makalah profesi keguruan.docx

Upload: faa-ulfaa

Post on 01-Mar-2016

236 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT tuhan semesta alam. Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu terlimpah kepada Rosulullah SAW. Bersyukur kapada ilahi robbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul Penghargaaan dan profesi guru dapat terselesaikan dengan lancer. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan. Dan harapan penyusun, semoga membawa manfaat bagi kita semua. Penyusun sangat mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, yang tentunya merupakan masukan yang bersifat membangun dan menyempurnakan makalah ini, demikan makalah ini dibuat, semoga dapat menyempurnakan pengetahuan bagi pembaca. Sekian.

Sidoarjo , 13 Desember 2013

PenyusunDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1BAB I PENDAHULUAN..31. Latar Belakang MasalahBAB II PEMBAHASAN.5a. Pengertian profesi keguruanb. Kedudukan guruc. Peranan guru d. Peranan guru menurut beberapa ahli e. Guru profesional f. Syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang guru g. Pengakuan dan penghargaan profesi guruh. Pengakuani. Penghargaan dan imbalanBAB III PENUTUP..131. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA...14

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hampir semua golongan masyarakat masih cenderung memandang bahwa guru merupakan pekerjaan profesi yang tingkatannya paling rendah dibanding profesi lain. Tidak seperti halnya dokter yang dipandang oleh masyarakat sebagai pekerjaan profesi yang derajatnya paling tinggi. Rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru disebabkan oleh beberapa faktor.Faktor pertamaadalah adanya pandangan sebagian masyarakat bahwa siapa pun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan. Kekurangan tenaga guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai kewenangan profesional.Faktor keduaadalah pandangan guru itusendiri terhadap profesinya. Banyak guru yang tidak menghargai profesi yang disandangnya,dan tidak berusaha untuk mengembangkan profesi tersebut. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan profesi untuk kepuasaan dan kepentingan dirinya, ketidakmampuan guru melaksanakan tugas profesinya, komersialisasi mengajar, dan lain-lain, sering menyebabkan pudarnya wibawa guru sehingga pengakuan profesi guru semakin merosot. Itulah sebabnya pengakuan dan usaha menegakkan profesi guru harus dimulai dari guru itu sendiri. Usaha yang dapat dilakukan harus dimulai dari pengakuan secara sadar akan makna profesi, menghargai dan mencintai tugas profesinya, serta berusaha untuk mengembangkan profesi yang disandangnya.Di lain pihak, dapat dikatakan bahwa guru merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan, sebab guru memegang peranan utama dalam proses mengajar belajar yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Proses mengajar belajar merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung secara edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi guru, diperlukan syarat-syarat khusus dan kompetensi tertentu, apalagi sebagai guru yang profesional, ia harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu pengetahuan tersebut perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan. Jabatan guru memiliki tugas yang cukup banyak, baik yang terikat oleh dinas maupundi luar dinas. Pengelompokan tugas-tugas guru terdiri dari tiga jenis, yaitu: (1) tugas dalambidang profesi, (2) tugas kemanusiaan, dan (3) tugas dalam bidang kemasyarakatan. Salah satu di antara ketiga tugas guru tersebut (yakni tugas dalam bidang profesi yang meliputi: mendidik, mengajar, dan melatih) akan dibahas secara singkat dalam makalah ini.

BAB IIPEMBAHASANPENGERTIAN PROFESI KEGURUAN Profesi keguruan diartikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah Hal ini dapat disimpulkan bahwa, peran utama guru yang diamanatkan dalam konstitusi antara lain: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.KEDUDUKAN GURUDisekolah kedudukan seorang guru sebagai orang dewasa, sebagai pengajar, pendidik, dan sebagai pegawai. Yang paling utama ialah kedudukannya sebagai pengajar dan pendidik, yakni sebagai guru. Berdasarkan kedudukannya sebagai guru ia harus menunjukkan kelakuan yang layak bagi guru menurut harapan masyarakat. Apa yang dituntut dari guru dalam aspek etis, intelektual, dan sosial lebih tinggi daripada yang dituntut dari orang dewasa lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar mengajar, dalam usahanya untuk mengantarkan siswa/anak didik ke taraf yang dicita-citakan. PERANAN GURU Peran utama guru yang diamanatkan dalam konstitusi antara lain: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.PERANAN GURU MENURUT BEBERAPA AHLI 1. James W. Brown mengemukakan, bahwa peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana, dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa

2. Oemar HamalikBerpendapat, bahwa peran guru dalam pendidikan sangat luas, meliputi: guru sebagai pengajar, sebagai pembimbing, sebagai ilmuwan, sebagai pribadi, sebagai penghubung, sebagai modernisator, dan sebagai pembangun.

GURU PROFESIONAL Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Senada dengan definisi tersebut, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesional adalah sesuatu yang bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian dan keterampilan khusus untuk menjalankannya, serta mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru profesional adalah guru yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab pendidikan dengan terampil dan cakap sesuai dengan standar kompetensi tertentu.

SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SEORANG GURU Seorang guru/pendidik sesuai dengan peran dan kedudukannya, diharuskan memiliki persyaratan profesional yang kompleks. Myra Pollack Sadkar dan David Miller Sadkar, dalam Abdullah Idi mengatakan, bahwa seorang yang dikatan profesional adalah orang yang dipandang ahli dalam bidangnya, dimana yang bersangkutan bisa membuat keputusan dengan independen dan adil. Jika seorang menjadi profesional, haruslah membuat suatu langkah penawaran kolektif dengan membangun proses yang baru, institusi yang baru, prosedur yang baru, yang menggiring pada suatu pemahaman pada apa sesungguhnya yang diinginkan pendidik: status, dignitas, profesional, dan kompensasi yang logis dari suatu pekerjaan yang profesional. Untuk dapat melaksanakan tugas profesionalnya, guru harus memiliki syarat-syarat kepribadian dan kemampuan teknis keguruan, dalam hal ini dapat disebut dengan kompetensi.

Menurut M. Furqon Hidayatullah, dalam dunia pendidikan dikenal 10 (sepuluh) kompetensi guru, yaitu:1. Menguasai landasan-landasan pendidikan.2. Menguasai bahan pelajaran.3. Kemampuan mengelola kelas.4. Kemampuan mengelola program belajar mengajar.5. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar.6. Kemampuan menggunakan media/sumber belajar.7. Menilai hasil belajar.8. Memahami prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian untuk keperluan mengajar.9. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan.10. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan. Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1), kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Hal ini juga dipertegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat (1) dan (3), bahwa Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Adapun pengertian empat jenis kompetensi tersebut sebagaimana tercantum dalam penjelasan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 adalah sebagai berikut:1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.3. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.4. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. PENGHARGAAN GURUSebagai bentuk pekerjaan yang menjadi sumber utama penghasilan, profesi guru adalah profesi yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia menurut versi jajak pendapat Kompas 19-20 November 2008. Berdasarkan data statistik nasional Ditjen PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional, guru di Indonesia pada tahun 2009 total berjumlah 2.607.311 orang, dengan perincian: 1.579.381 orang guru PNS dan 1.027.930 orang guru nonPNS yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Guru sebagai suatu profesi kependidikan, bukan sekedar membutuhkan keterampilan teknis saja, tetapi juga pengetahuan teoretik. Sekedar contoh, siapa pun bisa terampil melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), tetapi hanya seorang dokter yang bisa mengakui dan diakui memiliki pemahaman teoretik tentang kesehatan dan penyakit manusia. Demikian juga dengan pekerjaan keguruan. Siapa saja bisa terampil mengajar orang lain, tetapi hanya mereka yang berbekal pendidikan profesional keguruan yang bisa menegaskan dirinya memiliki pemahaman teoretik bidang keahlian kependidikan. Kualifikasi pendidikan ini hanya bisa diperoleh melalui pendidikan formal bidang dan jenjang tertentu.Di samping itu, tugas dan tanggung jawab guru sebagai tonggak pembangunan sumber daya manusia juga menuntut kompetensi yang khusus.

Agar memenuhi persyaratan profesional, guru harus memiliki empat kompetensi, yaitu: meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kedudukan dan peranan guru yang khusus tersebut, telah mendapatkan perhatian yang khusus juga oleh pemerintah dan masyarakat. Banyak kebijakan yang dibuat oleh pemerintah agar tidak terjadi ketimpangan antara tugas dan kewajiban guru dengan penghasilan dan kesejahteraan guru. Pengakuan pemerintah kepada guru sebagai tenaga profesional adalah dalam bentuk sertifikasi guru. Konsekuensi logis bagi guru yang telah mendapatkan sertifikat tersebut adalah peningkatan penghasilan dan tunjangan sebagaimana aturan yang telah diatur dalam ketentuan yang berlaku.

PENGAKUAN GURU Secara sosiologis kehadiran suatu profesi dimasyarakat bukan diakui dan diyakini oleh pengemban profesi itu semata, justru diakui dan dirasakan manfaat dan kepentingannya oleh masyarakat yang bersangkutan.Untukberkembangya peran dan fungsi suatu profesi guru membutuhkan pengakuan dari bidang-bidang profesi lain yang telah berada di masyarakat. Pengakuan dan penghormatan antar bidang profesi akan tercipta dan terjamin, jika masing-masing pengemban berbagai bidang profesi mematuhi kode etiknya.

Prinsip dasar saling menghormati antar bidang profesi itu akan menjadi landasan bagi terwujudnya kerjasama secara kesejawatan dalam menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan di masyarakat yang membutuhkan pendekatan secara permasalahan kependidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan sebagainya (Blocher,1987).Untuk terjaminnya kehadiran, perkembangan dan kemantapan peran dan fungsi suatu profesi dibutuhkan adanya pengakuan dan perlindungan hukum resmi dari pemerintah (jurisdiction).Melihat begitu besar peran guru dalam pembangunan bangsa Indonesia, hak-hak guru sebagai pribadi, pemangku profesi keguruan, anggota masyarakat, dan warga negara mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Berbagai kebijakan terkait pendidikan dan tenaga pendidikan terus diperbaiki sebagai bukti bentuk perhatian pemerintah, beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:1. Penetapan tanggal 25 Novembersebagai Hari Guru Nasional berdasarkan Keppres. Nomor 78 tahun 1994. 2. Peraturan dan ketentuannya secara khusus diatur dalam:a. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.b. Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 5 tahun 2012 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan.f. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2012 tentang Perubahan Keempat belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.1. Peningkatan kesejahteraan baik berupa peningkatan gaji, khususnya Guru PNS dan pemberian tunjangan sertifikasi untuk semua guru baik PNS atau non-PNS (swasta) yang telah memenuhi syarat dan lulus uji sertifikasi.2. Peningkatan jenjang karir terhadap guru, khususnya PNS guru yang lebih baik dan cepat dari mereka yang bekerja di kantor.3. Upaya Peningkatan keilmuan dan profesionalitas dalam pembelajaran dengan adanya pemberian pelatihan dan pendidikan (Diklat), seminar, workshop dan perlombaan untuk guru.Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa wujud nyata penghargaan pemerintah terhadap profesi guru telah dibahas secara khusus dalam peraturan di atas, termasuk pengakuan pemerintah, diwujudkan melalui sertifikasi guru sebagai tenaga pendidik profesional. Selain itu, pengakuan dan penghargaan dari masyarakat juga telah mengalami banyak peningkatan, antara lain:1. Adanya animo yang tinggi dari masyarakat untuk memasukan anak-anaknya ke perguruan tinggi berbasis pendidikan keguruan.2.Adanya perubahan dari anggapan guru sebagai pekerja sosial menjadi pekerja profesional.

Walaupun begitu, masih terdapat beberapa ketimpangan terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, maupun oleh masyarakat mengenai pengakuan dan penghargaan terhadap profesi guru, yaitu:1. Dalam hal pengaturan yang ada saat ini, pemerintah hanya mengakui pengabdian guru-guru yang mengabdikan dirinya di sekolah negeri yang dapat diakui sebagai tenaga honorer untuk diangkat menjadi CPNS. Hal ini tidak berlaku untuk guru yang mengabdikan diri di sekolah swasta. Padahal, hakikatnya mereka juga bekerja dalam kaitannya dengan pendidikan bagi bangsa Indonesia.2. Dalam hal pengaturan gaji, pemerintah masih mengutamakan pengaturan terhadap guru-guru yang berstatus PNS saja. Maka, dalam hal ini, perlu ada peraturan yang jelas dari pemerintah, agar yayasan yang mengelola lembaga pendidikan dapat memberikan gaji yang sesuai dengan standar kelayakan.3. Penghargaan masyarakat dalam hal pengakuan terhadap guru sebagai pekerja profesional masih memerlukan pembimbingan secara intensif, sehingga masyarakat dapat memahami bahwa guru bukan sekedar pejuang tanpa tanda jasa, guru adalah pejuang yang perlu mendapat pengakuan secara pasti. Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa untuk menyandang status sebagai guru perlu persyaratan khusus sebagaimana menjadi dokter dan profesi lainnya.4. Di samping itu, kebanyakan masyarakat masih menganggap bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, artinya guru bekerja sebagai pengabdi yang tidak selayaknya menuntut besaran gaji yang diterima. Hal ini merujuk kepada kemarahan masyarakat manakala guru mendapat gaji banyak.

PENGHARGAAN DAN IMBALAN

Adanya pengakuan (Recognition) terhadap suatu profesi secara implisit mengimplikasikan adanya penghargaan baik berarti finansial maupun mengandung makna status sosial.Penghargaan dan imbalan yang diperoleh tenaga guru sudah barang tentu sesuai dengan pengakuan terhadap statusnya.Berdasarkan UU Guru dan Dosen No, 14 Tahun 2005 pasal 14 disebutkan bahwa :Dalam melaksanakantugaskeprofesionalan, guru berhak :1. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;5. Mempereroleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan,kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.8. Memikili kesepatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.9. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi, dan/atau10. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

PENUTUPDemikianlah uraian mengenai profesionalisasi guru yang sempat penulis paparkan dalam makalah ini. Uraian tersebut agaknya bersifat harapan, sebab harus diakui bahwa beberapa kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jabatan guru masih jauh dari profesi guru yang sesungguhnya, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa mereka itu berstatus guru. Dengan kata lain, kita masih harus banyak berbenah diri untuk menjadi guru yang profesional, meskipun kita telah berstatus guru.Ini merupakan suatu tantangan bagi para guru untuk mendongkrak derajat profesinya agar mendapat penghargaan dan pengakuan di mata masyarakat.

DAFTAR PUSTAKAhttp://abusyauqitamim.wordpress.com/2012/12/04/pengakuan-dan-penghargaan-profesi-guru/http://matematikasmun1dk.blogspot.com/2013/08/pengakuan-dan-penghargaan-profesi-guru.htmlhttp://disdikklungkung.net/content/view/66/1/http://lpmpjogja.diknas.go.id/materi/fsp/2009-PAK/kti%20pengembangan%20profesi%20guru.pdfhttp://re-searchengines.com/0506afrianto.html.http://rivafauziah.wordpress.com/2007/06/11/makalah-pendidikan/http://willyedi.wordpress.com/2007/09/19/menulis-satu-bukti-profesionalisme-guru-2/http://www.psb-psma.org/content/blog/pentingnya-supervisi-pendidikanhttp://www.lpmpdki.web.id/index.php/berita-pendidikan/197-sertifikasi-guruhttp://www.klubguru.com/view.php?subaction=showfull&id=1201022452&archive=&start_from=&ucat=4

10