makalah ppd

9
DAYA TARIK, CINTA, DAN HUBUNGAN DEKAT Apa yang membuat kita tertarik kepada orang lain dan mendorong kita untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka? Dan pertanyaan lain yang perlu diajukan, hal yang juga mengusik para filsuf, penyair, dan penulis lagu selama berabad-abad: apakah cinta itu? Apakah hal itu penuh nafsu dan gairah? Ataukah kita harus lebih berhati-hati dalam mencari cinta, seperti nasihat peribahasa Czech, “Jangan memilih istri di pesta dansa, tetapi pilihlah di sawah di antara pemanen”. Yang juga penting adalah mengapa hubungan menjadi retak. Sebagian besar dari kita mengetahui dengan baik bahwa individu yang kita anggap manusia luar biasa, orang yang ingin kita jadikan teman sepanjang sisa hidup kita, mungkin sama sekali tidak luar biasa. Tetapi sering dikatakan bahwa lebih baik mencintai dan kehilangan daripada tidak pernah mencintai sama sekali. Kesendirian adalah awan hitam yang menutupi banyak kehidupan individu, suatu hal yang hanya ingin dirasakan sedikit orang. Itu adalah tema eksplorasi kita mengenai hubungan dekat: bagaimana hubungan dekat dimulai, wajah, cinta, dan kesendirian. Apa yang Membuat Kita Pertama Kali Tertarik kepada Orang Lain? Apakah hanya karena dekat dengan seseorang akan menjadikan suatu hubungan terbangun? Seberapa pentingkah daya tarik seseorang kepada orang lain?. Kedekatan fisik tidak menjamin bahwa kita akan membangun hubungan positif dengan seorang individu. Keakraban dapat menumbuhkan kebencian, tetapi keakraban adalah kondisi yang diperlukan untuk terbangunya

Upload: mayang-puspa-rena

Post on 18-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah ppd

TRANSCRIPT

DAYA TARIK, CINTA, DAN HUBUNGAN DEKATApa yang membuat kita tertarik kepada orang lain dan mendorong kita untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka? Dan pertanyaan lain yang perlu diajukan, hal yang juga mengusik para filsuf, penyair, dan penulis lagu selama berabad-abad: apakah cinta itu? Apakah hal itu penuh nafsu dan gairah? Ataukah kita harus lebih berhati-hati dalam mencari cinta, seperti nasihat peribahasa Czech, Jangan memilih istri di pesta dansa, tetapi pilihlah di sawah di antara pemanen.Yang juga penting adalah mengapa hubungan menjadi retak. Sebagian besar dari kita mengetahui dengan baik bahwa individu yang kita anggap manusia luar biasa, orang yang ingin kita jadikan teman sepanjang sisa hidup kita, mungkin sama sekali tidak luar biasa. Tetapi sering dikatakan bahwa lebih baik mencintai dan kehilangan daripada tidak pernah mencintai sama sekali. Kesendirian adalah awan hitam yang menutupi banyak kehidupan individu, suatu hal yang hanya ingin dirasakan sedikit orang. Itu adalah tema eksplorasi kita mengenai hubungan dekat: bagaimana hubungan dekat dimulai, wajah, cinta, dan kesendirian.Apa yang Membuat Kita Pertama Kali Tertarik kepada Orang Lain?Apakah hanya karena dekat dengan seseorang akan menjadikan suatu hubungan terbangun? Seberapa pentingkah daya tarik seseorang kepada orang lain?. Kedekatan fisik tidak menjamin bahwa kita akan membangun hubungan positif dengan seorang individu. Keakraban dapat menumbuhkan kebencian, tetapi keakraban adalah kondisi yang diperlukan untuk terbangunya suatu hubungan dekat. Bagi sebagian besar orang, teman dan orang yang dicintai berada dekat satu sama lain dalam waktu yang lama, mereka mungkin tumbuh bersama, sekolah dan kuliah bersama, bekerja bersama, atau pergi ke acara sosial yang sama.Burung yang sejenis memang terbang bersama. Salah satu pelajaran penting dari penelitian tentang hubungan dekat adalah bahwa kita suka berkumpul dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Kita memiliki kesamaan sikap, perilaku, dan karakteristik, seperti juga baju, kecerdasan, kepribadian, teman yang lain, nilai-nilai, gaya hidup, daya tatik fisik dan seterusnya. Pada beberapa kasus terbatas dan pada beberapa karakteristik tertentu, perbedaan mungkin akan menarik. Tetapi umumnya kita tertarik dengan individu yang memiliki karakteristik yang sama daripada karakteristik yang berbeda (Berndt & Perry, 1990). Dalam satu penelitian, sebagai contoh, adagium kuno menyatakan kesedihan mencari teman terbukti karena mahasiswa yang depresi cenderung menemui teman yang sedih sedangkan mahasiswa yang tidak depresi cenderung menemui teman yang bahagia (Wenzlaff & Prohaska, 1989).Validasi konsensual (consesual validation) memberikan sebuah penjelasan mengapa seorang individu tertarik kepada org yang memiliki kesamaan denganya. Sikap dan perilaku kita didukung ketika sikap dan perilaku orang lain sama dengan kita; sikap dan perilaku mereka menguatkan sikap dan perilaku kita. Juga karena orang lain yang tidak mirip tidak sama dengan kita, dengan demikian lebih baik tidak dikenali. Kita mungkin lebih dapat mengontrol orang lain yang sama dengan kita, yang sikap dan perlakuanya dapat kita prediksi. Dan implikasi kesamaan adalah kita akan menikmati interaksi dengan orang lain dalam kegiatan yang saling menguntungkan, di mana sebagian besar memerlukan pasangan dengan perilaku dan sikap yang sama.Wajah CintaCinta mengacu pada perilaku manusia yang sangat luas dan kompleks. Klasifikasi yang umum menggambarkan empat bentuk cinta: altruisme, persahabatan, cinta yang romantis atau bergairah, dan cinta yang penuh perasaan atau persahabatan (Berscheid, 1988). Persahabatan Bagi sebagian besar dari kita, menemukan teman sejati bukan hal yang mudah. Dalam kata-kata ahli sejarah Amerika Serikat Henry Adams, suatu sahabat dalam hidup adalah cukup, dua adalah banyak, dan tiga hampir tidak mungkin. Persahabatan adalah suatu bentuk hubungan dekat yang melibatkan kenikmatan, penerimaan,hormat, saling menolong, menceritan rahasia, mengerti, dan spontanitas (Davis, 1985). Dalam suatu penelitian terhadap hampir 40.000 individu, sebagian besar sifat di atas diberikan ketika orang ditanya bagaimana seharusnya seorang teman baik itu (Parlee, 1979). Rubin mengatakan bahwa menyukai berarti bahwa orang lain sama dengan kita; hal ini termasuk penilaian positif dari seorang individu. Tetapi teman dan kekasih sama dalam beberapa hal. Keith Devis (1985) mengajukan bahwa teman dan pasangan romantis sama-sama memiliki sifat menerima, percaya, hormat, terus terang, memahami, spontanitas, saling menolong, dan kebahagiaan. Bagaimanapun ia menemukan bahwa hubungan kita dengan istri atau kekasih lebih melibatkan kekaguman dan eksklusivitas. Hubungan dengan teman dipandang lebih stabil, terutama di antara pecinta-pecinta yang tidak menikah.Cinta yang Romantis atau Bergairah Cinta yang romantis juga disebut cinta yang bergairah atau cinta tersebut memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan, dan seringkali mendominasi bagian awal suatu hubungan cinta. Api gairah membakar dalam cinta yang romantis. Peneliti cinta yang terkenal Ellen Berscheid (1988) mengatakan bahwa cinta romantis inilah yang kita maksdukan ketika kita mengatakan jatuh cinta dengan seseorang. Cinta romantis adalah hal yang ia percaya harus kita pahami jikan akan mempelajari apa cinta itu sesungguhnya. Cinta yang romantis adalah alasan utama kita untuk menikah. Pada tahun 1967, suatu penelitian menunjukkan bahwa laki-laki akan terus tidak menikah jika mereka tidak jatuh cinta, sebaliknya perempuan lebih memilih tidak memutuskan atau bahkan tetap akan menikah meskipun mereka tidak saling mencintai calon suaminya (Kephart, 1967). Cinta yang romantis sangat penting khususnya bagi mahasiswa perguruan tinggi. Dalam satu penelitian, mahasiswa laki-laki dan perempuan yang belum menikah diminta untuk mengidentifikasikan hubungan dekat mereka (Berscheid, Synder, & Omoto, 1989). Lebih dari separuh menyebutkan kekakih romantis daripada menyebut orang tua, saudara kandung atau teman. Kepada kekasih romantis seseorang individu menyatakan Saya mencintai, tidak sekedar Saya cinta .Pentingnya cinta yang romantis tampak dalam sebuah biografi dari seorang aktris Ingrid Bergman (Leamer, 1986). Suatu ketika ia menceritakan seorang lelaki yang ia sayangi, ia menghargai persahabatan dan perasaanya, tetapi ia tidak mencintainya. Ketika mendengar hal itu, laki-laki tersebut melakukan bunuh diri. Cinta yang romantis memiliki kekuatan yang luar biasa lebih sekedar menyukai.Cinta yang romantis mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda, ketakutan, kemarahan, gairah seksual, kesenangan, dan kecemburuan, sebagai contoh. Harus dicatat bahwa semua emosi tersebut adalah positif. Dalam satu penelitian , kekasih romantis lebih mungkin menyebabkan depresi daripada seorang teman (Berscheid & Fei,1977).Cinta yang Penuh Afeksi atau KebersamaanCinta lebih dari sekedar gairah. Cinta yang penuh afeks, juga disebut cinta yang penuh kebersamaan , adalah tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang terhadap orang tersebut.Ada kepercayaan yang tumbuh bahwa tahap awal dari cinta memiliki elemen lebih romantis, tetapi saat cinta terus bertahan, gairah berubah menjadi efeksi (Duck, 1993). Tahap awal dari cinta yang romantis dipenuhi oleh campuran antara daya tarik seksual dan pemuasan, menurunkan rasa kesepian, ketidakpastian tentang jaminan berkembangnya perasaan attachment yang lain, dan suka cinta dari mengeksplorasi keunikan manusia lain. Saat sepasang kekasih sudah melampui keasyikan dengan keunikan, keadaan yang tidak dapat diramalkan, dan pentingnya daya tarik seksual, mereka mulai mengenali kekurangan pada rasa sayang masing-masing (Vannoy-Hiller & Philiber, 1989). Hal ini mungkin penting dalam suatu hubungan, di mana perempuan, sebagai seorang penyayang yang lebih baik daripada laki-laki, merasakan bahwa hubungan itu bermasalah.Teman, pasangan kencan, kekasih, dan pasangan pernikahan membawa suatu sejarah hubungan yang panjang ke dalam hubungan mereka (Duck & Pond, 1989; Hartup, 1989). Masing-masing pasangan menginternalisasi hubungan dengan orang tua, hubungan yang mungkin hangat dan penuh perasaan atau dingin dan longgar. Pasangan yang satu mungkin memiliki pengalaman yang luas dalam hubungan yang romantis, yang lain sedikit atau tidak sama sekali.Robert J. Sternberg (1988, 1993) percaya bahwa cinta yang penuh perasaan sebenarnya terdiri dari dua tipe cinta : keintiman dan komitmen. Teori cinta tringular, adalah teori Sternberg yang menyatakan bahwa cinta memiliki tiga bentuk utama : gairah, keintiman, dan komitmen. Gairah seperti yang kita gambarkan di awal adalah daya tarik fisik dan seksual pada pasangan. Keintiman adalah perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan, dan berbagai dalam hubungan. Komitmen adalah penilaian kognitif kita atas hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan bahkan ketika menghadapi masalah. Jika hanya ada gairah maka hanya nafsu yang terjadi. Hal ini mungkin terjadi dala suatu perselingkuhan atau orang tidak terikat dimana hanya ada sedikit keintiman dan komitmen, tetapi sedikit gairah atau bahkan tidak ada. Jika gairah dan komitmen ada tetapi keintiman tidak ada, Sternberg menyebut hubungan itu sebagai cinta yang konyol, seperti saat seorang memuji orang lain dari jauh. Hanya jika ketiga komponen cinta, gairah, keintiman, dan komitmen ada maka tipe cinta yang paling kuat dialami, apa yang disebut Sternbeg sebagai cinta yang sempurna (consummate love).

komitmenKeintiman

Gairah

Gambar 1.1 segi tiga cinta Sternberg

Kesepian Sebagian dari kita adalah individu yang kesepian. Kita mungkin merasa bahwa tidak seorang pun memahami kita dengan baik. Kita mungkin merasa terisolasi dan merasa bahwa kita tidak memiliki seorangpun untuk dijadikn pelarian saat dibutuhkan atau saat stres. Penekanan masyarakat kita pada pemenuhan diri dan prestasi, pentingnya komitmen dalam suatu hubungan, dan penurunan dalam hubungan dekat adalah sebagaian alasan adanya perasaan kesepian yang umum terjadi sekarang (de Jong-Gieveld, 1987).Kesepian dikaitkan dengan gender individu, sejarah attachment, harga diri, dan ketrampilan sosial. Kurangnya waktu dalam berhubungan dengan perempuan, baik bagi laki-laki maupun perempuan, dihubungkan dengan rasa kesepian. Individu yang merasa kesepian seringkali memiliki sejarah hubungan yang jelek dengan pasangan mereka. Individu yang kesepian sering kali memiliki harga diri yang rendah dan cenderung menyalahkan diri sendiri daripada yang seharusnya atas kekurangan mereka. (Frankel & Prentice-Dunn, 1990). Transisi sosial ke perguruan tinggi adalah waktu ketika kesepian mungkin terbentuk ketiks individu meninggslksn dunia tempat tinggal dan keluarga yang dikenal. Banyak mahasiswa baru yang merasa cemas bertemu dengan orang baru dan membangun kehidupan sosial yang baru. Dalam penelitian yang dilakukan 2 minggu setelah tahun pelajaran dimulai, 75 persen dari 354 mahasiswa baru mengatakan mereka merasa kesepian paling tidak sejak datang ke kampus (Cutrona, 1982). Lebih dari 40 persen mengatakan kesepian mereka berintensitas sedang hingga rendah. Mahasiswa yang paling optimis dan memiliki harga diri yang tertinggi lebih mungkin mengatasi kesepian meraka pada akhir tahun mereka menjadi mahasiswa baru. Namun demikian, kesepian tidak hanya dialami oleh mahasiswa baru. Tidak jarang ditemukan banyak mahasiswa di tingkat lebih tinggi mengalami kesepian.Bagaimana seorang individu yang kesepian dapat mengurangi kesepian? Dua rekomendasi adalah (1) mengubah hubungan sosial yang sekarang , (2) mengubah kebutuhan dan keinginan sosial (Peplau & Perlman, 1982). Hal ini dapat dicapai dengan membentuk hubungan yang baru, dengan menggunakan jaringan sosial anda yang sudah ada secara lebih baik, atau dengan menciptakan hubungan pengganti dengan binatang peliharaan, pribadi yang ada dalam televisi, dan sejenisnya. Cara kedua untuk mengurangi kesepian adalah dengan mengurangi keinginan anda untuk melakukan kontak sosial. Dalam jangka pendek hal ini mungkin dapat dicapai dengan memilih kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan sendiri daripada memilih kegiatan-kegiatan yang memerlukan kehadiran orang lain. Meski demikian, dalam jangka panjang, perlu dilakukan usaha untuk membentuk hubungan sosial yang baru. Strategi penyelesaian masalah ketiga yang sayangnya kerap dilakukan oleh individu adalah melarikan diri dari perasaan yang menyakitkan dengan minum-minuman keras untuk membuang kesedihan mereka atau dengan menjadi pecandu kerja. Beberapa akibat negatif kesepian pada kesehatan mungkin merupakan hasil dari strategi penyelesaian masalah yang menyimpang (McWhirrter, 1990). Jika anda memandang diri anda sebagai individu yang kesepian, mungkin anda dapat mempertimbangkan untuk menghubungi pusat konseling di universitas anda untuk memperoleh nasihat bagaimana cara mengurangi kesepian dan meningkatkan ketrampilan hubungan sosial anda.