makalah phc dan posyandu
TRANSCRIPT
Makalah Kelompok 4Keparawatan Komunitas
BENTUK-BENTUK PENDEKATAN & PARTISISPASIMASYARAKAT (POSYANDU DAN PHC)
Disusun Oleh:
RamlaWindaJuniardiHajriani
Rahmiah AryantiFitradana Ahmad
Suci Apriani Nurul HA. Haerul Agus
NurjannahRustan AR
Sartika
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Pemurah
Lagi Penyayang. Tiada kata yang lebih indah dan pantas penulis
ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini meskipun sangat
sederhana. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, merupakan sosok manusia yang
diberikan keistimewaan oleh Allah SWT untuk mengajarkan agama
Allah (Dinul Islam) dan membawa manusia dari jalan yang gelap ke
jalan yang terang benderang. Rahmatanlilalamin. makalah ini
disusun sebagai kelengkapan tugas Keperawatan Komunitas
dengan judul: “Bentuk Pendekatan dan Partisispasi Masyarakat
(Posyandu & Primary Health Care )”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis di hadapkan dengan
berbagai macam tantangan dan hambatan. Namun berkat bantuan
dari berbagai pihak, semua itu dapat di atasi dan alhamdulillah
dapat terselesaikan, olehnya itu pada kesempatan yang baik dan
berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan,
buah pikiran, arahan, dan motivasi kepada penulis, tak pula ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembawa mata
kuliah yang telah membimbing dalam penyelesaian makalah ini.
Makassar, 16
November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Sampu
l.................................................................................................... i
Kata
Pengant
ar......................................................................................................
ii
Daftar
Is
i...........................................................................................................
...... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..............................................
...............................................1
B. Rumusan
Masalah
........................................................................................ 3
C. Tujuan.
..................................................................................................
....... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Primary Health Care (PHC)
A. Defenisi.................................................................................
................ 5
B. Perkembangan Konsep Primary Health
Care....................................... 5
C. Tujuan Primary Health
Care................................................................. 6
D. Fungsi Primary Health
Care................................................................. 6
E. Tiga unsur utama Primary Health
Care................................................ 7
F. Lima prinsip dasar Primary Health
Care.............................................. 7
G. Elemen Primary Health
Care................................................................ 7
H. Ciri-ciri Primary Health
Care............................................................... 7
I. Tanggung jawab perawat dalam Primary Health
Care........................ 8
2. POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)
A. Defenisi.................................................................................
................ 8
B. Tujuan...................................................................................
................. 9
C. Tingkatan
posyandu......................................................................
......... 9
D. S
asaran...................................................................................
................ 10
E. K
egiatan..................................................................................
.............. 11
F. Pembentukan
Posyandu......................................................................... 11
G. Persyaratan Pembentukan
Posyandu..................................................... 11
H. Alasan pendirian
posyandu................................................................... 12
I. Kader
Posyandu..........................................................................
.......... 12
J. P
enyelenggara........................................................................
............... 14
K.
L
okasi/letak.............................................................................
............. 15
L. Pelayanan kesehatan yang
dijalankan.................................................... 15
M. Revitalisasi
Posyandu...........................................................................
16
N. Sistem Informasi Posyandu
(SIP)......................................................... 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................
.................. 19
B. Saran.........................................................................................
................... 19
Daftar
Pustak
a.............................................................................................. ........
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan dan bentuk – bentuk partisipasi dan peranserta
masyarakat yang secara garis besar meliputi; Primary Health Care
(PHC), Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dan
Posyandu. Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi
manusia dan negara bertanggung jawab untuk memenuhinya. Di
beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, pelayanan
kesehatannya tumbuh menjadi industri yang tak terkendali dan
menjadi tidak manusiawi.
Sebagai hak asasi manusia, kesehatan menjadi sektor yang
harus diperjuangkan,serta mengingatkan bahwa kesehatan
berperan sebagai alat pembangunan sosial,dan bukan sekadar hasil
dari kemajuan pembangunan ekonomi semata. Kesadaran ini
melahirkan konsep primary health care) yang intinya: Pertama,
menggalang potensi pemerintah- swasta-masyarakat lintas sektor,
mengingat kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Kedua,
menyeimbangkan layanan kuratif dan preventif serta menolak
dominasi elit dokter yang cenderung mengutamakan pelayanan
rumah sakit, peralatan canggih, dan mahal. Ketiga, memanfaatkan
teknologi secara tepat guna pada setiap tingkat pelayanan.
Berbagai negara di belahan dunia, seperti di Uni Eropa, Amerika
Latin, serta di beberapa negara Asia, berhasil menata kembali
sistem kesehatannya dengan kembali menerapkan primary health
care) sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan. Di Indonesia
pelayanan kesehatan primer masih mengalami marginalisasi.
Konsep primary health care diinterpretasikan terbatas hanya pada
bangunan fisik puskesmas, program puskesmas, pelayanan strata
pertama di sarana pemerintah,serta pendekatan upaya kesehatan
berbasis masyarakat seperti program posyandu, bidan di desa,dan
desa siaga.
Sidang kesehatan sedunia (World Health Essembly) tahun 1977
melahirkan kesepakatan global untuk mencapai kesehatan bagi
semua (KBS) pada tahun 2000. yakni tercapainya suatu derajat
kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif baik secara social maupun ekonomi. Karena kesehatan
dimulai dimana orang bermukim dan ditempat-tempat orang
bekerja. orang akan mengetahui cara-cara yang lebih baik untuk
mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit serta cacat yang
terlanjur terjadi. setiap akan mengetahui cara yang lebih baik untuk
berkembang, menjaddi orang tua dan kemudian mati dengan
tenang.
Selanjutnya pada tahun 1978, dalam suatu kompetisi di Alam
Ata, ditetapkan prinsip-prinsip primary health care (PHC) sebagai
pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi
semua (KBS), dan Indonesia ikut menandatangani, menyatakan
bahwa untuk mencapai health for all pada tahun 2000 Primary
Health Care adalah kuncinya. sedangkan pembangunan kesehatan
masyarakat dsa adalah suatu bentuk operasional primary health
care.
Hal tersebut didasari benar bahwa kesehatan adalah kebutuhan
dasar dan modal utama untuk hidup, karena setiap manusia berhak
untuk hidup dan memiliki kesehatan. kenyataannya tidak semua
orang memeroleh atau mampu memiliki derajat ksehatan yang
optimal, karena berbagai masalah bersama secara
global,diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, social
ekonomi yang rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya
kebutuhan-kebuthan lainnya. oleh karena itu primary health care
merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai
kesehatan bagi semua pada tahun 2000 sebagai tujuan
pembangunankesehatan semsesta dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
Di Indonesia bentuk operasional primary health care adalah
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa PKMD dengan
berlandaskan kepada garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang
merupakan ketetapan mpr untuk dilaksanakan dengan melibatkan
kerjasama lintas sektoral dari instansi-instansi yang berwenang
dalam mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain primary health care, posyandu juga merupakan salah
satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yagn
terlatih dibidang kesehatan menyelenggarakan 5 (lima) program
prioritas secara terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah
ditentukan dengan bantuan pelayanan dari petugas Puskesmas,
bagi jenis pelayanan dimana msayrakat tidak mampu memberikan
sendiri (Depkes RI, 1986).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan primary health care ?
2. Apa tujuan, fungsi, unsur dan prinsip dasar dari primary
health care?
3. Apa yang di maksud dengan pos pelayanan terpadu
(Posyandu)?
4. Apa saja tujuan dari pos pelayanan terpadu (Posyandu)?
5. Apa saja tingkatan pos pelayanan terpadu (Posyandu)?
6. Apa saja kegiatan - kegiatan yang dilakukan di pos
pelayanan terpadu (Posyandu)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari primary health care.
2. Untuk mengetahui tujuan, fungsi, unsur dan prinsip dasar
dari primary health care.
3. Untuk mengetahui defenisi dari pos pelayanan terpadu
(Posyandu).
4. Untuk mengetahui tujuan dari pos pelayanan terpadu
(Posyandu).
5. Untuk mengetahui tingkatan pos pelayanan terpadu
(Posyandu).
6. Untuk mengetahui kegiatan - kegiatan yang dilakukan di
pos pelayanan terpadu (Posyandu)?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peran Serta Masyarakat
Peran Serta Masyarakat adalah Proses dimana individu,
keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta :
a. Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan
masyarakat.
b. Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri,
keluarga dan masyarakat.
c. Menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang
menggerakkan kegiatan masyarakat di bidang kesehatan
berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan.
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan jumlah dan mutu upaya masyarakat di
bidang kesehatan.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan pemimpin atau pemuka
masyarakat dalam menggerakkan upaya kesehatan.
b. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali,
menghimpun dan mengelola dana / sarana masyarakat untuk
kesehatan.
Sasaran peran serta masyarakat
1. Tokoh Masyarakat ( To-Ga )
2. Organisasi Masyarakat dan Organisasi Profesi.
3. Keluarga dan Dasa Wisma.
4. Kelompok Masyarakat dengan Kebutuhan Khusus.
5. Masyarakat Umum di Desa, Kota dan Pemukiman Khusus.
1. PRIMARY HEALTH CARE (PHC)
A. Definisi
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan pada metode dan tekologi praktis, ilmiah dan
sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat, melalui partisispasi mereka
sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self
reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
B. Perkembangan Konsep Primary Health Care
Primary health care merupakan hasil pengkajian, pemikiran,
pengalaman dalam pembangunan kesehatan di banyak negara,
yang diawali dengan kampanye missal pada tahun 1950-an dalam
pemberantasan penyakit menular, karna pada waktu itu banyak
negara tidak mampu mengatasi dan menangulangi wabah penyakit
TBC, campak, diare dan sebagainya. oleh karena itu dibentuklah
suatu forum internasional yang menekankan pentingnya
memperhatikan aspek social, kesehatan, dan penyakit di semua
ngara untuk menekan angka kesakitan dan kematian.
Pada tahun 1960 teknologi kuratif dan preventif dalam
infrastruktur pelayanan kesehatan telah mengalami kemajuan. oleh
karena itu timbulah pemikiran untuk mengembangkan konsep
“upaya dasar kesehatan.”
Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan
mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas system
kesehatan yang dijalankan, dan banyak issue tentag kurangnya
pemerataan pelayanan kesehatan di daerah-daerah pedesaan.
Dalam tahun 1977 pada siding kesehatan dunia dicetuskan
kesepakatan untuk melahirkan “health for all by the year 2000,”
yang sasaran semesta utamanya dalam bidang social pada tahun
2000 adalah “tercapainya derajat kesehatan yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social maupun ekonomi,” oeh
karena itu dituntut perubahan orientasi dalam pembangunan
kesehatan, yang meliputi perubahan-perubahan dari:
Pelayanan Puratif Promotif dan Preventif
Daerah perkotaan Pedesaan
Golongan mampu Golongan masyarakat berpenghasilan
rendah
Kampanye Massal Upaya kesehatan terpadu.
Sebagai tindak lanjut pada tahun 1978 konferensi Alma Ata
menetapkan Primary Health Care sebagai pendekatan atau strategi
global guna mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000.
C. Tujuan Primary Health Care
1. Tujuan Umum
Adalah mencoba menemukan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan
dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima
pelayanan.
2. Tujuan Khusus
a. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang
dilayani.
b. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang
dilayani.
c. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari
populasi yang dilayani.
d. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga
dan sumber-sumber daya lain dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
D. Fungsi Primary Health Care
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Pemeliharaan kesehatan.
2. Pencegahan penyakit.
3. Diagnosis dan pengobatan.
4. Pelayanan tindak lanjut
5. Pemberian sertifikat.
E. Tiga unsur utama Primary Health Care
1. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
2. Melibatkan peran serta masyarakat
3. Melibatkan kerjasam lintas sektoral.
F. Lima prinsip dasar Primary Health Care
1. Pemerataan Upaya Kesehatan
2. Penekanan pada upaya preventif
3. Menggunakan teknologi tepat guna
4. Melibatkan peran serta masyarakat
5. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
G. Elemen Primary Health Care
Dalam pelaksanaan primary health care paling sedikit harus
memiliki 8 elemen, yaitu antara lain:
1. Pendidikan mengenai maslah kesehatan dan cara
pencegahan penyakit serta pengendaliannya
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbakan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Kesehatan ibu dan anak ermasuk keluarga berencana
5. Immunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
7. Pengobatan penakit umum dan ruda paksa
8. Penyediaan obat-obat esensial
H. Ciri-ciri Primary Health Care
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun
masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang berpandangan kepada salah satu aspek saja
I. Tanggung jawab perawat dalam Primary Health Care
Tanggung jawab perawat dalam primary health care lebih dititik
beratkan kepada hal-hal sebagai berikut:
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan
program pendidikan kesehatan.
2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri
sendiri pada masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada tugas
pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.
2. POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)
Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan nyata yang
melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang
telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas
mengenai pelayanan kesehatan dasar.
A. Definisi
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang merupakan forum
komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program
kb dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi
masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat
memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama
(Depkes RI, 1990).
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
mempunyai strategi dalam mengembangkan sumber daya manusia
sejak dini.
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam
rangka pencapaian kesehatan maksimal.
B. Tujuan
Tujuan pokok dari pelayanan pos pelayanan terpadu adalah
untuk:
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak.
2. Mingkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan
IMR.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiaan
lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat
4. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarkat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografi
5. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat
dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha
kesehatan masyarakat.
C. Tingkatan posyandu
Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes,
Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat
yaitu : (1) Posyangu Pratama; (2) Posyandu Madya; (3) Posyandu
Purnama dan (4). Posyandu Mandiri (Depkes RI, 2006).
1. Posyandu Pratama
Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai
oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin
serta jumlah kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang.
Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu,
disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum
siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk
perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta
menambah jumlah kader.
2. Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-
rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi cakupan
kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu < 50%.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat
adalah meningkat cakupan dengan mengikut sertakan tokoh
masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader
dalam mengelola kegiatan Posyandu.
3. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-
rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan
utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program
tambahan seta telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya
masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-
rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari
kegiatan utamanya > 50%, mampu menyelenggarakan program
tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih dari
50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu
Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk
pembinaan dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya.
D. Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu
adalah:
1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun.
2. Anak balita usia 1 sampai 5 tahun.
3. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas.
4. Wanita usia subur
E. Kegiatan
a. Lima kegiatan posyandu (panca krida posyandu)
1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga berencana
3. Immunisasi
4. Peningkatan gizi
5. Penanggulangan diare
b. Tujuh kegiatan posyandu (sapta krida posyandu)
1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga berencana
3. Immunisasi
4. Peningkatan gizi
5. Penanggulangan diare
6. Sanitasi dasar
7. Penyediaan obat esensial
F. Pembentukan Posyandu
Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
1. Pos penimbangan balita
2. Pos immunisasi
3. Pos keluarga berencana desa
4. Pos kesehatan
5. Pos lainnya yang dibentuk baru
G. Persyaratan Pembentukan Posyandu
1. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang
balita
2. Terdiri dari 120 kepala keluarga
3. Disesuaikan dengan kemampuan petugas
4. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat
atau kelompok tidak terlalu jauh.
H. Alasan pendirian posyandu
1. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan
khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan PPPK
sekaligus dengan pelayanan KB.
2. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh
masyarakat.
I. Kader Posyandu
Pengertian
Kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehatan desa
(prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari
masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.
Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI
memberikan batasan kader: “Kader adalah warga masyarakat
setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat
bekerja secara sukarela”. (Zulkifli, 2003)
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita
yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani
masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat,
serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian
pelayanan kesehatan. (Syafrudin, dan Hamidah, 2006)
Kader kesehatan adalah adalah tenaga sukarela yang dipilih
oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.
Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau
promoter kesehatan. (Yulifah, R. dan Yuswanto, TJA. 2005)
Kriteria kader posyandu
1. Dapat membaca dan menulis.
2. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4. Mempunyai waktu yang cukup.
5. Bertempat tinggal di wilayah posyandu.
6. Berpenampilan ramah dan simpatik.
7. Diterima masyarakat setempat.
Tugas kader Posyandu.
1. Persiapan hari buka posyandu.
a. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan
bayi, KMS, alat pengukur LILA, alat peraga dll.
b. Mengundang dan menggerakkan masyarakatuntuk
datang ke posyandu
c. Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan
rencana kegiatan kepada kantor desa.
d. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan
pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk
persiapan maupun pelaksanaan kegiatan.
2. Melaksanakan pelayanan 5 meja.
a. Meja 1: Pendaftaran bayi, balita, bumil, menyusui dan
PUS.
b. Meja 2: Penimbangan balita dan mencatat hasil
penimbangan
c. Meja 3: Mengisi buku KIA / KM
d. Meja 4:1. Menjelaskan data KIA / KMS berdasarkan hasil
timbang,2. Menilai perkembangan balita sesuai umur
berdasarkan buku KIA. Jika ditemukan keterlambatan,
kader mengajarkan ibu untuk memberikan rangsangan
dirumah,3. Memberikan penyuluhan sesuai dengn kondisi
pada saat itu,4. Memberikan rujukan ke Puskesmas,
apabila diperlukan
e. Meja 5: Bukan merupakan tugas kader, melainkan
pelayanan sector yang dilakukan oleh petugas
kesehatan, PLKB, PPL, antara lain :1. Pelayanan
imunisasi,2. Pelayanan KB,3. Pemeriksaan kesehatan
bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui,4.
Pemberian Fe / pil tambah darah, vitamin A (kader dapat
membantu pemberiannya), kapsul yodium dan obat-
obatan lainnya
Untuk meja 1-4 dilaksanakan oleh kader kesehatan dan
untuk meja 5 dilaksanakan oleh petugas kesehatan
diantaranya dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan
sebagainya. (Dinkes jawa timur, 2005)
3. Tugas kader setelah hari buka posyandu.
1. Memindahkan catatan dalam KMS ke dalam buku register
atau buku bantu kader.
2. Mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan
dari posyandu yang akan datang.
3. Melaksanakan penyuluhan kelompok (kelompok dasa
wisma).
4. Melakukan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan)
bagi sasaran posyandu yng bermasalah antara lain :
Tidak berkunjung ke posyandu karena sakit
Berat badan balita tetap Selama 2 bulan berturut
turut
Tidak melaksanakan KB padahal sangat perlu
Anggota keluarga sering terkena penyakit menular
(Dinkes jawa timur, 2005)
5. Hal-hal yang boleh dilakukan kader dalam deteksi dini
tumbuh kembang anak / balita antara lain :
Penimbangan berat badan
Pengukuran tinggi badan
Pengukuran lingkar kepala
Pengukuran lingkar lengan
J. Penyelenggara
1. Pelaksana kegiatan
adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat di bawah bimbingan puskesmas
2. Pengelola posyandu
adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal
dari kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta
kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
K. Lokasi/letak
1. Berada di tempat yang mudah di datangi oleh masyarakat
2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3. Dapat merupakan local tersendiri
4. Bila tidak memungknkan dapat dilaksanakan di rumah
penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya
L. Pelayanan kesehatan yang dijalankan
Secara umum, pelayanan di Posyandu terdiri atas 2 (dua)
macam, yaitu pelayanan minimal dan pilihan. Paket Pelayanan
Minimal Posyandu adalah kegiatan-kegiatan dasar yang merupakan
tugas utama kader untuk dilaksanakan di Posyandu. Artinya
kegiatan ini harus dilaksanakan oleh setiap Posyandu di Indonesia.
Sedangkan kegiatan pilihan Posyandu merupakan kegiatan di
luar kegiatan dasar yang disesuaikan dengan masalah / kebutuhan
yang dirasakan masyarakat di wilayah layanan Posyandu masing-
masing. Artinya, kegiatan ini tidak wajib dilaksanakan oleh setiap
Posyandu karena tergantung pada kebutuhan masing-masing.
Paket Pelayanan Minimal
Bayi dan Balita :
1. Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan.
2. Pemberian paket pertolongan gizi: Pemberian vitamin A,
pemberian paket Makanan Pendamping ASI (MP-ASI),
Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
3. Imunisasi lengkap dan pemantauan kasus lumpuh layuh.
4. Identifikasi gangguan/penyakit, pengobatan sederhana dan
rujukan, terutama untuk diare, radang paru-paru
(Pnemonia).
Ibu Hamil
1. Pemeriksaan Kehamilan
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu kurang gizi
atau Kurang Energi Kronis (KEK)
3. Pemberian tablet tambahan darah (tablet besi)
4. Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu
Ibu Nifas/Menyusui
1. Pemberian kapsul vitamin A
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
3. Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan pemberian tablet
tambah darah
4. Pelayanan KB
5. KIE / Penyuluhan tentang makanan selama menyusui, ASI
Eksklusif, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir,
pengenalan tanda bahaya dan KB.
Paket Pelayanan Pilihan
1. Program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukiman
2. Perkembangan anak, termasuk kegiatan Bina Keluarga Balita
(BKB, PAUD)
3. Penanggulangan penyakit endemis setempat, misalnya
gondok, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria dan lain-
lain.
4. Usaha kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
M. Revitalisasi Posyandu
Revitalisasi Posyandu adalah upaya pemberdayaan kembali
Posyandu sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi dampak
krisis ekonomi tahun 1997 pada penurunan status gizi dan
kesehatan ibu dan anak. Upaya revitalisasi Posyandu harus
dikembangkan meskipun krisis sudah teratasi sebagai upaya
permanen mempertemukan kebutuhan masyarakat dengan
ketersediaan layanan oleh petugas kesehatan untuk menjaga
keluarga sehat tetap sehat (Depkes RI, 2001).
Revitalisasi Posyandu adalah sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi
masyarakat, yang secara umum terpuruk sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung adanya krisis multi dimensi di Indonesia.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan setiap keluarga
dalam memaksimalkan potensi pengembangan kualitas sumber
daya manusia, diperlukan upaya Revitalisasi Posyandu sebagai unit
pelayanan kesehatan dasar masyarakat yang langsung dapat
dimanfaatkan untuk melayani pemenuhan kebutuhan dasar
pengembangan kualitas manusia dini, sekaligus merupakan salah
satu komponen perwujudan kesejahteraan keluarga.
Untuk melaksanakan Revitalisasi Posyandu perlu dihimpun
seluruh kegiatan masyarakat agar berperan serta secara aktif
sesuai dengan kemampuannya, baik sebagai pelaksana maupun
sebagai pembina dilingkungannya masing-masing, sehingga
cakupan sasaran kelompok masyarakat yang membutuhkan
pelayanan Posyandu pada hari buka dan kunjungan rumah dapat
mencapai hasil yang setinggi-tingginya. (Depkes RI, 2001).
Tujuan Revitalisasi Posyandu
Meningkatkannya fungsi dan kinerja Posyandu agar dapat
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam
kandungan dan agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan
anak dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan (Depkes RI, 2001).
a. Meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan kader
Posyandu.
b. Meningkatkan pengelolaan dalam pelayanan Posyandu.
c. Meningkatkan pemenuhan kelengkapan sarana, alat dan
obat di Posyandu.
d. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
untuk kesinambungan kegiatan Posyandu.
e. Meningkatkan fungsi pendampingan dan kualitas pembinaan
Posyandu (Depkes RI, 2001).
N. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara
tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab
itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari
pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan
akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang
lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan
merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena
didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas
maupun lingkup yang lebih luas.
Mekanisme Operasonal SIP :
1. Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal
Posyandu di Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah
Tim Pembina LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD
Seksi 10.
2. Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data
dan informasi Posyandu.
3. Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK
dan LKMD dengan menggunakan instrumen :
a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh
ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) .
b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari
s/d Desember.
c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan
Januari s/d Desember.
d. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan
Januari s/d Desember.
e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan
Januari s/d Desember.
f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan
kematian bayi dan kematian ibu hamil melahirkan dan
nifas.
g. Data hasil kegiatan Posyandu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Primary health care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan pada metode dan tekologi praktis, ilmiah dan
sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat, melalui partisispasi mereka
sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self
reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination) serta
dengan tujuan mencoba menemukan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai
tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
Fungsi dari pelayanan ini adalah pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit, diagnosis dan pengobatan, serta pelayanan
tindak lanjut. Unsur – unsur yang mencakup primary heatlh care
adalah mencakup upaya-upaya dasar kesehatan, melibatkan peran
serta masyarakat, melibatkan kerjasam lintas sektoral. Adapun
yang menjadi prinsip dasar dari primary health care antara lain
pemerataan upaya kesehatan, penekanan pada upaya preventif,
menggunakan teknologi tepat guna, melibatkan peran serta
masyarakat, melibatkan kerjasama lintas sektoral.
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang merupakan forum
komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program
kb dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). Defenisi
lainnya adalah merupakan pelayanan yang diberikan di posyandu
bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan
dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut
masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan
tempat yang sama (Depkes RI, 1990). Dimana posyandu bertujuan
untuk mingkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan
IMR., meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan yang menunjang peningkatan
kesehatan, wadah pendekatan dan pemerataan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan dan pembinaan
peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat. Adapun tingkatan
posyandu di bagi menjadi Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Yang menjadi kegiatan
posyandu adalah Kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
immunisasi, peningkatan gizi, enanggulangan diare, sanitasi dasar,
penyediaan obat esensial.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah
makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya
lebih giat dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Berlli, Ayahe Dik. 23 Oktober 2008. Pelayanan Kesehatan Primer/Primary Health Care (PHC). In http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2008/10/pelayanan-kesehatan-primer-primary_23.html. Last Update 14 November 2012.
Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Jubair. 10 November 2012. Konsep Primary Health care (PHC). In http://mahasiswamaros.blogspot.com/2012/11/konsep-primary-health-care-phc.html. Last Update 14 November 2012.
Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Setyawan, Dodiet Aditya. 2008. Bentuk-Bentuk Pendekatan dan Partisispasi/Peran Serta Masyarakat serta Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Surakarta.
Suparyanto. 25 September 2011. Kader dan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). In http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/09/kader-dan-posyandu-pos-pelayanan.html. Last Update 15 November 2012.