makalah39 jurnal online uci
DESCRIPTION
11TRANSCRIPT
SEMINAR NASIONAL IX
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013
ISSN 1978-0176
300 Rosika, dkk STTN-BATAN
KONTROL KURVA KALIBRASI SPEKTROMETER EMISI DENGAN
STANDAR ALUMINIUM CERTIFIED REFERENCE MATERIALS
(CRM)
Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Boybul, Yusuf Nampira
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN
Gd.20, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, 15313
E-mail untuk korespondensi: [email protected]
ABSTRAK
KONTROL KURVA KALIBRASI SPEKTROMETER EMISI DENGAN STANDAR
ALUMINIUM CERTIFIED REFERENCE MATERIALS (CRM). Suatu pengujian memberikan informasi
yang akurat dan dapat dipercaya bila alat yang digunakan untuk pengujian berfungsi baik dan terkalibrasi,
dengan pengukuran yang tertelusur pada suatu nilai benar, menggunakan metoda yang valid dan dilakukan
oleh operator yang kompeten. Kalibrasi alat dilakukan menggunakan bahan standar paduan aluminum
(standard for analysis) dengan konsentrasi yang bervariasi. Evaluasi data kalibrasi dilakukan untuk
menentukan batas daerah linear yang ditunjukkan oleh persamaan garis dan koefisien regresi. Hasil
kalibrasi diverifikasi menggunakan dua bahan acuan yaitu CRM 7003AC-A047 dan CRM HP FK 345.
Verifikasi dilakukan untuk mengetahui ketahanan kurva kalibrasi dalam periode tertentu sehingga kurva
tersebut dapat digunakan sebagai acuan pengujian sampel paduan aluminum. Unsur yang dianalisis adalah
Mg, Si, Mn, Ti dan Cr. Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan standar analisis untuk kalibrasi unsur
dalam suatu paduan perlu dilakukan perhitungan faktor koreksi/penyimpangannya dengan menggunakan
bahan acuan yang mempunyai ketertelusuran dan tingkat kepercayaan lebih tinggi (bahan CRM).
Pengukuran dengan memperhitungkan faktor koreksi memberikan akurasi yang lebih baik (lebih kecil dari
3%). Paduan standard for analysis dapat digunakan untuk analisis sampel paduan aluminium setelah
memperhitungkan faktor koreksi.
Kata kunci: CRM, Kalibrasi, Al-Alloy
ABSTRACT
CALIBRATION CURVE CONTROL OF EMISSION SPECTROMETER WITH ALUMINUM
STANDARD CERTIFIED REFERENCE MATERIALS (CRM). An examination provided accurate and
reliable result when it used analysis equipment properly and calibrated, the measurements were traceable to
a true value, using valid methods and carried out by a competent operator. Calibration was performed using
aluminum alloy standard materials (standard for analysis) with various concentrations. Calibration data
evaluation was done to determine the boundary indicated by the linear equation and regression coefficients.
Calibration results were verified using two reference materials, namely CRM 7003AC-A047 and CRM HP
FK 345 . Verification was done to determine the resistance of calibration curve within a certain period could
be used as a reference sample testing of aluminum alloys. Elements that be analyzed were Mg, Si, Mn, Ti,
and Cr. The result showed that the use of analysis standards for calibrated the elements alloy must be
calculated a correction factors / deviation using reference materials that have traceability and a higher
confidence level (CRM material). Measurements by calculated the correction factor gives better accuracy
(less than 3 %). Alloy standard for analysis can be used for analysis of aluminum alloy samples after
calculating the correction factor .
Keywords: CRM, calibration, Al-Alloy.
SEMINAR NASIONAL IX
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013
ISSN 1978-0176
301 STTN-BATAN Rosika, dkk
PENDAHULUAN
Paduan aluminium banyak digunakan di
berbagai industri, di antaranya digunakan untuk
industri bahan bakar nuklir, yaitu sebagai bahan
pembungkus bahan bakar nuklir (cladding) dan
bahan struktur bahan bakar nuklir. Bahan tersebut
perlu diketahui unsur-unsur pemadu dan
pengotornya sebelum digunakan. Oleh sebab itu
perlu dilakukan analisis unsur dalam bahan yang
bersangkutan, di antaranya dilakukan dengan
metode spektrometri emisi.
Kriteria kevalidan analisis kimia dalam
suatu bahan secara kuantitatif adalah presisi dan
akurasi. Presisi hasil suatu analisis diperoleh dari
keseragaman suatu analit dan kestabilan instrumen.
Pencapaian tingkat presisi dan akurasi tersebut
didukung oleh metode analisis yang telah divalidasi
dan personil pelaksana analisis yang kompeten[2]
.
Akurasi pengukuran ditentukan oleh ketepatan hasil
pengukuran yang tertelusur pada suatu nilai benar
dalam bahan standar yang digunakan untuk
mengkalibrasi peralatan. Suatu pengujian memiliki
kemampuan telusur pada suatu nilai benar bila hasil
tersebut mengacu pada nilai suatu parameter dari
suatu standar pembanding yang digunakan. Bahan
standar yang digunakan sudah diketahui komposisi
dan kandungannya. Bahan standar mempunyai
beberapa tingkat ketelitian, yaitu : Standar level I
dikenal sebagai Standard Reference Material
(SRM), Standar level II yaitu Certified Reference
Material (CRM), dan standar level III adalah
standard for analysis. Pada analisis kimia
menggunakan suatu instrumen dibutuhkan suatu
kesesuaian antara nilai indikator terukur dengan
nilai parameter yang diukur sehingga penggunaan
bahan standar tersebut sering digunakan dalam
analisis. Standard Reference Material dan Certified
Reference Material merupakan standar yang relatif
mahal, maka dalam analisis kimia sering
menggunakan standard for analysis sebagai
pembanding dalam pengujian suatu bahan[1]
.
TEORI
Analisis unsur dalam suatu bahan dapat
dilakukan dengan beberapa metode analisis, salah
satu di antara metode analisis tersebut adalah
metode spektrometri emisi. Metode analisis ini
didasarkan pada pengukuran intensitas sinar
karakteristik yang dipancarkan dari proses
deeksitasi elektron transisi dari atom dalam sampel
paduan tersebut yang dieksitasi. Bahan yang
dianalisis berupa bahan padat yang telah dilakukan
penyiapan permukaan menggunakan proses
mekanis, diberi lucutan busur listrik dalam media
argon dan menyebabkan atom dipermukaan sampel
dengan luasan tertentu akan terlepas serta
mengalami eksitasi elektron terluar. Pada Tabel 1
memuat panjang gelombang unsur-unsur yang
dianalisis. Saat deeksitasi, elektron akan
dipancarkan sinar karakteristik dengan panjang
gelombang tertentu yang digunakan sebagai dasar
analisis kualitatif. Paduan aluminium merupakan
standar yang digunakan untuk kalibrasi dalam
pengujian kandungan unsur dalam bahan
menggunakan spektrometer emisi.
Tabel 1. Panjang gelombang unsur yang
dianalisis
No. Unsur Panjang Gelombang
(nm)
1. Mg 285,213
2. Si 288,158
3. Mn 294,921
4. Ti 337,279
5. Cr 357,869
Tinggi rendahnya intensitas sinar
karakteristik suatu unsur merupakan representasi
dari jumlah atom yang tereksitasi, sedangkan atom
yang tereksitasi sangat ditentukan oleh jumlah atom
dalam sampel dan matrik bahan yang diukur. Oleh
sebab itu intensitas yang diperoleh tersebut
digunakan sebagai dasar untuk penentuan
kandungan atom dalam bahan yang dianalisis secara
kuantitatif. Kesesuaian antara tinggi intensitas
dengan kandungan unsur dalam bahan yang
dilakukan dengan pengukuran kesetaraan bahan
yang dianalisis dengan menggunakan suatu bahan
standar dikenal dengan istilah kalibrasi.
Kalibrasi dilakukan dengan membuat
kurva hubungan antara intensitas dan konsentrasi.
kemudian ditentukan daerah linear untuk
memberikan batas pengukuran. Menurut ASTM,
suatu kurva dinyatakan linear bila mempunya nilai
regresi lebih besar dari 0,95 dan hasil pengukuran
mengikuti garis yang membentuk persamaan
linear[3]
y = ax + b .....(1)
dengan :
y : konsentrasi unsur dalam bahan yang dianalisis
(% / ppm)
a : intercept
SEMINAR NASIONAL IX
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013
ISSN 1978-0176
302 Rosika, dkk STTN-BATAN
x : intensitas hasil pengukuran
b : konstanta
Kurva kalibrasi tidak harus dibuat dalam
setiap pengujian sampel karena diduga kurva
kalibrasi mempunyai periode tertentu untuk
digunakan sebagai dasar perhitungan analisis bahan
paduan aluminum sebagai kontrol kalibrasi.
Hasil analisis dihitung dengan metode
statistik yang berhubungan dengan nilai
pengulangan data pengukuran yang dinyatakan
dalam rumusan standar deviasi (s)[5]
s2 = ∑ ( x – x rata2 )
2 / ( n-1) .....(2)
dengan :
s : standard deviasi
x : intensitas hasil pengukuran
x rata-rata : nilai rata-rata data dengan pengulangan
n kali
n : jumlah pengulangan
Analisis paduan aluminium dengan metode
spektrometri emisi dilakukan dengan cara kalibrasi
spektrometer menggunakan bahan acuan/standar
dari suatu paduan aluminium yang telah diketahui
kandungan unsur yang dianalisis. Dalam analisis ini
digunakan bahan acuan standard for analysis, dan
hasil kalibrasi ini diuji akurasinya dengan
menggunakan bahan standar yang mempunyai
tingkat ketelitian yang lebih tinggi, dalam hal ini
digunakan bahan CRM 7003AC-A047 dan CRM
HP FK 345.
Penelitian ini bertujuan agar standard for
analysis dapat digunakan sebagai standar yang
mampu telusur untuk pengujian sampel paduan
aluminium.
METODOLOGI
Bahan yang digunakan adalah 10 buah
standard for analysis aluminum dengan variasi
konsentrasi standar CRM seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 2, dan alkohol untuk membersihkan
permukaan sampel.
Peralatan yang digunakan adalah
spektrometer emisi merk Phillips Type PV 8030
dengan alat penunjang mesin bubut untuk
meratakan dan menghaluskan permukaan sampel
uji.
Tabel 2. Konsentrasi unsur dalam bahan standar
for analysis aluminium dan CRM
Sampel disiapkan dengan membuat
permukaan yang dianalisis rata, halus dan bersih.
Untuk memperoleh kondisi sampel tersebut
permukaan sampel diratakan dengan cara
penghalusan secara fisik kemudian dibersihkan
menggunakan alkohol dan dikeringkan. Setelah
kering, sampel diletakkan pada sample holder.
Pengukuran mulai dilakukan bila kevakuman
mencapai 150Hz (40 bar) dan suhu spektrometer
mencapai 27°C yang ditunjukkan oleh nilai digit
300 dan 400 pada layar monitor. Untuk analisis,
kecepatan aliran gas argon (untuk flushing) diatur
sampai mencapai 10 liter/menit dan 5 liter/menit
untuk analisis.
Kalibrasi alat dilakukan menggunakan
bahan standar paduan aluminum (standard for
Kode
Sampel
Konsentrasi (%)
Mg Si Mn Ti Cr
511-01 0,20
0
0,02
2
0,004
5
0,005
1
0,006
0
512-01 0,44
0
0,02
3
0,001
7
0,003
1
0,002
5
515-01 4,35
0
0,05
0
0,006
0
0,001
5
0,004
0
521-01 0,51
0
0,03
2
0,030
0
0,006
0
0,005
0
522-01 0,95
0
0,18
0
0,100
0
0,012
0
0,013
0
523-01 1,51
0
0,18
7
0,150
0
0,110
0
0,100
0
525-01 2,87
0
0,18
0
0,230
0
0,020
0
0,260
0
526-01 3,12
0
0,15
5
0,300
0
0,015
0
0,036
0
5010A
A
0,50
0
0,18
0
0,280
0
0,020
0
0,018
0
57S-
BF
2,64
0
0,14
0
0,050
0
0,043
0
0,030
0
CRM 0,90
0
0,14
0
0,130
0
0,032
0
0,180
0
SEMINAR NASIONAL IX
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013
ISSN 1978-0176
303 STTN-BATAN Rosika, dkk
analysis) dengan konsentrasi yang bervariasi.
Evaluasi data kalibrasi dilakukan untuk menentukan
batas daerah linear yang ditunjukkan oleh
persamaan garis dan koefisien regresi. Kurva
kalibrasi yang diperoleh selanjutnya dibandingkan
dengan standar CRM tunggal untuk mengetahui
keberterimaan pengukuran. Pada waktu yang
berbeda-beda, standar CRM diukur kembali untuk
mengontrol kurva kalibrasi masih dalam batas yang
diterima atau harus dilakukan kalibrasi ulang
terhadap standar for analysis tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengukuran intensitas sinar emisi
unsur Mg, Si, Mn, Ti, dan Cr dalam bahan standar
for analysis aluminum yang diukur secara random,
mempunyai deviasi sekitar 4%. Deviasi
menunjukkan bahwa unsur dalam bahan tersebut
homogen, disamping itu alat emisi spektrometer
yang digunakan untuk pengukuran relatif stabil.
Kestabilan pengukuran ini berlangsung dalam
jangka waktu yang relatif lama. Hal iini
ditunjukkan pada Gambar 1 untuk unsur Mn.
Besarnya berkas sinar yang diukur berdasarkan
proses atomisasi dan eksitasi alat optikal emisi
spektrometer, sedangkan besarnya berkas yang
terukur tergantung pada besarnya kuat arus listrik
yang digunakan untuk pembangkitan busur listrik
yang digunakan pada proses atomisasi dan eksitasi.
y = 407272x + 3171.3
R2 = 0.9943
y = 435224x + 765.33
R2 = 0.9985
y = 410525x + 2780.8
R2 = 0.9937
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Kandungan Mn dalam paduan Al (% berat)
Inte
ns
ita
s s
ina
r e
mis
i
2Peb'12
25Mei'11
CRM
Gambar 1. Kestabilan Pengukuran Unsur Mn dalam Standard Al
Antara kandungan unsur dalam bahan standar
dengan intensitas emisi yang diukur memberikan
hubungan linier dengan derajat linieritas 0.99.
Berdasarkan ASTM dan manual emisi
spektrometer, hubungan tersebut dapat digunakan
sebagai data kalibrasi pengukuran. Hasil kalibrasi
yang diverifikasi menggunakan bahan acuan CRM
menunjukkan bahwa hasil pengukuran dengan
menggunakan data kalibrasi bahan standar for
analysis aluminium untuk unsur Si dan Mg
memberikan simpangan yang besar (lebih besar dari
10%) seperti yang tercantum pada Tabel 3. Hal ini
dapat dilihat dengan adanya perbedaan antara
kandungan unsur Mg dan Si hasil pengukuran
dengan kandungan yang tercantum dalam
sertifikat/dokumen bahan tersebut.
Tabel 3. Daerah linearitas, persamaan kurva dan simpangan pengukuran
Perbedaan ini dapat dikoreksi dengan cara
membandingkan hasil kalibrasi pengukuran standar
acuan yang mempunyai level lebih rendah (standar
for analysis) terhadap kalibrasi menggunakan
bahan acuan yang mempunyai level lebih tinggi
(CRM). Hal ini ditunjukkan pada Gambar 2 untuk
unsur Si dan Gambar 3 untuk unsur Mg.
Unsur Persamaan Garis Derajat
linieritas
Kandungan unsur dalam bahan
CRM (% berat) % Simpangan
hasil pengukuran Pengukuran Sertifikat
Mg y = 17335x + 491,25 0,9987 1,141 ± 0,017 0,900 ± 0,012 26,778
Si y = 1E+06x + 4189,70 0,9902 0,188 ± 0,002 0,140 ± 0,008 34,286
Mn y = 41234x + 2424,00 0,9940 0,125 ± 0,002 0,120 ± 0,003 4,167
Ti y = 29133x + 248,65 0,9946 0,035 ± 0,004 0,032 ± 0,001 9,375
Cr y = 7E+06x + 44212,00 0,9830 0,181 ± 0,002 0,180 ± 0,005 0,550
SEMINAR NASIONAL IX
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013
ISSN 1978-0176
304 Rosika, dkk STTN-BATAN
y = 13.843x + 0.0197
R2 = 1
y = 13.456x - 0.0439
R2 = 0.9878
y = 9.1283x + 0.3626
R2 = 0.9088
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
0 0.05 0.1 0.15 0.2
kandungan Si dalam paduan Al (% berat)
Inte
nsit
as s
inar
em
isi
(1/1
000)
2Peb'12
25Mei'11
2Peb'12
25Mei'11
CRM
Gambar 2. Koreksi kandungan unsur Si dalam bahan standard for analysis terhadap CRM
Gambar 3. Faktor koreksi kandungan unsur Mg dalam bahan standard for analysis terhadap CRM
Evaluasi hasil perhitungan dengan
memasukkan faktor koreksi kandungan unsur dalam
bahan standar for analysis aluminum yang
dikalibrasi menggunakan dua standar (CRM
7003AC-A047 dan CRM HP FK 345) dengan
kandungan unsur yang berbeda akan memberikan
hasil yang lebih presisi. Hal ini ditunjukkan dalam
Tabel 4.
Tabel 4. Hasil analisis Kandungan unsur dalam CRM 7003AC-A047 dan CRM HP FK 345
menggunakan hasil kalibrasi dengan standar analisis yang dikoreksi
KESIMPULAN
Penggunaan standar analisis untuk
kalibrasi unsur dalam suatu paduan perlu dilakukan
perhitungan faktor koreksi/penyimpangannya
dengan menggunakan bahan acuan yang
mempunyai ketertelusuran dan tingkat kepercayaan
lebih tinggi (bahan CRM). Pengukuran dengan
memperhitungkan faktor koreksi memberikan
akurasi yang lebih baik (lebih kecil dari 3%).
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada Ir. Sungkono,MT. sebagai Kepala Bidang
Pengembangan Radiometalurgi (BPR) dan Ir. Budi
Briyatmoko, M.Eng. sebagai Kepala Pusat
Unsur Persamaan koreksi
Kandungan unsur dalam bahan
CRM (% berat)
%
Simpangan
hasil
pengukuran
Keterangan Pengukuran Sertifikat
Mg y = -68.608x + 0,1594 0,878 ± 0,057 0,900 ± 0,012 0,023 Intensitas (1/10000)
Si y = 0,32 0,144 ± 0,002 0,140 ± 0,008 0,004 Intensitas (1/100000)
Mn - 0,120 ± 0,002 0,120 ± 0,003 <0,001
Intensitas (1/1000) Ti y = -536,73x + 2,5949 0,034 ± 0,0005 0,032 ± 0,001 0,002
Cr y = 102759x - 265,15 0,180 ± 0,006 0,180 ± 0,005 <0,004
SEMINAR NASIONAL IX
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 2013
ISSN 1978-0176
305 STTN-BATAN Rosika, dkk
Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN)-BATAN
yang telah memberikan persetujuan sehingga
makalah ini dapat diikutsertakan dalam seminar
yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknik
Nuklir (STTN)-BATAN, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kantasubrata, Julia, 2009, Pelatihan Tips and
Triks Validasi Metoda , RCChem Learning
Centre.
2. Anggraini Dian, dkk., 2005, Aplikasi
Spektrometer Emisi Pada Analisis Unsur-
Unsur Bahan Paduan Aluminium AlMgSi-1,
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir, Vol I No.2,
Juni, ISSN 1907-2635, hal.58-107.
3. Anonymous, 2000, Annual Book of ASTM
Standard, Optical Emission of Spectrometric
Analysis of Aluminum and Aluminum Alloy by
The Point to Plane Technique, Vol. 03.05.
4. Anonymous, 1987, Operation Manual
Emission Spectrometre System PV 8030
Series, Phillips.
5. Anderson R.L., 1987, Practical Statistics of
Analytical Chemist, Van Nostrand Reinhold
Company, New York.