makalah sistem pemerintahan indonesia

66
TUGAS MAKALAH SISTEM PEMERINTAHAN JUDUL “SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA” Dosen Pembimbing: Khamim, S.HI, S.H, M.H. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Kelas 2B ASP Azmala Putri Harditiara (4201314017) Dini Audi (4201314051) Whisnu Dwi A. (4201314043) AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Upload: dini-audi

Post on 12-Jun-2015

12.983 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia SEMESTER II AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2013/2014

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

TUGAS MAKALAH

SISTEM PEMERINTAHAN

JUDUL

“SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA”

Dosen Pembimbing: Khamim, S.HI, S.H, M.H.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1Kelas 2B ASP

Azmala Putri Harditiara (4201314017)Dini Audi (4201314051)

Whisnu Dwi A. (4201314043)

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKPOLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2013/2014TUGAS MAKALAH

Page 2: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

SISTEM PEMERINTAHAN

JUDUL

“SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA”

Dosen Pembimbing: Khamim, S.HI, S.H, M.H.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1Kelas 2B ASP

Azmala Putri Harditiara (4201314017)Dini Audi (4201314051)

Whisnu Dwi A. (4201314043)

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKPOLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 3: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Pemerintahan

Indonesia dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah

satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah sistem pemerintahan yaitu

bapak Khamim, S.HI, S.H, M.H.

Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman

pembaca terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia. Pemahaman tersebut dapat dipahami

melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah

ini.

Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang

sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dengan

makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami sistem pemerintahan yang digunakan

negara Indonesia.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah Sistem

Pemerintahan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun

makalah Sistem Pemerintahan Indonesia. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada

seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam

penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak,

begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang

konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada

tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

 Pontianak, 7 Maret 2014Penulis

TTD

Kelompok 1

Page 4: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 3

D. Sistematika Penulisan Masalah .............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan ............................................................................. 5

B. Sistem Pemerintahan Indonesia ............................................................................ 13

C. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia ................................................... 15

D. Asas Sistem Pemerintahan .................................................................................... 21

E. Etika Pemerintahan di Indonesia ........................................................................... 27

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 30

B. Saran ...................................................................................................................... 30

PERTANYAAN DAN JAWABAN

DAFTAR PUSTAKA

SITUS WEB

Page 5: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara

yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta

antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan

terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai

Nusantara.

Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara

berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar

di dunia meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia

adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan

Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Sejarah Indonesia banyak

dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan

penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan

agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan

Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa

agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli

perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra.

Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya di

akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman

dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan

periode perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan

agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling

dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi

tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara.

Jati diri suatu bangsa bukan saja dapat kita lihat dari bagaimana karakter pokok

dari para warga bangsa, tetapi juga dari pilihan ideologi dan sistem pemerintahan yang

dipilih oleh bangsa tersebut.

Page 6: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Setiap negara memiliki sistem untuk menjalankan kehidupan permerintahannya.

Sistem tersebut adalah sistem pemerintahan. Ada beberapa macam sistem pemerintahan

di dunia ini seperti presidensial dan parlementer. Setiap sistem pemerintahan memiliki

kelebihan dan kekurangan, karakteristik, dan perbedaan masing-masing. Sejak tahun

1945 Indonesia pernah berganti sistem pemerintahan. Indonesia pernah menerapkan

kedua sistem pemerintahan ini. Selain itu terjadi juga perubahan pokok-pokok sistem

pemerintahan sejak dilakukan amandemen UUD 1945.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia adalah negara yang

menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Namun dalam perjalannannya, Indonesia

pernah menerapkan sistem pemerintahan parlementer karena kondisi dan alasan yang

ada pada waktu itu. Berikut adalah sistem pemerintahan Indonesia dari 1945 hingga

sekarang.

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu

kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme

karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan

rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana penerapannya

kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan

terkesan tidak bisa diubah serta cenderung statis. Jika suatu pemerintahan mempunya

sistem pemerintahan yang statis dan absolut maka hal itu akan berlangsung selamanya

sehingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.

Secara luas, sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga

tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,

menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi dan keamanan sehingga menjadi sistem

pemerintahan yang kontinu dan bersifat demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa

turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya

sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk

menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif

lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu

sendiri.

Page 7: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945

sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok

sistem pemerintahan negara.

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan

Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem

pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan

Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang

amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di

atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau

persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa

persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat

disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga

ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan

pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid.

Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan

pertentangan antarpejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan

sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden

lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan

sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang

konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. 

Dalam menjalankan sistem pemerintahan perlu memperhatikan asas

pemerintahan. Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaraannya,

yang menjadi tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi pegangan. Jadi dengan demikian

yang menjadi asas ilmu pemerintahan adalah dasar dari suatu sistem pemerintahan

seperti ideologi suatu bangsa, filsafah hidup dan konstitusi yang membentuk sistem

pemerintahannya.

Ilmu pemerintahan itu sama sebagaimana ilmu-ilmu kenegaraan lainnya yang

banyak berkonotasi pada masalah kekuasaan, maka di khawatirkan timbul

kecenderungan pada kesewenang-wenangan, oleh karena itu diperlukan etika yang

berakhir dari moral dan norma agama.

Page 8: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Dengan demikian kita perlu memperhatikan semua aspek yang berhubungan

dengan sistem pemerintahan agar sistem pemerintahan di Indonesia dapat berjalan

dengan baik dan sesuai dengan konstitusi negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang sistem pemerintahan di indonesia, maka

diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian sistem pemerintahan?

2. Bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia?

3. Bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia?

4. Bagaimana sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945?

C. Tujuan Masalah

Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:

1. Mengetahui definisi sistem pemerintahan.

2. Memahami sistem pemerintahan di Indonesia.

3. Memahami pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia.

4. Memahami sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945.

D. Sistematika Penulisan Masalah

Makalah ini disusun dengan sistematika pembahasan yang meliputi:

BAB I: PENDAHULUAN

Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan sistematika

penulisan;

BAB II: PEMBAHASAN

Membahas tentang sistem pemerintahan yang meliputi: Pengertian Sistem

Pemerintahan, Sistem Pemrintahan Indonesia, Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di

Indonesia, Asas Sistem Pemerintahan, Etika Pemrintahan di Indonesia;

BAB III : PENUTUP

Menyajikan Kesimpulan dan Saran.

Page 9: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan pemerintahan.

Kata sistem merupakan terjemahan dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani

(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang

dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai

hubungan fungsional.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang

berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum

misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen

kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu

negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara

tersebut.

Kata ‘sistem’ banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam

forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada

banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang

paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di

antara mereka.

Dari penjabaran pengertian tentang sistem di atas bisa kita ambil kesimpulan

bahwa sistem itu memang kompleks dan sangat terkait dengan hal yang ada di

dalamnya, karena sistem tidak akan jalan apabila salah satu elemen sistem tersebut tidak

jalan.

Atau dapat juga dikatakan bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan unsur atau

elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Pemerintah merupakan kemudi, dalam bahasa Latin asalnya Gubernaculum. 

Dalam bahasa Indonesia, kata dasar pemerintah adalah perintah, kemudian ditambahkan

Page 10: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

imbuhan em dan an. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perintah adalah perkataan

yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu; pemerintah adalah kekuasaan yang

memerintah suatu wilayah, daerah, atau, negara; pemerintahan adalaha perbuatan, cara,

hal, urusan dalam memerintah.

Pemerintah adalah organisasi yang mencakup aparatur negara yang meliputi

semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara memiliki kewenangan

untuk membuat kebijakan dalam bentuk (penerapan hukum dan undang-undang) di

kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan

mereka.

Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi

tiga, yaitu kekuasaan eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang

atau kekuasaan menjalankan pemerintahan; kekuasaan legislatif yang berarti kekuasaan

membentuk undang-undang; dan kekuasaan yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili

terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis

besar meliputi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Pemerintah berbeda dengan pemerintahan. Pemerintah merupakan organ atau alat

pelengkap jika dilihat dalam arti sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja.

Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan

kewajiban yang dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan

dalam arti luas adalah semua aktivitas yang terorganisir yang bersumber pada

kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat, atau penduduk

dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara. Pemerintahan juga dapat

didefinisikan dari segi struktural fungsional sebagai sebuah sistem struktur dan

organisasi dari berbagai dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar

tertentu untuk mencapai tujuan negara (Haryanto dkk, 1997:2-3).

C.F Strong mendefinisikan pemerintahan dalam arti luas sebagai segala aktivitas

badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam

usaha mencapai tujuan negara. Sedangkan pemerintahan dalam arti sempit adalah segala

kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif.

Page 11: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Dari pengertian di atas, maka dalam melakukan pembahasan mengenai

pemerintahan negara titik tolak yang dipergunakan adalah dalam konteks pemerintahan

dalam arti luas. Yaitu meliputi pembagian kekuasaan dalam negara.

Dengan demikian, jika pengertian pemerintahan tersebut dikaitkan dengan

pengertian sistem, maka yang dimaksud dengan sistem pemerintahan adalah suatu

tatanan atau susunan pemerintahan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari organ-

organ pemegang kekuasaan di dalam negara dan saling melakukan hubungan fungsional

di antara organ-organ tersebut baik secara vertikal maupun horisontal untuk mencapai

suatu tujuan yang dikehendaki.  Jadi, sistem pemerintahan negara menggambarkan

adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya

lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang

bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita

atau tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi

segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lembaga-lembaga yang berada

dalam satu sistem pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling

menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.

Menurut ruang lingkup, pengertian sistem pemerintahan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Sistem pemerintahan dalam arti sempit

Sistem pemerintahan adalah sebuah kajian yang melihat hubungan legislatif dan

eksekutif dalam sebuah negara. Berdasarkan kajian ini dibedakan dua model

pemerintahan yakni, system parlementer dan system presidensial .

2. Sistem pemerintahan dalam arti luas

Sistem pemerintahan adalah suatu kajian pemerintahan negara yang bertolak dari

hubungan antara semua organ negara, termasuk  hubungan antara pemerintah

pusat dengan bagian-bagian yang ada didalam negara. Sistem pemerintahan

negara dibedakan menjadi negara kesatuan, negara serikat (federal), dan negara

konfederasi.

3. Sistem pemerintahan dalam arti sangat luas

Page 12: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Sistem pemerintahan adalah suatu system pemerintahan yang menitik beratkan

hubungan antara negara dan rakyat. Sistem ini dibedakan menjadi system

pemerintahan monarki, pemerintahan aristokrasi, dan pemerintahan demokrasi.

Menurut para ahli, sistem pemerintahan dapat diklasifikan sebagai berikut:

1. Aristoteles

Menurut jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya dibagi

menjadi enam, yakni monarki, tirani, aristokrasi, oligarki, republik (politea) dan

demokrasi.

2. Polybius

Menurut jumlah orang yang memerintah serta sifat pemerintahannya dibedakan

menjadi enam jenis pemerintahan, yakni monarki, tirani, aristokrasi, oligarki,

demokrasi, dan anarki (oklokrasi).

3. Kranenburg

Adanya ketidakpastian penggunaan istilah monarki dan republik untuk

menyebutkan bentuk negara atau pemerintahan.

4. Leon Duguit

Membagi bentuk pemerintahan berdasarkan cara penunjukkan kepala negaranya,

yakni sistem republik yang kepala negaranya diangkat lewat pemilihan dan sistem

monarki yang kepala negaranya diangkat secara turun menurun.

5. Jellinec

Membagi bentuk pemerintahan menjadi dua, yakni republik dan monarki.

Sistem pemerintahan negara-negara di dunia ini berbeda-beda sesuai dengan

keinginan dari negara yang bersangkutan dan disesuaikan dengan keadaan bangsa dan

negaranya. Sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlementer

merupakan dua model sistem pemerintahan yang dijadikan acuan oleh banyak negara.

Amerika Serikat dan Inggris masing-masing dianggap pelopor dari sistem pemerintahan

presidensial dan sistem pemerintahan parlementer. Dari dua model tersebut, kemudian

dicontoh oleh negara-negara lainnya.

Sistem pemerintahan suatu negara berguna bagi negara lain. Salah satu kegunaan

penting sistem pemerintahan adalah sistem pemerintahan suatu negara menjadi dapat

Page 13: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

mengadakan perbandingan oleh negara lain. Suatu negara dapat mengadakan

perbandingan sistem pemerintahan yang dijalankan dengan sistem pemerintahan yang

dilaksakan negara lain. Negara-negara dapat mencari dan menemukan beberapa

persamaan dan perbedaan antarsistem pemerintahan. Tujuan selanjutnya adalah negara

dapat mengembangkan suatu sistem pemerintahan yang dianggap lebih baik dari

sebelumnya setelah melakukan perbandingan dengan negara-negara lain. Mereka bisa

pula mengadopsi sistem pemerintahan negara lain sebagai sistem pemerintahan negara

yang bersangkutan.

Dengan demikian, sistem pemerintahan suatu negara dapat dijadikan sebagai

bahan perbandingan atau model yang dapat diadopsi menjadi bagian dari sistem

pemerintahan negara lain. Amerika Serikat dan Inggris masing-masing telah mampu

membuktikan diri sebagai negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial dan

parlementer seara ideal. Sistem pemerintahan dari kedua negara tersebut selanjutnya

banyak ditiru oleh negara-negara lain di dunia yang tentunya disesuaikan dengan negara

yang bersangkutan.

Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem pemerintahan dibedakan

menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:

1. Sistem Pemerintahan Presidensial

Sistem presidensial (presidensiil), atau disebut juga dengan sistem

kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan

eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. S istem

pemerintahan ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian

besar negara-negara Amerika Latin dan Amerika Tengah.

Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:

i) Presiden  yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat

pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.

ii) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak

bisa saling menjatuhkan.

iii) Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan

legislatif.

iv) Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak

dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik.

Page 14: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden

melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat

masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena

pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan

menggantikan posisinya.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu:

i) Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala

negara.

ii) Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan

dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

iii) Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan

memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-

departemen.

iv) Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan

kepada kekuasaan legislatif).

v) Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

vi) Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Kelebihan sistem pemerintahan presidensial yaitu:

i) Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada

parlemen.

ii) Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.

Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun,

Presiden Filipina adalah enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.

iii) Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu

masa jabatannya.

iv) Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat

diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan sistem pemerintahan presidensial yaitu:

Page 15: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

i) Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat

menciptakan kekuasaan mutlak.

ii) Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

iii) Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar

antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas

iv) Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

2. Sistem Pemerintahan Parlementer

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di

mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini

parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen

pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan

semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem

parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang

berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden

berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer

presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.

Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung

dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen,

sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak

ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif,

menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan

keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan.

Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena

kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia

sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik

Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya

memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara,

dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk

sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem

parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai

kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.

Page 16: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer

adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.

Ciri-ciri pemerintahan parlementer yaitu:

i) Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala

pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.

ii) Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja

diseleksi berdasarkan undang-undang.

iii) Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat

dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-

departemen.

iv) Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

v) Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

vi) Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Kelebihan sistem pemerintahan parlementer:

i) Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi

penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena

kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

ii) Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik

jelas.

iii) Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga

kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan sistem pemerintahan parlementer:

i) Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas

dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh

parlemen.

ii) Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan

berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet

dapat bubar.

Page 17: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

iii) Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota

kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena

pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat

mengusai parlemen.

iv) Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.

Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi

bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

B. Sistem Pemerintahan Indonesia

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan

Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang

terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang

berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara

Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden

Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala

pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden

Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang

Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem

pemerintahan presidensial.

Kekuasaan pemerintahan negara Indonesia menurut UUD pasal 1 sampai dengan

pasal 16, pasal 19 sampai dengan pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), serta pasal 24 adalah:

i) Kekuasaan menjalani perundang–undangan negara atau kekuasaan eksekutif yang

dilakukan oleh pemerintah.

ii) Kekuasaan memberikan pertimbangan kenegaraan kepada pemerintah atau

kekuasaan konsultatif yang dilakukan oleh DPA.

iii) Kekuasaan membentuk perundang–undangan negara atau kekuasaan legislatif

yang dilakukan oleh DPR.

iv) Kekuasaan mengadakan pemeriksaan keuangan negara atau kekuasaan

eksaminatif atau kekuasaan inspektif yang dilakukan oleh BPK.

Page 18: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

v) Kekuasaan mempertahankan perundang–undangan negara atau kekuasaan

yudikatif yang dilakukan oleh MA.

Berdasarkan ketetapan MPR nomor III/MPR/1978 tentang kedudukan dan

hubungan tata kerja lembaga tertinggi negara dengan atau antara lembaga – lembaga

Tinggi Negara ialah sebagai berikut.

i) Lembaga tertinggi negara adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat. MPR sebagai

pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara dengan pelaksana kedaulatan rakyat

memilih dan mengangkat presiden atau mandataris dan wakil presiden untuk

melaksanakan Garis–garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan putusan–putusan

MPR lainnya. MPR dapat pula diberhentikan presiden sebelum masa jabatan

berakhir atas permintaan sendiri, berhalangan tetap sesuai dengan pasal 8 UUD

1945, atau sungguh–sungguh melanggar haluan egara yang ditetapkan oleh MPR.

ii) Lembaga–lembaga tinggi negara sesuai dengan urutan yang terdapat dalam UUD

1945 ialah presiden (pasal 4 – 15), DPA (pasal 16), DPR (pasal 19-22), BPK

(pasal 23), dan MA (pasal 24).

a. Presiden adalah penyelenggara kekuasaan pemerintahan tertinggi dibawah

MPR. Dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh seorang wakil presiden.

Presiden atas nama pemerintah (eksekutif) bersama–sama dengan DPR

membentuk undang-undang termasuk menetapkan APBN. Dengan

persetujuan DPR, presiden dapat menyatakan perang.

b. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) adalah sebuah bahan penasehat

pemerintah yang berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan presiden.

Selain itu DPA berhak mengajukan pertimbangan kepada presiden.

c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebuah badan legislatif yang dipilih

oleh masyarakat berkewajiban selain bersama-sama dengan presiden

membuat undang-undang juga wajib mengawasi tindakkan-tindakan presiden

dalam pelaksanaan haluan Negara.

d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ialah badan yang memeriksa tanggung

jawab tentang keuangan negara. Dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari

pengaruh kekuasaan pemerintah. BPK memriksa semua pelaksanaan APBN.

Hasil pemeriksaannya dilaporkan kepada DPR.

Page 19: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

e. Mahkamah Agung (MA) adalah badan yang melaksanakan kekuasaan

kehakiman yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh

kekuasaan pemerintah dan pengaruh lainnya. MA dapat mempertimbangkan

dalam bidang hukum, baik diminta maupun tidak diminta kepada kepada

lembaga – lembaga tinggi negara.

C. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia

Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem pemerintahan

presidensiil. Namun dalam prakteknya banyak bagian-bagian dari sistem pemerintahan

parlementer yang masuk ke dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Sehingga secara

singkat bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan yang berjalan di Indonesia adalah

sistem pemerintahan yang merupakan gabungan atau perpaduan antara sistem

pemerintahan presidensiil dengan sistem pemerintahan parlementer. Apalagi bila

dirunut dari sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem

pemerintahan.

i) Tahun 1945 – 1949

Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah sistem parlementer. Terjadi

penyimpangan dari ketentuan UUD 1945 antara lain:

a. Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden

menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan

GBHN yang merupakan wewenang MPR.

b. Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer

berdasarkan usul BP – KNIP.

ii) Tahun 1949 – 1950

Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu

adalah sistem parlementer kabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem

pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan kabinet parlementer

murni karena dalam sistem parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan

yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah.

iii) Tahun 1950 – 1959

Page 20: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Landasannya adalah UUD 1950 pengganti konstitusi RIS 1949. Sistem

Pemerintahan yang dianut adalah parlementer kabinet dengan demokrasi liberal

yang masih bersifat semu. Adapun ciri-cirinya ialah sebagai berikut:

a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.

b. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.

c. Presiden berhak membubarkan DPR.

d. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.

iv) Tahun 1959 – 1966

Pada masa ini Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi

terpimpin. Era “Demokrasi Terpimpin”, yaitu kolaborasi antara

kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan

pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani,

gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang

mendesak. Pendapatan ekspor menurun, cadangan devisa

menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer

menjadi wabah. Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat

untuk melenyapkan kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib

parpol (10 parpol yang diakui) ditentukan oleh presiden. Tidak ada kebebasan

mengeluarkan pendapat.

v) Tahun 1966 – 1998

Pada 27 Maret 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa

jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara

berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Presiden

Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis

mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh

Soekarno pada akhir masa jabatannya. 

Orde Baru berlangsung selama 30 tahun. Dalam jangka waktu tersebut,

ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi

yang merajalela di negara ini. Lama kelamaan banyak terjadi penyimpangan-

Page 21: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

penyimpangan. Kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin

melebar.

Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan

utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang

didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR

dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih

dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini

mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian

PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus

disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat

dan daerah.

Dikarenakan sistem pemerintahan yang sangat terpusat dan krisis finansial

Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah, maka terjadi demonstrasi

besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah

Indonesia. Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada

12 Mei 1998 yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya.

Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan

yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk

mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998.

vi) Tahun 1998 – Sekarang

Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak

memberikan ruang gerak pada partai politik maupun DPR untuk mengawasi

pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.

Perubahan dalam sistem pemerintahan tidak hanya berhenti sampai di situ saja

karena terjadi perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum

UUD 1945 diamandemen dan setelah terjadi amandemen UUD 1945 pada tahun 1999 -

2002.

i) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS

Page 22: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem

Pemerintah Parlementer yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain:

a. Presiden tidak dapat di ganggu gugat

b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah

ii) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUDS 1950

UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan

seperti yang diatur dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950

dinyatakan sebagai berikut:

a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat

b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah,

baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk

bagiannya sendiri-sendiri.

iii) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Sebelum Amandemen

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945

sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci

pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

a. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat)

Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang didasarkan atas

hukum apabila alat-alat perlengkapan yang ada di dalamnya senantiasa

bertindak dengan sesuai dan terikat pada aturan-aturan yang ditentukan

terlebih dahulu oleh alat-alat perlengkapan yang dikuasakan untuk

mengadakan aturan-aturan tersebut. Suatu negara yang menyatakan diri

sebagai negara hukum harus mengakui dan melindungi hak-hak asasi

manusia. Selain itu negara hukum juga harus menjalankan peradilan yang

bebas dari pengaruh suatu kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.

b. Sistem Konstitusional

Konstitusi menjadi pondasi negara yang mengatur pemerintahannya,

membagi kekuasaan dan mengatur tindakan-tindakannya. Dengan sistem

konstitusional dapat memperkuat dan mempertegas terhadap sistem negara

hukum seperti yang digariskan dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Page 23: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

c. Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan MPR

MPR mempunyai tugas dan kewenangan untuk mengubah,

menetapkan UUD, melantik kepala negara (presiden) dan wakil kepala

negara (wakil presiden). MPR juga mempunyai kewenangan untuk

memberhentikan presiden dan atau wakil presiden atas usul DPR, apabila

terbukti telah melakukan pelanggaran akum berupa pengkhianatan terhadap

negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan

tercela.

d. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah

MPR

Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945, yaitu pasal 6A disebutkan

bahwa presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara

langsung oleh rakyat. Dalam pasal 3 ayat 2 juga dinyatakan bahwa “Majelis

Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan Wakil Presiden.”

e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR

Dalam Penjelasan UUD 1945 dinyatakan dengan jelas bahwa Presiden

harus mendapatkan persetujuan DPR untuk membentuk UU dan untuk

menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara, akan tetapi Presiden

tidak bertanggung jawab kepada Dewan.

f. Menteri negara sebagai pembantu presiden

Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara.

Menteri-menteri negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan

Rakyat, melainkan kepada Presiden.

g. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

Setiap negara demokrasi memiliki konstitusi untuk membatasi

kekuasaan seorang kepala negara. Indonesia sebagai negara hukum (sistem

pemerintahan yang pertama) menganut sistem konstitusional (sistem

pemerintahan yang kedua) dan adanya fungsi pengawasan (kontrol) DPR.

Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan sangat

stabil dan kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem Pemerintahan

Page 24: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Presidensial yang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang

lemah dari DPR namun juga memiliki kelebihan kondisi pemerintahan lebih

stabil.

iv) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 Setelah Amandemen

Di akhir era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang

ada menuju pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu

dibutuhkan sebuah pemerintahan yang konstitusional. Pemerintahan yang

konstitusional adalah yang didalamnya terdapat pembatasan kekusaaan dan

jaminan hak asasi. Kemudian dilakukanlah amandemen Undang-undang Dasar

1945 sebanyak 4 kali, tahun: 1999, 2000, 2001, 2002. Berdasarkan konstitusi yang

telah diamandemen ini diharapkan sebuah sistem pemerintahan yang lebih

demokratis akan terwujud. Adapun pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia

setelah amandemen yakni sebagai berikut:

a. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah

negara terbagi dalam beberapa provinsi.

b. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem

pemerintahan presidensial.

c. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden

dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.

d. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada

presiden.

e. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan

merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan

kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.

f. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan

dibawahnya.

g. Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem

pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk

menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial.

Page 25: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah

sebagai berikut;

h. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.

Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara

tidak langsung.

i. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau

persetujuan dari DPR.

j. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau

persetujuan dari DPR.

k. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-

undang dan hak budget (anggaran)

D. Asas Sistem Pemerintahan

1. Asas Pemerintahan Umum

Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaraannya,

yang menjadi tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi pegangan. Jadi dengan

demikian yang menjadi asas ilmu pemerintahan adalah dasar dari suatu sistem

pemerintahan seperti ideologi suatu bangsa, filsafah hidup dan konstitusi yang

membentuk sistem pemerintahannya.

Untuk itu dalam membahas asas suatu pemerintahan, kita perlu melihat

berbagai prinsip-prinsip, pokok-pokok pikiran, tujuan, struktur organisasi, faktor-

faktor kekuatan dan proses pembentukan suatu negara. Hal ini karena

sebagaimana sifat dari pada ilmu pemerintahan itu sendiri, maka dalam

menetukan asas ilmu pemerintahan ini, yang diselidiki hanyalah asas

pemerintahan dari suatu negara tertentu, bukan pemerintahan pada umumnya.

Tentang asas-asas pemerintahan yang berlaku secara umum, Dr. Talizi

mengatakan sebagai berikut bahwa “Pengertian asas dalam hubungannya ini

adalah dalam arti khusus. Secara umum dapat dikatakan bahwa asas-asas

pemerintahan tercantum didalam pedoman-pedoman, peraturan-peraturan dan jika

diusut sampai tingkat tertinggi.”

Beberapa asas pemerintahan yaitu:

i) Asas Aktif

Page 26: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Pemerintah memiliki sumber utama pembangunan. Di negara-negara

berkembang pemerintah senantiasa berada pada posisi sentral, oleh karena

itu pemerintah memegang peran inovatif dan inventif. Bahkan pemerintah

mengurus semua permasalahan pembangunan, pemerintahan, dan

kemasyarakatan, mulai dari orang-orang yang belum lahir kedunia, sampai

dengan orang-orang yang telah meninggal dunia. Jadi pemerintah selalu

aktif di mannapun berada.

ii) Asas Vrij Bestuur

Vrij berarti kosong, sedangkan Bestuur berarti pemerintahaan. Jadi

Vrij Bestuur adalah kekosongan pemerintahaan. Hal ini timbul karena

melihat bahwa tidak seluruhnya penjabaran setiap departemen dan non

departemen sampai ke kecamatan-kecamatan, apalagi kelurahan-kelurahan

dan desa-desa. Asas ini biasanya disebut juga sebagai asas mengisi

kekosongan.

iii) Asas Freies Eremessen

Berlainan dengan asas Vrij Bestuur, bila mana pekerjaan itu ada tetapi

aparat pelaksanaannya tidak ada. Maka pada asas Freies Eremessen,

pekerjaan itu memang belum ada dan mesti dicari serta ditemukan sendiri.

Jadi terlepas hanya sekedar mengurus hal-hal yang secara tegas telah

digariskan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah tingkat yang lebih

di atas, untuk dipertanggungjawabkan hasilnya. Dalam hal ini pemerintah

bebas mengurus dan menemukan inisiatif pekerjaan baru, sepenjang tidak

ada pertentangan dengan peraturan peundang-undangan yang berlaku

ataupun ketentuan-ketentuan lain yang berkenaan dengan norma kebiasaan

suatu tempat.

iv) Asas Historis

Asas yang dalam penyelenggaraan pemerintaha, bila terjadi suatu

peristiwa pemerintah, maka untuk menanggulanginya pemerintah

berpedoman kepada penanggulangan dan pemecahan peristiwa yang lalu,

yang sudah pernah terjadi.

v) Asas Etis

Page 27: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Asas yang dalam penyelenggaraan pemerintahaan, pemerintah tidak

lepas pemperhatikan kaidah norma. Oleh karenanya dinegara Indonesia,

pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila senang tiasa

digalakan, disamping masing-masing agama berlomba menyampaikan

bahwa pemerintah bukan masalah sekuler yang tepisah jauh dari etika dan

moral, tetapi merupakan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan

di akhirat nanti.

vi) Asas Otomatis

Asas dengan sendirinya, bila ada suatu kegiataan baru yang diluar

tanggung jawab suatu departemen atau non departemen, baik sifatnya rutin

atau sewaktu-waktu, maka dengan sendirinya pekerjaan itu dipimpin oleh

parat Departemen Dalam Negeri sebagai poros pemerintahan dalam negeri,

walaupun dengan tetap melihatkan aparat lain. Misalnya, kepanitian Hari-

Hari Besar Nasional, penyambut tamu Negara, dan lain-lain. Di daerah

dikelola oleh Pemerintah Daerah.

vii) Asas Detournement De Pauvoir

Asas Detournement De Pauvoir adalah asas kesewenang-wenangan

pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahannya atau sebaliknya

ketidakpedulian pemerintah terhadap masyarakatnya. Jadi asas ini

merupakan pertentangan dari semua asas yang telah di sampaikan di atas

karena menyalahgunakan kekuasaan yang di peroleh.

2. Asas Penyelenggaraan Pemerintah Di Indonesia

Ada tiga asas penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia yang harus

diseimbangkan pemakaiannya sebagai berikut:

i) Asas Negara Hukum

Yaitu asas yang mempedomani peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Ini mengandung arti bahwa negara, termasuk di dalamnya

pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya, dalam melaksanakan

tindakan apapun harus di landasi oleh hukum atau harus dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum. Prinsip dari asas ini terdapat dalam

rumusan Peraturran yang diwujudkan dari cita-cita hukum (rechssidee),

Page 28: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

kalau tidak demikian muncul kesemena-menaan yang bermula dari

subjektifitas penguasa.

ii) Asas Semangat Kekeluargaan

Yaitu asas yang mempedomani rasa kemanusiaan dan cinta kasih

senasib sepenanggungan. Istilah kekeluargaan itu berasal dari kata

“keluarga”. Keluarga itu terdapat dalam masyarakat, bangsa apa saja, selain

ditentukan oleh ikatan darah juga terdapat ikatan lainnya yang terjadi karena

rasa cinta kasih antara semua anggota yang sudah dianggap keluarga, yang

membawa akibat saling bantu-membantu, saling menghormati dan saling

memberikan perlindungan.

Demikianlah jika ikatan-ikatan itu ditingkatkan dalam hubugan antar

keluarga sampai pada hubungan antar anggota keluarga yang lebih besar,

disebut kekeluargaan. Kekeluargaan ini sebagai pengobjektifan dari

keluarga yang subjektif.

iii) Asas Kedaulatan Rakyat

Yaitu asas yang mempedomani bahwa kekuasaan tertinggi adalah hati

nurani rakyat kecil yang selama ini walaupun jumlah mereka besar, tetapi

mereka diam (silent majority). Asas ini berasal dari keinginan untuk

dibedakan demokrasi dengan kebebasan, kendatipun demokrasi

membicarakan berbagai kebebasan seperti kebebasan berpendapat,

kebebasan menuntut ilmu dan mengusahakan mata pencaharian yang layak

serta lain-lain. Namun kebebasan pada gilirannya dapat mencapai dekadensi

moral karena bagaimanapun manusia ingin bebas bahkan hidup sendiri,

peraturan dan hukum tetap perlu diadakan sendiri.

Ketiga asas tersebut di atas mutlak harus diseimbangkan, karena bila di

laksanakan sendiri-sendiri cenderung akan meiliki ekses negatif. Misalnya hukum

yang dilaksanakan secara berlebih-lebihan akan menyingkirkan kemanusiaan dan

kekeluargaan, nilai-nilai kekeluargaan bila dilakukan berlebihan akan melupakan

hukum yang harus dijalankan, dan kebebasan rakyat yang dibiarkan berlebihan

akan menimbulkan pelanggaran syariah agama yang trasendental.

Page 29: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Namun demikian apabila dijalankan berbarengan secara seimbang akan

menciptakan hasil yang luar biasa baiknya, dalam penyelenggaraan sistem

pemerintahan Indonesia. Ini memang merupakan sifat dan asas yang dianut oleh

undang-undang dasar 1945, yang di cetuskan dari pola piker oendiri Negara

kesatuan republik Indonesia ini dulu. Itulah sebabnya dalam ketatanegaraan

Indonesia kita kenal hukum yang bersumber dari nilai-nilai luhur pancasila,

kekeluargaan leluhur yang berbhineka tunggal ika, dan keberadan Dewan

Perwakilan Rakyat yang walaupun sampai saat ini masih tetap mencari bentuk

keindonesiaannya.

3. Asas Pemerintahan di Daerah

Dalam hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah, kita

mengenal beberapa kali pergantian undang-undang pemerintah daerah. Menurut

undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintah di daerah,

yang masih berlaku sampai saat ini, dikenal beberapa asas penyelenggaraan

pemerintah di daerah sebagai berikut:

i) Asas desentralisasi

Asas desentralisasi adalah asas penyerahan sebagian urusan dari

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus

rumah tangganya sendiri.

ii) Asas dekonsentrasi

Asas dekonsentrasi adalah asas pelimpahan wewenang dari

pemerintah pusat atau kepala wilayah, atau kepala instansi vertikal tingkat

atasnya, kepada pejabat-pejabatnya di Daerah.

iii) Tugas Pembantuan

Tugas pembantuan adalah asas untuk turut sertanya Pemerintah

Daerah bertugas dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Pusat yang

ditugaskan kepada Pemerintah Daerah oleh Pemerinah Pusat atau

Pemerintah Daerah Tingkat atasnya dengan kewajiban mempertanggung

jawabkan kepada yang menugaskannya.

Page 30: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Konsekuensi dari ketiga asas tersebut di atas, maka diadakan sebagai

berikut:

i) Otonomi daerah, yaitu akibat adanya desentralisasi lalu diadakan daerah

otonomi yant diberikan hak wewenang dan kewajiaban untuk mengatur dan

mengurus rumah tangganya sendiri sesuai peraturan berlaku

ii) Daerah otonom, yaitu akbiat adanya otonomi daerah lalu dibentuklah

daerah-daerah otonomi, baik untuk tingkat 1 mauoun tingkat 2. Daerah

otonom itu sendiri berarti kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

batas wilayah terntentu yang hendak berwenang dan berkewajiban

mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dakam ikatan Negara

kesatuan republic ndoneisa sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

iii) Wilayah adminsitratif, yaitu akibat adanya asas dekonsentrasi. Wilayah

administratif itu sendiri, berarti lingkungan kerja perangkat pemerintah

pusat yang menyelenggarakan pelaksanaan tugas pemerintah umum di

daerah. Tugas pemerintahan umum adalah urusan pemerintahan yang

meliputi bidang letenramanm, ketertiban, politik, kordinasi, pengawasan dan

urusan pemerintahan lainnya (seperti peradilan keamanan, moneter, dan luar

negeri) yang tidak termasuk tugas suatu instansi dan tidak termasuk urusan

rumah tangga daerah.

iv) Kata ‘mengurus’ dan ‘mengatur’ dalam pemberian otonomi kepada daerah

dapat di bedakan, yaitu mengurus berarti fungsi penyelenggaraan

pemerintahan yang di jalankan oleh pihak eksekutif daerah yaitu kepala

daerah, sedangkan mengatur berarti fungsi pengaturan yang di jalankan oleh

pihak pembuat peraturan daerah yaitu legislatif yang dipegang Dewan

Perwakilah Rakyat Daerah.

E. Etika Pemerintahan di Indonesia

Karena ilmu pemerintahan itu sama sebagaimana ilmu-ilmu kenegaraan lainnya

yang banyak berkonotasi pada masalah kekuasaan, maka dikhawatirkan timbul

kecenderungan pada kesewenang-wenangan, oleh karena itu diperlukan etika yang

berakhir dari moral dan norma agama.

Page 31: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Kebanyakan orang merasa bahwa norma-norma dan hukum-hukum mempunyai

peranan yang besar dalam bidang etika. Karena kalau tidak demikian apapun yang

diatur akan menemukan kesewenang-wenangan, dan akhirnya gilirannya menjadi

ketiranian.

Etika artinya sama dengan kata Indonesia ‘Kesusilaan’, kata dasarnya adalah,

susila kemudian diberi awalan ke dan akhiran an. ‘Susila’ berasal dari bahasa

Sansekerta, ‘Su’ berarti baik, dan ‘Sila’ berarti norma kehidupan. Jadi ‘Etika’ berarti

menyangkut kelakuan yang menuruti norma-norma kehidupan yang baik.

Asal kata ‘etika’ itu sendiri sebenarnya berasal dari perkataan Yunani ‘Ethos’

yang berarti watak atau adat. Kata ini identik dengan asal kata ‘Moral’ dari bahasa Latin

‘Mos’ (bentuk jamaknya adalah ‘Mores’) yang berarti adat atau moral hidup. Jadi kedua

kata tersebut (etika dan moral) menunjukkan cara berbuat yang menjadi adat karena

persetujuan atau praktek sekelompok manusia.

Dengan demikian etika dapat diartikan sebagai suatu atau setiap kesediaan jiwa

seseorang untuk senantiasa taat dan patuh kepada seperangkat peraturan-peraturan

kesusilaan.

Berbagai kasus yang non etis (tidak beretika) terjadi di sekililing kita, beberapa

diantaranya yang dapat tercatat antara lain sebagai berikut:

i) Seorang tukang becak yang matanya terasa sedikit gatal berobat ke rumah sakit.

Oleh dokter serta merta mata tersebut dioperasi, dengan catatan setelah pulang

jangan dibuka balutnya sampai kemudian datang lagi untuk diperiksa dalam

berobat jalan. Sayang, di rumah balut mata tersebut terbuka dan sang istri

menyaksikan sendiri rongga mata suaminya bolong berlubang. Rupanya sang

dokter lebih butuh uang hasil penjualan kornea mata yang melekat pada mata

pasiennya, daripada menghargai organ tubuh terpenting pasiennya itu.

ii) Masih dari segi medis, seorang perawat menjawab dengan tegas permintaan

seorang ibu yang datang menggendong anaknya karena demam panas. “Ibu tidak

disiplin, mengapa datang jam begini, besok saja kembali lagi.” Sang ibu dengan

berhiba menjawab: “Bukankah besok hari Minggu”. Dengan gamblang petugas

yang disiplin ini menangkis: “Kalau begitu ibu kembali lagi hari Senin, sekarang

saya harus mengerjakan tugas lain, saya bukan hanya melayani ibu saja, banyak

tugas yang harus diselesaikan”.

Page 32: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

iii) Kejadian perampokan, pencurian, pencolongan dan penodongan di suatu kota sulit

sekali dideteksi, karena pelakunya selalu tidak diketahui ke mana larinyadan di

mana tempat tinggalnya. Tetapi ketika suatu kali seseorang berhasil melacaknya,

orang tersebut menjadi terperangah karena menyaksikan sang perampok dengan

mulus lari dari penjara tempat tinggalnya. Ia memang sengaja dilepas oleh petugas

penjara, untuk mencari tambahan penghasilan mereka bersama, sudah barang

tentu hasilnya dibagi-bagi.

iv) Seorang wakil rakyat yang duduk di majelis, mewakili kaum buruh yang

diperjuangkan haknya agar tidak senantiasa ditekan dan dirugikan. Tetapi yang

bersangkutan pada kenyataannya sehari-hari terlibat kasus penyiksaan pada

pembantu rumah tangganya sendiri. Betapa memprihatinkan seorang pembantu

yang lugu ternyata mendapat perlakuan yang sangat menyedihkan, gajinya tidak

dibayarkan, ia juga mendapat siksaan berat sekujur tubuhnya penuh dengan bekas

tindakan kekerasaan. Seperangkat perlakuan yang dilakukan majikannya antara

lain menyiram dengan air panas, menyetrika punggung, menendang, menembak

kakinya dengan senapan angin, memborgol, tidak memberi makan, tidak

membayarkan gaji, serta memperkosa.

v) Beberapa orang petugas keamanan dan ketertiban, mengejar sekelompok anak

muda yang baru saja dilaporkan habis memperkosa seorang gadis belia. Tetapi

sewaktu gerombolan anak-anak muda itu masuk ke rumah ayahnya yang menjadi

pejabat teras daerah pemerintah setempat, para petugas keamanan dan ketertiban

tersebut tidak lagi melanjutkan pengejaran buruannya, mereka hanya berputar-

putar saja sekeliling rumah, gentar untuk masuk ke dalam. Kejadian itu kemudian

hanya hilang begitu saja.

vi) Para pejabat keuangan dan kebendaharawan berusaha untuk ikut melakukan

pembelian, yang seharusnya dipesan bagian pengadaan perlengkapan dan

pembelian. Sehingga pemborong dan toko yang merasa dijadikan langganan,

untuk melancarkan perdagangannya memberikan komisi pada sang pejabat. Pada

giliranya terjadi kerancuan, barang yang dipesan tidak lagi memenuhi target

permintaan, asal jadi dan merugikan negara, karena sang pejabat yang disogok

tidak mempunyai keberanian untuk membantah, tender telak dimenangkan secara

kolega atau bahkan primordial.

Page 33: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Seluruh kejadian di atas dilakukan oleh aparat pemerintah yang sempat disajikan

oleh berbagai media massa. Sepertinya kasus-kasus non etis di atas sudah menjadi hal

yang tidak asing lagi di dekitar kita. Sudah seharusnya kita membenahi diri masing-

masing di saat aparat pemerintah pun tidak lagi bisa dijadikan sebagai acuan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan makalah ini, kami dapat simpulkan bahwa sistem

pemerintahan negara Indonesia menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja

dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan

penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi

empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu,

terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.

Dalam sistem pemerintahan Indonesia, lembaga-lembaga negara berjalan sesuai dengan

mekanisme demokratis.

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan

Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang

terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang

berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara

Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik. Selain

bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik Indonesia

memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu

didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia

memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.” Dengan

demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan

presidensial.

Sistem pemerintahan negara Indonesia berbeda dengan sistem pemerintahan yang

dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antarsistem

pemerintahan negara. Misalnya, dua negara memiliki sistem pemerintahan yang sama.

Page 34: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting, yaitu saat perpindahan

kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan pemerintahan di Indonesia

terjadi antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula dari adanya krisis moneter dan

krisis ekonomi.

Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan. Pada tahun

1945-1949 Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer. Kemudian pada

tahun 1949-1950 Indonesia menganut sistem parlementer kabinet semu yang didasarkan

pada konnstitusi RIS. Pada tahun 1950-1959 Indonesia menganut sistem pemerintahan

parlementer kabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Indonesia

pernah menganut sistem pemerintahan demokrasi terpimpin pada tahun 1959-1966.

Setelah itu, Indonesia dibawah kepemimpinan Soeharto dari tahun 1968-1988

menjalankan sistem pemerintahan orde baru. Setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto,

Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi Pancasila hingga sekarang.

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan

Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem

pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan

Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang

amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di

atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau

persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa

persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat

disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga

ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan

pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid.

Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan

pertentangan antarpejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan

sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden

lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan

sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang

konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. 

Page 35: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

Dalam menjalankan sistem pemerintahan perlu memperhatikan asas

pemerintahan. Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaraannya,

yang menjadi tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi pegangan. Jadi dengan demikian

yang menjadi asas ilmu pemerintahan adalah dasar dari suatu sistem pemerintahan

seperti ideologi suatu bangsa, filsafah hidup dan konstitusi yang membentuk sistem

pemerintahannya.

B. Saran

Sudah saatnya, kita bersama-sama bergerak untuk mencapai angan demokrasi

yang telah dicita-citakan oleh para pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh Indonesia.

Unsur-unsur demokrasi yang kadang menjadi akar permasalahan harus bisa diselesaikan

dan diperbaiki, karena konsep demokrasi bukan hak paten yang tidak bisa diubah. Ia

harus bersifat dinamis dan bisa mengikuti kultur sosial- politik-budaya Negara yang

menggunakannya sebagai asas negara. Usaha perubahan tersebutsebenarnya telah sering

dilakukan dan sayangnya malah menjadi ancaman bukan kenyamanan. Rakyat perlu

diperkuat kembali bahwa mereka bukan alat kekuasaan yang dengan mudah diatur

kesana ke mari. Elit penguasa dan rakyat harus bisa bekerja sama selama tujuan

demokrasi menjadi patokan utama bernegara yang baik.

Page 36: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pertanyaan : Bagaimana perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan di Indonesia

saat menggunakan sistem pemerintahan parlementer dan sistem

pemerintahan presidensiil?

Jawaban :

PerbedaanSistem

Pemerintahan Presidensial

Sistem Pemerintahan Parlementer

Kepala Negara Presiden PresidenKepala Pemerintahan  Presiden Perdana MenteriMasa Jabatan Kepala Pemerintahan ditentukan

Jangka WaktuTidak ditentukan Jangka Waktu

Hak Prerogatif Eksekutif Presiden Perdana MenteriHak Prerogatif Legislatif Presiden Perdana MenteriHak Pendapat Menurut UUD/diberlakukan/dicabut

Presiden Perdana Menteri

Eksekutif bertanggungjawab kepada legislatif Tidak YaEksekutif dijatuhkan oleh legislatif Tidak YaPosisi Eksekutif Parpol dan

ProfesionalHanya partai berkuasa

Pembubaran legislatif oleh eksekutif Tidak YaPengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan UUD/UU/peraturanbersama dengan legislatif

Presiden Perdana Menteri

Hukuman kepada Kepala Pemerintahan Pemakzulan Mosi tidak percaya

2. Pertanyaan : Sebutkan unsusr sistem pemerintahan presidensiil!

Jawaban : Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur

yaitu:

a. Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan

mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.

b. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang

tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.

c. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan

badan legislatif.

Page 37: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

3. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan mengisi kekosongan dalam asas Vrij

Bestuur?

Jawaban : Asas vrij bestuur adalah kekosongan pemerintahan. Hal ini timbul

karena tidak semua penjabaran setiap departemen dan non departemen

sampai ke kecamatan-kecamatan, terlebih hingga kelurahan-kelurahan

dan desa-desa.

4. Pertanyaan : Jelaskan yang dimaksud dengan pergerakan-pergerakan independen

yang dilakukan oleh kaum buruh dan petani pada era demokrasi

terpimpin!

Jawaban : Era demokrasi terpimpin diwarnai kolaborasi antara kepemimpinan

PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-

pergerakan independen kaum buruh dan petani Indonesia. Salah satu

pergerakan independen tersebut yaitu berdemo secara cerdas.

Kolaborasi PKI dan kaum borjuis nasional ini tetap gagal

memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak

Indonesia kala itu. Pendapatan ekspor Indonesia menurun, cadangan

devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi kaum birokrat dan

militer menjadi wabah sehingga situasi politik Indonesia menjadi

sangat labil dan memicu banyaknya demonstrasi di seluruh Indonesia,

terutama dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa.

 

5. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan parlemen semu?

Jawaban : Sistem pemerintahan parlemen semu adalah sistem pemerintahan yang

dimana presiden, raja dan ratu adalah kepala negara yang tidak lebih

hanya sebagai simbol saja. Kekuasaan eksekutif adalah kabinet yang

terdiri dari perdana menteri dan menteri-menteri yang

bertanggungjawab secara sendiri-sendiri atau bersama kepada

parlemen (ciri parlementer) sedangkan lembaga legislatifnya dipilih

melalui pemilihan umum secara langsung oleh rakyat (ciri

presidensiil). Misalnya, sistem  pemerintahan Philipina. Atau sistem

pemerintahan yang dipraktekkan di Perancis yang biasa dikenal oleh

Page 38: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

para sarjana dengan sebutan  hybrid system.  Kedudukan sebagai

kepala negara dipegang oleh presiden yang dipilih langsung oleh

rakyat, tetapi juga ada kepala pemerintahan yang dipimpin  oleh

seorang perdana menteri yang didukung oleh parlemen seperti sistem

pemerintahan parlementer yang biasa.

6. Pertanyaan : Apa perbedaan struktur sistem pemerintahan Indonesia sebelum dan

sesudah amandemen?

Jawaban : Sebelum amandemen, MPR merupakan lembaga tertinggi negara dan

berperan sebagai pemegang dan pelaksana dari kedaulatan rakyat. Ini

terlihat bahwa kekuasaan MPR sangat tidak terbatas. Apalagi dalam

UUD 1945 sebelum amandemen juga disebutkan bahwa MPR berhak

untuk mengubah Undang - Undang Dasar serta memberhentikan

presiden walaupun masih dalam masa jabatan bila presiden dianggap

melanggar haluan negara dan atau Undang Undang Dasar. DPR bisa

meminta kepada MPR untuk mengadakan sidang istimewa dengan

tujuan untuk meminta pertanggungjawaban presiden. Selain itu, DPR

juga mempunyai wewenang untuk memberikan persetujuan atas

Rancangan Undang-Undang yang diusulkan oleh presiden serta

memberikan persetujuan atas PERPU dan anggaran. Presiden

memiliki hak prerogatif yang sangat besar. Karena selain memegang

kekuasaan eksekutif, presiden juga memegang kekuasaan legislatif

serta yudikatif. Selain itu, dalam UUD 1945 tidak disebutkan aturan

yang membatasi masa jabatan presiden sehingga bisa jadi seseorang

menjabat sebagai presiden hingga akhir hayatnya atau seumur hidup.

Setelah dilakukan amandemen, MPR yang semula berisi anggota-

anggota DPR dan kelompok-kelompok fungsional tambahan,

termasuk militer, telah diubah sehingga anggota MPR hanya terdiri

dari anggota-anggota DPR dan DPD saja. Bila anggota DPR mewakili

kepentingan-kepentingan partai politik, maka anggota DPD mewakili

kepentingan-kepentingan daerah yang diwakilinya. Kedua anggota

MPR tersebut dipilih oleh rakyat. Kedaulatan tidak lagi berada di

Page 39: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

tangan MPR, namun berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

menurut Undang Undang Dasar. Amandemen juga mencabut

kekuasaan untuk membuat Undang-Undang dari tangan Presiden dan

memberikan kekuasaan untuk membuat Undang-Undang tersebut

kepada DPR. Sehingga jelas bahwa amandemen ingin mempertegas

posisi antara presiden sebagai lembaga eksekutif dan DPR sebagai

lembaga legislatif. Presiden tetap memegang hak veto secara absolut

untuk menolak segala rancangan Undang-Undang yang dibuat DPR

pada tahap pembahasan. Langkah reformasi lembaga legislatif setelah

amandemen adalah dibentuknya Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat

daerah untuk turut berperan aktif dalam pelaksanaan sistem

pemerintahan, dimana ide ini sejalan dengan konsep otonomi daerah

yang telah berjalan.

7. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan hubungan pemerintahan secara vertikal

dan horizontal?

Jawaban : Pembagian kekuasaan secara vertikal dapat diartikan bahwa

kekuasaan dibagi secara teritorial atau wilayah kekuasaan. Sebagai

contoh, adanya pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah untuk

sebuah negara kesatuan.

Sedangkan, pembagian kekuasaan secara horizontal dapat diartikan

bahwa kekuasaan dibagi menurut fungsi-fungsi tertentu. Sebagai

contoh, adanya sebuah badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di

negara kesatuan.

 

8. Pertanyaan : Sebutkan contoh kekuasaan mutlak presiden!

Jawaban : Kekuasaan mutlak atau yang biasa disebut hak prerogatif adalah hak

istimewa yang dimiliki oleh lembaga-lembaga tertentu yang bersifat

mandiri dan mutlak dalam arti tidak dapat digugat oleh lembaga

negara yang lain. Dalam sistem pemerintahan negara-negara modern,

hak ini dimiliki oleh kepala negara baik raja ataupun presiden dan

Page 40: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

kepala pemerintahan dalam bidang-bidang tertentu yang dinyatakan

dalam konstitusi. Hak prerogatif Presiden Indonesia adalah yang

tercantum dalam beberapa pasal dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari hak prerogatif Presiden

Indonesia:

a. Pasal 10 UUD 1945

Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan

Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara;

b. Pasal 11 Ayat (1) UUD 1945

Presiden menyatakan perang, membuat perdamaian, dan

perjanjian dengan negara lain;

c. Pasal 12 UUD 1945

Presiden menyatakan keadaan bahaya;

d. Pasal 13 UUD 1945

Presiden mengangkat duta dan konsul;

e. Pasal 14 UUD 1945

Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan

pertimbangan Mahkamah Agung (MA); Presiden juga memberi

amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR);

f. Pasal 15 UUD 1945

Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda

kehormatan yang diatur UU;

g. Pasal 17 UUD 1945

Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan

diberhentikan oleh presiden.

9. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan pembagian kekuasaan dan pemisahan

kekuasaan?

Jawaban : Pemisahan kekuasaan juga disebut dengan istilah trias politica adalah

sebuah ide bahwa sebuah pemerintahan berdaulat harus dipisahkan

antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas, mencegah satu orang

Page 41: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu banyak. Pemisahan

kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh pemerintahan

agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif, eksekutif

dan yudikatif. Pemisahan kekuasaan juga merupakan suatu prinsip

normatif bahwa kekuasaan-kekuasaan itu sebaiknya tidak diserahkan

kepada orang yang sama, untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan

oleh pihak yang berkuasa.

Pembagian kekuasaaan adalah proses mencairkan wewenang yang

dimiliki negara untuk (memerintah, mewakili, mengurus, dan

sebagainya) menjadi beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan

yudikatif) untuk diberikan kepada beberapa lembaga negara untuk

menghindari pemusatan kekuasaan (wewenang) pada satu pihak atau

lembaga.

Page 42: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

C. S. T. Kansil, S.H. dan Christine S. T. Kansil, S.H., M.H. 2005. Sistem Pemerintahan

Indonesia. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Setiadi, M. Elly. 2005. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Sidjabat, W. Bonar. 1968. “Notulen Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia”. Ragi

Buana.

Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 43: Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia

SITUS WEB

AnneAhira.com http://www.anneahira.com/pemerintahan.htm

Sistem Pemerintahan Indonesia dari Masa ke Masa

Chandra Yudiana E http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay

Sistem Pemerintahan Indonesia

serbasejarah.blogspot.com http://serbasejarah.blogspot.com/2011/06/pergantian-sistem-

pemerintahan.html

Pergantian Sistem Pemerintahan Indonesia: Masa Kemerdekaan Hingga Era Reformasi

Sistem Pemerintahan Indonesia

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/03/sistem-pemerintahan-

indonesia.html

Sistem Pemerintahan Indonesia

Wikipedia Ensklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

Wikipedia Ensklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan

Sistem Pemerintahan