makalah pemeliharaan peralatan laboratorium

11
PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM Verifikasi Pipet Volumetri 10 mL Disusun oleh : Kelompok 4/E 2 Luthfia Nurul Anwar 116 Muhammad Rizky Prasetyo 116165 Sakina Fidyastuti 116231 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: inotsu-masamune

Post on 10-Aug-2015

1.187 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

Tugas Kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

Verifikasi Pipet Volumetri 10 mL

Disusun oleh : Kelompok 4/E2

Luthfia Nurul Anwar 116

Muhammad Rizky Prasetyo 116165

Sakina Fidyastuti 116231

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri

Akademi Kimia Analisis

Bogor

2012

Page 2: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

DAFTAR ISI

Page 3: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Tujuan

Dapat memahami prinsip verifikasi pipet volumetri 10 mL.

Dapat melakukan verifikasi pipet volumetri 10 mL.

Untuk mengetahui kondisi kelayakan pipet volumetri 10 mL.

B. Prinsip

Verifikasi pipet volumetri dapat dilakukan dengan cara

membandingkan pipet volumetri yang akan diverifikasi terhadap pipet

volumetri standar (terkalibrasi) dengan cara menimbang bobot air yang

dikeluarkan oleh pipet. Suhu air yang dikeluarkan harus diukur dan dicatat

dengan akurat.

C. Tinjauan Pustaka

Menurut Australian Standar, 2415:1980, Kalibrasi adalah semua

operasi untuk tujuan menentukan nilai kesalahan pengukuran alat ,

pengukuran bahan dan pengukuran standar. Menurut BBIA 2002, Kalibrasi

adalah kebenaran nilai- nilai yang ditunjukan oleh instrumen ukur atau system

pengukuran atau nilai- nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan

cara membandingkan dengan nilai kebenaran konvensional yang diwakili oleh

standar ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar Nasional atau

Internasional.

Menurut Dr. Sumardi, 2003, Kalibrasi adalah suatu proses pengukuran

alat ukur yang berkaitan dengan suatu garis tanda atau garis pembagian dari

suatu peralatan.

Page 4: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

Menurut Dr. Sumardi, 2003, Verifikasi adalah proses dimana

ditentukan persesuaian antara suatu peralatan laboratorium dengan spesifikasi

yang tertera untuk peralatan tersebut, termasuk penentuan kesalahan pada

suatu titik atau lebih.

Tujuan verifikasi maupun kalibrasi adalah menentukan deviasi atau

penyimpangan kebenaran nilai konvensional penunjukkan suatu instrumen

ukur dan menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional

maupun internasional. Manfaat kalibrasi bagi laboratorium adalah menjaga

kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan

spesifikasinya.

Syarat kalibrasi atau verifikasi adalah :

1. Standar acuan yang mampu terselusur ke standar nasional maupun

internasional.

2. Metoda kalibrasi yang diakui secara Nasional maupun internasional

3. Personil kalibrasi yang terlatih yang dibuktikan dengan sertifikasi dari

laboratorium kalibrasi yang terakreditasi.

4. Ruangan atau tempat kalibrasi yang terkondisi , seperti suhu , kelembaban ,

tekanan udara , aliran udara dan kedap getaran.

5. Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik atau tidak rusak.

6. Sumber – sumber yang dapat mempengaruhi hasil kalibrasi atau verifikasi

Terjadinya perbedaan uji pada umumnya disebabkan oleh kurangnya

penerapan GLP, sehingga timbul kesalahan – kesalahan. Sumber kesalahan itu

misalnya dari :

1. Laboratorium

Pengelolaan dan lingkungan di dalam laboratorium yang kurang

mendukung terselenggaranya pengujian dengan baik.

Page 5: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

2. Peralatan / instrumentasi yang kurang terjaga.

3. Reagen, bahan kimia, standar , dan sebagainya yang kurang terjamin

kemurniannya.

4. Kurang adanya control terhadap kualitas hasil uji dan hasil uji tidak

mampu telusur ke standar yang relevan.

5. Metoda Penggunaan

Penggunaan metoda yang belum divalidasi unjuk kerjanya untuk

laboratorium yang bersangkutan.

6. Pengumpulan , pengolahan dan pelaporan data.

Karena kurang baiknya pengamatan , pencatatan , dokumentasi

pengecekan / perhitungan , interpretasi, pelaporan data.

7. Analis / personil penguji

Adanya kekurangan dalam hal latar belakang pendidikan , pelatihan ,

supervisi atau adanya beban kerja yang berlebihan.

Page 6: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

BAB 2 METODE

A. Alat dan Bahan

1. Pipet volumetri 10 mL yang akan diverifikasi.

2. Pipet volumetri 10 mL yang telah terkalibrasi.

3. Labu takar 25 mL.

4. Pipet tetes.

5. Neraca analitik yang terkalibrasi.

6. Pengering alat gelas.

7. Air suling dan kertas saring.

8. Alkohol.

B. Cara Kerja

1. Pencatatan Spesifikasi Peralatan

a. Catat dengan baik spesifikasi neraca, meliputi: merk, tipe,

kapasitas, nomor dokumen sertifikat kalibrasi, tanggal kalibrasi,

lembaga pensertifikasi, dan nilai koreksi yang dinyatakan dalam

dokumen (jika ada).

b. Catat dengan baik spesifikasi pipet volumetri yang akan

diverifikasi, minimal meliputi merk, tipe, kapasitas, dan kualifikasi

yang dinyatakan.

c. Baca dan catat temperatur air, temperatur ruangan, tekanan udara

lab, dan kelembapan.

2. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai seperti jas lab, masker, dan

sarung tangan.

3. Bersihkan pipet yang akan diverifikasi dan pipet yang terkalibrasi.

a. Masukkan air ke dalam piala gelas kemudian pipet dengan

bantuan bulb sampai penuh. Kemudian turunkan air melalui ujung

pipet, perhatikan sisa air yang masih tertinggal, jika masih

Page 7: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

terdapat tetesan air yang menempel atau jika terdapat perbedaan

ketebalan lapisan air berarti pipet volumetri berada dalam keadaan

kotor, cuci kembali dengan larutan detergen.

b. Tuangkan larutan detergen encer ke dalam piala gelas, pipet

larutan detergen dengan bulb kira-kira sampai setengah volume

pipet. Putar-putar pipet sampai semua bagian dalam pipet terisi

larutan detergen. Dilakukan minimal dua kali. Alirkan air keran

dari bagian atas pipet dengan bantuan labu semprot sampai tidak

tersisa lagi larutan detergen dalam pipet tersebut. Keringkan

bagian luar pipet dengan serbet.

c. Pipet air suling sampai tanda tera dan perhatikan apakah miniskus

larutan dapat terlihat jelas. Jika miniskus tidak terlihat jelas maka

pipet masih kotor. Alirkan air suling tersebut. Perhatikan sisa air

yang masih tertinggal. Jika masih terbentuk air dalam bentuk

tetesan, maka pipet tersebut belum bersih dan mengandung lemak

atau noda.

d. Untuk melarutkan lemak atau noda yang masih menempel pada

dinding pipet, lakukan seperti cara diatas, tetapi larutan detergen

diganti dengan larutan NaOH dalam alkohol.

e. Jika pipet masih kotor, pipet volumetri direndam dengan larutan

natrium dikromat dalam asam sulfat. Isi wadah untuk merendam

dengan larutan tersebut kemudian masukkan pipet yang akan

dibersihkan. Diamkan selama 30-60 menit.

f. Setelah proses perendaman, gunakan gegep untuk mengangkat

pipet-pipet yang direndam. Simpan pipet di wastafel atau wadah

plastik besar, segera siram dengan air keran, lanjutkan dengan

mencuci bagian dalam dan luar pipet volumetri sampai benar-

benar tidak ada deposit dari larutan pencuci.

4. Labu takar kosong ditimbang dan dicatat sebagai W0.

Page 8: Makalah Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

5. Pipet air suling menggunakan pipet volumetri yang akan diverifikasi ke

dalam labu takar kosong, dengan cara menggunakan pipet yang benar.

6. Labu takar berisi air suling segera ditutup. Temperatur pada proses

pemindahan cairan diukur dan dicatat.

7. Labu takar berisi air suling ditimbang dan dicatat sebagai W1. Temperatur,

tekanan, dan kelembapan ketika proses penimbangan juga dicatat.

8. Lakukan cara kerja yang sama untuk pipet volumetri terkalibrasi.

9. Cara kerja ini diulangi minimal tiga kali.