Air Minum) untuk mandi,
sedangkan untuk minum mereka terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk
membeli Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang harganya lebih mahal dari
bensin.
Warning ! harian Jepang Yomiuri Shimbun, Forum Air Dunia yang ke-3 di
Osaka, Jepang (19/3) mengemukakan, bahwa air bersih kini sukar di jangkau
masyarakat kelas bawah saat perusahaan-perusahaan swasta mulai menggarap
bisnis tersebut. Menjadi pertanyaan, bagaimana nantinya 10, 20, 30 tahun
mendatang?
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
16
A. Kesimpulan
1. Zat yang bersifat radioaktif dapat menimbulkan pencemaran udara, air dan
tanah.
2. Kita memerlukan sekitar 1,5 liter air setiap hari untuk minum. Disamping
untuk kebutuhan tubuh, kita memerlukan air untuk mandi, mencuci,
memasak, mengairi lahan pertanian dan melarutkan berbagai macam zat.
3. Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori
yaitu;Sumber Langsung Sumber Tidak Langsung:
Sumber – sumber langsung adalah buangan (effluent) yang berasal dari
sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan
limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,serta
sampah,sedangkan sumber – sumber tidak langsung adalah kontaminan
yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air
permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestic.
4. Air sadah adalah air yang mengandung garam kalsium dan magnesium.
Meskipun tidak berbahaya untuk diminum, air sadah kurang baik dipakai
untuk mencuci dan dipakai pada mesin alat rumah tangga karena
membentuk kerak yang tidak menghantar panas.
5. Harap dapat kita bedakan anatara air bersih dan air murni. Air bersih
belum tentu murni. Tetapi dapat digunakan dengan aman untuk keperluan
sehari-hari. Untuk memperoleh air murni yang bebas dari zat terlarut,
dilakukan destalasi (penyulingan), air dididihkan, lalu uap air diembun
kembali. Air murni yang diperoleh dengan cara ini disebut aqua destalasi
(air suling), yang sering disingkat aquadest.
B. Saran
17
Kita sama-sama mengetahui bahwa lingkungan memilki peran yang besar
demi kelangsungan hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Oleh karena itu
marilah kita sama-sam menjaga dan melestarikan lingkungan kita demi
terciptanya lingkungan yang sehat, indah dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
18
Fuad Amsyari, 1982, Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan,
Ghalia, Jakarta.
Hem, J.D, 1970, Study and Interpretation of the Chemical Characteristic of
Natural Water, US. Geological Survey Water Supply Paper, No. 1473,
Government Printing Office, Washington.
Ibnu Kasiro dan Iwan Wisnu, 1994, Penurunan Kondisi Sumber Air di
Indonesia, Simposium Nasional Mitigasi Bencana Alam, Kerjasama Fak
Geografi UGM dan Bakornas PB.
Kantor Menteri KLH, 1990, Kualitas Lingkungan di Indonesia 1990, Kantor
Menteri KLH, Jakarta.
Mochamad Suryani, Rofic Ahmad dan Rozy Munir, 1987, Lingkungan:
Sumberdaya alam dan Kependudukan dalam Pembangunan.
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Pereirera, H. C., 1968, Land Use and Water Resource, Cambridge University
Press, Cambridge.
Tebbut, T. H. Y., 1976, Principle of Water Quality Control, Department of
Civil Engineering, University of Birmingham, Birmingham.
Todd, D. K., 1980, Groundwater Hydrology, John Willey and Sons, New
York.
19