makalah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan 1
DESCRIPTION
huTRANSCRIPT
KETAHANAN NASIONAL
Disusun Oleh:
Kelompok 4 kelas LT-1B
1. AKBAR SUNANDI (3.31.14.1.02)
2. BAGUS PRASETYA (3.31.14.1.09)
3. M. RIDHO FERNANDA (3.31.14.1.15)
4. PRIMA PRAKASTIANA (3.31.14.1.17)
5. RIZQI GELAR HERLAMBANG (3.31.14.1.18)
6. VICTOR RIYAN MAULANA (3.31.14.1.22)
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015
1
DAFTAR ISI
Daftar isi...........................................................................................................2
Bab I
1.1 Pendahuluan..............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
Bab II
2.1Pengertian ketahanan nasional..................................................................5
2.2Hakekat ketahanan nasional dan konsepsi ketahanan nasional Indonesia5
2.3Pengembangan ketahanan nasional berdasarkan pokok pikiran dasar
ketahanan nasional.....................................................................................6
2.4Asas-asas ketahanan nasional...................................................................8
2.5Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional................................................9
2.6Sifat-sifat ketahanan nasional...................................................................10
2.7Ciri-ciri ketahanan nasional.......................................................................11
2.8Pengaruh aspek ketahanan nasional........................................................12
2.9Implementasi ketahanan nasional dalam Bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hankam......................................................................14
2.10Ketahanan dalam bidang politik..............................................................17
2.10.1 Ketahanan dalam bidang politik dalam negeri.....................................17
2.10.2 Ketahanan dalam bidang politik luar negeri........................................18
2.10.3 Mewujudkan ketahanan dalam politik..................................................18
2.11Ketahanan dalam bidang ekonomi..........................................................19
2.12Ketahanan dalam bidang sosialbudaya..................................................21
2.13Ketahanan dalam bidang pertahanan dan keamanan............................27
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan..............................................................................................36
3.2 Saran........................................................................................................36
2
Daftar pustaka................................................................................................37
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan
seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak
negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari
wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Beberapa
ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia
dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan
bangsa.Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia
tentu saja harus selalu didasari oleh segenap landasan baik landasan
ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.
Landasan ini akan memberikan kekuatan konseptual filosofis untuk
merangkum, mengarahkan, dan mewarnai segenap kegiatan hidup
masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dorongan kesadaran bangsa
yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada
lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam
menciptakan suasana damai.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa
Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan
keutuhan bangsa.Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa dan Negara.Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negera.Manusia
Berbudaya Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia di katakan
sebagai makhuk yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan
berpikir, akal dan berbagai keterampilan. Karena itu, manusia yang
berbudaya akan selalu mengadakan hubungan:
3
a. dengan Tuhan,disebut Agama,
b. dengan cita-cita, disebut Ideologi,
c. dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik,
d. dengan pemenuhan kebutuhan disebut Ekonomi,
e. dengan manusia disebut Sosial,
f. dengan rasa keindahan disebut Seni/Budaya
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam tugas ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya :
1. Apa pengertian dari ketahanan nasional.
2. Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
Indonesia.
3. Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar Ketahanan Nasional.
4. Apa saja asas-asas ketahanan nasional.
5. Apa kedudukan dan fungsi ketahanan nasional
6. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional.
7. Apa ciri-ciri ketahanan nasional.
8. Bagaimana pengaruh aspek ketahanan nasional.
9. Ketahanan nasional dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam.
10.Contoh kasus ketahanan nasional.
1.3 TUJUAN
Pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indoneisa dan
dalam mencapai tujuan nasional.Seluruh warganegara suata Bangsa
harus mempunyai kesadaran bahwa pentingnya hal tersebut. Di harapkan
dengan penulisan makalah ini pembaca dapat :
1. Menumbuhkan rasa cinta tanah air,
2. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan,
4
3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan
apa yang menjadi tujuan nasional
4. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.Untuk
menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi
dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh
berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
a. Kesejahteraan adalah Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.
b. Keamanan adalah Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-
nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
2.2 HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN
NASIONAL INDONESIA
2.2.1 Hakekat ketahanan nasional
Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia adalah Keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
5
kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan
tujuan negara.
2.2.2. Konsepsi ketahanan nasional
Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah
Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan
nasional.
2.3 PENGEMBANGAN KETAHANAN NASIONAL BERDASARKAN
POKOK PIKIRAN DASAR KETAHANAN NASIONAL
2.3.1 Manusia Berbudaya
Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri,
kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang
mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan
hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh
karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-
hubungan dengan:
a. Dengan Tuhan, disebut Agama.
b. Dengan cita-cita, disebut Ideologi.
c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
e. Dengan manusia, disebut Sosial.
f. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi,
dan
g. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
6
2.3.2 Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional
karena suatu organisasi,apapun bentuknya, akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses
mencapai tujuan yang telah di tetapkannya. Falsafah Bangsa dan
ideologi Negaara juga menjadi pokok pikiran.Hal ini tampak dari
makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai
berikut:
a) Alinea Pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya
Kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya
kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan
bertentangan dengan hak asasi manusia.
b) Alinea Kedua menyebutkan : “Dan perjuangan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesian yang merdeka,
berdaulat, adil, dan makmur.” Maknanya adanya masa depan
yang harus di raih (cita-cita).
c) Alinea Ketiga menyebutkan : “Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang sebab maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini Kemerdekaan.” Maknanya bila Negara
ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan
bernegara harus mendapat ridho Alloh yang merupakan dorongan
spiritual.
d) Alinea Keempat menyebutkan : “Kemerdekaan dari pada itu untuk
membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang
7
melindungi segenap Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaain abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Kuasa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas cita-
cita yang harus di capai oleh bangsa Indonesia melalui wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.4 ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL
2.4.1 Asas kesejahteraan dan keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan
keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan
nasional.Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan
wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
2.4.Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek
kehidupan.Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan
dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
3 Asas Mawas diri ke Dalam dan Mawas ke Luar.
8
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi.Di samping itu, system
kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.
Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik
yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap
mawas ke dalam maupun ke luar.
3.1Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan
kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai
kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.Hal ini tidak berarti
bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau
nasionalisme sempit.
3.2Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan
serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan
menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan
dunia internasional.Kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke
luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan
pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.
4 Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Asas ini
mengakui adanya perbedaan.Perbedaan tersebut harus
dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.
9
4.1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Kedudukan, ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta
merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang
ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh
Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan
konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
2. Fungsi , Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai
doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya
pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter –
sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak
ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah
bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan
waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar
pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan
pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala
bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan
sesuai dengan rancangan program.
4.2 SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang
terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:
10
1. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemanpuan dan kekuatan sendiri
serta pada keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip
tidakmudahmenyerah dengan tumpuan pada identitas, integritas dan
kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan
prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
dalam perkembangan global (interdependent).
2. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat atau turun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di
dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah
pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus
senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan
untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Manunggal
Ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan
selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
4. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara
berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan
dan kekuatan bangsa. Dengan demikian diharapkan agar bangsa
Indonesia mempunyai harga diri dan mendapat perhatian dari bangsa
lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Berdasarkan
dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat
ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan
pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
11
5. Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif,
kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan
moral dan kepribadian bangsa.
4.3 CIRI-CIRI KETAHANAN NASIONAL
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan, maka suatu negara perlu pertahanan menghadapi dan
mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun dari dalam negeri. Di
dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional
tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah
(trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan
lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan
4.4 PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.Tiap-tiap
aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama
pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi
umum yang sulit dipantau karena sangat komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek
yang mendukung kehidupan, yaitu:
Aspek alamiah, yang terdiri dari ;
4.5aspek geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang
dunia, antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua
12
samudra, yaitu Samudra hindia dan Samudra Pasifik. Dengan
demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan.Namun, aspek geografis Indonesia juga
menggambarkan negara Indonesia sebagai negara kepulauan
yang berkisar 17.000 pulau kecil yang dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan,
maka karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai
ciri khas, budaya, adat-istiadat, keindahan yang berbeda-
beda.Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya
ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan
bangsa.Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan
geografis.Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara
yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis
merupakan pelaksanaan dari geopolitik.
4.6Kependudukan
merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan
perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar juga
sering dikatakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan
nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun
harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar
pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas
tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,sehingga
dapat mendukung pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi
kependudukan. Oleh sebab itu, dalam rangka pembangunan kita
harus dapat melihat persoalan-persoalan apa yang ada dalam
kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap
ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak
ditangani secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah
13
sosial, seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi,
munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang
demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan
perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan,
prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu ketahan
nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di
atas.
4.7sumber kekayaan alam.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat
di muka bumi tidak tersebar secara merata.Dalam artian bahwa
kekayaan alam antara daerah satu dengan daerah lainnya
berbeda-beda.Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan
pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat
termanfaatkan secara merata dan optimal.Adapun pemanfaatan
kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan
asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki
arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan
menjaga ketimpangan antar daerah.Lestari berarti pemanfaatan
kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan
aspek kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan
datang dan kesinambungan pembangunan.
Aspek sosial, yang terdiri dari aspek ideologi, poitik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam.
4.8 KETAHANAN DALAM BIDANG IDEOLOGI
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran
yang memberikan motivasi.
14
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa.Keampuhan ideologi tergantung pada
rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta
menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.Suatu ideologi
bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan
dari sistem falsafah itu sendiri.
1. Ideologi Dunia
4.9Liberalisme(individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun
atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat
(kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang
melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari
yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai
dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang
menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas
Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J.
Laski
4.10 Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas
lain.Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh
karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik
untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis,
dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya,
komunisme, akan:
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan
tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan.
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
15
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa
pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
4.11 PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat
spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab
suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam
kehidupan dunia.
2. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar
budaya bangsa Indonesia.Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat
dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup
semua nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang
dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan
berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan
sebagai berikut:
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
16
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan
diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan
ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk
menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4. Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh
masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
5. Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual
untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara
mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
4.12 KETAHANAN DALAM BIDANG POLITIK
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti
kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.Poitik Indonesia harus
dapat dilihat dalam konteks ketahanan nasional, yang meiputi dua
bagian utama, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
4.12.1 KETAHANAN DALAM BIDANG POLITIK DALAM NEGERI
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan
berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi
dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang
unsur-unsurnya:
a. StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan
masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan
pimpinan nasional
b. ProsesPolitik
17
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan
politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan
penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya
terselenggara pemilu.
c. BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang
dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan
kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
d. KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi
maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
4.12.2 KETAHANAN DALAM BIDANG POLITIK LUAR NEGERI
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam
pergaulan antar bangsa.Landasan Politik Luar Negeri adalah
Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan
keadilan.Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas artinya Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan
yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif artinya Indonesia dalam percaturan internasional tidak bersifat
reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-
citanya.
4.12.3 MEWUJUDKAN KETAHANAN DALAM POLITIK
18
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan
politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ‘45
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah Sistem
pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang
memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan
nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri adalah meningkatkan
kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan
meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional.
Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan
dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan
dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu
ditingkatkan
4.13 KETAHANAN DALAM BIDANG EKONOMI
Dalam bidang perekonomian meliputi;
1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan
konsumsi barang-barang jasa
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara
individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam
kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
19
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan
memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang
bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar
secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar,
sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan
pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh
dari luar. Perekonomian Indonesia diatur dalam Pasal 33 UUD 1945
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga
negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan
roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.
Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni
baik oleh pemerintah/swasta.Secara makro sistem perekonomian
Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi
dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan
terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:
1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata.
2. Ekonomi KerakyatanMenghindari:
a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang
kuat.
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar
sektor negara.
20
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-
cita keadilan sosial.
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor
pertanian, perindustrian dan jasa.
4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama
dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan
mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. Pemerataan pembangunan.
6. Kemampuan bersaing.
Contoh study kasus mengenai Dampak dari pengaruh ketahanan
nasional dalam bidang Ekonomi
Yaitu tentang kenakan harga BBM yang banyak mengundang
pertanyaan dari berbagai kalangan masyrakat. Misalnya Naiknya
harga BBM, dimana Pemerintah merencanakan akan menaikkan
harga BBM sekitar bulan September 2014 lalu , yang banyak membuat
masyarakat semakin merasa resah atas keputusan tersebut, unjuk
rasa dan protes pun banyak dilakukan.
Kebanyakan unjuk rasa tersebut dilakukan dari kalangan menengah
bawah dan masyarakat tidak mampu seperti buruh,petani,nelayan
pedagang hingga mahasiwa. Mereka menuturkan bahwa pihak yang
paling menderita dengan kenaikan harga BBM ini adalah rakyat kecil
karena kemampuan memenuhi kebutuhan hidup akan semakin sulit.
Dan jika BBM dinaikan maka bahan pokok akan ikut naik sedangakan
setelah sekitar bulan januari atau februari yang lalu pemerintah
menurunkan harga BBM hal ini membuat masyarakat menjadi resah
lagi karena jika BBM diturunkan akankah bahan pokok harganya akan
ikut turun?, ternyata memang benar harga bahan pokok tidak ikut
turun, ini karena tidak adanya keputusan yang jelas oleh pemerintah
21
akan kesetabilan harga BBM, dan yang baru heboh pemerintah akan
kembali menaikan harga BBM menjadi Rp.7.300,- setelah diturunkan
menjadi RP.6.500,-
4.14 KETAHANAN DALAM BIDANG SOSIALBUDAYA
Budaya identik dengan ciri khas suatu negara.Negara Indonesia
memiliki banyak ragam corak budaya. Wujud ketahanan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial
budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan YME, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,
maju. Dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai denga kebudayaan nasional.
Pengaruh sosial budaya pada ketahanan nasional meliputi bidang :
Sosial : Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan,
solidaritas yang merupakan unsur pemersatu
Budaya : Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia
dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-
gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak
kehidupan.
Pengertian Sosial pada hakekatnya adalah pergaulan hdiup
manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai
kebersamaan, senasib sepenanggungan dan solidaritas yang
merupakan unsur pemersatu.Pengertian Budaya pada hakekatnya
adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan
22
cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama,
serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Dengan demikian kebudayaan merupakan seluruh cara hidup
masyarakatyang manifestasinya dalam tingkah laku dan hasil dari
tingkah laku yang dipelajari dari berbagai sumber. Kebudayaan
diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam,
lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah.Masyarakat budaya
membentuk pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya,
misalnya nilai terutama yang mengintegrasikan semua unsur
kebudayaan menjadi satu konfigurasi kultural. Fokus budaya dapat
berupa nilai dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial kultural lain
seperti misalnya ideologi modern, ilmu pengetahuan dan teknologi.
a. Struktur Sosial Di Indonesia.
Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai
dengan fungsi, peran dan profesinya dengan maksud untuk
memudahkan kegiatan menjalankan tugas dalam keterkaitan,
dengan kata lain kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan
peran dan fungsi masing-masing anggota masyarakat.
Pembangunan nasional selama ini menghasilkan struktur sosial
masyarakat yang beragam.Terlebih lagi sejalan dengan
modernisasi dan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi,
maka fragmentasi kelompok dalam masyarakat semakin
berkembang, baik secara horisontal sesuai dengan bidang
pekerjaan atau bidang keahlian, maupun secara vertikal sesuai
dengan tingkat pekerjaan dan keahlian.Kehidupan masyarakat
berdasrkan struktur peran dan profesi melahirkan bentuk hubungan
dan ikatan antar manusia yang dapat menggantikan hubungan
keluarga.Hubungan antar teman seprofesi atau hubungan antara
“Bapak Buah” dengan “Anak Buah” terkadang lebih erat ketimbang
23
hubungan antara saudara kandung. Dilain pihak, semakin
melebarnya struktur sosial secara horisontal juga akan
menimbulkan keanekaragaman aspirasi yang semakin sulit untuk
diakomodasikan bersama.
b. Kondisi Budaya Di Indonesia.
1. Pengaruh Terhadap Kebudayaan Daerah.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan sub
etnis, yang masing-masing memiliki kebudayaannya
sendiri.Oleh karena suku-suku bangsa tersebut mendiami
daerah-daerah tertentu maka kebudayaannya sering disebut
sebagai Kebudayaan Daerah.Dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun
sikap, perilaku dan gaya hidup, merupakan identitas dan
menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya
yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing atau sering
disebut sebagai “local genius”.Local genius inilah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh
negatif budaya asing.Kebudayaan suku-suku yang mendiami
wilayah Nusantara ini telah lama saling berkomunikasi dan
berintegrasi dalam kesetaraan.Dalam kehidupan bernegara
saat ini, dapat dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan
kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia.
Dengan demikian kehidupan sosial budaya bangsa tidak akan
terlepas dari perkembangan sosial budaya daerah.
2. Kebudayaan Nasional.
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk dari persatuan suku-suku
bangsa yang mendiami bumi Nusantara, maka kebudayaan
24
bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil
(resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (budaya
daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh
bangsa.Kebudayaan nasional juga dapat merupakan hasil
interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya
luar (asing), yang kemudian diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa.Hal yang penting adalah, bahwa interaksi
budaya tersebut harus berjalan secara wajar dan lamiah, tidak
ada unsur pemaksaan dan dominasi budaya satu daerah
tertentu terhadap budaya daerah lainnya. Dengan demikian
kebudayaan nasional akan tumbuh dan berkembang sejalan
dengan berkembangnya budaya daerah.
Kebudayaan nasional, merupakan identitas dan menjadi
kebanggaan Indonesia. Mengingat bangsa Indonesia telah
sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya
maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan menjadi
tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku dan gaya hidup
bangsa Indonesia. adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut:
Secara umum, gambaran identitas bangsa Indonesia
berdasarkan tuntunan pancasila.
Bersifat Religius.
Bersifat Kekeluargaan.
Bersifat Hidup serba selaras.
Bersifat Kerakyatan.
c. Integrasi Nasional.
Komunikasi dan interaksi yang dilakukan oleh suku-suku bangsa
yang mendiami bumi Nusantara ini, pada tahun 1928 telah mampu
25
menghasilkan aspirasi bersamauntuk hidup bersama sebagai satu
bangsa di satu tanah air. Aspirasi ini terwujud secara hukum dan
diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia melalui proklamasi
kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.Kenyataan sejarah
menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan
hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah
memunculkan faktor-faktor perekat persatuan dan integrasi
bangsa. Di masa depan upaya melestarikan keberadaan faktor
perekat persatuan bangsa yaitu keinginan dan semangat untuk
hidup bersama dan meraih cita-cita bersama, akan menjadi tugas
seluruh warga bangsa.
d. Kebudayaan Dan Alam Lingkungan.
Sejak jaman dulu suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan
Nusantara ini sudah terbiasa hidup dekat dengan alam, apakah
sebagai petani ladang atau sebagai pelaut.Namun kedekatan ini
terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta
kekayaannya yang ada dengan pengetahuan yang
terbatas.Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk
melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan
untuk membuka hutan tanpa pemikiran untuk penghijauan,
kebiasaan untuk menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan
limbah manusia, merupakan budaya yang tidak ramah
terhadap lingkungan.Demi kepentingan masa depan harus
ditumbuhkan budaya melestarikan alam. Bangsa Indonesia harus
disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam, sehingga
mereka tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam
lingkungan rusak maka manusia Indonesia akan rusak
kehidupannya.
e. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya.
26
Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi
dinamik budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari
dalam dan dari luar, yang langsung maupun tidak
langsungmembahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya
bangsa dan negara RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Sosial Budaya tercermin dalam kondisi
kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional
berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba
selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan
sosial budaya bangsa Indonesia dengan demikian adalah
pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga
masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi
manusiawinya yang dilandasi nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran
tuntunan sikap dan tingkah laku bangsa dan negara Indonesia
akan memberikan landasan, semangat dan jiwa yang secara khas
merupakan ciri pada elemen-elemen sosial budaya bangsa dan
negara RI.
4.15 KETAHANAN DALAM BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN
27
a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan Dan Keamanan.
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya
upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan
Keamanan Negara, dalam mempertahankan dan mengamankan
negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia.Pertahanan dan keamanan NKRI
dilaksanakan dengan menyusun, mengarahkan dan menggerakkan
seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh
bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.Penyelenggaraan pertahanan dan kemananan secara
nasional merupakan salah satu fungsi utama dari pemerintah dan
negara Indonesia dengan TNI- POLRI sebagai intinya guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang
datang dari luar maupun dari dalam baik secara langsung maupun
tidak langsung membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Wujud Ketahanan Pertahanan dan Keamanan tercermin dalam
kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman. Analog
28
dengan pengertian Ketahanan Nasional maka Ketahanan Pertahanan
dan Keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara,
suatu perjuangan rakyat semesta, dalam mana seluruh potensi dan
kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer dan
kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan
terkoordinasi, untuk menjamin penyelenggaraan Sistem Keamanan
Nasional (dahulu Sishankamrata), menjamin kesinambungan
pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang ditandai sebagai berikut:
1. Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang Dan Damai.
Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan
semua bangsa di dunia serta tidak menghendaki terjadinya
sengketa bersenjata ataupun perang.Oleh karena itu bangsa
Indonesia dalam menyelesaikan pertikaian baik nasional maupun
internasional menggunakan cara-cara damai.Walau cinta damai,
namun lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya.Bagi bangsa
Indonesia perang adalah jalan terakhir yang terpaksa harus
ditempuh untuk mempertahankan ideologi dan dasar negara
Pancasila, kemerdekaan dan kedaulatan negara RI serta keutuhan
bangsa.
2. Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan NKRI.
Dilandasi landasan Idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD
1945 dan landasan visional Wawasan Nusantara.Pertahanan Dan
Keamanan Negara merupakan hak dan kewajiban bangsa untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan
bangsa dan wilayah, terpeliharanya keamanan nasional dan
tercapainya tujuan nasional.
29
3. Pertahanan dan Keamanan Negara Merupakan Upaya Nasional
Terpadu.
Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan
nasional.Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara, yang dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, kerelaan berjuang dan berkorban dalam
pengabdian kepada bangsa dan negara, tanpa mengenal
menyerah.Upaya pertahanan dan keamanan negara yang
melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional tersebut
dirumuskan kedalam doktrin yang selama ini disebut Doktrin
Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia.
4. Pertahanan dan Keamanan Negara RI Diselenggarakan Dengan
Siskamnas (Sishankamrata).
Hal ini bersifat total, kerakyatan dan
kewilayahan.Pendayagunaan potensi nasional dalam pengelolaan
pertahanan dan keamanan negara dilakukan secara optimal dan
terkoordinasi untuk mewujudkan kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan negara dalam keseimbangan dan
keserasian antara kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
5. Segenap Kekuatan Dan Kemampuan Pertahanan Dan Keamanan
Rakyat Semesta.
Diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI).Pembangunan Angkatan Perang Republik
Indonesia (APRI) dengan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang dan tentara nasional, perannya tetap diabdikan bagi
kepentingan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
b. Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamanan.
30
Postur Kekuatan Hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat
kemampuan dan gelar kekuatan. Untuk membangun postur kekuatan
Hankam terdapat empat pendekatan yang digunakan yaitu :
1. Ancaman.
2. Misi.
3. Kewilayahan.
4. Politik.
Dalam konteks iniperlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas
antara masalah pertahanan dan masalah keamanan.Pertahanan
diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar negeri dan menjadi
tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi
ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab POLRI..TNI
dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila
diminta atau POLRI sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman
yang meningkat ke keadaan darurat. Pembangunan Kekuatan
Hankam. Konsepsi Hankam perlu mengacu kepada konsep Wawasan
Nusantara, dimana Hankam diarahkan kepada upaya pertahanan
seluruh wilayah kedaulatan negara kesatuan RI yang meliputi wilayah
laut, udara dan darat termasuk pulau-pulau besar dan kecil yang ada.
Disamping itu kekuatan Hankam perlu antisipatif terhadap prediksi
ancaman dari luar sejalan dengan pesatnya perkembangan Iptek
Militer yang telah menghasilkan daya gempur yang tinggi dan jarak
jangkau yang jauh.
Hakekat Ancaman. Rumusan ini akan mempengaruhi
kebijaksanaan dan strategi pembangunan kekuatan Hankam.
Kekeliruan dalam merumuskan hakikat ancaman akan mengakibatkan
postur kekuatan Hankam yang kurang efektif dalam menghadapi
berbagai gejolak dalam negeri bahkan tidak mampu untuk melakukan
perang konvensional. Dalam merumuskan hakikat ancaman perlu pula
31
dipertimbangkan konstelasi geografi Indonesia dan kemajuan Iptek :
Kedaulatan RI yang dua pertiga wilayahnya terdiri dari laut,
menempatkan laut dan udara di atasnya sebagai mandala perang
yang pertama kali akan ancaman karena digunakan sebagai “initial
point” untuk memasuki kedaulatan RI di darat.
Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan media laut dan
udara di atasnya karena kondisi geografi Indonesia sebagai negara
kepulauan. Dengan demikian pembangunan postur kekuatan Hankam
masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan Hankam
secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama
kekuatan Pertahanan yaitu TNI AD, TNI AL DAN TNI AU serta unsur
utama keamanan yaitu POLRI.
Pesatnya kemajuan Iptek membawa implikasi meningkatnya
kemampuan tempur termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan
demikian ancaman masa depan yang perlu diwaspadai adalah
serangan langsung lewat udara dan laut oleh kekuatan asing yang
memiliki kepentingan terhadap Indonesia.
Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan dimasa
mendatang, tidak menutup kemungkinan akan mengundang campur
tangan asing, dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi,
penegakan hukum dan lingkungan hidup dibalik kepentingan nasional
mereka. Situasi seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi apabila
unsur-unsur utama kekuatan Hankam dan komponen bangsa yang
lain tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri. Untuk itu
ancaman yang paling realistik adalah adanya “link-up” antara kekuatan
dalam negeri dengan luar negeri.
c. Geopolitik Ke Arah Geoekonomi
Kondisi ini mengandung implikasi semakin canggihnya upaya
diplomasi guna mencapai tujuan politik dan ekonomi. Pergeseran ini
32
seolah-olah tidak akan menimbulkan ancaman dari luar yang serius.
Namun bila dikaji secara mendalam, justru dapat menimbulkan
ancaman yang sangat membahayakan integritas bangsa dan negara
kesatuan RI. Pihak-pihak asing yang berkepentingan terhadap
Indonesia, sebelum melakukan tindakan agresi akan berupaya
menggunakan wahana diplomasi dan membangun opini untuk mencari
dukungan internasional agar sebagian besar masyarakat internasional
membenarkan tindakannya. Kemajuan Iptek informasi sangat
memungkinkan untuk itu, terlebih saat dunia internasional sedang
dalam situasi “unbalance of power”.
d. Perkembangan Lingkungan Strategis.
Mengisyaratkan bahwa pergeseran geopolitik ke arah geo ekonomi
membawa perubahan besar dalam penerapan kebijaksanaan dan
strategi negara-negara di dunia didalam mewujudkan kepentingan
nasional masing-masing.Penerapan cara-cara baru telah
meningkatkan eskalasi konflik regional dan konflik dalam negeri yang
mendorong keterlibatan super power di dalamnya. Menyikapi dinamika
perkembangan seperti ini, kita perlu membangun postur kekuatan
Hankam yang memiliki profesionalisme yang tinggi untuk
melaksanakan :
1. Kegiatan intel strategis dalam semua aspek kehidupan nasional.
2. Melaksanakan upaya pertahanan darat, laut dan udara.
3. Memelihara dan menegakkan Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri)
secara berlanjut dalam semua aspek kehidupan nasional.
4. Membina potensi dan kekuatan wilayah dalam semua aspek
kehidupan nasional untuk meningkatkan Tannas.
5. Memelihara stabilitas nasionaldan Tannas secara menyeluruh dan
berlanjut.
e. Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam.
33
Dalam rangka mewujudkan postur kekuatan Hankam yang memiliki
daya bendung dan daya tangkal yang tinggi terhadap kemungkinan
ancaman dari luar dibutuhkan anggaran yang sangat besar, disisi lain
kita dihadapkan kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu
kepada negara-negara lain yang membangun kekuatan Hankam
melalui pendekatan misi yaitu : hanya melindungi diri sendiri dan tidak
untuk kepentingan invasi, barangkali konsep “standing armed forces”
secara proporsional dan seimbang perlu dikembangkan dengan
susunan kekuatan Hankamneg yang meliputi :
1. Perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang
merupakan kekuatan TNI yang selalu siap dan dibina sebagai
kekuatan cadangan serta bala potensial yang terdiri atas POLRI
dan RATIH sebagai fungsi WANRA.
2. Perlawanan tidak bersenjata yang terdiri dari RATIH sebagai fungsi
TIBUM, LINRA, KAMRA dan LINMAS.
3. Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata
sesuai dengan bidang profesinya dengan pemanfaatan semua
sumber daya nasional, sarana dan prasarana serta perlindungan
masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
f. Ketahanan Pada Aspek Pertahanan Dan Keamanan.
Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan
kesiapsiagaan serta upaya bela negara, yang berisi ketangguhan,
kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas
(Sishankamrata) untuk menjamin kesinambungan pembangunan
nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan
dan kedaulatannya. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan
mengamankan kedaulatan negara yang mencakup wilayah tanah air
34
beserta segenap isinya merupakan suatu kehormatan demi martabat
bangsa dan negara, oleh karenanya haruslah diselenggarakan dengan
mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan sendiri.
Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas
keamanan yang diabdikan untuk kesinambungan pembangunan
nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai
harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan agar dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin
segenap lapisan masyarakat bangsa Indonesia.
Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan,
kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat
mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, pengadaan dari
luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana industri dalam negeri
masih terbatas kemampuannya oleh karena itu harus ditingkatkan
kemampuannya.
Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan haruslah diselenggarakan oleh manusia-
manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati Hak Asasi
Manusia (HAM) dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan
damai.Kelangsungan hidup dan perkembangan hidup bangsa,
memerlukan dukungan manusia-manusia yang bermutu tinggi,
tanggap dan tangguh serta bertanggungjawab, kerelaan berjuang dan
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional, TNI
berpedoman pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran
Pancasila.Sebagai kekuatan pertahanan, dalam keadaan damai TNI
35
dikembangkan dengan kekuatan, profesional, efektif, efisien dan
modern bersama segenap kekuatan perlawanan bersenjata dalam
wadah tunggal TNI, disusun dalam Siskamnas (Sishankamrata)
dengan strategi penangkalan.
Sebagai kekuatan inti Kamtibmas, POLRI berpedoman pada Tri
Brata dan Catur Prasetiya dan dikembangkan sebagai kekuatan yang
mampu melaksanakan penegakkan hukum, memelihara dan
mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Masyarakat secara terus menerus perlu ditingkatkan kesadaran
dan ketaatannya kepada hukum.Dengan demikian Ketahanan
Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah :
Kondisi daya tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku
dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika
kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari
ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan
nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena
mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal,
UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita
sangat solid.
36
3.2 SARAN
Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap
bangsa. Jika bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari
ganguan bangsa/negara lain, maka harus memperkuat Ketahanan
Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional merupakan cara
paling ampuh, karena telah mencakup banyak landasan seperti;
Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.
DAFTAR PUSTAKA
https://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2013/07/15/pengaruh-
ketahanan-nasional/
http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=769
http://www.kariskaa.blogspot.com/2013/05/ketahanan-nasional-dalam-
bidang-sosial.html
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?
option=com_content&task=view&id=2046&Itemid=694
http://nassamothree.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-
us-x-none.html
37
http://andipamelya.blogspot.com/2013/05/ketahanan-nasional-di-bidang-
sosial_9571.html
http://wayangputra.blogspot.com/2011/04/ketahanan-nasional-aspek-
hankam.html
UUD 1945 Beserta amandemennya disertai butir-butir pancasila dan
susunan kabinet. Solo; CV Bringin 55
https://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/makalah-
ketahanan-nasional/
http://www.slideshare.net/wbcoolboy/tugas-makalah-ketahanan-nasional-
35811217
38