makalah wak ko
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
1/9
BAB II
Pembahasan
A. Peradilan Islam Pada Masa Khulafa Al- RasyidinSetelah Nabi Muhammad Saw, sahabat, sebagai generasi Islam pertama, meneruskan
ajaran dan misi kerasulan. Berita meninggalnya Rasulullah Saw merupakan peristiwa yang
mengejutkan sahabat. Sebelum jenazah nabi dikubur, sahabat telah berusaha memilih
penggantinya sebagai pemimpin negara. Abu Bakar adalah sahabat pertama yang terpilih oleh
umar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar digantikan oleh mar bin !hattab, mar bin
!hattab digantikan oleh sman bin A""an, dan sman bin A""an digantikan oleh Ali bin Abi
#halib. $mpat pemimpin umat tersebut dikenal sebagai !hula"a al% Rasyidin & para pemimpin
yang diridhai'.
Abu al%(asan al%Mawardi dalam bukunya al%Ahkam al%Sulthaniyah menyatakan
bahwa tugas utama seorang khali"ah adalah menjaga kesatuan umat dan pertahanan negara.
ntuk itu ia mempunyai beberapa hak tertentu. Ia berhak memaklumkan perang dan
membangun tentara untuk menjaga keamanan dan batas negara. Ia harus menegakkan
keadilan dan kebenaran. Ia harus berusaha agar semua lembaga negara memisahkan antara
yang baik dengan yang tidak baik, melarang hal%hal yang ter)ela, menurut ketentuan Al%
*ur+an. Ia mengawasi jalannya pemerintahan dan menarik pajak sebagai sumber keuangan
negara. Ia menjadi hakim yang mengadili sengketa hukum, menghukum mereka yang
melanggar hukum dan melarang segala ma)am penindasan. Ia mensahkan soal%soal akidah
dan hukum yang sudah disepakati oleh ahli%ahli hukum. Ia tidak berhak men)ampuri
kekuasaan Sulthah al-Tasyri’iyah &legislati"'. engan kekuasaan Sulthan al-Tanfiziyah
&eksekuti"' yang dimilikinya ia melakukan sentralisasi untuk menjaga persatuan umat.
-ersetujuan seorang khali"ah dapat terjadi dengan persetujuan masyarakat sebagai
yang terjadi dalam kasus Abu Bakar, atau dengan penunjukan khali"ah sebelumnya seperti
dalam kasus mar. ika diperlukan, pemilihan dapat dibentuk suatu badan khusus
menyelenggarakan pemilihan itu. Sesudah dipilih khali"ah harus berjanji bahwa ia akan
memenuhi kewajiban yang diper)ayakan kepadanya. Ia harus melaksanakan janjinya dengan
setia. Sebab tanggung jawab pada hak%hak istimewa yang ada padanya. Ia mendapat janji
setia &bai’at ' dari rakyat atau wakil%wakilnya yang memenuhi syarat.
Berikut sedikit ulasan mengenai peradilan pada masa kepemimpinan !hula"a al%
Rasyidin /
0. -eradilan -ada Masa Abu Bakar
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
2/9
Abu Bakar adalah ahli hukum yang tinggi mutunya. Ia memerintah dari tahun
123 sampai dengan 124 M. Sebelum masuk islam, ia terkenal sebagai orang yang
jujur dan disegani, ikut akti" mengembangkan dan menyiarkan Islam. Atas usaha dan
seruannya banyak orang terkemuka memeluk agama Islam yang kemudian terkenal
sebagai pahlawan%pahlawan Islam ternama. an karena hubungannya yang sangat
dekat dengan Nabi Muhammad Saw beliau mempunyai pengertian yang dalam
tentang jiwa Islam lebih penting dari yang lainnya. !arena itu pula pemilihannya
sebagai khali"ah pertama adalah tepat sekali.
i masa Abu Bakar tidak tampak ada suatu perubahan dalam lapangan
peradilan ini, karena kesibukkannya memerangi sebagian kaum muslimin yang
murtad sepeninggal Rasulullah Saw dan kaum pembangkang menunaikan zakat dan
urusan%urusan politik dan pemerintahan lainnya, disamping belum meluasnya wilayah
kekuasaan Islam pada masa itu. 0
!arena kesibukkan menyelesaikan masalah dalam negeri itu, Abu Bakar sebagaimana
yang dikatakan oleh Mustha"a Musyru"ah menyerahkan &memberi wewenang'
kekuasaan peradilan &wilayah al-qadha' kepada mar bin !hattab. -endelegasian
wewenang itu bukan berarti bahwa al-qadha’ pada masa Abu Bakar telah berdiri
sendiri, melainkan lebih lanjut Mustha"a Musyru"ah mengatakan, meskipun mar
diangkat menjadi qadhi namun dalam hal ini mar se)ara khusus belum disebut
sebagai qadhi. !egiatannya tidak hanya dibidang peradilan, tetapi juga ikut
membantu dalam persoalan pemerintahan.
Namun pada masa mar menjadi qadhi tidak satupun masalah yang harus
diselesaikannya, karena tidak adanya kasus yang diajukan oleh kaum muslimin ketika
itu. Menurut Muhamad Salam Madkur, selama urusan qadha’ diserahkan kepada
mar, tidak ada sengketa yang dihadapkan ke pengadilan karena mar dikenal
sebagai orang yang sangat keras, dan juga "aktor%"aktor pribadi kaum muslimin pada
masa itu dikenal sangat saleh dan toleran sesama muslimin, sehingga "aktor inilah
yang sangat membantu tidak terwujudnya selisih diantara mereka.
Adapun tata )ara qadhi pada masa Abu Bakar, apabila datang kepadanya
orang%orang yang bersengketa adalah/ Abu Bakar memutuskannya dengan
berpedoman kepada al5ur+an, jika tidak terdapat di dalam al5ur+an, dia memutuskan
dengan sunnah yang diketahuinya. ika ia tidak mendapatinya dalam sunnah, dia
bertanya kepada sahabat apakah ada diantara mereka yang mengetahui tentang sunnah
1 Alaiddin Koto, Sejarah Peradilan Islam, (Jakarta: RajawaliPers, 2011), 57-59.
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
3/9
Nabi Saw berkenaan dengan masalah tersebut. Apabila hal tersebut juga tidak ada
yang mengetahuinya, maka Abu Bakar mengumpulkan para sahabat untuk
memusyawarahkan putusan apa yang akan diberikan. ika semuanya sependapat
untuk menetapkan suatu hukum maka beliaupun berpegang pada putusan tersebut.
Agaknya berdasarkan hal diatas diketahui telah terjadi ijma’ sahabat dan menjadi
sumber tasyri’ sesudah Nabi Saw.3
3. -eradilan -ada Masa mar bin !hattab
Setelah Abu Bakar meninggal dunia, mar menggantikan kedudukannya
sebagai khali"ah ke%3. -emerintahan mar ini berlangsung dari tahun 124 sampai
dengan 144 M. Adapun kebijakan mar dalam melanjutkan usaha pendahulunya
adalah /
a' mar turut akti" dalam menyiarkan agama Islam. Ia melanjutkan usaha Abu Bakar
meluaskan daerah Islam sampai ke -alestina, Syiria, Irak dan -ersia di sebelah
tara serta ke Mesir Barat aya.
b' Menetapkan tahun Islam yang terkenal dengan tahun (ijriyah berdasarkan
peredaran bulan &qamariyah'. -enetapan ini dilakukan mar pada tahun 126 M.
)' Sikap tolerannya terhadap pemeluk agama lain.
!etika Islam semakin tersebar, masalah hukum semakin bertambah, dan semakin
meluas pula peranan para gubernur. 7leh karena itu mar memisahkan peradilan
& yudikatif ' dari pemerintahan &eksekutif ' dan mengangkat beberapa orang sebagai
hakim selain para gubernur. mar mengangkat Abu arda+ sebagai hakim di
Madinah, Syuraih sebagai hakim di Basrah, dan Abu Musa al% 8Asy+ari sebagai hakim
di !u"ah.
Sebagaimana yang dikutip dari &mar Sulaiman al%Asy5ar, 0990/ :;'. Salah satu
wasiat mar kepada seorang qadhi &hakim' pada zamannya, yaitu Syuraih.
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
4/9
Berikut ini adalah )ontoh kasus peradilan pada masa mar bin !hattab, sebagaimana
dikutip dari kitab Turats al-Khulafa al-Rasyidin, yaitu/
0' Masalah nasab. Seorang anak mengaku di depan mar bahwa seorang wanita
adalah ibunya. Maka, wanita tersebut datang dengan beberapa orang yang bersaksi
bahwa dia belum menikah dan anak tersebut telah berbohong. mar pun
memerintahkan untuk menghukumnya dengan had qazaf &tuduhan zina'. =alu hal
tersebut terdengar oleh Ali, maka dia menginter>ensi perkara ini dan menawarkan
kepada anak tersebut agar menikahi wanita yang diakui sebagai ibunya.
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
5/9
#api saya menugaskan kamu agar kamu memutuskan di antara mereka dengan
kebenaran@.;
-elaksanaan qadha’ pada masa mar masih sederhana dan mudah, belum terikat
pada undang%undang atau peraturan lainnya seperti sekarang ini. Seorang qadhi belum
mempunyai seorang sekertaris, keputusan qadhi belum ditulis dan qadhi langsung
bertindak sebagai eksekutor. !ebanyakan dari pihak yang bersengketa datang sendiri
untuk meminta ketetapan hukum. !etika itu belum ada orang yang meminta
keputusan banding.
Adapun kebijakan yang dilakukan oleh mar adalah membeli sebuah rumah di
Makkah dan dijadikan sebagai rumah tahanan. Rumah tahanan ini merupakan
pemeliharaan bagi orang yang bersalah dan membuat kerusakan di tengah
masyarakat, agar mereka dapat memperbaiki akhlaknya. engan demikian dapatdikatakan orang yang mula%mula memenjarakan yang terhukum atau menahan para
tertuduh ialah khali"ah mar bin !hattab.1
!hali"ah mar bin !hattab adalah orang yang mula%mula memisahkan kekuasaan
yudikatif dari eksekutif . -ara qadhi memiliki kemandirian dalam memutuskan perkara
yang dihadapkan kepadanya, dengan tetap berpegang kepada al5ur+an dan sunnah
disamping ijtihad. Namun pemisahan kekuasaan peradilandari kekuasaan
pemerintahan belum tegas, karena mar membatasi wewenang para qadhi, khusus
tentang penyelesaian sengketa harta benda &urusan perdata'. Sedangkan perkara%
perkara inayah &urusan pidana' yang menyangkut hukum qishas dan hudud tetap
menjadi wewenang khali"ah dan penguasa%penguasa daerah.:
2. -eradilan -ada Masa tsman Bin A""an
tsman bin A""an menggunakan )ara istislah dalam menetapkan hukum Islam,
di antaranya adalah mengadakan adzan tambahan &adzan pertama' untuk menyerukan
shalat jum+at demi kemashlahatan umat yang jumlahya makin banyak dan menyebar
ke berbagai tempat. -ada masa pemerintahannya, tsman menulis surat kepada
(a"sah agar mengirimkan musha" yang ada di tangannya untuk disalin. ia
memerintahkan aid bin #sabit, Abdullah bin ubair, Sa+id bin al%Ash, serta
Abdurrahman bin al%(arits bin (isyam untuk menyalinnya menjadi beberapa musha",
5 id., l!. '*.
' Ra!iati, Peradilan Islam ( Suatu Kajian Historis),(Jakarta: "a#$a Press), 5'-57.
7 id., l!. '0.
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
6/9
ia pun melerai perselisihan umat Islam dalam memba)a Al5ur+an dengan menetapkan
dialek *uraish sebagai patokan serta menghilangkan dialek yang lain dalam penulisan
musha" tsmani.6
Adapun pelaksanaan qadha’ pada masa utsman masih berjalan seperti
kekhali"ahan sebelumnya, namun ada beberapa kemajuan yang terjadi, diantaranya
pelaksanaan qadha’ dilakukan ditempat khusus, dimana pada masa dua khali"ah
sebelumnya pelaksanaan qadha’ dilakukan di mesjid.
4. -eradilan di Masa Ali bin Abi #halib
Ali menetapkan hukum di antara manusia selama di Madinah. !etika keluar
ke Bashrah dia mengangkat Abdullah bin Abbas sebagai gantinya di Madinah, dan
mengangkat Abu Aswad al%u+ali dalam masalah pemerintahan di Bashrah dan
sekaligus dalam peradilan. Namun kemudian, dia dipe)at setelah beberapa waktu
karena banyaknya dia berbi)ara. Sebab bi)aranya melebihi pembi)araan dua pihak
yang berseteru.
Adapun kemajuan dalam bidang peradilan pada masa Ali ialah ia memberikan
pengarahan dan nasehat kepada para wali di daerah agar memilih qadhi itu orang
yang terhormat yang tidak disibukkan oleh urusan%urusan lain, orang yang tidak
sombong karena pujian dan tidak )ondong karena hasutan dan berilah "asilitas yang
dapat meringankan bebannya, seperti yang dilakukannya terhadap al%Nakha+i.
Ali mengangkat al%Nakha+i sebagai gubernur di Mesir. Ali berpesan agar al%
Nakha+i bertakwa kepada Allah Swt. Agar hatinya diliputi rasa kasih dan ke)intaan
kepada rakyat, dan agar bermusyawarah dan memilih penasihat%penasihat. Ali juga
menjelaskan tentang siasat pemerintahan.9
B. Risalah Al- Qadha
alam dunia peradaban islam, Risalah Qadha memiliki makna yang )ukup penting. !arena
itu, tidaklah heran bila naskah risalah tersebut banyak dimuat ulama dari berbagai disiplin
ilmu dalam karya%karyanya. ari semua risalah yang dikemukakan oleh para ulama diatas,
dari segi isi tidak ada perbedaan. -erbedaan hanya dari segi redaksinya saja.
* ".A. +asi jalil, Peradilan Islam, (Jakarta: A!a,2012),1%5-1%'.
9 Alaiddin Koto, Sejarah Peradilan Islam, (Jakarta: RajawaliPers, 2011), 71.
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
7/9
Berikut risalah yang dikirim !hali"ah mar kepada Abu Musa al%8Asy+ari dalam
menjalankan tugas peradilan.0
/ 3 46 8 ;< =;>? @< BCD 8 EFGHI E 8 ELMNI EO QDO;@ S6
3 =HT 8 UDOV CW X YZ[I X \D;@ ]I^ 8 4; D 3 _N` BZM8 =bcL;@ =Zb EG;@ 8 ;cb ]I F \fG 3 8 T X g /Lh
DI@T T? DNZ 3< 8 ]LZYL;@ ]` UDW =Zb Z@ 8 M? ]I =Zb ]L;@
4` S6 8 4;< XCH cI? 4; mD E` < DGUD DT =b>@ ]I 8 3T pT ?
X qZ`? ; S6 8 EO;@ 4Zb ZZNH@ ; u[b? SDLH;@ ]I| _N;@ EFW@I
? Q3 X D} ? 8 cT X @>Z[I ? 8 v~ •>DC€;@ 4Zb D`@[I 3< 8 F`
3< >cN;@ BCZb H 8 U@Y;@ >DGF;@ ]I =;@ =;DF 4Z;@ S6 8 E`@V
X ‚; DLI Zb >v DLI ;< =;>? DL BC;@ BC;@ Bƒ 8 SDL„@ …DG;D`
† DL cLb@ Bƒ 8 yD‡I„@ ˆb? ; cb vI„@ ‚DV Bƒ 8 EY;@ 3 S^V
{fH;@ [O;@ _Z;@ ‰OŠ;@ xDDGF;@ ]I G 3 =;DF 4Z;@ S6 8 4Z;@ 4Dg 4Y
4Z;@ ELTv Zb pY;@ 8 4HLTv ]U@| 4V~v WDb X 4Z;@ cb m@‡` )
Risala Ž!ar keada AŽ Žsa Al- As#a‘ari’Žn““Ž qadha’ (eradilan) adala $ardŽ (kewajian) #an“ san“at
ditekankan dan ’Žnna #an“ arŽs diikŽti.
aka aa!ila aaila diajŽkan keada!Ž sŽatŽ erkara, dan
ŽtŽskanla aaila jelas dŽdŽk er!asalaann#a, karena sesŽn““Žn#a
tidak ada artin#a i”ara soal keadilan tana ada elaksanaann#a.
10 Ra!iati, Peradilan Islam (Suatu Kajian Historis), (Jakarta:"a#$a Press), 52-5%.
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
8/9
’a!akanla !anŽsia (iak-iak #an“ ererkara) dala!
!ajlis!Ž, dala! andan“an!Ž, dan dala! keŽtŽsan!Ž, sein““a oran“
#an“ teror!at tidak !en“in“inkan ania#a!Ž dan oran“ #an“ le!a
tidak erŽtŽs araan terada keadilan!Ž.+Žkti itŽ waji atas en““Ž“at (iak endakwa), se!entara
sŽ!a itŽ waji dierikan ole iak #an“ !enolak dakwaan (ter“Ž“at).
Perda!aian di kalan“an Ž!at sla! diolekan sela!a erda!aian
terseŽt tidak !en“alalkan erkara #an“ ara!, ataŽ !en“ara!kan
#an“ alal.
+aran“ siaa #an“ !endakwakan sesŽatŽ ak #an“ tidak ada
dite!atn#a, ataŽ sŽatŽ Žkti, !aka erila te!o keadan#a sa!ai ia
daat !e!Žktikan dakwaann#a. Jika ia daat !e!Žktikann#a !aka
erikanla akn#a, dan aaila ia tidak !a!Ž !e!Žktikann#a !aka ia
erak dikalakan. Karena #an“ de!ikian itŽ lei !anta a“i
keŽŽrann#a dan lei !ena!akkan aran“ #an“ terse!Žn#i.
Jan“anla ka!Ž !erasa teralan“i ole keŽtŽsan!Ž #an“ tela
ka!Ž tetakan ari ini, ka!Ž, daat !eriisi (!elakŽkan eninjaŽan
ke!ali) terada keŽtŽsan #an“ tela ka!Ž a!il, aaila ka!Ž
!endaat etŽnjŽk (arŽ) #an“ daat !e!awa!Ž ada keenaran.
Karena sesŽn““Žn#a keenaran itŽ arŽs didaŽlŽkan dan tidak daat
diatalkan ole aaŽn dan ke!ali ada keenaran lei aik dariada
er“eli!an“ ada keatilan.11
–ran“-oran“ sla! itŽ (dian““a) adil sea“ian !ereka terada
sea“ian #an“ lain, ke”Žali oran“ #an“ erna !e!erikan kesaksian
alsŽ, ataŽ oran“ #an“ erna dijatŽi had. AtaŽ oran“-oran“ #an“
dira“Žkan asal ŽsŽln#a. ’esŽn““Žn#a alla !en“etaŽi raasia a!a-
a!a-—#a. an !en“indarkan ŽkŽ!an atas !ereka ke”Žali den“an
adan#a Žkti-Žkti dan sŽ!a.
Ke!Ždian aa!ila den“an sŽn““Ž-sŽn““Ž erkara #an“
diajŽkan keada!Ž #an“ tidak terdaat ketentŽan ŽkŽ!n#a dala!
AlŽr‘an dan tidak Žla dala! ’Žnna, ke!Ždian qiyaskanlah erkara-
erkara itŽ dan eratikanla erkara #an“ serŽa ŽkŽ!n#a den“an
11 id., l!. 55.
-
8/18/2019 Makalah Wak Ko
9/9
erkara-erkara itŽ. ˜alŽ ere“an“la keada sesŽatŽ #an“ !enŽrŽt
endaat!Ž lei diredai Alla dan lei !endekati keenaran.
JaŽila diri!Ž dari e!osi, ikiran #an“ ka”aŽ, rasa je!Ž, !en#akiti
oran“ #an“ ererkara, dan ersika keras ada waktŽ !en“adai!ereka. ’esŽn““Žn#a !e!ŽtŽskan erkara dite!at #an“ enar akan
!endaat aala dari Alla dan selalŽ dikenan“.
+aran“ siaa #an“ niatn#a tŽlŽs dala! keenaran, walaŽŽn !erŽ“ikan
dirin#a sendiri, !aka Alla akan !e!erikan ke”ŽkŽan. an aran“
siaa #an“ erla“ak !e!iliki kealian #an“ tidak ada ada dirin#a, !aka
Alla akan !e!er!alŽkann#a. Karena sesŽn““Žn#a Alla tidak akan
!eneri!a a!al dari a!a-—#a !elainkan a!al #an“ iklas. aka
in“atla aala dari Alla, reeki dan ra!at-—#a. ™assala!Ž‘alaikŽ!
wara!atŽlla.12
C. Prinsip – prinsip yang Terkandung di dalam Risalah Al- Qadha
+erdasarkan aaran risalah Al-Qadha diatas, daat disi!Žlkan awa
ada eeraa rinsi-rinsi !en“enai eradilan #an“ terkandŽn“ dala!
risalah terseŽt, #aknin#a:
1. šksistensi dan KedŽdŽkan Peradilan2. šksekŽsi PŽtŽsan&. Asas –jektiitas%. Pe!Žktian5. Perda!aian'. PeninjaŽan ke!ali ŽtŽsan7. ’Ž!er ŽkŽ! dan interretasi*. Krediilitas saksi
9. ’ika dan si$at seoran“ aki!
12 id., l!. 5'.