makalah (pro) pangan rekayasa genetika

15
i M M A A K K A A L L A A H H (PRO) PANGAN REKAYASA GENETIKA Diajukan sebagai tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar Disusun oleh : Rohmad Putra A.S 411306092 Risky Aji Maulana 411306147 Arif Rizki Wicaksana 411306117 Suryah Oktavianus S. 411306190 Andy Kriswantoro 1461404834 Achmad ismail 411306126 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2016

Upload: rohmad-putra

Post on 15-Apr-2017

584 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

  • i

    MMAAKKAALLAAHH ((PPRROO)) PPAANNGGAANN RREEKKAAYYAASSAA GGEENNEETTIIKKAA

    Diajukan sebagai tugas mata kuliah

    Ilmu Kealaman Dasar

    Disusun oleh :

    Rohmad Putra A.S 411306092

    Risky Aji Maulana 411306147

    Arif Rizki Wicaksana 411306117

    Suryah Oktavianus S. 411306190

    Andy Kriswantoro 1461404834

    Achmad ismail 411306126

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

    2016

  • ii

    DAFTAR ISI

    COVER ............................................................................................................... i

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

    B. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

    BAB II TUJUAN PUSTAKA

    A. Definisi Rekayasa Genetika Pada Umumnya................................................. 3

    B. Prinsip Dasar Rekayasa Genetika .................................................................. 4

    C. Tujuan Rekayasa Genetika............................................................................. 4

    BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 5

    A. Beberapa Contoh Pangan Hasil Rekayasa Genetika....................................... 7

    B. Keunggulan Pangan Rekayasa Genetika......................................................... 9

    C. Bagaimana Pangan Hasil Rekayasa Genetika Dikaji Keamanannya ? ........... 10

    D. Isu Penting Yang Terkait Dengan Keamanan Pangan Hasil

    Rekayasa Genetik ........................................................................................... 12

    BAB IV KESIMPULAN........................................................................................... 13

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pertumbuhan penduduk dunia yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke

    tahun mulai menjadi ancaman yang cukup serius. Hal tersebut dikarenakan peningkatan

    jumlah penduduk akan berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan pangan,

    sedangkan lahan pertanian justru semakin sempit karena sebagian besar lahan dikonversi

    menjadi area pemukiman dan industri. Diperkirakan pada tahun 2050 penduduk bumi

    akan mencapai angka 9 miliar jiwa dan satu hal yang paling dikhawatirkan dari fenomena

    tersebut adalah: krisis pangan.

    Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan, salah

    satunya adalah melalui bioteknologi berupa rekayasa genetika. Secara teori, rekayasa

    genetika merupakan upaya manusia yang dengan sengaja mengubah, memodifikasi,

    dan/atau menambahkan susunan suatu gen dengan material baru pada suatu organisme

    untuk mendapatkan keturunan sesuai dengan yang diinginkan manusia (Suryanegara,

    2011). Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin),

    artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara Etimologikata genetika berasal dari

    kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Namun, genetika

    bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang

    ada kaitannya dengan hal itu juga. Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk

    alih informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih

    informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara

    individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah

    ilmu tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan

    (hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul

    didalamnya.

    Beberapa kalangan bersepakat bahwa rekayasa genetika dapat menjadi solusi bagi

    krisis pangan melalui tanaman transgenik atau lebih dikenal dengan GMO (Genetically

    Modified Organism). Tanaman transgenik mulai dikembangkan pada tahun 1973 oleh

    Hurbert Boyer dan Stanley Cohen (BPPT, 2000 dalam Karmana 2009). Sejak saat itu,

    semakin banyak jumlah tanaman transgenik yang dibuat dan disebarluaskan ke seluruh

  • 2

    dunia. Enam belas tahun sejak diperkenalkan (1988), sudah terdapat sekitar 23 tanaman

    transgenik. Jumlah tersebut meningkat pada 1989 menjadi 30 tanaman dan pada tahun

    1990 meningkat lagi menjadi 40 tanaman. Perakitan tanaman transgenik ini diikuti pula

    oleh bidang industri dengan perluasan lahan tanam transgenik. Dokumen FAO tahun

    2001 menunjukkan luasan tanaman transgenik di dunia sudah mencapai 175.2 juta hektar

    pada tahun 2013 dan sebagian besarnya terdiri atas kedelai (58%) dan jagung (23%)

    (James, 2013; Widodo, tanpa tahun dalam Karmana, 2009). Amerika latin merupakan

    wilayah dengan luas areal tanaman transgenik tertinggi di dunia yaitu seluas 94 juta

    hektar atau 54% dari total keseluruhan (James, 2013).

    B. TUJUAN PENULISAN

    Tujuan yang disampaikan oleh penulis dalam pembuatan makalah tentang Pro

    Pangan Rekayasa Genetika ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengkaji dan menjelaskan tentang pangan rekayasa genetika ?

    2. Dapat memperkanalkan tentang apa saja produk-produk pangan rekayasa

    genetika.

    3. Memperoleh penjelasan tentang apa saja keunggulan yang ada pada pangan

    hasil rekayasa genetika.

    4. Dapat memperoleh penjelasan tentang keamanan dari pangan rekayasa

    genetika.

  • 3

    BAB II

    TINJUAN PUSTAKA

    A. Definisi Rekayasa Genetika Pada Umumnya

    Bioteknologi sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu dengan

    menggunakan sistem-sistem hayati, makhluk hidup ataupun derivatifnya untuk

    membuat atau memodifikasi produk-produk atau proses-proses untuk tujuan

    penggunaan khusus. Bioteknologi sering digunakan oleh para petani yaitu memodifikasi

    tanaman dan hewan melalui perkawinan silang untuk mendapatkan turunan dengan sifat

    seperti yang diinginkan. Selain itu bioteknologi juga diterapkan pada teknik fermentasi

    dalam pembuatan roti, bir, dan keju. Bioteknologi tersebut dilakukan dengan harapan

    dapat meningkatkan produksi dan menyempurnakan kualitas pangan guna memenuhi

    kebutuhan hidup manusia.

    Bioteknologi berkembang seiring dengan majunya ilmu pengetahuan manusia

    khususnya di bidang biologi molekuler. Pada tahun 1950-an para ilmuwan menemukan

    struktur DNA (deoxyribonucleic-acid) yang terdapat dalam gen setiap makhluk hidup/

    organisme. Di dalam DNA ini terkandung informasi genetis yang menjadi ciri khusus

    suatu organisme. Penemuan ini membuka kemungkinan dapat dimodifikasinya kode

    genetik suatu organisme sehingga menghasilkan sifat-sifat tertentu yang tidak dapat

    dihasilkan oleh teknik pemuliaan konvensional. Modifikasi dilakukan dengan cara

    memotong helai-helai DNA dari satu organisme dan kemudian ditempelkan ke dalam

    organisme lainnya. Teknik inilah yang dinamakan dengan rekayasa genetika. Teknik

    gunting-tempel ini dilakukan dari satu organisme ke organisme lainnya yang bahkan

    tidak sekerabat misalnya, ikan ke dalam tomat, manusia ke dalam babi, bakteri ke dalam

    kapas dan sebagainya, yang kemudian menghasilkan organisme baru yang sebelumnya

    tidak pernah ada. Organisme yang dihasilkan dari teknik ini dikenal sebagai Living

    Modified Organisms (LMOs)/Genetically Modified Organisms (GMOs), dalam bahasa

    Indonesia disebut Organisme Hasil Rekayasa Genetika (OHRG), atau lebih populer

    disebut dengan istilah transgenik.

  • 4

    B. Prinsip Dasar Rekayasa Genetika

    Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan

    perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam

    struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat

    berasal dari organisme apa saja.

    Prinsip dasar rekayasa genetika adalah sebagai berikut :

    1. Penyisipan informasi genetik ke dalam organisme

    2. Replikasi gen

    3. Pembelahan (duplikasi) sel dan DNA

    4. Mutagenesis (mutasi gen baik yang spontan maupun dengan induksi)

    5. DNA rekombinan

    6. Pengklonan gen

    Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen

    tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada

    tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia

    dapat diselipkan pada kromosom bakteri.

    Produksi insulin untuk pengobatan diabetes diproduksi di dalam sel bakteri E. coli

    di mana gen penghasil insulin diisolasi dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon

    dan dimasukkan ke dalam sel E. coli. Dengan demikian produksi insulin dapat

    dilakukan dengan cepat, massal, dan murah.Teknologi rekayasa genetika juga

    memungkinkan manusia membuat vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman

    transgenik dengan sifat-sifat baru yang khas.

    C. Tujuan Rekayasa Genetika

    Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain

    peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam penyimpanan

    pascapanen, peningkatan kandungan gizi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit

    tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap herbisida, sterilitas dan

    fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap pendinginan,

    penundaan kematangan buah, kualitas aroma, nutrisi, dan perubahan pigmentasi.

  • 5

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Selama bertahun-tahun, manusia telah melakukan seleksi tanaman untuk menghasilkan

    produk bahan pangan yang lebih baik untuk kelangsungan hidupnya. Meskipun mereka tidak

    mengetahui pengetahuan rekayasa genetika, pada kenyataannya mereka telah menggunakan

    prinsip-prinsip bioteknologi. Dengan kata lain leluhur kita telah memindahkan dan mengubah

    gen untuk meningkatkan kualitas makanan tanpa menyadarinya. Sekarang, bioteknologi

    modern memungkinkan produsen makanan untuk melakukan hal yang sama tetapi dengan

    pemahaman dan ketepatan yang lebih tinggi.

    Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik bioteknologi yang dilakukan dengan

    cara pemindahan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya (dikenal juga dengan

    istilah transgenik). Tujuannya adalah untuk menghasilkan tanaman/hewan/jasad renik yang

    memiliki sifat-sifat tertentu sehingga mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi

    manusia. Gen merupakan suatu unit biologis yang menentukan sifat-sifat makhluk hidup yang

    dapat diturunkan.

    Pangan hasil rekayasa genetika merupakan pangan yang diturunkan dari makhluk hidup

    hasil rekayasa genetika. Pada umumnya pangan bersumber dari tanaman, dan tanamanlah

    yang sekarang ini paling banyak dimuliakan melalui teknik rekayasa genetika. Tanaman hasil

    rekayasa genetika dikembangkan menggunakan alat bioteknologi modern. Berbeda dengan

    metode pertanian tradisional/konvensional. Keduanya mempunyai maksud yang sama yaitu

    menghasilkan varietas tanaman unggul dengan sifat yang telah diperbaiki, yang

    menjadikannya lebih baik untuk ditanam, dan lebih menarik untuk dimakan serta manfaat

    lainnya. Perbedaannya terletak pada bagaimana hasil itu diperoleh. Pemuliaan tradisional

    memerlukan persilangan yang mencampur ribuan gen dari dua jenis tanaman dengan harapan

    akan mendapatkan sifat yang diinginkan. Dengan bioteknologi modern, seseorang dapat

    memilih sifat yang diinginkan dan menyisipkan sifat tersebut ke dalam biji. Sama halnya

    dengan menambahkan satu kata Spanyol ke dalam kamus bahasa Inggris. Dengan pemuliaan

    tanaman tradisional seseorang harus mencampur kedua kamus tersebut menjadi satu dan

    mengharapkan kata yang diinginkan berakhir dalam bahasa Inggris. Tentu saja akan banyak

    kata lain yang tidak diinginkan mulus, efisien dan memberikan hasil yang lebih baik.

    (American Dietetic Association, Biotechnology resource kit,2000).

  • 6

    Pada tahun 1994, tanaman pangan hasil rekayasa genetika pertama, tomat dengan sifat

    kemasakan tertunda, ditanam dan dikonsumsi di Negara maju. Sejak saat itu jumlah pangan

    yang berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika kian hari kian bertambah.

    Pangan yang berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika telah mengalami lebih

    banyak pengujian dibandingkan dengan pangan lainnya dalam sejarah. Sebelum dipasarkan

    pangan tersebut dikaji sesuai dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh berbagai lembaga

    ilmiah internasional seperti World Health Organization (WHO), Food And Agriculture

    Organization (FAO) dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

    Pedoman tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Pangan hasil rekayasa genetika harus diatur seperti halnya dengan pengaturan pangan

    yang dihasilkan dengan metode selain rekayasa genetika. Resiko yang terkait dengan

    pangan yang berasal dari hasil rekayasa pada dasarnya sama dengan pangan yang

    dihasilkan secara konvensional

    2. Produk-produk tersebut akan dinilai berdasarkan keamanan, alergenisitas, toksisitas,

    dan nutrisinya masing-masing, bukan atas dasar metode atau teknik yang digunakan

    untuk menghasilkan produk tersebut.

    3. Setiap penambahan unsur baru ke dalam pangan melalui rekayasa genetika akan

    dimintakan persetujuan sebelum dipasarkan seperti halnya penambahan bahan

    tambahan pangan (misalnya pengawet dan pewarna) untuk makanan yang harus

    mendapat izin sebelum diedarkan.

  • 7

    A. Beberapa Contoh Pangan Hasil Rekayasa Genetika

    Jenis

    Tanaman

    Sifat yang telah

    dimodifikasi

    Modifikasi Foto

    Padi Mengandung provitamin A (beta karoten) dalam jumlah dalam jumlah

    tinggi

    Gen dari tumbuhan narsis,

    jagung, dan bakteri Erwinia

    disisipkan pada kromosom

    padi

    Jagung,

    kentang

    Tahan (resisten)

    terhadap hama.

    Gen toksin Bt dari bakteri

    Bacillus thuringiensis

    ditransfer ke dalam tanaman.

    Tembakau Tahan terhadap

    cuaca dingin.

    Gen untuk mengatur pertahanan pada cuaca dingin dari tanaman Arabidopsis thaliana atau dari sianobakteri

    (Anacyctis nidulans)

    dimasukkan ke tembakau.

  • 8

    Tomat Proses pelunakan

    tomat

    diperlambat

    sehingga tomat

    dapat disimpan

    lebih lama dan

    tidak cepat busuk

    Gen khusus yang disebut

    antisenescens ditransfer ke

    dalam tomat untuk

    menghambat enzim

    poligalakturonase (enzim

    yang mempercepat kerusakan

    dinding sel tomat). Selain

    menggunakan gen dari bakteri

    E. coli, tomat transgenik juga

    dibuat dengan memodifikasi

    gen yang telah dimiliknya

    secara alami.

    Kedelai Mengandung

    asam oleat tinggi

    dan tahan

    terhadap

    herbisida glifosat.

    Dengan

    demikian, ketika

    disemprot dengan

    herbisida

    tersebut, hanya

    gulma di sekitar

    kedelai yang akan

    mati.

    Gen resisten herbisida dari

    bakteri Agrobacterium galur

    CP4 dimasukkan ke kedelai

    dan juga digunakan teknologi

    molekular untuk

    meningkatkan pembentukan

    asam oleat.

    Ubi jalar Tahan terhadap

    penyakit tanaman

    yang disebabkan

    virus

    Gen dari selubung virus tertentu ditransfer ke dalam ubi jalar dan dibantu dengan teknologi peredaman gen.

  • 9

    Pepaya Resisten terhadap

    virus tertentu,

    contohnya

    Papaya ringspot

    virus (PRSV).

    Gen yang menyandikan

    selubung virus PRSV

    ditransfer ke dalam tanaman

    pepaya

    Melon Buah tidak cepat

    busuk.

    Gen baru dari bakteriofag T3

    diambil untuk mengurangi

    pembentukan hormon etilen

    (hormon yang berperan dalam

    pematangan buah) di melon.

    B. KEUNGULAN PANGAN REKAYASA GENETIKA

    Tanaman pangan hasil rekayasa genetika hampir serupa dengan tanaman aslinya

    tetapi mempunyai keistimewa yang menjadikannya lebih baik dan bermutu. Tanaman

    hasil rekayasa genetika mempunyai keunggulan sebagai berikut :

    1. Tanaman transgenik memiliki kualitas yang lebih tinggi dibanding degan

    tanaman konvensional, memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, tahan

    hama, tahan cuaca sehingga penanaman komoditas tersebut dapat memenuhi

    kebutuhan pangan secara capat dan menghemat devisa akibat penghematan

    pemakaian pestisida atau bahan kimia serta memiliki produktivitas yang lebih

    tinggi.

    2. Meningkatnya derajat kesehatan manusia. Apabila nutrisi terpenuhi dengan

    baik otomatis akan meningkatkan kesehatan masyarakat. Dan dengan

    diproduksinya berbagai hormon manusia seperti insulin dan hormon

    pertumbuhan lainnya sangat membantu perbaikan kesehatan masyarakat.

  • 10

    3. Teknik rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman yaitu memperbaiki

    sifat-sifat tanaman dengan menambah sifat-sifat ketahanan terhadap

    cengkeraman hama maupun lingkungan yang kurang menguntungkan

    sehingga tanaman transgenik memiliki kualitas lebih baik dari tanaman

    konvensional serta bukan hal yang baru karena sudah lama dilakukan tetapi

    tidak disadari oleh masyarakat.

    4. Mengurangi dampak kerusakan dan pencemaran lingkungan, misalnya

    tanaman transgenik tidak perlu pupuk kimia dan pestisida sehingga tanaman

    transgenik dapat membantu upaya perbaikan lingkungan.

    5. Proses industri yang lebih murah, efisien dan efektif. Modifikasi genetika

    dapat mengurangi biaya produksi ( seperti tenaga kerja) namun tetap

    menghasilkan produk yang melimpah dan tidak banyak menghabiskan waktu.

    6. Masa simpan lebih lama.

    C. BAGAIMANA PANGAN HASIL REKAYASA GENETIKA DIKAJI

    KEAMANANNYA ?

    Sebelum pangan hasil rekayasa genetika dipasarkan, harus diuji secara teliti

    terlebih dahulu oleh pengembang, dan secara terpisah diuji oleh pakar di bidang

    nutrisi, toksikologi, alergenitas dan berbagai aspek pangan lainnya. Pengkajian

    keamanan pangan tersebut didasarkan pada pedoman yang telah disusun oleh badan

    pengaturan yang kompeten dari setiap negara yang meliputi : deskripsi produk pangan,

    informasi rinci tentang maksud penggunaannya, data molekuler, toksikologi, nutrisi

    dan alergenisitas.

    Di indonesia keamanan pangan di atur dalam Undang-undang RI No.7 Tahun

    1996 tentang Pangan, Pasal 13 ayat (1), dinyatakan bahwa setiap orang yang

    memproduksi pangan atau menggunakan bahan baku, bahan tambahan pangan, dan

    atau bahan bantu lain dalam kegiatan atau proses produksi pangan yang dihasilkan dari

    proses rekayasa genetik wajib terlebih dahulu memeriksakan keamanan pangan bagi

    kesehatan manusia sebelum diedarkan. Ketentuan ini kemudian diperjelas lagi dalam

    Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan,

    Pasal 14 yang berbunyi:

  • 11

    1. Setiap orang yang memproduksi pangan atau menggunakan bahan baku,

    bahan tambahan pangan, dan/atau bahan bantu lain dalam kegiatan atau

    proses produk sipangan yang dihasi lkan dari proses rekayasa genetika wajib

    terlebih dahulu memeriksakan keamanan pangan tersebut sebelum diedarkan.

    2. Pemeriksaan keamanan pangan produk rekayasa genetika sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) meliputi :

    a. informasi genetika, antara lain deskripsi umum pangan produk rekayasa

    genetika dan deskripsi inang serta penggunaanya sebagai pangan;

    b. deskripsi organisme donor;

    c. deskripsi modifikasi genetika;

    d. karakterisasi modifikasi genetika; dan

    e. Informasi keamanan pangan, antara lain kesepadanan substansial,

    perubahan nilai gizi, alergenitas dan toksisitas.

    3. Pemeriksaan keamanan pangan produk rekayasa genetika sebagaimana

    dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh komisi yang menangani keamanan

    pangan produk rekayasa genetika.

    4. Persyaratan dan tata cara pemeriksaan keamanan pangan produk rekayasa

    genetika sebagaimana dimaksud pada ayat 3 ditetapkan oleh komisi yang

    menangani keamanan pangan produk rekayasa genetika.

    5. Kepala Badan menetapkan bahan baku, bahan tambahan pangan, dan/atau

    bahan bantu lain hasil proses rekayasa genetika yang dinyatakan aman

    sebagai pangan dengan memperhatikan rekomendasi dari komisi yang

    menangani keamanan pangan produk rekayasa genetika.

    Sehingga dapat dikatakan jika pangan rekayasa genetika dapat dikatakan aman untuk

    dikonsumsi oleh masyarakat, karna pemerintah sudah melindunginya dalam UUD. Dan

    selama PRG itu didaftarkan pada BPOM maka PRG itu dapat dikatakan aman untuk

    dikomsusi.

  • 12

    D. ISU PENTING YANG TERKAIT DENGAN KEAMANAN PANGAN HASIL

    REKAYASA GENETIKA

    Resistensi Terhadap Antibiotika

    Beberapa tanaman produk bioteknologi mengandung gen yang mengatur sifat

    yang disebut dengan resistensi terhadap antibiotika. Peneliti menggunakan gen

    tersebut sebagai penanda untuk mengetahui apakah gen yang diinginkan telah berhasil

    dimasukkan ke dalam sel. Kekhawatiran yang timbul adalah gen penanda tersebut

    dapat pindah dari tanaman produk rekayasa genetika ke mikroorganisme, yang

    umumnya terdapat dalam usus manusia dan mengakibatkan meningkatnya ketahanan

    terhadap antibiotika. Telah banyak pengkajian dan penelitian tentang hal ini dan

    menyimpulkan sebagai berikut :

    Kemungkinan pindahnya gen resisten terhadap antibiotika ke organisme

    lainnya adalah sangat-sangat kecil, dan

    Apabila kemungkinan yang sangat kecil tersebut terjadi, dampak daripada

    pemindahan sifat resisten terhadap antibiotika ini dapat diabaikan, karena

    penanda yang digunakan sangat terbatas digunakan pada manusia dan

    hewan.

    Meskipun demikian, peyaringan alergenisitas merupakan bagian yang sangat penting

    dari uji keamanan pangan sebelum suatu pangan diedarkan. Alergen mempunyai

    kesamaan sifat seperti : tetap stabil selama pencernaan, cenderung tetap stabil selama

    proses pembuatan pangan, terdapat dalam jumlah besar dalam pangan. Tidak satupun

    protein yang dimasukkan ke dalam produk rekayasa genetika memiliki salah satu dari

    sifat tersebut. Protein dalam produk rekayasa genetika memiliki fungsi yang telah

    diketahui dengan cermat dan berada dalam jumlah yang sangat sedikit, mudah

    terdegradasi dalam usus.

  • 13

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

    Rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen

    lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu

    menghasilkan produk

    Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain

    peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam

    penyimpanan pascapanen, peningkatan kandungan gizi, tahan terhadap serangan

    hama dan penyakit tertentu.

    Didalam pangan rekayasa genetika memiliki banyak sekali manfaat seperti sebagai

    sumber gizi bagi manusia, tahan terhadap hama, berkurangnya polusi karna karna

    penggunaan pestisida yang berlebihan dll.

    PRG tidak dapat menyebabkan alergenitas karena Protein dalam produk rekayasa

    genetika memiliki fungsi yang telah diketahui dengan cermat dan berada dalam

    jumlah yang sangat sedikit, mudah terdegradasi dalam usus.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://nanashe08.blogspot.com/2011/05/mengenal-pangan-hasil-rekayasa-genetika.html

    2. https://www.academia.edu/10235112/Rekayasa_Genetika_Tumbuhan_bidang_perkebuna

    n_dan_pertanian

    3. http://www.mediaperkebunan.net

    4. https://duniabiologianda.blogspot.com/2012/08/rekayasa-genetika-dan-genetika-

    modified.html?m=1

    http://nanashe08.blogspot.com/2011/05/mengenal-pangan-hasil-rekayasa-genetika.htmlhttps://www.academia.edu/10235112/Rekayasa_Genetika_Tumbuhan_bidang_perkebunan_dan_pertanianhttps://www.academia.edu/10235112/Rekayasa_Genetika_Tumbuhan_bidang_perkebunan_dan_pertanianhttp://www.mediaperkebunan.net/https://duniabiologianda.blogspot.com/2012/08/rekayasa-genetika-dan-genetika-modified.html?m=1https://duniabiologianda.blogspot.com/2012/08/rekayasa-genetika-dan-genetika-modified.html?m=1