makalah print perjanjian perkawinan

7/25/2019 Makalah Print Perjanjian Perkawinan

1/12

0

KOMPILASI HUKUM ISLAMPASAL 51 - 66

TINJAUAN PASAL-PASAL

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuiah K!m"iasi Hukum Isam#

D!sen Pengam"u $

Dahan Suhe%an& SH' MH'

Disusun Oeh $

ah)u T%i *ah)!n!

P+ODI AL-AHAL AL-S,AKHSHI,,AH

AKULTAS S,A+IAH

INSTITUT P.+/U+UAN TIN//I ILMU AL-0U+AN

JAKA+TA

126 H 3 415 M


2/12

1

LANJUTAN A 7II

P.+JANJIAN P.+KAINAN

Pasa 51

Pelanggaran atas perjanjian perkawinan memberi hak kepada isteri untuk meminta

pembatalan nikah atau mengajukannya sebagai alasan gugatan perceraian ke

Pengadilan Agama.

Pasa 54

Pada saat dilangsungkan perkawinan dengan isteri kedua ketiga dan keempat

b!leh diperjanjikan mengenai tempat kediaman waktu giliran dan biaya rumah

tangga bagi isteri yang akan dinikahinya itu.

TINJAUAN PASAL

Apabila perjanjian yang telah disepakati bersama antara suami dan istri tidak

dipenuhi !leh salah satu pihak maka pihak lain berhak mengajukan pers!alannya

ke Pengadilan Agama untuk menyelesaikannya. "alam hal pelanggaran dilakukan

suami misalnya istri berhak meminta pembatalan nikah atau sebagai alasan

perceraian dalam gugatan. "emikian juga sebaliknya jika istri yang melanggar

perjanjian di luar taklik talak suami berhak mengajukan perkaranya ke

Pengadilan Agama.

A 7III

KAIN HAMIL

Pasa 52

#1$ %e!rang wanita hamil di luar nikah dapat dikawinkan dengan pria yang

menghamilinya.

#&$ Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat #1$ dapat

dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya.

#'$ "engan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil tidak

diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir.


3/12

&

TINJAUAN PASAL

(awin hamil sendiri adalah perkawinan yang dilaksanakan karena

mempelai wanita pada saat melangsungkan perkawinan tersebut dalam keadaan

hamil #pernikahan karena hamil di luar ikatan pernikahan yang sah$. "alam

menjawab permasalahan ini para ulama berbeda pendapat yaitu1)

1. Para ulama %ya*i+iyah berpendapat bahwa ,ina tidak memiliki kewajiban

beriddah baik wanita tersebut hamil atau tidak. %ama halnya wanita tersebut

mempunyai suami atau tidak. Apabila dia mempunyai suami maka halal bagi

suaminya untk menyetubuhinya secara langsung. "an jika dia tidak

mempunyai suami maka b!leh bagi laki - laki yang ber,ina dengannya atau

!rang lain untuk menikahinya baik dia hamil atau tidak. anya saja

menyetubuhinya dalam keadaan hamil berhukum makruh sampai dia

melahirkan.

&. Jika wanita yang di,inai tidak hamil maka laki - laki yang ber,ina dengannya

atau laki - laki lain b!leh menikahinya dan dia tidak wajib beriddah.

Pendapat ini di sepakati di kalangan /ad,hab ana*i. Jika yang menikahinya

adalah laki - laki yang ber,ina dengannya maka dia b!leh menyetubuhinya

dan anak adalah milik laki - laki tersebut jika lahir enam bulan setelah

pernikahan. Namun jika dilahirkan sebelum enam bulan maka dia bukan

anaknya dan tidak mendapat warisan darinya. %edangkan jika wanita yang

di,inai hamil maka menurut Abu ani*ah dia b!leh dinikahi namun tidak

b!leh disetubuhi sampai melahirkan. %edangkan Abu usu* dan a*ar dari

/ad,hab ana*i berpendapat bahwa jika wanita yang ber,ina hamil maka

dia tidak b!leh dinikahi.

'. 2anita yang ber,ina tidak b!leh dinikahi dan dia wajib beriddah dengan

waktu yang ditetapkan jika dia tidak hamil dan dengan melahirkan

kandungan jika dia hamil. Jika ia memiliki suami maka suaminya tidak b!leh

menyetubuhinya sampai iddahnya habis. 3ni adalah pendapat 4abi+ah Ats5

Tsauri Al Au,a+i dan 3sha6 dari kalangan /ad,hab /aliki dan anbali. Para

1

ahya Abdurrahman Al (hatib Fikih Wanita Hamil Penerjemah /ujahidin /uhayyanJakarta) 7isthi Press 8et. 9 &00: al. ;


4/12

'

ulama /ad,hab anbali memberikan syarat lain bagi b!lehnya menikahi

wanita yang ber,ina yaitu taubat dari ,ina.

"asar yang dipakai pertimbangan !leh (!mpilasi ukum 3slam dalam

menetapkan perkawinan wanita hamil adalah surat An5Nur ayat ' yang berbunyi )

3. laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang

berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak

dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yangdemikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa keb!lehan perempuan hamil menikah

dengan laki5laki yang menghamilinya adalah suatu pengecualian sehingga laki5

laki yang menghamilinya adalah yang tepat menjadi suaminya. Ayat tersebut juga

menerangkan bahwa haram bagi laki5laki mukmin yang baik untuk

mengawininya&.

"an juga jumhur ulama berdasar pada hadis =Aisyah dari Ath5Th!bary

dan ad5"aru6uthny sesungguhnya 4asulullah saw. ditanya tentang se!rang laki5

laki yang ber,ina dengan se!rang perempuan dan ia mau mengawininya. >eliau

berkata) ?Awalnya ,ina akhirnya nikah dan yang haram itu tidak mengharamkan

yang halal@. %ahabat yang meb!lehkan nikah wanita ber,ina adalah Abu >akar

Umar 3bnu Abbas yang disebut mad,ab Jumhur. #Ali As5%h!buny3hlm9:5B0$.

Pasa 5

#1$ %elama sese!rang masih dalam keadaan ihram tidak b!leh melangsungkan

perkawinan dan juga b!leh bertindak sebagai wali nikah.

#&$ Apabila terjadi perkawinan dalam keadaan ihram atau wali nikahnya masih

berada dalam ihram perkawinannya tidak sah.

2

.ainuddin AliHukum Perdata Islam i IndonesiaJakarta) %inar Cra*ika&00D al. 9B59D.


5/12

9

TINJAUAN PASAL

>erdasarkan hadist Utsman ?"ari Utsman ra. bahwa Nabi saw. bersabda ) Erang

yang berihram tidak b!leh menikahi tidak b!leh dinikahi dan tidak b!leh

melamar@. #%ahih) /ukhtashar /uslim n!. ;19$

A I8

.+IST.+I L.IH SATU O+AN/

Pasa 55

#1$ >eristeri lebih satu !rang pada waktu bersamaan terbatas hanya sampai empat

isteri.

#&$ %yarat utama beristeri lebih dari se!rang suami harus mampu berlaku adil

terhadap ister5isteri dan anak5anaknya.

#'$ Apabila syarat utama yang disebut pada ayat #&$ tidak mungkin dipenuhi

suami dilarang beristeri dari se!rang.

Pasa 56

#1$ %uami yang hendak beristeri lebih dari satu !rang harus mendapat i,in dari

Pengadilan Agama.

#&$ Pengajuan perm!h!nan i,in dimaksud pada ayat #1$ dilakukan menurut pada

tata cara sebagaimana diatur dalam >ab F333 Peraturan Pemeritah N!.: Tahun

1:


6/12

B

#1$ %elain syarat utama yang disebut pada pasal BB ayat #&$ maka untuk

memper!leh i,in pengadilan Agama harus pula dipenuhi syarat5syarat yang

ditentukan pada pasal B Undang5Undang N!.1 Tahun 1:


7/12

D

dalam arti bukan terjadi pada selang beda waktu misalkan setelah ditinggal

pasangan lawan jenis meninggal atau cerai kemudian menikah lagi.

P!ligami juga dapat diartikan secara singkat yaitu perkawinan antara

se!rang laki5laki dengan lebih dari se!rang wanita '.

3slam adalah agama *itrah agama yang sejalan dengan tuntutan watak dan

si*at pembawaan kejadian manusia. Eleh karena itu 3slam memperhatikan

kenyataan5kenyataan manusiawi kemudian mengaturnya agar sesuai dengan

nilai5nilai keutamaan.

Pengaruh iklim membawakan perbedaan5perbedaan dalam kenyataan

hidup manusia. Tiap5tiap indiHidu mempunyai pembawaan yang mungkin berbeda

dengan indiHidu lain. (eadaan s!sial dalam suatu masyarakat pada masa tertentu

mengalami pr!blem5pr!blem yang meminta pemecahan #Ahmad A,har >asyir

&00


8/12

agaimana nasib perempuan yang tidak

sempat memper!leh suamiI Untuk memberikan kesempatan perempuan5

perempuan memper!leh suami dan dalam waktu sama untuk menjamin

kehidupan yang lebih stabil jangan sampai terjadi permainan tindakan5

tindakan ser!ng.

"emikianklah c!nt!h alasan5alasan yang dapat menjadi pertimbangan

kawin p!ligami itu yang merupakan alasan m!ral bi!l!gis dan s!sial ek!n!mis.

"engan memperhatikan k!nteks ayat ' 7%. An5Nisa yang memb!lehkan

perkawinan p!ligami tersebut dapat diper!leh ketentuan bahwa perkawinan

p!ligami menurut ajaran 3slam merupakan perkecualian yang dapat ditempuh

dalam keadaan yang mendesak. "alam keadaan biasa 3slam berpegang kepada

prinsip m!n!gami kawin hanya dengan se!rang istri saja yang dalam ayat Al5

7uran tersebut dinyatakan akan lebih menjamin suami tidak akan berbuat aniaya9.

Apabila se!rang lelaki akan berp!ligami hendaklah dia memenuhi syarat5

syarat p!ligami dalam 3slam yaitu sebagai berikutB)

1. /embatasi jumlah istri yang akan dikawininya.

&. "iharamkan bagi suami mengumpulkan wanita5wanita yang masih ada tali

persaudaraan menjadi istrinya.

'. "isyaratkan pula berlaku adil #adil terhadap dirinya sendiri adil diantara para

istri adil memberikan na*kah adil dalam menyediakan tempat tinggal adil

dalam mendapat giliran menginap. Anak5anak juga mempunyai hak untuk

mendapatkan perlindungan pemeliharaan serta kasih sayang yang adil dari

se!rang ayah.9. Tidak menimbulkan huru5hara di kalangan istri maupun anak5anak.

B. >erkuasa menanggung na*kahmempunyai kemampuan *inansial. >iar

bagaimana pun ketika se!rang suami memutuskan untuk menikah lagi maka

yang harus pertama kali terlintas dikepalanya adalah masalah tanggung jawab

na*kah dan kebutuhan hidup untuk dua keluarga sekaligus.

4

Ahmad A,har >asyirHukum Perkawinan Islam !gyakarta) U33 Press &00


9/12

;

A 8

P.N*./AHAN P.+KAINAN

Pasa 6

#1$ Pencegahan perkawinan bertujuan untuk menghindari suatu perkawinan yang

dilarang hukum 3slam dan Peraturan Perundang5undangan.

#&$ Pencegahan perkawinan dapat dilakukan bila cal!n suami atau cal!n isteri

yang akan melangsungkan perkawinan tidak memenuhi syarat5syarat untuk

melangsungkan perkawinan menurut hukum 3slam dan peraturan Perundang5

undangan.

Pasa 61

Tidak seku*u tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah perkawinan kecuali

tidak seku*u karena perbedaan agama atau ikhtilaa$u al dien.

Pasa 64

#1$ ang dapat mencegah perkawinan ialah para keluarga dalam garis keturunan

lurus ke atas dan lurus ke bawah saudara wali nikah wali pengampu dari salah

se!rang cal!n mempelai dan pihak5pihak yang bersangkutan

#&$ Ayah kandung yang tidak penah melaksanakan *ungsinya sebagai kepala

keluarga tidak gugur hak kewaliannya unuk mencegah perkawinan yang akan

dilakukan !leh wali nikah yang lain.

Pasa 62

Pencegahan perkawinan dapat dilakukan !leh suami atau isteri yang masih terikat

dalam perkawinan dalam perkawinan dengan salah se!rang cal!n isteri atau cal!n

suami yang akan melangsungkan perkawinan.

Pasa 6

Pejabat yang ditunjuk untuk mengawasi perkawinan berkewajiban mencegah

perkawinan bila rukun dan syarat perkawinan tidak terpenuhi.

Pasa 65


10/12

:

#1$ Pencegahan perkawinan diajukan kepada Pengadilan Agama dalam daerah

ukum di mana perkawinan akan dilangsungkan dengan memberitahukan juga

kepada Pegawai Pencatat Nikah.

#&$ (epada cal!n5cal!n mempelai diberitahukan mengenai perm!h!nan

pencegahan perkawinan dimaksud dalam ayat #1$ !leh Pegawai Pencatat Nikah.

Pasa 66

Perkawinan tidak dapat dilangsungkan apabila pencegahan belum dicabut.

TINJAUAN PASAL

Pencegahan perkawinan adalah menghindari suatu perkawinan

berdasarkan larangan hukum 3slam yang diundangkan. Pencegahan perkawinan

dapat dilakukan bila cal!n suami atau cal!n istri yang akan melangsungkan

perkawinan berdasarkan hukum 3slam yang termuat dalam Pasal 1' Undang5

Undang N!m!r 1 Tahun 1:upati (epala "aerah.

%elain itu dapat juga dilihat pada Pasal 9 B D


11/12

10

pencegahan perkawinan dimaksud. Pasal 19 Undang5Undang N!m!r 1 Tahun

1:


12/12

11

dan #&$ Undang5Undang N!m!r 1 Tahun 1:erdasarkan ketentuan Undang5Undang Perkawinan dan (!mpilasi

ukum 3slam tersebut dapat dipahami bahwa tenggang waktu 10 hari adalah

memberikan kesempatan kepada !rang yang merasa terkait dalam kelangsungan

perkawinan agar mengajukan keberatan5keberatan jika dipandang rencana

perkawinan cal!n mempelai terdapat larangan5larangan atau syarat dan rukun

yang belum terpenuhi. Namun demikian apabila pengajuan perm!h!nan

pencegahan perkawinan dipandang tidak sesuai dengan *akta yang sebenarnya

yaitu perkawinan yang akan dilangsungkan !leh cal!n mempelai memenuhi rukun

dan syarat5syarat perkawinan maka perm!h!nan pencegahan dapat dicabut seperti

yang ditegaskan pada Pasal 1; Undang5Undang N!m!r 1 Tahun 1:

makalah print perjanjian perkawinan

Documents