makalah pancasila sebagai nilai dasar

27
MAKALAH PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA PEMBIMBING : PROF. DR. MOCH SODIQ IR. SUTOYO, M.M DI SUSUN OLEH : 1. ISBAKHUL LAIL (1525010127) 2. MIA KURNIA (1525010148) 3. ELLY IKA FAHMAWATI (1525010167) 4. RIZKA NUR LAILIA (1525010165) 5. FEBRY ABDUL FITRI (1525010179) 6. FITA EMIRIZA (1525010183) AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Upload: isbakhul-lail

Post on 16-Jul-2016

112 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

PANCASILA

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

MAKALAHPANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR DALAM

KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PEMBIMBING : PROF. DR. MOCH SODIQ

IR. SUTOYO, M.M

DI SUSUN OLEH :

1. ISBAKHUL LAIL (1525010127)

2. MIA KURNIA (1525010148)

3. ELLY IKA FAHMAWATI (1525010167)

4. RIZKA NUR LAILIA (1525010165)

5. FEBRY ABDUL FITRI (1525010179)

6. FITA EMIRIZA (1525010183)

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2015/2016

Page 2: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDi jaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah terlupakan

sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal sejarah perumusannya melalui proses yang

sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita

tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang termaktub dalam

pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.

Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan karena

setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan dari masing-

masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal ini sesuai

dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti bahwa kelima sila

pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat, dimana

tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga

tidak dapat dipindahkan.

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai

pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah

selayaknya kita fahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian tersebut, pancasila memiliki

beberapa sebutan berbeda, seperti :

1) Pancasila sebagai jiwa bangsa,

2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.

Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk Pancasila bukanlah merupakan suatu kesalahan

atau pelanggaran melainkan dapat dijadikan sebagai suatu kekayaan akan makna dari

Pancasila bagi bangsa Indonesia. Karena hal yang terpenting adalah perbedaan penyebutan

itu tidak mengaburkan hakikat pancasila yang sesungguhnya yaitu sebagai dasar negara.

Tetapi pengertian pancasila tidak dapat ditafsirkan oleh sembarang orang karena akan dapat

mengaturkan maknanya dan pada akhirnya merongrong dasar negara, seperti yang pernah

terjadi di masa lalu.

Untuk itu kita sebagai generasi penerus, sudah merupakan kewajiban bersama untuk

senantiasa menjaga kelestarian nilai – nilai pancasila sehingga apa yang pernah terjadi di

masa lalu tidak akan teredam di masa yang akan datang

Page 3: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara

2. Untuk mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bermasyarakat,

Berbangsa dan Bernegara Indonesia

3. Untuk mengetahui Upaya Menjaga Nilai-Nilai Luhur Pancasila

4. Untuk mengetahui Bidang Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara

5. Untuk mengetahui Contoh Penerapan Nilai Pengembangan Pancasila dalam

Kehidupan Berbangsa

Page 4: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

BAB II

PERMASALAHAN

1. Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara?

2. Hakikat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Indonesia?

3. Upaya Menjaga Nilai-Nilai Luhur Pancasila?

4. Bidang Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara?

5. Contoh Penerapan Nilai Pengembangan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa?

Page 5: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

BAB III

PEMBAHASAN

1. Hakikat Pancasila sebagai Dasar Hidup Negara

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia,

memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang telah dijelaskan dalam Pembukaan

UUD 1945 sebagai sumber dari keseluruhan politik hukum nasional Indonesia. Berbagai

kebijakan hukum di era reformasi pasca amandemen UUD 1945 belum mampu

mengimplementasikan nilai-nilai fundamental dari Pancasila dan UUD 1945 yang

menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap hukum sebagai pencerminan adanya

kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap berbagai perbedaan pandangan, suku, agama,

keyakinan, ras dan budaya yang disertai kualitas kejujuran yang tinggi, saling menghargai,

saling menghormati, non diskriminatif dan persamaan di hadapan hukum.

Dalam kajian filsafat hukum temuan Notonagoro, menerangkan bahwa Pancasila

adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sekalipun nyata bobot dan latar

belakang yang bersifat politis, Pancasila telah dinyatakan dalam GBHN 1983 sebagai "satu-

satunya azas" dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Tercatat ada pula sejumlah naskah

tentang Pancasila dalam perspektif suatu agama karena selain unsur-unsur lokal ("milik dan

ciri khas bangsa Indonesia") diakui adanya unsur universal dalam setiap agama. Tanpa

Pancasila, masyarakat nasional kita tidak akan pernah mencapai kekukuhan seperti yang kita

miliki sekarang ini. Hal ini akan lebih kita sadari jika kita mengadakan perbandingan dengan

keadaan masyarakat nasional di banyak negara, yang mencapai kemerdekaannya hampir

bersamaan waktu dengan kita. Tampaknya, Pancasila masih kurang dipahami benar oleh

sebagian bangsa Indonesia. Padahal, maraknya korupsi, suap, main hakim sendiri, anarkis,

sering terjadinya konflik dan perpecahan, dan adanya kesenjangan sosial saat ini, kalau

diruntut lebih disebabkan belum dipahaminya, dihayati, dan diamalkannya Pancasila.

Page 6: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan dalam

menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar

negara atau ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai

dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi : “Maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk

dalam suatu susunan negara”. Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara

termaktub secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita –

cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam

pasal – pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan.

Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan

yang artinya pancasila sebagai dasar negara. Pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari

segala sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar

dan bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945)

yang bertentangan dengan nilai – nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan

tersebut dicabut. Berdasarkan uaraian tersebut pancasila sebagai dasar negara mempunyai

sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk

tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak

sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi – sanksi

hukum.

Nilai – nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif –

subyektif. Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran

bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai pancasila sesuai dengan

kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa – bangsa beradab. Oleh karena

memiliki nilai obyektif – universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia

maka pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara. Jadi berdasarkan uraian tersebut di

atas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang

sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para

pendiri bangsa Indonesi dapat terwujud.

Page 7: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

2. Hakikat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bermasyarakat, Berbangsa dan

Bernegara Indonesia

Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah

mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan

hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang dihadapinya sehingga dapat

memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa

terombang – ambing dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan

masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia. Menurut Padmo Wahjono : “Pandangan

hidup adalah sebagai suatu prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap

pertanyaan dasar, untuk apa seseorang itu hidup”.

Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dalam pandangan hidup bangsa terkandung konsepsi

dasar mengenai kehidupan yang dicita – citakan, terkandung pula dasar pikiran terdalam dan

gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.

Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup,

pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun ada banyak istilah

mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya memiliki makna yang sama.

Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk

dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku

haruslah selalu dijiwai oleh nilai – nilai luhur pancasila. Hal ini sangat penting karena dengan

menerapkan nilai – nilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari – hari maka tata kehidupan

yang harmonis diantara masyarakat Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat mewujudkan

semua itu maka masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus tetap

mengadakan hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu masing – masing pandangan

hidup dapat beradaptasi artinya pandangan hidup perorangan / individu dapat beradaptasi

dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya pancasila mengakui adanya

kehidupan individu maupun kehidupan kelompok.

Selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa

Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar

tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai

tantangan dalam menjalani hidup. Dalam konsepsi dasar itu terkandung gagasan dan pikiran

tentang kehidupan yang dianggap baik dan benar bagi bangsa Indonesia yang bersifat

majemuk. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Page 8: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri

yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang

sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karna itu, Pancasila adalah

khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila

merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan

agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup

mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan

penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, ia

menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk semua pihak secara

sederhana, ideologi dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara

sistematis yang diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam

kehidupan nyata. Nilai-nilai yang tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara

sistematis kedalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial,

budaya dan pertahanan keamanan didalam upaya mewujudkan cita-citanya. Jadi, dengan kata

lain ideologi berisi pandangan hidup suatu bangsa yang menyentuh segala segi kehidupan

bangsa.

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana

tujuan yang ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup. Dengan pandangan

hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mereka

memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak

masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup sebagai ideologi,

sebuah bangsa akan membangun diri dan negerinya. Pandangan hidup yang dijadikan

ideologi bangsa mengandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh

sebuah bangsa dan pikiran-pikiran terdalam serta gagasan-gagasan sebuah bangsa mengenai

wujud kehidupan yang dianggap baik. Pandangan hidup sebuah bangsa adalah perwujudan

nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad

bagi bangsa itu.

3. Upaya Menjaga Nilai – nilai Luhur Pancasila

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari

kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian

yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi

penerus bangsa harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat menjaga hal tersebut

Page 9: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya

– uapaya tersebut antara lain :

Ideologi secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang tentang nilai-nilai

dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara

maka ideology diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara

sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai

individu, sosial, maupun dalam kehidupan bernegara. Secara etimologis, ideologi berasal dari

bahasa Yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga

diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran atau

rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori, sedang kata logis

berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah ideologi sendiri pertama kali

dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 - 1836), ketika bergejolaknya Revolusi

Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat disimpulkan secara bahasa,

ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus di dalam

pikiran.

Dalam tinjauan terminologis, ideology is Manner or content of thinking characteristic

of an individual or class (cara hidup/ tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukan

sifat-sifat tertentu dari seorang individu atau suatu kelas). Ideologi adalah ideas characteristic

of a school of thinkers a class of society, a plotitical party or the like (watak/ ciri-ciri hasil

pemikiran dari pemikiran suatu kelas di dalam masyarakat atau partai politik atau pun

lainnya). Ideologi ternyata memiliki beberapa sifat, yaitu dia harus merupakan pemikiran

mendasar dan rasional. Kedua, dari pemikiran mendasar ini dia harus bisa memancarkan

sistem untuk mengatur kehidupan. Ketiga, selain kedua hal tadi, dia juga harus memiliki

metode praktis bagaimana ideologi tersebut bisa diterapkan, dijaga eksistensinya dan

disebarkan.

Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup

bangsa Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahwa Pancasila

merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu.

Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan

rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan

bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena bangsa

Indonesia ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati oleh para pendiri negara

Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.

Page 10: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya

sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI). Pada

pidato tersebut, Soekarno menekankan pentingnya sebuah dasar negara. Istilah dasar negara

ini kemudian disamakan dengan fundamen, filsafat, pemikiran yang mendalam, serta jiwa

dan hasrat yang mendalam, serta perjuangan suatu bangsa senantiasa memiliki karakter

sendiri yang berasal dari kepribadian bangsa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa

Pancasila secara formal yudiris terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping

pengertian formal menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai

bentuk dan juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut).

Tepat 70 tahun usia Pancasila, sepatutnya sebagai warga negara Indonesia kembali

menyelami kandungan nilai-nilai luhur tersebut.

a. Ketuhanan (Religiusitas)

Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu

yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan

sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni

membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai

ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis

keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama

dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat

warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang

beragama.

b. Kemanusiaan (Moralitas)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang

keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi

manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih

mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola

kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang

menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai

kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang

harmoni penuh toleransi dan damai.

c. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia

Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia

dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk

Page 11: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke.

Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun

harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara

Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri

dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk

dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.

d. Permusyawaratan dan Perwakilan

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang

lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain

atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita

utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia

modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau

berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.

Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap

yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan

kelompok dan aliran tertentu yang sempit.

e. Keadilan Sosial

Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakan,

keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna

mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya

mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada

kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan

dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.

4. Bidang Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila sebagai Dasar Negara RI merupakan keputusan final, jangan hanya

disimpan dalam almari. Pancasila jangan juga disakralkan sehingga manusia tidak dapat

menyentuhnya. Sebaliknya Pancasila jangan dinistakan lalu tidak mau melaksanakannya.

Pancasila harus diamalkan atau diaktualisasikan dalam seluruh bidang kehidupan.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus muncul dan menjadi nyata dalam bidang

integrasi NKRI, kehidupan ekonomi, dalam bidang hukum, dalam bidang pendidikan (TK,

SD, SMP, SMA, sampai dengan Perguruan Tinggi), dalam bidang politik dan pemerintahan,

dalam bidang sosial-budaya, dalam bidang kehidupan beragama, dalam bidang kesehatan dan

Page 12: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

kesejahteraan, dalam bidang lingkungan dan SDA, dalam bidang tenaga kerja dan SDM,

dalam bidang gender dan perempuan, dalam bidang politik luar negeri, dalam bidang

pembangunan pertanian, buruh dan nelayan, dalam bidang informasi dan komunikasi, dalam

bidang pembangunan industri pariwisata, dalam bidang olahraga dan sport, dalam bidang

pembangunan seni dan estetik, dalam bidang pembangunan kelautan dan perikanan, dalam

bidang pembangunan keluarga dan Keluarga Berencana (KB), dalam bidang pembangunan

industri dan penanaman modal (investasi), dalam bidang bisnis dan perdagangan, dalam bidang

ketertiban dan keamanan, dan begitu seterusnya.

Tidak lebih dari 30% nilai-nilai Pancasila yang telah teraktualisasikan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila masih sebatas wacana dan tema-tema

simbolik, dan tidak muncul dalam sikap dan perilaku yang nyata dari warga Negara RI. Nilai-

nilai Pancasila belum muncul sepenuhnya secara nyata sebagai way of life dari warga

masyarakat dan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila belum menjadi Roh Bangsa dan

belum menjadi Kepribadian Bangsa Indonesia.

Jangan terjadi lagi demonstrasi tarian liar “Tarian Cakalele” yang (26 orang penari

pria) membawa bendera RMS ketika diselenggarakan Hari Keluarga Nasional di lapangan

Merdeka Ambon tanggal 29 Juni 2007 lalu di depan kedatangan Presiden RI SBY dan

beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa

integritas NKRI masih rapuh. Eksistensi NKRI bukan sesuatu yang jatuh dari langit,

melainkan sesuatu yang harus dibentuk, dikembangkan, dan dipelihara dengan semangat

kebangsaan yang tinggi. Ancaman terhadap eksistensi NKRI tidak datang dari Ambon saja,

melainkan terjadi potensial dari daerah lain juga.

Pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

hendaknya tidak menggunakan metode-metode klasik yang indoktrinatif dan pemaksaan yang

tergolong sebagai “hard learning method”, namun harus menggunakan metode-metode

sukarela, keterbukaan, bebas, dan emansipatoris yang tergolong sebagai “soft-learning

method” yang sangat menekankan kesadaran dan rasionalitas yang kritis.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila hendaknya berjalan seiring atau sejalan dengan

sosialisasi, internalisasi, kulturalisasi, dan pembudayaan serta pelestarian Pancasila.

Aktualisasi hendaknya dapat berjalan simultan, dari lapisan masyarakata atas hingga lapisan

masyarakat bawah, dari kelompok peminpin dan elit bangsa hingga kelompok sosial di

bawah. Presiden RI harus menjadi penanggungjawab bagi aktualisasi nilai-nilai Pancasila

bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 13: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

Pendidikan sebenarnya telah gagal karena tidak mencerdaskan rakyat. Sebagian besar

rakyat Indonesia tidak mandiri, tidak berdaya, dan masih bodoh (tidak cerdas). Pendidikan

menghasilkan manusia-manusia neo-kapitalis di bumi Indonesia, dengan rumah-rumah beton

yang berpagar tinggi. Faham individualisme dan pragmatisme berkembang sangat kuat akibat

perkembangan pasar yang tidak terkendali. Individualisme dan pragmatisme dapat diibaratkan

telah menjadi perahu-perahu atau kapal-kapal transfort yang membawa faham sekularisme Barat,

yang pada akhirnya menyingkirkan agama-agama formal di Indonesia.

Kita bersama-sama semestinya mampu membangun “masyarakat dan bangsa

Indonesia yang modern” dengan ciri-ciri kualitas antara lain sebagai berikut:

1. Terbuka, terutama dengan nilai-nilai baru,

2. Berorientasi ke masa depan dan menghargai perubahan dan kemajuan (the change and

progress),

3. Demokratis dan mewujudkan “civil society”,

4. Mampu menjauhkan segala bentuk tindakan kekerasan dan pemaksaan,

5. Memiliki kemandirian, kedaulatan, dan independensi,

6. Menghargai dan menguasai Ipteks,

7. Menghargai kualitas, dan menjauhkan tindakan rasial dan diskriminasi,

8. Menghargai karya, kreativitas dan produktivitas,

9. Memiliki daya disiplin dan kepatuhan tinggi kepada aturan dan hukum formal,Memiliki

faham nasionalisme dan patriotisme yang kokoh,

10. Memiliki moralitas kemasyarakatan dan kebudayaan, dan

11. Tetap menghargai karya seni dan estetika.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila bukan suatu dorongan untuk membangun masyarakat

dan bangsa Indonesia yang kembali menjadi masyarakat dan bangsa yang tradisional dan

tertutup, atau menjadi masyarakat dan bangsa yang konservatif dan mejauhkan diri dari

pergaulan dengan dunia internasional. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila memiliki makna

dinamik di mana aktualisasi tersebut dapat mendorong masyarakat dan bangsa Indonesia

untuk berubah, beradaptasi, dan menuju kemajuan.

Page 14: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

Demikian juga aktualisasi nilai-nilai Pancasila bukan untuk menyebarluaskan faham

dan nilai-nilai sekulatisme dan materialisme dalam masyarakat dan bangsa Indonesia,

melainkan sebaliknya aktualisasi nilai-nilai Pancasila harus bermakna untuk menolak faham

sekularisme dan materialisme sebab masyarakat dan bangsa Indonesia adalah masyarakat dan

bangsa yang religius dan konsisten untuk percaya kepada eksistensi Tuhan YME.

5. Contoh Penerapan Nilai Pengembangan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa

Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai- nilai tersebut

adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai

religius atau kegamaan. Ada lagi nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut

kemerdekaan RI. Contoh Penerapan Nilai Pengembangan Pancasila dalam Kehidupan

Berbangsa adalah sebagai berikut:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa :

a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME,

b. Masing-masing atas dasar kemanusiaan yang beradab,

c. Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut

kepercayaan kepada Tuhan YME.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab :

a. Tidak saling membedakan warna kulit,

b. Saling menghormati dengan bangsa lain,

c. Saling bekerja sama dengan bangsa lain,

d. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

3) Persatuan Indonesia :

a. Menempatkan persatuan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

golongan,

b. Menetapkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan,

c. Bangga berkebangsaan Indonesia,

Page 15: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

d. Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /

perwakilan :

a. Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukan dan hak yang sama,

b. Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik,

c. Mengambil keputusan yang harus sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia :

a. Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa atau dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan bernegara.

b. Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong dengan rasa kekeluargaan dan penuh

kegotong royongan.

Page 16: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULANDari makalah yang telah dibuat tadi dapat di simpulkan bahwa pancasila

mempunyai arti sangat penting bagi kehidupan masyarakat bangsa indonesia,

pancasila mempunyai nilai-nilai positif bagi kehidupan kita. Disamping itu banyak

langkah - langkah yang harus kita ambil untuk menjalankan atau menerapkan

pancasila dalam kehidupan kita. Salah satu peranan Pancasila adalah sebagai sumber

dari segala sumber hukum di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya telah

dijabarkan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber dari keseluruhan politik

hukum nasional Indonesia. Pancasila mengandung nilai dasar yang bersifat tetap,

tetapi juga mampu berkembang secara dinamis. Dengan kata lain, Pancasila menjadi

dasar yang statis, tetapi juga menjadi bintang tuntunan (lightstar) dinamis. Pancasila

juga sebagai dasar dan ideologi negara, yaitu sumber kaidah hukum yang mengatur

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan meliputi suasana kebatinan atau

cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar negara. Selain itu Pancasila merupakan

sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),

dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar

negara.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

niscaya dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia sekarang juga. Jika tidak maka

Pancasila akan dijauhkan oleh warganya sendiri. Aktualisasi Pancasila adalah

keniscayaan pembelajaran dari generasi ke generasi. Konsep aktualisasi nilai-nilai

Pancasila mencakup pengertian hakikat Pancasila secara mendalam, menyadari nilai-

nilai Pancasila (kesadaran rasional, kesadaran emosional, dan kesadaran spiritual),

serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang nyata.

Menerima Pancasila jangan hanya sebatas wacana dan dijadikan sebagai alat (tool)

saja. Proses aktualisasi nilai-nilai Pancasila hendaknya berjalan seiring dengan

sosialisasi, internalisasi, dan kulturalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, dengan melalui proses pembelajaran yang non-indoktrinatif

dan pemaksaan. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebenarnya sebuah “strategi budaya”

dari masyarakat dan bangsa Indonesia untuk membangun budaya dan peradaban

bangsa di masa depan. Pancasila adalah sumber untuk mengembangkan budaya dan

Page 17: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

peradaban bangsa yang bermartabat. Jika aktualisasi nilai-nilai Pancasila gagal, maka

masyarakat dan bangsa Indonesia akan memiliki budaya baru, yang bukan berakar

pada budaya masyarakat dan bangsa sendiri.

2. SARANUntuk menjaga agar Pancasila tetap terpelihara dan lestari, maka harus dilakukan

peningkatan pemahaman pada semua lapisan masyarakat. Yang lebih penting lagi, para

pemimpin harus menjadi teladan dalam pengamalan Pancasila. Pancasila akan menjadi

ideologi yang kuat apabila diamalkan dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, menuju negara aman, damai, tentram, adil, makmur dan

sejahtera dalam semua aspek kehidupan terutama dalam penegakan hukum di Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.

Page 18: Makalah Pancasila Sebagai Nilai Dasar

DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/pancasila-sebagai-ideologi-pandangan.html

Listyarti, Retno. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan SMA untuk kelas XI kurikulum 2004.

Jakarta: Esis.

Budiyanto. Abdul Karim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA untuk kelas XII

kurikulum 2006. Jakarta: Grafindo.

Mohammad Adib. 15 September 2008. Urgensi Undang-Undang Republik Indonesia

Tentang Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Adib’s Jatidiri Blog.