makalah pengantar ilmu kelautan dan...

15
MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN “SISTEM PENGOLAHAN PERIKANAN MENJADI SESUATU YANG MENARIK dan PENTING DI INDONESIA” DOSEN PENGAMPU Dr.Ir.Khodijah Ismail., Msi. DISUSUN OLEH Muhammad Syahrul Syah Nim 160254244020 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016/2017

Upload: trinhtuong

Post on 03-Mar-2019

294 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

MAKALAH

PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

“SISTEM PENGOLAHAN PERIKANAN MENJADI SESUATU YANG MENARIK

dan PENTING DI INDONESIA”

DOSEN PENGAMPU

Dr.Ir.Khodijah Ismail., Msi.

DISUSUN OLEH

Muhammad Syahrul Syah

Nim 160254244020

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2016/2017

Page 2: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT., karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Sistem Pengolahan

Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia” untuk memenuhi tugas

Mata kuliah Pengantar Ilmu Kelautan Dan Perikanan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan,

baik dari segi pembahasan materi, teknik penulisan, dan tutur bahasa yang digunakan. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari bapak/ibu dosen serta

pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis ucapkan terimakasih atas

perhatian yang telah diberikan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna

bagi kita semua.

Tanjungpinang, 10 Mei 2017

Penulis

i

Page 3: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….……….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………....…1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..….2

1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….2

1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………………..….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Perikanan…………………………………………………………..…..….3

2.2 Inovasi Pengolahan Ikan Lele……………………………………………….…….3

2.2.1 Pengolahan Ikan Lele Asap………………………………………………………..4

2.2.2 Pengolahan Nugget Ikan Lele………………………………………………….….5

2.2.3 Pengolahan Kerupuk Kemplang Ikan Lele………………………………………..6

2.2.4 Bakso Ikan Lele…………………………………………………………….……...7

2.2.5 Abon Ikan Lele…………………………………………………………………….10

2.3 Dampak Positif Dari Inovasi………………………………………………………10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………11

3.2 Saran………………………………………………………………………………..11

3.3 Daftar Pustaka………………………………………….………………………..…12

ii

Page 4: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perikanan merupakan suatu kegiatan perekonomian, dimana manusia mengusahakan

sumberdaya alam perikanannya secara lestari guna mendapatkan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi kesejahteraan umat manusia (Sofyan Ilyas dan Fuad Cholik, 1992 : 152 dalam

Dewayanti, 2003). Pembangunan sub sektor perikanan bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan nelayan dan petani ikan menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Di

Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam

perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang

dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat

dianggap merupakan usaha agribisnis. Pemasaran adalah suatau proses yang dinamis karena

merupakan suatu proses integral total dan bukanlah suatu pemilihan badan-badan yang

terpecah antara fungsi-fungsi dan produk. Dengan demikian, pemasaran bukanlah suatu

aktifitas atau sejumlah beberapa aktifitas saja, melainkan merupakan hasil dari hubungan

timbal balik dari beberapa aktifitas (Anwar, 1994 dalam Pusat Studi Terumbu Karang

Universitas Hasanuddin, 2002). Pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam

menjalankan sebuah usaha perikanan karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan nelayan. Produksi yang baik akan sia-sia

karena harga pasar yang rendah, sehingga tingginya produksi tidak mutlak memberikan

keuntungan yang tinggi tanpa pemasaran yang baik dan efisien. Secara umum, pemasaran

dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan oleh berbagai perantara dengan

berbagai macam cara untuk menyampaikan hasil produksi, yaitu ikan laut segar, dari

produsen ke konsumen akhir. Pemasaran (marketing) pada prinsipnya adalah aliran barang

dari produsen ke konsumen. Aliran barang ini dapat terjadi karena adanya peranan lembaga

pemasaran.

1. Kelembagaan pemasaran memiliki peranan penting dalam mendukung Kelembagaan

dalam Pemasaran Komoditi Perikanan

2. keberhasilan usaha nelayan dan mengoptimalkan kegiatan pemasaran ikan.

Pengembangan kelembagaan pemasaran hasil perikanan memerlukan adanya strategi/

analisis yang dapat memberikan masukan prioritas pengembangan yang harus dilakukan

untuk mendapatkan hasil pengembangan yang lebih maksimal.

Peranan lembaga pemasaran ini sangat tergantung dari sistem pasar yang berlaku dan

karakteristik aliran barang yang dipasarkan.

1

Page 5: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini, yakni :

1. Apa definisi dari sistem perikanan?

2. apa saja hasil olahan yang diperoleh?

3. Bagaimana cara pengolahanya?

4. apa dampak positif dari inovasinya?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yakni :

1. Untuk mengetahui definisi dari sistem perikanan

2. Untuk mengetahui hasil inovasi pengolahan ikan lele

3. Untuk mengetahui dampak positif dari hasil inovasinya

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan mempuyai manfaat teoritis dan manfaat praktif, yaitu:

1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang cara inovasi pengolahanikan lele

2. Manfaat bagi penulis itu sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis

sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah Pengantar Ilmu

Kelautan dan Perikanan.

2

Page 6: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Perikanan

Sistem perikanan merupakan gabungan dari dua buah kata,yaitu kata Sistem

berarti sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk

mencapai tujuan tertentu yang komplek. sedangkan perikanan yaitu kegiatan manusia

yang berhubungan dengan pengolahan dan pemanfatan sumber daya hayati

perairan,mencakup ikan,amfibi,dan berbagai biota penghuni perairan,serta lingkunganya.

jadi sitem perikanan yaitu sekelompok komponen dan elemen yang dipadukan untuk

dikelola menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk kepentingan bersama,yang

dikelola oleh perorangan,maupun yang terkoordinir oleh pemerintah.

pengolahan sumberdaya ikan adalah semua upaya termasuk proses yang

terintegrasi dalam pengumpulan informasi,analisis,perencanaan,konsultasi,pembuatan

keputusan,alokasi sumberdaya ikan,dan implementsi serta penegakan hukum dari

peraturan perundang-undangan dibidangperikanan,yang dilakukan oleh pemerintah atau

otorits lain yang diarahkan bertujuan agar sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan secara

optimal dan mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan yang

terus menerus.

2.2 Inovasi Pengolahan Ikan Lele

Lele yang selama ini dikenal sebagai ikan budidaya ternyata dapat dikembangkan

menjadi produk olahan seperti Lele Asap, Nugget Lele, Kerupuk Lele, Bakso Ikan Lele,

kaki Naga Ikan Lele, Abon Lele, Kue Semprong, Biskuit Lele dan masih banyak lagi

produk yang lain. Pengolahan ikan lele menjadi produk lain bertujuan untuk

meningkatkan minat masyarakat terhadap ikan lele tersebut karena tidak semua lapisan

masyarakat ingin mengkonsumsi ikan lele dalam keadaan utuh (misalnya pecel lele atau

lele goreng). Dengan pertimbangan tersebut di atas dan melihat karakteristik ikan lele

maka sangat besar peluang untuk mengembangkan ikan lele menjadi berbagai produk

olahan.

Disamping itu diversifikasi olahan lele ini dapat meningkatkan konsumsi protein hewani

khususnya ikan bagi masyarakat Indonesia. Salah satu olahan lele yang sangat terkenal

adalah Ikan Lele Asap.Pengasapan merupakan cara pengolahan atau pengawetan dengan

memanfaatkan kombinasi perlakuan pengeringan dan pemberian senyawa kimia alami

dari hasil pembakaran bahan bakar alami.

3

Page 7: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

Tujuan pengasapan ikan adalah untuk mendapatkan daya awet yang dihasilkan asap serta

untuk memberikan aroma yang khas dari asap.

Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, beberapa jenis olahan ikan lele harus

mengalami proses pencucian daging (leaching). Pencucian (leaching) adalah suatu

proses yang terjadi pada saat pencucian daging lumat yaitu proses terekstraknya actin

dan myosin yang teksturnya seperti jala, masa ini di sebut sol yang sifatnya lengket.

Tujuan dari pencucian daging (leaching) ini adalah untuk memperbaiki warna daging.

Hasil pencucian daging menjadi membentuk gel (kenyal), proses pencucian ini akan

dapat memperbaiki gel dan juga memperbaiki warna daging.

Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar ikan lele? Banyak yang tidak menyangka

kalau ikan yang dikenal dengan patil tajamnya ini bisa dibuat berbagai jenis olahan yang

sangat gurih, bergiji tinggi serta disukai oleh seluruh lapisan masyarakat. Lele yang

selama ini dikenal sebagai ikan budidaya ternyata dapat dikembangkan menjadi produk

makanan seperti Lele Asap, Nugget Lele, Kerupuk Lele, Bakso Ikan Lele, kaki Naga

Ikan Lele, Abon Lele, Kue Semprong, Biscuit Lele dan masih banyak lagi produk yang

lain.

2.2.1. Pengolahan Ikan Lele Asap

Ikan merupakan sumber protein hewani yang rendah kolesterol dan sangat baik

untuk kecerdasan otak. Salah satu teknologi pengolahan ikan yang dapat meningkatkan

nilai ekonomis serta daya awet ikan adalah pengasapan. Lele asap merupakan salah satu

menu yang banyak dicari penggemar lele, rasanya yang khas disukai semua orang. Dari

mulai anak kecil sampai orang tua, dan tanpa membedakan pria maupun wanita. Ikan

yang digunakan untuk pengasapan hendaknya benar-benar masih segar, tidak cacat fisik,

dan bermutu tinggi. Satu hal yang perlu selalu diingat, tidak ada satu cara apapun-betapa

pun hebatnya cara dan peralatannya- yang mampu mencegah terjadinya kerusakan.

Tujuan pengasapan ikan, pertama untuk mendapatkan daya awet yang dihasilkan asap.

Tujuan kedua untuk memberikan aroma yang khas tanpa peduli kemampuan daya

awetnya. Pengasapan merupakan cara pengolahan atau pengawetan dengan

memanfaatkan kombinasi perlakuan pengeringan dan pemberian senyawa kimia alami

dari hasil pembakaran bahan bakar alami. Melalui pembakaran akan terbentuk senyawa

asap dalam bentuk uap dan butiran-butiran tar serta dihasilkan panas. Senyawa asap

tersebut menempel pada ikan dan terlarut dalam lapisan air yang ada di permukaan tubuh

ikan, sehingga terbentuk aroma dan rasa yang khas pada produk dan warnanya menjadi

keemasan atau kecoklatan.

4

Page 8: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

2.2.2 Pengolahan Nugget Ikan Lele

Nugget adalah sejenis makanan yang dibuat dari daging giling atau

daging cacah yang diberi bumbu, yang dibentuk dalam cetakan tertentu, kemudian di

kukus, dipotong-potong sesuai ukuran, dipanir, dibekukan, dan sebelum dikonsumsi

dilakukan penggorengan. Nugget merupakan makanan siap saji yang merupakan

modifikasi dari produk daging giling yang biasanya berasal dari daging ayam. Dikatakan

nugget karena bentuk awalnya seperti nusset atau balok emas dengan warna kuning

keemasan.

Sekarang bentuk nugget sudah bervariasi seperti drum stick, finger, dinosaurus, dan

berbagai bentuk yang menarik yang disukai anak-anak. Nugget ikan adalah salah satu

bentuk olahan dari ikan yang dapat dikembangkan. Respon konsumen terhadap nugget

cukup bagus mengingat sekarang ini orang juga memperhatikan kepraktisan sebuah

produk. Nugget dapat disimpan dalam bentuk beku. Pengolahan nugget juga dapat

memperpanjang daya simpan daging ikan lele. Nugget ikan lele berpotensi untuk

dikembangkan. Nugget ikan lele dapat dikonsumsi baik anak-anak maupun orang

dewasa. Rasa nugget lele memang sedikit unik namun tetap lezat sebagai hidangan

pelengkap. Nugget merupakan makanan yang disukai anak-anak maupun orang dewasa

karena rasanya yang mengundang selera

1. Alat: Kompor, Gilingan daging, Penumbuk, Dandang, Baskom plastic, Pisau

dan Wajan

2. Bahan : Ikan lele 250 g, Telur 1 butir, Tepung roti 25 g, Bawang putih 2 siung, Keju

50 g, Kecap 1 sendok makan, Minyak goreng secukupnya, Tepung roti 25 g, dan Telur 1

butir

3. Cara Pengolahan

Bersihkan ikan dari sirip, tulang dan bagian lain yang tidak diinginkan lalu cuci hingga

bersih,

Haluskan daging dengan gilingan daging atau penumbuk atau blender.

Campur daging hasil gilingan dengan seluruh bahan, lalu uleni hingga merata.

Masukkan adonan ke dalam dandang dan kukus selama 25 menit, lalu dinginkan

Potong-potong adonan sesuai dengan selera

Celupkan potongan adonan ke dalam telur, kemudian gulingkan ke tepung roti beberapa

kali.

Goreng potongan adonan sampai kering.

Nugget siap dikemas atau dimakan.

5

Page 9: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

2.2.3. Pengolahan Kerupuk Kemplang Ikan Lele

Kerupuk adalah suatu makanan kecil yang bersifat kering, ringan dan porous

yang terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi yang merupakan

makanan khas Indonesia dan banyak digemari oleh masyarakat luas. Biasanya kerupuk

dikonsumsi sebagai makanan selingan atau sebagai variasi dalam lauk-pauk. Kerupuk

adalah sejenis makanan kecil yang mengalami pengembangan volume membentuk

produk yang porous dan memiliki densitas rendah selama penggorengan sehingga

memiliki kerenyahan (Siaw. et al, 1985).

Kerupuk dapat berfungsi sebagai media simpan, media distribusi dan media saji pangan

dan sekaligus merupakan produk budaya pangan masyarakat Indonesia. Bila dipandang

sebagai media simpan potensinya sangatlah besar karena produk kerupuk adalah produk

yang memiliki daya awet yang tinggi. Kerupuk sebagai media simpan ikan, hal ini dapat

dilihat dari 30% hasil tangkapan ikan segar di Jawa adalah ikan dengan produk ikan asin,

surimi, dan kerupuk (Rohimah, 1997).

Dalam proses pembuatan kerupuk ikan memiliki tahapan-tahapan berupa persiapan

bahan baku, pencucian, penyiangan, pengambilan daging, pencucian II, pelumatan

daging, pencampuran dengan bahan dasar, pembentukan, pengukusan, pendinginan,

pengeringan, dan pengemasan (SNI 2713.1.2009). Proses produksi kerupuk lele tidaklah

sulit untuk dikerjakan. Membutuhkan waktu kurang lebih dua hari untuk menghasilkan

kerupuk mentah kering yang berkualitas. Lamanya waktu produksi juga ditentukan

dengan proses pengeringan apakah dengan menggunakan tenaga matahari yaitu dengan

dijemur atau dengan mesin pengering.

Salah satu keunggulan dari kerupuk ikan lele ini adalah mengandung kalsium yang lebih

tinggi dibanding kerupuk ikan lainnya karena semua bagian dari lele digunakan sebagai

bahan termasuk duri dan kepala. Kandungan kalsium yang tinggi ini sangat cocok

dikonsumsi ibu hamil, balita, hingga lansia karena kandungan kalsium di dalamnya bisa

mengurangi resiko terkena osteoporosis. Kerenyahan kerupuk dapat dipengaruhi oleh

volume pengembangan kerupuk, sedangkan volume pengembangan kerupuk dapat

dipengaruhi oleh kadar amilopektin dan kandungan protein yang terkandung pada bahan.

Kerupuk dengan kandungan amilopektin yang lebih tinggi akan memiliki pengembangan

yang lebih tinggi, karena pada saat proses pemanasan akan terjadi proses gelatinasi dan

akan terbentuk struktur yang elastis, kemudian dapat mengembang pada tahap

penggorengan sehingga kerupuk dengan volume pengembangan yang tinggi akan

memiliki tingkat kerenyahan yang tinggi (Zulfiani, 1992).

6

Page 10: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

2.2.4 Pengolahan Bakso Ikan lele

a. Alat :

- Kompor - Timbangan - Baskom

- Sendok - Pisau - Talenan

b. Bahan :

- Daging Ikan lele - Tepung Tapioka - Garam

- Bawang Putih - Lada - Gula

c. Cara pengolahan :

1. Penyiangan

Penyiangan dilakukan segera mungkin yaitu dengan cara membuang kepala dan isi perut

sebelum daging dipisahkan. Penyiangan dilakukan secara cepat, cermat dan saniter

sehingga tidak menyebabkan pencemaran pada tahap berikutnya. Ikan harus disiangi

segera mungkin setelah ikan mati karena apabila darahnya mulai beku, maka daging

akan mengalami diskolorisasi (perubahan warna) sehingga akan mempengaruhi warna

produk akhir. Perubahan warna banyak disebabkan karena perubahan zat warna darah

dan zat warna lain. Hemoglobin dan myoglobin yang mula-mula berwarna cerah akan

berubah menjadi merah kecoklatan atau coklat karena terbentuknya methemoglobin.

2. Pencucian

Ikan dicuci dengan secara hati-hati, cepat, cermat dan saniter dengan menggunakan air

dingin bersih yang mengalir.

3. Pemfilletan dan Pengambilan daging

Ikan yang telah disiangi dan dicuci kemudian di fillet yaitu mengambil dan memisahkan

daging dari kulit dan tulang ikan. Pemfilletan ini dilakukan dengan cara ikan diletakkan

di atas talenam, kemudian disayat memanjang dengan pisau pada ekor hingga ke arah

kepala. Selama proses, bahan baku ditangani secara hati-hati, cepat, cermat dan saniter

dan tetap mempertahankan suhu ikan maksimal 5˚C. Daging ikan yang masih menempel

di tulang diambil (dikerok) menggunakan sendok. Proses ini dapat dilakukan

menggunakan mesin maupun secara manual. Daging fillet harus tetap dipertahankan

suhunya dengan selalu menambahkan es. Menurut Adawyah (2007), cara yang paling

mudah untuk mendinginkan ikan adalah dengan menggunakan es. Es mendinginkan

dengan cepat tanpa banyak mempengaruhi keadaan ikan, serta biayanya murah. Pada

prinsipnya, es harus dicampurkan dengan ikan sedemikian rupa sehingga permukaan

ikan bersinggungan dengan es, maka pendinginan ikan akan berlangsung lebih cepat

sehingga pembusukan dapat segera dihambat.

7

Page 11: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

4. Penghancuran daging/Penggilingan

Daging ikan dihancurkan dengan menggunakan alat penghancur. Proses dilakukan

secara cepat, cermat dan saniter serta tetap mempertahankan suhu 0˚C- 5˚C.

Penggilingan daging ikan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling yang

umummya disebut alat penghancur (grinder) selama kurang lebih 5 menit hingga daging

ikan hancur dan halus. Penggilingan yang terlalu lama akan menyebabkan tekstur daging

ikan lembek sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat dibentuk atau dicetak.

5. Pencucian daging (leaching)

Proses pencucian meliputi pencucian daging ikan yang dilumatkan dengan air es (air

dingin). Dan diberi garam ( ± 0,3 %). Perbandingan ikan dengan air dingin 1: 3 dan

perendaman dilakukan selama 15 menit sambil diaduk-aduk. Tujuan dari pencucian ini

adalah untuk memperbaiki warna daging. Hasil pencucian daging menjadi membentuk

gel (kenyal), proses pencucian ini akan dapat memperbaiki gel dan juga memperbaiki

warna daging. Pencucian akan menghilangkan kandungan protein sakroplasma yang

dapat larut dalam air yang tidak bisa membentuk gel, enzim protease, darah atau warna

yang dapat merusak penangkapan lemak komponen utama yang menyebabkan oksidasi

lemak dan denaturasi protein (Hall dan Ahmad, 1992). Leaching adalah suatu proses

yang terjadi pada saat pencucian daging lumat yaitu proses terekstraknya actin dan

myosin yang teksturnya seperti jala, masa ini di sebut sol yang sifatnya lengket.

Pencucian dengan air sangat diperlukan dalam pembuatan surimi, karena

dapat menunjang kemampuan untuk pembentukan gel, dan menghambat denaturasi

protein akibat pembekuan. Selama pencucian daging ikan dibersihkan dari darah, lemak,

lendir dan protein yang larut dalam air, dengan cara ini warna dan bau daging menjadi

lebih baik disamping kandungannya aktomiosinnya meningkat yang dibuat dengan

proses pencucian sehingga secara nyata dapat memperbaiki sifat elastisitas produk

(Fardiaz, 1985).

Pencucian dengan air es merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan surimi,

karena dalam proses pencucian ini komponen nitrogen terlarut, darah dan juga lemak

yang ada pada daging lumat akan terbuang, sedangkan protein myofibliar menjadi pekat,

sehingga kemampuan membentuk gel meningkat. Air yang digunakan untuk pencucian

haruslah air dingin. Pencucian dengan air kran dapat merusak tekstur dan mempercepat

degradasi lemak, sedangkan pencucian dengan air laut dapat meningkatkan kehilangan

protein. Pencucian berulang dilakukan dengan penambahan hancuran es pada saat

pencucian agar suhu tetap stabil sekitar 10 oC (Suzuki, 1981).

8

Page 12: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

Gel berbentuk rekat hasil pencucian mengubah daging bewarna putih, tidak berbau, tidak

berlemak dan kenyal, adanya asam amino actin dan myosin yang banyak terkandung

dalam protein daging ikan. Apabila protein daging ikan yang sedang dilumatkan

ditambah dengan garam (NaCl), maka actin dan myosin ini akan

terekstrak dalam bentuk actomyosin yang teksturnya seperti jala. Masa ini disebut sol,

yang sifatnya lengket dan adesing, apabila masa sol ini dipanaskan maka akan terbentuk

gel, yang memberikan elastisitas (Dacker, 1980).

6. Pencampuran/Pengadonan

Hancuran daging dimasukkan kedalam alat pencampur, ditambahkan garam dan

dicampur hingga didapatkan adonan yang lengket. Selanjutnya dilakukan penambahan

bumbu lainnya, dicampur sampai homogen. Adapun bumbu yang dicampurkan ke dalam

daging ikan sebagai berikut : garam, tepung tapioka, air es, minyak sayur, gula, bawang

putih. Proses ini harus dilakukan dengan cepat dan bersih dan suhu adonan

dipertahankan sampai 5˚C. Cara pencampuran adonan dapat dilihat pada Gambar 8.

7. Pembentukan

Adonan dicetak secara manual atau dapat dicetak dengan menggunakan mesin pencetak

bakso dengan ukuran yang sudah ditentukan.

8. Perebusan atau pemasakan

Bakso ikan direbus menggunakan panci stainless steel pada suhu 100˚C selama 10 menit

(sampai bakso mengambang di permukaan air perebusan). Bakso yang direbus dapat

dikonsumsi langsung atau dilakukan pengolahan lebih lanjutan sesuai dengan selera.

9. Penirisan

Setelah perebusan, bakso ikan diletakkan di meja untuk penirisan. Penirisan juga

sekaligus untuk menurunkan suhu bakso yang biasanya dilakukan dengan alat bantu

kipas angin. Proses ini dilakukan hingga bakso menjadi agak kering dan tidak

menyebabkan penguapan setelah dikemas. Penirisan dilakukan selama 10 – 15menit.

10. Pengemasan

Bakso dikemas dengan menggunakan plastik HDPE (High Density Poly Etilen) dengan

kapasitas sesuai keinginan, kemudian direkatkan dengan electric heatseller. Dipilihnya

plastik HDPE karena mempunyai ketebalan yang dapat melindungi produk yang telah

dikemas agar tidak rusak selama masih di dalam kemasan.Bakso disimpan di dalam

freezer dengan suhu -25oC. Penyimpanan produk bakso sebaiknya dilakukan terpisah

dari bahan baku (ikan beku).

9

Page 13: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

2.2.5 Pengolahan Abon Ikan lele

a. Alat :

Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan abon ikan lele terdiri dari

Kompor,mTimbangan, baskom, sendok, pisau dan talenan.

b. Bahan

Adapun bahan yang diperlukan dalam membuat abon ikan lele adalah : Lele 10 kg, Gula

Merah 3 kg, Gula Pasir 1 kg, Lengkuas 250 gram, Sereh 10 batang, Daun Salam 10

lembar, Ketumbar 50 gram, Bawang Putih 250 gram, Bawang Merah 250 gram, Jahe

100 gram, Asam Jawa 100 gram, direbus dengan 200 ccm air, saring, ambil airnya;

Garam secukupnya dan Minyak goreng

c. Cara Pembuatan

Potong bagian ikan, pisahkan kulit dan daging dengan bantuan pisau.

Kukus daging hingga matang dan dinginkan setelah itu daging disuwir-suwir dengan

garpu hingga halus.

Siapkan bumbu-bumbu, haluskan ketumbar, bawang putih, bawang merah, jahe,

lengkuas.Tumis bumbu halus tersebut dengan minyak goreng hingga harum, tambahkan

sereh dan daun salam, kemudian tambahkan air asam jawa, garam, gula pasir dan gula

merah.

Masukkan daging lele yang sudah dihaluskan, masak dan aduk hingga bumbu meresap

Panaskan minyak goreng dalam wajan, goreng daging lele sedikit demi sedikit hingga

kecoklatan, angkat dan tiriskan.

Masukkan dalam alat pengepres minyak, Abon lele siap disajikan dan bias disimpan

dalam toples

2.3 Dampak Positif Dari Inovasi

Adapun dampak positif dari inovasinya merupakan dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat Indonesia dengan meningkatnya permintaan akan ikan lele

dan banyaknya tingkat konsumsi,dikarnakan ikan lele memiliki nilai gizi yang tinggi dan

masyarakat tidak lagi melihat bentuk asli lele tersebut,namun masyarakat yang memiliki

sugesti yang berbeda dengan ikan lele mereka dapat mengkonsumsinya. dengan

demikian produk-produk inovasinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

bahkan Indonesia sendiri.terutama dapat meningkatkan nilai jual ikan lele itu

sendiri,sehingga lele memiliki nilai jual yang stabil,dan lele tidak lagi dianggap ikan

sebagai ikan yang memiliki nilai jual yang rendah.

10

Page 14: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yaitu ikan lele tidak hanya bisa menjadi olahan seperti pecel

lele,lele goreng,dan lele sambal. namun ikan lele juga bisa di inovasikan lagi menjadi

produk olahan yang berkelas seperti: Lele Asap, Nugget Lele, Kerupuk Lele, Bakso Ikan

Lele, kaki Naga Ikan Lele, Abon Lele,dan masih banyak lagi produk-produk olahan

yang dapat meningkatkan nilai jual lele itu sendiri. dengan demikian meningkatnya

tingkat konsomsi akan lele tentu dapat meningkatkan perekonomian Indonesia terutama

masyarakat.

3.2 SARAN

Diharapkan kepada generasi-generasi muda agar kedepan dapat terus melakukan

inovasi terhadap produk-produk yang kurang digemari. supaya produk-produk yang

memiliki daya tarik sedikit dapat menjadi produk yang berkelas kedepanya sehingga

dapat memiliki nilai jual yang tinggi. dan terutama untuk pemerintah agar dapat terus

mendukung anak bangsa terhadap inovasi-inovasi terbarunya karna dengan inovasi yang

dilakukan dapat membantu untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

11

Page 15: MAKALAH PENGANTAR ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANkhodijahismail.com/wp-content/uploads/2018/03/Sistem-pengolahan... · Perikanan Menjadi Sesuatu Yang Menarik dan Penting Di Indonesia”

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Aji. 2015. Kelembagaan yang terlibat dalam pemasaran komoditi hasil.

Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan Online. http://www.Makalah-

Kelembagaan Pemasaran-Komoditi-Perikanan.html. (Diakses 09 Mei 2017, 17.32)

http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.apwi-

pwu.com/1/index.php/blog/2015/02/teknologi-pengolahan-ikan-

lele&ei=RvDvi6ic&lc=id-

ID&s=1&m=534&host=www.google.co.id&ts=1494372394&sig=AJsQQ1Dv9-

Fjft7jz5boQdWnwyNxr3nA-Q

12