makalah qm_new
DESCRIPTION
yowyowTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kualitas suatu barang merupakan hal yang paling utama yang harus
diperhatikan bagi produsen dan konsumen, prinsip ini berlaku baik untuk barang
maupun jasa. Ada keuntungan besar pada investasi dari program jaminan kualitas yang
efektif telah menggunakan kualitas sebagai strategi bisnisnya. Program jaminan kualitas
yang baik adalah pelayanan yang sesuai dengan standard yang telah ditetapkan sehingga
pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang didapatkan.
Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam banyak produk maupun
jasa. Oleh sebab itu kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan
perusahaan, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Konsumen merasa bahwa
jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan tertentu jauh lebih baik kualitasnya dari pada
perusahaan pesaing dan dengan demikian memutuskan unutk menggunakan jasa
tersebut. Program jaminan kualitas yang efektif dapat menghasilkan potensi pasar,
produktivitas lebih tinggi dan biaya pembuatan barang maupun jasa keseluruhan yang
lebih rendah.
Dalam makalah ini akan dijelaskan pula mengenai Quality Assurance pada Stikes
Dian Husada. Stikes Dian Husada merupakan suatu badan usaha dalam bidang jasa
yang mandiri dan kreatif dalam mengembangkan ilmu dan teknologi yang bermanfaat
untuk masyarakat baik ditingkat nasional maupun internasional. Misi Stikes Dian
Husada adalah menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasional, dan professional,
serta menyelenggaraan penelitian dasar dan terapan yang inovatif untuk menunjang
ilmu kesehatan, membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan melalui
ilmu pengetahuan, etika, norma, budaya dan agama dibidang kesehatan, serta
menghasilkan lulusan berkualitas. SPM-Stikes Dian Husada berusaha membangun
sistem penjaminan mutu internal pendidikan di Stikes Dian Husada Mojokerto untuk
membangun pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten
dan berkelanjutan sehingga stakeholders yang berkepentingan memperoleh kepuasan.
1
1.2 Tujuan Penulisan:
1. Untuk memahami konsep jaminan kualitas pada produk maupun jasa
2. Mengetahui aplikasi jaminan kualitas produk maupun jasa pada dunia nyata
3. Mengetahui proses penjaminan kualitas pada Stikes Dian Husada
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi Jaminan Kualitas (Quality Assurance)
Jaminan Kualitas adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang
diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang cukup
bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu.
Selain itu, jaminan kualitas juga dapat diartikan sebagai tindakan – tindakan
yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan
efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi.
Konsep Kualitas dibagi menjadi dua, yaitu konsep kualitas berdasarkan
pandangan tradisional dan konsep kualitas berdasarkan pandangan modern. Perbedaan
konsep kualitas pandangan tradisional dan modern ditunjukkan pada tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Pandangan tradisional dan modern tentang kualitas
Pandangan Tradisional Pandangan Moderen
Memandang kualitas sebagai isu teknis Memandang kualitas sebagai isu bisnis
Usaha perbaikan kualitas dikoordinasikan
oleh manajer kualitas
Usaha perbaikan kualitas diarahkan oleh
manajemen puncak
Menfokuskan kualitas pada fungsi atau
departemen produksi
Kualtias mencakup semua fungsi atau
departemen dalam organisasi
Produktifitas dan kualitas merupakan
sasaran yang bertentangan
Produktifitas dan kualitas merupakan
sasaran yang bersesuaian, karena hasil-
hasil produktifitas dicapai melalui
peningkatan atau perbaikan kualitas
Kualitas didefinisikan sebagai
konformansi terhadapat spesifikasi atau
standar. Membandingkan produk terhadap
spesifikasi
Kualitas secara tepat di definisikan sebagai
persyaratan untuk memuaskan kebutuhan
pengguna produk atau pelanggan
(customer). Membandingkan produk
terhadap kompetitor dan terhadap produk
3
terbaik di pasar.
Kualitas diukur melalui derajat
nonkonformansi, menggunakan ukuran-
ukuran kualitas internal
Kualitas diukur melalui perbaikan
proses/produk dan kepuasan pengguna
produk atau pelanggan secara terus
menerus, dengan menggunakan ukuran-
ukuran kualitas berdasarkan pelanggan.
Kualitas dicapai melalui inspeksi secara
intensif terhadap produk
Kualtias ditentukan melalui desain produk
dan dicapai melalui teknik pengendalian
yang efektif, serta memberikan kepuasan
selama masa pakai produk.
Beberapa kerusakan atau cacat diizinkan,
jika produk telah memenuhi standar
kualitas minimum
Cacat dan kerusakan dicegah sejak awal
melalui teknik pengendalian proses yang
efektif
Kualtias adalah fungsi terpisah dan
berfokus pada evaluasi produk
Kualitas adalah bagian dari setiap fungsi
dalam semua tahap dari siklus hidup
produk
Pekerja dipermalukan apabila
manghasilkan kualitas yang jelek
Manajemen bertanggung jawab untuk
kualitas
Hubungan dengan pemasok bersifat
jangka pendek dan berorientasi pada biaya
Hubungan dengan pemasok bersifat
jangka panjang
Pengertian Jaminan Kualitas berdasar pendapat para ahli :
Jaminan kualitas dapat dilaksanakan dengan adanya suatu sistem jaminan
kualitas, yang meliputi struktur organisasi, pertanggung jawaban, prosedur,
proses, dan sumber daya untuk mengimplementasikan manajemen kualitas
(Stebbing, 1993).
Hal ini dapat dilihat dari dokumentasi yang didalamnya mencatat semua
kegiatan yang telah dilakukan (Barrie and Paulson, 1984).
4
Jaminan kualitas adalah sistem kualitas yang dimulai dari perencanaan,
penentuan metoda, pelaksanaan, inspeksi dan tes sampai dokumentasi yang
memberikan jaminan dan kepastian kepada pemilik bahwa semua tindakan yang
dilakukan sesuai dengan standar spesifikasi (Willborn,1994).
Konsep kualitas berdasarkan pandangan tradisional memiliki jaminan kualitas
melalui inspeksi, yaitu :
Inspeksi kedatangan material atau bahan baku
Inspeksi produk yang dihasilkan
Meningkatkan kualitas inspeksi yang lebih ketat dan meningkatkan biaya
Kualitas merupakan tanggung jawab dari departemen jaminan kualitas
Sedangkan menurut pandangan modern, jaminan kualitas dilakukan melalui
pencegahan (prevention) yaitu :
Mengintegrasikan rantai pemasok pelanggan (customer-suppliers chain)
Meningkatkan kualitas melalui sistem
– Proses informasi pelanggan
– Proses kerja
– Proses orang
2.2 Sistem Jaminan Kualitas
Jaminan kualitas dapat dilaksanakan dengan adanya suatu sistem kualitas, yang
terdiri dari empat prosedur, yaitu perencanaan, pelaksanaan, inspeksi, dan tindakan.
Keempat kegiatan dari sistem kuaiitas saling berhubungan antara satu dan yang lain
5
Gambar 2.1 Lingkaran Deming
Keempat prosedur tersebut masing-masing memiliki komponen yang harus
dilaksanakan untuk mencapai kuaiitas yang sesuai dengan standar spesifikasi. Tujuan
dari pelaksanaan sistem ini untuk mencapai pekerjaan yang zero defect, di rnana zero
defect disini berarti pekerjaan yang dilakukan tidak menyebabkan suatu kegagalan,
sehingga tidak terjadi pekerjaan ulang.
Gambar 2.2 Komponen Sistem Jaminan Kualitas
Komponen Sistem Jaminan Kualitas :
Perencanaan kualitas merupakan kegiatan yang digunakan untuk merencanakan
kualitas, membuat program, merencanakan dokumentasi yang digunakan dan
prosedur kualitas, yang bertujuan untuk mencapai kualitas yang sesuai dengan
dokumen kontrak.
Tanggung jawab manajemen merupakan kegiatan yang digunakan untuk
memastikan bahwa kebijaksanaan kualitas telah dipahami, disepakati,
6
diterapkan dan dipelihara pada semua tingkatan dalam organisasi.
Kebijaksanaan kualitas ini sendiri mempunyai arti arah atau tujuan kontraktor
yang berkaitan dengan kualitas.
Tinjauan kontrak merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa kontraktor
sudah mempunyai pengertian mengenai isi dokumen kontrak. Dimana di dalam
kontrak ini terdapat tanggung jawab masing-masing pihak serta dilakukan
pemeriksaan terhadap masalah keuangan, teknis, sumber daya manusia, dan
syarat kontrak.
Tinjauan ulang perencanaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
memastikan bahwa tahap-tahap yang dilaksanakan di dalam perencanaan, telah
memenuhi kriteria dan keinginan dari pemilik, di mana langkah-langkah yang
dilakukan meliputi pemeriksaan spesifikasi dan pengecekan ulang terhadap data
dan informasi proyek yang ada.
Pelatihan merupakan kegiatan yang digunakan untuk memastikan bahwa semua
personel yang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas telah
memiliki kemampuan yang memadai dalam bidangnya masingmasing. Didalam
pelatihan ini selain melatih kemampuan tiap individu juga dilatih rasa tanggung
jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Kontrol proses merupakan kegiatan untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan
selama pelaksanaan. Kontrol ini berupa kegiatan untuk merencanakan jadwal
pekerjaan, memastikan kualitas dari pekerjaan sesuai derjan kriteria,
memastikan pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan
memastikan bahwa orang-orang yang melaksanakan pekerjaan itu mempunyai
kemampuan.
Pemeriksaan supplier dan subkontraktor merupakan kegiatan untuk memilih,
memeriksa dan mengevaluasi kemampuan dari supplier dan subkontraktor.
Selain untuk memeriksa dan mengevaluasi, pemeriksaan ini dilakukan untuk
memastikan subkontraktor mempunyai informasi yang jelas dan memastikan
material yang dikirim oleh supplier bebas dari kerusakan serta sesuai dengan
dokumen kontrak.
7
Pemeriksaan alat uji merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa alat-alat
yang digunakan untuk melakukan pengujian dan inspeksi telah diperiksa
akurasinya. Pemeriksaan ini sangat penting karena dibutuhkan ketelitian dari
alat uji.
Pemeriksaan material dan alat yang disediakan pemilik merupakan kegiatan
untuk memastikan bahwa material dan alat yang disediakan pemilik sudah
sesuai dengan standar spesifikasi yang digunakan. Hal ini untuk menghindari
terjadinya material atau alat yang tidak cocok dengan spesifikasi.
Pemeriksaan alat dan material merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa
material dan alat yang digunakan telah sesuai dengan standar spesifikasi yang
digunakan. Hal ini untuk menghindari adanya kesalahan pembelian atau
pengiriman material dan alat.
Inspeksi dan tes merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa hasil kerja yang
dihasilkan telah sesuai dengan standar spesifikasi atau dokumen kontrak.
Kontrol inspeksi dart tes merupakan kegiatan untuk memeriksa selama
dilangsungkan inspeksi dan pengujian. Kegiatan ini untuk memastikan bahwa
inspeksi dan pengujian telah sesuai dengan prosedur.
Persetujuan merupakan kegiatan untuk mendapatkan persetujuan wajib dari
pihak berwenang. Dalam hal ini dapat berupa mendapatkan sertifikat kelayakan.
Perbaikan atau pekerjaan ulang merupakan kegiatan untuk memperbaiki atau
melakukan pekerjaan ulang terhadap hasil kerja yang tidak memenuhi standar
spesifikasi, sehingga dengan perbaikan atau pekerjaan ulang hasil kerja menjadi
sesuai dengan standar spesifikasi. Sebelum memperbaiki perlu dilakukan
pencarian letak kogagalan dan pemeriksaan prosedur, agar didalam melakukan
perbaikan tidak terjadi kegagalan lagi.
Tes dan inspeksi ulang merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa hasil
kerja akibat perbaikan atau perkeijaan ulang telah sesuai dengan standar
spesifikasi.
Kontrol perbaikan atau pekerjaan ulang merupakan kegiatan untuk mengontrol
pekerjaan ulang atau perbaikan yang dilakukan, sehingga memastikan bahwa
pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan prosedur.
8
Dokumentasi merupakan kegiatan yang digunakan untuk mencatat semua
kegiatan yang telah dilakukan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, inspeksi
sampai tindakan. Dokumentasi ini dilakukan terutama pada kegiatan yang
berhubungan dengan kualitas. Pendokumentasian ini harus selalu up to date
agar tidak terjadi keterlambatan informasi.
2.3 Komponen Jaminan Kualitas pada Siklus Proyek
Jaminan kualitas merupakan suatu program yang dilaksanakan mulai dari awal
sampai akhir proyek, yaitu mulai dari ide pemilik sampai proyek tersebut terwujud.
Sesuai dengan siklus proyek (project life cycle), jaminan kualitas dapat dibagi
menjadi 3 komponen utama yaitu : karakteristik kualitas, perencanaan kualitas, dan
konfirmasi kualitas.
Gambar 2.3 Komponen Jaminan Kualitas Pada Siklus Proyek
Karakteristik kualitas, ditentukan pada tahap awal proyek dari ide pemilik
proyek. Informasi kebutuhan pemilik sangat penting dalam tahap ini, yaitu dalam hal
penentuan kualitas yang dikehendaki oleh pemilik proyek, yang menjadi kriteria
perencanaan bagi perencana proyek. Perencanaan kualitas, ditentukan pada tahap
perencanaan proyek yaitu dengan menerapkan kriteria perencanaan sesuai dengan
karakteristik yang dilakukan oleh perencana. Proses perencanaan ini menghasilkan
dokumen kontrak yang akan dilaksanakan oleh kontraktor. Konfirmasi kualitas,
9
merupakan suatu pengujian terhadap kesesuaian kualitas di mana pekerjaan fisik yang
dihasilkan oleh kontraktor harus sesuai dengan dokumen kontrak. Kualitas kesesuaian
ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
Metode konstruksi di lapangan yaitu prosedur dan cara kerja yang akan
dilaksanakan di lapangan, misalnya: meninjau ulang perencanaan, membuat
prosedur pengendalian kualitas, membentuk organisasi. Dalam menjalankan
metode konstruksi ini juga sudah harus tersedia sumber daya yang terampil,
peralatan yang memadai dan material yang memenuhi standar spesifikasi.
Pengendalian kualitas pada waktu pelaksanaan, yaitu dengan melakukan
pengawasan dan pengendalian para pekerja di lapangan. Hal ini bertujuan untuk
mengarahkan para pekerja di lapangan agar sesuai dengan rencana dan
spesifikasi.
Pemeriksaan terhadap hasil kerja atau inspeksi. Hal ini berguna untuk
mengevaluasi apakah hasil kerja telah sesuai dengan spesifikasi.
Gambar 2.4 Bagian Inspeksi, Pengendalian Kualitas, Jaminan Kualitas Pada Siklus Proyek
Berdasarkan pada komponen jaminan kualitas pada siklus proyek, maka dapat
diketahui dimana letak inspeksi dan pengendalian kualitas, sehingga dapat
disimpulkan bahwa inspeksi adalah bagian dari pengendalian kualitas, sedangkan
pengendalian kualitas merupakan bagian dari jaminan kualitas (Gambar 2.2).
10
2.4 Manfaat penerapan jaminan kualitas pada proyek:
1. Bagi kontraktor adalah bila prosedur dan spesifikasi diikuti dengan baik dan
cermat, maka akan mencegah terjadinya defect, sehingga tidak perlu
dilakukan perbaikan/perkerjaan ulang.
2. Bagi pemilik adalah memberikan jaminan dan kepastian bahwa hasil keija
kontraktor sesuai dengan standar spesifikasi yang sesuai dengan keinginan
pemilik, serta tersedianya dokumen yang sewaktu waktu diperlukan pihak
pemerintah.
3. Bagi konsultan adalah mengurangi pekerjaan ulang yang berarti
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, dimana pada akhirnya
meningkatkan pendapatan konsuitan.
4. Bagi pemerintah adalah memberikan jaminan dan kepercayaan bahwa
metode perencanaan, metode konstruksi, bahan dan peralatan yang dipakai
dalam pembangunan memenuhi standar dan peraturan yang ditetapkan,
dimana tujuannya untuk melindungi kepentingan, keamanan, dan
keselamatan masyarakat.
Dalam pelaksanaan jaminan kualitas terdapat beberapa kendala-kendala. Kendala
yang dihadapi adalah biaya, sumber daya manusia yang belum memadai dan kurangnya
kesadaran bahwa kualitas merupakan tanggung jawab seluruh pihak yang terlibat dalam
proyek.
11
2.5 Quality Control (QC) vs Quality Assurance (QA)
Tabel 2.2 Perbedaan QC dan QA
QC QA
Quality Control, to take control of quality
by procedural and applicable reference
that implemented direct to process system
in good and full fill of minimum
requirement as finally results. Maksudnya
adalah pengendalian mutu dengan
prosedur kerja berdasarkan referensi yang
dapat diterapkan dan diimplementasikan
langsung di proses pekerjaan tersebut
untuk memenuhi persyaratan minimum
sebagai hasil akhir pekerjaan.
terfokus pada pemenuhan persyaratan
mutu (produk/service)
memastikan output dari sistem itu
memang benar-benar memenuhi
persyaratan mutu.
QC adalah sistem kendali yang
terintregrasi didalam proses, dia berfungsi
mencegah terjadinya
defect/ non corformity output.
Secara fungsi QC merupakan orang
operasional yang langsung melakukan
aktivitas checking atau inspeksi terhadap
produk, kalau di lini produksi biasanya
ada seoarang yang berfungsi sebagai
pengontrol kualitas produk seperti
sampling dan aktifitas lainnya.
Tugasnya melakukan inspection
Quality Assurance , to lead and operated by
assure of an organization successfully, it is
necessary to direct and control it in a
systematic and transparent manner.
Maksudnya adalah meyakinkan/menjamin
secara kualitas dengan suatu sistematis kerja
dan keterbukaan untuk keberhasilan suatu
pekerjaan secara keseluruhan organisasi di
setiap lini dengan melalui sistem control.
terfokus pada pemberian jaminan/keyakinan
bahwa persyaratan mutu akan dapat dipenuhi.
membuat sistem pemastian mutu
QA lebih tinggi letaknya dalam struktur
organisasi, dia memberi arahan terhadap
keputusan akhirnya yaitu layak atau tidaknya
produk dikeluarkan. Proses ini tentunya
melibatkan proses-proses lainnya seperti
produksi, inventory,maintenance. QA lebih
menjaga corporate image dengan
mencegah defect ke konsumen.
Secara fungsi QA, dia lebih berperan
sebagai analyst untuk memperbaiki mutu
produk, dan datanya bisa diperoleh dari data
sampling orang QC ataufeedback dari internal
perusahaan ataupun adanya quality
complain dari luar perusahaan yaitu customer.
Dan QA biasanya juga berperan sebagai
sertifikasi dari produk tersebut.
12
berdasarkan prosedur yang dibuat dan
disahkan oleh QA. QC lebih banyak
melakukan inspection pada
process manufacturing dan membuat
laporannya
tugasnya memahami specification
customer dan standard yang berhubungan
dengan produk, kemudian membuat /
menentukan cara inspectionnya (berupa
prosedur) dan mendokumentasi
hasil inspectionnya (manufacturing data
report). QA lebih banyak paper work,
umumnya memiliki skill inspection yang baik
dan skill menulis procedure dan familiar
denganengineering & industrial standards.
Dalam perusahaan besar, biasanya QA dan QC dipisah dan memiliki pimpinan
masing-masing, sedangkan dalam perusahaan menengah / kecil kebanyakan digabung.
QA ada di dalam suatu perusahaan yg sudah establish/ memiliki sertifikasi ISO. Dan
ruang lingkupnya lebih besar dalam menjamin kualitas produk dan juga berhak
mereview suatu standart/metode analisa demi menjaminan mutu. Sedangkan QC ruang
lingkupnya hanya pengontrol tidak seperti QA.
Jika terdapat QA pd suatu perusahaan, maka bisa dipastikan terdapat QC di dalamnya.
13
BAB III
KASUS QUALITY ASSURANCE
(Studi kasus pada Stikes Dian Husada Mojokerto)
3.1 Visi Misi Penerapan Quality Assurance pada Stikes Dian Husada Mojokerto
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 - 1010, dan Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pelaksanaan
penjaminan mutu di perguruan tinggi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan.
Sehingga penjaminan mutu perguruan tinggi (Quality Assurance) sesuatu yang tidak
dapat diabaikan lagi oleh perguruan tinggi. Hal ini disebabkan oleh berbagai tantangan
pendidikan tinggi yang antara lain :
(1) pengaruh intervensi global dan liberalisasi pendidikan
(2) permasalahan makro nasional seperti ekonomi, politik, moral dan budaya
(3) globalisasi, keterbukaan, demokrasi, rasionalisasi berpikir, budaya persaingan
(4) peran perguruan tinggi membentuk masyarakat madani
(5) rendahnya daya saing lulusan dalam tingkat nasional/internasional
Sehubungan dengan persoalan tersebut, pemerintah telah mngeluarkan berbagai
peraturan perundang-undangan yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan
diIndonesia. Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 menegaskan :
pengendalian dan evaluasi mutu pendidikan harus dilakukan, baik terhadap program
maupun terhadap institusi pendidikan secara berkelanjutan. Begitu pula dalam peraturan
pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dijelaskan bahwa penetapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Dengan
demikian, penetapan manajemen mutu pada pendidikan tiinggi merupakan suatu
keharusan. Visi Stikes Dian Husada adalah menjadi sekolah tinggi ilmu kesehatan yang
mandiri dan kreatif dalam mengembangkan ilmu dan teknologi yang bermanfaat untuk
masyarakat baik ditingkat nasional maupun internasional.
14
Misi Stikes Dian Husada adalah:
menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasional, dan professional
menyelenggaraan penelitian dasar dan terapan yang inovatif
untukmenunjang ilmu kesehatan
membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan melalui
ilmu pengetahuan, etika, norma, budaya dan agama dibidang kesehatan
menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Visi dan Misi merupakan suatu cita – cita Stikes Dian Husada yang harus dicapai
oleh semua komponen yang ada. Visi dan Misi menggambarkan tujuan bersama yang
harus dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi, dan dikembangkan guna mewujudkan
institusi yang bermutu. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-PT) adalah
proses peyang menetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi
secara konsisten dan berkelanjutan sehingga stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia
kerja, pemerintah dosen tenaga penunjang serta pihak lain yang berkepentingan)
memperoleh kepuasan. SPM-PT secara sinergi dilaksanakan oleh lembaga internal.
Ketentuan Umum Quality Assurance
Kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi diperguruan tinggi oleh
perguruan tinggi (internally driven), untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan
tinggi oleh perguruan tinggi secara berkelanjutan (continuous improvement ) . Dalam
arti bahwa SPM-Stikes Dian Husada dilaksanakan dan diawasi secara mandiri oleh
semua unit/komponen kerja yang ada di Stikes Dian Husada melalui Badan Penjaminan
Mutu (Quality Assurance). Bagian unit kerja didalam institusi Stikes Dian Husada
Mojokerto, yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Stikes.
Misi Badan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Stikes Dian Husada
1. Memberdayakan semua unit untuk mengembangkan dan menerapkan sistem
manajemen mutu
2. Mengembangkan dan menerapkan sistem monitoring dan audit internal.
3. Mengembangkan dan menerapkan sistem monitoring dan audit eksternal
15
Tugas Badan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Stikes Dian Husada
1. Menyiapkan data dari semua unit kerja yang ada di Stikes Dian Husada
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan SPM-Stikes Dian Husada
Mojokerto
3. Menyusun dokumen-dokumen mutu dan perangkat yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan SPM-Stikes Dian Husada Mojokerto
4. Melakukan koordinasi pelaksanaan SPM-Stikes Dian Husada Mojokerto
5. Memantau, menilai, mengaudit dan mengevaluasi pelaksanaan SPM-Stikes Dian
Husada Mojokerto
6. Melakukan kajian - kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu pada unit
kerja dan menyampaikan hasil kajiannya kepada ketua Stikes, dengan tembusan
sebagai masukan untuk Senat Stikes Dian Husada Mojokerto
7. Menyiapkan sumberdaya manusia yang kompeten melaksanakan penjaminan
mutu, maupun penilaian penjaminan mutu (auditor internal) diStikes Dian
Husada Mojokerto
Fungsi Badan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Stikes Dian Husada
1. Memberikan informasi dan konsultasi terkait kegiatan pada unit kerja di Stikes
Dian Husada mojokerto
2. Badan Penjaminan Mutu bertanggungjawab menyelenggarakan sistem
penjaminan mutu secara keseluruhan diStikes Dian Husada Mojokerto dan
mencapai indikator - indikator kinerja sesuai target yang telah ditetapkan.
3. Mengembangkan system penjaminan mutu yang berkelanjutan (Continuous
Quality Improvement) diStikes Dian Husada Mojokerto
4. Memberikan layanan konsultasi, pendampingan dan kerjasama dalam bidang
penjaminan mutu perguruan tinggi.
5. Mengembangkan sistem informasi penjaminan mutu yang adaptif dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
16
Organisasi Badan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Stikes Dian
Husada
Badan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) adalah suatu lembaga didalam
institusi Stikes Dian Husada Mojokerto, yang bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Stikes. Bertugas menyelenggaraan sistem penjaminan mutu di Stikes Dian
Husada Mojokerto, guna mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk kurun
waktu tertentu. Sistem penjaminan mutu dilaksanakan secara berjenjang mulai dari
tingkat Stikes , Prodi dan Unit Penunjang (perpustakaan, laboratorium). Badan
Penjaminan Mutu/Quality Assurance Stikes Dian Husada dilengkapi dengan unit – unit
penunjang antara lain :
1. Unit pelaksana pangkalan data
2. Unit pelaksana penjaminan mutu akademik
3. Unit pengembangan SDM
4. Unit pengelola sistem informasi dan pengkajian-penerapan soft skill bagi dosen
dan mahasiswa
5. Unit pengelola alumni
6. Unit sarana dan prasarana
Badan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) diangkat dan diberhentikan oleh
Ketua Stikes untuk masa jabatan tiga tahun dan dapat diangkat kembali untuk maksimal
2 (dua) kali masa jabatan berikutnya. Pada tingkatan Prodi, organ yang terlibat dalam
penjaminan mutu adalah Ketua program Studi diimplementasikan sebagai bagian dari
tupoksi Kaprodi, dengan dibantu oleh Sekprodi dan dosen - dosen yang ditunjuk dari
setiap Program Studi. Mekanisme serupa berlaku pula untuk Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di Stikes Dian Husada, dengan diketuai oleh Kepala unit kerja yang
bersangkutan.
Mekanisme Sistem Penjaminan Mutu Internal Stikes Dian Husada
Upaya peningkatan mutu secara terus menerus yang dilakukan di Stikes Dian
Husada diharapkan akan menumbuhkan budaya mutu sehingga akan tercapai
peningkatan standar yang berkelanjutan (continous quality improvement). Salah satu
model manajemen kendali mutu yang dapat digunakan adalah model PDCA (Plan, Do,
17
Check, Action), yang menghasilkan pengembangan yang berkelanjutan (continuous
improvement) atau kaizen mutu perguruan tinggi . Model manajemen kendali mutu
berbasis PDCA, dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model manajemen kendali mutu
Untuk proses peningkatan penjaminan mutu secara skematis dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 3.2 Skema proses peningkatan penjaminan mutu
18
Manajemen Penjaminan Mutu Stikes Dian Husada Mojokerto
SPM-Stikes Dian Husada Mojokerto dilakukan atas dasar Penjaminan Mutu Internal
(PMI), Penjaminan Mutu Eksternal (PME), dan Evaluasi Program Studi Berbasis
Evaluasi Diri (EPSBED) yang dikaitkan dengan perijinan penyelenggaraan program
studi. PMI- Stikes Dian Husada Mojokerto adalah penjaminan mutu yang dilakukan
oleh Stikes Dian Husada Mojokerto (internally driven).
Sistem beserta parameter dan metoda yang dilakukan untuk mengukur hasil
ditetapkan oleh Stikes Dian Husada Mojokerto dengan mengacu pada visi dan misi
Stikes Dian Husada Mojokerto dan berdasarkan pada pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan. PME-Stikes Dian Husada Mojokerto adalah penjaminan mutu yang
dilakukan oleh badan akreditasi seperti BAN-PT atau lembaga lain dengan cara yang
ditetapkan oleh lembaga akreditasi yang melakukan. Lembaga akreditasi mewakili
masyarakat sehingga sifatnya mandiri.
Penjaminan mutu eksternal ini yang menghasilkan akreditasi wajib dilakukan oleh
program studi seperti yang diatur dalam Undang-Undang Sisdiknas. EPSBED adalah
bentuk pengawasan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dilakukan oleh
pemerintah, sesuai dengan amanah Undang-Undang Sisdiknas, dan dikaitkan dengan
izin penyelenggaraan program studi.
19
Sasaran Penjaminan Mutu Internal Stikes Dian Husada
Sasaran Penjaminan Mutu Internal Stikes Dian Husada, Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Pasal 2 : (1) Lingkup SNP, menjalankan Delapan macam standar minimal wajib
meliputi :
1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian pendidikan.
Perangkat Sistem Penjaminan Mutu Stikes Dian Husada
a. Visi, misi, dan tujuan
b. Kebijakan
c. Renstra
d. Renop dan Anggaran
e. Peraturan dan Prosedur ( SOP)
f. Laporan
g. Audit
h. Rumusan Koreksi
20
Proses Penjaminan Mutu Stikes Dian Husada
Untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan akademik dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan oleh organisasi, Stikes Dian Husada mengatur melalui tahap-
tahap sebagai berikut :
1. Tahap pertama, berdasarkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan Stikes
Dian Husada tersebut diatas, senat menetapkan kebijakan dan standar.
2. Tahap kedua, berdasarkan kebijakan dan standar yang telah ditetapkan,
pimpinan Stikes Dian Husada menyusun renstra yang berisi rencana kerja untuk
kurun waktu 3 tahun. Penyusunan renstra dilakukan melalui pembahasan
pimpinan Stikes Dian Husada dengan pimpinan Program Studi, Unit Pelayanan
Teknis (UPT) terkait. Pengesahan renstra dilakukan oleh Senat Stikes Dian
Husada dan Pengurus Yayasan.
3. Tahap ketiga, berdasarkan renstra yang telah disahkan oleh Senat Stikes Dian
Husada dan Pengurus Yayasan, Pimpinan Stikes Dian Husada bersama
Pimpinan Program Studi, UPT terkait menyusun renop dan anggaran yang
berisi rencana kerja secara lebih rinci untuk kurun waktu 1 tahun. Pengesahan
renop dan anggaran bidang akademik dilakukan oleh Senat pimpinan Program
Studi, UPT terkait dan Pengurus Yayasan.
4. Tahap keempat, berdasarkan renop yang telah disahkan oleh Senat Stikes Dian
Husada dan Pengurus Yayasan, Stikes Dian Husada dengan pimpinan Program
Studi, UPT terkait menyusun standar operasional kegiatan akademik.
Pengesahan standar akademik ini dilakukan oleh Ketua Stikes Dian Husada
5. Tahap kelima, berdasarkan renop dan standar operasional yang telah disahkan,
pimpinan Program Studi, UPT terkait, menyusun ketentuan dan peraturan
akademik serta Standard Operating Procedure (SOP) agar dapat menjadi
pedoman pelaksanaan di Program Studi, UPT terkait.
6. Tahap keenam, secara periodik ( minimal setiap semester ) Pimpinan Program
Studi, UPT terkait. membuat laporan pelaksanaan kegiatan akademik beserta
realisasi anggarannya.
7. Tahap ketujuh, berdasarkan laporan pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan oleh pimpinan Program Studi, UPT terkait, Ketua Stikes melakukan
21
evaluasi dengan meminta UPT Penjaminan Mutu (UPT-JM) melakukan audit.
Laporan hasil audit oleh UPT-JM akan diserahkan ke Ketua Stikes dengan
tembusan pimpinan Program Studi, UPT terkait. Laporan hasil audit dan
rekomendasi UPT-JM akan dijadikan dasar oleh Ketua Stikes dengan tembusan
pimpinan Program Studi, UPT terkait melakukan tindak lanjut penyelesaian
atau untuk menjadi bahan pertimbangan dalam penyempurnaan kebijakan,
standar, dan peraturan/SOP dimasa mendatang.
22
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam pembuatan makalah Quality
Assurance atau Penjaminan Mutu yaitu:
1. Jaminan Kualitas adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang
diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang
cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu.
2. Dalam pelaksanaan jaminan kualitas tcrdapat beberapa kendala-kendala.
Kendala yang dihadapi adalah biaya, sumber daya manusia yang belum
memadai dan kurangnya kesadaran bahwa kualitas merupakan tanggung jawab
seluruh pihak yang terlibat dalam proyek
3. Konsep Kualitas dibagi menjadi dua, yaitu konsep kualitas berdasarkan
pandangan tradisional dan konsep kualitas berdasarkan pandangan modern.
4. Jaminan kualitas dapat dilaksanakan dengan adanya suatu sistem kualitas, yang
terdiri dari empat prosedur, yaitu perencanaan, pelaksanaan, inspeksi, dan
tindakan.
5. Dalam perusahaan besar, biasanya QA dan QC dipisah dan memiliki pimpinan
masing-masing, sedangkan dalam perusahaan menengah / kecil kebanyakan
digabung. QA ada di dalam suatu perusahaan yg sudah establish/ memiliki
sertifikasi ISO.
6. Contoh kasus penerapan Quality Assurance yaitu: Penjaminan Mutu STIKES
Dian Husada. Untuk proses peningkatan penjaminan mutu STIKES Dian
Husada secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
23
DAFTAR PUSTAKA
http://jakfarsegaf.wordpress.com/2009/08/13/perbedaan-antara-quality-assurance-qa-
dan-quality-control-qc/
digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-s1-1999-21493046-13781-tangki-chapter2.pdf
(Sumber : Buku Pengendalian dan Penjaminan Mutu)
24