makalah pkn
TRANSCRIPT
Dosen Pembimbing : Drs. Alfiandra, M.Si.
Nama Kelompok:
1. Novri Heriyani Pratami (06081181419007)2. Sutri Octaviana Sitorus (06081181419064)3. One Agustin (06081181419016)4. Iksan Erianto (06081281419069)
A. PENDAHULUAN
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain.Berdasarkan pengertian ini maka
setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan,sifat,ciri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut. Identitas-identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa
menjadi identitas nasional bangsa. Berdasarkan hakikat pengertian
identitas nasional yang telah di jelaskan di atas maka identitas
nasional suatu bangsa tidak dapat di pisahkan dengan jati diri suatu
bangsa ataulebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang
mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga
mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu
dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai
suatu kesatuan nasional
B.PEMBAHASAN
1. Hakikat bangsa
1.1 Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa dalam arti sosiologis antropologis adalah persekutuan
hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota
persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama
dan adat istiadat.
1.2 Bangsa dalam Arti Politis
Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu
daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya
sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam(diikat oleh
kekuasaan politik, yaitu negara).
1.3 Cultural Unity dan Political Unity
Cultural unity adalah bangsa dalam pengertian
antropologi/sosiologi. Terjadi karena suatu masyarakat itu merupakan
satu persekutuan hidup yang berdiri sendiri yang masing-masing
anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa,
agama dan adat istiadat.
Political Unity adalah bangsa dalam pengertian politik negara.
Anggota sebuah Political Unity mungkin berbeda corak dan latar
belakang kebudayaannya, tetapi mereka menjadi satu bangsa dalam
pengertian politik.
1.4 Proses Pembentukan Bangsa-Negara
Secara umum dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa-
negara, yaitu:
Model Ortodoks
Yaitu, bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu,
untuk kemudian bangsa ini membentuk satu negara tersendiri.
Contoh, bangsa Yahudi yang berupaya mendirikan negara
Israel untuk satu bangsa Yahudi.
Model Mutakhir
Yaitu, berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang
terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk
negara merupakan sekumpulan suku, bangsa dan ras.
Contohnya kemunculan negara Amerika Serikat pada tahun
1776.
2. IDENTITAS NASIONAL
Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas”
dan “nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa inggris identityyang
memiliki pengertian harfiah; cirri, tanda atau jati diri yang melekat
pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan
dengan yang lain. Dengan demikian, identitas bearti ciri-ciri, tanda-
tanda atau jati diri yang dimiliki seseorang, kelompok , masyarakat
bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa
membedakannya dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada
konsep kebangsaan. Nasional merujuk pada kelompok-kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa dan
sebagainya. Oleh karena itu, identitas nasional lebih merujuk pada
identitas bangsa dalam pengertian politik (political Unity).
2.1 Faktor Penbentukan Identitas Bersama
Primordial
Faktor-faktor Primodial ini meliputi: ikatan kekerabatan
(darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal
(homeland), bangsa dan adat istiadat.
Sakral
Faktor sacral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk
masyarakat atau ideology doktriner yang diakui oleh
masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideology
merupakan factor sacral yang dapat membentuk bangsa-
negara.
Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan
dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi factor yang
menyatukan bangsa-negara.
Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya kesediaan
warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in
diversity).
Sejarah
Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang
sejarah atau pengalaman masa lalu mereka dapat
menyatukan diri dalam satu-bangsa, seperti sama-sama
menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan
solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang
sama antar anggota masyarakat itu.
Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan
masyarakat.
Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa
berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan politik.
Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi , angkatan
bersenjata, pengadilan dan partai politik.
2.2 Identitas Cultural Unity atau identitas Kesukubangsaan
Curtural Unity disatukan oleh adanya kesamaan dalam hal ras,
suku, agama, adat dan budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-
unsur ini menjadi identitas kelompok bangsa yang bersangkutan
sehingga bisa dibedakan dengan bangsa lain. Identitas Cultural Unity
dapat disebut identitas kesukubangsaan.
2.3 Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik
yaitu bangsa negara. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan
bangsa tersebut untuk bernegara. Negara yang terbentuk berasal dari
satu bangsa dengan identittas primordial yang sama.
3. HAKIKAT NEGARA
3.1 Arti Negara
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Negara adalah organisasi disuatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya.
Negara adalah kelompok social yang menduduki wilayah
atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga
politik dan pemerintahan yang efektif, mempunyai satu
kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.
b. Geog Jellinek
Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telah berkediaaman di wilayah tertentu.
c. Kranenburg
Negara adalahorganisasi yang timbul karena kehendak dari
suatu golongan atau bangsanya sendiri.
d. Roger F.Soultau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
e. Soenarko
Negara adalah organisasi kekuasaan masyarakat yang
mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara
berlaku sepenuhnya sebagai sovereign.
f. R. Djokosoetono
Negara ialah suatu oraganisasi masyarakat atau kumpulan
manusia yang berada dibawah suatu pemerintahan yang
sama.
3.2 Unsur-Unsur Negara
Unsur-unsur negara meliputi:
Rakyat
Adalah Orang yang bertempat tinggal diwilayah itu,
tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung negara
yang bersangkutan.
Wilayah
Yaitu, daerah kekuasaan negara serta menjadi tempat
tinggal bagi rakyar negara.
Pemerintahan yang berdaulat
Yaitu adanya penyelenggaraan negara yang memiliki
kekuasaan menyelenggaran pemerintahan di neagara
tersebut
3.3 Teori Terjadinya Negara
a. Proses terjadinya Negara secara Teoretis
Teori Hukum Alam
Menurut teori Hukum Alam terjadinya negara adalah
sesuatu yang alamiah bahwa segala sesuatu berjalan
menurut hukum alam.
Teori Ketuhanan
Menurut teori ketuhanan terjadinya negara adalah
kehendak Tuhan didasari kepercayaan bahwa segala
sesuatu berasal dari Tuhan dan terjadi atas kehendak
Tuhan.
Teori Perjanjian
Menurut teori perjanjian negara terjadi sebagai hasil
perjanjian antar manusia atau individu.
b. Proses terjadinya negara di Zaman Modern
a. Penaklukan
adalah suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi
negara baru.
b. Pemecahan
adalah terbentuknya negara-negara baru akibat
terpencahnya negara lama sehingga negara sebelumnya
menjadi tiada ada lagi.
c. Pemisahan diri
adalah memisahnya suatu bagian wilayah negara
kemudian terbentuk negara baru.
d. Perjuangan
merupakan hasil dari rakyat suatu wilayah yang umumnya
dijajah negara lain kemudian memerdekakan diri.
e. Penyerahan/pemberian
adalah pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh
negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya.
f. Pendudukan terjadi terhadap wilayah yang ada
penduduknya, tetapi tidak berpemerintahan
3.4 Fungsi dan Tujuan Negara
Dibawah ini adalah fungsi negara menurut para ahli, antara
lain sebagai berikut:
John Locke
1. Fungsi Legislatif, untuk membuat peraturan;
2. Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan peraturan;
3. Fungsi Federatif, untuk mengurusi urusan luar
negeri dan urusan perangan dan damai.
Montesquieu (Trias Politika)
1. Fungsi Legislatif, untuk membuat undang-
undang;
2. Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan undang-
undang;
3. Fungsi Federatif, untuk mengawasi agar semua
peraturan ditaati (fungsi mengadili).
Van Vollen Hoven(Catur Praja)
1. Regeling, membuat peraturan;
2. Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan;
3. Recthspraak, fungsi mengadili;
4. Politie, fungsi ketertiban dan keamanan.
Goodnow (Dwipraja)
1. Policy making, yaitu kebijaksanaan negara untuk
waktu tertentu, untuk seluruh masyarakat;
2. Policy Executing, yaitu kebijaksanaan yang harus
dilaksanakan untuk tercapainya policy making.
Mirriam Budiardjo
1. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan
bersama dan mencegah bentrokan dalam
masyarakat (stabulator)
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyatnya.
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan
Adapun tujuan suatu negara menurut para ahli:
1. Roger H. Soltau
Tujuan negara ialah memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya
sebebas mungkin.
2. Harold J. Laski
Tujuan negara adalah menciptakan keadaan dimana
rakyanya dapat mencapai terkabulnya keinginan-
keinginan secara maksimal.
3. Plato
Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia
baik sebagai individu maupun sebagai makhluk social.
4. Thomas Aquino dan Agustinus
Untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman
tentram dengan taat kepada dan dibawah pimpinan
Tuhan.
4.BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
4.1 Hakikat Negara Indonesia
Hakikat Negara Indonesia dalah negara kebangsaan modern.
Faktor-faktor (factor historis) penting bagi pembentukan bangsa
Indonesia , sebagai berikut:
1. Adanya kesamaan nasib, yaitu penderitaan bersama dibawah
penjajahan bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun.
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari
belenggu penjajah.
3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara
membentang dari Sabang sampai Marauke.
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan
keadilan sebagai suatu bangsa.
4.2 Proses Terjadinya Negara Indonesia
Secara teoritis perkembangan negara Indonesia terjadi adalah
sebagai berikut:
a. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi,
tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk
memerdekakan dirinya.
b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
c. Terjadi negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh
bangsa Indonesia, sebagai suatu keinginan luhur bersama.
d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan
negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, system
pemerintahan negara, UUD negara dan dasar negara.
4.3 Cita-cita, Tujuan dan Visi Negara Indonesia
a. Cita-cita Negara Indonesia (Alinea II Pembukaan UUD
1945)
Mewujudka masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yaitu negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
b. Tujuan Negara Indonesia (Alinea IV Pembukaan UUD
1945)
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesi
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertibang dunia yang
berdasarkan kemerdekan, perdamaian abadi dan
keadilan social.
c. Visi Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009 (Rencana
Pembanguan Jangka Panjang (RPJM) )
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
yang aman, bersatu, rukun dan damai
2. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan HAM
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta
memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan
yang berkelanjutan.
5.IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Beberapa bentuk Identitas nasional Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu
yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian
diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober
1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa nasional
sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Warna merah berarti berani dan putih berarti suci.
Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di
Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.
Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kalinya pada
tanggal 17 Agustus 1945, namun telah ditunjukan pada
peristiwa Sumpah Pemuda.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan yang pada
tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama kali
sebagai lagu kebangsaan negara.
4. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan
lambing negara.
5. Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. Menunjukan kenyataan bangsa bangsa kita heterogen,
namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa yaitu
Bangsa Indonesia.
6. Dasar filsafah negara yaitu Pancasila
Berisi lima nilai dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat
dan ideology dari negara Indonesia. Pancasila merupakan
identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan
ideology nasional Indonesia.
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki
tingkatan tertinggi dalam tata urutan perundangan dan dijadikan
sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.
8. Bentuk Negara Indonesia
Bentuk NKRI yang berkedaulatan rakyat. Bentuk negara
adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah
Republik. Sistem politik yang digunakan adalah system
demokrasi (Kedaulatan Rakyat)
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
Sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenaidiri dan
lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta
kesatuan wilayah dalam peyelenggaraan kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
10. Kebudayaan daerah
Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
kebudayaan nasional memiliki cita rasa tinggi dapat dinikmati
dan diterima oleh masyarakat luas merupakan kebudayaan
nasional. Kebudayaan nasional pada dasarnya adalah puncak-
puncak dari kebudayaan daerah.
Bangsa Indonesia yang berada di berbagai pulau di Nusantara
adalah bangsa yang bhinneka atau bangsa yang majemuk, terdiri
atas berbagai suku bangsa atau etnis, bermacam-macam agama,
beraneka kebudayaan, dan berbagai bahasa daerah , yang
dimanuggalkan. Semua ini merupakan unsur-unsur pembentuk
identitas nasional Indonesia.
a. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari
kesatuan sosial lain berdasarkan akan identitas perbedaan
kebudayaan, khususnya bahasa. Dengan demikian pembahasan
tentang suku bangsa tidak lepas dari kebudayaan dan bahasanya
sebagai unsur-unsur pembentuk identitas nasional. Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa atau kelompok etnis yang
bertempat tinggal di berbagai pulau besar maupun kecil.
Berbagai suku bangsa ini disatukan atau dimanunggalkan
dengan bhinneka tunggal ika, keanekaragaman suku, agama,
bahasa, dan berbagai aspek kebudayaanyang lain di Indonesia,
akan tetapi tetap bersatu di dalam wadah keindonesiaan.
b. Agama
Bangsa Indonesia sejak dulu sampai sekarang termasuk bangsa
yang beragama, baik agama Hindu, Budha, Islam, Katholik,
Kristen, dan Kong Hu Cu. Diantara keenam agama tersebut,
agama islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas
bangsa Indonesia.
c. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami
lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman
tingkah laku dan amal perbuatan.
d. Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang yang bersifat sewenang-wenang
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan
sebagai sarana komunikasi untuk melahirkan perasaan dan
pikiran. Di Indonesia banyak terdapat berbagai ragam bahasa
daerah sebagai sarana interaksi antarmanusia yang mewakili
banyaknya suku bangsa atau etnis. Negara menghormati dan
memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
C. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Negara
Indonesia adalah negara yang proses pembentukkan bangsa-negara
menggunakan proses Metode Mutakhir, dimana berawal dari adanya
negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri,
sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku, bangsa
dan ras. Tumbuh dan disepakatinya beberapa identitas nasional
Indonesia sesungguhnya telah diawali dengan adanya kesadaran
politik bangsa Indonesia sebelum bernegara. Kesadaran politik itu
adalah tumbuhnya semangat nasionalisme ( semangat kebangsaan)
sebagai gerakan menentang penjajah dan mewujudkan negara-negara
Indonesia lain nya. Dengan demikian, nasionalisme tumbuh kuat
dalam diri bangsa Indonesia turut mempermudah terbentuknnya
identitas nasional Indonesia.
.