makalah pencegahan asma ade
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
1/32
1. PENDAHULUAN
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas
yang ditandai adanya mengi episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran napas, termasuk dalam kelompok penyakit saluran
pernapasan kronik. Asma mempunyai tingkat fatalitas yang rendah namun jumlah
kasusnya cukup banyak ditemukan dalam masyarakat. Badan kesehatan dunia
(WHO) memperkirakan !!"#! juta penduduk dunia menderita asma, jumlah ini
diperkirakan akan terus bertambah sebesar $!.!!! orang setiap tahun. %umber
lain menyebutkan bah&a pasien asma sudah mencapai '!! juta orang di seluruh
dunia dan terus meningkat selama ! tahun belakangan ini. Apabila tidak di cegah
dan ditangani dengan baik, maka diperkirakan akan terjadi peningkatan prealensi
yang lebih tinggi lagi pada masa yang akan datang serta mengganggu proses
tumbuh kembang anak dan kualitas hidup pasien
*i +ndonesia prealensi asma belum diketahui secara pasti, namun hasil
penelitian pada anak sekolah usia '" tahun dengan menggunakan kuesioner
+%AA- (Internationla Study on Asthma and Allergy in Children) tahun #
prealensi asma masih ,/, sedangkan pada tahun !!' meningkat menjadi
#,/. Hasil surei asma pada anak sekolah di beberapa kota di +ndonesia (0edan,
1alembang, 2akarta, Bandung, %emarang, 3ogyakarta, 0alang dan *enpasar)
menunjukkan prealensi asma pada anak %* (4 sampai tahun) berkisar antara
',5/"4,/, sedangkan pada anak %01 di 2akarta 1usat sebesar #,$/ tahun #
dan tahun !! di 2akarta 6imur sebesar $,4/. Berdasarkan gambaran tersebut di
atas, terlihat bah&a asma telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu
mendapat perhatian secara serius.1engamatan di # propinsi di +ndonesia (%umatra 7tara, 2a&a 6engah, 2a&a
6imur, 8alimantan Barat dan %ula&esi %elatan) yang dilaksanakan oleh %ubdit
1enyakit 8ronik dan *egeneratif 9ain pada bulan April tahun !!5, menunjukkan
bah&a pada umumnya upaya pengendalian asma belum terlaksana dengan baik
dan masih sangat minimnya ketersediaan peralatan yang diperlukan untuk
diagnosis dan tatalaksana pasien asma difasilitas kesehatan.
1
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
2/32
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI ASMA
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. +nflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batukbatuk terutama malam dan atau
dini hari. :pisodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,
berariasi dan seringkali bersifat reersibel dengan atau tanpa pengobatan.
2. PATOGENESIS ASMA
Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel inflamasi
berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit 6, makrofag, neutrofil dan sel
epitel. ;aktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau
pencetus inflamasi saluran napas pada penderita asma. +nflamasi terdapat pada
berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma persisten.
+nflamasi dapat ditemukan pada berbagai bentuk asma seperti asma alergik, asma
nonalergik, asma kerja dan asma yang dicetuskan aspirin.
a. Inflamasi Akut
1encetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain
alergen, irus, iritan yang dapat menginduksi respons inflamasi akut yang
terdiri atas reaksi asma tipe cepat dan pada sejumlah kasus diikuti reaksi asma
tipe lambat.
1ada reaksi fase cepat alergen akan terikat pada +g: yang menempel padasel mast dan terjadi degranulasi sel mast tersebut. *egranulasi tersebut
mengeluarkan preformed mediator seperti histamin, protease dan newly
generated mediator seperti leukotrin, prostaglandin dan 1A; yang
menyebabkan kontraksi otot polos bronkus, sekresi mukus dan asodilatasi.
1ada reaksi asma tipe lambat, reaksi ini timbul antara 4" jam setelah prookasi
alergen dan melibatkan pengerahan serta aktiasi eosinofil, sel 6 -*
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
3/32
. Inflamasi K!"nik
Berbagai sel terlibat dan teraktiasi pada inflamasi kronik. %el tersebut
ialah limfosit 6, eosinofil, makrofag , sel mast, sel epitel, fibroblast dan otot
polos bronkus.
9imfosit 6 yang berperan pada asma ialah limfosit 6"-*< subtipe 6h.
9imfosit 6 ini berperan sebagai orchestra inflamasi saluran napas dengan
mengeluarkan sitokin antara lain +9"', +9",+9"#, +9"' dan =0"-%;.
+nterleukin" berperan dalam menginduksi 6h! ke arah 6h dan bersama"sama
+9"' menginduksi sel limfosit B mensintesis +g:. +9"', +9"# serta =0"-%;
berperan pada maturasi, aktiasi serta memperpanjang ketahanan hidup
eosinofil.
%el epitel yang teraktiasi mengeluarkan a.l #"H:6:, 1=: pada
penderita asma. %el epitel dapat mengekspresi membran markers seperti
molekul adhesi, endothelin, nitric oxide synthase, sitokin atau khemokin. :pitel
pada asma sebagian mengalami sheeding. 0ekanisme terjadinya masih
diperdebatkan tetapi dapat disebabkan oleh eksudasi plasma, eosinophil
granule protein, oxygen free-radical, 6>;"alfa, mast-cell proteolytic enzym dan
metaloprotease sel epitel.
%el mast mempunyai reseptor +g: dengan afiniti yang tinggi. Cross-
linking reseptor +g: dengan ?factors@ pada sel mast mengaktifkan sel mast.
6erjadi degranulasi sel mast yang mengeluarkan preformed mediator seperti
histamin dan protease serta newly generated mediators antara lain
prostaglandin * dan leukotrin. %el mast juga mengeluarkan sitokin antara lain
6>;"alfa, +9"', +9", +9"# dan =0"-%;.
c. Air Way Remodeling1roses inflamasi kronik pada asma akan meimbulkan kerusakan jaringan
yang secara fisiologis akan diikuti oleh proses penyembuhan (healing process)
yang menghasilkan perbaikan (repair) dan pergantian selsel matirusak dengan
sel"sel yang baru. 1roses penyembuhan tersebut melibatkan
regenerasiperbaikan jaringan yang rusakinjuri dengan jenis sel parenkim yang
sama dan pergantian jaringan yang rusakinjuri dengan jaringan peyambung
yang menghasilkan jaringan skar. 1ada asma, kedua proses tersebut
berkontribusi dalam proses penyembuhan dan inflamasi yang kemudian akan
3
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
4/32
menghasilkan perubahan struktur yang mempunyai mekanisme sangat
kompleks dan banyak belum diketahui dikenal dengan airway remodeling.
0ekanisme tersebut sangat heterogen dengan proses yang sangat dinamis dari
diferensiasi, migrasi, maturasi, dediferensiasi sel sebagaimana deposit jaringan
penyambung dengan diikuti oleh restitusipergantian atau perubahan struktur
dan fungsi yang dipahami sebagai fibrosis dan peningkatan otot polos dan
kelenjar mukus. 1ada asma terdapat saling ketergantungan antara proses
inflamasi dan remodeling. +nfiltrasi sel"sel inflamasi terlibat dalam proses
remodeling, juga komponen lainnya seperti matriks ekstraselular, membran
retikular basal, matriks interstisial, fibrogenic growth factor, protease dan
inhibitornya, pembuluh darah, otot polos, kelenjar mukus. 1erubahan struktur
yang terjadi pada asma
Hipertrofi dan hiperplasia otot polos jalan napas
C Hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus
C 1enebalan membran reticular basal
C 1embuluh darah meningkat
C 0atriks ekstraselular fungsinya meningkat
C 1erubahan struktur parenkim
C 1eningkatanfibrogenic growth factor menjadikan fibrosis
4
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
5/32
=ambar . +nflamasi dan remodeling pada asma
=ambar . Hubungan antara inflamasi akut, inflamasi kronik dan airway
remodeling dengan gejala klinis
#. EPIDEMIOLOGI ASMA
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di
+ndonesia, hal itu tergambar dari data studi surei kesehatan rumah tangga
(%8D6) di berbagai propinsi di +ndonesia. %urei kesehatan rumah tangga (%8D6)
menunjukkan asma menduduki urutan ke"# dari ! penyebab kesakitan
(morbiditi) bersama"sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. 1ada %8D6
#, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortaliti)
ke" di +ndonesia atau sebesar #,4 /. 6ahun !!, prealensi asma di seluruh
+ndonesia sebesar ' !!!, dibandingkan bronkitis kronik !!! dan obstruksi
paru !!!.
$. FAKTO% %ISIKO ASMA
Disiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor pejamu (host
factor) dan faktor lingkungan. ;aktor pejamu disini termasuk predisposisi genetik
yang mempengaruhi untuk berkembangnya asma, yaitu genetik asma, alergik
(atopi) , hipereaktiiti bronkus, jenis kelamin dan ras. ;aktor lingkungan
mempengaruhi indiidu dengan kecenderungan predisposisi asma untuk
berkembang menjadi asma, menyebabkan terjadinya eksaserbasi dan atau
menyebabkan gejala"gejala asma menetap. 6ermasuk dalam faktor lingkungan
yaitu alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi
pernapasan (irus), diet, status sosioekonomi dan besarnya keluarga. +nteraksi
faktor genetik pejamu dengan lingkungan dipikirkan melalui kemungkinan
5
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
6/32
pajanan lingkungan hanya meningkatkan risiko asma pada indiidu dengan
genetik asma,
baik lingkungan maupun genetik masing"masing meningkatkan risiko
penyakit asma.
=ambar '. +nteraksi faktor genetik dan lingkungan pada kejadian asma
a. Fakt"! H"st&P'(amu
Asma adalah penyakit yang diturunkan telah terbukti dari berbagai
penelitian. 1redisposisi genetik untuk berkembangnya asma memberikan bakat
kecenderungan untuk terjadinya asma. ;enotip yang berkaitan dengan asma,
dikaitkan dengan ukuran subjektif (gejala) dan objektif (hipereaktiiti bronkus,
kadar +g: serum) dan atau keduanya. 8arena kompleksnya gambaran klinis asma,
maka dasar genetik asma dipelajari dan diteliti melalui fenotip"fenotip perantara
yang dapat diukur secara objektif seperti hipereaktiiti bronkus, alergik atopi,
&alau disadari kondisi tersebut tidak khusus untuk asma. Banyak gen terlibat
dalam patogenesis asma, dan beberapa kromosom telah diidentifikasi berpotensi
menimbulkan asma, antaraElain -*$, +=1B#, --D, -*, +9D,>O%,
reseptor agonis beta, =%61F dan gen"gen yang terlibat. dalam menimbulkan
6
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
7/32
asma dan atopi yaitu +D;, +9"',+l", +9"#, +9"', +9", -%; =D9, A*DB,
-*, H9A*, 6>;A, 6-D=, +9"4, 6-DB, 60O* dan sebagainya.
8romosom ,,' memiliki berbagai gen yang penting dalam
berkembangnya atopi dan asma. ;enotip alergik dikaitkan dengan kromosom ,
kromosom mengandung gen yang mengkode +;>"G, mast cell growth factor
insulin-like growth factor dan nictric oxide synthase. %tudi berkesinambungan
menunjukkan ada ikatan positif antara petanda"petanda pada lokus , asma dan
+g:, demikian pula kromosom dan .
0utasi pada kluster"kluster gen sitokin pada kromosom # dihipotesiskan
sebagai predisposisi terjadinya asma. Berbagai gen pada kromosom # berperan
dalam progresiiti inflamasi baik pada asma maupun atopi, yaitu gen yang
mengkode sitokin +9"', +9", +9"#, +9", +9", +9"', dan =0-%;. +nterleukin"
sangat penting dalam respons imun atopi, baik dalam menimbulkan diferensiasi
sel 6h maupun merangsang produksi +g: oleh sel B. =en +9" dan gen"gen lain
yang mengatur regulasi ekspresi +9" adalah gen yang berpredisposisi untuk
terjadi asma dan atopi.
. Fakt"! Lin)kun)an
Alergen dan sensitisasi bahan lingkungan kerja dipertimbangkan adalah penyebab
utama asma, dengan pengertian faktor lingkungan tersebut pada a&alnya
sensensitisasi jalan napas dan mempertahankan kondisi asma tetap aktif dengan
mencetuskan serangan asma atau menyebabkan menetapnya gejala.
Ta'l 1. Fakt"! %isik" Pa*a Asma
Fakt"! P'(amu
1rediposisi genetik
Atopi
Hiperesponsif jalan napas
2enis kelamin
Das etnik
Fakt"! Lin)kun)an +M'm,'n)a!u-i '!k'man)na asma ,a*a in*i/i*u
*'n)an ,!'*is,"sisi asma0
Alergen di dalam ruangan
C 0ite domestik
C Alergen binatang
C Alergen kecoa
7
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
8/32
C 2amur (fungi, molds, yeasts)
Alergen di luar ruangan
C 6epung sari bunga
C 2amur (fungi, molds, yeasts)
Bahan di lingkungan kerja
Asap rokok
C 1erokok aktif
C 1erokok pasif
1olusi udara
1olusi udara di luar ruangan
1olusi udara di dalam ruangan
+nfeksi pernapasan
C Hipotesis higiene
+nfeksi parasit%tatus sosioekonomi
Besar keluarga
*iet dan obat
Obesiti
Fakt"! Lin)kun)an +M'n'tuskan 'ksas'!asi *an ataum'n'akan
)'(ala3)'(ala asma m'n'ta,0
Alergen di dalam dan di luar ruangan
1olusi udara di dalam dan di luar ruangan
+nfeksi pernapasan
!xercise dan hiperentilasi
1erubahan cuaca
%ulfur dioksida
0akanan, aditif (penga&et, penyedap, pe&arna makanan), obat"obatan
:kspresi emosi yang berlebihan
Asap rokok
+ritan (a.l. parfum, bau"bauan merangsang, household spray)
4. DIAGNOSIS ASMA
*iagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat episodik, gejala berupabatuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada dan ariabiliti yang berkaitan dengan
cuaca. Anamnesis yang baik cukup untuk menegakkan diagnosis, ditambah
dengan pemeriksaan jasmani dan pengukuran faal paru terutama reersibiliti
kelainan faal paru, akan lebih meningkatkan nilai diagnostik.
Di&ayat penyakit dan gejala
C Bersifat episodik, seringkali reersibel dengan atau tanpa pengobatan
C =ejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
8
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
9/32
C =ejala timbul memburuk terutama malam dini hari
C *ia&ali oleh faktor pencetus yang bersifat indiidu
C Despons terhadap pemberian bronkodilator
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam ri&ayat penyakit
C Di&ayat keluarga (atopi)
C Di&ayat alergi atopi
C 1enyakit lain yang memberatkan
C 1erkembangan penyakit dan pengobatan
a. P'm'!iksaan Untuk *ia)n"stik5
1. T's Faal ,a!u +*'n)an s,i!"m't!i *an a!us ,unak 'ks,i!asi&APE0
0anfaat pemeriksaan spirometri dalam diagnosis asma
Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio I:1 8I1 J 5#/ atau
I:1 J $!/ nilai prediksi.
Deersibiliti, yaitu perbaikan I:1 K #/ secara spontan, atau setelah
inhalasi bronkodilator (uji bronkodilator), atau setelah pemberian
bronkodilator oral !" hari, atau setelah pemberian kortikosteroid
(inhalasi oral) minggu. Deersibiliti ini dapat membantu diagnosis asma 0enilai derajat berat asma
0anfaat A1: dalam diagnosis asma
Deersibiliti, yaitu perbaikan nilai A1: K #/ setelah inhalasi bronkodilator
(uji bronkodilator), atau bronkodilator oral !" hari, atau respons terapi
kortikosteroid (inhalasi oral , minggu)
Iariabiliti, menilai ariasi diurnal A1: yang dikenal dengan ariabiliti A1:
harian selama " minggu. Iariabiliti juga dapat digunakan menilai derajat
berat penyakit
2. U(i P!"/"kasi 6!"nkus
7ji prookasi bronkus membantu menegakkan diagnosis asma. 1ada penderita
dengan gejala asma dan faal paru normal sebaiknya dilakukan uji prookasi
bronkus. 1emeriksaan uji prookasi bronkus mempunyai sensitiiti yang
tinggi tetapi spesifisiti rendah, artinya hasil negatif dapat menyingkirkan
diagnosis asma persisten, tetapi hasil positif tidak selalu berarti bah&a
9
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
10/32
penderita tersebut asma. Hasil positif dapat terjadi pada penyakit lain seperti
rinitis alergik, berbagai gangguan dengan penyempitan jalan napas seperti
11O8, bronkiektasis dan fibrosis kistik.
#. P'n)uku!an Status Al'!)i
8omponen alergi pada asma dapat diindentifikasi melalui pemeriksaan uji
kulit atau pengukuran +g: spesifik serum. 7ji tersebut mempunyai nilai kecil
untuk mendiagnosis asma, tetapi membantu mengidentifikasi faktor risiko
pencetus sehingga dapat dilaksanakan kontrol lingkungan dalam
penatalaksanaan. 7ji kulit adalah cara utama untuk mendiagnosis status
alergiatopi, umumnya dilakukan dengan prick test. Walaupun uji kulit
merupakan cara yang tepat untuk diagnosis atopi, tetapi juga dapat
menghasilkan positif maupun negatif palsu. %ehingga konfirmasi terhadap
pajanan alergen yang relean dan hubungannya dengan gejala harus selalu
dilakukan. 1engukuran +g: spesifik dilakukan pada keadaan uji kulit tidak
dapat dilakukan (antara lain dermatophagoism, dermatitis kelainan kulit pada
lengan tempat uji kulit, dan lain"lain). 1emeriksaan kadar +g: total tidak
mempunyai nilai dalam diagnosis alergi atopi
7. KLASIFIKASI ASMA
Tabel 2. Klasifkasi derajat berat asma berdasarkan gambaran
klinis
10
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
11/32
6abel '. 8lasifikasi derajat berat asma pada penderita dalam pengobatan
11
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
12/32
7. P%OG%AM PEN8EGAHAN DAN PENATALAKSANAAN ASMA
1rogram penatalaksanaan asma, yang meliputi 5 komponen
. :dukasi
. 0enilai dan monitor berat asma secara berkala
'. +dentifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
. 0erencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
#. 0enetapkan pengobatan pada serangan akut
4. 8ontrol secara teratur
5. 1ola hidup sehat
a. E*ukasi
:dukasi yang baik akan menurunkan morbiditi dan mortaliti, menjaga
penderita agar tetap masuk sekolah kerja dan mengurangi biaya pengobatan
karena berkurangnya serangan akut terutama bila membutuhkan kunjungan ke
12
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
13/32
unit ga&at darurat pera&atan rumah sakit. :dukasi tidak hanya ditujukan untuk
penderita dan keluarga tetapi juga pihak lain yang membutuhkan seperti
C pemegang keputusan, pembuat perencanaan bidang kesehatan asma
C profesi kesehatan (dokter, pera&at, petugas farmasi dan petugas kesehatan lain)
C masyarakat luas (guru, karya&an, dll)
Edukasi keada enderita! keluarga bertujuan untuk"
# meningkatkan ema$aman %mengenai en&akit asma'
# meningkatkan keteramilan %kemamuan dalam enanganan
asma'
# meningkatkan keuasan
# meningkatkan rasa er(a&a diri
# meningkatkan keatu$an %()mlian(e' dan enanganan
mandiri.
Edukasi suda$ $arus dilakukan saatkunjungan ertama baik di
ga*at darurat+ klinik+ klub asma, dengan ba$an edukasi
terutamamengenai (ara dan *aktu enggunaan )bat+
meng$indari en(etus+ mengenali e-ek saming )bat
dan kegunaan k)ntr)l teratur ada eng)batan asma.
13
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
14/32
7paya meningkatkan kepatuhan penderita
. :dukasi dan mendapatkan persetujuan penderita untuk setiap tindakan
penanganan yang akan dilakukan. 2elaskan sepenuhnya kegiatan tersebut dan
manfaat yang dapat dirasakan penderita.
. 6indak lanjut (follo&"up). %etiap kunjungan, menilai ulang penanganan yang
diberikan dan bagaimana penderita melakukannya. Bila mungkin kaitkan
dengan perbaikan yang dialami penderita (gejala L faal paru)
'. 0enetapkan rencana pengobatan bersama"sama dengan penderita
. 0embantu penderita keluarga dalam menggunakan obat asma
#. +dentifikasi dan atasi hambatan yang terjadi atau yang dirasakan penderita,
sehingga penderita merasakan manfaat penatalaksanaan asma secara konkrit
4. 0enanyakan kembali tentang rencana penanganan yang disetujui bersama dan
yang akan dilakukan, pada setiap kunjungan
5. 0engajak keterlibatan keluarga
$. 1ertimbangkan pengaruh agama, kepercayaan, budaya dan status sosioekonomi
yang dapat berefek terhadap penanganan asma
. M'nilai *an m"nit"! '!at asma s'a!a '!kala
14
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
15/32
enilaian klinis berkala antara 1 / 6 bulan dan m)nit)ring
asma )le$ enderita sendiri mutlak dilakukan ada
enatalaksanaan asma. al tersebut disebabkan berbagai -akt)r
antara lain "
# ejala dan berat asma beruba$+ se$ingga membutu$kan
eruba$an terai
# ajanan en(etus men&ebabkan enderita mengalami
eruba$an ada asman&a
# a&a ingat %mem)ri' dan m)tiasi enderita &ang erlu
direie*
. P'mantauan tan*a )'(ala asma
etia enderita sebaikn&a diajarkan bagaimana mengenal
gejala dan tanda erburukan asma, serta bagaimana
mengatasin&a termasuk menggunakan medikasi sesuai anjuran
d)kter. ejala dan tanda asma dinilai dan diantau setia
kunjungan ke d)kter melalui berbagai ertan&aan dan
emeriksaan fsis. ertan&aan &ang rin(i untuk *aktu &ang lama% 4 minggu' sulit dija*ab dan menimbulkan bias karena
keterbatasan da&a ingat %mem)ri' enderita. Karena itu+
ertan&aan untuk jangka lama umumn&a bersi-at gl)bal+ dan
untuk *aktu &ang endek misaln&a 2 minggu daat diajukan
ertan&aan &ang rin(i. ertan&aan mengenai gejala asma
enderita sebaikn&a meliuti 3 $al+ &aitu "
# ejala asma se$ari/$ari %mengi+ batuk+ rasa berat di dada dan
sesak naas'
# sma malam+ terbangun malam karena gejala asma
# ejala asma ada dini $ari &ang tidak menunjukkan erbaikan
setela$ 15 menit
eng)batan ag)nis beta/2 kerja singkat
*. I*'ntifikasi Fakt"! P'n'tus
15
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
16/32
%ebagian penderita dengan mudah mengenali faktor pencetus, akan tetapi
sebagian lagi tidak dapat mengetahui faktor pencetus asmanya. %ehingga
identifikasi faktor pencetus layak dilakukan dengan berbagai pertanyaan
mengenai beberapa hal yang dapat sebagai pencetus serangan
'. %'nana P'n)"atan (an)ka Pan(an)
enatalaksanaan asma bertujuan untuk meng)ntr)l en&akit+
disebut sebagai asma terk)ntr)l. sma terk)ntr)l adala$ k)ndisi
stabil minimal dalam *aktu satu bulan alam menetakan atau
meren(anakan eng)batan jangka anjang untuk men(aai dan
memerta$ankan keadaan asma &ang terk)ntr)l+ terdaat 3
-akt)r &ang erlu diertimbangkan "
# edikasi %)bat/)batan'
#Ta$aan eng)batan
# enanganan asma mandiri %elangi asma'
f. M'*ikasi Asma
edikasi asma ditujukan untuk mengatasi dan men(ega$
gejala )bstruksi jalan naas+ terdiri atas eng)ntr)l dan elega. 1engontrol (Controllers)
eng)ntr)l adala$ medikasi asma jangka anjang untuk
meng)ntr)l asma+ diberikan setia $ari untuk men(aai dan
memerta$ankan keadaan asma terk)ntr)l ada asma
ersisten.
eng)ntr)l sering disebut en(ega$+ &ang termasuk )bat
eng)ntr)l "# K)rtik)ster)id in$alasi
# K)rtik)ster)id sistemik
# )dium kr)m)glikat
# ed)kr)mil s)dium
# etilsantin
# g)nis beta/2 kerja lama+ in$alasi
# g)nis beta/2 kerja lama+ )ral
16
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
17/32
#"eukotrien modifiers
# nti$istamin generasi ke dua %antag)nis /1'
6abel . 1engobatan sesuai berat asma
1elega (#elie$er)
17
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
18/32
rinsin&a untuk dilatasi jalan naas melalui relaksasi )t)t
)l)s+ memerbaiki dan atau meng$ambat br)nk)striksi &ang
berkaitan dengan gejala akut seerti mengi+ rasa berat di
dada dan batuk+ tidak memerbaiki in:amasi jalan naas atau
menurunkan $ieres)nsi- jalan naas. Termasuk elega
adala$ "
# g)nis beta2 kerja singkat
# K)rtik)ster)id sistemik. %ter)id sistemik digunakan sebagai
)bat elega bila enggunaan br)nk)dilat)r &ang lain suda$
)timal tetai $asil belum ter(aai+ enggunaann&a
dik)mbinasikan dengan br)nk)dilat)r lain'.
# ntik)linergik
# min)fllin
# drenalin
Bagan Penanganan serangan asma di rumah
18
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
19/32
6a)an S'!an)an Asma *i %uma- sakit
19
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
20/32
P%E
PATO
GENE
SIS
PATO
GEN
ESIS
8ON9
ALES
8ENS
D
E
A
D
8L
INI
8A
L
HO
%I
:O
N
9IT
AL
LIM
IT
8A
8A
TSE
M6
UH
PEN8P%IME%
PEN8SEKUND
E%
PEN8TE%SIE
%
;. PEN8EGAHAN ASMA 6E%DASA%KANPATOGENESIS ASMA
Asma merupakan penyakit yang disebabkan multifaktorial. 1enyakit Asmamerupakan salah satu penyakit yang dipengaruhi oleh dua faktor yang dominan,
yaitu faktor lingkungan (alergen), dan factor Host pejamu. 2ika faktor risiko
tersebut telah dipahami maka konsep dasar kesehatan masyarakat yang akan
dilaksanakan adalah tindakan pencegahan. 1encegahan ini dapat dilakukan
menjadi ' tingkatan upaya pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan
tersier (Bonita, !!4).
6iga upaya pencegahan tersebut diurutkan sesuai proses terjadinya
penyakit (natural history of disease) yaitu
=ambar. 6ingkatan upaya pencegahan (dikutip dari Andarini, !)
20
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
21/32
1encegahan meliputi pencegahan primer yaitu mencegah tersensitisasi
dengan bahan yang menyebabkan asma, pencegahan sekunder adalah mencegah
yang sudah tersensitisasi untuk tidak berkembang menjadi asmaF dan pencegahan
tersier adalah mencegah agar tidak terjadi serangan bermanifestasi klinis asma
pada penderita yang sudah menderita asma.
P'n')a-an P!im'!
1erkembangan respons imun jelas menunjukkan bah&a periode prenatal
dan perinatal merupakan periode untuk diinterensi dalam melakukan pencegahan
primer penyakit asma. Banyak faktor terlibat dalam meningkatkan atau
menurunkan sensitisasi alergen pada fetus, tetapi pengaruh faktor"faktor tersebut
sangat kompleks dan berariasi dengan usia gestasi, sehingga pencegahan primer
&aktu ini adalah belum mungkin. Walau penelitian ke arah itu terus berlangsung
dan menjanjikan.
1eriode prenatal
8ehamilan trimester ke dua yang sudah terbentuk cukup sel penyaji antigen
(antigen presenting cells) dan sel 6 yang matang, merupakan saat fetus
tersensisitasi alergen dengan rute yang paling mungkin adalah melalui usus, &alau
konsentrasi alergen yang dapat penetrasi ke amnion adalah penting. 8onsentrasi
alergen yang rendah lebih mungkin menimbulkan sensitisasi daripada konsentrasi
tinggi. ;aktor konsentrasi alergen dan &aktu pajanan sangat mungkin
berhubungan dengan terjadinya sensitisasi atau toleransi imunologis. 1enelitian
menunjukkan menghindari makanan yang bersifat alergen pada ibu hamil dengan
risiko tinggi, tidak mengurangi risiko melahirkan bayi atopi, bahkan makanan
tersebut menimbulkan efek yang tidak diharapkan pada nutrisi ibu dan fetus. %aat
ini, belum ada pencegahan primer yang dapat direkomendasikan untuk dilakukan.
1eriode postnatal
Berbagai upaya menghindari alergen sedini mungkin dilakukan terutama
difokuskan pada makanan bayi seperti menghindari protein susu sapi, telur, ikan,
kacang"kacangan. %ebagian besar studi menunjukkan mengenai hal tersebut,
menunjukkan hasil yang inkonklusif (tidak dapat ditarik kesimpulan). *ua studi
dengan tindak lanjut yang paling lama menunjukkan efek transien dari
21
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
22/32
menghindari makanan berpotensi alergen dengan dermatitis atopik. *an tindak
lanjut lanjutan menunjukkan berkurangnya bahkan hampir tidak ada efek pada
manifestasi alergik saluran napas, sehingga disimpulkan bah&a upaya
menghindari alergen makanan sedini mungkin pada bayi tidak didukung oleh
hasil. Bahkan perlu dipikirkan memanipulasi dini makanan berisiko menimbulkan
gangguan tumbuh kembang. *iet menghindari antigen pada ibu menyusui risiko
tinggi, menurunkan risiko dermatitis atopik pada anak, tetapi dibutuhkan studi
lanjutan. 0enghindari aeroelergen pada bayi dianjurkan dalam upaya menghindari
sensitisasi. Akan tetapi beberapa studi terakhir menunjukkan bah&a menghindari
pajanan dengan kucing sedini mungkin, tidak mencegah alergiF dan sebaliknya
kontak sedini mungkin dengan kucing dan anjing kenyataannya mencegah alergi
lebih baik daripada menghindari binatang tersebut.
enjelasann&a sama dengan $i)tesis $&giene+ &ang
men&atakan $ubungan dengan mi(r)bial sedini mungkin
menurunkan en&akit alergik di kemudian $ari. K)ntr)ersi
tersebut mendatangkan ikiran ba$*a strategi en(ega$an
rimer sebaikn&a didesain daat menilai keseimbangan sel
T$1dan T$2+ sit)kin dan r)tein/r)tein &ang ber-usi dengan
alergen. en(ega$an rimer di masa datang akan ber$ubungan
imun)m)dulasi menggunakan sel T$1 ajuan+ aksin +
antigen &ang berkaitan dengan ;+ emberian
mikr))rganisme usus &ang relean melalui )ral %ber$ubungan
dengan k)l)nisasi :)ra mi(r)bial usus'. emua strategi tersebut
masi$ sebagai $i)tesis dan membutu$kan enelitian &ang
teat. sa r)k)k lingkungan %Enir)mental t)ba(() sm)ke! ET'?erbagai studi dan data menunjukkan ba$*a ibu er)k)k
berdamak ada kesakitan saluran naas ba*a$ ada anakn&a
samai dengan usia 3 ta$un+ *alau sulit untuk membedakan
k)ntribusi tersebut ada eri)de renatal atau )stnatal.
?erbagai studi menunjukkan ba$*a ibu mer)k)k selama
ke$amilan akan memengaru$i erkembangan aru anak+ dan
ba&i dari ibu er)k)k+ 4 kali lebi$ sering mendaatkan gangguan
22
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
23/32
mengi dalam ta$un ertama ke$iduann&a. edangkan $an&a
sedikit bukti &ang mendaatkan ba$*a ibu &ang mer)k)k selama
ke$amilan bere-ek ada sensitisasi alergen. e$ingga
disimulkan mer)k)k dalam ke$amilan berdamak ada
erkembangan aru+ meningkatkan -rekuensi gangguan mengi
n)nalergi ada ba&i+ tetai memun&ai eran ke(il ada
terjadin&a asma alergi di kemudian $ari. e$ingga jelas ba$*a
ajanan asa r)k)k lingkungan baik eri)de renatal mauun
)stnatal %er)k)k asi-' memengaru$i timbuln&a gangguan!
en&akit dengan mengi
P'n')a-an s'kun*'!
ebagaimana di jelaskan di atas ba$*a en(ega$an sekunder
men(ega$ &ang suda$ tersensitisasi untuk tidak berkembang
menjadi asma. tudi terbaru mengenai emberian anti$itamin /
1 dalam menurunkan )nset mengi ada enderita anak
dermatitis at)ik. tudi lain &ang sedang berlangsung+ mengenai
eran imun)terai dengan alergen sesifk untuk menurunkan)nset asma. engamatan ada asma kerja menunjukkan ba$*a
meng$entikan ajanan alergen sedini mungkin ada enderita
&ang suda$ terlanjur tersensitisasi dan suda$ dengan gejala
asma+ adala$ lebi$ meng$asilkan engurangan !res)lusi t)tal
dari gejala dariada jika ajanan terus berlangsung.
P'n')a-an T'!si'!
uda$ asma tetai men(ega$ terjadin&a serangan &ang daat
ditimbulkan )le$ berbagai jenis en(etus. e$ingga meng$indari
ajanan en(etus akan memerbaiki k)ndisi asma dan
menurunkan kebutu$an medikasi! )bat.
Tabel 5. @ara eng)ntr)l )lusi udara di dalam dan di luar
ruangan
23
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
24/32
Table 6. eng)ntr)l alergen di dalam dan di luar ruangan
24
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
25/32
Table 7. eng)ntr)l -akt)r en(etus lain
25
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
26/32
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
27/32
4. 0eningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan (penemuandeteksi
dini, dan tatalaksana) asma yang berkualitas.
5. 0elaksanakan sosialisasi dan adokasi pada 1emerintah *aerah,
legislatif danstakeholderdalam memberikan dukungan pendanaan dan
operasional.
8. P!")!am *alam ,'n)'n*alian asma
1rogram pengendalian asma, meliputi
. 1enyuluhan (8+:)
. 8emitraan
'. 1erlindungan khusus
. 1enemuan (termasuk deteksi dini), diagnosis, penanganan segera dan
rujukan
#. %ureilans :pidemiologi (sureilans kasus dan sureilans faktor risiko)
4. 7paya peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan asma
5. 1emantauan dan penilaian
831. P'nulu-an +KIE0
6ujuan dari 8+: ini adalah
) 7ntuk meningkatkan pengetahuan, motiasi dan partisipasi masyarakat
serta merangsang dan memfasilitasi kegiatan masyarakat dalam
pengendalian asma.
) 7ntuk merubah sikap dan perilaku masyarakat dalam pengendalian asma.
') 7ntuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengendalian asma.
Asma mempunyai faktor pencetus yang berbeda, maka setiap pasien atau
keluarga pasien perlu mengenali faktor pencetus tersebut guna menghindari
serangan asma. Adapun jenis kegiatan penyuluhan asma bagi pasien dan
keluarga pasien antara lain
a. 1enyuluhan tentang strategi pengobatan asma (5 langkah mengatasi asma)
yaitu
) 0engenal seluk beluk asma
) 0enentukan klasifikasi
') 0engenali dan menghindari pencetus asma (6abel 4)
) 0erencanakan pengobatan jangka panjang,
#) 0engatasi serangan asma dengan tepat
4) 0emeriksakan diri dengan teratur, dan
5) 0enjaga kebugaran dan olahraga misalnya senam asma
27
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
28/32
b. 1enyuluhan tentang penanganan segera pada saat serangan pada pasien
asma.
832. K'mit!aan *an J'(a!in)
6ujuan dari kemitraan ini adalah meningkatkan ketersediaan informasi dan
kerjasama aktif seluruh potensi di lingkungan pemerintah dan masyarakat
untuk menekan kecenderungan peningkatan kejadian asma dan pajanan faktor
risiko.
) 0enggalang kekuatan dengan berbagai lintas
program, lintas sektor dan masyarakat dalam pengendalian asma.
) 0eningkatnya komitmen pemerintah dan
berbagai mitra potensial di masyarakat dalam upaya pengendalian asma.
') Adanya sinergi dan keterpaduan dalam
berbagai kegiatan pengendalian asma
) 0eningkatkan kemampuan bersama dalam
pengendalian asma
#) 6ercapainya upaya pengendalian asma yang
efektif dan efisien.
8egiatan yang dijalankan pada bidang ini adalah
) 0embangun dan memantapkan kemitraan dan jejaring kerja dengan
*inas+nstansi terkait (lintas program dan lintas sektor), organisasi profesi
(1*1+M 1erhimpunan *okter 1aru +ndonesia, +*A+M+katan *okter Anak
+ndonesia, 1A1*+M1erhimpunan Ahli 1enyakit *alam +ndonesia,
organisasi profesi +*+M+katan *okter +ndonesia), dan lembaga s&adaya
masyarakat (3A+M3ayasan Asma +ndonesia, 3A1>A%M3ayasan
1enyantun Anak Asma +ndonesia, dan lain"lain) atau 9embaga lain yang
diperlukan secara berkesinambungan.
) 0embuat rencana strategis (instansi kesehatan bersama"sama mitra
terkait), sosialisasi dan adokasi program pengendalian asma kepada
pemerintah daerah, *1D*, lintas program, lintas sektor, organisasi profesi,
28
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
29/32
9%0 dan s&asta untuk memperoleh dukungan kegiatan pengendalian dan
pendanaan.
83#. Spesific Protection
6ujuannya adalah untuk memberikan perlindungan dan menurunkan jumlah
kelompok masyarakat yang terpajan faktor risiko asma
8egiatan yang dilakukan pada kemitraan ini adalah
) 1enerapan Hunian Bebas Dokok (HBD) di lingkungan masyarakat dan
8a&asan 6anpa Dokok (86D) di berbagai instansi*inas serta tempat"
tempat umumkeramaian dengan mengacu 1eraturan 1erundangan
tentang 1engendalian 0asalah Dokok dan 1eraturan *aerah tentang
8a&asan 6anpa Dokok.
) 0elakukan upaya minimalisasi pencemaran udara (asap pabrik, asap
kendaraan bermotor, asap dapur rumah tangga, dll) dengan penerapan
program udara bersihlangit biru.
') 0encegah terjadinyasensitisasipada pasien, seperti faktor lingkungan
(tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk,
selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, dan lain"lain).
%ebaiknya lacirak dibersihkan dengan lap basah, gordin dan selimut
dicuci setiap minggu , karpet, majalah, mainan , buku dan pakaian
yang jarang dipakai diletakkan di luar kamar tidur dan lantai dipel
setiap hari), menghindari makanan yang mempunyai tingkat alerginitis
tinggi, asap rokok, inhalan, perubahan cuaca dan emosi sebagai faktor
pencetus serta aktiitas fisik yang berlebihan, 0enghindari kontak
dengan he&an yang memiliki bulu lebat dan mudah rontok yang dapat
sebagai faktor pemicu asma (kucing, anjing, dan lain lain).
) %osialisasi penggunaan alat pelindung diri (masker, misalnya hepha
filter, >#, dan lain"lain) pada indiidu atau kelompok masyarakat
yang berisiko (terpajan faktor risiko).
#) %osialisasi entilasi dan cerobong asap dapur rumah tangga, fasilitas
umum dan industri yang memenuhi syarat serta menghindari kondisi
rumah yang lembab. %ecara umum entilasi yang memenuhi syarat
29
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
30/32
adalah dengan luas !/ dari luas lantai atau menggunakan exhouse
fan.
83$. P'n'muan +t'!masuk *'t'ksi *ini0 *an tatalaksana kasus
a. D't'ksi *ini0
8elompok anak diba&ah usia ' tahun jika ada gejala mengi, anak dengan
orang tua asma, dermatitis atopi perlu dicurigai untuk menderita asma di
kemudian hari.
. P'n'muan *an tatalaksana kasus.
) 1enemuansureilans kasus asma secara aktif
) 1enemuan kasus asma secara pasif di unit pelayanan kesehatan.
') 6atalaksana pasien asma sesuai standar
a) 1uskesmas (pelayanan kesehatan primer).
). 1enemuan dan tatalaksana pasien asma dipelayanan kesehatan
primer
). %istem rujukan asma.
'). Dehabilitasi pasien asma.
). :dukasi pasien dan keluarga.
b) Dumah sakit
6indak lanjut penaganana asma
834. Su!/'ilans ',i*'mi"l")i +kasus *an fakt"! !isik"0
%ureilans kasus (kesakitan dan kematian) dilaksanakn secara rutin dan
berjenjang (dinas kesehatan propinsi, kabupatenkota, dan puskesmasfasilitas
kesehatanlainnya)di seluruh &ilayah +ndonesia yang diintegrasikan dengan
sistim pelaporan penyakit yang telah ada termasuk sureilans terpadu
penyakit (%61) berbasis puskesmas sentinel dan sureilans terpadu penyakit
(%61) berbasis rumah sakit sentinel
30
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
31/32
31
-
7/23/2019 Makalah Pencegahan Asma Ade
32/32
DAFTA% PUSTAKA
. =lobal +nitiatie for Asthma (=+>A). 1ocket guide management
andpreention asthma in children. !!#.
. %upriyanto, B. *iagnosis dan penatalaksanaan terkini asma pada
anak.0ajalah 8edokteran +ndonesia, Iolume ##, >omor ', 0aret !!#.
;87+ '.
'. %upriyatno B. 6atalaksana %erangan Asma 1ada Anak. Bagian
+lmu8esehatan Anak ;87+"D%-0, 2akarta.
. =unardi, %. Anatomi system pernapasan. Balai 1enerbit ;87+.
#. %her&ood, 9. ;isiologi manusia dari sel ke system. :=-. !!4 4.
4. %etia&ati, 9. 6atalaksana asma jangka panjang pada anak. ;8 7>A+D 5.
5. %idhartani, 0. 1eran edukasi pada penatalaksanaan asma pada anak.
;87>*+1.
$. >elson. 6eNtbook of 1ediatrics.
. 8eputusan 0enteri 8esehatan Depublik
+ndonesia >o.!'0enkes%8+ !!$ 6entang 1edoman 1engendalian
1enyakit Asma 0enteri 8esehatan Depublik +ndonesi