makalah pergaulan muda mudi

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam merupakan agama yang santun, sebab dalam islam sangat menjunjung tinggi moral. Inti ajaran islam adalah mengadakan bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia. Karena dalam bidang inilah terletak hakikat manusia. Sehingga sikap mental dan kehidupan jiwa itulah yang menentukan kehidupan lahir. Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R Bukhari, Ahmad). Satu masalah sosial kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama dan perlu ditanggulangi dewasa ini ialah tentang pergaulan serta kemerosotan akhlak atau dekadensi moral. Disamping kemajuan teknologi akibat adanya era globalisasi, kita melihat pula arus kemerosotan akhlak yang semakin melanda dikalangan sebagian pemuda-pemudi kita. Dalam surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian antar kelompok, penggunaan narkotika, sex bebas dll. Hal inilah yang melatarbelakangi untuk membuat makalah dengan judul “Akhlak Pergaulan Muda-Mudi dalam Islam.” 1.2. Rumusan Masalah 1. Pengertian akidah 2. Pengertian tauhid 3. Pergaulan muda-mudi 4. Dampak positif dan negatif 5. Etika bergaul yang baik 1

Upload: rizka-puspaning-hanar

Post on 26-Dec-2015

1.575 views

Category:

Documents


129 download

DESCRIPTION

Agama islam

TRANSCRIPT

Page 1: makalah pergaulan muda mudi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang santun, sebab dalam islam sangat menjunjung tinggi

moral. Inti ajaran islam adalah mengadakan bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa

manusia. Karena dalam bidang inilah terletak hakikat manusia. Sehingga sikap mental dan

kehidupan jiwa itulah yang menentukan kehidupan lahir. Nabi Muhammad SAW bersabda : “

Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R

Bukhari, Ahmad).

Satu masalah sosial kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama dan

perlu ditanggulangi dewasa ini ialah tentang pergaulan serta kemerosotan akhlak atau

dekadensi moral. Disamping kemajuan teknologi akibat adanya era globalisasi, kita melihat

pula arus kemerosotan akhlak yang semakin melanda dikalangan sebagian pemuda-pemudi

kita. Dalam surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian antar kelompok,

penggunaan narkotika, sex bebas dll. Hal inilah yang melatarbelakangi untuk membuat

makalah dengan judul “Akhlak Pergaulan Muda-Mudi dalam Islam.”

1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian akidah

2. Pengertian tauhid

3. Pergaulan muda-mudi

4. Dampak positif dan negatif

5. Etika bergaul yang baik

1.3. Tujuan

1. Memahami baik buruknya pergaulan muda-mudi berdasarkan akidah tauhid

2. Memahami bagaimana islam mengatur pergaulan pemuda-pemudi

3. Menjelaskan penyelesaian masalah yang disebabkan oleh pergaulan yang

meyimpang dalam ajaran islam.

1

Page 2: makalah pergaulan muda mudi

BAB II

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Aqidah dan Tauhid

Aqidah berarti kepercayaan, dan tauhid berarti mengesakan Allah. Pada dasarnya

semua manusia itu bertauhid kepada Allah, hal ini karena diciptakannya manusia itu dalam

kondisi fithrah, yaitu ia telah diberi potensi aqidah tauhid dalam hatinya, dalam perjalanan

hidupnya kemudian aqidah tauhid ini bisa berkembang menjadi semakin kuat karena ilmu

atau tenggelam ke dalam hati yang terdalam,lantaran kejahiliyahannya, tetapi potensi aqidah

tauhid yang berupa kepercayaan adanya Tuhan yang maha Esa sebagai dzat yang maha

Kuasa, Pencipta segalanya, yang menjadikan bencana dan berkuasa menyelamatkan

manusia.itu tetap ada di dalam hatinya, Karena itu pada dasarnya semua manusia itu

mempunyai aqidah/.iman. Aqidah tauhid yang mencakup 3 unsur iman yang dijamin akan

selamat, yaitu pertama, aqidah tauhid yang ma’rifat dalam hati dan aqidahnya itu selalu

dominan dalam dirinya, diwaktu lapang atau sempit. Kedua, aqidah tauhid sifat dan asma

yang menetapkan Kemaha-Esaannya dan menolak keberadaan selain-Nya, diucapkan sebagai

awal ke Islaman seorang hamba dan berfungsi sebagai persaksian (syahadat), dan

mengamalkan ucapan-ucapan dengan kalimat yang baik (kalimat thayibat) sebagai peneguh

keimanannya dan ketiga adalah aqidah tauhid uluhiyah yang di-amalkan dengan rukun

perbuatan sebagai bentuk ketaatan (ibadah) kepada Allah SWT.

Pengertian Tauhid:

Secara bahasa:

Tauhid merupakan masdar/kata benda dari kata wahhada – yuwahhidu, yang artinya

menunggalkan sesuatu.

Secara istilah syar’i:

Mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu

meliputi perkara rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat

1. Tauhid Rubbubiyyah

Yaitu keyakinan bahwa Allah Ta’ala adalah Dzat yang memelihara segala yang ada

dan tidak ada pemelihara selain Dia. Pemelihara (Rabb) dari segi bahasa berarti yang

menguasai, (Al Mudabbir) yang mengurus, yang mengatur, yang menertibkan. Karena

itu rubbubiyah Allah Ta’ala atas semua mahluk-Nya adalah keesaan-Nya dalam

penciptaan, merajai, dan mengurus atau mengatur urusan mereka.

2

Page 3: makalah pergaulan muda mudi

2. Kedua Tauhid uluhiyyah

Yaitu bertauhid kepada Allah dalam bentuk ibadah atau bahwa seorang hamba itu

wajib atasnya untuk menghadapkan wajah dengan perbuatannya kepada Allah yang

maha Suci kemudian tidak menyekutukanNya.

3. Tauhid Sifat dan Asma

Tauhid Sifat dan Asma adalah pernyataan/ikrar seorang hamba pada permulaan ke-

Islamannya, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat yang menetapkan keyakinan

dengan meniadakan keberadaan semua Tuhan selain Allah (nafi) dan meneguhkan

(itsbat) pada sifat Allah yang Maha Esa, kalimat ini dikenal sebagai syahadat tauhid, dan

mengikrarkan syahadat rasul yang menetapkan keyakinan bahwa Muhammad saw adalah

nabi dan rasulullah. Pengucapan kedua kalimat syahadat itu merupakan rukun pertama

dari 5 rukun Islam yang wajib dijalankan semua kaum beriman. Kemudian, sesudah itu

ia meyakini bahwa Allah SWT bersifat dengan berbagai sifat kesempurnaan, tanpa ada

kekurangan atau cacat, dan Allah itu berbeda dengan semua yang ada, hal ini

berdasarkan keterangan dan ketetapan Allah SWT atas Dzat-Nya sendiri, atau keterangan

Rasulullah saw dari sifat dan asma yang disebut dalam kitab suci dan sunnah, tanpa

penyimpangan lafalnya atau maknanya, tidak boleh menyerupakan Allah dengan sifat

makhluk

1 Sumber : majlis thariqah ahlu dzikri percikan sinar menuju kebenaran

ilahi http://darowi.wordpress.com/aqidah-tauhid/ pukul 10:18 WIB , hari senin

tanggal 10/11/2014

4. Pengertian Tauhid Mulkiyah

Yaitu mentauhidkan Allah dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan Allah

terhadap pemilikan, pemerintahan dan penguasaanNya terhadap alam ini. Dialah

Pemimpin, Pembuat hukum dan Pemerintah kepada alam ini. Hanya landasan

kepemimpinan yang dituntut oleh Allah saja yang menjadi ikutan kita. Hanya hukuman

yang diturunkan oleh Allah saja menjadi pakaian kita dan hanya perintah dari Allah saja

menjadi junjungan kita.

Sumber : http://furis09.blogspot.com/2010/09/pengertian-tauhid-mulkiyah.html / pukul

10:18 WIB , hari senin tanggal 10/11/2014

3

Page 4: makalah pergaulan muda mudi

3.2. Pengertian Muda-Mudi

Pergaulan antara muda mudi ( Lawan Jenis ) menurut syari’at islam adalah pergaulan

yang dilakukan seorang muda mudi dalam kehidupan sehari – hari atau berinteraksi terhadap

sesama manusia yang didasarkan kepada Al – Qur’an dan Hadist, yaitu sebagai contoh

seseorang laki – laki berta’arruf kepada seorang perempuan

Tak kenal maka tak sayang! Itulah sebuah ungkapan yang telah populer di kehidupan

kita.Bahkan, ungkapan itu memang berlaku umum, yaitu sejak seseorang mulai mengenal

lingkungan hidupnya. Dalam konteks hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan

mahram, istilah tak kenal maka tak sayang adalah awal dari terjalinnya hubungan saling

mencintai. Apa lagi, di zaman sekarang ini hubungan seperti itu sudah umum terjadi di

masyarakat. Yaitu, suatu hubungan yang tidak hanya sekadar kenal, tetapi sudah

berhubungan erat dan saling menyayangi. Hubungan seperti ini oleh masyarakat dikenal

dengan istilah pacaran.

Istilah pacaran berasal dari kata dasar pacar yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan sebagai teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta

kasih.Istilah pacaran dalam bahasa Arab disebut tahabbub.Pacaran berarti bercintaan;

berkasih-kasihan, yaitu dari sebuah pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.

Para ulama telah banyak membicarakan masalah ini, seperti misalnya yang terdapat

dalam Fatwa Lajnah Daimah, sebuah kumpulan fatwa dari beberapa ulama.Sebelum sampai

pada simpulan hukum pacaran, terlebih dahulu ditelusuri berbagai kemungkinan yang terjadi

ketika sebuah pasangan muda-mudi yang bukan mahram menjalin hubungan secara

intim.Dengan penelusuran seperti ini, suatu tindakan tertentu yang berkaitan dengan

hubungan muda-mudi ini dapat dinilai dari sudut pandang syarâ. Dengan demikian, kita akan

dengan mudah mengetahui suatu hubungan yang masih dapat ditoleransi oleh syariat dan

yang tidak.

Apa yang terjadi dari sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi lima: perkenalan, hubungan sahabat, jatuh cinta,

hubungan intim, dan hubungan suami istri.

Sumber:http://assyafieq.blogspot.com/2010/11/etika-pergaulan-remaja-dalam-

pandangan.html/pukul 10:33 WIB , hari senin tanggal 10/11/2014

4

Page 5: makalah pergaulan muda mudi

Pergaulan muda mudi tidak dapat dipisahkan dari aspek aqidah islamiyah. Apalagi,

masalah pergaulan ini bisa menjerumus kedalam hal yang berhubungan dengan kemaksiatan.

Dewasa ini, para muda mudi (remaja) sudah tidak sungkan-sungkan lagi dalam bergaul.

Misal saja dalam sebuah pertemanan, antar muda-mudi tidak lagi ada jarak dalam mereka

berdampingan. Bahkan dalam sebuah organisasi, di dalam rapat ataupun pada saat organisasi

tesebut mengadakan sebuah kegiatan, para muda-mudi ini terlihat akrab antara remaja

perempuan dan laki-laki. Belum lagi, yang sudah sering kita jumpai sahabat yang berlainan

jenis, dan yang lainnya. Pergaulan sejenis ini sudah sangat umum pada masa sekarang ini.

Bahkan, yang lebih memprihatinkan lagi, pergaulan sesama gender juga sudah memasuki

tahap yang memprihatinkan. Homoseksualitas dan lesbian sudah tidak asing di telinga para

remaja masa kini. Terlebih lagi, banyak organisasi yang mengatasnamakan kemanusiaan

berramai-ramai berusaha melegalkan kegiatan menyimpang tersebut.

Pergaulan muda-mudi yang begitu bebas menyebabkan terjerumusnya para pelaku

kedalam lubang kemaksiatan. Dalam hal ini, aqidah islamiyah sangat berperan dalam

mengatur tata cara bergaul dan batasan-batasan pergaulan tersebut sehingga para muda-mudi

bisa tetap bergaul sesuai dengan syari’at islam.

3.3. Dampak Positif Negatif

Adapun dari sebuah pergaulan terdapat beberapa dampak positif maupun negatif.

Pergaulan merupakan ajang sosialisasi bagi individu dalam mengenal lingkungan sosialnya.

Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:

1.      Lebih mengenal nilai-nilai dan norma social yang berlaku sehingga mampu

membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.

2.      Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa

manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai

3.      Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga

mampu meningkatka rasa percaya diri

4.      Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan

masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang

pantas diteladani.

5

Page 6: makalah pergaulan muda mudi

Pergaulan yang tidak tepat akan menjerumuskan seseorang dalam jurang kenistaan dan

kehancuran. Memang tidaklah mudah memilih pergaulan yang tepat, sebab kadangkala

pergaulan yang negatif justru lebih menyenangkan. Pergaulan semacam ini lebih

mengasyikkan dan sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang.

Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah, yaitu sebagai

berikut:

1.      Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-hal yang

melanggar norma social

2.      Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misalnya: kecanduan

narkoba, terlibat dalam tindak criminal dan sebagainya

3.      Dijauhi masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan nilai/norma social

yang berlaku

4.      Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.

Sumber:Hawinda.blogspot.com/2012/05/pengaruh-positif-dan-negative-dalam.html

pandangan.html/pukul 10:33 WIB , hari senin tanggal 10/11/2014

3.4. Pengertian Etika

Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos

sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat

tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap,

cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan .

 Pergaulan adalah salah satu cara seseorang untuk berinteraksi dengan alam

persekitarannya Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang

sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik

norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

  Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia

tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja

adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa

peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21

tahun.

6

Page 7: makalah pergaulan muda mudi

 Etika Pergaulan remaja menurut islam Menundukkan pandangan Allah memerintahkan

untuk menjaga pandangan kepada manusia baik laki-laki maupun wanita. Pandangan

merupakan pemandu dan utusan syahwat. Oleh karena itu, menjaga pandangan merupakan

pondasi dari memelihara kemaluan. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya berarti dia

telah menggiring dirinya ke tempat-tempat kebinasaan.

 ”Pandangan merupakan pangkal bencana yang menimpa manusia. Sesungguhnya

pandangan akan melahirkan lintasan dalam hati. Kemudian lintasan hati akan melahirkan

pikiran. Pikiran akan melahirkan syahwat. Syahwat membangkitkan keinginan. Kemudian

keinginan itu menjadi kuat, dan berubah menjadi tekad yang bulat. Maka apa yang tadinya

melintas dalam pikiran menjadi kenyataan, dan itu pasti akan terjadi selama tidak ada yang

menghalanginya. Maka sungguh bagus suatu nasihat: kesabaran dalam menundukkan

pandangan masih lebih ringan daripada kesabaran dalam menanggung beban sakit

setelahnya.”

 Menutup aurat Aurat merupakan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat yang bukan

mahramnya . Menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan .

Aurat bagi waanita yaitu seluruh tubuh kecuali kedua telapak tangan dan muka . Bagi seorang

laki-laki auratnya dari pusar ke bawah hingga lutut Tidak hanya aurat , pakaian yang di

gunakan juga harus di perhatikan . Pakain tidak boleh terlalu ketat dan tembus pandang serta

tidak memamerkan kekayaan.

 Larangan berkhalwat ( berdua-duaan ) Khalwat adalah berdua-duaannya seorang laki-

laki dan perempuan yang bukan mahramnya dan tak dilihat oleh orang lain. Islam telah

mengajarkan agar menjaga jarak terhadap lawan jenis agar tidak menimbulkan dampak

negatif yang tidak di inginkan dan akibat berakibat buruk pada masyarakat disekitarnya.

Jika laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya berdua-duaan maka yang ketiga

syetan,karena syetan mempengaruhi manusia agar berbuat dosa . Oleh karena itu islam

melarang laki-laki dan perempuan berduan di tempat yang sepi dan menimbulkan fitnah.

Tata cara pergaulan yang baik menurut Islam

• Mengucapkan salam.

• Meminta izin.

• Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda

• Bersikap santun dan tidak sombong

• Berbicara dengan perkataan yang sopan

• Tidak boleh saling menghina

• Tidak boleh membenci dan iri hati

7

Page 8: makalah pergaulan muda mudi

• Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

• Mengajak untuk berbuat kebaikan

3.5. Tiga Kunci Pergaulan Dalam Islam Ta’aruf, Tafahum, dan Ta’awun

1. Ta’aruf Merupakan suatu proses saling mengenal antara laki-laki dan perempuan .

Sikap taaruf ini penting karena mengenal satu sama lain agar kita dapat saling

memahami dan dapat memberi arahan.

Ta’aruf melingkupi pengenalan terhadap fisik, psikis, emosi, orientasi pemikiran,

kondisi keluarga dan sebagainya. Ta’aruf tidak boleh dilakukan cuma berdua saja.

Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya.

2. Tafahum Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk memahami kebiasaan,

kesukaan, karakter, ciri khas individu dan juga cara berpikir saudaranya. Dengan

demikian perasaan seperti "tidak enak", "tidak cocok" dan lain sebagainya dapat di

hilangkan dalam rangka saling menasehati.

3. Ta’awun Setelah seorang muslim mengenal dan memahami saudaranya, saat

saudaranya ditimpa kesusahan, seorang muslim akan berusaha untuk membantu .

Tolong-menolong merupakan kelanjutan dari tahap tafahum (saling memahami)

 Saling kenal saja, tanpa dilanjutkan dengan saling memahami, tidak akan mampu

membentuk hubungan antar individu yang mampu tolong menolong, saling mengisi dengan

kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada tiap individu.

Takaful Tahap ini merupakan muara dari proses ukhuwah Islamiyyah, yaitu terletak

pada timbulnya rasa senasib dan sepenanggungan, suka maupun duka, dalam tiap langkah

kerja. Bila fase takaful ini terwujud, maka ikatan ukhuwah Islamiyyah pun terbentuk dengan

utuh.

8

Page 9: makalah pergaulan muda mudi

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Sebagai umat islam yang beriman dan hidup di lingkungan masyarakat luas, kita

harus mempunyai akhlak yang baik di karenakan kita sudah di berikan akal pikiran yaitu

untuk berfikir mana yang baik dan mana yang buruk. Dan apabila kita tidak mempunyai

akhlak yang baik pastilah kita akan di benci oleh orang – orang di sekitar kita itu semua di

sebabkan karena kita tidak mengikuti apa yang telah ditentukan oleh syari’at islam. Dari

sinilah kita dapat mengetahui bahwa pergaulan muda mudi sangatlah penting dan harus

mengikuti syari’at islam agar kehidupan kita semua tertata dengan baik.

Islam menetapkan beberapa kriteria syar'i pergaulan antara laki-laki dan perempuan

untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya. Kriteria syar'i itu juga

berfungsi untuk mencegah perzinahan dan sebagai tindakan prefentif terjadinya kerusakan

masal. Di antaranya, Islam mengharamkan ikhtilath (bercampur laki-laki dan perempuan

dalam satu tempat) dan khalwat (berduaan antara laki-laki dan perempuan), memerintahkan

adanya sutrah (pembatas) yang syar'i dan menundukkan pandangan, meminimalisir

pembicaraan dengan lawan jenis sesuai dengan kebutuhan, tidak memerdukan dan

menghaluskan perkataan ketika bercakap dengan mereka, dan kriteria lainnya. Perkara-

perkara ini, menjadi kaidah yang penting untuk kebaikan semuanya. Tidak seperti ocehan

para penyeru ikhtilath, sesunguhnya perkara ini berbeda antara satu dengan lainnya, atau satu

kebudayaan dengan lainnya, dan pengakuan lainnya yang tidak sesuai dengan kenyataan dan

realita.

Interaksi dan komunikasi antara laki-laki dan perempuan sebenarnya boleh-boleh saja,

dengan syarat wanitanya tetap mengenakan hijabnya, tidak memerdukan suaranya, dan tidak

berbicara di luar kebutuhan. Adapun jika wanitanya tidak menutup diri serta melembutkan

suaranya, mendayu-dayukannya, bercanda, bergurau, atau perbuatan lain yang tidak layak,

maka diharamkan. Bahkan bisa menjadi pintu bencana, kuburan penyesalan, dan menjadi

penyebab terjadinya banyak kerusakan dan keburukan.

Dari uraian di atas jelaslah bagi kita bahwa pria dan wanita memang harus menjaga

batasan dalam pergaulan. Dengan begitu akan terhindarlah hal-hal yang tidak diharapkan.

9

Page 10: makalah pergaulan muda mudi

Tapi nampaknya rambu-rambu pergaulan ini belum sepenuhnya difahami oleh sebagian

orang. Karena itu menjadi tanggung jawab kita menasehati mereka dengan baik. Tentu saja

ini harus kita awali dari diri kita masing-masing. Semoga Allah senantiasa membimbing kita

dan menjauhkannya dari perbuatan tercela dan perbuatan yang tidak terpuji. Amin.

3.2. SARAN

Dalam kehidupan sehari – hari seharusnya kita menjadikan Al – Qur’an dan As-Sunah

sebagai pegangan hidup agar kita semua selamat dunia akhirat.

Sebagai seorang muslim dan muslimah, sepatutnya kita melakukan dan memiliki

akhlak yang terpuji untuk mendapat ridho-Nya, termasuk dalam hal bergaul, baik sesama

jenis ataupun berlawanan jenis (bukan mahram) agar kita tidak terpengaruh oleh godaan

syaitan, yang akan mengusik ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya,

hanya orang-orang yang berakhlak mulia yang akan diterima disisi-Nya.

10