makalah sistem persepsi dan sensori dr.khusmuni

Upload: rossy-cassavany

Post on 06-Jan-2016

166 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sistem persepsi dan sensori

TRANSCRIPT

MAKALAH SISTEM PERSEPSI DAN SENSORI

Oleh :Nuryana AgustiniSunandarPujiati WahyuniSusi SusantiRendi AmirudinSofi SunarjiRofiatur RoziqiSaftian Rosi AnggaraSahrul HairiWahyuni Dwi WulandariSaiful Bahri HidayatWayanSyaiful RahmanYuflih NailiSyamsul Arifin

Prodi S1 KeperawatanFakultas Ilmu KesehatanUniversitas Wiraraja Sumenep2013-2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Pemeriksaan fisik pada sistem neurologi Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian macam-macam tes pemeriksaan neurologi. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Sumenep, 12 April 2014

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangTubuh manusia akan berada dalam kondisi sehat jika mampu berespon dengan tepat terhadap perubahan-perubahan lingkungan secara terkoordinasi. Tubuh memerlukan koordinasi yang baik . Salah satu sistem komunikasi dalam tubuh adalah sistem saraf. Pengkajian system persarafan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dilakukan dalam rangka menentukan diagnosa keperawatan tepat dan melakukan tindakan perawatan yang sesuai. Pada akhirnya perawat dapat mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan klien.Pemeriksaan persarafan terdiri dari dua tahapan penting yaitu pengkajian yang berupa wawancara yang berhubungan dengan riwayat kesehatan klien yang berhubungan dengan system persarafan seperti riwayat hiopertensi, stroke, radang otak, atau selaput otak, penggunaan obat-obatan dan alcohol, dan penggunaan obat yang diminum secara teratur. Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan status mental, pemeriksaan saraf cranial, pemeriksaan motorik, pemeriksaan sensorik, dan pemeriksaan reflex. Dalam melakukan pemeriksaan fisik diperhatikan prinsip-prinsip head to toe, chepalocaudal dan proximodistal. Harus pula diperhatikan keamanan klien dan privacy klien.1.2 Rumusan masalah1. Bagaimana cara melakukan tes contra patrick ?2. Bagaimana cara melakukan tes gaenslen ?3. Bagaimana cara melakukan tes naffzigar ?4. Bagaimana cara melakukan tes lermitte ?5. Bagaimana cara melakukan tes distraksi ?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui tentang tes contra patrick2. Untuk mengetahui tentang tes gaenslen3. Untuk mengetahui tenrang tes naffzigar4. Untuk mengetahui tentang tes lermitte5. Untuk mengetahui tentang tes distraksi

BAB IIPEMBAHASAN

Low Back Pain (LBP) adalah perasaan nyeri di daerah lumbo sacral dan sakro-iliaka. Yang sering disertai penjalaran dari tungkai sampai kaki. Yang dimaksud dengan nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) adalah perasaan nyeri di daerah lumbo sacral dan sakro-iliaka. Yang sering disertai penjalaran dari tungkai sampai kaki. Mobilitas punggung bawah sangat tinggi, disamping itu juga menyangga beban tubuh dan sekaligus berdekatan dengan organ lain, yaitu traktus digestivus dan traktus urinarius. Apabila terjadi perubahan patologis pada kedua organ ini juga dapat memberikan gejala nyeri di daerah punggung bawah. Cervical syndrome adalah sindrome atau keadaan yang ditimbulkan oleh adanya iritasi atau kompresi pada radikssyaraf cervical yang yang ditandai dengan adanya rasa nyeri pada leher (tengkuk) yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks yang terkena. Rasa nyeri yang dijalarkan ini disebut nyeri radikuler, artinya bahwa rasa nyeri tersebut berpangkal pada tempat perangsangan dan menjalar ke daerah persyarafan radiks yang terkena, dimana daerah ini sesuai dengan kawasan dermatom. Manifestasi nyeri tengkuk dapat berlokasi di daerah tengkuk sendiri atau menyebar ke tempat lain, daerah sebaran yang terbanyak adalah anggota gerak atas dan kepala.1. Tes Lhermitte Yaitu penderita disuruh duduk kemudian dilakukan kompresi pada kepalanya dalam berbagai posisi (miring kanan, kiri, tengadah, menunduk). Hasil tes ini dinyatakan positif bila pada penekanan dirasakan adanya rasa nyeri yang dijalarkan.Cara :Pasien duduk santai dan nyaman dengan neck mid position. Tangan terapis diatas kepalapasien (tegak lurus dengan kepala). Berikan tekanan (kompresi) pada kepala dalam berbagaiposisi (fleksi, ekstensi, lateral fleksi dextra dan lateral fleksi sinistra).Hasil :Positif jika terdapat nyeri pada daerah leher hingga lengan akibat terjepitnya saraf Brachialis.Dapat diberikan pada kasus Cervikal Root Syndrome.

2. Tes Distraksi Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007). Memberikan rasa nyaman kepada pasien yang mengalami nyeri dengan mmbimbing pasien untuk melakukan teknik relaksasi distraksi. Dengan tujuan : 1. Menghilangkan atau mengurangi nyeri2. Menurunkan ketegangan otot3. Menimbulkan perasaan aman dan damai

Cara :Salah satu tangan terapis berada didagu dan tangan yang lain dibelakang kepala kemudian angkat kepala pasien (distraksi).Hasil :Positif jika nyeri menghilang.Dapat diberikan pada kasus Cervikal Root Syndrome.3. Tes Contra PatricPosis pasien : Supine lyingPosisi terapis : disamping pasienCara :Fleksi dan endorotasikan tungkai yang sakit serta gerakan adduksi kemudian terapis member penekanan sejenak pada knee.Hasil : Positif bila pasien nyeri didaerah garis sendi sakroiliaka.

4. Tes GaenslenPosisi pasien : Supine lying dengan kedua knee fleksiPosisi terapis : Disamping pasienCara :Pasien supine lying dengan kedua knee fleksi. Kemudian pasien diminta menggantungkan tungkai yang berada ditepi bed.Hasil :Positif bila nyeri terasa disendi sakroiliaka ipsilateral pada saat tungkai itu dilepaskan untuk bergantung di tepi bed.

5. Tes Naffziger Yaitu kedua vena jugularis ditekan kemudian penderita disuruh mengejan. Hasil tes positif bila timbul rasa nyeri yang dijalarkan. Tes ini dapat dilakukan dalam posisi berbaring atau berdiri, caranya mint pasien mengejan pada saat kedua vena jugularis ditekan oleh pemeriksa menggunakan kedua tangannya. Dengan cara ini tekanan intracranial meningkat dan peningkatan tekanan tersebut akan diteruskan sepanjang rongga arakhnoid medulla spinalis. Apabila terdapat proses desak ruang dikanalis vertebralis, misalnya ada tomor atau HNP, maka radiks yang terbentang atau teregang mendapat rangsangan pada waktu tes Naffziger dilakukan. Oleh sebab itu akan timbul nyeri melintasi kawasan dermatomnya.

BAB IIIPENUTUP

2.1 KesimpulanPada zaman yang canggih ini, teknologi kedokteran maju dan berkembang dengan pesat. Banyak alat dan fasilitas yang tersedia, dan memberikan bantuan yang sangat penting dalam mendiagnosis penyakit serta menilai perkembangan atau perjalanan penyakit. Saat ini kita dengan mudah dapat mendiagnosis perdarahan di otak, atau keganasan di otak melalui pemeriksaan pencitraan. Kita juga dengan mudah dapat menentukan polineuropati dan perkembangannya melalui pemeriksaan kelistrikan. Akan tetapi pemeriksaan fisik dan mental disisi ranjang (bedside) masih tetap memainkan peranan penting dan bahkan kita dapat meningkatkan dan mempertajam kemampuan pemeriksaan fisik serta diagnosa pasien.2.2 SaranSistem saraf sangat berpengaruh terhadap segala sistem yang ada dalam tubuh manusia. Hapir semua penyakit berhubungan dengan sistem saraf, oleh karena itu disarankan bagi para pembaca untuk mendeteksi secara dini kondisi kesehatanya dan dilakukan pemeriksaan fisik khususnya neurologik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/2011/11/pemeriksaan-fisioterapi-saraf-tepi.htmlhttp://www.fisioterapi.web.id/2011/11/pemeriksaan-fisioterapi-saraf-tepi.htmlhttp://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/cara-cara-pemeriksaan-sistem-neurologi.htmlhttp://dc120.4shared.com/doc/KKzGBsjL/preview.htmlhttp://drakeiron.wordpress.com/2008/12/11/info-low-back-pain/http://jani-orthoprost.com/cervical-syndrom-nyeri-leher.html