makalah spi dan pembelajaran, abdul fattah, sri, lilis, engkin

17
Sirah Nabawy dan Problematika Metode Pengajarannya di SD/SMP Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : SKI dan Pembelajaran Dosen Pengampu: DR. Ajid Tohir/DR. Asep Nursobah Disusun Oleh; Abdul Fattah (221119001) Engkin Fatumah (221119007) Lilis Rosidah(221119010) Sri Sugiarti(22111916) Kelas : PAI-R/III Prodi Ilmu Agama Islam

Upload: dicky-fattah

Post on 30-Nov-2015

178 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

Sirah Nabawy dan Problematika Metode Pengajarannya di SD/SMP

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi TugasMata Kuliah : SKI dan Pembelajaran

Dosen Pengampu: DR. Ajid Tohir/DR. Asep Nursobah

Disusun Oleh;

Abdul Fattah (221119001)Engkin Fatumah (221119007)

Lilis Rosidah(221119010)Sri Sugiarti(22111916)

Kelas : PAI-R/IIIProdi Ilmu Agama Islam

PROGRAM PASCA SARJANAUIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG2012

Page 2: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

A. Pendahuluan

Mengetahui dan mempelajari sejarah bagi ummat Islam adalah suatu keharusan. Allah

SWT didalam al-Quran menekankan tentang pentingnya mempelajari sejarah bagi

kehidupan ummat manusia, seperti firman Allah SWT:

�وِل�ي ُأِل� ٌة� �َر ْب ِع� َقِصِص�ِه�ْم� ِف�ي اَن َك َقْد� ٰى� ِل َر� َر� ْف� ُي� ًث�ا � ِد َر� َر� َر�ا َر�ا � ۗ ِد� َر�ا ْف� َر�� ْف� ا�ِذ�ي اِل ِص�ْد�يَق َت !ِك�ْن� ٍم� وِل �ْف َر� ِد� ًث َر! ْف� َر" َر# � ًث ُي$ َر# ٍم% ْف& َر' ِّل) ُي� َر) ِد+ي ْف� َر, َر# ِد- ْف� َر َر� َر. ْفي �وَن َر/ �ْؤ�ِم�ُن ي

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang

yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi

membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan

sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (Q.S Yusuf:111)

Sejarah dapat menjadi ‘ibroh (pelajaran) yaitu berupa pemikiran, pengingat dan

nasehat bagi orang-orang yang mau

memikirkannya.1Dunia pendidikan merupakan dunia yang tak terpisahkan dalam prose

s kehidupan. Ia sebagai sarana dalam pengembangan daya cipta, karsa, dan karya man

usia. Lembaga pendidikan tercipta berdasar atas upaya pengembangan masyarakat yan

g terdidik. Berbagaii problem pendidikan muncul dalam jagat pendidikan, baik masala

h yang bersangkuatan dengan bangunan fisik ataupun bangunan rohani. Bangunan  fisi

k meliputi keadaan gedung dan sarana prasarana, sedangkan bangunan rohani meliputi 

keadaan guru dan peserta didik. Guru yang merupakan ujung tombak dalam dunia pen

didikan mempunyai peranan yang penting dalam kesuksesan pembelajaran. Maka, seo

rang guru setidaknya harus mampu menguasai bahan ajar serta metode-metode yang

akan digunakan didalam proses pembelajaran.

Tarikh merupakan salah satu materi didalam Mapel Pendidikan Agama Islam

(PAI). Mapel ini sudah diterapkan sejak dasar, yaitu mulai kelas 3 dan merupakan

salah satu bagian materi

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta di

1 Muhammad bin Ahmad al-Qurtubi, Tafsir Qurthuby di www.islamweb.net/

1

Page 3: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

dik untuk mengenal, menghayati sejarah Islam yang kemudian menjadi ‘ibroh

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan, penggunaan pengalama

n, dan pembiasaan. Namun, didalam praktek lapangan pendidikan  ini menghadapi beb

erapa kendala, yaitu  waktu yang disediakan terbatas dengan muatan materi yang begit

u padat dan memang penting, yakni menuntut pemantapan pemahaman hingga terbent

uk watak dan kepribadian. Di samping itu pula, materi SKI lebih terfokus pada pengay

aan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembi

asaan (psikomotorik). Pada makalah ini membahas sirah nabawy dan problematika

metode pengajarannya di SD dan SMP.

B. Pembahasan

1) Gambaran umum materi sirah nabawy di SD dan SLTP

Didalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, yang merupakan

penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan

umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri

atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Dari paparan diatas tadi, mata pelajaran Pendidikan agama Islam termasuk didalam

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia yang cakupannya dimaksudkan

untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi

pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama2. Dengan demikian

ketika peserta didik mempelajari sejarah Islam diharapkan mampu membentuk pserta

didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan mampu

mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-hari.

2 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Depdiknas), 2006.h 7.

2

Page 4: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

Materi sirah nabawy didalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah terdapat

pada materi tarikh atau sejarah Islam yang masuk kepada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI). Adapun standar kompetensi kompetetensi dasarnya sebagai

berikut:

Kelas STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

IVsemester 1 Menceritakan kisah Nabi 1. Menceritakan kisah Nabi Adam AS

2. Menceritakan kisah kelahiran Nabi

Muhammad

SAW

3. Menceritakan perilaku masa kanak-

kanak Nabi

Muhammad SAW

IV semester 2 Menceritakan kisah Nabi 1. Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS

2. Menceritakan kisah Nabi Ismail AS

V semester 1 Menceritakan kisah Nabi 1. Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS

2. Menceritakan kisah Nabi Musa AS

3. Menceritakan kisah Nabi Isa AS

V semester 2 Menceritakan kisah Sahabat

Nabi

1. Menceritakan kisah Khalifah Abubakar

RA

2. Menceritakan kisah Umar bin Khattab

RA

VI semester 1 Menceritakan kisah Abu

Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al Kadzab

1. Menceritakan perilaku Abu Lahab dan

Abu Jahal

2. Menceritakan perilaku Musailamah Al

Kadza

VI semester 2 Menceritakan kisah kaum

Muhajirin dan kaum Anshar

1. Menceritakan perjuangan kaum

Muhajirin

2. Menceritakan perjuangan kaum Ansh

VII Semester

1

Memahami sejarah Nabi

Muhammad SAW

1. Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad

SAW

2. Menjelaskan misi nabi Muhammad untuk

semua manusia dan bangsa

VII Semester Memahami sejarah Nabi 1. Menjelaskan misi Nabi Muhammad

3

Page 5: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

2 Muhammad SAW SAW untuk menyempurnakan akhlak,

membangun manusia mulia dan

bermanfaat

2. Menjelaskan misi Nabi Muhammad

SAW sebagai rahmat bagi alam semesta,

pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan

kemajuan masyarakat

3. Meneladani perjuangan Nabi dan para

Sahabat dalam menghadapi masyarakat

Makkah

VIII Semester

1

Memahami Sejarah Nabi 1. Menceritakan sejarah Nabi Muhammad

SAW dalam membangun masyarakat

melalui kegiatan ekonomi dan

perdagangan

2. Meneladani perjuangan Nabi dan para

Sahabat di Madinah

VIII Semester

2

Memahami sejarah

dakwah Islam

1. Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu

pengetahuan Islam sampai masa

Abbasiyah

2. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim

dan perannya sampai masa daulah

Abbasiyah.

IXSemester 1 Memahami sejarah

perkembangan Islam di

Nusantara

1. Menceritakan sejarah masuknya Islam di

Nusantara melalui perdagangan, sosial,

dan pengajaran

2. Menceritakan sejarah beberapa kerajaan

Islam di Jawa,Sumatera dan Sulawesi

IX Semester 2 Memahami sejarah

tradisi Islam

Nusantara

1. Menceritakan seni budaya lokal sebagai

bagian dari tradisi Islam

2. Memberikan apresiasi terhadap tradisi

dan upacara adat kesukuan Nusantara

4

Page 6: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sirah nabawy tidak diajarkan pada siswa kelas

1, 2 dan 3 sekolah dasar serta untuk siswa kelas IX yang lebih menekankan kepada

sejarah Islam di Indonesia, bukan sirah nabawy.

2) Sirah Nabawy dan relevansinya dengan pendidikan

Sirah Nabawiyah adalah rekaman seluruh mata rantai perjalanan Nabi besar

Muhammad  Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dari kecil, remaja, dewasa, pernikahan,

menjadi Nabi, perjuangannya yang heroik dan tantangan-tantangan besar yang

dilaluinya, hingga wafatnya.

Membaca Sirah Nabawiyah, bagaikan menelusuri tapak-tapak kehidupan Sang Rasul

secara detail dan rinci. Membaca sirah Nabi, laksana mengurai perjalanan hidup Sang

Nabi yang penuh warna. Perjalanan hidup yang kaya nuansa. Perjalanan hidup yang

penuh cita rasa. Menurut al-Quran, studi sejarah merupakan bukti nyata adanya

orientasi tujuan. Bukti sejarah generasi-generasi masa lampau dipandang sebagai salah

satu tanda kekeuasaan Allah. Titik tolak al-Quran kepada kata ‘Ibroh (pelajaran), salah

satunya diperoleh melalui studi generasi-generasi masa lampau yang menunjukkan

implikasi dan relevansi dengan peristiwa-peristiwa masa lampau hinga kini. Merekam

sejarah dengan cara yang mampu mempertinggi kualitas pencapaian tujan Pendidikan

Islam, merupakan tugas pertama yang mesti dicanangkan dalam pertimbngan

pendidikan. Ajaran tentang sirah dari Nabi bertujuan agar para pelajar menerima

karakteristik-karakteristiknya yang khas dan berikhtiar malakukan perbuatan yang

paling baik, karena Nabi SAW adalah contoh keteladanaan yang paling tepat3.

3) Sirah nabawy dan problematika metode pengajarannya di SD dan SMP

Metode pengajaran memiliki makna hampir sama dengan metode pembelajaran yang

merupakan cara yang  digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam bentuk kegiatan nyata agar tujuan pembelajaran yang telah disusun

tercapai secara optimal4. Sedangkan mengajar adalah perbuatan yang dilakukan

seseorang (misal guru) dengan tujuan membantu agar orang lain (dalam hal ini murid )

3 Abudrrahman Saleh Abdullah,, educational Theory a Quranic Outlook. terj. M.H Arifin dan Zainuddin, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran (Jakarta: Rineka Cipta), 2007, cet ke-4, h 172.

5

Page 7: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

melakukan kegiatan belajar didik agar dapat belajar dengan baik. Maka guru memiliki

peranan penting didalam proses pembelajaran sirah nabawy.

Didalam menyampaikan materi sirah nabawy, para guru agama di jenjang SD

dan SMP cenderung menggunakan dua metode, yaitu ceramah dan diskusi. Guru

menerangkan kemudian para siswa dipersilahkan untuk mendiskusikan materi yang

disampaikan atau menanyakan hal-hal yang tidak dipahami. Kedua metode ini

walaupun sederhana, jika disampaikan dan dilaksanakan dengan benar dan efektif

mampu mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai, seperti yang diungkapkan oleh

Az-Zarnuzi bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung kepada dua unsur

penting didalam proses pembelajaran yaitu guru yang ahli didalam bidangnya serta

murid yang bersungguh-sungguh ketika belajar. Keahlian menyampaikan materi

melalui ceramah adalah bukti keahlian seorang guru menyampaikan materi, sedangkan

diskusi merupakan sarana bagi siswa untuk mengeluarkan kemampuan berpikirnya

didalam memahami materi pelajaran 5.Tentu akan lebih baik lagi jika kedua metode

tadi digabungkan dengan metode-metode lainnya yang relevan dengan topik materi

pelajaran.

Adapun kendala-kendala didalam penerapan metode pengajaran sirah nabawy

yang dikembangkan oleh guru agama disebabkan oleh:

1. Padatnya materi pelajaran dibandingkan alokasi waktu jam pelajaran, seperti

diketahui bahwa waktu belajar anak di SD atau SMP hanya sekitar 80-s.d 120

menit atau 2-3 Jam Pelajaran perminggu, padahal PAI mencakup banyak

materi, sedangkan pencapaian pendidikan harus mencakup pembinaan dan

pengembangan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Sehingga yang terjadi

sirah nabawy atau PAI secara umum lebih menyangkut kepada aspek kognitif

saja, padahal pembinaan sikap, cita rasa beragama dan amaliah beragama

merupakan buit in selama proses pendidikan di SD/SMP6 Pengajaran sirah

nabawy lebih menekankan kepada fakta sejarah dan hafalan data dan fakta

4Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada

media group) 2010, h. 146.

5 Az-Zarnuji.. Ta’lim al-Muta’allim Thoriq tl-Ta’allum. (Semarang: Toha Putra) t. Th, hlm 6 Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam (Bandung:Nuansa), cet.Ke1,H.118

6

Page 8: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

sejarah seperti tahun dan tempat7. Sirah nabawy belum bisa menjadi ibroh,

mauidzoh serta hidayah.

2. Guru tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membelajarkan

sirah nabawy yang dapat menarik minat siswa, semisal; tidak semua guru

agama memiliki keterampilan mendongeng atau berkisah seprti halnya Nabi

muhammad SAW terkadang menyampaikan materi keislaman dengan berkisah

dan banyak buku PAI yang dterbitkan terutama untuk jenjang sekolah dasar

berisi urauan kisah-kisah.

3. Guru cenderung menggunakan satu metode dalam membelajarkan keseluruhan

materi, tanpa mempertimbangkan karakteristik topik materi yang

disampaikan8.

4. Sangat tergantung kepada kemampuan guru, padahal tidak semua guru agama

memiliki wawasan mendalam tentang sirah nabawy khususnya ataupun tarikh

Islam umumnya.

5. Buku-buku sejarah dan media pembelajaran sejarah yang masih terbatas

6. Sirah nabawy didalam standar isi kompetensi tarikh Islam di dalam mapel PAI

tidak mencakup keseluruhan materi, karena terbatasnya alokasi waktu jam

pelajaran

7. Sirah Nabawy adalah komponen dari Mapel PAI yang tidak di UAN kan,

sehingga berdampak pada kesungguhan para siswa didalam mempelajarinya.

Hal ini menyebabkan MAPEL ini kurang diminati siswa. Sejarah, yang berisi

peristiwa-peristiwa, nama tokoh, tahun, dan data-data masa lampau dipandang

kurang menarik dan membosankan. Pernyataan itu merujuk pada kesimpulan

yang dibuat Johannessen (2003) yang menyebutkan bahwa keberhasilan

pembelajaran sejarah rendah karena kurangnya relevansi dan keterlibatan atau

ketertarikan yang dirasakan oleh pelajar9

8. Ketidakmerataan kemampuan siswa didalam menguasai materi sirah nabawy

sebelumnya. Hal ini banyak dipengaruhi keterlibatan siswa didalam pengajian-

7 Neneng Nafisah, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (MKPAI 2), (Garut: FAI UNIGA), 2012, h.768 Neneng Nafisah, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (MKPAI 2), (Garut: FAI UNIGA), 2012, h.75.9 Diakses dari: www.kesekolah.com/.../forum-guru-pembelajaran-sejarah

7

Page 9: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

pengajian di rumah. Siswa yang mengikuti pengajian tentu mempunyai

kecenderungan lebih cepat menguasai materi, dibanding mereka yang tidak

mengaji di rumah. Sehingga menyebabkan kebingungan guru ketika

mengajarkan materi.

9. Terkadang terdapat miskonsepsi pada siswa yang mungkin timbul karena

ketika belajar sejarah ha tersebut dapat muncul dari ceritcerita yang

berkembang bertentangan dengan rekaman dan artefak sejara yang ada dari

periode waktu yang dibicarakan10

Sehingga dari paparan diatas, problematika metode pengajaran sirah nabawy terletak

pada tiga unsur, yaitu guru yang merupakan penyampai materi, karena guru

merupakan orang yang memiki kewenangan dan kemampuan untuk merealisasikan

kegiatan belajar siswa, kemudian unsur murid sebagai penerima materi dan pelaku

kegiatan belajar dan terakhir isi materi sirah nabawy itu sendiri.

SKKD perlu kajian ulang bagi para guru SKI untuk disesuaikan dengan kondisi riil

yang ada disekolahnya masing-masing,sehingga tidak melulu terpaku kepada SKKD

dengan tujuan supaya pelajaran sejarah mampu menjadi ‘ibroh kepada para siswa.Jika

Pengajaran sirah nabawy ingin tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran maka

harus ada upaya merevitalisasi metode pengajaran yang dilakukan para guru agama,

setidaknya para guru harus mempertimbangkan pengaruh materi pelajaran, sumber

materi, dan kemampuan siswa terhadap proses belajar11

C. Simpulan

10 Jeanne Ellis Ormrod,, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang..( Jakarta: Erlangga. 2009) Jilid 1. hlm 3.3811 S. Hamid Hasan, Metodologi Pengajaran sejarah, Pengertian, Penentuan dan Proses diakses dari file.upi.edu/...SEJARAH/.../Metodologi_Pengajaran_Sejarah.pdf

8

Page 10: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

1. Sirah Nabawy merupakan salah satu unsur didalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam

2. Sirah Nabawy adalah rekaman seluruh mata rantai perjalanan Nabi besar

Muhammad  shalallahu ‘Alaihi wa sallam

3. Tujuan pengajaran sirah Nabawy di sekolah yaitu sebagai ‘ibroh (pelajaran)

dari sirah Nabi Muhammad SAW yang bertujuan agar para pelajar menerima

karakteristik-karakteristiknya yang khas dan berikhtiar malakukan perbuatan

yang paling baik.

4. Problematika metode pengajaran sirah nabawy di SD/SMP terdiri dari unsur

guru, peserta didik, dan isi materi.

5. Ketika menentukan metode pengajaran sirah nabawy dilakukan dengan

mempertimbangkan faktor peserta didik dan topik yang akan disampaikan

6. Untuk mencapai tujuan sejarah sebagi ‘Ibroh kepada peserta didik, SKKD

yang ada disesuaikan dengan kondisi sekolah, jangan terpaku pada materi yang

ada di SKKD karena pada dasrnya guru yang lebih mengetahui kebutuhan

peserta didik.

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu, Tehnik Belajar yang Efektif. 2001. Jakarta: Rineka Cipta.

9

Page 11: Makalah Spi Dan Pembelajaran, Abdul Fattah, Sri, Lilis, Engkin

Abudrrahman Saleh Abdullah, Educational Theory a Quranic Outlook. terj. M.H

Arifin dan Zainuddin, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran. 2007.Jakarta:

Rineka Cipta.

Arifin, Muzayyin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. 2008. Jakarta: Bumi Aksara

Az-Zarnuji, Syekh. . Ta’lim al-Muta’allim Thoriq al-Ta’allum. Semarang: Toha Putra

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan

Menengah, 2006. Jakarta: Depdiknas

Fauzi AG, Moh. Pendidikan Agama Islam; Saya Ingin menjadi Anak Saleh, Kelas I-

VI. 2007. Jakarta: Penerbit Grafindo Media Pratama

Neneng Nafisah,.Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (MKPAI 2). 2011. Garut:

FAI UNIGA

Ormrod, Jeanne Ellis, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu

Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang.

2009. Jakarta: Erlangga

Rahman, Irsyad Taufiq, 2010. Hidayah; Pendidikan Agama Islam, Kelas VII-IX.

Bandung: CV Thursina

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. 2010.

Bandung:Remaja Rosda Karya

Internet

S. Hamid Hasan, Metodologi Pengajaran sejarah, Pengertian, Penentuan dan Proses

diakses dari file.upi.edu/...SEJARAH/.../Metodologi_Pengajaran_Sejarah.pdf

Al-Qurtubi Muhammad bin Ahmad , Tafsir Qurthuby di www.islamweb.net/

Abudrrahman Saleh Abdullah,, educational Theory a Quranic Outlook. terj. M.H

Arifin dan Zainuddin, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran (Jakarta: Rineka

Cipta), 2007,

10