makalah pneumatik - sil,rodless rotary
DESCRIPTION
pneumatikTRANSCRIPT
PNEUMATIK
MAKALAH SILINDER RODLESS, SILINDER ROTARY DAN MOTOR PNEUMATIK
PROGRAM SERTIFIKASI Tk.1 MEKATRONIKA POLMAN BANDUNG
2010
Nama : Passa Luthfi Y.Nim : 10135027
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.........................................................................
I.2. Identifikasi Masalah.................................................................
I.3. Maksud dan Tujuan.........................................................
I.4. Manfaat.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
II.1. Materi Dasar...........................................................................
II.2. Pembahasan...........................................................................
1 silinder rodless (silinder tanpa batang piston)...............................
1.1 Konstruksi........................................................................
1.2 Simbol..............................................................................
1.3 Prinsip kerja.....................................................................
1.4 katalog.............................................................................
1.5 Perawatan........................................................................
2 silinder rodless (silinder tanpa batang piston)...............................
2.1 Konstruksi........................................................................
2.2 Simbol..............................................................................
2.3 Prinsip kerja.....................................................................
2.4 katalog.............................................................................
2.5 Perawatan........................................................................
3 silinder rodless (silinder tanpa batang piston)...............................
3.1 Konstruksi........................................................................
3.2 Simbol..............................................................................
3.3 Prinsip kerja.....................................................................
3.4 katalog.............................................................................
3.5 Perawatan........................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran...................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
khususnya kepada dosen tercinta kami, Bpk. Cahya Irawadi, SE. Ak yang telah memberi
petunjuk dan membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Nobody perfect ! Sama halnya dengan makalah yang kami buat. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Kami menghargai saran dan kritik
pembaca tentang makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagai sumber
pengetahuan khususnya pengetahuan mengenai Sistem Pendukung Keputusan (SPK),
perancangan sistem, dan sistem database.
Bandung, 11 November 2010
Passa Luthfi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti
napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan
udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer
(vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian
udara bertekanan (udara kempa). Jaman dahulu kebanyakan orang sering menggunakan
udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain menambah
tekanan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya, membersihkan
kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki apliaksi yang luas
karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang menggunakan
sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industri makanan, industri obat-
obatan, industri pengepakan barang maupun industri yang lain. Belajar pneumatik
sangat bermanfaat mengingat hampir semua industri sekarang memanfaatkan sistem
pneumatik.
Pneumatik dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses
mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi
semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi prosesproses pneumatik.
Udara bertekanan dalam peranannya sebagai unsure penggerak lebih banyak
dilaksanakan dalam mesin-mesin perkakas dan mesin produksi. Pada modul ini akan
dibahas mengenai rangkaian kontrol pneumatik untuk memecahkan masalah kontrol
mesin-mesin industri yang sederhana.
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi
kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistemm control dan aktuator
bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir. Jenis lain dari
bagian keluaran digunakan untuk mengindikasi status kontrol sistem atau aktuator.
I.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hal yang telah dikemukakan pada latar belakang, penulis mencoba
mengangkat permasalahan sebagai berikut :
Konstruksi, symbol, prinsip kerja dan perawatan dari suatu aktuator yaitu silinder
rodless, silinder rotary dan motor pneumatik
I.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penulisan makalah ini adalah untuk membahas dan membuat pembaca
mengerti tentang konstruksi, symbol, prinsip kerja dan perawatan dari suatu aktuator
yaitu silinder rodless, silinder rotary dan motor pneumatik.
I.4 MANFAAT
Hasil dari penulisan ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis, memberikan tambahan pengetahuan mengenai komponen-
komponen pneumatik meliputi konstruksi, symbol, pinsip kerja dan
perawatanmya.
2. Bagi pemerhati makalah, memberikan tambahan pengetahuan yang lebih
mengenai komponen-komponen pneumatik meliputi konstruksi, symbol, pinsip
kerja dan perawatanmya.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 MATERI DASAR
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti
napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan
udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer
(vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian
udara bertekanan (udara kempa). Jaman dahulu kebanyakan orang sering menggunakan
udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain menambah
tekanan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya, membersihkan
kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki apliaksi yang luas
karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang menggunakan
sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industri makanan, industri obat-
obatan, industri pengepakan barang maupun industri yang lain. Belajar pneumatik
sangat bermanfaat mengingat hampir semua industri sekarang memanfaatkan sistem
pneumatik.
Pneumatik dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses
mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi
semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi prosesproses pneumatik.
Udara bertekanan dalam peranannya sebagai unsure penggerak lebih banyak
dilaksanakan dalam mesin-mesin perkakas dan mesin produksi. Pada modul ini akan
dibahas mengenai rangkaian kontrol pneumatik untuk memecahkan masalah kontrol
mesin-mesin industri yang sederhana.
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi
kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator
bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.
Aktuator pneumatik dapat digolongkan menjadi 2 kelompok : gerak lurus dan putar. :
1. Gerakan lurus (gerakan linear) :
Silinder kerja tunggal.
Silinder kerja ganda.
2. Gerakan putar :
Motor udara
Aktuator yang berputar (ayun)
Unit Pengerak (Working Element = Aktuator), Unit ini berfungsi untuk
menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir atau output dari sistim
pneumatik.
Macam-macam aktuator :
1. Linear Motion Aktuator (Penggerak Lurus)
Single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal)
Double Acting Cylinder (Penggerak Putar)
2. Rotary Motion Aktuator (Limited Rotary Aktuator)
Air Motor (Motor Pneumatik)
Rotary Aktuator (Limited Rotary Aktuator)
Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan tujuan
penggunaan sistim pneumatik.
II.2 PEMBAHASAN
1 SILINDER RODLESS (Silinder Tanpa Batang Piston)
Aktuator pneumatik gerak lurus kerja-ganda(silindertanpa batang piston) terdiri
dari tabung bulat dan piston rodless. Piston dalam silinder bisa bergerak dengan bebas
berdasarkan pada aktuasi pneumatik, tapi tidak ada sambungan terminal positif. Piston
dipasangi dengan magnit permanent yang sudah ditetapkan. Kopling magnit dihasilkan
antara penggeser dan piston. Begitu piston didorong oleh udara bertekanan secara
serempak menggerakkan penggesernya. Komponen mesin yang akan dipindahkan
ditempatkan diatas pembawa. Perencanaan silinder ini dikhususkan dipakai untuk
panjang langkah silinder sampai 10 meter. Tambahan penampilan rancangan rodless
adalah pemasangan yang disediakan tipis pada pembawa jika dibandingkan dengan
jenis dan konstruksi batang piston.
Kontrol Silinder Rodless
Untuk mendapatkan posisi yang tepat dari pembawa rangkaian untuk silinder
rodless menggunakan katup pengontrol aliran satu arah untuk mencegah pembawa
tidak bergerak lagi. Berdasarkan rangkaian tombol untuk pembawa bergerak ke kanan
adalah katup 1.2. Yang berada pada posisi kanan. Dalam hal ini katup mengontrol
pembuanagn udara untuk mengerakkan silinder.
Karakteristik Kinerja Silinder Rodless
Karakteristik penampilan silinder dapat ditentukan secara teori atau dengan data
dari pabriknya. Kedua metode ini dapat dilaksanakan, tetapi biasanya untuk
pelaksanaan dan penggunaan tertentu, data-data dari pabrik pembuat adalah lebih
relevan.
Gaya piston
Gaya piston yang dihasilkan oleh silinder bergantung pada tekanan ddiameter
silinder dan tahanan gesekan dari komponen perapat. Gaya piston secara teoritis
dihitung menurut rumus berikut:
Fth = A x p A = Luas piston yang dipakai (m2)
Fth = Gaya Piston teoritis (N) p = Tekanan kerja (Pa)
Langkah Piston
Langkah silinder untuk silinder rodless jangan lebih dari 10 meter. Akibat
langkah yang panjang, tekanan mekanik batang piston dan bantalan menjadi terlalu
besar. Untuk menghindari bahaya tekanan, diameter batang piston pada langkah yang
panjang harus sedikit lebih besar.
1.1 Konstruksi
Gambar 1.1
No. Parts No. Parts
1 End Cover R 1 Wear Ring
2 End Cober L 2 Outer Seal Tape
3 Inner Seal Tape Setscrew 3 Inner Seal Tape
4 Inner Seal Tape Lock 4 Cylinder Body
5 Outer Seal Tape Setscrew 5 Magnet Strip
6 Outer Seal Tape Lock 6 Bumper
7 Piston Mount 7 Tube Gasket
8 Spring Pin 8 Scraper
9 Piston Yoke 9 Piston Seal
10 Magnet 10 Bearing Strip
Tabel 1.1
1.2 Simbol
Gambar 1.2
1.3 Prinsip Kerja
silinder rodless merupakan suatu silinder gerak lurus kerja-ganda (silinder
tanpa batang piston), prinsip kerja silinder ini adalah ketika ada supply udara dari
kiri maka udara akan memenuh ruang sebelah kiri sehingga silinder akan
teraktuasi / bergerak kearah kanan dan secara otomoatis udara yang memenuhi
ruang kanan akan keluar.
Gambar 1.3
Dan sebaliknya apabila ada supply dari kanan, maka udara akan memenuhi
ruang sebalah kanan sehingga silinder akan teraktuasi ? bergerak ke arah kiri dan
secara otomatis udara yang memenuhi ruang kiri akan keluar.
Gambar 1.4
1.4 Katalog
1.5 Perawatan
Perawatan Sistem Pneumatik
Kondisi sistem silinder pneumatik dalam penggunaannya akan mengalami
penurunan kondisi kualitas kerjanya, sehingga perlu adanya langkah-langkah
perawatan untuk menjaga kualitas kerja supaya tetap baik. Perawatan dapat
dilakukan dengan memperhatikan pada gerakan sistem pneumatik yang mengatur
pergerakan aktuator utama. Apabila menemui kejanggalan atau mungkin kerusakan
maka perlu dilakukan perbaikan.
Perawatan yang dilakukan ntuk menjaga sistem pneumatik supaya tetap
dalam kondisi baik adalah :
1. Menjaga kebersihan mesin
Kebersihan mesin harus dijaga setiap sebelum samapi setelah mesin
digunakan agar tidak terjadi kerusakan pada setiap komponen seistem
pneumatik.
2. Menjaga jumlah volume dan tekanan fluida (udara)
Jumlah volume dan tekanan fluida pneumatik harus selalu di \perhatikan,
hal ini dapat menyebabkan kerja sistem pneumatik tidak maksimal
misalnya, jika volume dan tekanan fluida kurang dari kebutuhan yang
deperlukan, maka pada saat silinder menghisap fluida ke dalam ruang
silinder, fluida yang masuk tidak memenuhi ruang, sehingga tujuan
rangkaian akan kurang maksimal
3. Penyetingan katup pengendali aliran
Dalam penggunaannya selama proses kerja katup ini selalu melakukan
bolak-balik, sehingga dimungkinkan adanya perubahan penggeseran posisi.
Penyetingan sebaiknya dilakukan setiap akan melakukan proses kerja
supaya selalu dalam posisi sesuai dengan kebutuhan.
Perawatan Sistem Pelumasan
Perawatan sistem pelumasan dilakukan untuk menjaga supaya fungsi
pelumas dapat bekerja dengan baik, sehingga komponen mesin dapat terlindungi
dari keausan akibat adanya gesekan logam dengan logam atau korosi akibat
oksidasi dengan udara. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Menjaga kebersihan mesin
Seperti sistem pneumatik, kebersihan harus selalu diperhatikan supaya tidak
ada kotoran yang dapt masuk dalam sistem pelumasannya, supaya tidak
terjadi penyumbatan saluran pelumas yang dapat mengganggu jalannya
proses pelumasan.
2. Waltu Pemberian Pelumas
Pemberian dan waktu pelumasan dilakukan sesuai dengan instruksi
pelumasan proses kerja. Hal ini dilakukan supaya kebutuhan pelumasan
dapat tercukupi setiap mesin melakukan kerja, sehingga komponen mesin
akan selalu dalam kondisi yang baik.
2 SILINDER ROTARY (Silinder Tanpa Batang Piston)
2.1 Konstruksi
2.2 Simbol
2.3 Prinsip Kerja
silinder rotary merupakan suatu silinder gerak berputar kerja-ganda, prinsip
kerja silinder ini adalah seperti halnya silinder gerak lurus kerja-ganda, tetapi dalam
mekanismenya batang pistonnya di transmisikan terhadap suatu mekanisme rotari
sehingga apabila silinder maju maka akan berputar ke kanan dan sebaliknya apabila
sedang mundur maka akan berputar ke kiri.
2.4 Katalog
2.5 Perawatan
Perawatan Sistem Pneumatik
Kondisi sistem silinder pneumatik dalam penggunaannya akan mengalami
penurunan kondisi kualitas kerjanya, sehingga perlu adanya langkah-langkah
perawatan untuk menjaga kualitas kerja supaya tetap baik. Perawatan dapat
dilakukan dengan memperhatikan pada gerakan sistem pneumatik yang mengatur
pergerakan aktuator utama. Apabila menemui kejanggalan atau mungkin kerusakan
maka perlu dilakukan perbaikan.
Perawatan yang dilakukan ntuk menjaga sistem pneumatik supaya tetap
dalam kondisi baik adalah :
4. Menjaga kebersihan mesin
Kebersihan mesin harus dijaga setiap sebelum samapi setelah mesin
digunakan agar tidak terjadi kerusakan pada setiap komponen seistem
pneumatik.
5. Menjaga jumlah volume dan tekanan fluida (udara)
Jumlah volume dan tekanan fluida pneumatik harus selalu di \perhatikan,
hal ini dapat menyebabkan kerja sistem pneumatik tidak maksimal
misalnya, jika volume dan tekanan fluida kurang dari kebutuhan yang
deperlukan, maka pada saat silinder menghisap fluida ke dalam ruang
silinder, fluida yang masuk tidak memenuhi ruang, sehingga tujuan
rangkaian akan kurang maksimal
6. Penyetingan katup pengendali aliran
Dalam penggunaannya selama proses kerja katup ini selalu melakukan
bolak-balik, sehingga dimungkinkan adanya perubahan penggeseran posisi.
Penyetingan sebaiknya dilakukan setiap akan melakukan proses kerja
supaya selalu dalam posisi sesuai dengan kebutuhan.
Perawatan Sistem Pelumasan
Perawatan sistem pelumasan dilakukan untuk menjaga supaya fungsi
pelumas dapat bekerja dengan baik, sehingga komponen mesin dapat terlindungi
dari keausan akibat adanya gesekan logam dengan logam atau korosi akibat
oksidasi dengan udara. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
3. Menjaga kebersihan mesin
Seperti sistem pneumatik, kebersihan harus selalu diperhatikan supaya tidak
ada kotoran yang dapt masuk dalam sistem pelumasannya, supaya tidak
terjadi penyumbatan saluran pelumas yang dapat mengganggu jalannya
proses pelumasan.
4. Waltu Pemberian Pelumas
Pemberian dan waktu pelumasan dilakukan sesuai dengan instruksi
pelumasan proses kerja. Hal ini dilakukan supaya kebutuhan pelumasan
dapat tercukupi setiap mesin melakukan kerja, sehingga komponen mesin
akan selalu dalam kondisi yang baik.
3 MOTOR PNEUMATIK
Sebuah motor pneumatik atau mesin udara tekan adalah jenis motor yang
menciptakan kerja mekanik dengan memperluas udara tekan. Pneumatik motor
umumnya mengubah udara tekan untuk bekerja mekanik baik meskipun gerak linier
atau berputar. gerak linier bisa datang baik dari aktuator diafragma atau piston,
sedangkan gerakan berputar dipasok oleh salah satu motor baling-baling jenis udara
atau motor piston udara.
Pneumatik motor sudah ada dalam berbagai bentuk selama dua abad terakhir,
mulai dari ukuran tangan memegang turbin hingga beberapa ratus tenaga kuda. Some.
Beberapa jenis mengandalkan piston dan silinder, yang lain menggunakan turbin..
Banyak mesin kompresi udara meningkatkan kinerja mereka dengan memanaskan
udara yang masuk, atau mesin itu sendiri.. motor Pneumatik telah menemukan
keberhasilan luas dalam industri alat genggam dan upaya terus menerus yang dilakukan
untuk memperluas penggunaan mereka ke industri transportasi. Namun, motor
pneumatik harus mengatasi kekurangan efisiensi sebelum dilihat sebagai pilihan dalam
industri transportasi.
3.1 Konstruksi
3.2 Simbol
3.3 Prinsip Kerja
Linear
Untuk mencapai gerakan linier dari udara bertekanan, sistem piston ini
paling sering digunakan. Udara yang dikompresi dipompa ke dalam ruang udara
ketat bahwa rumah batang piston. Juga di dalam ruangan ini musim semi adalah
melingkar di sekitar batang piston dalam rangka menyelenggarakan ruangan benar-
benar terbuka saat udara tidak sedang dipompa ke dalam kamar.. Ketika udara
dipompa ke dalam ruangan gaya pada piston poros mulai dari mengatasi gaya yang
diberikan pada musim semi Seperti udara lebih banyak dipompa ke ruangan itu,
meningkatkan tekanan dan piston mulai bergerak turun ruangan.
Piston motor yang paling sering digunakan dalam sistem hidrolik. Pada
dasarnya, motor piston adalah sama dengan pompa hidrolik kecuali mereka
digunakan untuk mengubah energi hidrolik menjadi mekanik energi. Piston motor
yang sering digunakan dalam serangkaian dua tiga,, empat, lima, atau enam silinder
yang tertutup di perumahan memungkinkan. Hal ini untuk lebih banyak kekuatan
yang akan disampaikan oleh piston karena beberapa motor sinkron satu sama lain
pada waktu-waktu tertentu dari siklus mereka.
Rotary
Tipe lain motor pneumatik, yang dikenal sebagai motor baling-baling putar,
menggunakan udara untuk menghasilkan gerak rotasi pada poros sebuah. Elemen
berputar adalah slotted rotor yang dipasang pada poros penggerak. Baling-baling
diperluas ke dinding rumah menggunakan pegas, tindakan cam, atau tekanan udara,
tergantung pada desain motor. Udara dipompa melalui input motor yang
mendorong pada baling-baling menciptakan gerak rotasi poros pusat. Kecepatan
Rotasi dapat bervariasi antara 100 dan 25.000 rpm tergantung pada beberapa faktor
yang termasuk jumlah tekanan udara pada inlet motor dan diameter perumahan.
Rotary gerakan motor jenis baling-baling udara digunakan untuk memulai
solar industri besar atau mesin gas alam energi tersimpan dalam bentuk kompresi
udara, nitrogen atau gas alam. Memasuki ruang motor disegel dan tekanannya
terhadap baling-baling dari sebuah rotor. Banyak seperti sebuah kincir angin , ini
menyebabkan rotor untuk mengubah kecepatan tinggi Karena roda gila mesin
membutuhkan banyak torsi mesin untuk memulai., gigi reduksi digunakan.
Pengurangan roda gigi untuk menciptakan tingkat torsi tinggi dengan jumlah yang
lebih rendah input energi. Pengurangan gigi ini memungkinkan untuk torsi cukup
untuk dihasilkan oleh roda gila mesin ketika sedang bergerak oleh gigi pinion dari
motor starter udara atau udara.
3.4 Katalog
1. Pneumatik Radial Piston Motor
2. Pneumatik Stepping Motor
3. Pneumatik Motor With Control Valve
3.5 Perawatan
Kotoran dan Korosi
1. Dirty motor berjalan panas ketika kotoran tebal insulates frame dan bagian-bagian
aliran tersumbat mengurangi pendingin udara. Heat reduces insulation life and
eventually causes motor failure. Panas mengurangi umur isolasi dan akhirnya
menyebabkan gagal motor.
2. Merasakan udara yang dikeluarkan dari pelabuhan udara pendingin. Jika arus
lemah atau goyah, saluran udara internal mungkin tersumbat. Remove the motor
from service and clean. Hapus motor dari layanan dan bersih.
3. Serius korosi dapat menunjukkan kerusakan internal dan / atau kebutuhan untuk
mengecat eksternal. Jadwal penghapusan motor dari layanan untuk diperiksa
lengkap dan pembangunan kembali mungkin.
4. Dalam atau korosif lingkungan basah, membuka kotak saluran dan memeriksa
memburuk insulasi atau terminal berkarat diperlukan. Perbaikan.
Pelumasan
Lumasi bantalan hanya ketika dijadwalkan atau jika mereka bising atau berjalan panas.
JANGAN over-melumasi. lemak yang berlebihan dan minyak menciptakan kotoran
dan dapat merusak bantalan.
Panas, Kebisingan dan Getaran
Rasakan frame motor dan bantalan untuk panas atau getaran yang berlebihan.
Dengarkan suara abnormal. Semua mengindikasikan kegagalan sistem yang mungkin
mengidentifikasi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas
atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara
bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer
(vacum).
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi
kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator
bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.
Aktuator pneumatik gerak lurus kerja-ganda(silindertanpa batang piston) terdiri
dari tabung bulat dan piston rodless. Piston dalam silinder bisa bergerak dengan bebas
berdasarkan pada aktuasi pneumatik, tapi tidak ada sambungan terminal positif. Piston
dipasangi dengan magnit permanent yang sudah ditetapkan
Silinder rotary merupakan suatu silinder gerak berputar kerja-ganda, prinsip
kerja silinder ini adalah seperti halnya silinder gerak lurus kerja-ganda, tetapi dalam
mekanismenya batang pistonnya di transmisikan terhadap suatu mekanisme rotari
Pneumatik dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses
mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi
semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi prosesproses pneumatik.
Udara bertekanan dalam peranannya sebagai unsure penggerak lebih banyak
dilaksanakan dalam mesin-mesin perkakas dan mesin produksi. Pada modul ini akan
dibahas mengenai rangkaian kontrol pneumatik untuk memecahkan masalah kontrol
mesin-mesin industri yang sederhana.
Kami akan selalu menerima kritikan dan saran dari pembaca dan pemerhati.
Untuk segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bai pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.idwww.wikipediaindonesia.com