makalah pemeriksaan kehamilan

20
MAKALAH PEMERIKSAAN KEHAMILAN ANC (ANTENATAL CARE) Tugas Kelompok Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas II Kelompok 3 : Nina Septianti Rania Ardila Siti Nasiah Siti Samiratul Azizah Siti Suaebatul Aslamiah Sutisna Tri Novianti Windiarti Yohana Bili Yuni Fariyati SEMESTER VII STIKes WIDYA DHARMA HUSADA

Upload: utiiizz

Post on 07-Feb-2016

239 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

keperawatan maternitas

TRANSCRIPT

Page 1: makalah pemeriksaan kehamilan

MAKALAH

PEMERIKSAAN KEHAMILAN ANC (ANTENATAL CARE)

Tugas Kelompok Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas II

Kelompok 3 :

Nina Septianti

Rania Ardila

Siti Nasiah

Siti Samiratul Azizah

Siti Suaebatul Aslamiah

Sutisna

Tri Novianti

Windiarti

Yohana Bili

Yuni Fariyati

SEMESTER VII

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA

Program Studi S1 Keperawatan

Jl.Surya Kencana No.1 Pamulang Tangerang Selatan

2014

Page 2: makalah pemeriksaan kehamilan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena limpahan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Ilmu

Keperawatan Maternitas II. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan wawasan yang lebih baik kepada penulis maupun kepada para mahasiswa/i

kesehatan serta masyarakat untuk lebih memahami pemeriksaan kehamilan antenatal care.

Dalam Makalah ini, penulis tidak lepas dari dukungan serta pengarahan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Rogayah Selaku pembimbing dalam mata kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas II, yang

telah memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.

2. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas dukungan, perhatian, pengorbanan, kasih sayang, dan

do’a-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

3. Serta teman-teman maupun semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan baik dari

segi materi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan

saran yang membangun. Segalaketerbatasan dan kekurangan dalam bentuk apapun yang

mungkin ada dalam makalah ini, penulis memohon maaf dan kiranya dapat dimaklumi dengan

bijaksana.

Pamulang, Oktober 2014

Penulis

i

Page 3: makalah pemeriksaan kehamilan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan..............................................................................................2

..........................................................................................................................

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Antenatal Care (Anc)..........................................................................3

........................................................................................................................

B. Tujuan Antenatal Care (Anc)............................................................................4

C. Manfaat Antenatal Care (Anc)..........................................................................5

D. Standar Minimal Pelayanan Antenatal.............................................................6

E. Kunjungan Ibu Hamil.......................................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: makalah pemeriksaan kehamilan

iii

Page 5: makalah pemeriksaan kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang

mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk

mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit

komplikasi dan lain-lain.

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan

sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara

penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya

kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya

kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga

antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.

Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya

disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk

itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan

tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu.

Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan

neonatal, khususnya perawat/bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan

sesuai dengan standart yang diterapkan.

B. Tujuan

Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan

Keperawatan Maternitas kepaada pasien secara optimal dan mental ibu dan anak selama

dalam kehamilan, persalinan, sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.

1

Page 6: makalah pemeriksaan kehamilan

BAB II

PEMBAHSAN

A. PENGERTIAN ANTENATAL CARE (ANC)

Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh

perawat/bidan atau dokter kepada ibu selama masa kehamilan untuk mengoptimalisasikan

kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,

persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba,

1998).

Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk

memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap

penyimpangan yang ditemukan (Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar,

2004 : 1). Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama untuk

ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2002 : 129).

Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa

keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap kegawatan

yang ditemukan (Depkes RI, 2004 : 12). Pelayanan atau asuhan merupakan cara untuk

memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan

normal (Prawirohardjo, 2000 : 89).

Salah satu fungsi terpenting dari perawatan antenatal adalah untuk memberikan saran

dan informasi pada seorang wanita mengenai tempat kelahiran yang tepat sesuai dengan

kondisi dan status kesehatannya. Perawatan antenatal juga merupakan suatu kesempatan

untuk menginformasikan kepada para wanita mengenai tanda – tanda bahaya dan gejala yang

memerlukan bantuan segera dari petugas kesehatan (WHO, 2004 : 8).

Pemeriksaan antenatal seyogyanya dimulai segera setelah diperkirakan terjadi

kehamilan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam beberapa hari setelah terlambat

menstruasi, terutama bagi wanita yang menginginkan terminasi kehamilan, tetapi bagi semua

wanita secara umum sebaiknya jangan lebih dari saat terlambat menstruasi kedua kali.

B. TUJUAN ANTENATAL CARE (ANC)

Tujuan asuhan antenatal adalah:

1) Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang

bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya

dengan trauma seminimal mungkin.

2

Page 7: makalah pemeriksaan kehamilan

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi bayi agar

dapat tumbuh kembang secara normal (Saifudin, dkk, 2002).

Perawatan antenatal mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan:

1) Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma fisik

maupun mental yang merugikan.

2) Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.

3) Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya.

4) Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga berencana

setelah kelahiran bayinya (Poedji Rochjati, 2003 : 41).

C. MANFAAT ANTENATAL CARE (ANC)

Manfaat Antenatal Care (ANC) sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko

dan komplikasi kehamilan sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan

(Manuaba, 1998).

Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat bagi ibu dan janin, antara lain:

1) Bagi ibu

a. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan mengobati secara

dini komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.

b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam

menghadapi persalinan.

c. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI.

d. Memberikan konseling dalam memilih metode kontrasepsi (Manuaba, 1999).

2) Bagi janin

Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi

persalinan prematur, BBLR, juga meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas

suber daya manusia (Manuaba, 1999).

D. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL

Menurut Saifuddin (2002) pelayanan antenatal mencakup banyak hal namun dalam

penerapan operasional dikenal standar minimal “7T” yang terdiri dari :

1. Timbang berat badan

Selama kehamilan antara 0,3 – 0,5 kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur

kehamilan kenaikan berat badan selama hamil muda ± 1 kg, selanjutnya pada trimester

II dan III masing – masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan pertambahan berat

total adalah 9 – 12 kg. Bila ada kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dipikirkan

kearah adanya resiko seperti bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, dan anak besar

(Depkes, 1997).

3

Page 8: makalah pemeriksaan kehamilan

2. Ukur tekanan darah

Selama hamil tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila

tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg

atau lebih. Kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak

ditangani dengan tepat (Depkes, 1997).

3. Ukur tinggi fundus uteri

Ukuran tinggi fundus uteri normal adalah sebagai berikut:

12 Minggu : Tinggi fundus uteri 1 – 2 jari diatas symphysis.

16 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara symphysis–pusat.

20 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat.

24 Minggu : Tinggi fundus uteri setinggi pusat.

28 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat.

32 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat-Proc.xyphoideus.

36 Minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah Proc.xyphoideus.

40 Minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara Proc.xyphoideus-pusat (Mochtar,

1998).

4. Pemberian imunisasi TT

Pemberian TT baru akan menimbulkan efek perlindungan apabila diberikan

sekurang-kurangnya dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Kecuali jika

sebelumnya ibu pernah mendapat TT dua kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa

calon pengantin maka TT cukup diberikan satu kali saja. Dosis pemberian imunisasi TT

yaitu 0,5 cc IM pada lengan atas. Adapun syarat pemberian imunisasi TT adalah sebagai

berikut :

a. Bila ibu belum pernah mendapat imunisasi TT atau meragukan diberikan II sedini

mungkin sebanyak dua kali dengan jarak minimal dua minggu.

b. Bila ibu pernah mendapat imunisasi TT dua kali, diberikan suntikan ulang/boster

satu kai pada kunjungan antenatal yang pertama (Depkes RI, 1997).

5. Pemberian tablet zat besi

Pada dasarnya pemberian tablet zat besi dimulai dengan pemberian satu tablet

sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320

mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal 90 tablet. Tablet besi sebaiknya

tidak diminum bersama kopi atau teh karena akan mengganggu penyerapan (Saifuddin,

2002). Sebaiknya tablet besi diminum bersama air putih ataupun air jeruk. Selain itu

perlu diberitahukan juga bahwa ada kemungkinan tinja menjadi berwarna hitam setelah

ibu minum obat ini, hal tersebut adalah normal (Depkes, 1997).

4

Page 9: makalah pemeriksaan kehamilan

6. Tes terhadap penyakit menular seksual.

Selama kehamilan, ibu perlu dilakukan tes terhadap penyakit menular seksual

seperti HIV/AIDS, Gonorrhoe, Siphilis. Hal tersebut dikarenakan sangat berpengaruh

pada janin yang dikandungnya. Apabila ditemukan penyakit – penyakit menular seksual

harus segera ditangani.

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Persiapan rujukan perlu disiapkan karena kematian ibu dan bayi disebabkan

keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2002). Perlu

diingat juga bahwa pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan

profesional dan tidak dapat dilakukan oleh dukun bayi.

Standar Pelayanan antenatal mencakup banyak hal yakni terdiri dari :

a) Identifikasi ibu hamil

Mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya.

Perawat/perawat/bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan

masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami

dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya

sejak dini dan secara teratur.

b) Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Memberikan pelayanan berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan.

Perawat/bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.

c) Palpasi Abdominal

Palpasi juga disebut periksa raba. Palpasi guna memperkirakan usia kehamilan,

pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dan bagian bawah janin

palpasi abdomen pada wanita hamil dilakukan mulai umur kehamilan 36 minggu

untuk kehamilan normal, dan umur kehamilan 28 minggu bila pada pemeriksaan Mc.

Donald ditemukan tinggi fundus uteri lebih tinggi dari seharusnya.

Tinggi fundus uteri dalam sentimeter (cm) yang normal harus sama dengan umur

kehamilan dalam minggu yang ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir.

Jika hasil pengukuran berbeda 1-2 cm, masih dapat ditoleransi, tetapi jika deviasi

lebih kecil 2 cm dari umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin

(Mandriwati, 2006 : 84).

Tinggi fundus uteri normal sebagai berikut :

24 minggu : Tinggi fundus uteri setinggi pusat.

28 minggu : Tinggi fundus uteri 3 jari atas pusat

32 minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat – processus xyphoideus.

5

Page 10: makalah pemeriksaan kehamilan

36 minggu :Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah processus xyphoideus.

40 minggu : Tinggi fundus uteri pertengahan antara processus xyphoideus – pusat.

d) Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan.

Menemukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut

yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung.

Perawat/bidan melakukan tindakan penemuan, penanganan dan atau rujukan semua

kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

Mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan dan melakukan

tindakan yang diperlakukan. Perawat/bidan menemukan secara dini setiap kenaikan

tekanan darah pada kehamilan dan mengenai tanda serta gejala preeklamsia lainnya

serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. Akibat yang dapat ditimbulkan

dari pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai dengan standar minimal yaitu

komplikasi obstetri yang mungkin terjadi selama kehamilan tidak dapat dideteksi

sedini mungkin serta ditangani secara memadai. Komplikasi obstetri itu antara lain:

komplikasi obstetri langsung (perdarahan, preeklamsi/eklamsi, kelainan letak, anak

besar, kehamilan kembar, ketuban pecah dini), komplikasi obstetri tidak langsung

(sakit jantung, hepatitis, tuberkulosa, anemia, diabetes melitus) dan komplikasi yang

berhubungan dengan obstetri (cedera akibat keclakaan kendaraan, keracuan,

kebakaran).

E. Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Kunjungan disini bukan

hanya ibu hamil yang datang ke tempat pelayanan tetapi juga setiap kontak dengan tenaga

kesehatan dan diberikan pelayanan antenatal sesuai standar baik di Posyandu, Polindes, atau

kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.

Kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya adalah sebanyak empat kali

yang dikenal dengan istilah K1, K2, K3, dan K4. Satu kali pada triwulan pertama (sebelum 14

minggu), satu kali pada triwulan kedua (antara 14 – 28 minggu), dan dua kali pada triwulan

ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke 36) (Depkes RI, 2004 : 47).

Adapun uraianya sebagai berikut :

a. K1 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester I

(sebelum usia kehamilan 12 minggu) dengan jumlah kunjungan minimal satu kali dan

mendapatkan pelayanan 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, imunisasi

Tetanus Toxoid, periksa fundu uteri, pemberian tablet tambah darah, tes PMS, dan temu

wicara. K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu

sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan

6

Page 11: makalah pemeriksaan kehamilan

antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat (Depkes RI,

2001).

b. K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia

kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1.

c. K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III

(usia kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1

dan K2.

d. K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III

(usia kehamilan >36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1, K2,

dan K3.

7

Page 12: makalah pemeriksaan kehamilan

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh perawat/bidan

atau dokter kepada ibu selama masa kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan

mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan

memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998).

2. Tujuan asuhan antenatal adalah:

a. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang

bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya

dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

f. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bagi bayi agar

dapat tumbuh kembang secara normal (Saifudin, dkk, 2002).

3. Perawatan antenatal mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan :

1. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma fisik

maupun mental yang merugikan.

2. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.

3. Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya.

4. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga berencana

setelah kelahiran bayinya (Poedji Rochjati, 2003 : 41).

4. Manfaat Antenatal Care (ANC) sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko

dan komplikasi kehamilan sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan

(Manuaba, 1998).

5. Standar minimal pelayanan antenatal :

a. Timbang berat badan

b. Ukur tekanan darah

c. Ukur tinggi fundus uteri

d. Pemberian imunisasi TT

e. Pemberian tablet zat besi

f. Tes terhadap penyakit menular seksual.

g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

8

Page 13: makalah pemeriksaan kehamilan

6. Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Kunjungan disini

bukan hanya ibu hamil yang datang ke tempat pelayanan tetapi juga setiap kontak dengan

tenaga kesehatan dan diberikan pelayanan antenatal sesuai standar baik di Posyandu,

Polindes, atau kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.

9

Page 14: makalah pemeriksaan kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul BS, Gulardi HW, Biran A, Djoko W, editor. Buku panduan praktis pelayanan

kesehatan maternal dan neonatal. Ed. 1. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta: 2002.

Ariani DW, Astari MA, Anita H, Anastasia M, Bilal L, Eva S, et al. Pengetahuan, sikap, dan

perilaku pada ibu hamil nonprimigravida. Majalah Kedokteran Indonesia 2005;

10(55): 632-38.

Douglas RG, stomme WB. Operative Obstetric. 3rd Ed. Appleton-Century Crofts. Newyork:

1976.