makalah qiraat
DESCRIPTION
Makalah QiraatTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu qiraat bermula dari zaman turunnya al-qur’an. Setiap tahun dalam
bulan ramadhan Rasulullah SAW membacakan al-qur’an kepada para Sahabatnya.
Para sahabatnya pun membacakan al-qur’an kepada sahabatnya yang lain. Walau
bagaimana pun bacaan qiraat belum diamalkan secara meluas karena orang Arab
ketika itu belum beriman dan al-qur’an juga belum tersebar luas dibeberapa
daerah Arab.
Pengertian qiraat secara etimologi adalah dalam bentuk masdar dari
perkataan ( قرأ ) yang bermaksud bacaan. Secara terminologi terdapat berbagai
pendapat para ulama tentang pengertian makna qiraat ini. Menurut Al- Dimyathi
sebagaimana dipetik oleh Dr. Abdul Hadi Al- Fadhli bahwa sanya qiraat adalah
suatu ilmu untuk mengetahui cara pengucapan lafaz-lafaz al-qur’an baik yang
disepakati maupun yang diikhtilafkan oleh para ahli qiraat, seperti hazf
(membuang huruf), isbat (menetapkan huruf), wasal (menyambung huruf), ibdal
(menggantikan huruf atau lafaz tertentu), dan lain-lain yang didapat melalui deria
pendengar.
Sedangkan menurut Imam Shihabuddin Al- Qushthal, qiraat adalah suatu
ilmu untuk mengetahui kesepakatan serta perbedaan para ahli qiraat, seperti yang
1
bersangkutan degan aspek bahasa, i’rab, isbat, fasal, dan lain-lain yang diperoleh
dengan cara periwayatan.
1.2 Tujuan makalah
Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil
penelitian dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak
ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel-veriabel
penelitian. Berdasarkan tujuan diatas, maka makalah ini bertujuan:
a. Untuk mengetahui pengertian Qiraat
b. Untuk mengetahui Sejarah Qiraat
c. Untuk mengetahui macam-macam lagu Qiraat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Qira'at
Al-Qira'at adalah bentuk mashdar dari qara'a - yaqra'u - qira'atan. Menurut
istilah qira'at ialah salah satu aliran dalam mengucapkan Al-Qur'an yang dipakai
oleh salah seorang imam qura' yang berbeda dengan lainnya dalam hal ucapan Al-
Qur'anul Karim. Qira'at ini berdasarkan sanad-sanadnya sampai kepada
Rasulullah.
2.2 Sejarah timbulnya Qira'at
Bahwa periodesasi qurra' adalah sejak zaman sahabat sampai dengan masa
tabi'in. Orang-orang yang menguasai tentang Al-Qur'an ialah yang menerimanya
dari orang-orang yang dipercaya dan dari imam demi imam yang akhirnya berasal
dari Nabi.
Sedangkan mushhaf-mushhaf tersebut tidaklah bertitik dan berbaris, dan
bentuk kalimat di dalamnya mempunyai beberapa kemungkinan berbagai bacaan.
Kalau tidak, maka kalimat itu harus ditulis pada mushhaf dengan satu wajah
kemudian ditulis pada mushhaf lain dengan wajah yang lain dan begitulah
seterusnya.
Tidaklah diragukan lagi bahwa penguasaan tentang riwayat dan
penerimaan adalah merupakan pedoman dasar dalam bab qira'at dan Al-Qur'an.
Kalangan sahabat sendiri dalam pengambilannya dari Rasul berbeda-beda. Ada
yang membaca dengan satu huruf sedang yang lain ada yang mengambilnya dan
3
huruf/bacaan. Dan bahkan yang lain lagi ada yang lebih dari itu. Kemudian
mereka bertebaran ke seluruh penjuru daerah dalam keadaan semacam ini.
Utsman r.a. ketika mengirim mushhaf-mushhaf ke seluruh penjuru kota ia
mengirimkan pula orang yang sesuai bacaannya mempunyai satu segi bacaan dan
yang lainnya ada pula yang lebih dari itu. Oleh karena itulah timbulnya banyak
perbedaan dan kurang adanya keseragaman antara sesamanya.
Pada masa itu himbauan tokoh-tokoh dan pemimpin ummat untuk bekerja keras
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga bisa membedakan antara
bacaan yang benar dan yang tidak benar. Mereka mengumpulkan huruf dan
qira'at, mengembangkan wajah-wajah dan dirayah, menjelaskan yang benar dan
yang salah serta yang berkembang dan yang punah dengan pedoman-pedoman
yang mereka kembangkan dan segi-segi yang mereka utamakan.
2.3 Macam-macam lagu Qiraat
Seni baca Al-Quran ialah bacaan Al-Quran yang bertajwid diperindah oleh
irama dan lagu. Al-Quran tidak lepas dari lagu. Didalam melagukan Al-Quran
atau taghonni dalam membaca Al-Quran akan lebih indah diwarnai dengan
macam-macam lagu. Untuk melagukan Al-Quran, para ahli qurro di Indonesia
membagi lagu atas 7 (tujuh) macam bagian. Antara lain sebagai berikut:
1. Bayati
Fungsi bacaan syair-syair ini sangat erat kaitannya dengan susunan lagu
tilawatil Qur’an, disamping itu juga berguna untuk lebih mempermudah dalam
penguasaan lagu-lagu tersebut, serta untuk selingan dalam pengjaran tilawatil
4
Qur’an agar terkesan lebih bervariasi dan supaya tidak cepat jemu. Lagu bayati
terdiri dari: Qoror, Nawa, Jawab, Jawabul Jawab, Nuzul (turun), Shu’ud (naik).
2. Shoba
Lagu Shoba terdiri dari lima bentuk dengan tiga variasi yaitu ajami,
mahur, dan bastanjar. Sedangkan untuk tingkatan suara ada dua yaitu jawab dan
jawabul jawab.
3. Hijaz
Lagu hijaz terdiri dari tujuh bentuk dan empat variasi yaitu kard, kard-
kurd-naqrisy dan kurd. Sedangkan bentuk tingkatan suara ada tiga yaitu jawab,
jawabul jawab, dan qoror.
4. Nahawand
Lagu nahawand terdiri dari lima bentuk dan dua variasi/selingan, yaitu
nuqrosy, dan murokkab. Ciri-ciri variasi nuqrosy adalah bernada rendah (turun)
sedangkan variasi murokkab bernada tinggi (naik). Adapun tingkatan suaranya
ada dua yaitu jawab dan jawabul jawab.
5. Rost dan Rosta alan nawa
Lagu rost dan rosta alan nawa pada bagian ini selalau berhubungan satu
sama lainnya, artinya kalau memulai dengan lagu rost maka mesti dilanjutkan
(disambung) dengan rosta alan nawa. Jadi lagu rost dibagian ini hanya sebagai
pembuka saja. Adapun lagu rost dan rosta alan nawa terdiri dari tujuh bentuk dan
tiga variasi yaitu : Usyaq, Zanjiron, dan Syabil Alarros. Sedangkan tingkatan
suaranya ada 2 : jawab dan jawabul jawab.
5
6. Jiharkah
Lagu Jiharkah terdiri dari 4 bentuk dan 1 fariasi yaitu Kurdi. Sedangkan
tingkatan suara ada 2 tingkatan yaitu Nawa dan Jawab.
7. Sikah
Lagu sikah terdiri dari 6 bentuk dan 4 fariasi, yaitu: Misri, Turki, Roml,dan
Uroq. Sedangkan tingkat suaranya ada 3, yaitu: Qoror, Jawab dan Jawabul
Jawab.
Seni baca Al-Quran mulai mencuat di Mekkah, Madinah, Mesir dan
negara-negara Islam dunia sejak abad 20. Paduan seni dan ilmu Qira’at Al-Quran
ini merambah ke beberapa Negara di dunia termasuk Indonesia. Penyebaran
nadzam, syair-syair dan lagu-lagu Arab dilakukan oleh kaum Muslimin yang
menimba ilmu disana dan dibawa ke daerah masing-masing.
Marilah sejenak kita pusatkan perhatian kita untuk mengikuti program
pembinaan tilawatil Quran. Perlu disampaikan bahwa ada beberapa hal yang
sangat penting untuk mendapatkan perhatian kita sebelum kita melangkah lebih
jauh dalam pelajaran seni baca al-Quran ini.
Yang pertama, kita harus bisa membaca al-Quran dengan fasih dan
bertajwid. Sebab hal ini merupakan masalah yang pokok. Kalau kita hanya
mengejar lagu tanpa memerhatikan tajwid, ini merupakan satu kesalahan yang
sangat besar. Kedua-duanya harus berjalan secara harmonis. Membaca dengan
bertajwid, membaca dengan fasih, kemudian dilagukan secara harmonis.
Yang kedua, kita harus mempunyai bakat dan juga hobi. Kalau kita
mempunyai hobi untuk membaca al-Quran, itu dapat memberikan satu jaminan
6
bahwa kita dapat berlatih secara kontinyu (istiqamah). Sedangkan dengan bakat
yang kita miliki, berarti kita memiliki suara yang bisa dibutuhkan dalam
memelajari al-Quran ini, dan juga kita memiliki pernafasan yang cukup.
Yang ketiga, yang tidak kurang pentingnya, sabar dan ikhlas. Kita harus
bersabar. Pelajaran ini betul-betul memerlukan kesabaran. Dalam memelajari seni
baca al-Quran ini, kita akan banyak menghadapi kesulitan-kesulitan. Sebabnya
adalah bahwa dalam seni baca al-Quran banyak hal-hal yang terkait di dalamnya.
Baik dari segi tajwidnya ataupun qiraatnya. Kita perlu memelajari bagaimana
pernafasan yang baik, bagaimana seluk-beluk lagu, dari lagu A, B, C, dan
sebagainya. Semua itu betul-betul memerlukan kesabaran.
Kemudian juga kita harus ikhlas. Ikhlas dalam arti betul-betul memelajari
seni baca al-Quran ini karena Allah semata. Dari mulai sekarang, coba canangkan
ini. Jangan sekali-kali punya tujuan memelajari seni baca al-Quran ini hanya
secara keduniawian. Misalnya hanya karena ingin menang dalam MTQ, hanya
sekadar mengejar karir, ataupun tujuan-tujuan yang lain. Dengan dasar inilah, ada
MTQ ataupun tidak, karena karir ataupun tidak, di mana kita berada dan kapan
saja, kita senantiasa mempelajari al-Quran.
Dalam MTQ ( Musabaqoh Tilawatil Qur’an ) ada beberapa materi
penilaian, antara lain :
1. Materi penilaian bidang tajwid, terdiri dari :
a. Makharijul huruf
b. Shifatul huruf
c. Ahkamul huruf
7
d. Ahkamul mad wal qoshr
2. Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari :
a. Al Waqf wal – ibtida
b. Muroatul kalimat wal kharokat
c. Muroatul kalimat wal ayat
d. Adabut tilawah
3. Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari :
a. Suara
b. Irama dan variasi
c. Keutuhan dan tempo lagu
d. Pengaturan nafas
Kesalahan dalam bidang suara dan irama
1. Kesalahan dalam suara terdiri dari :
a. Suara kasar
b. Suara pecah
c. Suara parau
d. Suara lemah
2. Kesalahan dalam irama terdiri dari :
a. lagu yang tidak utuh
b. tempo lagu yang terlalu cepat atau terlalu lambat
c. irama dan variasi yang tidak indah
d. pengaturan nafas yang tidak terkendali
8
Kesalahan dalam bidang Tajwid serta Fashohah dan adab ada dua macam :
1. Kesalahan Jali, yaitu kesalahan yang dapat merusak makna dan merusak
ketentuan Tajwid/ qiroat yang sah. Disebut Jali karena kesalahan itu diketahui
oleh ahli qiroat maupun yang bukan ahlinya
2. Kesalahan Khafi, yaitu kesalahan yang merusak ketentuan tajwid/qiroat, tetapi
tidak merusak makna. Disebut Khafi karena hanya diketahui oleh ulama ahli
qiroat saja.
9
BAB III
KESIMPULAN
Di dalam melagukan Al-Quran atau taghonni dalam membaca Al-Quran
akan lebih indah diwarnai dengan macam-macam lagu. Untuk melagukan Al-
Quran, para ahli qurro di Indonesia membagi lagu atas 7 (tujuh) macam bagian.
Antara lain sebagai berikut:
1. Bayati
2. Shoba
3. Hijaz
4. Nahawand
5. Rost
6. Jiharkah
7. Sikah
10
Daftar Pustaka
www. Ilmu Qiraat.com
www.google.sejarah Qiraat.com
http://jamiyatulqurowalhuffadzngoro.blogspot.com/2010/06/macam-macam-lagu-
dalam-seni-baca-al.html
http://taufiqur-tilawah.blogspot.com/2012/01/belajar-seni-baca-al-quran-
pengantar.html
11