makalah praktikum biologi jaringan hewan
DESCRIPTION
Biologi Kelas XI IPATRANSCRIPT
MAKALAH PRAKTIKUM BIOLOGI JARINGAN HEWAN
DIPOSTING OLEH GALIH AGUNG PADA MINGGU, 18 AGUSTUS 2013 0 COMMENTS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki sel yang membentuk
suatu jaringan. Jaringan hewan memiliki perbedaan dengan jaringan tumbuhan, hal itu dikarenakan
bagian penyusun jaringan pada tubuh yang terdiri dari kumpulan sel yang berbeda antara sel hewan
dengan sel tumbuhan.
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka
mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jangtung yang bercabang
menghubungkan sel jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel
dalam satu koordinasi.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu jaringan hewan.
2. Untuk mengetahui jaringan apa saja yang terdapat pada jaringan hewan.
3. Untuk mengetahui ciri dan fungsi dari tiap-tiap jaringan tersebut.
1.3 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalahnya, yaitu :
1. Apa yang dimaksud jaringan?
2. Jaringan apa saja yang terdapat pada jaringan hewan?
3. Apa saja ciri dan fungsi dari tiap-tiap jaringan tersebut?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel – sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih banyak dan kompleks. Jaringan adalah
kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan dan cara perkembangan serupa. Jaringan pada hewan
dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot
dan jaringan syaraf (Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga atau suatu permukaan bebas.
Sel - selnya tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak terdapat ruang. Ruang antar sel yang
biasanya berisi substansi interselular atau juga bisa disebut matriks. Dipandang dari banyaknya
lapisan sel yang menyusunnya, epitel dibedakan atas epitel selapis dan epitel berlapis. Epitelium
kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi
ultraviolet, dan serangan bakteri. (Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks
yang sangat banyak. Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk
membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan
untuk membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan pengikat
dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi lagi menjadi jaringan -
jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya, jaringan pengikat rangka tulang rawan
hialin, jaringan pengikat cair (Storer, 1957).
Jaringan otot, jaringan ini sebagian besar terdiri atas sel-sel yang berbentuk serabut-serabut
dengan ukuran panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak mengandung matriks. Sel-sel tersusun
dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai daya kerut yang
cukup tinggi, panjangnya dapat menyusut sampai separuh atau sepertiga panjang normal. Jaringan
otot terbagi atas otot serat lintang, otot polos, otot jantung (Fahn, 1974).
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang mempunyai ciri khusus, yaitu
mempunyai juluran sitoplasma yang panjang. Selain disusun oleh neuron, sel saraf juga disusun
oleh sel neuroglia yang terdapat di sistem saraf pusat. Sel saraf terletak menyebar di seluruh tubuh
hewan. Di dalam satu sel neuron, sitoplasmanya mengandung ribosom, badan golgi, retikulum
endoplasma, dan mitokondria. Neuron mendapatkan suplai makanan melalui sel neuroglia yang
menyelubunginya. Neuron tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson (Lim, 1998).
BAB III
PEMBAHASAN
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu
Biologi yang mempelajari khusus tentang jaringan disebut histology. Jaringan dalam tubuh hewan
mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsi nya, seperti peka dan pengendali (jaringan
saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi
(jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.
Jaringan pada hewan dibedakan menjadi 4, yaitu :
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik diluar maupun didalam tubuh. Jaringan
epitelium terbagi atas 3 bagian, yaitu epidermis (yang melapisi bagian luar tubuh), endotelium
(yang membatasi organ dalam), dan mesotelium (yang membatasi rongga). Ciri – ciri jaringan
epitelium yaitu :
a. Sel-sel nya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
b. Tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung ujung saraf. Sel epitelium mendapat
makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
c. Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Ada epitelium yang rawan terhadap gesekan
sehingga permukaan sel akan haus. Adapula yang dapat rusak akibat zat yang di hasilkan oleh
bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitelium mendapatkan cukup nutrisi, sel epitelium dapat
cepat mengganti sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.
Selain mempunyai ciri-ciri di atas, jaringan epitelium juga memiliki banyak fungsi,
antara lain:
a. Pelindung atau Proteksi
Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan pada kulit. Dalam rangka fungsinya sebagai
pelindung, biasanya epitel sendiri diberi pelindung yaitu lapisan tanduk (korneum), silia, dan lapisan
lendir. Contoh epitel pada kulit dan rongga mulut.
b. Penghasil Sekret
Pada saluran pencernaan yang berupa kelenjar, jaringan epitelnya dapat mengeluarkan
enzim pada saluran pencernaan (kelenjar eksokrin), contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur.
Selain itu ada kelenjar endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran
darah, contoh kelenjar tiroid , hipofisis, dan lainnya).
c. Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat
ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus.
d. Untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dapat dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus,
dan silindris. Sedangkan berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi
epitelium simpleks dan epitelium kompleks.
Epitelium simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitelium simpleks beserta letak dan
fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut.
No Jaringan Letak dan Fungsi
1. Epitelium Pipih
Selapis
Kapsula Bowman, lapisan dalam darah & limfa,
alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput
bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil dari
sebagian besar kelenjar.
Pelapis bagian dalam rongga dan saluran,
tempat difusi & infiltrasi zat.
2. Epitelium Kubus
Selapis
Kelenjar air liur, retina mata, dinding ovarium, &
saluran dalam nefron ginjal.
Proteksi, absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir
atau mucus).
3. Epitelium Silindris
Selapis
Dinding dalam lambung, usus, kantong
empedu, rahim, saluran pernapasan bagian
atas, dan saluran pencernaan.
Proteksi, sekresi, difusi, dan absorpsi.
4. Epitelium Silindris
Selapis Bersilia
Dinding dalam rongga hidung, trakea, bronkus,
dan dinding dalam oviduk.
Penghasil mucus untuk menangkap benda
asing yang masuk. Getaran silianya menghalau
benda asing itu.
5. Epitelium Silindris
Berlapis Semu
Rongga hidung dan trakea.
Proteksi, sekresi, dan gerakan gas.
Epitelium kompleks tersusun atas beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu
membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa. Jenis-
jenis jaringan epitelium kompleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan sebagai berikut.
No Jaringan Letak dan Fungsi
1. Epitelium Pipih
Berlapis
Kulit, epidermis, rongga mulut, esofagus, laring,
vagina, anus, & rongga hidung.
Proteksi dan penghasil mucus.
2. Epitelium Kubus
Berlapis
Kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium, &
buah zakar.
Proteksi dan penghasil lendir atau mucus.
3. Epitelium Silindris
Berlapis
Lapisan konjungtiva, dinding dalam kelopak
mata, laring, faring, & uretra.
Proteksi dan penghasil mucus, gerakan zat
melewati permukaan, dan saluran sekresi
kelenjar ludah serta kelenjar susu.
Gbr. Jaringan Epitelium
2. Jaringan Pengikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
a. Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
b. Membungkus organ.
c. Mengisi rongga di antar organ.
d. Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain.
e. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
f. Menghasilkan kekebalan.
Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi 4 jaringan,
yaitu :
1. Jaringan Ikat Biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat
dan jaringan ikat longgar.
Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot.
Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang.
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
2. Jaringan Ikat Khusus
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam
bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus
adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
3. Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati.
Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
4. Jaringan ikat penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa.
Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah
berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon.
Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa
berfungsi untuk mengangkut lemak.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot
dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang
dan memendek.
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
a. Jaringan Otot Polos
- Mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop
tampak polos atau tidak bergaris-garis.
- Berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom.
- Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat.
- Terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
b. Jaringan Otot Lurik
- Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada
kerangka tubule.
- Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh
saraf sadar.
- Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop
tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling
melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain
dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
- Kontraksinya berlangsung cepat bila menerima rangsangan,
berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh
saraf sadar.
- Fungsinya untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka
dari benturan keras.
c. Jaringan Otot Jantung
- Hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
- Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot
jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
- Fungsinya untuk memompa darah ke luar jantung.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh
jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf
mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls,
meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas
rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel
saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang.
Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf
berkemampuan bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan
dalam kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan
sistem endokrin. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.
Jaringan saraf terdiri dari sel saraf (neuron)
dan sel penyokong (neuroglia). Neuron
merupakan unit struktural dan fungsional sistem
saraf, terdiri dari badan sel saraf, processus
sitoplasmatis dan selubung saraf. Processus
sitoplasmatis sel saraf terdiri dari dendrite dan
neurit (akson). Dendrit bercabang-cabang dan berfungsi menerima impuls dari neuron lain serta
menghantarkannya ke badan sel. Akson merupakan processus yang tunggal, tidak bercabang
kecuali pada ujung akhirnya, disebut telodendron. Akson berfungsi meneruskan impuls dari
badan sel saraf ke dendrit sel saraf lain atau ke efektor.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu
Biologi yang memepelajari khusus tentang jaringan disebut histology. Jaringan pada hewan
dibedakan menjadi 4, yaitu : Jaringan Epitelium, Jaringan Pengikat, Jaringan Otot, dan Jaringan
Saraf. Keempat jaringan tersebut mempunyai fungsi dan karakteristik tersendiri. Jaringan epitel
dibagi lagi menjadi jaringan yang berbentuk pipih, kubus, dan silindris. Jaringan pengikat dibagi
menjadi pengikat biasa, khusus, penyokong, dan penghubung. Untuk jaringan otot dibagi menjadi
otot polos, lurik, dan jantung. Sementara jaringan saraf memiliki bagian-bagian tertentu seperti
badan sel, akson, dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta
Dinisa, Lestya. 2011. Jaringan Otot Pada Hewan [online]
http://lestyadinisa.blogspot.com/2011/10/jaringan-otot-pada-hewan.html
[14 September 2012]
Fahn, A. 1974. Animal Anatomy. Pergamon Press. New York.
Isharmanto. 2010. Catatan Jaringan Hewan [online].
http://biologigonz.blogspot.com/2010/10/tugas-jaringan-hewan.html
[13 September 2012]
J, Mallab dan Marieb E.N. 2001. Human Anatomy 3rd Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings.
Lim, Daniel. 1998. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:Erlangga.
Mustahib.2010. Jaringan Hewan [online].
http://biologi.blogsome.com/2010/10/01/jaringan-hewan-materi
[13 September 2012]
Storer, T. I. 1957. General Zoology. Hill Book Company. New York.
Wikipedia. 2010. Jaringan Epitel [online].
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_epitel
[13 September 2012]
Rabu, 02 Desember 2009
JARINGAN IKAT
Definisi jaringan ikat
Jaringan ikat ( conectiv and supportive tissue ) Disebut juga dengan sebutan jaringan penyokong karena
membuat tubuh semakin kompak terhubung satu dengan yang lain dengan pengikat nya bisa berupa serabut pengikat , tulang , darah dll
Prinsip jaringan ini antar satu sel dengan sel yang lain ada sela ( matriks) sehingga otot , epithel , syaraf tidak tergolong dalam jaringan ini OK
Jaringan ini memiliki variasi yang sangat luas berdasarkan morfologi, letak topografis dan strukturnya.
Jaringan ikat berasal dari “mesoderm” dimana jaringan ini dapat membentuk jaringan ikat embrionl dan jaringan lemak.
Pada awal perkembangan embrio, ektoderm dan endoderm dipisahkan oleh lapis benih ketiga yaitu “mesoderm”.lapisan tengah yang membatasi lapisan dalam dan luar
Jaringan yang dibentuk oleh sel-sel lapis ini dikenal sebagai “mesenkim” yang selanjutnya mesenkim berkembang menjadi jaringan penyambung/ jaringan ikat/ tulang dan darah.
Jaringan ikat tersusun oleh bermacam-macam sel ( sel yang sifatnya tetap atau pun sel yang sifatnya sementara ).
sel prnyusun Jaringan Ikat itu antara lain
1. Sel mesenkim
2. Sel retikuler
3. Sel fibroblast
4. Sel fibrosit
5. Sel makrofag
6. Sel perisit
7. Sel mast
8. Sel plasma ( substansi ini berupa mukopolisakarida ).
Jaringan ikat komponen penyusunnya adalah1. sel jaringan ikat2. matrik
3. serabut jaringan ikat.
Perbedan Jaringan ikat dengan epitelBerbagai macam jaringan ikat dewasa dalam tubuh hewan mempunyai beberapa perbedaan dengan jaringan epitel, antara lain :
1. Jaringan ikat jarang sekali terletak bebas, karena lazimnya terdapat dibawah jaringan epitel, atau terdapat diantara alat-alat tubuh sebagai alat pengikat atau pengisi ruang antara.
2. Sel-selnya relatif lebih sedikit dari pada jaringan epitel dan bahan antar selnya lebih banyak.
3. Perimbangan antara sel terhadap bahan antar sel menunjukkan variasi yang cukup jelas, tergantung dari macam jaringan ikat itu sendiri.
4. Dalam tubuh hewan dikenal berbagai bentuk jaringan ikat, bahkan ada yang mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya.
Fungsi jaringan ikat :1. Penunjang, pengikat dan proteksi serta menghubungkan
satu jaringan dengan jaringan lain.2. Komunikasi antar sel.
3. Melindungi jaringan atau organ tubuh.
4. Pengatur suhu tubuh.
5. Membungkus organ.
6. Mengisi ronga diantara organ.
7. Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain.
8. Mengangkut sisa-sisa metabolism ke alat pengeluaran.
9. Menghasilkan kekebalan.
Pengenalan secara umum tentang fungsi jaringan ikat sebenarnya mempermudah dalam mempelajari macam-macam jaringan ikat yang cukup banyak jumlahnya.
Secara umum perbedaan morfologik lazimnya memberikan perbedaan dalam fungsinya.
Ciri dan klasifikasi jaringan ikat1. Adanya sel-sel2. Adanya serabut atau serat
3. Adanya bahan dasar (matrix) atau bahan antar sel.
Klasifikasi Jaringan Ikat :1. Jaringan ikat embrional2. Jaringan ikat dewasa :
Jaringan ikat embrional meliputi1. Jaringan ikat Mesenkhim2. Jaringan ikat berlendir/gelatin
Jaringan ikat Mesenkhim tersusun atas1. sel mesenkim2. Bentuk tidak teratur
3. Memiliki penjuluran panjang dan saling berhubungan
4. Awal perkembangan, tidak ada serabut
5. Banyak bahan dasar
Jaringan ikat berlendir/gelatin tersusun atas :1. Ruang sel diisi oleh gel2. Terdapat sel (stellate fibroblast) yang membentuk jalinan
3. Terdapat pada : tali pusat, hipodermis embrio, balung ayam
Jaringan ikat dewasa :
1. Jaringan ikat longgar2. jaringan ikat padat
Karakter jaringan ikat longgar 1. Terdapat dimana-mana dalam tubuh2. Selnya bayak dan bermacam-macam
3. Serabutnya sedikit
4. Matriks banyak
Fungsi jaringan ikat longgar :1. Penunjang,pengisi serta pengikat alat-alat tubuh lain2. Media antara pembuluh darah dan sel
3. Mengatasi penyebaran kuman pada infeksi local
4. Mengatur persembuhan luka
Jaringan ikat padat Ciri khas :
1. Serabutnya padat, bisa serabut kolagen atau elastic2. Selnya relative sedikit dan macamnya terbatas
3. Matriks relative sedikit
Dengan melihat susunan serabut, dapat kita bagi dalam: Jaringan ikat padat teratur Jaringan ikat padat tidak teratur:
Jaringan ikat padat teratur 1. Jaringan ikat Kolagen2. Jaringan ikat Elastin
Jaringan ikat Kolagen mempunyai ciri :1. Daya regang tinggi2. Membentuk berkas
3. Banyak fibroblas
4. dan dijumpai pada tendon
Jaringan ikat Elastin mempunyai ciri : Jalinan serabut elastik yang saling berhubngan Dijumpai pada : ligamentum nuklein , otot perut herbivora
Serabut kolagen meliputi1. Urat tendon2. Ligamentum
3. Fasia (fascia)
4. Aponeurosis
Urat tendon Fungsi : sebagai alat pertautan otot pada tulang,
misalnya : otot kaki lazimnya mempunyai tendon yang panjang.
Ligamentum Struktur mirip dengan tendon sebagian besar terdiri dari serabut kolagen
tersusun sejajar dan padat.
Fungsi Ligamentum: sebagai alat pengikat persendian menyeberang dari bungkul tulang yang satu ke tulang
yang lain.
Fasia (fascia)Secara anatomi Fascia meliputi :
1. Fascia superfisialis: Terletak dibawah kulit, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel-sel lemak didalamnya
2. Fascia profunda : Lebih dalam letaknya, terdiri dari jaringan ikat padat . bagian bawahnya bisa bertaut dengan tulang, ligament atau tendon. Selanjutnya sering membentuk daun menyusup diantara otot disebut septa intermuskularis .
Aponeurosis
Struktur mirip tendon serta ligament, hanya saja lebar dan agak tipis
susunan serabut yang sejajar ini bisa berlapis-lapis dengan arah yang dapat berlawanan.
Aponeurosis kadang-kadang tampak : Membungkus otot Terletak diantara otot
Bisa tak berhubungan langsung dengan otot
Mayoritas serabut elastic: ligamentum nuklein tunica flava
Jaringan ikat padat tidak teratur mayoritas serabut kolagen dengan anyaman tidak teratur
tapi kokoh. Sering dikenal sebagai “jaringan ikat fibrosa”
misalnya: - Kapsula dan tunika albugenia, Korium, Periosteum dan Endosteum.
Jaringan ikat khusus : terdapat pada jaringan limfoid dan mieloid
Jaringan retikuler Terdiri dari :1. Sel-sel retikuler : Mempunyai banyak penjuluran, inti besar
dan pucat, sitoplasma pucat tampa ada butir-butir atau vakuola didalamnya.
2. Serabut retikuler
Fungsi Jaringan retikuler dilihat dari segi fisiologi ;1. Ditempat tertentu masih memiliki potensi embrionik
dengan pengertian dapat menumbuhkan beberapa macam benda darah.
2. Memiliki sifat fagositose misalnya ; sel-sel RES
3. Memiliki sifat fibroblastic dalam arti dapat menghasilkan serabut
JARINGAN DARAHTempat pembentukan darah adalah :
1. Sumsum tulang (medulla osseum)2. Limpa (lien)
3. Limfonodus
4. Limfonodulus
5. Thimus
Jaringan lemakPeran Fungsi lemak dalam tubuh hewan:
1. Merupakan depot lemak yang sangat penting bagi hewan yang hidup di daerah dingin
2. Isolasi panas tubuh, karena lemak sedikit sekali melangsungkan panas
3. Penangkal tekanan misalnya bantal telapak kaki
4. Pelindung alat-alat tubuh vital
Jaringan lemak merupakan tipe tersendiri dari jaringan ikat yang didalamnya banyak mengandung sel-sel khusus yang mampu menimbun lemak.
Diantara sel-sel lemak terdapat serabut kolagen, elastic dan retikuler disamping pembuluh darah yang banyak.
Terdapat 2 Jenis jaringan lemak, yaitu :1. Jaringan Lemak Cokelat2. Jaringan Lemak putih
Jaringan Lemak CokelatCiri : -
1. Sel lebih kecil2. Unit lemak tersebar pada sitoplasma
3. Kadar sitokrom tinggi
4. Dijumpai : Rodentia, Hibernating animal
Jaringan Lemak putih
Ciri :1. Sel terbagi septa menjadi kelompok sel disebut lobulus2. Diameter 200 mikron
3. Sitoplasma tipis
4. Sel lemak dikelilingi jaringan serabur kolagen dan elastik
Jaringan berpigmen Jaringan ikat berpigmen banyak sel-sel mengandung
pigmen berwarna coklat kehitaman disebut “melanin”. Sel-sel memiliki penjuluran-penjuluran, yang dalam
sitoplasma banyak terkumpul butir-butir pigmen.
Butirnya berbentuk pipih dan bulat berdiameter 0,5 mikron.
Kartilago ( jaringan Tulang Rawan )1. Tulang rawan hialin.2. Tulang rawan fibrosa
3. Tulang rawan elastik
Serabut Jaringan ikatPada jaringan ikat dewasa dikenal adanya tiga macam serabut, yakni ;
1. Serabut kolagen2. Serabut elastic
3. Serabut retikuler
Serabut kolagen Sifat-sifat Serabut kolagen umum :
Lentur susah direnggangkan Dapat dicerna oleh pepsin
Susah dicerna oleh tripsin yang alkalis
Bila direbus menjadi gelatin
Bila direndam dalam asam lemah menggembung tapi dalam basah lemah bahan antar fibril larut sehingga fibril terurai
Pengolahan dengan garam berat dan asam tennin menjadikannya susah larut.
Terdiri dari polipeptida
Lentur,daya tarik tinggi(tendon,ligamen,kapsula)
Mekanisme pembentukan serat kolagen:1. membentuk prokolagen2. membentuk kolagen
3. membentuk fibril kolagen
4. membentuk berkas serabut kolagen
Serabut elastis : Dikenal sebagai “serabut kuning” karena dalam keadaan
segar beraspek kuning Misalnya ; ligamentum nukhe, tunika flava
Sifat umum Serabut elastis: Bersifat elastic(di sekitar pembuluh darah,syaraf,dan
lemak) Tahan terhadap pengaruh panas atau dingin , juga
terhadap pengaruh enjima pencernaan , kecuali oleh pankreatin atau elastase dari pancreas
Sulit diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Serabut retikuler Jumlahnya dalam menyusun tubuh paling sedikit struktur bentuknya paling halus
bercabang-cabang membentuk retikulum
Pada pewarnaan biasa tidak tampak, sruktur serabutnya mirip dengan serabut kolagen
terdapat di pembuluh darah,syaraf dan lemak
Perbedaannya:1. Serabut lebih halus dan bertendensi membentuk reticulum2. Sifat serabut retikuler lebih tahan terhadap pengaruh
pepsin daripada serabut kolagen meskipun strukturnya identik
3. Perbedaan dalam sifat argirofil antara serabut retikuler dan kolagen, tergantung pada jumlah dan susunan Unit prolisakharida yang mempersatukannya.
Sel jaringan ikat Dalam komponen penyusun jaringan ikat, terdapat sel-sel
penyusun. Sel-sel tersebut mempunyai sifat diam dan berpindah-
pindah.
Sel-sel meliputi :
Jaringan ikat yang Selnya Tetap dibagi menjadi 3 :
1. Fibroblast2. Perisit
3. Sel lemak ( adiposa)
FIBROBLASTFibroblast, cirinya adalah :
Paling banyak dalam jumlah Bentuk memanjang Inti Runcing
Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti gelendong
Aktif pada hewan muda , pada dewasa kurang aktif (fibrosit)
Fungsi : penghasil serabut
PERISITPerisit, cirinya adalah :
Sel berbentuk memanjang Sel perikapiler
Inti lonjong,sitoplasma sedikit
Dianggap progenitor fibroblast
SEL LEMAK Sel lemak, cirinya adalah :
Dapat berkelompok atau berdiri sendiri Bentuk bulat atau polihedral
Diameter 120 mikron
Jaringan ikat yang selnya berpindah (motil) yaitu Sel Pengembara dibagi menjadai 4 macam
1. Sel Plasma2. Sel Mast ( Mast Cell)
3. Macrophag
4. Melanosit
Sel plasma : Jarang terdapat pada jaringan ikat biasa , tetapi sering
tampak pada selaput lendir saluran pencernaan dan omentum mayus.
Bentuk sel lonjong tak teratur tapi lebih kecil daripada histiosit. Inti kecil dan letaknya ditepi dan kromatin tersusun sebagai roda.
Sitoplasma bersifat basofil sebagaimana pada limfosit dibagian tengah dimana sitoplasma banyak terdapat, bersifat cerah, yakni daerah golgi kompleks.
Fungsi Sel Plasma ; Membuat zat kebal (antibodies)
Sel mast: Sering disebut “sel tiang”. Selnya besar bentuk lonjong
Intinya pucat
Sitoplasmanya banyak mengandung butir-butir yang bersifat basofil.
Pewarnaan dengan toluidin mast cell berwarna biru
Dengan neutral red – merah mast.cell berwarna merah
Kedua zat warna tersebut bersifat basa.
Sel mast bentuknya agak mirip dengan leukosit basofil,
Sifat butir-butir sel mast mudah larut dalan air sehingga tidak tampak dengan pewarnaan H.E oleh karena itu diperlukan metode khusus untuk menunjukkannya.
Banyak terdapat pada kulit dan usus.
Fungsi :1. Menghasilkan heparin (antikoagulan)2. Sumber histamine dalam keadaan alergi
3. Serotonin, suatu vasokonsriktor pada tikus
4. Ikut membentuk mukopolisakharida jaringan
Makrofag Sifat dari makrofag ada yang tetap dan mengembara. Bila makrofag yang bersifat mengembara, selnya lebih
besar, bolat dan lonjong, dengan sitoplasma berbusa dari pada makrofag yang bersifat tetap(histiosit)
Makrofag Meliputi :1. Sel-sel kuffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati.2. Sel retikuler pada sinus dari limfonodus , jaringan lifoid
serta jaringan myeloid.
3. Histiosit yang dijumpai pada jaringan ikat.
4. Sel debu atau septa sells pada jaringan ikat pulmo
5. Microglia pada otak
6. Monosit, leukosit yang ada dalam aliran darah maupun dalam jaringan ikat
Melanosit
Melanosit, cirinya adalah : Sel pigmen Penjuluran panjang dan banyak bercabang
Fungsi : menghasil melanin;yaitu penyerap cahaya
JARINGAN DARAHDarah dan limfe merupakan jaringan ikat
Beberapa penulis buku histology lazimnya enggan secara nyata mencantumkan darah dan limfe kedalam klasifikasi jaringan ikat.
Mereka lebih suka membahas bab darah dan limfe secara tersendiri meskipun dalam ulasan sebenarnya cenderung untuk menggolongkannya kedalam jaringan ikat.
Atas terpenuhinya kriteria jaringan ikat yang diperkuat dengan hasil-hasil penelitian electron mikroskopik pada struktur fibrin yang mirip dengan fibril-fibril serabut kolagen, kiranya tidak keliru bila secara tegas darah dan limfe dikolongkan kedalam jaringan ikat.
Beberapa kalangan kadang-kadang menarik garis batas antara penafsiran embrio dan fetus dengan dalih bahwa histology dan embryologi memang sangat erat hubungannya.
Lagipula apabila menyangkut struktur jaringan pada fetus menjelang partus dan beberapa minggu post-partum masih belum banyak perbedaannya.
Jadi yang kita maksud dengan “jaringan ikat embrional” adalah jaringan ikat dari makhluk yang masih dalam kandungan induknya (makhluk pre-natal).
Sedangkan jaringan ikat dewasa jelasnya yang berasal dari hewan yang telah dewasa,
Klasifikasi Jaringan ikat didasarkan pada :1. Perimbangan serta macam serabutnya2. Susunan dari serabut serta kepadatannya
3. Perbedaan dalam matriks
4. Macam sel-selnya.
Kita sadari bahwa klasifikasi jaringan ikat belum dapat mencakup seluruh materi jaringan ikat yang terdapat pada tubuh hewan : meskipun demikian klasifikasi ini perlu untuk mempelajari organisasi jaringan ikat. OK